Professional Documents
Culture Documents
Edisi 11 Volume XI
Penulis Naskah
Irfan So�i
Alamat Koresponden
Salah satu tujuan diterbitkannya Undang-Undang 1 Tahun 2022 yaitu untuk meningkatkan local
taxing power sehingga daerah bisa mandiri. Rasio pajak daerah secara nasional tahun 2017-2019
berada pada angka 1,42 persen bahkan untuk tahun 2020 tertekan turun di angka 1,2 persen
akibat adanya pandemi Covid-19. Rasio tersebut lebih tinggi daripada Rasio pajak daerah Kota
Sidoarjo tahun 2020 yang hanya sebesar 0,5 persen. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui efektivitas dan kontribusi Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah di
Kabupaten Sidoarjo serta mengetahui potensi jenis Pajak Daerah yang dimiliki Kabupaten
Sidoarjo pada tahun 2021 serta langkah-langkah optimalisasinya. Metode penelitian ini
menggunakan penelitian deskriptif dengan menggunakan data sekunder berupa data Pendapatan
Analisis Efektivitas, Kontribusi dan Potensi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sidoarjo
Irfan So�i
Asli Daerah Kabupaten Sidoarjo dari tahun 2017-2021. Hasil Analisis menunjukkan bahwa tingkat
efektivitas Pajak Daerah tertinggi terjadi pada tahun 2017 dimana mencapai 111,36 persen. Hasil
analisis kontribusi dalam lima tahun terakhir cukup bagus karena telah diatas 50 persen dan
terbesar terjadi pada tahun 2019 dengan 60,78 persen. Klasi�ikasi dengan menggunakan analisis
tipologi klassen dimana pajak daerah yang termasuk klasi�ikasi prima adalah pajak penerangan
jalan, PBB P2 dan BPHTB, klasi�ikasi potensial ada pajak hotel dan pajak air tanah dan klasi�ikasi
terbelakan ada pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, dan pajak parkir. Upaya yang bisa
dilakukan melalui kegiatan intensi�ikasi untuk pajak yang termasuk klasi�ikasi prima dan
potensial dan ekstensi�ikasi untuk jenis pajak daerah yang termasuk klasi�ikasi terbelakang.
Kata kunci: efektivitas, kontribusi, potensi pajak.
2
Jurnal De�is
Edisi 11 Volume XI
1. PENDAHULUAN walaupun terdapat penurunan PAD pada
tahun 2019. Penurunan tersebut terjadi pada
1.1. Latar Belakang komponen penerimaan retribusi daerah dan
lain-lain pendapatan daerah yang sah. Namun
Pajak Daerah merupakan salah satu demikian, dari segi pajak daerah nya
sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang
diharapkan mampu memberikan kontribusi penurunan terjadi pada tahun 2020 dimana
yang besar bagi penerimaan daerah sehingga penerimaan turun menjadi Rp0,929 triliun
dapat memperlancar penyelenggaraan dari sebelumnya Rp1,032 triliun sebagai
pemerintah dan pembagunan di daerah. Hal salah satu akibat pandemi Covid-19, pada
ini sesuai dengan salah satu tujuan tahun 2021 penerimaan pajak daerah
diterbitkannya Undang-Undang Nomor 1 kembali terjadi kenaikan sebesar 10,61
Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan persen menjadi sebesar Rp1,027 triliun.
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah (HKPD) yaitu untuk meningkatkan Tabel 1: Realisasi PAD Kabupaten Sidoarjo
local taxing power. Rasio pajak daerah secara Tahun 2017 – 2019
nasional tahun 2017-2019 berada pada
angka 1,42 persen bahkan untuk tahun 2020 Tahun PAD Pajak Daerah
tertekan turun di angka 1,2 persen akibat
adanya pandemi Covid-19. Angka tersebut 2017 1,671,485,430,546.00 925,569,237,852.49
lebih tinggi jika dibandingkan dengan rasio
pajak daerah di Kabupaten Sidoarjo yang 2018 1,700,642,002,415.34 961,840,717,556.86
hanya 0,5 persen. 2019 1,698,258,028,058.89 1,032,160,117,012.09
Sejalan dengan tujuan tersebut,
Pemerintah Daerah diharapkan bisa lebih 2020 1,809,832,433,911.15 929,261,529,986.45
mandiri untuk dapat menggali sumber- 2021 1,928,091,787,367.69 1,027,822,704,720.00
sumber pendapatan daerah masing-masing
dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan Sumber: BPPD Kabupaten Sidoarjo, 2022
belanja daerah. BPK menerbitkan sebuah
kajian mengenai kemandirian �iskal daerah Upaya peningkatan yang dilakukan salah
sesuai konsepsi OECD untuk tahun anggaran satunya adalah dengan cara meningkatkan
2020. Sebagian besar pemerintah daerah, efektivitas pemungutan yaitu dengan
dalam hal ini 443 dari 503 Pemda atau 88,07 mengoptimalkan potensi yang ada serta terus
persen masuk dalam kategori belum mandiri.
