You are on page 1of 4

1. What ia report text?

A text that present detailed information about something in general based on The fact
(Report text adalah sebuah teks yang menyajikan informasi rinci mengenai sesuatu
secara umum berdasarkan fakta)
2. Sosial function of report text
To describe the readers about the informations of an object.
(Memberi tahu pembaca tentang informasi dari suatu objek)
3. Generic structure of report text
- Title (Judul)
- General clasification
Consist of general explanation about the object
(Terdiri dari penjelasan umum mengenai objek)
- Description
Gives more detailed information about the object such as conditions, situations,
characteistics, etc.
(pembahasan yang lebih detail dari teks seperti situasi, kondisi, karakteristik, dll.)
4. Characteristics of report text
- Consist of scientifical fact
(Terdiri dar fakta ilmiah)
- The title must be general
(Judul teks harus umum/tidak detail)
- Use simple present tense
(Menggunakan simple present tense)

Contoh teks descriptive

Ki Hajar Dewantara

Raden Mas Soewardi Soerjaningrat was born in Yogyakarta, on May 2nd, 1889. He
was also known as Ki Hadjar Dewantara. He lived in colonial era. Ki Hadjar Dewantara
could get better education because he came from royal family. He was the first minister of
national education of the Republic of Indonesia. He died in Yogyakarta, on April 26th, 1959.
He was the founder of Taman Siswa School. He was honoured to be Indonesian National
Hero. His date of birth was commemorated as National Education Day.

Ki Hadjar Dewantara was famous with proverb for education. They are Ing kngarso
sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani. Ing ngarso sung tulodo means (for
those) in front become an example, (for those) in the middle raise the spirit, and (for those)
behind give encouragement. Nowadays, part of this proverb, Tut Wuri Handayani is used as
the motto of Indonesian Ministry of Education. It was meant to describe an ideal teacher,
after transmitting knowledge to their students, the teacher would stand behind their students
and give them encouragements.

Ki Hajar Dewantara

Raden Mas Soewardi Soerjaningrat lahir di Yogyakarta, pada tanggal 2 Mei 1889. Ia
juga dikenal sebagai Ki Hadjar Dewantara. Dia tinggal di era kolonial. Ki Hadjar Dewantara
bisa mendapat pendidikan yang lebih baik karena ia berasal dari keluarga kerajaan. Dia
adalah menteri pertama pendidikan nasional Republik Indonesia. Dia meninggal di
Yogyakarta, pada tanggal 26 April 1959. Dia adalah pendiri Taman Siswa Sekolah. Ia merasa
terhormat untuk menjadi Pahlawan Nasional Indonesia. Tanggal lahirnya diperingati sebagai
Hari Pendidikan Nasional.
Ki Hadjar Dewantara terkenal dengan pepatah untuk pendidikan. Pepatah tersebut
adalah Ing ngarso sung tulodo, ing Madyo Mangun Karso, tut wuri handayani. Ing ngarso
sung tulodo berarti (bagi mereka) di depan menjadi contoh, (bagi mereka) di tengah
membangkitkan semangat, dan (bagi mereka) di belakang memberi dorongan. Saat ini,
bagian dari peribahasa tersebut, Tut Wuri Handayani, digunakan sebagai motto Departemen
Pendidikan Indonesia. Hal itu dimaksudkan untuk menggambarkan seorang guru yang ideal,
setelah transmisi pengetahuan kepada siswa mereka, guru akan berdiri di belakang siswa
mereka dan memberi mereka dorongan.

Contoh teks report

Indonesian Education Hero

Educational heroes are people who have contributed because of their courage and
sacrifice in fighting for education. Thus, Indonesian education heroes are those who have
contributed and succeeded in winning the rights of the Indonesian people, especially in
fighting for freedom of education in Indonesia. This is because education in Indonesia was
originally upheld by the Dutch nation which limited the freedom of education in Indonesia
which affected education which did not contain cultural values so that education fighters
emerged in Indonesia who fought for the rights of the Indonesian people to receive education.

There are 5 heroes of Indonesian education who are known for fighting for the
independence of education in Indonesia. First, Ki Hajar Dewantara, who is a figure who
realizes that the way to fight colonialism is through education. Therefore, he really tried to
instill national values in the school he founded, Taman Siswa. Second, R.A Kartini who is a
figure of women's emancipation in Indonesia. Third, K.H Ahmad Dahlan, who is known as
an Islamic religious figure who is admired for his thoughts and also as a freedom fighter and
has a big role in improving religious education. The fourth is Raden Dewi Sartika, a hero who
fought for education for women in Sundanese land. The fifth is Rohana Kudus, who is a
female journalist who was designated as a national hero for her services in fighting for the
right to education for women

Pahlawan Pendidikan Indonesia

Pahlawan pendidikan adalah orang-orang yang berjasa karena keberanian dan


pengorbanannya dalam memperjuangkan pendidikan. Dengan demikian, pahlawan
pendidikan indonesia adalah mereka yang bejasa dan berhasil dalam memenangkan hak dan
rakyat indonesia khususnya dalam memperjuangkan kebebasan pendidikan di Indonesia. Hal
ini karena pendidikan di Indonesia pada awalnya dipegang teguh oleh bangsa belanda yang
membatasi kemerdekaan pendidikan di Indonesia yang mana mempengaruhi Pendidikan yang
tidak mengandung nilai-nilai kebudayaan sehingga munculah para pejuang pendidikan di
Indonesia yang memperjuangkan hak rakyat Indonesia dalam mengenyam pendidikan.

Ada 5 pahlawan pendidikan Indonesia yang dikenal dalam memperjuangkan


kemerdekaan pendidikan di Indonesia. Yang pertama, Ki Hajar dewantara yang merupakan
tokoh yang menyadari cara untuk melawan kolonialisme adalah melalui pendidikan. Oleh
karena itu, ia sangat berusaha untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan di sekolah yang ia
dirikan, Taman Siswa. Yang kedua, R.A Kartini yang merupakan  tokoh emansipasi
perempuan di Indonesia. Yang ketiga, K.H Ahmad dahlan yang dikenal sebagai tokoh agama
Islam yang dikagumi pemikirannya dan juga sebagai pejuang kemerdekaan dan memiliki
peran besar dalam perbaikan pendidikan keagamaan. Yang keempat adalah Raden Dewi
Sartika merupakan pahlawan yang memperjuangkan pendidikan untuk kaum perempuan di
tanah Sunda. Yang kelima Rohana Kudus yang merupakan jurnalis perempuan yang
ditetapkan sebagai pahlawan nasional atas jasanya dalam memperjuangkan hak pendidikan
bagi kaum perempuan

https://smkmucirebon.sch.id/5-pahlawan-indonesia/

https://www.belajarbahasainggrisku.id/3-contoh-descriptive-text-mengenai-seseorang-dalam-
bahasa-inggris/

You might also like