You are on page 1of 8

Journal on Education

Volume 05, No. 03, Maret-April 2023, pp. 6920-6927


E-ISSN: 2654-5497, P-ISSN: 2655-1365
Website: http://jonedu.org/index.php/joe

Pentingnya Layanan Khusus di Sekolah dalam Menunjang Pembelajaran


Peserta Didik

Akbar Rafsanjani1, Ari Wibowo Sembiring2, Era Yunita3, Zuchairunnisa4


1,2,3,4
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Jl. William Iskandar Ps. V, Medan Estate, Kec. Percut Sei Tuan, Kabupaten
Deli Serdang, Sumatera Utara
akbarafsanjani3@gmaio.com

Abstract
Management of special services in a school is an important part of School Based Management (SBM). School
is one means that can be used to improve the quality of the Indonesian nation. Schools do not only have
responsibilities and duties to carry out the learning process in developing science and technology, but must
maintain and improve the physical and spiritual health of students. Therefore schools need a special service
management that can manage all the needs of their students so that these educational goals can be achieved.
Students are a core element of educational activities. In the era of competition between educational institutions
that is so tight as it is today, schools must fight seriously to get students. There are even heads of educational
foundations who say that finding students is far more difficult than finding new teachers. Student management
is not only in the form of recording student data, but includes broader aspects operationally that can help
efforts to grow and develop students through the educational process at school.
Keywords: Management of Special Services, Schools, Students

Abstrak
Manajemen layanan khusus di suatu sekolah merupakan bagian penting dalam Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS). Sekolah merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas bangsa
Indonesia. Sekolah tidak hanya memiliki tanggung jawab dan tugas untuk melaksanakan proses pembelajaran
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi saja, melainkan harus menjaga dan meningkatkan
kesehatan baik jasmani maupun rohani peserta didik. Oleh sebab itu sekolah memerlukan suatu manajemen
layanan khusus yang dapat mengatur segala kebutuhan peserta didiknya sehingga tujuan pendidikan tersebut
dapat tercapai.Peserta didik merupakan unsur inti kegiatan pendidikan. Di era persaingan antar lembaga
pendidikan yang begitu ketat seperti sekarang ini, sekolah harus berjuang secara sungguh-sungguh untuk
mendapatkan peserta didik. Bahkan ada ketua yayasan pendidikan yang mengatakan bahwa mencari peserta
didik jauh lebih sulit ketimbang mencari guru baru. Mananjemen kesiswaan bukan hanya berbentuk pencatatan
data peserta didik, melainkan meliputi aspek yang lebih luas secara operasional dapat membantu upaya
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah.
Kata Kunci: Manajemen Layanan Khusus, Sekolah, Peserta Didik

Copyright (c) 2023 Akbar Rafsanjani, Ari Wibowo Sembiring, Era Yunita, Zuchairunnisa
Corresponding author: Akbar Rafsanjani
Email Address: akbarafsanjani3@gmaio.com (Jl. William Iskandar Ps. V, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara)
Received 27 January 2023, Accepted 02 February 2023, Published 03 February 2023

PENDAHULUAN
Manajemen peserta didik adalah penataan atau pengaturan terhadap segala kegiatan atau
aktifitas yang berkaitan dengan peserta didik, dimulai dari masuknya peserta didik sampai dengan
keluarnya peserta didik tersebut dari sekolah atau lembaga kependidikan lainnya. Tujuan dari
manajemen peserta didik adalah untuk mengatur kegiatan dibidang kesiswaan agar kegiatan
pembelajaran disekolah dapat berjalan dengan lancar, tertib dan teratur sesuai dengan tujuan dari
pendidikan tersebut. Manajemen peserta didik keberadaannya sangat dibutuhkan di lembaga
pendidikan karna siswa atau peserta didik merupakan subjek sekaligus objek dalam proses
transformasi ilmu dan keterampilan. Keberhasilan dalam penyelenggaraan pendidikan akan sangat
Pentingnya Layanan Khusus di Sekolah dalam Menunjang Pembelajaran Peserta Didik, Akbar Rafsanjani, Ari Wibowo
Sembiring, Era Yunita, Zuchairunnisa 6921