Sedangkan 50 Pemda atau 9,94 persen masuk diupayakan menggali sumber-sumber
dalam kategori menuju kemandirian dan pendapatan baru yang potensinya
sisanya 10 Pemda atau 1,99 persen masuk memungkinkan sehingga dapat dipungut
dalam setatus Mandiri (BPK, 2021). Untuk pajaknya. efektitivitas pajak daerah sendiri
hasil reviu Kabupaten Sidoarjo Tahun 2020 merupakan penilaian kinerja pemungutan
dengan nilai 0,4077 masuk dalam kategori pajak daerah yang dilakukan oleh Dinas
menuju kemandirian. Pelayanan Pajak Daerah selama satu tahun
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah anggaran, apakah sudah efektif ataupun
(PDRD) masih menjadi kontributor terbesar belum yang dapat dilihat dari prosentase
bagi PAD dengan kontribusi sebesar 65-75 penerimaan pajak daerah yang direalisasikan
persen. Akan tetapi, kontribusi PDRD dibandingkan dengan target yang telah
terhadap total pendapatan daerah masih di ditetapkan, sedangkan kontribusi pajak
bawah 20 persen. Sebagai salah satu daerah daerah sendiri merupakan tingkat
penyangga Ibukota Provinsi Jawa Timur, sumbangan pajak daerah terhadap
Kabupaten Sidoarjo saat ini sedang giat- penerimaan asli daerah yang dapat diketahui
giatnya berusaha untuk meningkatkan dari membandingkan penerimaan pajak
pendapatan daerahnya, salah satunya dari dengan keseluruhan pendapatan asli daerah
penerimaan pajak daerah. Desentralisasi dalam satu tahun anggaran.
�iskal yang diterapkan di Indonesia
mendorong Kabupaten Sidoarjo untuk terus 1.2. Rumusan Masalah
menerus menggali potensi daerahnya dengan
baik. Berdasarkan latar belakang tersebut di
atas, rumusan masalah dalam kajian ini
Perkembangan realisasi PAD Kabupaten adalah sebagai berikut:
Sidoarjo selama 5 tahun terakhir yaitu 1. Bagaimana tingkat efektivitas Pajak
periode tahun 2017 sampai dengan 2021, Daerah Kabupaten Sidoarjo tahun
cenderung mengalami peningkatan, anggaran 2017-2021?
3
Analisis Efektivitas, Kontribusi dan Potensi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sidoarjo
Irfan So�i
2. Bagaimana kontribusi Pajak Daerah komposisi PAD, maka semakin besar pula
terhadap Pendapatan Asli Daerah kemampuan pemerintah daerah untuk
Kabupaten Sidoarjo tahun anggaran memikul tanggungjawab yang lebih besar.
2017-2021? Tetapi sebaliknya semakin kecil komposisi
3. Bagaimana potensi jenis Pajak Daerah PAD terhadap penerimaan daerah maka
yang dimiliki Kabupaten Sidoarjo pada ketergantungan terhadap pusat semakin
tahun 2021 serta langkah-langkah besar. Dampak yang akan dirasakan oleh
optimalisasinya?
