You are on page 1of 16

PENGARUH ENDORSEMENT INFLUENCER INSTAGRAM TERHADAP OMZET USAHA

ONLINE SHOP SKINCARE DI BANDUNG @ZHOFIRA_

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Jurusan Manajemen STIE IBMT

Oleh:

INE SITI AISAH

19111243

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


STIE IBMT

PENGARUH ENDORSEMENT INFLUENCER INSTAGRAM

TERHADAP OMZET USAHA ONLINE SHOP SKINCARE DI BANDUNG @ZHOFIRA_

Anis Fitriyasari; Ine Siti Aisah

anisfitriyasari@gmail.com; inesitiaisyah9@gmail.com

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBMT Surabaya

Abstract Along with the development of this increasingly modern era, appearance becomes an
important thing. Appearance is a very important factor to be a social capital to the general public
and in the world of work. For women, skin health and beauty are no less important, nowadays
there are many beauty products to support appearance. The product that is currently the most
widely used is Skincare. Skincare or cosmetic care are several series of products that are used to
maintain and care for the cleanliness and health of the skin that are used routinely. Skincare is
generally used by women with the aim of making their appearance more attractive to look at.

This study aims to determine the influence of brand image, influencer endorsement on purchase
decision with purchase intention as a mediating variable of the population and sample in this
research is people are already using the product skincare Zhofira, through Instagram, one of the
social media that is very popular with generation Z, many business people use Instagram as a
marketing strategy for their business by using it as a promotional medium to offer products and
services by utilizing endorsement services carried out by Instagram influencers. Many of the
business actors have succeeded in reaching customers because they take advantage of the
endorsement service. This study aims to find out how much influence endorsement through
Instagram can make buying interest to make purchasing decisions for products that have been
promoted.

This study uses quantitative methods. Purposive sampling and incidental sampling methods were
used in this study. Data were collected through questionnaires and also observation. There are
three methods of data analysis used, namely instrument data test, classical assumption test and
hypothesis testing. The results of this study indicate that there is an influential relationship
between the independent variable (X1 and X2) and the dependent variable (Y).

Keywords: Influencer Endorsement, Instagram, Purchase Intention, Decision, Generation Z

Abstrak Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern ini, penampilan menjadi
suatu hal yang penting. Penampilan menjadi faktor yang sangat penting untuk menjadi modal
bersosialisasi kepada masyarakat umum maupun di dunia pekerjaan. Bagi wanita, Kesehatan
kulit dan kecantikan juga tidak kalah penting, saat ini banyak sekali produk produk kecantikan
untuk menunjang penampilan. Produk yang saat ini paling banyak digunakan yaitu Skincare.
Skincare atau kosmetik perawatan merupakan beberapa rangkaian produk yang bersifat untuk
menjaga dan merawat kebersihan dan Kesehatan kulit yang digunakan secara rutin. Skincare
umumnya digunakan oleh para wanita dengan tujuan menjadikan penampilannya lebih menarik
untuk dilihat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh brand image, influencer endorsement
terhadap keputusan pembelian dengan minat beli sebagai variabel mediasi populasi dan sampel
dalam penelitian ini adalah orang yang sudah memakai produk Zhofira, melalui Instagram salah
satu sosial media yang sangat digemari oleh generasi Z banyak pelaku bisnis yang menggunakan
instagram sebagai strategi marketing untuk bisnis mereka dengan menjadikan sebagai media
promosi untuk melakukan penawaran produk dan jasa dengan memanfaatkan jasa endorsement
yang dilakukan oleh influencer instagram. Banyak dari pelaku usaha yang berhasil menjangkau
pelanggan karena memanfaatkan jasa endorsement tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui seberapa pengaruh endorsement melalui instagram yang dapat menjadikan minat beli
hingga terjadinya keputusan pembelian terhadap produk yang sudah di promosikan.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode purposive sampling dan incidental
sampling digunakan pada penelitian ini. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan juga observasi.
Terdapat tiga metode analisis data yang digunakan, yaitu uji instrument data, uji asumsi klasik
dan uji hipotesis. Hasil dari penelitian ini memberikan indikasi bahwa terdapat hubungan yang
berpengaruh antara variable independen (X1 dan X2) dengan variable dependen (Y).

