You are on page 1of 8

PENDIPA Journal of Science Education, 2022: 6 (1), 105-112 ISSN 2086-9363

Pengembangan Instrumen Performance Assessment


Praktikum untuk Mengukur Keterampilan Proses
Sains (KPS) Siswa SMP Kelas VIII pada Tema
Makananku Kesehatanku

Salma Fajrina*, Lukman Nulhakim, Annisa Novianti Taufik


Program Studi Pendidikan IPA, FKIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
*Email: salmafajrina08@gmail.com

DOI: https://doi.org/10.33369/pendipa.6.1.105-112

ABSTRACT
The instrument of performance assessment for practicum is widely considered as a crucial part in the
process of assessment. This study was intended to identify the level of validity of the developed
instrument. Research and Development was successfully used as a method in this research with a
development model adapted from Sugiyono’s development stages as follows: (1) potential problems; (2)
data colection; (3) product design; (4) design validation; (5) and design revision. The subject was
validators of the performance assessment instrument consisting of two expert teams from a science
education lecturer at Faculty of Teacher TrainingUntirta and a science teacher at SMP Negeri 2 Solear.
The result of the instrument’s validity level was amounted to 93% with a very valid category. Referring to
the results of expert validation, the development of this practicum performance assessment instrument is
considered very valid to be used as an alternative practicium assessment to measure Science Process
Skills on the theme “My food is my health”.

Keywords: Performance Assessment Instruments; Science Process Skills; Theme “My Food My Health”.

ABSTRAK
Instrumen performance assessment praktikum merupakan bagian penting dalam proses penilaian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kevalidan instrumen yang telah dikembangkan.
Metode yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang
diadaptasi dari model pengembangan menurut Sugiyono melalui tahapan: (1) potensi masalah; (2)
pengumpulan data; (3) desain produk; (4) validasi desain; (5) dan revisi desain. Subjek uji coba dalam
penelitian ini untuk uji ahli instrumen performance assessment ini adalah dua tim ahli dari dosen
pendidikan IPA FKIP Untirta dan salah satu guru IPA di SMP Negeri 2 Solear. Hasil analisis data
menunjukkan bahwa tingkat kevalidan instrumen diperoleh nilai rata-rata sebesar 93,3 (kategori sangat
valid). Berdasarkan hasil validasi ahli pengembangan instrumen performance assessment praktikum ini
dapat digunakan sebagai alternatif penilaian praktikum untuk mengukur Keterampilan Proses Sains (KPS)
pada tema makananku kesehatanku.

Kata kunci: Instrumen Performance assessment praktikum; Keterampilan Proses Sains; Tema
makananku kesehatanku.
secara konvensional yang hanya mengandalkan
PENDAHULUAN pada olah pikir siswa yang berarti
Pembelajaran IPA memiliki peran yang memperlakukan IPA sebagai kumpulan
penting dalam kehidupan. IPA sebagai mata pengetahuan, siswa akan cenderung hanya
pelajaran pada hakikatnya tidak hanya menguasai konsep-konsep IPA dengan sedikit,
merupakan kumpulan pengetahuan, akan tetapi bahkan tanpa diperolehnya keterampilan proses.
juga mengajarkan tentang sikap dan Sehingga perlu suatu kegiatan dalam
keterampilan. Pada proses pembelajaran IPA pembelajaran yang mampu memberikan

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 105
PENDIPA Journal of Science Education, 2022: 6 (1), 105-112 ISSN 2086-9363