bergantung dengan perkembangan potensi fisik, kecerdasan Intelektual, sosial, emosional dan
kewajiban peserta didik.
Manajemen peserta didik bukan hanya berbentuk pencatatan data peserta didik, melainkan
meliputi aspek yang lebih luas yang secara optimal dapat membantu perkembangan peserta didik
melalui proses pendidikan di sekolah. Manajemen peserta didik merupakan komponen yang sangat
vital dalam suatu lembaga pendidikan. Dengan tujuan itu, peran dan kemampuan kepala sekolah
dalam mengelola peserta didik merupakan suatu yang mutlak dikedepankan. Salah satu substansi yang
ada pada manajemen pendidikan adalah layanan khusus sekolah. Hal ini guna terciptanya proses
pembelajaran peserta didik secara optimal. Mendefinisikan bahwa layanan khusus sekolah merupakan
usaha yang dilakukan untuk memberikan arahan, layanan, dan bantuan guna tercapainya tujuan
pembelajaran. Agustine, dalam penelitiannya menyatakan bahwa manajemen layanan khusus di
sekolah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik. Terdapat beberapa fasilitas yang
disediakan oleh sekolah untuk menunjang siswa dalam proses belajar. Layanan khusus tersebut
digunakan sebagai sumber belajar sepertinya adanya penyediaan Usaha Kesahatan Sekolah (UKS)
Cafetaria Sekolah, Asrama, Tempat Ibadah, alat transportasi siswa di sekolah.

METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan studi literatur atau studi kepustakaan. Studi literatur
mengacu pada isi kajian literatur atau karya tulis. Berdasarkan data dari karya tulis, baik dari buku,
jurnal dan artikel yang berkaitan dengan masalah artikel yang ditelaah kemudian dianalisis untuk
menemukan kesimpulan dari penulisan artikel ini. Studi Kepustakaan dalam menyusun sebuah karya
ilmiah diperlukan untuk menggali data sekunder agar dapat diketahui seberapa dalam hubungan suatu
ilmu dengan penelitian yang telah dilakukan. Teknis penelitian ini dilakukan dengan analisis dari
jurnal nasional yang relevan dengan topik yang diangkat oleh penulis.

HASIL DAN DISKUSI


Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan oleh (Putra, 2016) mendefinisikan bahwa
pada hakikatnya manajemen layanan khusus di sekolah berfungsi guna memberi kemudahan dan
akses dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Selain itu, manajemen layanan khusus berupaya untuk
menunjang terpenuhinya kebutuhan khusus peserta didik di sekolah. Maksud dari pemberian layanan
khusus tersebut adalah untuk memastikan keadaan siswa agar tetap dalam kondisi jiwa dan raga yang
prima. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai efektivitas dan efisiensi dalam pendidikan.
Terdapat beberapa jenis layanan yang diberikan oleh suatu instansi pendidikan khususnya sekolah.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Suteki & Karwanto, 2014) Adapun jenis layanan
khusus lainnya yang harus disediakan oleh sebuah sekolah yaitu kantin yakni pelayanan khusus
dengan menjamin tersedianya minuman dan makanan untuk siswa dan staf sekolah. Selain itu, kantin
merupakan suatu bagian yang keberadaannya tidak dapat dianggap remeh. Hal ini karena kantin
6922 Journal on Education, Volume 05, No. 03, Maret-April 2023, hal. 6920-6927

menyediakan makanan dan minuman bagi warga sekolah, sehingga harus terjamin segala aspek
kesehatan dan keamanannya. Kantin sekolah harus mentaati tujuan program pendidikan gizi
dikarenakan hal ini merupakan aspek pendidikan sangat potensial untuk dilaksanakan. Adanya
makanan bergizi yang disediakan oleh kantin adalah guna melakukan pencegahan terhadap potensi
malnutrisi yang mungkin dapat menyerang siswa.
Manajemen layanan khusus di sekolah ditetapkan dan diorganisasikan untuk mempermudah
atau memperlancar pembelajaran, serta dapat memenuhi kebutuhan khusus peserta didik di sekolah.
Layanan khusus diselenggarakan di sekolah dengan maksud untuk memperlancar pelaksanaan
pengajaran dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Pendidikan di sekolah juga
berusaha agar peserta didik senantiasa berada dalam keadaan baik. Baik disini menyangkut aspek
jasmani maupun rohaninya. Layanan khusus yang diberikan sekolah kepada peserta didik tersebut
pada umumnya sama, akan tetapi proses pengelolan dan pemanfaatannya yang berbeda. Sedangkan
fungsi/proses manajemen layanan khusus tersebut meliputi: (1) Perencanaan, berupa analisis
kebutuhan dan penyusunan program layanan khusus; (2) Pengorganisasian, berupa pembagian tugas
untuk melaksanakan program layanan khusus; (3) Penggerakan, berupa pengaturan dalam
pelaksanaan layanan khusus, serta (4) Pengawasan, berupa pemantauan program layanan khusus dan
penilaian kinerja program layanan khusus di sekolah.
Layanan Khusus bagi Peserta Didik
Manajemen layanan khusus di sekolah pada dasarnya dibuat untuk mempermudah atau
memperlancar pembelajaran, serta dapat memenuhi kebutuhan khusus siswa di sekolah.Pelayanan
khusus diselenggarakan di sekolah dengan maksud untuk memperlancar pelaksanaan pengajaran
dalam rangka pencapain tujuan pendidikan di sekolah. Pendidikan di sekolah antara lain juga
berusaha agar peserta didik senanatiasa berada dalam keadaan baik, baik disini menyangkut aspek
jasmani maupun rohaninya. Mengingat pentingnya manajemen layanan khusus di suatu sekolah
merupakan bagian penting dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang efektif dan efisien. Masa
ini, sekolah tidak hanya diperuntukkan bagi anak yang berfisik sempurna dan berkemampuan
intelegensi normal. Namun juga di peruntukan bagi semua ragam anak, sehingga dicetuskan konsep
sekolah inklusi. Sekolah inklusi, ditampilkan untuk memenuhi tuntutan semua macam masyarakat
terkhusus anak-anak berkebutuhan khusus.
Konsep dasar Manajemen Layanan Khusus di instansi pendidikan
Manajemen pelayanan khusus yang diberikan setiap sekolah kepada peserta didik mayoritas
sama karena hal tersebut sudah ditetapkan dalam (Undang - Undang No 19 2005, 2005) bahwasanya
implementasi manajemen layanan khusus yang dilakukan oleh sekolah merupakan bagian tugas dan
tanggung jawab guna memenuhi kebutuhan belajar siswa di kelas. Hanya saja manajemen layanan
yang diberikan tersebut pengoptimalannya berbeda bergantung dari seorang stakeholder pendidikan
yang ada di dalamnya.Secara umum terdapat beberapa layanan yang diberikan oleh sebuah sekolah
diantaranya sebagai berikut:
Pentingnya Layanan Khusus di Sekolah dalam Menunjang Pembelajaran Peserta Didik, Akbar Rafsanjani, Ari Wibowo
Sembiring, Era Yunita, Zuchairunnisa 6923