Kata kunci: Influencer endorsement, instagram, minat beli , keputusan pembelian, generasi Z

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Melalui salah satu artikel kompas.com pada tahun 2018, menurut survey terhadap 17.889
wanita di Indonesia secara online menemukan fakta dari industry kecantikan yaitu wanita di
Indonesia sudah mulai mengenal make up pada usia kurang dari 18 tahun atau sekitar 13- 15
tahun, yakni sekitar 41,9%. Beberapa produk yang termasuk produk kosmetik yaitu skincare,
make up, parfum, haircare dan lain sebagainya. Berbagai cara dilakukan agar terlihat menjadi
lebih cantik. Seperti perawatan ke dokter, menggunakan berbagai skincare merek lokal maupun
internasional, memakai make up, hingga menggunakan krim abal-abal yang di jual murah di
pasaran. Produk yang saat ini paling banyak digunakan yaitu Skincare. Skincare atau kosmetik
perawatan merupakan beberapa rangkaian produk yang bersifat untuk menjaga dan merawat
kebersihan dan Kesehatan kulit yang digunakan secara rutin. Skincare umumnya digunakan oleh
para wanita dengan tujuan menjadikan penampilannya lebih menarik untuk dilihat. Berdasarkan
data dari Badan Pusat Satistik (BPS) pada kuartal 1-2020 pertumbuhan industry kimia, farmasi,
dan obat-obatan tradisional termasuk kosmetik tumbuh 5,59%. Pertumbuhan pasar kosmetik di
Indonesia juga diproyeksikan naik 7% pada 2021. Persaingan di dunia kosmetik sangat ketat
menyebabkan kemunculan merek skincare baru terus bertambah. Saat ini, banyak sekali
perusahaan-perushaan yang menjual dan memproduksi skincare di Indonesia diantaranya Scarlett
Whitening, MS Glow, Avoskin, Somethinc, Wardah, dan lain sebagainya. Jenis skincare yang
banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia khususnya para wanita yaitu serum. Serum
merupakan skincare yang berbentuk cairan, yang terdiri dari molekul-molekul kecil yang
mengandung bahan aktif dari berbagai vitamin seperti vitamin A, vitamin C, dan salicylic acid.
Serum dipercayai mampu mengatasi berbagai masalah kulit yang spesifik seperti jerawat,
dehidrasi, hingga penuaan.

Proses keputusan dalam pembelian dapat terjadi karena komunikasi pemasaran yang baik
kepada konsumen. Komunikasi dalam pemasaran dapat digambarkan sebagai kunci sebuah
perusahaan dalam upaya menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen baik
secara langsung maupun tidak langsung tentang gambaran penting suatu produk dan merek yang
mereka jual (Kotler dan Keller, 2012: 476). Terkait proses tersebut, banyak perusahaan
menggunakan berbagai macam cara. Salah satunya dengan menggunakan Influencer Endorser.

Influencer Endorser adalah salah satu pilihan tepat dalam menyampaikan informasi
mengenai produk yang dimiliki. Perusahaan menggunakan individu yang tidak dikenal hingga
individu yang dikenal oleh masyarakat sebagai sumber dalam menyampaikan pesan baik secara
langsung maupun secara tidak langsung. Akan tetapi pesan yang disampaikan oleh sumber yang
menarik atau terkenal dapat menarik perhatian serta daya ingat yang lebih tinggi di benak
konsumen yang dituju (Kotler dan Keller, 2012: 485). Influencer Endorser dapat diartikan
sebagai individu ataupun kelompok yang dikenal oleh masyarakat secara luas (bintang televisi,
youtuber dengan jutaan subscriber, akun instagram dengar jutaan followers, dll) yang dapat
memberikan pengaruh terhadap sikap serta perilaku konsumen dalam mengenal produk yang di
dukungnya (Shimp dan Andrew, 2013: 290)

