Professional Documents
Culture Documents
Makalah Ilmu Perancangan Perundang Undangan
Makalah Ilmu Perancangan Perundang Undangan
TEORI DELEGASI
FAKULTAS HUKUM
2023
KATA PENGANTAR
Penulis
Muhammad Ranim
2110631010028
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. PENGERTIAN DELEGASI.........................................................................3
B. PENGATURAN DELEGASI.......................................................................4
C. TEORI DELEGASI......................................................................................7
BAB III PENUTUP..............................................................................................10
A. KESIMPULAN...........................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Seiring dengan pilar utama negara hukum, yaitu asas legalitas, maka
berdasarkan prinsip ini tersirat bahwa wewenang pemerintahan berasal dari
peraturan perundang undangan.2 Sistem penyelenggaraan kenegaraan dan
pemerintah harus memiliki legitimasi, yaitu kewenangan yang diberikan oleh
undang undang. Didalam hukum administrasi negara dikenal dengan sumber
kewenangan delegasi. Menurut Bagir Manan, wujud delegasi wewenang
bermacam macam. Salah satu adalah delegasi di bidang perundang-undangan.
1
telah memberikan rambu-rambu sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 146
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DELEGASI
4
Biro Administrasi Mutu Akademik dan Informasi Universitas Medan Area, Pengertian Delegasi dan Cara Memaksimalkannya. Diakses dari
3
yang lebih tinggi kepada peraturan yang lebih rendah, baik pelimpahan
dinyatakan dengan tegas atau tidak tegas7
B. PENGATURAN DELEGASI
Yang utama dikenal juga sebagai legislative acts, statute, atau the paraent
act. Sedangkan yang kedua dikenal juga sebagai executive act delegated
legislation subordinate legislation, atau statutory instrument9.Namun sejauh ini,
kiranya belum ada istilah resmi sebagai pengindonesiaan istilah tersebut.
Sejalan dengan hal diatas, ada dua macam legislator yang berwenang
memberikan atribusi wewenang yakni original legislator dan delegated
legislator10
7
Maria Farida Indrats. S, Ilmu Perundang-undangan, Jenis, Fungsi, dan, Materi Muatan, kanisius, Yogyakarta 2020, hlm 58.
8
Zaelani, Pelimpahan kewenangan dalam pembentukan Peraturan perundang-undangan (delegation of authority the establishment of legislation regulation, jurnal
4
Sementara dalam lampiran UU No 10 Tahun 2004, Bab II Hal-Hal khusus,
huruf A diatur ketentuan delegasi pendelegasian wewenang sebagai berikut :11
5
tersebut diperlukan sebagai pengantar (aanloop) untuk merumuskan
norma atau ketentuan lebih lanjut di dalam pasal atau ayat
selanjutnya.12
Pasal 146
6
g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
C. TEORI DELEGASI
7
mendelegasikan lagi kewenangan untuk mengatur itu kepada yang lebih
rendah.
Menurut A. Hamid S. Attamimi Asas delegatus non potest
delegare, sering dinyatakan dengan delegata potestas non potest delegari,
yang berlaku juga bagi hukum bidang perundang undangan. Karena itu
apabila delegasi memang diperlukan, maka harus dilihat bagaimana
kewenangan suatu Peraturan Pemerintah misalnya, sampai seberapa jauh
Peraturan Pemerintah boleh mendelegasikan lagi ketentuan-ketentuannya
kepada peraturan yang lebih rendah, misalnya kepada keputusan Presiden
yang berfungsi pengaturan.17
Untuk memberikan sub delegasi kewenangan dipersyaratkan
bahwa hal itu harus sudah ditentukan dengan tegas atau eksplisit dalam
undang-undang induknya (principal legislation).
Mengenai materi muantan suatu undang-undang, adakalanya diatur
secara formal dalam undang undang, ada kalanya undang-undang yang
bersangkutan mendelegasikan kepada peraturan perundang-undangan yang
lebih renda tingkatannya (delegated legislation). Dengan perkataan lain,
suatu materi undang-undang dapat diatur oleh undang-undang(bij de wet)
atau berdasarkan undang-undang (bij de krachten de wet). Namun
demikian, peraturan delegasi bukan tidak ada batasnya. Pembatasan-
pembatasan itu mencakup18.
a. Peraturan delegasi suatu materi muatan undang-undang hanya
dapat ditetapkan berdasarkan undang undang.
b. Kadang-kadang berlaku prinsip tidak boleh ada subdelegasi atas
peraturan delegasi (delegatus non potes delegare).
c. Materi muatan tertentu tidak boleh didelegasikan oleh undang-
undang seperti undang-undang organic.
17
Ibid, hlm 44
18
Ibid, hlm 45
8
d. Materi muatan peraturan delegasi hanya dapat mengatur yang
didelegasikan dan tidak boleh bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan lain yang lebih tinggi tingkatannya.
Karena itu dalam undang-undang yang mendelegasikan harus
diatur secara tegas, bentuk peraturan delegasi dan ruang
lingkup peraturan delegasi, maka peraturan itu batas demi
hukum (van rechwege nietig void), karena ditetapkan oleh
pejabat atau badan yang tidak berwenang.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA
Buku-Buku
Dr. Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, Rajawali Pres, Depok, 2018
Artikel Jurnal
Peraturan Perundang-undangan
Internet
11