Layanan Bimbingan dan Konseling


Layanan Bimbingan dan Konseling merupakan upaya yang dilakukan secara sistematis atau
teratur, objektif, logis, dan berkelanjutan yang mana hal tersebut dilakukan oleh konselor atau guru
pembimbing. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi atau membantu perkembangan peserta didik
untuk mencapai perkembangan kemandiriannya secara maksimal dan optimal dalam kehidupannya
(Jumriani dkk., 2019). Bimbingan dan konseling diberikan oleh guru pembimbing yang ada di
sekolah. Kemudian, fungsi dari bimbingan konseling di sekolah ada 3 yaitu, sebagai berikut :
1. Fungsi penyaluran, yaitu fungsi yang bertujuan untuk membantu peserta didik dalam memilih
jenis sekolah lanjutan yang diinginkannya, memilih program atau jurusan yang sesuai dengan
dirinya, dan memilih lapangan pekerjaan sesuai dengan bakat dan cita-citanya.
2. Fungsi pengadaptasian, yaitu fungsi yang bertujuan untuk membantu guru atau tenaga edukatif
atau pengajar lainnya untuk menyesuaikan materi pengajaran yangdisesuaikan dengan minat,
kemampuan dan cita-cita peserta didik.
3. Fungsi penyesuaian, yaitu fungsi yang bertujuan untuk membantu peserta didik dalam
menyesuaikan dirinya dengan bakat yang dimilikinya, minat yang diinginkannya, dan
kemampuannya untuk mencapai perkembangan diri dengan semaksimal dan seoptimal mungkin.
Layanan Perpustakaan
Perpustakaan sekolah sebagai pusat sumber belajar yang menjadi denyut nadi proses belajar
membutuhkan pengelolaan yang baik dan profesional. Menurut (Supriyadi, 1982)mendefinisikan
bahwa perpustakaan adalah salah satu layanan yang disediakan oleh sekolah sebagai penunjang proses
pelajar baik di tingkat SD, SMP, SMA/K, maupun bangku perkuliahan. (Bryson, J, 1990) menyatakan
bahwa manajemen perpustakaan sangatlah penting dilakukan. Hal tersebutdikarenakan manajemen
perpustakaan dapat mempermudah upaya tercapainya tujuan dengan memanfaatkan semua elemen
yang ada. Elemen tersebut misalnya sistem, sumber dana, SDM, dan juga. Undang Undang Nomor 43
Tahun 2007 tentang Perpustakaan Pasal 23 ayat (1) mengamanatkan bahwa setiap sekolah/madrasah
menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi standar nasional perpustakaan dengan
memperhatikan standar nasional pendidikan. Standar nasional perpustakaan tersebut terdiri atas
standar koleksi perpustakaan, standar sarana dan prasarana, standar pelayanan perpustakaan,standar
tenaga perpustakaan,standar penyelenggaraan, dan standar pengelolaan.
Layanan Khusus Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler sebagai pendamping kurikuler di sekolah, memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk dapat mengembangkan potensi, minat, bakat, dan hobi yang dimilikinya di
luar jam pelajaran wajib. Bahkan dalam praktiknya, pelajaran ekstrakurikuler seringkali menjadi ciri
khas suatu sekolah. Tujuan kegiatan ekstrakurikuler secara ideal menurut Sopiatin (2010) adalah
menumbuhkembangkan pribadi siswa yang sehat jasmani dan rohani, bertakwa kepada Tuhan YME,
memiliki kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial, budaya dan alam sekitarnya,
serta menanamkan sikap sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab melalui berbagai
6924 Journal on Education, Volume 05, No. 03, Maret-April 2023, hal. 6920-6927