kesempatan kepada siswa untuk menumbuhkan penilaian menentukan alat dan bahan yang biasa
keterampilan-keterampilannya (Sumarni & digunakan saat kegiatan praktikum (Suryandari,
Ngazizah, 2016). 2013). Performance assessment sangat sesuai
Metode pembelajaran IPA dapat melatih dalam menilai keterampilan. Performance
keterampilan siswa dengan menggunakan assessment pada prisnipnya Lebih dikenali pada
metode praktikum. Metode praktikum proses keterampilan dan kecakapan untuk
merupakan sarana terbaik yang dapat merampungkan tugas yang diujikan. Pada
mengembangkan Keterampilan Proses Sains performance assessment praktikum Seorang guru
(KPS) karena aspek Penilaian diperlukan dalam wajib menetapkan kriteria kerja yang yang akan
proses praktikum adalah psikomotor dan di amati secara kompleks. Standar kinerja inilah
keterampilan yang dibutuhkan mencakup yang akan menjadi indikator acuan dan indikator
persiapan praktikum berupa melakukan kegiatan penilaian tingkat kualitas kinerja siswa yang
mengamati, mengelompokkan, menafsirkan, dilihatkan dalam praktikum.. Performance
memprediksi, hipotesis, keterampilan dalam assessment praktikum dalam penelitian ini
merencanakan percobaan, menerapkan konsep, Adalah pacuan penilaian yang berisi standar
dan komunikasi serta kegiatan setelah praktikum penilaian yang dapat dikembangkan dengan
yang dapat dilihat dalam bentuk kinerja kombinasi indikator-indikator Keterampilan
(Performance). Kegiatan prakktikum memiliki Proses Sains (KPS).
peran dalam pengembangan Keterampilan Proses Selama ini penilaian praktikum masih
Sains (KPS) (Nurul, Tamsil, & Karim, 2019). belum memuaskan. Hal ini dihasilkan dari hasil
Keterampilan Proses Sains termasuk wawancara dengan seorang guru IPA kelas VIII
kedalam ranah psikomotorik. Ranah di SMP Negeri 2 Solear didapatkan bahwa guru
psikomotorik merupakan ranah yang berkaitan IPA sudah menggunakan instrumen performance
dengan keterampilan ataupun kemampuan assessment. Namun pada instrumen penilaian
setelah siswa menerima pengalaman belajar yang digunakan masih secara umum belum
dalam pelajaran IPA. Penilaian aspek spesifik dan belum dilengkapi dengan rubrik
psikomotorik dilihat dari kemunculan penilaian dan kisi-kisi penilaian. Karena
keterampilan-keterampilan proses sains siswa kurangnya sarana dan prasarana disekolah ini,
selama kegiatan praktikum. Keterampilan proses maka praktikum dilakukan hanya satu kali dalam
sains perlu dikuasai siswa karena dapat melihat satu semester sehingga penilaian yang dilakukan
perkembangan kemampuan siswa dalam guru tampak kurang mendorong pada
melakukan suatu aktivitas untuk menemukan pengembangan Keterampilan Proses Sains (KPS)
sendiri konsep tersebut, siswa dapat lebih siswa, mesti dilatih bahkan dikembangkan dalam
mengingat dibandingkan dengang menghafal. proses pembelajaran IPA karena Keterampilan
Keterampilan proses sains (KPS) adalah Proses Sains memiliki peran penting yaitu dapat
keterampilan siswa dalam mengaplikasikan Meningkatkan daya berpikir, memberi peluang
metode ilmiah yang di butuhkan untuk membuat kepada siswa untuk berusaha menemukan suatu
konsep dan teori pengembangan sebuah konsep penemuan, meningkatkan daya intelektual, serta
yang sudah paten bahkan mengerti dan membantu siswa untuk menciptakan konsep, dan
mengamati kegiatan yang terjadi. (Syaputra, juga guru dalam pembelajaran belum
2016). menerapkan pembelajaran secara terpadu.
Mengidentifikasi sejauh mana pemahaman Berdasarkan permasalahan tersebut perlu
siswa pada kompetensi keterampilan, adanya solusi untuk memecahkan
memerlukan sistem penilaian yang sangat tepat permasalahakan tersebut yaitu adanya
untuk menguji (KPS) siswa SMP mata pelajaran pengembangan instrumen performance
IPA Terpadu dalam kegiatan praktikum dapat assessment praktikum yang diharapkan dapat
menggunakan instrumen performance menjadi solusi bagi guru unruk melakukan
assessment. Performance assesssment penilaian yang efektif pada kegiatan praktikum
merupakan analisis penilaian mengacu dari hasil pembelajaran IPA. Instrumen yang digunakan
pengamatan terhadap aktivitas seluruh siswa yaitu instrumen non tes dengan menggunakan
selama melakukan kegiatan praktikum. Misalnya lembar observasi.