masyarakaat dengan adanya peningkatan
penerimaan dari PAD adalah kelancaran
1.3. Tujuan Kajian pembangunan yang ada di daerah.
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai 2.2. Pajak Daerah
berikut:
1. Untuk mengetahui tingkat efektivitas Pajak Daerah menurut Undang-Undang
Pajak Daerah Kabupaten Sidoarjo tahun Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan
anggaran 2017-2021. Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
2. Untuk mengetahui besar kontribusi Pajak Pemerintahan Daerah adalah kontribusi
Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah wajib kepada Daerah yang terutang oleh
Kabupaten Sidoarjo tahun anggaran orang pribadi atau badan yang bersifat
2017-2021. memaksa berdasarkan Undang-Undang,
3. Untuk mengetahui potensi jenis Pajak dengan tidak mendapatkan imbalan secara
Daerah yang dimiliki Kabupaten Sidoarjo langsung dan digunakan untuk keperluan
pada tahun 2021 serta langkah-langkah Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran
optimalisasinya. rakyat. Sedangkan menurut Mardiasmo
(2013) iuran yang dilakukan oleh orang
1.4. Kontribusi Terhadap Organisasi pribadi atau badan kepada daerah tanpa
imbalan langsung yang seimbang, yang dapat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipaksakan berdasarkan peraturan
memberikan kontribusi atau masukan perundang-undangan yang berlaku, yang
terutama kepada pimpinan dari Kementerian digunakan untuk membiayai
Keuangan khususnya Direktorat Jenderal penyelenggaraan pemerintah daerah.
Perimbangan Keuangan dan Pemerintah
Kabupaten Sidoarjo dalam pengambilan Pajak Daerah merupakan pajak yang
kebijakan terkait Pajak Daerah. ditetapkan oleh Pemerintah Daerah dengan
Peraturan Daerah (Perda) yang wewenang
2. LANDASAN TEORITIS pemungutannya dilaksanakan oleh
pemerintah daerah dalam melaksanakan
2.1. Pendapatan Asli Daerah penyelenggaraan pemerintah dan
pembangunan daerah. Jenis Pajak Daerah
Pendapatan Asli Daerah atau PAD yang telah dipungut oleh Kabupaten Sidoarjo
menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun ada 9 dari 11 Jenis Pajak yaitu:
2022 tentang Hubungan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah 1. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
adalah pendapatan Daerah yang diperoleh Bangunan atau BPHTB (Perda Nomor 5
dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil Tahun 2010 tentang Bae Perolehan Ha
pengelolaan kekayaan daerah yang katas Tanah dan Bangunan).
dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli 2. Pajak Air Tanah (Perda Nomor 6 Tahun
daerah yang sah sesuai dengan peraturan 2010 tentang Pajak Air Tanah).
perundang-undangan. Sedangkan menurut
Halim (2007) Pendapatan Asli Daerah (PAD) 3. Pajak Hotel (Perda Nomor 7 Tahun 2010
merupakan semua penerimaan daerah yang tentang Pajak Hotel).
berasal dari sumber ekonomi asli daerah, 4. Pajak Restoran (Perda Nomor 8 Tahun
seperti pajak daerah, retribusi daerah, bagian 2010 tentang Pajak Restoran).
laba usaha daerah, dan lain-lain.
5. Pajak Reklame (Perda Nomor 7 Tahun
Salah satu upaya untuk melihat 2011 tentang Pajak Reklame).
kemampuan daerah dari segi keuangan
6. Pajak Parkir (Perda Nomor 8 Tahun 2011
daerah dalam rangka mengurangi tentang Pajak Parkir).
ketergantungan tehadap pemerintah pusat,
adalah dengan melihat komposisi dari 7. Pajak Hiburan (Perda Nomor 9 Tahun
penerimaan daerah yang ada. Semakin besar 2011 tentang Pajak Hiburan).
4
Jurnal De�is
Edisi 11 Volume XI
8. Pajak Penerangan Jalan (Perda Nomor 10
Tahun 2011 tentang Pajak Penerangan Rumus Kontribusi Pajak = Realisasi Pajak x 100%
Jalan). Realisasi PAD
Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam
9. Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Negeri No.690-900.327 Tahun 2016 Tentang
Perkotaan atau PBB P2 (Perda Nomor 11 Pedoman Penilaian dan Kinerja Keuangan
Tahun 2011 tentang Pajak Bumi dan telah mengakategorikan tingkat kontribusi
Bangunan Perdesaan dan Perkotaan). sebagai berikut:
2.3. Pelayanan Publik Bidang Kesehatan
Tabel 3: Klasi�ikasi Kriteria Kontribusi
Efektivitas menurut Djumhana (2007)
adalah keadaan yang menggambarkan Persentase Kriteria
tingkat pencapaian hasil program dengan 0,00 – 10 % Sangat Kurang
target yang ditetapkan. Secara sederhana
10,10 – 20 % Kurang
efektivitas merupakan perbandingan antara
outcomes dengan output. Analisis Efektivitas 20,10 – 30 % Sedang
pajak daerah yaitu analisis yang 30,10 – 40 % Cukup Baik
menggambarkan kemampuan pemerintah 40,10 – 50 % Baik
daerah dalam merealisasikan PAD yang Diatas 50 % Sangat Baik
direncanakan dibandingkan dengan target Sumber: Kepmendagri No.690.900.327
yang ditetapkan berdasarkan potensi riil
daerah (Halim, 2007).