Statista mengumumkan jumlah


pengguna aktif Instagram asal Indonesia
pada Januari 2022 sekitar 99,1 juta.
Jumlah ini menjadikan Indonesia
sebagai negara dengan pengguna
instagram terbersar keempat di dunia
Dalam prosesnya Influencer Endorser dapat menunjukkan suatu dukungannya dengan
cara memberikan kesaksian, dorongan, dan penguatan secara pribadi kepada konsumen ataupun
bertindak sebagai seorang aktor maupun aktris di dalam suatu iklan serta menjadi pembicara
mewakili perusahaan. Influencer Endorser memiliki manfaat serta fungsi yang positif ataupun
signifikan dikarenakan memiliki popularitas, bakat, kharisma, dan kredibilitas. Dari keempat
unsur tersebut kredibilitas merupakan unsur terpenting bagi konsumen. Kredibilitas yang tinggi
menggambarkan persepsi konsumen terhadap keahlian, dan pengetahuan selebriti mengenai
produk yang di iklankan dan kepercayaan selebriti mengenai produk tersebut.

Lima atribut khusus influencer endorser dengan konsep TEARS dijelaskan sebagai
berikut: 1. Trustworthiness (dapat dipercaya) Trustworthiness mengacu pada sejauh mana
sumber dipandang bersikap jujur dan memiliki kejujuran, ketulusan, dan dianggap dapat
dipercaya. Sumber yang dapat dipercaya. mampu mendukung sebuah produk dan secara
bertingkat membuat audience percaya dengan apa yang mereka katakana (shimp, 2010 : 252).
Dari urain tersebut penulis menyimpulkan bahwa indikator dimensi Trustworthsines dari
Influencer endorser adalah (1) kejujuran, (2) ketulusan, dan (3) dapat dipercaya.

2. Expertise (keahlian) expertise mengacu pada penilaian masyarakat terhadap pengetahuan,


pengalaman, atau keahlian yang dimiliki oleh seorang influencer endorser yang dihubungkan
dengan merek atau produk yang di dukung. Seorang influencer endorser yang diterima indikator
dari dimensi Expertise seorang influencer endorser adalah pengetahuan, pengalaman, serta
keahlian.

3. Physical Attractiveness (daya tarik fisik) Physical Attractiveness dapat diartikan sebagai daya
tarik dilihat dari penampilan fisik seorang influencer endorser. influencer endorser yang
memiliki daya tarik fisik menarik akan mampu menunjukkan dampak positif terhadap produk
dan merek yang diasosiasikan dengan influencer endorser tersebut, selain itu sumber yang
atraktif cenderung lebih banyak mendapat atensi dibandingkan sumber yang kurang atraktif serta
dapat menyampaikan pesan secara efektif (Shimp, 2010 : 252). Dari uraian yang dijelaskan
tersebut penulis menyimpulkan tinggi rendahnya Physical attractiveness seorang influencer
endorser dapat dilihat dari kecantikan, ketampanan, kegagahan, dan lain sebagainya.

4. Respect (kualitas dihargai) Respect diartikan sebagai kualitas dari seorang influencer endorser
yang dapat dinilai dari sebuah prestasi atau pencapaian yang menjadi daya tariknya terhadap
masyarakat yang dapat dianggap sebagai konsumen potensial suatu produk tertentu (Shimp, 2010
: 253). Berdasar pada uraian yang dijelaskan penulis menyimpulkan bahwa tinggi rendahnya
kemampuan untuk dihargai seorang influencer endorser dapat dilihat dari kemapuan akting
mereka, keterampilan berolahraga atau kepribadiannya,argumentasi politiknya, dan beberapa
kualitas lain yang telah di capai.

5. Similarity (kesamaan dengan target audience) similarity dapat diartikan sebagai tingkatan atau
posisi dimana influencer endorser dianggap memiliki kesamaan dengan audiens misalnya dari
segi usia, jenis kelamin, suku, dan sebagainya. Semakin banyak kesamaan atau kemiripan antara
sumber dengan konsumen maka proses penyampaian pesan tersebut akan semakin menarik
perhatian konsumennya (Shimp, 2010 : 253.

