Professional Documents
Culture Documents
262 573 1 SM
262 573 1 SM
88
MAP Midwifery and Public Health Journal Vol 1 No 1 2021
ABSTRAK
Kata Kunci: Latar Belakang :Kementrian kesehatan mengatakan bayi atau
Swaddling neonatal merupakan individu yang sangat rentan terhadap
Menghisap
Bayi berbagai infeksi yang disebabkan oleh paparan mikroorganisme
maupun terhadap gangguan kesehatan dan penyakit. Upaya yang
dapat dilakukan dalam menurunkan angka kematian adalah
dengan imunisasi. Tindakan management nyeri yang dapat
dilakukan pada bayi menggunakan prinsip atreupetic care adalah
dengan cara terapi non farmakologi yaitu dengan menggunakan
metode swaddling dan sucking . Tujuan Peneliti : Bertujuan
untuk mengetahui efektivitas metode swaddling dan sucking
terhadap respon nyeri pada bayi saat imunisais. Metodelogi :
Penelitian ini menggunakan desain studi kepustakaan atau
Literature Review. Hasil Penelitian : Menunjukan adanya
pengaruh efektivitas metode swaddling dan sucking terhadap
nyeri pada bayi saat imunisasi hal ini dikarenakan metode
swaddling dan sucking dapat merangsang oraktaktil
mekanoresptor untuk menghasilkan analgesik sehingga respon
nyeri yang menuju ke otak terhambat. Kesimpulan : Metode
swaddling dan sucking efektif dalam menurunkan respon nyeri
pada bayi saat imunisasi berlangsung Saran : Diharapkan
peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian tentang
efektivitas metode swaddling dan sucking terhadap respon nyeri
pada bayi saat imunisasi.
89
Handayani et al_ Efektivitas Metode Swaddling Dan Sucking
90
Handayani et al_ Efektivitas Metode Swaddling Dan Sucking
termasuk dalam kategori ringan 39,22% menerus dan diinduksi bayi akan
(Sundoro et all, 2014). tidur. Pada saat bayi dalam posisi
Tindakan management nyeri yang Side/Stomach Posittion ini mengingatkan
dapat dilakukan pada bayi menggunakan pada rahim ibu. Sehingga bayi akan relaks
prinsip atreupetic care adalah dengan cara dan nyaman (Harrington et al,2012).
terapi non-farmakologi. Salah satu Nyeri yang dialami bayi dapat
management nyeri dengan menggunakan menimbulkan dampak saat ini dan
terapi non-farmakologi yang dapat dimasa mendatang secara spesifik
diterapkan pada bayi adalah menggunakan digolongkan menjadi 3 yaitu dampak
teknik 5S (Swaddling, side/ Stomach segera yaitu menimbulkan rasa
position, Sushing, Swinging, Sucking). ketakutan, kegelisahan, gangguan waktu
Pada bayi baru lahir sampai 4 bulan tidur dan bangun. dampak jangka pendek
bayi belum sepenuhnya siap beradaptasi yaitu gangguan imunologi (pertahanan
dengan dunia luar, sehingga terkadang tubuh), keterlambatan penyembuhan,
bayi merindukan sensasi dalam rahim ibu. gangguan pembentukan emosi. Sedangkan
Menurut Dr Karp, (2002 dalam Wulandari dampak jangka panjang yaitu timbul
& Setiyorini,2014) yang mengajarkan terbentuknya ingatan terhadap nyeri,
teknik untuk “mengkondisikan ulang retardasi pertumbuhan, dan perubahan
seperti dalam kandungan” agar bayi dalam merespons nyeri (Wulandari &
tenang dan nyaman dengan metode 5S Setiyorini, 2014).
yang meliputi Swadlling (membedong),
Berdasarkan hasil studi
Side/Stomach posittion (miring
pendahuluan yang telah dilakukan peneliti
kiri/kanan), Sushing sound (membiasakan
pada tahun 2019 di Dinas Kesehatan
suara “ssshh” didekat telinga),
Kota Malang didapatkan hasil
Swinging (gerakan berayun), dan
wawancara pada Bidan penanggung jawab
Sucking (menghisap). Tekhnik tersebut
dipoli imunisasi bahwa prosedur tindakan
bertujuan untuk memfasilitasi bayi yang
imunisasi yang dilakukan oleh petugas
merindukan sensasi-sensasi nyaman
imunisasi di Puskesmas Bareng dilakukan
mereka secara alami selama berada dalam
sesuai standar SOP yang telah
rahim. Membendong bayi dalam selimut
ditetapkan, tetapi tidak ada menejemen
memberikan rasa nyaman pada bayi
nyeri secara khusus yang diterapkan
karena mereka merasa seperti berada
untuk mengontrol nyeri pada bayi yang
dalam rahim. Selain itu bayi juga
akan dilakukan imunisasi di Puskesmas
merasakan sensasi disentuh terus
91
Handayani et al_ Efektivitas Metode Swaddling Dan Sucking
Jurnal yang
dapat diakses
penuh
(n=1.931)
93
Handayani et al_ Efektivitas Metode Swaddling Dan Sucking
HASIL
Tabel 1. Hasil Pencarian tentang metode swaddling terhadap respon nyeri pada
bayi saat imunisasi
Authors Study design, Outcome of analysis Summary of results
and years sample, factors (hasil faktor (ringkasan hasil)
(penulis variabele,instrument, analisis)
dan analisis
tahun)
Trimawa Design: Hasil nyeri secara Pemberian metode
ti, 2016 randomized signifikan lebih rendah swaddling dapat
controlled menggunakan teknik menurunkan respon
trial (post test swaddling, didapatkan nyeri pada bayi saat
only control nilai p<0,01 disemua dilakukan imunisasi
group design) pengukuran dengan nilai karena saat dibedong
Sampel: 80 bayi masing-masing bayi merasakan hal
pengukuran adalah 3,4 yang sangat nyaman
Variabel:
(95% cl 1, 28-8, 91)
mengetahui
pengaruh metode
swaddling pada
bayi
Instrument :
Skala nyeri MBPS
(modified
behavioral pain
scale)
Analisis : Uji Chi-
Square
Dora C. Design: perlakuan yang diberikan Swaddling secara
D, 2013 Posttest only bedong secara signifikan signifikan dapat
controlgroup lebih rendah dengan p mengurangi
Sampel: 32 responden value <0,05 pada detik ke intensitas
15(p=0,027), 30 nyeri pada bayi
Variabel : mengetahui (p=0,004) dan saat
respon nyeri dan lama 45(p=0,0135) prosedur
tangisan pada bayi imunisasi
Instrument: Skala berlangsun
nyeri Riley Infant Pain g
Scale (RIPS)
Analisis: uji Mann-
Whitney
94
Handayani et al_ Efektivitas Metode Swaddling Dan Sucking
Tabel 2. Hasil Pencarian tentang metode sucking terhadap respon nyeri pada bayi saat
imunisasi
Authors and Study design, Outcome of analysis Summary of results
years (penulis sample, variabele,instru factors (hasil faktor (ringkasan hasil)
dan tahun) ment, analisis analisis)
95
Handayani et al_ Efektivitas Metode Swaddling Dan Sucking
96
Handayani et al_ Efektivitas Metode Swaddling Dan Sucking
97
Handayani et al_ Efektivitas Metode Swaddling Dan Sucking
yang dilakukan oleh Sri Intan R ( 2012) dengan teknik distraksi dengan cara
terhadap respon nyeri pada bayi saat dalam menurunkan respon nyeri hal ini
102
103