2.4. Potensi Pajak
Rumus Efektivitas Pajak = Realisasi Pajak x 100%
Target Pajak Menurut Hamrolie (2003), potensi
adalah suatu kemampuan ekonomi yang ada
didaerah yang mungkin dan layak untuk
Selanjutnya untuk menilai suatu kriteria dikembangkan sehingga bisa berkembang
efektivitas penerimaan daerah mengacu menjadi sumber penghidupan rakyat
Keputusan Menteri Dalam Negeri No.690- setempat bahkan dapat mendorong
900.327 Tahun 2016 Tentang Pedoman perekonomian daerah secara keseluruhan
Penilaian dan Kinerja Keuangan. Dimana untuk berkembang dengan sendirinya dan
pembagian kriterianya terbagi atas 5 kriteria berkesinambungan. Termasuk dalam hal
yaitu sebagai berikut: perpajakan daerah, potensi pajak harus
dapat dikembangkan untuk dapat
Tabel 2: Kriteria Kinerja Efektivitas meningkatkan PAD.
Pemungutan Pajak Daerah
Salah satu tools atau instrument untuk
melihat potensi pajak daerah yaitu
Persentase Efektivitas Kriteria menggunakan analisa tipologi klassen.
E > 100% Sangat Efektif Klasi�ikasi jenis Pajak Daerah dengan
90% < E < 100% Efektif pertumbuhan rendah apabila nilai
pertumbuhan lebih kecil dari rata-rata nilai
80% < E < 90% Cukup Efektif pertumbuhan total pajak daerah dan
60% < E < 80% Kurang Efektif sebaliknya dikatakan klasi�ikasi tinggi
apabila nilai pertumbuhan diatas rata-rata
E < 60% Tidak Efektif nilai pertumbuhan. Klasi�ikasi share jenis
pajak rendah apabila nilai rasio proporsi per
Sumber: Kepmendagri No.690.900.327 jenis pajak daerah dibawah nilai rata-rata
jumlah proporsi pajak daerah, sedangkan
Kontribusi menurut Mahmudi (2010) klasi�ikasi share tinggi apabila rasio proporsi
yaitu sejauh mana pajak daerah memberikan diatas rata-rata jumlah proporsi pajak
sumbangan dalam penerimaan PAD. Dalam daerah.
mengetahui kontribusi dilakukan dengan Selanjutnya akan diklasi�ikasikan
membandingkan penerimaan pajak daerah potensi pajak daerahnya sebagai berikut:
periode tertentu dengan penerimaan PAD
periode yang sama. Semakin besar hasilnya 1. Klasi�ikasi Prima
berarti semakin besar pula peranan pajak Apabila klasi�ikasi pertumbuhan pajak
daerah terhadap PAD, begitu pula sebaliknya daerah tinggi dan klasi�ikasi proporsi/
jika semakin kecil hasilnya berarti peranan share pajak daerah juga tinggi.
pajak daerah terhadap PAD juga kecil. 2. Klasi�ikasi Potensial
5
Analisis Efektivitas, Kontribusi dan Potensi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sidoarjo
Irfan So�i
Kepala Badan
Sekertaris
Badan
7
Analisis Efektivitas, Kontribusi dan Potensi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sidoarjo
Irfan So�i
Tabel 4: Realisasi Per Jenis Pajak Daerah Kabupaten Sidoarjo Tahun 2017 – 2021
Penurunan jumlah nominal jenis pajak 26,8 persen sedikit diatas jumlah persentase
daerah terbesar pada tahun 2020 yaitu BPHTB dengan 24,2 persen.
BPHTB dengan jumlah sebesar minus Rp51,4
miliar dan penurunan persentase terbesar Pajak Daerah yang telah dipugut di
yaitu ada Pajak Hiburan dengan minus 67,82 Kabupaten Sidoarjo sesuai Perda yang ada
persen. Selanjutnya untuk kenaikan jumlah terdiri 9 jenis pajak. Dua Jenis pajak yang
nominal terbesar pada tahun 2021 yaitu belum dilakukan pemungutan dan
BPHTB juga dimana dengan jumlah sebesar menghasilkan penerimaan bagi daerah
Rp68,3 miliar dan kenaikan persentase pajak adalah Pajak Sarang Burung Walet dan Pajak
terbesar yaitu Pajak Hotel dengan besaran Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB).
