Professional Documents
Culture Documents
sesuatu yang diberikan atau ditransformasi- dari tugas mengajar seperti tertera pada
kan, dan guru harus memahami bagaimana gambar 2. Gambar 2 tersebut meng-
siswa mengkonstruksi dan menggunakan identifikasi tujuh pengetahuan dasar tugas
pemahamannya. (Fosnet, 1989; Steffen,199; mengajar yang diperlukan untuk meningkat-
von Glasersfeld, 1989; dalam Cochran, et kan pemahaman pengajar terhadap materi
al.,1993). Tugas guru adalah membantu agar subjek. Pengetahuan dasar ini mencakup:
siswa mampu mengkonstruksi pengetahuan- pengetahuan materi subjek, pengetahuan
nya sesuai dengan situasi yang konkret. Oleh pedagogi umum, pengetahuan konten peda-
karenanya strategi mengajar seorang guru gogi, pengetahuan kurikulum, pengetahuan
juga harus disesuaikan dengan kebutuhan dan pembelajar dan karakteristiknya, pengetahuan
situasi murid (Suparno, 2000). strategi mengajar dan pengetahuan konteks
Berdasarkan uraian di atas, dapat pembelajaran. Di bawah ini akan diuraikan
dikatakan bahwa pengetahuan tentang konten secara ringkas ke tujuh pengetahuan dasar
pedagogi (PCK) sangatlah berperan penting mengajar tersebut.
dalam menunjang proses belajar mengajar 1. Pengetahuan materi subjek
yang bertujuan memberikan pemahaman yang Pengetahuan ini merujuk pada organisasi
lebih baik terhadap siswa. Pengetahuan pengetahuan guru yang terdiri dari:
tersebut sama pentingnya dengan penge- pengetahuan konten, mencakup fakta
tahuan tentang materi subjek yang digunakan dan konsep dalam suatu disiplin; struktur
sebagai pokok bahasan dalam setiap proses sintaktikal, mencakup merumuskan dan
belajar mengajar. Tanpa PCK, proses cara validasi pengetahuan; struktur
transformasi suatu materi subjek dalam upaya substantif mencakup organisasi konten
membangun pengetahuan siswa, tidak dapat ilmu.
berjalan dengan baik. 2. Pengetahuan Pedagogi Umum
Pengetahuan ini merujuk pada prinsip-
prinsip dan strategi pengelolaan dan
HUBUNGAN PENGETAHUAN organisasi kelas yang menyangkut
KONTEN PEDAGOGI DAN pengetahuan umum. Prinsip dan strategi
PENGETAHUAN DASAR MENGAJAR mengajar juga dikendalikan oleh
Shulman (Dahar & Siregar, 2000) keyakinan, dan pengetahuan praktis
memetakan komponen pengetahuan dasar guru.
Widi Purwianingsih, Nuryani Rustaman, Sri Redjeki, Pengetahuan Konten Pedagogi (PCK) dan Urgensinya dalam
91
Pendidikan Guru
5
Struktur Struktur Pembelajar` Pengelolaan Kurikulum
Konten
sintaktik substantif & belajar Kelas pengajaran
3
`
Pengetahuan Konten
Pedagogi
4 6
Pengetahuan `
Pengetahuan Pengetahuan `
ttg pemahaman kurikulum strategi mengajar
siswa
7
`
Pengetahuan konteks
pembelajaran
Gambar 2. Totalitas Pengetahuan Guru (Shulman, 1989 dalam Dahar & Siregar, 2000)
dan konten, dapat diartikan bahwa komponen peroleh pemahaman dan dapat mengaplikasi-
pedagogi harus dapat menterjemah-kan kannya. Sebaliknya untuk dalam menerapkan
konten melalui PCK. Selain itu PCK PCKnya, guru harus memperhatikan
dibutuhkan bila guru akan mengajar seluruh komponen pengajaran melalui inkuiri pada
siswa dengan menerapkan inkuiri agar mem- seluruh siswanya.
