You are on page 1of 38

Implementasi

Corporate University
di Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Kementerian Keuangan
01
Kementerian Keuangan Corporate University

02 Proses Transformasi Kemenkeu Corpu

03 Enabler Transformasi Kemenkeu Corpu

# B E L A J A R T A N P A B A T A S
04
Kemenkeu Corpu Updates
Kementerian Keuangan
Corporate University

3
Mengapa Corporate University -1

Apakah ada keterkaitan


antara pelatihan yang
diselenggarakan dengan
ketercapaian kinerja ?
Terdapat alignment antara
pembelajaran dengan
kebutuhan strategis
organisasi, jabatan, dan
individu.
Apakah pelatihan yang
diselenggarakan
berpengaruh/
?
memberikan dampak bagi
kinerja Hasil pembelajaran
memberikan nilai tambah/
dampak pada kinerja
organisasi

BPPK
Mengapa Corporate University -2

A corporate university is a centralized, internally sourced training and education center. It helps It is not a place, a building or a gimmick. A
companies deal with the shortening shelf life of knowledge and to harmonize employee training corporate university is an educational entity*
and development with the overall business strategies. The 10 steps needed for developing a that is a strategic tool designed to assist its
corporate university are discussed. The first five steps are forming a governing body, formulating parent organization in achieving its mission by
a vision, planning the funding strategy, verifying the scope and determining stakeholders and conducting activities that cultivate individual and
their needs. The last five involve the development of products and services, the selection of organizational learning, knowledge, and
learning partners, the planning of a formulation strategy, the creation of a measurement system, wisdom.” -Mark Allen
and the communication of the value of the university. –Jeanne C. Meister

A corporate university is an institution serving key roles for developing organizations’ and This is not a fad
employees’ abilities for business success with various instructional approaches. A corporate
university is the centralized strategic umbrella for the education and development of employees
and other stakeholders, such as customers, suppliers, and dealers. In order for corporate
universities to be effective, employees and organizations should have the wisdom to apply their
learning and knowledge effectively to meet organizational goals. In some organizations, the
traditional training and development (T&D) function has been converted to, and sometimes just Do it for business reasons
labeled, a corporate university. Many corporate universities are well known to the training and
development professionals. For establishing an effective corporate university, an organization
should pay attention to the principles of designing them. – Yongho Park
Kemenkeu Corporate University
STRATEGI pelaksanaan pengembangan kompetensi SDM
yang merupakan bagian dari pencapaian visi dan misi Kementerian Keuangan melalui perwujudan, keterkaitan dan
kesesuaian antara pendidikan, pembelajaran, dan penerapan nilai-nilai dengan target kinerja, yang didukung
dengan manajemen pengetahuan

Strategi pengembangan SDM


Salah satu strategi dalam mencapai visi dan misi (tujuan strategis) Kementerian
Keuangan adalah melalui pengembangan (inovasi) pembelajaran bagi SDM
Kemenkeu yang mengedepankan keterlibatan dan partisipasi aktif unit pengguna
di dalam pembelajaran (kolaborasi dengan unit pengguna)
Berfokus pada tujuan strategis organisasi
Kegiatan pengembangan SDM melalui pembelajaran diarahkan pada pencapaian
tujuan strategis organisasi melalui peran aktif pimpinan dalam memberikan arah
pembelajaran dan dalam proses pembelajaran
Melalui pengembangan pembelajaran individu, tim, dan
organisasi sebagai pemelajar
Program pengembangan dibangun dengan mengkombinasikan ragam pembelajaran
yang dihasilkan dari proses ADDIE dan mengedepankan relevansi, aplikabilitas,
dampak terhadap kinerja organisasi, dan kemudahan untuk dapat diakses

Pemanfaatan Manajemen pengetahuan


Kegiatan pembelajaran melibatkan penerapan system manajemen pengetahuan yang
mencakup proses identifikasi dan dokumentasi pengetahuan, pengorganisasian,
penyimpanan, dan pendistribusian aset intelektual di dalam KMS
Sumber: KMK-924/KMK.011/2018 tentang Kementerian Keuangan Corporate University
Tujuan Kemenkeu Corpu