Pajak yang memiliki kontribusi terbesar
dalam penerimaan dalam kurun waktu 2017
8
Jurnal De�is
Edisi 11 Volume XI
sampai dengan tahun2021 adalah Pajak Kontribusi terbesar untuk Pajak
Penerangan Jalan. Kontribusi Pajak Penerangan Jalan kbupaten/kota terbesar di
Penerangan Jalan tertinggi terjadi pada tahun Indonesia berdasarkan rerata tahun 2017
2020 yaitu mencapai sebesar 32,85 persen sampai dengan tahun 2021 ada Kabupaten
dari keseluruhan penerimaan Pajak Daerah. Siak dengan besaran kontribusi mencapai
Sedangkan jenis Pajak Daerah yang memiliki 77,4 persen. Selanjutnya untuk lima besar
kontribusi paling kecil di Kabupaten Sidoarjo lainnya yaitu ada Kabupaten Sorong Selatan
tahun 2021 yaitu Pajak Hiburan di mana dengan 72,8 persen, Kabupaten Rokan Hilir
kontribusinya hanya sebesar 0,12 persen dari dengan 69,7 persen, Kabupaten Kuantan
penerimaan Pajak Daerah. Singingi dengan 69,2 persen dan Kabupaten
Lampung Utara dengan 69,0 persen.
Gambar 2: Proporsi Per Jenis Pajak Daerah Kabupaten Sidoarjo Tahun 2017-2021
Jika dibandingkan dengan proporsi per nasional ada Pajak Sarang Burung Walet
jenis pajak secara nasional pada tahun yang dengan 0,03 persen.
sama, maka terdapat persamaan untuk
kontribusi terbesar. BPHTB memberikan 1. Efektivitas Pajak Daerah
kontribusi terbesar pertama namun Efektivitas Pajak daerah diperoleh dari
angkanya lebih besar jika dibandingkan pada perbandingan antara realisasi Pajak daerah
tingkat nasional yang hanya 29,43 persen. dengan target pajak daerah yang telah
sedangkan pada tingkat nasional untuk tiga ditentukan sebelumnya. Target yang
besar kontribusi per jenis pajak untuk tahun digunakan dalam perhitungan ini adalah
2021 ada pergeseran yaitu pada tempat yang terdapat dalam APBD Perubahan setiap
kedua ada PBB P2 dan pada tempat ketiga tahunnya yang lebih menggambarkan
ada Pajak Penerangan Jalan. Sedangkan keadaan sebenarnya utamanya pada tahun
untuk kontribusi terkecil pada tingkat
9
Analisis Efektivitas, Kontribusi dan Potensi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sidoarjo
Irfan So�i
2020 yang muncul pandemi Covid-19 Pajak Daerahnya dapat dilihat pada Tabel 5
sehingga perubahan target pada APBD berikut ini:
mengalami perubahan yang cukup signi�ikan.
Berdasarkan pada tabel 5 diatas terlihat
Target dan Realisasi Pajak Daerah bahwa dalam lima tahun terakhir hasil
Kabupaten Sidoarjo selama 5 (lima) Tahun penilaian efektivitas Pajak Daerah Kabupaten
Anggaran dari tahun 2017 sampai dengan Sidoarjo adalah sangat efektif dimana
tahun 2021 serta hasil penilaian efektivitas nilainya lebih dari 100 persen semua. Untuk
persentase tertinggi terjadi pada tahun 2017
10
Jurnal De�is
Edisi 11 Volume XI
Covid-19 yang menyebabkan penurunan sehingga bisa mencapai potensi yang lebih
Pajak Daerah, tetapi tetap menunjukkan baik kedepannya. Oleh sebab itu diperlukan
kontribusi yang cukup baik dengan angka upaya-upaya dari Pemerintah Daerah baik
51,35 persen atau paling kecil di antara untuk mempertahankan atau meningkatkan
kontribusi Pajak Daerah dalam 5 tahun potensinya seperti yang telah dilakukan oleh
terakhir. Namun kontribusi mulai bisa Kabupaten Sidoarjo.