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 106
PENDIPA Journal of Science Education, 2022: 6 (1), 105-112 ISSN 2086-9363

Instrumen performance assessment adanya pengalaman secara langsung siswa


praktikum adalah pedoman untuk penilaian yang berupa praktikum untuk menemukan fakta dan
basisnya standar-standar penilaian yang memecahkan masalah. Praktikum yang
dikembangkan dari ketentuan Keterampilan dilakukan yaitu praktikum uji kandungan zat
Proses Sains (KPS) menurut Warianto (2011) adiktif murni dan buatan yang berada dalam
seperti mengamati (observasi), merencanakan makanan dan minuman yang berada
penelitian, meramalkan (prediksi), hipotesis, dilingkungan sekitar siswa yang berhubungan
mengelompokkan (klarifikasi), menafsirkan, dengan sistem pencernaan pada manusia.
menerapkan konsep dan mengkomunikasikan. Berdasarkan penelitian dan pengembangan
Adanya pengembangan instrumen performance maka permasalahan yang diuraikan pada
assessment ini guru akan lebih dimudahkan Penelitian ini yaitu : Bagaimana tingkat
dalam proses penilaian keterampilan yang ada kevalidan instrumen performance assessment
pada siswa, sebab kriteria penilaian nya jelas. praktikum yang dikembangkan untuk mengukur
Penilaian dapat dikembangkan sebagai aspek Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa SMP
penilaian alternatif pada siswa, hal ini kelas VIII pada tema makananku kesehatanku ?
disebabkan oleh keterampilan yang dimiliki
siswa tidak pernah sama. METODE PENELITIAN
Perangkat performance assessment Pengembangan instrumen performance
praktikum ini untuk mmengetahui Keterampilan assessment Praktikum ini mengaplikasikan
Proses Sains (KPS), khususnya pada praktikum metode penelitian dan teknik inovasi (research
uji kandungan zat aditif pada makanan dan and development). Penelitian dan inovasi
minuman pada tema makananku kesehatanku. merubah sebuah proses atau metode yang
Tema makananku kesehatanku merupakan suatu diaplikasikan untuk menemukan validitas suatu
tema materi pembelajaran dengan menggunakan produk sehingga menghasilkan produk tertentu
model keterpaduan connected. Connected adalah (Sugiyono, 2013).
model keterpaduan dengan Menerapkan sebuah Penelitian diaplikasikan pada semester
KD, konsep konsep dasar KD diungkap dan ganjil yakni pada bulan Agustus 2020 - Januari
dikombinasikan dengan konsep yang lain (Yesi 2021. Dalam proses penelitian terdapat dua
& Ana, 2016). subject yakni subjek yang penelitian dan subjek
Tema makananku kesehatanku dipilih yang uji coba. Subjek yang akan diteliti
berdasarkan dari ruanglingkup materi yang dikembangkan adalah instrumen performance
digunakan pada indicator atau kegiatan assessment praktikum untuk mengukur tingkat
pembelajaran yang berada pada silabus SMP Keterampilan Proses Sains (KPS). Sementara
kelas VIII kurikulum 2013 bahwa proses belajar subjek uji coba untuk uji ahli instrumen
yang yang akan dikembangkan oleh siswa pada performance assessment merupakan dua tim ahli
KD 3.5 tentang sistem pencernaan pada manusia dari dosen pendidikan IPA FKIP Untirta yang
sebagai KD utama yang bahawasannya pada ahli dalam metode Instrumen penilaian dengan
indikator atau kegiatan pembelajaran yang jenjang minimal S2 serta 1 guru IPA di SMPN 2
dilakukan oleh siswa yaitu mengumpulkan Solear yang ahli di bidangnya dengan jenjang
informasi tentang penyakit pada sistem pendidikan terakhir S2.
pencernaan yang berhubungan dengan makanan Desain Penilaian yang diterapkan adalah
yang tidak sehat atau mengandung kandungan pengembangan yang dengan sebuah model
zat adiktif. Hal ini juga berintegrasi pada KD 3.6 pengembangan dari Sugiyono akan tetapi tidak
tentang zat adiktif dan zat aditif sebagai KD semua langkah pengembangan diterapkan, hal ini
pendukung yaitu mengidentifikasi zat-zat adiktif dikarenakan kondisi sekolah yang masih
yang terdapat pada makanan atau minuman melakukan pembelajaran daring dan tidak
melalui percobaan. Hal ini sesuai dengan memungkinkan untuk melakukan kegitan
praktikum yang akan digunakan pada tema praktikum dikelas. Langkah-langkah pada
makananku kesehatanku dan KD 4.6 tentang penelitian ini yaitu :
pembuatan laporan praktikum sederhana tentang
zat aditif. Materi-materi tersebut diperlukan Tahap Potensi dan Masalah