Teori dan Metode penelitian

Pada Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Wiwik Kurniawati tentang pengaruh
testimonial dan selebgram pada minat beli toko online. Penelitian ini memiliki tujuan untuk
memberikan penjelasan apakah testimoni dan selebgram memiliki pengaruh pada minat beli
Mahasiswa Program Manajemen pada toko online dengan indikator Testimoni , selebgram, dan
minat beli. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan metode purposive sample serta
random sampling digunakan.

Obyek Penelitian

Obyek penelitian yang digunakan adalah Akun Instagram @zhofira_

Subyek Penelitian

Subyek penelitian yang digunakan adalah Followers Akun Instagram @saritiw

Kerangka Penelitian

Kerangka pemikiran adalah model secara konseptual dimana teori dapat saling terhubung dengan
banyak faktor yang teridentifikasi sebagai suatu masalah yang krusial.

Definisi Operasional

Hipotesis Penelitian

1. Hipotesis Pertama

H0 : Testimoni (X1) berpengaruh terhadap Minat Beli (Y) pada followers akun Instagram
@saritiw

Hipotesis 1 (H1) : Testimoni (X1) tidak berpengaruh terhadap Minat Beli (Y1)
2. Hipotesis Kedua

H0 : Keputusan pembelian (X2) berpengaruh terhadap Minat Beli (Y) pada followers akun
Instagram @saritiw

Hipotesis 2 (H2) : Konten (X2) tidak berpengaruh terhadap Minat Beli (Y1)

Instrumen Penelitian

Kuesioner yang digunakan sebagai instrumen disusun berlandaskan pada indikator dari definisi
operasional pada tiap-tiap variabel yang dimuat pada bentuk pernyataan untuk kemudian
diberikan respond dari responden yang bertujuan untuk mendapatkan data yang sesuai fakta dan
valid untuk penelitian.

Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data yang akan di gunakan oleh penulis ialah dengan memanfaatkan media
Google Form yang akan didistribusikan untuk responden. Pada penelitian ini, skala
measurement yang dimanfaatkan adalah skala Likert. Berdasarkan Sugiyono (2017:93), Skala
Likert dapat digunakan untuk melakukan pengukuran sikap, pendapat dan juga persepsi
individua atau orang secara kolektif tentang fenomena sosial. Penggunaan influencer endorser
diyakini lebih mendapat perhatian konsumen dibandingkan individu yang tidak dikenal publik
secara luas. Hal tersebut didukung dengan adanya fakta bahwa beberapa perusahaan yang jasa
individu yang tidak populer hingga individu yang sangat populer di kalangan masyarakat sebagai
sumber pesan. Karena pesan yang dibawakan oleh sumber yang punya daya tarik atau dikenal
akan lebih di perhatikan dan meresap dalam benak konsumen. Menggunakan publik figur yang
terkenal dan sering dilihat orang merupakan pilihan yang tepat. Beberapa alasan produsen
menggunakan peran influencer endorser ini dikarenakan pesan yang dibawakan oleh pribadi atau
individu yang daya tarik akan mendapat perhatian lebih besar selain pesannya mudah diingat.
Sebaliknya jika pemilihan influencer Endorser tersebut tidak sesuai dengan tujuan pencitraan
produk justru influencer akan menjadi penghancur bagi merk suatu produk.

Teknik Analisa data

Uji validitas bisa didefinisikan sebagai seberapa valid alat penskalaan dalam melakukan
tugasnya. Sebuah data memiliki tingkat validitas yang tinggi jika alat ukur yang dimanfaatkan
bisa melakukan fungsi ukurnya secara akurat atau memberikan hasil yang sama dengan tujuan
dilakukannya sebuah pengukuran (Budi, 2006).
Uji Reliabilitas Menurut Budi (2006), uji reliabilitas adalah kemampuan suatu alat ukur untuk
dapat diandalkan atau reliabel dan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Skala
pengukuran, data penelitian diolah dengan menggunakan skala Likert. Skala likert adalah skala
yang digunakan untuk mengukur pendapat, sikap, dan pandangan individu dan kelompok tentang
fenomena sosial (Ginting & Situmorang, 2008).