Terwujudnya Sistem
Manajemen Pengetahuan
Pengelolaan pengetahuan
Kemenkeu sebagai kunci Terwujudnya Kemenkeu
sukses organisasi pembelajar Sebagai Organisasi
→ Melalui pengembangan Pembelajar
platform dan content KLC
( Knowledge Learning Center) Belajar menjadi kunci
keberhasilan organisasi
untuk mengantisipasi
perubahan dan memiliki
Terwujudnya link Pembelajaran Alur Proses kapasitas untuk menjadi
Manajemen
dengan tujuan organisasi Pembelajaran rujukan karena pengetahuan
BPPK
baru dan lebih baik yang
Pembelajaran memiliki link tercipta didalamnya →
dengan HCM dan upaya Melalui pengelolaan
pencapaian kinerja organisasi pengetahuan dan
sebagai esensi corpu → Melalui terbangunnya budaya
Proses Analysis, Design, belajar
Development, Implementation,
Evaluation.
Struktur Organisasi Kemenkeu

Menteri Keuangan

Wakil Menteri Keuangan


9 Staf Ahli
Menteri Keuangan
79.726
Pegawai Kemenkeu
Inspektorat Jenderal Sekretariat Jenderal (per Januari 2023)

Direktorat Jenderal Direktorat Jenderal Direktorat Jenderal Direktorat Jenderal Direktorat Jenderal
Anggaran Pajak Bea dan Cukai Perbendaharaan Kekayaan Negara

Direktorat Jenderal Direktorat Jenderal Badan Pendidikan


Perimbangan Pengelolaan Pembiayaan Badan Kebijakan
dan Pelatihan
Keuangan dan Risiko Fiskal
Keuangan

6 Pusdiklat, 11 BDK, 1 BDPim, dan PKN STAN

Struktur organisasi Kementerian Keuangan terdiri dari 11 Unit Eselon I dan Staf Ahli yang
bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan – Wakil Menteri Keuangan
Tata Kelola Kemenkeu Corporate University

bertugas merumuskan Bertugas merumuskan dan


kebijakan strategis melaksanakan kebijakan teknis
pengembangan pengembangan kompetensi
kompetensi SDM dan SDM dan menyusun kebijakan
manajemen pengetahuan manajemen pengetahuan

Sumber: KMK-924/KMK.011/2018 tentang Kementerian Keuangan Corporate University


Learning Council Meeting

Memberikan Arahan Strategis Pengembangan Kompetensi SDM,


MK & Manajemen Pengetahuan dan Pengelolaan program Pendidikan PKN STAN
WMK

Menindaklanjuti Arahan Menteri melalui


URGENSI: Kebutuhan SETJEN Penyusunan Kebijakan Strategis Pengembangan SDM.
arahan strategis, (UPSDM) Menyampaikan Isu Stratejik Pengembangan SDM sebagai tindaklanjut
komitmen dan
keterlibatan Pimpinan
arahan Menteri Keuangan
Kemenkeu untuk
menentukan arah
pengembangan SDM
dalam rangka pencapaian Menjalankan fungsi Dean dalam menyampaikan isu strategis
tujuan organisasi JPTM pengembangan SDM berdasarkan CORE COMPETENCY Unit
Kemenkeu
UE1 Bekerja sama dengan BPPK dalam melaksanakan Pengembangan
Kompetensi SDM

STAF Mensupervisi Skill Group Owner dan Menyusun Dokumen Pengetahuan


AHLI
BPPK → Melaporkan capaian dan isu implementasi kegiatan Pengembangan Kompetensi SDM
dan Pengelolaan Pengetahuan. Melaksanakan kegiatan Pengembangan Kompetensi SDM,
menyusun kebijakan dan mengelola pengetahuan serta Program Pendidikan PKN STAN
Pembelajaran Kemenkeu Corpu

Tindak
LCM Lanjut LCM
Analysis Design Develop Implementation Evaluation

Strategi implementasi :
Pembelajaran mengkombinasikan
BPPK berkolaborasi secara erat model belajar mandiri (self-
dengan unit Eselon I sebagai kunci learning), pembelajaran
penting untuk menghasilkan program terstruktur (structured learning),
pembelajaran yang Relevant pembelajaran di lingkungan sosial
Applicable Impactful Accessible (learning from others) dan
(RAIA) yang dicapai melalui pembelajaran praktik di tempat
pelaksanaan analisis kebutuhan, kerja (learning from experiences)
desain dan pengembangan program, yang dilakukan secara klasikal
penyelenggaraan pembelajaran, dan maupun non klasikal yang
evaluasi dampak pembelajaran didukung dengan manajemen
(ADDIE) yang dilaksanakan sejalan pengetahuan.
dengan hasil Learning Council
Meeting (LCM)
RAIA
KARAKTERISTIK
PROGRAM Relevant Applicable Impactful Accesible
PEMBELAJARAN
Pembelajaran Kemenkeu Corpu