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 107
PENDIPA Journal of Science Education, 2022: 6 (1), 105-112 ISSN 2086-9363

Analisis potensi dan masalah ini Validasi dikerjakan oleh seorang validator
dilangsungkan di SMP Negeri 2 Solear dengan yang memiliki tujuan agar memperoleh
menggunakan teknik wawancara pada salah satu pengakuan dan penilaian. Lembar angket validasi
guru IPA kelas VII. Dari wawancara tersebut ahli yang berisikan yakni aspek isi, aspek disain,
didapatkan bahwa guru disekolah tersebut sudah aspek kesesuaian, dan aspek bahasa. Analisis
menerapkan instrumen performance assessment hasil data validasi ahli dikerjakan dengan analisis
praktikum akan tetapi pada penilaian tersebut deskriptif kuantitatif menggunakan penafsiran
masih secara umum dan belum disertakan kriteria instrumen bergantung pada skala dan
dengan rubrik penilaian dan kurang mengasah jumlah butir penilaiannya (Madapi, 2012).
kemampuan dalam Keterampilan Proses Sains perlengkapan yang melengkapi berupa lembar
(KPS). Tahap ini pun melakukan analisis angket validasi dengan mengaplikasikan Skala
terhadap materi dengan mengidentifikasi isi Likert (Sugiyono, 2013). Berikut ini merupakan
materi mengenai tema makananku kesehatanku penetapan skor untuk penilaian kevalidan
yang sesuai dengan (KI) dan (KD) pada instrumen performance assessment untuk
kurikulum 2013. mengukur KPS dapat dilhat pada Tabel 1.

TahapnPengumpulannData Tabel 1. Kriterian Penilaian Tingkat Kevalidan


Informasi diperoleh dengan kajian pustaka Instrumen Performance Assessment Praktikum
dokumen terkait dari berbagai buku atau jurnal untuk MengukurnKeterampilannProses Sains
sesuai dengan instrumen yang akan (KPS)
dikembangkan, serta data yang dikumpulkan No Kategori Penilaian Skor
pada penelitian inidyaitu wawancara mengenai 1 SangatnBaik 5m
ketersediaan instrumen performance assessment 2 Baikn 4m
dalam kegiatan praktikum serta anget yang 3 Sedangm 3m
digunakan untuk penilaian kevalidan pada 4 Burukm 2m
instrumen performance assessment praktikum 5 BurukbSekali 1m
yang telah dikembangkan.
Hasil penelitian dan pegembangan ini Data yang didapatkan dari proses analisis
mendapatkan data yang kemudian akan dianalisis angket oleh uji ahli akan dihitung skor rata-rata
dengan menggunakan deskriptif kuantitatif. pada setiap aspek kriteria penilaian untuk
memperoleh hasil akhir kevalidan instrumen
Tahap Desain Produk performance assessment praktikum untuk
Tahap ini dilakukan penyusunan draf awal mengukur KPS, proses perhitungan dihitung
hingga menjadi produk awal berupa instrumen dengandmenggunakan rumus sebagaidberikut :
performance assessment. Instrumen yang
dikembangkan terdiri dari beberapa tahapan yaitu
diawali dengan menentukan KD yang akan
digunaan dan sangat dekat dengan siswa,
sehingga mampu melatih KPS dari lingkungan (Purwanto, 2009)
sekitar. Setelah itu merumuskan indikator KPS
yang akan diukur, penyusunan tugas kinerja Keterangan :
siswa, penyusunan kisi-kisi, serta membuat NP : Nilaicpersen yang dicari atau
rubrik instrumen performance assessment diharapkan
praktikum. Setelah dibuat draf awal yang R : Skorcmentah yangsdiperoleh
dikembangkan melalui instrumen performance SM : Skorcmaksimal ideal
assessment praktek guna mengukur 100% : Bilanganctetap
Keterampilan Proses Sains (KPS) dibuat
kemudian selanjutnya di validasi ahli. Adapun persentase skor jawaban setiap
pernyataan untuk menentukan tingkat kevalidan
Tahap Validasi Desain instrumen performance assessment praktikum

