Professional Documents
Culture Documents
Keywords Abstrack
Warm Background: During 2016, there were 86% of babies
compresses;breastfeeding; worldwide (116.5 million babies) received 3 doses of
immunization pain diphtheria, tetanus, pertussis (DTP3) vaccine. Pain is one of
the side effects of injecting immunization which can cause
distress in the baby. Distress behaviour shown by the baby
is the way the baby communicates the pain he feels. These
events can cause trauma to children, such as anxiety, anger
and pain. To overcome this pain can be done by providing
warm compresses and breastfeeding.
Objective: Finding out the application of a combination
warm compress and breastfeeding to reduce pain after
DPT-HB immunization (DPT COMBO) In Independent
Midwifery Clinic Of Midwife Diana Yulita Aryani.
Amd.Keb.
Method: The study used a descriptive analytical method
with a case study approach. The sample war taken as many
as 10 respondents consisting of 5 babies who were not given
warm compresses and breastfeeding and 5 babies who were
given warm compresses and breastfeeding before DPT-HB
immunization, then conducted an assessment of pain
response. The instrument uses the FLACC pain scale
observation sheet. Data obtained by interviews, observation,
and documentation.
Result: After applying the combination of giving warm
compresses and breastfeeding to reduce pain after DPT-HB
immunization (DPT COMBO). All participants who were
not given the application of 5 respondents experienced
severe pain (100%) while those given the application of 3
respondents (60%) experienced mild pain and 2 respondents
(40%) experienced moderate pain.
88
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
89
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
90
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
diberi kompres hangat dan breastfeeding observasi FLACC dan bolpoin, SOP,
saat imunisasi DPT-HB. Spuit 0,5 ml, vaksin Pentabio, termos air
Kriteria inklusi dalam penerapan ini panas, kapas DTT/ kapas air hangat,
yaitu: Bayi yang sehat, usia 2-6 bulan, jam, kain katun/ handuk kecil, baskom
menerima imunisasi melalui suntikan, kecil serta thermometer.
didampingi ibunya, menyusu di Jalannya penerapan yaitu dengan
payudara bagian kanan, dan bersedia penulis mengidentifikasi responden,
menjadi responden.. Kriteria eksklusi sesuai kriteria inklusi, memberikan
atau pengecualian yang tidak informed consent kepada orang tua yang
diperbolehkan dalam penerapan ini, sudah menyetujui menjadi responden,
antara lain: Bayi usia 2-6 bulan tetapi menjelaskan prosedur penerapan dengan
tetapi sedang sakit demam,pilek, diare meminta ibu menempelkan handuk kecil
dan batuk, sedang sakit parah seperti yang sudah di beri air hangat serta
sakit kanker dan mendapat pengobatan memberitahu ibu untuk menyusui
anti-Tuberkolosis (TB), pernah bayinya selama 2 menit pada bayi yang
menderita kejang. diberikan kompres hangat dan
Instrumen yang digunakan berupa breastfeeding. Melakukan penerapan
alat dan bahan. Berikut alat yang dengan penilaian nyeri menggunakan
digunakan dalam penelitian: lembar skala FLACC.
91
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
No Kategori Prosentase
(%)
1. Ringan 60
2. Sedang 40
3.4 Perbandingan skor nyeri pada bayi yang tidak dilakukan dan yang dilakukan
pemberian kompres hangat dan breastfeeding sebelum dilakukan penyuntikan
imunisasi DPT-HB.
Tabel 3. Analisis perbandingan distribusi frekuensi pada bayi yang tidak dilakukan
dan yang dilakukan penerapan.
Kategori Jumlah Prosentase Kategori Jumlah Prosentase
tidak (%) yang (%)
dilakukan dilakukan
penerapan penerapan
Berat 5 100 Ringan 3 60
Sedang 2 40
92
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
93
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
94
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
95
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
di BPM Diana Yulita Desa [9] Kemenkes. (2016). Buku Saku Profil
Sawangan Kecamatan Alian Kesehatan Indonesia. Jakarta:
Kabupaten Kebumen sudah Kementrian Kesehatan RI.
dilaksanakan tanggal 17 Maret [10]Kemenkes. (2010). Gerakan
2019. Akselarasi Imunisasi Nasional.
5.2 Skor nyeri pada bayi yang tidak Jakarta: Kementrian Kesehatan
dilakukan pemberian kompres Republik Indonesia.
hangat dan breastfeeding sebelum [11]Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi
penyuntikan imunisasi DPT-HB Penelitian Kesehatan. Jakarta:
yaitu 5 partisipan (100%) Rineka Cipta.
mengalami nyeri dengan kategori [12]Oktarni, R. S. (2015). Panduan
nyeri berat. Lengkap Posyandu untuk Bidan dan
5.3 Skor nyeri pada bayi yang dilakukan Kader Posyandu. Jakarta: Nuha
pemberian kompres hangat dan Medika.
breastfeeding sebelum penyuntikan [12]Potter, & Perry. (2010).
imunisasi DPT-HB yaitu 2 Fundamental Keperawatan. Jakarta:
partisipan (40%) mengalami nyeri EGC.
sedang dan 3 partisipan (60%) [13]Probandari, A. N., Handayani, S., &
mengalami nyeri ringan. Laksono, N. J. (2013). Keterampilan
Imunisasi. Surakarta: Modul Field
REFERENSI Lab.
[14]Reis, & Holubkov. (2009).
[1] Andarmoyo, S. (2013). Konsep dan Vapoocollant Spray Is Equally
Proses Keperawatan. Yogyakarta: Effective as EMLA Cream In
Ar-Ruzz Media. Reducing Immunization Pain In
[2] Astuti, I. T. (2011). Studi Komparasi School-aged Children. Journal Of
Pemberian ASI dan Larutan Gula The American Academy Of Pediatric
Terhadap Respon Nyeri Saat [15]Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).
Imunisasi Pada Bayi di Puskesmas (2013). Riset Kesehatan Dasar.
Ngesrep Semarang. Retrieved from
[3]Black, M. J., & Hawks, H. J. (2009). www.litbang.depkes.go.id/sites/...rk
Medical Surgical Nursing: Clinical d2013/Laporan_Riskesdas2013.pdf
Management For Continuity Of [16] Sarimin, D. S. (2012). Efektivitas
Care, 8th ed. Philadephia: B Paket Dukungan Keluarga (PDK)
Saunders Company. Terhadap Respon Perilaku Nyeri
[4] Devi, N. (2012). Gizi Anak Sekolah. Bayi Yang dilakukan Prosedur
Jakarta: Kompas Media Nusantara. Imunisasi di RSUP Prof. dr. r. d.
[5] Dwienda, O., Maita, L., Saputri, E. Kandou Manado.
M., & Yulviana, R. (2014). Buku [17]Situmorang. (2010). Data
Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus, Penelitian: Menggunakan Program
Bayi/ Balita dan Anak Prasekolah SPSS. Medan: USU.
untuk para Bidan. Yogyakarta: [18]Soedjatmiko. (2009). Cara Praktis
Deepublish. Membentuk Anak Sehat, Tumbuh
[6] Herdiansyah, H. (2010). Metodologi Kembang Optimal, Kreatif dan
Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Cerdas Multipel. Jakarta: Kompas
Salemba Humanika. Medika Nusantara.
[7]Hockenberry, & Wilson. (2009). [19]Sugiyono. (2009). Metode
Buku Ajar Keperawatan Pediatric. Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan
Jakarta: EGC. R & D. Bandung: Alfabeta.
[8] IDAI. (2014). Penilaian Nyeri dan
Sedasi pada Bayi dan Anak.
96
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
97