Penyusunan Desain Program Pembelajaran


Ya Desain
Program Rekomendasi
Analisis Kebutuhan Penyusunan Kalender Pembelajaran Materi
Baru/ Tenaga
Pembelajaran Pembelajaran (KAP, GBPP, Pembelajaran
Review Pengajar
SAP & KNS)

Tidak
Validasi Program Pembelajaran
Rekomendasi Perbaikan untuk Penyusunan/
Pengembangan Program Pembelajaran
Tidak
Valid
Ya
Evaluasi Pasca
Kegiatan Tidak Studi Pemanggilan Persiapan Penyelenggaraan
Pembelajaran (Level 3 Evaluasi
dan/atau 4) penyelenggaraan Pembelajaran Mandiri Peserta (sarana, prasarana, pengajar, dll)
& pengajar Ya
Peserta Kembali ke Pelaksanaan Studi Mandiri
Tempat Kerja
Ya
Ujian Persiapan & Pelaksanaan Ujian
Tidak
Penerbitan Sertifikat
Ya
Proses Action
Evaluasi atas Action Learning Action Learning di Tempat Kerja Learning
Kelulusan
Tidak
Peran Unit Eselon I Dalam Implementasi Corpu
Kirkpatrick 4 Level Evaluation: Manajemen Pengetahuan:

Identifikasi
Dokumentasi
Evaluation Pengorganisasian
Implementation
Development
Penyebarluasan
Design Penerapan
• Penjaminan Mutu Pembelajaran
Analysis Pemantauan

1.Komitmen dalam Analisis 1.Leaders as Learning partners pada setiap


Kebutuhan Pembelajaran UE1 berpartisipasi aktif dalam mengelola
2.Keterlibatan dalam Learning kesempatan belajar dan berbagi
Council Meeting pengetahuan
Design 2.Mengelola kesesuaian peserta yang
3.Keterlibatan dalam menyusun
AKP Strategis, Jabatan Development dikirim dengan kompetensi yg dilatih Evaluation
(kompetensi by SKJ/SKTJ), dan 3.Keterlibatan SGO/SME dalam learning
Individu. delivery
4.Komitmen dalam menyusun dan 1. Keterlibatan SGO/SME dalam 4.Komitmen leaders dalam mengelola 1.Keterlibatan learning partners
mengimplementasikan learning penyusunan Kurikulum (ISD) learning at work dalam Evaluasi Pembelajaran
journey-SKTJ-KLDP 2.Keterlibatan SGO/SME dalam 5.Leaders as teacher, coaches, mentor, 2.Keterlibatan dalam
penyusunan bahan ajar learning participants pengumpulan data evaluasi
(perilaku dan kinerja)
3.Keterlibatan dalam
3.Mengelola evaluasi
Analysis Implementasi Manajemen Implementation pembelajaran terintegrasi
Pengetahuan
Proses Transformasi
Kemenkeu CorpU

16
Tahapan Transformasi

PENGUATAN
Konsep Corporate University IMPLEMENTASI & IMPLEMENTASI
disambut baik oleh Menteri INISIATIF 2020 - sekarang
Keuangan melalui akuisisi PENGUKURAN
Pembangunan Kemenkeu PEMBANGUNAN
IMPLEMENTASI
Corporate University ke
INFRASTRUKTUR &
IMPLEMENTASI 2018-2019
dalam 20 Inisiatif Strategis
RBTK Kemenkeu tahun 2016 PENYIAPAN 2017-2018
(untuk Implementasi 2017-2018 PEMBANGUNAN
dan 2019-2022) KCU
2015-2016
Persiapan Menuju Kemenkeu Corpu
3 & 4. WORKSHOP & PENILAIAN KESIAPAN