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 108
PENDIPA Journal of Science Education, 2022: 6 (1), 105-112 ISSN 2086-9363

menurut (Arikunto, 2009) dapat dilihat pada 100 93,3 93,3 93,3 93,3
Tabel 2.
80
60
40
20
0
Kevalidan Konstruksi Validitas Bahasa
Isi
Tabel 2. Kategori presentasi hasil kevalidan
instrumen performance assessment praktikum Gambar 1. Hasil Rata-Rata Uji Kevalidan
untuk mengukur KPS pada tema makananku InstrumencPerformanceaassessmentxPraktikum
kesehatanku UntukdMengukuraKeterampilanaProses Sains
Persentase (%) Kategori Kevalidan (KPS) pada Tema Makananku Kesehatanku yang
>20%v Sangatckurang valid dilakukan oleh 3 Validator (Ahli)
21%-40%v Kurangavalid
41% - 60% x Cukupavalid Berikut pemaparan perolehan tingkat
61% - 80%x Valids kevalidan dari masing-masing perspektif yang
81% - 100%x Sangatavalid digunakan untuksmenilai instrumen performance
assessment untuk mengukur (KPS) pada tema
Tahap Revisi Desain makananku kesehatanku.
Pada bagian ini terdapat revisi dan hasil
Aspek Kevalidan Isi
validasi dari anggota tim ahli. Revisi dikerjakan
dengan menguji kritik dan saran lewat sebuah Aspek kevalidan isi ditunjukkan untuk
metode penilaian. proses revisi akan rampung mengetahui kualitas instrumen performance
setelah produk yang dianalisis sudah dikatakan assessment. Validan isi instrumen ini bertujuan
valid dan dapat aplikasikan dalam proses untuk mengukur sejauh mana butir-butir dalam
penilaian praktikum siswa. instrumen ini mencakup isi yaitu apakah butir-
butir penilaian dalam instrumen yang
HASILdDANdPEMBAHASAN dikembangkan telah mencerminkan indikator
Penelitian pengembangan ini menghasilkan dari aspek/variabel penilaian yang hendak dinilai
produk berupa instrumen performance dalam penelitian. Instrumen performance
ssessmentdyang diaplikasikan untukfmengukur assessment yang dikembangkan dinilai dan diberi
KeterampilanfProses Sains (KPS). Instrumen saran serta masukan perbaikan oleh ahli
dikatakan valid apabila memiliki skor rata-rata (Sudrajat, Permanasari, & Zainul, 2011). Hasil
hasil validasi oleh validator (ahli) mencapai penilaian terhadap kualitas instrumen
kategori sangat valid atau valid (Khotimah, performance assessment praktikum pada aspek
Endang, & Nurhayati, 2017). kevalidan isi memperoleh persentase 93,3%
Tingkat kevalidan instrumen tersebut dapat dengan kategori sangat valid. Ini berarti
diperoleh dari hasil penilaian pada lembar angket instrumen performance assessment praktikum
validasi yang terdiri dari empat aspek valid dalam aspek kevalidan isi. Hal ini
berdasarkan (Erick, Rayandra, & Bambang, berdasarkan sudah terpenuhinya standart
2015) yang telah dimodifikasi yaitu aspek kevalidan isi yang mencakup, pernyataan untuk
kevalidan isi, aspek konstruksi, aspek kesesuaian instrumen performance assessment
kesesuaian, dan aspek bahasa. Produk yang telah praktikum dengan KD pada kurikulum 2013,
berkembang dan divalidasi oleh validator untuk terdapat petunjuk pengisian yang mudah
mengidentifikasi tingkat kevalidan dari produk dipahami dan jelas, mencantumkan kisi-kisi
tersebut. Hasil validasi produk dapat dilihat pada penilaian dan kriteria penilaian pada instrumen
Gambar 1. performance assessment praktikum disajikan
dengan lengkap.