Pada kuesioner yang didistribusikan, para responden dipersilahkan untuk bisa memilih satu
diantara berbagai pilihan jawaban yang telah tersedia, kemudian setiap pilihan jawaban memiliki
pilihan skor masing-masing. Kemudian peneliti akan menafsirkan skor keseluruan dari
kuesioner. Berikut adalah beberapa instrument penilaian:

No Item Instrumen Skor


Sangat Tidak
1 1
Setuju (STS)
2 Tidak Setuju (TS) 2
3 Setuju (S) 3
4 Sangat Setuju (SS) 4

Data dalam penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan pendekatan PLS atau Partial Least
Squares. Pendekatan ini menggunakan software SmartPLS versi 3.0. PLS dengan model
persamaan structural (SEM) yang berdasarkan komponen atau berdasarkan varians. Ghozali &
Latan (2015) berpendapat jika PLS adalah pendekatan alternatif yang bergerak dari pendekaran
SEM berdasarkan kovaians ke pendekatan berbasis varians. SEM kovarians secara umum
melakukan uji teori, di lain sisi PLS adalah metode yang lebih mengarah pada prediktif. PLS bisa
digunakan untuk melakukan konfirmasi teori. PLS juga bisa digunakan untuk menggambarkan
ada atu tidaknya hubungan antar variabel laten

Menurut Gozali (2015), PLS adalah metode analisis yang sangat bagus karena tidak
memberikan asumsi pada data harus dalam jumlah tertentu, dan bisa digunakan dengan jumlah
kecil hingga besar. Software ini digunakan pada penelitian ini dikarenakan semua variabel
adalah variabel laten dan merupakan model penelitian yang struktural.

Pembahasan

V SS S TS STS N M P
T1 55 43 3 0 101 3.51 SET
UJU
T2 53 42 6 0 101 3.46 SET
UJU
T3 50 37 13 0 101 3.34 SET
UJU
K1 49 44 8 0 101 3.40 SET
UJU
K2 55 36 10 0 101 3.44 SET
UJU
K3 59 37 5 0 101 3.53 SET
UJU
K4 63 34 4 0 101 3.58 SET
UJU
K5 49 47 5 0 101 3.43 SET
UJU
MB1 54 39 8 0 101 3.45 SET
UJU
MB2 63 34 4 0 101 3.58 SET
UJU
MB3 59 34 8 0 101 3.50 SET
UJU

Pada tabel diatas menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan Setuju. Nilai tertinggi
indikator dari Konten Mudah ditemukan pada indikator K4 dan Minat Beli Refrensial pada
indikator MB2 dengan nial rata-rata sebesar 3.58 dan penilaiannya Setuju. Sedangkan nilai rata-
rata terendah pada indikator T3 enggan nilai rata-rata 3.34 dan penilaiannya masih dikatakan
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa Responden bersikap Setuju.

Model Analisis Persamaan Struktural

Model analisis structural yang digunakan pada penelitian ini adalah bagian dari perumusan
masalah yang digambarkan pada gambar dibawah ini:

Sumber : diolah oleh smartPLS


Pada Gambar diatas menunjukan hasil penelitian dari masing-masing variabel yaitu Testimoni
yang memiliki 3 indikator variabel (T1-T3), Konten yang memiliki 5 indikator (K1 K5), MB
variabel Minat Beli yang memiliki 3 indikator (MB1- MB3). Indikator di atas berisikan dari
pertanyaan-pertanyaan di dalam kuesioner. Arah panah antar indikator dengan konstruk laten
ialah menuju konstruk yang memberikan gambaran jika penelitian menggunakan indikator
formatif yang memiliki sifat mendefinisikan karakteristik ataupun memberikan penjelasan
konstruk

Uji Inner Model

Uji Validitas

Uji validitas pada penelitian ini terlihat dari uji convergen validity dan juga dari nilai AVE. Hasil
output tersebut dapat dilihat pada table di bawah ini.

T K MB
T1 0.879
T2 0.826
T3 0.757
K1 0.759
K2 0.730
K3 0.746
K4 0.735
K5 0.744
MB1 0.928
MB2 0.764
MB3 0.939

Sumber : Data diolah dengan SmartPLS.