Corpu Implementation Readiness

House of Kemenkeu Corpu versi 1


2015

Enterprise Learning System Assessment


5. INISIATIF STRATEGIS RBTK
2. BENCHMARKING

*kegiatan benchmarking sebagai aktivitas belajar masih terus


dilakukan sebagai bagian dari implementasi LO
Pembangunan Kemenkeu Corpu
Akselerasi penyusunan
kebijakan pembelajaran Penguatan implementasi
(Tahap 2) LO, KM, PT
• KMK 924/KMK.11/2018 (Kemenkeu Corpu) • Fasilitasi LO KM PT secara lebih terstruktur
• Evaluasi Pasca-Pembelajaran (PER 1 2018) • Penguatan pengalaman belajar dan dampak
• Pedoman SKP (PER-2/PP/2018) belajar melalui PT
• Analisis Kebutuhan Pembelajaran (PMK 45/2018)
• Penguatan PT sebagai budaya belajar
• Penjaminan Mutu (KEP 97 2018)
• IKU terkait ISD, Learning impact, dan utilisasi KLC
melalui implementasi PT Mandiri
• IKU Learning Impact Measurement • BPPK sebagai learning consultant
• CoP, Leaders as Teachers, Retired Faculty, MOOC, • LO. KM dan PT (new ways of learning
1000+ Konten Video lainnya) sebagai anchor statement BPPK
• Microlearning Kemenkeu CorpU Digital Learning dan • IKU pengukuran dampak pembelajaran
• Change Agent Strengthen Corporate University Learning Organization • Reenginering IKU terkait LO KM dan PT
2023
Akselerasi penyusunan Success • Change Agent LO, KM, PT
• Kemenkeu Learning Center
kebijakan pembelajaran (Tahap 1) Generasi 2 (KLC 2)
• Blueprint Kemenkeu Corpu (KEP 140 2017) 2018 • IKU terkait LO 2023
• ISD (PER 4 2017) • IKU pengukuran dampak
• Evaluasi Pembelajaran (PER 5 2017) pembelajaran
• Penguatan budaya belajar Implementasi
• SKTJ BPPK (KEP 139 2017)
Digital Learning dan KM digital (KLF) LO, KM, PT
• Pedoman SmartClassroom (KEP 148 2017) • KEP 283/KMK.011/2021 Kemenkeu
• Bronze Winner GCCU 2019 • Penguatan implementasi KM
• LIVE Kemenkeu Learning Center (KLC)
• PER-2/PP/2019 Pedoman e-learning tentang Implementasi LO 2022 • Penguatan pengalaman belajar dan
Learning
• Logo Kemenkeu Corpu (563-KMK.011 2017)
2017 • KEP 01/KM.11/2021 tentang Organization
• Implementasi 30% e-learning dampak belajar melalui PT (KEP
• Bergabung dengan Global CCU • PER 226/PMK.011/2019 tentang Juknis LO 350/KMK.011/2022 ttg PT)
• Survey Pemahaman CorpU Manajemen Pengetahuan • Inisiasi pembelajaran • LO. KM dan PT sebagai anchor
• KPI untuk Quality Assurance terintegrasi
• Change Agent Kemenkeu Corpu Updates statement BPPK
• Kemenkeu Corpu Updates • Change Agent LO, KM
• IKU pengukuran dampak pembelajaran
• Fasilitasi/asistensi LO, KM, PT
• Change Agent Penataan Organisasi • IKU pengukuran dampak
2020-2021 pembelajaran
• IKU terkait PT
• IKU terkait LO
• AKP Kewilayahan
• Penguatan layanan kepada K/L
(akreditasi)
• PO dan delayering
• Change Agent LO, KM, PT
Corporate University menjadi payung strategis bagi Kemenkeu dalam mengembangkan SDM nya
agar selaras dengan strategi “bisnis” organisasi melalui pengembangan dan inovasi pembelajaran,
pengelolaan pengetahuan, dan pengembangan kebijakan organisasi

Terdapat alignment antara pembelajaran dengan


Alignment antara pembelajaran dengan kebutuhan bisnis Learning
kebutuhan strategis organisasi, jabatan, dan individu dan
organisasi masih rendah. value chain
memenuhi kaidah RAIA → need/problem based programs
Hasil pembelajaran belum terukur dampaknya pada Learning Impact Hasil pembelajaran dapat diukur dampaknya pada kinerja
kinerja organisasi. Measurement organisasi → pengukuran dampak/L4

Belum terdapat skema untuk mengelola pengalaman Pengembangan model belajar yang mencakup learning
Integrated from others dan learning from experiences → implementasi
belajar yang memberikan dampak bagi individu dan
Learning pembelajaran terintegrasi
organisasi
Keterlibatan pimpinan dan unsur UE1 dalam tahapan Synergy & Keterlibatan pimpinan dan unsur UE1 dalam tahapan
proses pembelajaran belum holistic. Collaboration pembelajaran → ADDIE & forum kolaborasi pembelajaran

Pengetahuan di dalam organisasi belum dikelola dan Knowledge Pengetahuan dikelola secara sistematis dan terstruktur
diberdayakan secara optimal untuk kepentingan Management dan mudah diakses untuk dioptimalkan pemanfaatannya
organisasi → Implementasi MP dan KLC (digital learning)