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 109
PENDIPA Journal of Science Education, 2022: 6 (1), 105-112 ISSN 2086-9363

Kisi-kisi merupakan deskripsi kompetensi AspeknValiditas (Kesesuaian)


materi yang diujikan. Petunjuk pengisian tentang Standar validitas ditunjukan untuk
instrumen performancce assessment praktikum menemukan apakah produk sudah dikembangkan
untuk mengukur KPS bertujuan untuk sudah memenuhi indikator penilaian KPS atau
memberikan informasi dalam menggunakan belum. Berdasarkan Gambar 1 dapat diketahui
instrumen performance assessment praktikum bahwa hasil penilaian oleh validator terhadap
untuk mengukur KPS sehingga memudahkan aspek validitas mendapatkan persentase 93,3%
guru dalam memahami isi instrumen yang yang termasuk kedalam kategori valid. Kriteria
dikembangkan (Sunarti dan Selly, 2013) penilaian aspek validitas adalah mengukut KPS
siswa dengan 8 indikator yaitu memperhatikan,
Aspek Konstruksi menyatukan, mengartikan, memprediksi,
Aspek konstruksi ditunjukan untuk hipotesis, menyusun rencana penelitian,
mengetahui instrumen yang dikembangkan dapat menerapkan konsep dan berkomunikasi
melengkapi persyaratan teknis yang tepat (Warianto, 2011).
dengan instrumen sesuai dan akurat. Hasil Validator (ahli) menilai bahwa instrumen
penilaian terhadap kualitas instrumen performance assessment kegiatan praktik untuk
performance assessment praktikum pada aspek mengkaji Keterampilan Proses Sains (KPS) pada
konstruksi memperoleh persentase 93,3% dengan tema makananku kesehatanku yang
kriteria sangat valid. Hal ini menandakan dikembangkan telah dapat digunakan untuk
instrumen performance assessment praktikum mengukur KPS. Menurut Permendikbud No 20
hasil pengembangan dianggap sudah valid untuk Tahun 2007 bahwa penilaian beracu pada standar
aspek konstruksi.fHal ini mengacu pada sudah kompetensi/indikator yang sudah di
teripenuhinya standar aspekdkonstruksidyang standarisasikan. Pernyataan pada instrumen harus
terbagi, instrumen performance assessment dapat memuat kriteria penilaian KPS yang
praktikum memiliki ketepatan dengan metode terukur, sehingga penilaian yang diperoleh
dan teknik penilaian yang diaplikasikan, bersifat akuntabel. Teknik observasi berupa
instrumen memiliki kesamaan dengan kerangka lembar observasi KPS yang digunakan oleh guru.
kegiatan praktikum uji kandungan zat aditif pada Lembar observasi dilakukan dengan cara
makanan dan minuman, instrumen sudah memberi tanda checlist (✓) sesuai dengan
memiliki sistem penskoran yang akurat dan pernyataan pada lembar observasi performance
sesuai, instrumen dirancang secara terukur dan assesssment praktikum untuk mengukur KPS
sistematis dengan acuan kriteria penilaian aspek pada tema makananku kesehatanku.
KPS dan indikator KPS, instrumen sudah
memiliki rubrik penilaian yang sesuai. Aspek Bahasa
Rubrik penilaian berisi kriteria penilaian Aspek bahasa ditunjukkan untuk
siswa, indikator KPS dan prosedur kerja siswa mengetahui kevalidan dan kesesuaian bahasa
dalam menentukan tingkat pencapaian yang digunakan pada produk yang
kompetensi KPS siswa. Untuk menentukan dikembangkan. Aspek bahasa menghasilkan nilai
tinggi rendahnya kinerja yang dimaksud dapat standar rata-rata 93% yang termasuk dalam
menggunakan alat skala berupa rubrik untuk kriteria sangat valid. Meskipun instrumen
memberikan skor-skor tiap kriteria yang sudah performance assessment yang diuraikan sudah
ditentukan (Ngadip, 2016). Instrumen dapat digunakan sebagai perlengapan penilaian,
performance assessment yang dikembangkan namun ada beberapa saran masukan dari ahli
juga dilengkapi dengan pedoman peskoran yang untuk menyempurnakan instrumen performance
berfungsi sebagai acuan dalam menentukan skor assessment praktikum untuk mengukur KPS
yang diperoleh siswa sesuai dengan rumus atau yang dikembangkan.
tata cara penilaian yang ditetapkan (Sumaryanta, Masukan dan saran yang diberikan yaitu
2015) konsistensi dalam penggunaan bahasa. Kevalidan
perlengapan dari sudut pandang bahasa wajib
memenuhi 3 aspek yaitudbahasa komunikatif
yang tepat dengan tingkatan pendidikan,