Gambar 3. Pengetahuan Konten Pedagogi dikaitkan dengan Komponen-komponen yang harus dimiliki
Guru (Enfield, 2007).
mungkin seorang guru hanya mentransfer menjadi siswa-siswa yang terstandar pula.
pengetahuan materi subjek yang dikuasainya, Dengan demikian tujuan luhur pendidikan
tanpa memberikan kesempatan kepada dapat dicapai yaitu menciptakan manusia
siswanya membangun pengetahuan dan Indonesia seutuhnya.
mendorong siswa berpikir secara benar
dengan membiarkannya berpikir sendiri.
Disamping itu, tanpa pengetahuan konten DAFTAR PUSTAKA
pedagogi seorang guru, sulit bagi siswa untuk
memahami suatu pengetahuan baru dan Cochran, K.F., J.A. DeRuiter, R.A. King
mengkonstruksinya dengan pengetahuan yang (1993). Pedagogical Content Knowing:
telah diperoleh sebelumnya. Hal ini An Integrative Model for Teacher
dikarenakan guru tidak melakukan Preparation. Journal of Teacher
perencanaan dalam hal merepresentasikan Education, 44 (4), 263-272.
suatu ide, dan melakukan usaha terbaik untuk Dahar, R.W & N. Siregar (2000). Pedagogi
melakukan analogi, mengilustrasi, meng- Materi Subyek: Meletakkan Dasar
eksplanasi, dan mendemonstrasikan atau Keilmuan dari PBM. Disampaikan pada
dengan kata lain membuat suatu cara terbaik Seminar Staf Dosen FPMIPA dalam
merepresentasikan dan memformulasi suatu Rangka Mensosialisasikan Pedagogi
subjek sehingga membuatnya menjadi sesuatu Materi Subyek .
yang dapat difahami secara comprehensive .
Berdasarkan standar konten yang Enfield, M. (2007). Content and Pedagogy:
diterapkan NSTA seperti yang diuraikan di Intersection in the NSTA a Standards
atas, tampak bahwa standar-standar tersebut for Science Teacher
cukup tinggi, terutama bagi guru-guru di Education.[Online]. Tersedia:
Indonesia. Ketercapaian standar-standar http://www.enfieldm@msu.edu. [21
tersebut tampaknya cukup sulit bagi guru- September 2007]
guru kita, meskipun juga bukan sesuatu yang Hermawan, H., Darmawan, D., Supriadie, D.
tidak mungkin untuk dicapai. Standar-standar & Wahyudin, D. (2007). “Teori
yang tinggi tersebut mungkin dapat dicapai Mengajar”. Ilmu dan Aplikasi
bila secara dini dilakukan penyiapan Pendidikan, penyunting: Ali,
program-program yang mengarah pada M.,Sukmadinata, N.S., Sudjana, D. &
ketercapaian standar ini bagi calon guru di Rasyidin, W. Bandung: Pedagogiana,
LPTK atau universitas yang menyediakan Press.
program pendidikan guru, meskipun secara
King, C (2007) ."Cell (biology)." Microsoft®
bertahap. Berdasarkan latar belakang
Student 2008 [DVD]. Redmond, WA:
kemampuan guru-guru kita yang disadari
Microsoft Corporation.
masih banyak kekurangan dalam berbagai
bidang, mungkin standar-standar dari NSTA National Science Education Standard (NSES)
ini dapat dimodifikasi sedemikian rupa sesuai (1996). Washington DC:National
situasi dan kondisi yang terjadi pada guru- Academy Press.
guru di Indonesia. Namun diharapkan
NSTA & AETS (1998). Standard for Science
Indonesia tetap dapat memberlakukan
Teacher Preparation.
standar-standar tersebut dalam menyiapkan
program pendidikan profesi guru yang sedang NSTA (2003). Standard for Science Teacher
giat dilaksanakan saat ini, agar guru-guru di Preparation.
Indonesia mempunyai standar kemampuan
Suparno, P. (1997). Filsafat Konstruktivisme
yang relatif sama.
dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Bila guru di Indonesia mempunyai
Kanisius.
kompetensi yang terstandar, dalam hal ini
kompetensi pedagoginya, tentunya diharap-
kan siswa-siswa kita di kemudian hari dapat