Kegiatan belajar masih dianggap sebagai event – Organisasi lebih mampu merespon perubahan karena
pemelajar lebih focus pada status- dan belum support Learning adanya budaya belajar dan kebutuhan melakukan
pada upaya perbaikan berkelanjutan Culture perbaikan berkelanjutan → Implementasi LO melalui IMP dan
IPT
Enabler Transformasi
Kemenkeu CorpU

21
Call for Actions

o Branding “Kemenkeu Corpu”, bukan “BPPK Corpu” (IS RBTK)


o Killer program (strategis) untuk pembuktian Janji Corpu (RAIA)
Product Price o Dialog Strategis melalui Leader Offsite Meeting (LOM), Secretary Offsite Meeting (SOM),
Kemenkeu Corpu sebagai Komitmen, disiplin, dan one on one meeting dengan Sekretaris UE1/Pengelola SDM, FGD dan workshop (terutama
strategi pengembangan SDM konsistensi untuk
Kemenkeu menjalankan strategi corpu jika ada isu baru)
o Sosialisasi, minilab, dan piloting untuk mengenalkan dan menginisiasi implementasi
kebijakan pembelajaran yang baru
Customer o Bimbingan dan asistensi dalam mengimplementasikan kebijakan
Pimpinan
Pegawai o Forum Rutin Pimpinan Learning Engagement Forum (LEF), pra Learning Council Meeting
Stakeholder
(LCM), LCM, Entry Meeting AKP untuk menetapkan arah pembelajaran
o Sinergi dan kolaborasi pada tahapan ADDIE melalui Pengelola SDM, Skill Group Owner
(SGO), para Pimpinan/pegawai selaku coach/mentor
Promotion o Inovasi pembelajaran melalui AKP incidental, AKP Kewilayahan, ragam delivery (Open
Place
Access, Open Class, Kemenkeu Corpu Talk, L2L, CoP), Pembelajaran Terintegrasi
Kementerian Keuangan
bersama dengan BPPK dan atau mandiri, fleksibilitas penyelenggaraan pembelajaran
o Penetapan IKU pada level Kemenkeu Wide : Pengukuran Level 4, Implementasi Learning
Organization (LO), Knowledge Management (KM), dan Pembelajaran Terintegrasi (PT)
o Penegasan peran pimpinan dalam pembelajaran (forward thinking/ coach/mentor) melalui
Pedoman Implementasi LO dan Pembelajaran Terintegrasi
o Kemenkeu Learning Festival untuk mengenalkan dan menginformasikan pengembangan
Kemenkeu Learning Center (KLC2)
o Corpu champaign (video, flyer, landing page, booklet, change agent, event)
o Pemanfaatan Media Social pada seluruh unit BPPK dan kolaborasi dengan pengelola
medsos di UE1 untuk mengamplify agenda setting terkait Corpu
Komite Pengelola Perubahan

Memberikan arahan dan prinsip-prinsip dasar atas pengelolaan perubahan terkait


PENGARAH implementasi LO KM PT

Merumuskan dan melaksanakan kebijakan, standarisasi, dan strategi dalam


KETUA KOMITE rangka mengelola perubahan terkait implementasi LO KM PT

Mengoordinasikan pengelolaan mitra dan mengawasi peningkatan komitmen


PENGELOLA MITRA mitra atas implementasi LO KM PT

Mengoordinasikan pengendalian mutu pengelolaan perubahan


PENGELOLA PENGENDALIAN MUTU melalui analisis kesiapan, pemantauan, evaluasi kinerja, dan
penjaminan mutu hasil kerja

Mengoordinasikan pengelolaan dampak perubahan melalui


PENGELOLA DAMPAK PERUBAHAN perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, pengendalian, dan
evaluasi dampak perubahan atas implementasi LO KM PT

Mengoordinasikan pengelolaan komunikasi perubahan meliputi materi


PENGELOLA KOMUNIKASI komunikasi/asset publikasi, pengelolaan agen perubahan, dan evaluasi
atas efektivitas komunikasi
Kunci Implementasi Kemenkeu Corpu

1. Memiliki alasan untuk berubah yang tepat dan


diterima dengan baik oleh seluruh anggota
organisasi
2. Memiliki kesiapan untuk berubah (readiness to
change), baik BPPK maupun UE1 Kemenkeu
3. Fokus pada pengembangan berkelanjutan terhadap
komponen penggerak CorpU
4. The way of doing business yang agile (termasuk
kebijakan, peraturan, dan sarana prasarana)
5. Implementasi nilai-nilai Kementerian Keuangan
dalam membangun budaya belajar
6. Konsistensi BPPK dalam mengawal implementasi
strategi Kemenkeu Corpu
7. Komitmen dan dukungan pimpinan puncak terhadap
strategi pengembangan dan implementasi kebijakan
pembelajaran
Kemenkeu Corpu
Updates

