You are on page 1of 5

TUGAS RUTIN

SYARAT PERENCANAAN PEMBELAJARAN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK SRI MELANI JANUARDANI

Sri Melani Januardani 3213122007

Sonia Veronika Panjaitan 3212422011

Tiurma Advenia Sidabalok 3213122008

Neima Yosepin Sitompul 3212422010

Ronia Sinurat 3213122006

Yonsen Sitanggang 3213122005

Widya Puspitasari Nababan 3212422009

DOSEN PENGAMPU : Drs. WASTON MALAU,MSP

MATA KULIAH : PERENCANAAN PEMBELAJARAN ANTROPOLOGI

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN ANTROPOLOGI


FAKULTAS ILMU SOSIAL - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2023
Syarat perencanaan pembelajaran merupakan seperangkat pengetahuan atau rencana
yang akan dilakukan oleh seorang pengajar sebelum memulai pembelajaran di kelas
pembelajaran. Adapun syarat-syarat perencanaan pembelajaran, yaitu:

1. Memiliki kemampuan analitik


Kemampuan menganalisa adalah kemampuan mengidentifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi pembelajaran dalam rangka memprediksi keberhasilan
pelaksanaan pembelajaran.
2. Memiliki kemampuan pengembangan
Kemampuan pengembangan adalah kemampuan untuk memilih, menetapkan,
dan mengembangkan strategi pembelajaran yang paling optimal untuk mencapai
hasil yang diinginkan.
3. Memiliki kemampuan pengukuran
Kemampuan pengukuran adalah kemampuan untuk menetapkan tingkat
keefektifan, efisiensi, dan daya tarik rancangan pembelajaran. Kemampuan ini
meliputi memilih, menetapkan, dan mengembangkan alat ukur yang paling tepat
untuk mengukur pencapaian tujuan/indicator

Perencanaan pembelajaran suatu alat yang dapat membantu para guru dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pengajar, agar dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Sebelum melakukan perencanaan
pembelajaran ini tentunya ada hal-hal yang harus diperhatikan, seperti:

1. Bahwa pengajar harus memiliki dasar pengetahuan dan menguasai konsep


tentang apa yang akan diajarkan.
2. Mengetahui dan menyadari dengan mantap apa yang hendak dicapai. Ini berarti
bahwa pengajar sudah menentukan tujuan pengajaran sesuai dengan
kompetensi dan pokok bahasan yang telah dipastikan untuk dipilih.
3. Pengajar mampu menjabarkan pokok bahasan yang telah dipilih kedalam suatu
silabus yang dibuat sendiri.
4. Sudah berkonsultasi sekurang-kurangnya dengan ahli isi (materi) pokok
bahasan.
5. Pengalaman mengajar juga menjadi bahan pertimbangan yang cukup berharga.
Adapun komponen-komponen dalam perencanaan pembelajaran meliputi:

1. Penentuan Tujuan Mengajar


Menentukan tujuan perencanaan pengajaran merupakan syarat mutlak dalam
perencanaan pengajaran, karena itu menurut ahli-ahli pendidikan tujuan
perencanaan pengajaran merupakan rumusan-rumusan dari berbagai harapan
atau keinginan manusia untuk mencapainya. Hal ini dicapai dalam rangka
mewujudkan lulusan yang mampu mencapai tujuan pengajaran.
2. Pemilihan Materi Siswa dengan Waktu
Materi pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalm prose
pengajaran. Tanpa materi pengajaran proses pembelajaran tidak akan berjalan.
Oleh karena itu guru yang akan mengajar pasti memiliki dan menguasai materi
pengajaran yang akan disampaikan kepada anak didik. Pemilihan materi dalam
pengajaran harus sesuai dengan waktu. Materi yang akan diajarkan perlu
diidentifikasi apakah termasuk fakta, konsep, prinsip, prosedur atau gabungan
lebih dari satu jenis materi.
3. Strategi Optimum
Dalam merencanakan pembelajaran, strategi ini akan membawa perencanaan
pengajaran itu berhasil atau tidaknya. Seorang guru mempunyai strategi dalam
pengajaran. Jika seorang guru tidak mempunyai strategi yang optimum dalam
pengajarannya maka pengajarannya sulit untuk berhasil. Dalam kegiatan
pengajaran, guru tidak harus terpaku dengan menggunakan satu metode saja,
guru sebaiknya menggunakan metode yang bervariasi agar jalannya pengajaran
tidak membosankan, tetapi menarik perhatian anak didik.
4. Alat dan Sumber
Banyak alat maupun mediayang tersedia bagi guru, namun yang penting dalam
merencanakan pengajaran dan mengimplementasikannya dalam pengajaran
adalah bagaimana menggunakan alat-alat media pendidikan sebagai suatu
sistem yang terintegrasi dalam pengajaran. Sumber pengajaran adalah sesuatu
yang dapat digunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran didapat atau
asal untuk belajar. Dengan demikian sumber belajar itu merupakan bahan atau
materi untuk menembah ilmu pengetahuan yang mengandung hal-hal baru bagi
si pelajar.
5. Kegiatan Belajar Siswa
Merupakan kegiatan inti dalam pendidikan. Segala sesuatu yang telah ditetapkan
dan diprogramkan akan melibatkan semua komponenkomponen pengajaran,
kegiatan pembelajaran akan menentukan sejauh mana tujuan yang telah
ditetapkan dapat tercapai. Dalam kegiatan pembelajaran, guru dan anak didik
terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya.
Dalam interaksi itu anak didiklah yang lebih aktif, bukan guru. Guru hanya
sebagai motivator dan fasilitator, keaktipan anak didik bukan hanaya secara
individual, tetapi juga dalam kelompok sosial.
6. Evaluasi
Evaluasi pengajaran adalah penilaian atau penafsiran terhadap pertumbuhan
dan kemajuan peserta didik kearah tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi
pengajaran bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan
mengukur sampai dimana tingkat kemampuan dankeberhasilan peserta didik
dalam mencapai tujuan pengajaran. Dengan demikian evaluasi menempati posisi
yang penting dalam pengajaran, karena dengan adanya evaluasi pengajaran ini,
keberhasilan pengajaran tersebut dapat diketahui.

Adapun syarat-syarat dari kegiatan perencanaan pembelajaran menurut Oemar


Hamalik (1980).

1. Rencana adalah alat untuk memudahkan mencapai tujuan.


2. Rencana harus dibuat oleh para pengelola atau guru yang benar-benar
memahami tujuan pendidikan, dan tujuan organisasi pembelajaran.
3. Rencana yang baik, jika guru yang membuat rencana itu memahami dan
memiliki keterampilan yang mendalam tentang membuat rencana.
4. Rencana harus dibuat secara terperinci.
5. Rencana yang baik jika berkaitan dengan pemikiran dalam rangka
pelaksanaannya.
6. Rencana yang dibuat oleh guru harus bersifat sederhana.
7. Rencana yang dibuat tidak boleh terlalu ketat, tetapi harus fleksibel (luwes).
8. Dalam rencana khususnya rencana jangka panjang perlu diperhitungkan
terjadinya pengambilan resiko.
9. Rencana yang dibuat jangan terlalu ideal, ambisius, sebaiknya lebih
praktispragmatis.
10. Sebaiknya rencana yang dibuat oleh guru juga memiliki jangkauan yang lebih
jauh, dapat diramalkan keadaan yang mungkin terjadi.

You might also like