kembali naik di tahun 2021 di mana terdapat
kebijakan untuk melonggarkan aktivitas Untuk mengetahui klasi�ikasi potensi per
masyarakat yang berdampak pada jenis Pajak Daerah dalam kajian ini
meningkatnya penerimaan Pajak Daerah menggunakan analisis tipologi klassen. Data
serta kontribusinya terhadap PAD sebesar yang digunakan dalam perhitungan potensi
53,31 persen Pajak Kabupaten Sidoarjo tahun 2021 adalah
data penerimaan per jenis Pajak Daerah
3. Potensi Pajak Daerah tahun 2020 dan tahun 2021 dari BPPD
Kabupaten Sidoarjo. Untuk menentukan
Setiap daerah memiliki potensi sendiri- klasi�ikasi potensi Pajak Daerah, terlebih
sendiri yang bisa dikembangkan kedepannya dahulu dicari angka pertumbuhan per jenis
termasuk dalam hal ini Pajak Daerah. Daerah Pajak Daerah tahun 2021 serta rasio proporsi
yang memiliki potensi Pajak Daerah tinggi per jenis Pajak Daerah terhadap keseluruhan
bisa dipertahankan dan yang memiliki total Pajak daerah tahun 2021.
potensi kurang tinggi bisa ditingkatkan
Berdasarkan hasil perhitungan sesuai pertumbuhan sebesar minus 57,3 persen dan
dengan tabel 7 di atas, pertumbuhan rata- minus 25,5 persen.
rata Pajak Daerah Kabupaten Sidoarjo
menunjukkan angka positif yaitu pada angka Berikutnya dari sisi rasio proporsi jenis
0,3 persen. Pertumbuhan pajak daerah tahun Pajak Daerah, BPHTB merupakan jenis pajak
2021 terbesar terjadi pada Pajak Hotel yang memiliki proporsi terbesar pertama
dengan angka 26,8 persen. Hal ini juga dengan 34,1 persen dari keseluruh total
menunjukkan terjadi perkembangan Pajak daerah Kabupaten Sidoarjo tahun 2021
terhadap pemulihan ekonomi dimana salah sebesar Rp1,027 triliun. Pada tempat kedua
satu yang paling terdampak akibat Pandemi dan ketiga masing-masing ada Pajak
Covid-19 adalah turunnya tingkat hunian Penerangan Jalan dan PBB P2 dimana dengan
hotel yang menyebabkan turunnya angka sebesar 30,5 persen dan 24, 8 persen.
penerimaan Pajak Hotel. Ketiga jenis pajak tersebut mendominasi dan
telah berkontribusi terhadap penerimaan
Pada tempat kedua ada BPHTB dengan pajak daerah sebanyak 89,4 persen. Sisanya
pertumbuhan Pajak Daerah nya sebesar 24,2 sebesar 10,6 persen merupakan kontribusi
persen. Sedangkan jenis Pajak Daerah yang dari 6 jenis Pajak Daerah lainnya, dimana
mengalami pertumbuhan minus atau paling kecil adalah kontribusi atau rasio
berjumlah 4 (empat) jenis pajak dimana yang proporsi dari Pajak Hiburan yang hanya
paling besar adalah Pajak Parkir dan Pajak sebesar 0,1 persen.
Hiburan dengan masing-masing
Selanjutnya kita akan mengklasi�ikasikan
potensi Pajak daerah dari 9 jenis pajak yang
11
Analisis Efektivitas, Kontribusi dan Potensi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sidoarjo
Irfan So�i
ada di Kabupaten Sidoarjo. Setelah dilakukan demikian, nantinya potensi pajak dari 99
proses perhitungan menggunakan analisis hotel dan 544 restauran yang ada di
tipologi klassen, terdapat 3 jenis Pajak Kabupaten Sidoarjo tidak akan ada lagi
Daerah yang memiliki klasi�ikasi prima “kecolongan” atau bisa mengurangi adanya
dimana klasi�ikasi pertumbuhan dan kebocoran pajak. Sehingga akhirnya
klasi�ikasi sharenya tinggi diatas rata-rata pencapaian pajak daerah dari kedua potensi
pertumbuhan dan proporsi atau share Pajak tersebut akan dapat meningkat.
Daerah. Ketiga jenis pajak tersebut adalah
Pajak Penerangan Jalan, PBB P2 dan BPHTB. Aplikasi Pajak Daerah Sidoarjo atau
disebut PDS Mobile tersebut, merupakan
Klasi�ikasi potensi pajak selanjutnya salah satu tool yang disediakan oleh BPPD
yaitu potensial dimana ada 2 jenis Pajak untuk memudahkan masyarakat/WP (Wajib
Daerah yang klasi�ikasi pertumbuhannya Pajak) atau pengguna dalam melakukan
tinggi dan share pajaknya rendah. Kedua akti�itas terkait Pajak. Saat ini sudah
jenis pajak tersebut adalah Pajak Hotel dan dikembangkan untuk semua jenis pajak yang
Pajak Air Tanah. Klasi�ikasi terakhir yang telah dipungut, terakhir yaitu untuk PBB P2.