25
Kemenkeu Manajemen Pengetahuan (1)

26
Kemenkeu Manajemen Pengetahuan (2)

Infrastruktur Manajemen Pengetahuan

Level Akses Aset Intelektual

27
Kemenkeu Manajemen Pengetahuan (3)

PMP TK Pegawai/
PAI PPM PMP TK UE1
Kemenkeu Masyarakat

Penyusun Aset Panitia Penjaminan Pelaku Manajemen Pelaku Manajemen Pegawai/ Masyarakat
Intelektual (PAI) Mutu (PPM) Pengetahuan Tingkat Pengetahuan Tingkat Pegawai Kementerian
Mengidentifikasi dan Memastikan kesahihan Unit Eselon 1 (PMP TK Kemenkeu (PMP TK Keuangan maupun
mendokumentasikan dan kelayakan serta UE 1) Kemenkeu) masyarakat
pengetahuan sehingga menentukan level Melakukan Melakukan memanfaatkan Aset
menghasilkan Aset akses untuk aset pengorganisasian atas pengorganisasian atas Intelektual melalui
Intelektual intelektual yang akan Aset Intelektual untuk Aset Intelektual untuk Software KMS
publish di Software memudahkan dalam memudahkan dalam
KMS pencarian melalui pencarian melalui
Software KMS Tingkat Software KMS Tingkat
Unit Eselon 1 masing- Kemenkeu
masing
28
Knowledge Management System-KMS (1)

Software KMS Kementerian Keuangan telah live dan


terintegrasi dengan KLC2
URL: https://klc2.kemenkeu.go.id/kms

Bentuk Konten
Pengetahuan:

1. Video

2. Audio

Bentuknya dapat berupa audio, video, maupun 3. Blog


audiovisual

Aset intelektual organisasi disebarluaskan melalui 4. PDF


Kemenkeu Learning Center (KLC), dan dapat diakses
oleh semua pengguna KLC
Knowledge Management System-KMS (2)

Fitur Umum KMS


bagi Pengguna

Fitur Khusus KMS


Pegawai Kemenkeu
Mengapa KLC Dibangun? (1/2)

1. Selaras dengan strategi 2. Memenuhi target pembelajaran digital, sesuai


Kemenkeu Corporate University dengan Inisiatif Strategis Reformasi Birokrasi dan
a) belajar kapan saja & dimana saja Transformasi Kelembagaan (ISRBTK) Kementerian
b) menyediakan platform untuk pengelolaan Keuangan
pembelajaran dan manajemen pengetahuan
c) mendukung demokratisasi pembelajaran (self
learning)

31

Target pembelajaran berbasis digital naik dari 30%


pada 2019 menjadi 70% pada 2021
Mengapa KLC Dibangun? (2/2)

3. Kapasitas BPPK untuk memenuhi pembelajaran klasikal 4. Potensi kebutuhan SDM pengelola
pada tahun 2012 s.d. 2016 masih sekitar 46-65% dari keuangan negara K/L/I/D
jumlah ASN Kementerian Keuangan • Terdapat sekitar 19.445 Satker
• SDM pengelola keuangan negara tiap
Satker, minimal 5 orang
• Kebutuhan pengembangan SDM =
97.225 orang

32 5. Pandemi COVID-19
Menyesuaikan dengan kondisi pandemi
Covid-19 sehingga terbentuk
New Normal dalam
pendidikan dan pelatihan
di Kementerian Keuangan
Perjalanan Pengembangan KLC

KLC 1 mengandalkan Rilis KMS, KLC


framework WPLMS Mobile, dan CAT
(Wordpress Learning
Management System)
2016 2019-2020 2022
KLC Gen 1 KLC LKMS + KLC
KLC Gen. 1 selesai
Mobile
dikembangkan, KLC sebagai LKMS,
mulai operasional rilis pengembangan
per 30 April 2017 KMS, CAT, dan KLC
On Progress
Mobile
Klasikal KLC Gen 2 Optimalisasi
KLC Gen 2 selesai
LKMS + Data
Pembelajaran Full Analytics
Klasikal dikembangkan,
mulai operasional
Optimalisasi LKMS,
pada Februari 2020
Rilis Pengembangan
Advanced Search
2017 ✓ Fitur utama KLC 2
2021 dan Expert Locator 2023
(LMS)
Penggunaan menggantikan KLC 1 Expert Locator
aplikasi ✓ Start pengembangan sebagai Inisiatif
manajemen diklat KMS, KLC Mobile, Strategis Data
SemantikBPPK dan Ujian Online Analytics BPPK
Tentang Kemenkeu Learning Center