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 110
PENDIPA Journal of Science Education, 2022: 6 (1), 105-112 ISSN 2086-9363

memakai bahasa Indonesia yang standar dan Nurul, O., Tamsil, M., & Karim, H. (2019).
tidakdmenggunakan bahasa lokal atau tabu Pengembangan Instrumen Asesmen Kinerja
(Matondang, 2010). Hal ini sudah sesuai dengan Praktikum Biologi MA Pesantren Madinah
aspek bahasa pada instrumen performance
assessment praktikum untuk mengukur (KPS) Makassar. 1–8.
yang dikembangkan. Purwanto, M. N. (2009). Prinsip-Prinsip dan
Teknik Evaluasi Pengajaran (R. Remaja,
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan ed.). Bandung.
pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa
Sudrajat, A., Permanasari, A., & Zainul, A.
tingkat kevalidan pada pengembangan instrumen
performance assessment praktikum untuk (2011). Pengembangan Rubrik Asesmen
mengukur (KPS) siswa SMP kelas VIII pada Kinerja untuk Mengukur Kompetensi
tema makananku kesehatanku memperoleh hasil Mahasiswa Melakukan Praktikum Kimia
dengan predikat rata-rata secara keseluruhan Analisis Volumetri. Jurnal Chemica, 12(1),
sebesar 93,3% dengan kategori “sangat valid”.
1–8.
Berdasarkan hasil validasi ahli tersebut maka
instrumen performance assessment yang Sugiyono. (2013). Metode Penelitian: Alfabeta
dikembangkani sangat valid untuk diaplikasikan
Slavin E. Robert.2010. Cooperating
sebagai alternatif penilaian praktikum untuk
menilai (KPS) tema makananku kesehatanku. Learning (Teori, Riset dan Prakti) (C.
ALFABETA, ed.). Bandung.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Sumarni, T., & Ngazizah, N. (2016).
Pendidikan (A. Bumi, ed.). Jakarta. Pengembangan Penilaian Kinerja
Praktikum Berbasis Generik Sains untuk
Erick, S., Rayandra, A., & Bambang, H. (2015). Mengukur Keterampilan Peserta Didik
Pengembangan Instrumen Evaluasi pada SMA Kelas X. Jurnal Radiasi, 9(1), 19–23.
Praktikum Uji Enzim Katalase di SMA
Negeri Titian Teras Muaro Jambi. Edu- Sumaryanta. (2015). Pedoman penskoran.
Sains, 4(2), 1–8. Indonesian Digital Journal of Mathematic
and Education, 2(3), 181–190.
Khotimah, K., Endang, S., & Nurhayati, S.
(2017). Pengembangan Instrumen Suryandari, E. T. (2013). Performance
Performance Assessment Berbasis Assessment Sebagai Instrumen Penilaian
Pembelajaran Kontekstual untuk Mengukur Untuk Meningkatkan Ketrampulan Proses
Keterampilan Laboratorium Siswa. Pada Praktikum Kimia Dasar Di Tadris
Chemistry in Education, 6(2), 64–69. Kimia. Jurnal Phenomenon, 3(2), 19–34.

Madapi, D. (2012). Pengukuran Penilaian dan Syaputra, A. (2016). Analisis Perkembangan


Evaluasi Pendidikan (Muha Medik). Aspek Keterampilan Proses Sains Kimia
Yogyakarta. Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis
Literasi Sains Dan Teknologi Di SMA
Matondang, Z. (2010). Penyusunan Muhammadiyah 11 Padangsidimpuan.
Instrumen/Tes Standar. Jurnal Eksakta, 2(1), 49–53.
Ngadip. (2016). Konsep dan Jenis Penilaian Warianto. (2011). Keterampilan Proses Sains (P.
Autentik. E-Jurnal Dinas Pendidikan, 1, 1– M. G. Kencana, ed.). Jakarta.
13.

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 111
PENDIPA Journal of Science Education, 2022: 6 (1), 105-112 ISSN 2086-9363

Yesi, M., & Ana, W. (2016). Penerapan Model


Pembelajaran Brain Based Learning
Menggunakan Pembelajaran IPA Terpadu
Tipe Webbed dan Connected Pada Materi
Pemanasan Global untuk Meningkatkan
Penguasaan Konsep dan KPS. Jurnal
Edusains, 8(2), 128–135.

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 112

You might also like