Uji Diskriminan

Discriminant validity merupakan metode melihat nilai pada square root of average extracted
(AVE) sesuai yang disarankan agar bisa dinyatakan uji discriminant validity ialah melebihi nilai
0.5. dengan output sebagaimana di bawah ini:

Hasil Average Variance Extracted

AVE
T 0.676
K 0.552
MB 0.776

Sumber : Data diolah oleh smartPLS

Dari Tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai AVE dari setiap konstruk lebih dari 0.5 yakni K
(Konten) memiliki nilai 0.676, T (Testimoni) memiliki nilai 0.552, serta MB (Minat Beli)
memiliki nilai 0.776. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa konstruk ini memenuhi uji
discriminant validIty.

Uji Reliabilitas

Uji reabilitas yang digunakan pada penelitian ini dilihat dari nilai crosbachs Alpha yang
didapatkan dari tiap konstrik. Hasil crosbachs Alpha bisa dikatakan memenuhi uji reabilitas jika
melebihi 0.70. Dibawah ini adalah output dari uji tersebut.

Hasil Cronsbach Alpha

Cronsbachs Alpha
T 0.774
K 0.800
MB 0.850

Sumber : Data diolah oleh smartPLS

Jika dilihat pada Tabel di atas, dapat terlihat jika nilai Cronsbachs Alpha dari tiap konstruk
sangatlah baik yaitu melebihi 0.70 dengan Konten (K) sebesar 0.774, Testimoni (T) sebesar
0.800, dan Minat beli (MB) sebesar 0.850. oleh karena itu bisa ditarik kesimpulan jika
keseluruhan indikator konstruk merupakan reliabel atau memenuhi uji rehabilitas.

Selanjutnya uji composite reability juga memperkuat uji rehabilitas pada penelitian ini. Supaya
bisa dikatakan memenuhi uji reabilitas nilai composite reability harusnya melebihi 0.70.

Berikut hasil output composite reability.

Composite
Reliability
T 0.862
K 0.860
MB 0.911

Sumber : Data diolah oleh SmartPLS


Pada table diatas dapat terlihat jika angka composite reability dari tiap konstruk sangatlah baik
yaitu lebih tinggi dari 0.70 Testimoni (T) sebesar 0.862, Konten (K) sebesar 0.869, dan Minat
Beli (MB) sebesar 0.911. Maka dapat ditarik kesimpilan jika keseluruhan indikator konstruk
merupakan reliabel atau memenuhi uji reabilitas.

Bisa terlihat pula bahwasannya nilai composite reability cenderung lebih tinggi pada keseluruhan
konstruk jika dibandingkan dengan nilai cronbachs Alpha. Hal ini juga menjadi bukti yang
memperkuat penelitian jika konstrik dalam penelitian ini dapat menjawab uji reabilitas

Uji Outer

Uji R- Square

Hasil R- Square Adjustmen

R-Square
Adjustment
0.266 0.251

Uji Hipotesis

Metode bootstrapping digunakan pada uji hipotesis melalui statistic t atau uji t. Uji hipotesis ini
menggunakan metode analisis nilai pvalue. Pengujian hipotesis dapat dikatakan signifikan
apabila nilai T-statistics lebih besar dari 1.96 (Ghozali, 2016)

H1 : Testimoni (X1) berpengaruh positif signifikan terhadap Minat beli (Y1). Nilai t-statistik
sebesar 5.090 dan pvalue 0.000. Nilai ini menunjukkan bahwa nilai p-value signifikan.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari uji statistic yang telah dilakukan menunjukkan adanya pengaruh positif
influencer endorse terhadap keputusan pembelian produk skincare maka hipotesis dalam
penelitian ini terbukti bahwa ifluencer endorse berpengaruh secara signifikan dan positif
terhadap keputusan pembelian produk skincare

Saran
Bagi akun instagram @zhofira_:

1) Diharapkan dapat memahami konten instagram yang disajikan dengan tetap menjaga
kualitas konten itu sendiri dan menyediakan konten yang lebih kreatif dan interaktif
tentang informasi kesehatan kulit di wilayah Bandung dengan cara mengoptimalkan fitur
yang disediakan Instagram agara bisa menambah minat pembelian pada audience.
2) Untuk peneliti selanjutnya dapat melakukan persiapan diri pada proses pengambilan dan
pengumpulan data dan hal-hal lain yang terkait dengan penelitian agar kedepannya
penelitian dapat menjadi dengan lebih baik.