Platform utama untuk Pembelajaran dan Pengetahuan


di bidang Keuangan Negara

Dapat diakses melalui laman


Pelatihan online https://klc2.kemenkeu.go.id
1 (LMS: Learning
Management System)

Pusat Pengetahuan
2 (KMS: Knowledge KLC yang berjalan saat ini adalah
Management System) KLC2 yang merupakan
pengembangan dari KLC generasi
pertama dan tersedia dalam versi
mobile
Modul-Modul dalam Aplikasi KLC

1 Learning Management System 7 Machine Learning Rekomendasi


Pelatihan
2 Knowledge Management 8 Sertifikasi
System
3 CAT (Computer Assisted Test) 9 Dashboard Pemantauan
Pembelajaran
4 SemantikBPPK* 10 KLC Mobile App

5 Kemenkeu Corpu FunQuest 11 Olimpiade APBN

6 Kerjasama Program 12 Expert Locator


Pembelajaran

Modul-modul KLC dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan adaptif terhadap dinamika organisasi
(Agile Development)
Kebijakan dan Peraturan TIK serta Implementasi
Pembelajaran menggunakan Platform KLC

KMK 302/KMK.01/2019 KMK 971/KMK.01/2019 KMK 283/KMK.011/2021


PMK 226/PMK.011/2019 KMK 942/KMK.01/2019
Implementasi Inisiatif Strategis Pengembangan Teknologi Implementasi Organisasi
Manajemen Pengetahuan di Pengelolaan Keamanan
Program Reformasi Birokrasi Informasi dan Komunikasi (TIK) Pembelajar (Learning
Lingkungan Kementerian Informasi di Lingkungan
dan Transformasi Kelembagaan dan Manajemen Organisasi TIK Organization) di Lingkungan
Keuangan Kementerian Keuangan
Kementerian Keuangan. Kementerian Keuangan Kementerian Keuangan

Keputusan Kepala Badan KEP


KMK 1/KM.11/2021
118/PP/2019 Peraturan Kepala BPPK PER-
Pedoman Teknis Implementasi PER-8/PP/2018 PER-2/PP/2019
Standar Pendokumentasian 6/PP/2021
Organisasi Pembelajar Pedoman Microlearning di Pedoman E-Learning di
Pengetahuan (Knowledge Pedoman Pelatihan Jarak Jauh
(Learning Organization) di Lingkungan Kementerian Lingkungan Kementerian
Capture) di Lingkungan Badan di Lingkungan Kementerian
Lingkungan Kementerian Keuangan Keuangan
Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Keuangan
Keuangan
Kemenkeu Learning Organization

Upaya mewujudkan Kementerian Keuangan sebagai organisasi yang secara sistematis memfasilitasi pemelajar
agar mampu BERKEMBANG DAN BERTRANSFORMASI secara berkesinambungan guna mendukung PENCAPAIAN
KINERJA Kementerian Keuangan.
Sumber:
KMK nomor 283/KMK.011/2021 tentang Implementasi Organisasi Pembelajar (Learning Organization) di Lingkungan Kemenkeu

▪ Menjadikan Kemenkeu sebagai knowledge institution Komponen Learning Organization


melalui learning organization, adalah visi yang harus
dicapai Kemenkeu Corpu.
▪ Kemenkeu Corpu sebagai driver learning organization,
yang sebelumnya menitikberatkan pada learning value
chain, saat ini harus lebih dapat memastikan seluruh
komponen secara dinamis berproses menuju pada
pencapaian visi bersama tersebut.
▪ Diperlukan sinergi dan kolaborasi yang lebih kuat
dengan unit eselon I lain di dalam Kemenkeu untuk
dapat mewujudkan ini dengan baik.
▪ Diperkuat dengan KMK-01/KM.11/2021 tentang Pedoman
Teknis Implementasi Organisasi Pembelajar (Learning
Organization) di lingkungan Kementerian Keuangan
▪ Pengukuran tingkat kematangan LO menjadi salah satu Kementerian Keuangan melakukan reformulasi keterkaitan antar komponen agar
IKU Kementerian Keuangan dapat menggambarkan keterkaitan antar komponen LO secara lebih operasional
37
Pembelajaran terintegrasi merupakan pelaksanaan pengembangan
kompetensi berkelanjutan dengan mengkombinasikan model belajar
mandiri (self-learning), pembelajaran terstruktur (structured learning),
belajar di lingkungan sosial atau belajar dari orang lain (social
learning/learning from others), dan/atau pembelajaran praktik di tempat
kerja (learning from experience/learning while working) yang dikelola secara
Kemenkeu Pembelajaran Terintegrasi (1)
KMK 350/KM.011/2023
sistematis serta didukung dengan manajemen pengetahuan.