merupakan sisa dari jenis pajak yaitu ada Beberapa �itur yang sudah disediakan
Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak diantaranya informasi terkait pajak, layanan
Reklame, dan Pajak Parkir. Keempat Pajak cek tagihan PBB P2, layanan monkas
daerah tersebut memiliki klasi�ikasi (monitoring) berkas PBB P2, layanan cetak
pertumbuhan dan share masing-masing SPPT (Surat Pemberitahuan Pajak
rendah. Terhutang), layanan pendataan mandiri,
layanan pelaporan mandiri, dan layanan-
Setelah mengetahui klasi�ikasi potensi layanan lainnya.
Pajak Daerah yang ada, maka diperlukan
usaha untuk meningkatkan potensi tersebut Sedangkan upaya ekstensi�ikasi adalah
atau mempertahankan yang sudah prima. melakukan usaha-usaha untuk menjaring
Upaya yang bisa dilakukan melalui kegiatan wajib pajak baru melalui pendataan dan
intensi�ikasi dan ekstensi�ikasi Pajak Daerah. pendaftaran melalui kerjasama yang
Upaya ekstensi�ikasi dilakukan untuk jenis dilakukan dengan Badan Pertanahan
Pajak Daerah yang termasuk klasi�ikasi Nasional (BPN) serta Kantor Pelayanan Pajak
terbelakang, sedangkan upaya intensi�ikasi yang ada di daerah. Selain itu dapat melalui
dilakukan untuk jenis Pajak Daerah yang penggalian jenis pajak baru yang belum
masuk dalam klasi�ikasi potensial dan prima. dilakukan pemungutannya yaitu dari Pajak
MBLB dan Pajak Sarang Burung Walet.
Upaya intensi�ikasi adalah melakukan
pemungutan secara efektif dan e�isien pada
objek dan subjek pajak daerah yang sudah
ada misalnya melakukan perhitungan potensi 5. KESIMPULAN DAN SARAN
pajak, penyuluhan, peningkatan pengawasan
dan pelayanan kepada wajib pajak. Untuk Berdasarakan hasil dan pembahasan,
dapat memberikan pelayanan yang baik kesimpulan yang dapat ditarik dalam
diperlukan jumlah dan kualitas SDM yang penelitian ini adalah sebagai berikut:
memadai. Saat ini BPPD Kabupaten Sidoarjo 1. Berdasarkan hasil analisis efektivitas
mendapatkan penempatan pegawai baru dapat disimpulkan bahwa pada tahun
yang berasal dari lulusan PKN STAN. Selain 2017 sampai dengan tahun 2021
itu telah dilakukan pemberdayaan aparat memiliki tingkat efektivitas pemungutan
desa dalam rangka pemungutan Pajak pajak daerah yang sangat efektif. Tingkat
Daerah khususnya untuk PBB P2. efektivitas Pajak Daerah tertinggi terjadi
pada tahun 2017 dimana mencapi 111,36
BPPD Kabupaten Sidoarjo juga telah persen.
berinovasi yang awalnya untuk BPHTB
selanjutnya diikuti dalam pelaporan pajak 2. Berdasarkan hasil analisis kontribusi
restoran dan hotel yaitu dengan terobosan yang telah dilakukan tampak bahwa
berupa “Aplikasi Pajak Daerah Sidoarjo dalam lima tahun terakhir cukup bagus
(APDS)”. Berlaku bulan Maret 2022, dengan karena telah diatas 50 persen. Pada tahun
APDS yang bisa diunduh di playstore, wajib 2019 memiliki tingkat kontribusi Pajak
pajak dapat melaporkan secara mandiri Daerah terhadap PAD yang terbesar, yaitu
kewajiban pajaknya. Data yang masuk akan sebesar 60,78 persen. Tingkat kontribusi
disandingkan dengan alat perekam pajak Pajak Daerah pada tahun 2020 termasuk
elektronik yang sebelumnya telah dipasang yang terkecil karena adanya pandemi
oleh BPPD, dan dari sanalah akan terdeteksi Covid-19 yang mana adanya pembatasan
ada tidaknya selisih pajak daerahnya. Dengan aktivitas untuk mengendalikan laju
12
Jurnal De�is
Edisi 11 Volume XI
penularan Covid-19 sehingga berdampak DAFTAR PUSTAKA
pada aktivitas ekonomi yang secara
langsung berpengaruh pada penerimaan A. Buku dan Sumber Lain
Pajak Daerah.