Ucapan Terima kasih

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada dosen pembimbing saya yaitu Ibunda Anis
Fitriyasari,S.E.,M.M yang tidak mengenal waktu dalam membimbing saya sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan artikel ilmiah ini

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2016. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta. Arif, Moh Erfan. 2019.

The Influence of Electronic Word of Mouth, Brand Image and Price on Re-Purchase Intention of
Airline Customers. Journal of Applied Management (JAM) 17 (2). ISSN: 1693-5241.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta, CV.

Ningrum, Mega Siti &Ratih Tresnati.2018. Pengaruh Iklan Testimoni Terhadap Keputusan
Pembelian (Survey Pelanggan Klinik Vanela

Beauty Care Cimareme Padalarang).

Attitudes And Purchase Intentions Of Online Shoppers: The Case Of Videos & Tutorials And
User-Generated Content. 1-74.

Kotler, Philip. 2010. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga

Budi, Triton Prawira. 2006. SPSS 13.0 Terapan, Riset Statistik Parametrik.

Yogyakarta: Andi
Darmansyah, dkk. (2011). Pengaruh Celebrity Endoser Terhadap Keputusan Pembelian Produk
di Indonesia (Penelitian Online)”. Jurnal Aplikasi Manajemen. Vol. 12. No. 2. Ferdinand, A.
(2014).

Metode Penelitian Manajemen : Pedoman Penelitian Untuk Penulisan Skripsi, Tesis, Dan
Disertasi Ilmu Manajemen’, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Testimoni (X1), Mega Siti Ningrum dan Ratih Tresnati (2018) :

a. Daya tarik, Penyampaian pesan-pesanpenjualan yang disampaikan oleh akun


instagram @kulinersbykepada masyarakat melaluicara-cara yang persuasifyang
bertuuan menjual suatu produk.
b. Kredibilitas, persepsi kosumen terhadap testimoni mengenai produk yang diiklankan,
kejujuran akan testimoni yang diberikan dan persepsi akan pengetahuan dan keahlian
yang dimiliki oleh akun instagram @kulinersby

Spontanitas, Persepsi keseluruhan mengenai kepercayaan terhadap testimoni dari akun


intsgram @kulinersby

Konten (X2), Patricia Raquel((2015):


a. Konten yang disajikan oleh akun instagram @Kulinersby sesuai dengan preferensi
konsumen dan iformasi yang disajikan menjawab apa yang dibutuhkan dan menjadi
masalah bagi konsumen.
b. Konten @Kulinersby menyajikan informasi yang tepat dengan situasi nyata.
c. Konten @Kulinersby wajib bermanfaat dan bernilai bagi konsumen.
d. Konten yang dimiliki @Kulinersby disebarkan lewat bermacam media yang sesuai
agar dapat ditonton oleh konsumen dengan mudah.
e. Konten @kulinersby yang disajikan perlu memberikan perhatian pada kuantitas
dengan cara melakukan update berkala.

Minat Beli (Y), Kotler & Keller (2010) :

a. Minat transaksional, yaitu kecondongan seseorang untuk membeli Produk yang


diposting oleh akun Instagram @Kulinersby
b. Minat referensial, adalah kecondongan seorang individu untuk memberikan referensi
akun @Kulinersby Instagram kepada kenalannya.
c. Minat preferensial, adalah minat yang memberikan gambaran perilaku seorang
individu yang memiliki kesukaan utama pada akun instagram @kulinersby

Penggunaan peran Celebrity endorser diyakini memiliki daya tariktersendiri yaitu memiliki
keuntungan publisitas dan kekuatan memperoleh perhatian dari konsumen. Selebriti juga
mempunyai kekuatan untuk dijadikan sebagai alat untuk membujuk, merayu, serta
mempengaruhi konsumen sasaran dengan ketenaran yang dimilikinya. Dengan
memanfaatkan ketenaran tersebut diharapkan dapat menarik minat konsumen untuk
melakukan pembelian terhadap produk yang

You might also like