Pengelolaan secara sistematis dilakukan melalui:

1. Learning value chains berupa serangkaian proses


analisis, desain, pengembangan, pelaksanaan, dan
evaluasi untuk mewujudkan pembelajaran yang
relevan, aplikatif, berdampak tinggi, dan mudah
diakses sesuai dengan kebutuhan strategis
organisasi; dan

2. Interkoneksi dengan aplikasi Kementerian Keuangan


Office Automation sebagai sumber pengumpulan
data kebutuhan pembelajaran individu (melalui e- self learning, structured learning, social
performance), sebagai tools dokumentasi dan learning, experiential learning
monitoring kegiatan pembelajaran, dan sebagai
media penuangan portofolio pegawai hasil adding learning, embedding learning,
pengembangan kompetensi melalui Implementasi extracting learning
Pembelajaran Terintegrasi (melalui HRIS).

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN – KEMENTERIAN KEUANGAN


Kemenkeu Pembelajaran Terintegrasi (2)

Tujuan Implementasi Pembelajaran Terintegrasi


• mewujudkan budaya belajar bagi seluruh pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan;
Pembaharuan dalam KMK Implementasi PT • memberikan peningkatan akses pengembangan kompetensi pegawai di lingkungan
Kementerian Keuangan secara tepat waktu dan selaras dengan pelaksanaan tugas dan
• Pengaturan pengelolaan pembelajaran pada unit pengelola dan unit
fungsinya; dan
pengguna,
• meningkatkan efektivitas pengembangan kompetensi pegawai di lingkungan Kementerian
• Pengembangan tahapan dalam proses ADDIE dan pendetailan peran
pihak yang terlibat dalam proses ADDIE Keuangan melalui penguatan performa individu, tim, dan organisasi.
• Penggunaan modul Kemenkeu Office Automation dalam pembelajaran
• Penyederhanaan dokumen rencana pembelajaran
Penyelenggara/Pelaku Pembelajaran Terintegrasi dan
Tugas-Tugasnya
Definisi Pembelajaran Terintegrasi 1) Unit Pengelola Pembelajaran Terintegrasi (BPPK)
Merupakan pelaksanaan pengembangan kompetensi • mengelola Implementasi PT di lingkungan Kemenkeu
berkelanjutan dengan mengkombinasikan model belajar • mengimplementasikan PT di lingkungan Kemenkeu
mandiri (self-learning), pembelajaran terstruktur (structured 2) Unit Pengguna Pembelajaran Terintegrasi (UE 1)
learning), belajar di lingkungan sosial atau belajar dari orang Ruang • mengimplementasikan PTdi lingkungan unitnya masing-
lain (social learning/learning from others), dan/atau masing (dengan ketentuan tertentu).
Lingkup • memberikan kesempatan dan memfasilitasi pegawai
pembelajaran praktik di tempat kerja (learning from
experience/learning while working) yang dikelola secara selama pelaksanaan pembelajaran;
sistematis serta didukung dengan manajemen pengetahuan. • menyediakan paling kurang 1 (satu) orang coach bagi
peserta pembelajaran;
• menyediakan sumber daya manusia yang meliputi mentor,
Lampiran learning buddy(s), dan narasumber dalam hal dibutuhkan;
(Penjelasan Model dan Tahap ADDIE untuk • melakukan pemantauan pelaksanaan PT pada unitnya
Pembelajaran Terintegrasi)
Berisi penjelasan model dan tahap ADDIE untuk
Pembelajaran Terinegrasi secara lebih detail. Tahapan Implementasi Pembelajaran Terintegrasi
Implementasi Pembelajaran Terintegrasi dilaksanakan melalui proses ADDIE
(dari proses analisis, desain, pengembangan, penyelenggaraan serta
evaluasi). Dalam RKMK ini dijelaskan terkait detail masing-masing tahapan.
‘Those people who develop the ability to continuously acquire
new and better forms of knowledge that they can apply to
their work and to their lives will be the movers and shakers in
our society for the indefinite future’ – Brian Tracy

Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan


Jl. Purnawarman No.99
Jakarta Selatan

You might also like