BPK. (2021). Laporan Hasil Reviu Atas
3. Identi�ikasi atau klasi�ikasi dengan Kemandirian Fiskal Pemerintah Daerah
menggunakan analisis tipologi klassen Tahun 2020. Jakarta: BPK RI.
untuk melihat deskripsi jenis pajak
daerah Kabupaten Sidoarjo yang potensi Djumhana, M. (2007). Pengantar Hukum
berdasarkan kriteria pertumbuhan dan Keuangan Daerah. Bandung: Citra
kriteria kontribusi/share berikut ini: Aditya Bakti.
a. Pajak daerah yang diklas�ikasikan Halim, A. (2007). Akuntansi Keuangan
sebagai pajak daerah yang prima Daerah. Jakarta: Salemba Empat.
adalah pajak penerangan jalan, PBB
P2 dan BPHTB. Hamrolie, H. (2003). Menghitung Potensi
Pajak dan Retribusi Daerah.
b. Pajak daerah yang diklasi�ikasikan Yogyakarta : BPFE.
sebagai pajak daerah yang potensial
adalah pajak hotel dan pajak air Kobandaha, R., & Wokas, H. R. N. (2016).
tanah. Analisis Efektivitas, Kontribusi Dan
Potensi Pajak Reklame Dan Pajak Hotel
c. Pajak daerah yang diklasi�ikasikan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota
sebagai pajak daerah yang Kotamobagu. Jurnal EMBA, 4(1), 1461–
terbelakang pajak restoran, pajak 1472.
hiburan, pajak reklame, dan pajak
parkir. Kuncoro. (2005). Manajemen Perencanaan
dan Penganggaran. Bandung : Restu
Selanjunya dari kesimpulan yang telah Agung.
dirangkum di atas, sebagai masukan atau
saran bagi pemerintah dalam upaya Mahmudi. (2010). Analisis Laporan
peningkatan penerimaan Pendapatan Asli Keuangan Pemerintah Daerah.
Daerah khususnya dari Pajak Daerah yaitu Yogyakarta : UPP STIM YKPN.
sebagai berikut:
Mardiasmo. (2013). Perpajakan Edisi Revisi.
1. Agar pemerintah Kabupaten Sidoarjo Yogyakarta : Penerbit ANDI.
dalam hal ini BPPD lebih
mengintensi�kan lagi pajak daerah yang Nurhayati. (2015). Analisis Potensi Pajak
sudah ada guna meningkatkan Daerah dalam Meningkatkan
penerimaan pendapatan asli daerah. Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
Selain itu perlu melakukan pendataan Rokan Hulu. Ilmiah Cano Ekonomos,
ulang terhadap wajib pajak, peningkatan 4(2), 97–108.
mekanisme dan prosedur penarikan Octovido, I. (2014). Analisis Efektivitas dan
pajak daerah Kontribusi Pajak Daerah sebagai
2. Dalam upaya meningkatkan pendapatan Sumber Pendapatan Asli Daerah Kota
asli daerah dari Pajak Daerah Pemerintah Batu. Jurnal Administrasi Bisnis, 15(1),
Kabupaten Sidoarjo dapat 1–7.
mengektensi�kan/ memperluas obyek Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
dari pajak daerah yang sudah ada karena Pendidikan. Bandung : ALFABETA.
masih ada 2 jenis pajak daerah yang
belum di pungut yaitu Pajak MBLB dan Sugiyono. (2013). Metodelogi Penelitian
Pajak Sarang Burung Walet. Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
3. Tetap melanjutkan kerjasama yang telah Bandung : Alfabeta.
dilakukan dalam rangka membantu Wurangian, M. H. (2013). Analisis Potensi
dalam proses pemungutan pajak untuk Pajak Daerah Kabupaten Minahasa.
meningkatkan peneriman Pajak Daerah. Jurnal EMBA, 1(4), 484–492.
Selain itu selalu memberikan pengarahan
dan penyuluhan kepada wajib pajak
tentang pentingnya pajak daerah untuk B. Dokumen Publik/Peraturan
meningkatkan pendapatan daerah dalam Perundang-undangan
memberikan pelayanan terbaik kepada
masyarakat melalui pembangunan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022
infrastruktur di Daerah dari pajak. tentang Hubungan Keuangan Antara
13
Analisis Efektivitas, Kontribusi dan Potensi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sidoarjo
Irfan So�i
14