kegiatan positif di bawah tanggung jawab sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler tersebut diarahkan pada
pembimbingan kecakapan hidup peserta didik, yang meliputi: kecakapan individual, kecakapan sosial,
kecakapan vokasional, kecakapan intelektual, dan pembimbingan kepemudaan.
Layanan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)
Layanan kesehatan di sekolah biasanya dibentuk sebuah wadah bernama Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS).Usaha kesehatan sekolah adalah usaha kesehatan masyakarat yang dijalankan di
sekolah. Sasaran utama UKS adalah untuk meningkatkan atau membina kesehatan murid dan
lingkungan hidupnya. Program UKS adalah sebagai berikut: (1) Mencapai lingkungan hidup yang
sehat, (2) Pendidikan kesehatan, (3) Pemeliharaan kesehatan di sekolah.
Penyelenggara UKS memerlukan kerja sama antara seluruh warga sekolah. Setiap warga
sekolah hendaknya menjalankan tugasnya sebaik-baiknya.Kepala sekolah dan para guru sebagai
penanggung jawab umum, sedangkan peserta didik membantu pelaksanaan UKS dengan piket secara
bergiliran. Di samping penanggung jawab umum, hendaknya ada penanggung jawab bidang
pendidikan kesehatan, bidang kebersihan lingkungan kelas sehat, bidang pemeliharaan (pemeriksaan /
pemeliharaan) kesehatan dan penanggung jawab mengenai usaha-usaha yang dijalankan sekolah
(misalnya: kantin sekolah, usaha berternak, bertelur dan lain-lain).
Layanan Laboratorium
Laboratorium adalah salah satu sarana penting untuk mendukung proses pembelajaran di
sekolah utamanya dalam krgiatan penelitian ataupun pengamatan yang dilakukan oleh peserta didik
ataupun guru. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2007 Tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS), Dan Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) menerangkan bahwa sebuah SD/MI dan SMP/MTS sekurang
kurangnya memiliki prasarana laboratorium IPA, serta Sebuah SMA/MA sekurang-kurangnya
memiliki ruang laboratorium biologi, ruang laboratorium fisika, ruang laboratorium kimia, ruang
laboratorium computer, dan ruang laboratorium bahasa.
Layanan Kantin/kafetaria
Kantin / warung sekolah diperlukan adanya ditiap sekolah supaya makanan yang di beli
peserta didik terjamin kebersih-annya dan cukup mengandung gizi. Para guru diharapkan sekali-kali
mengontrol kantin sekolah dan berkonsultasi dengan pengelola kantin mengenai makanan yang bersih
dan bergizi. Peranan lain kantin sekolah yaitu supaya para peserta didik tidak berkeliaran mencari
makanan keluar lingkungan sekolah.
Layanan Transportasi Sekolah
Dampak dari adanya layanan transportasi sekolah dapat dirasakan oleh siswa, orang tua siswa,
dan juga sekolah. Adanya transportasi sekolah dapat membantu siswa untuk lebih disiplin karena bisa
datang dan pulang tepat pada waktunya. Sedangkan sekolah bisa meminimalisir keterlambatan siswa
datang ke sekolah dan secara tidak langsung juga bisa mempromosikan sekolah kepada masyarakat
Pentingnya Layanan Khusus di Sekolah dalam Menunjang Pembelajaran Peserta Didik, Akbar Rafsanjani, Ari Wibowo
Sembiring, Era Yunita, Zuchairunnisa 6925

agar masyarakat tertarik menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut. Selain itu untuk orang tua siswa
tidak perlu khawatir mengenai keselamatan anaknya karena sudah ada aturan yang telah disepakati
bersama tentang adanya layanan transportasi sekolah dan secara tidak langsung juga akan
meringankan beban orang tua.
Layanan Asrama
Bagi para peserta didik khususnya jenjang pendidikan menengah dan pendidikantinggi,
terutama bagi mereka yang jauh yang bersekolah jauh dari tempat tinggal kedua orangtuanya, maka
sangat diperlukan adanya asrama. Manfaat dari layanan asrama bagi peserta didik yaitu :
1. Tugas sekolah dapat dikerjakan dengan cepat dan sebaik mungkin, terutama tugas yanng
berbentuk kelompok
2. Sikap dan tingkah laku peserta didik dapat diawasi oleh petugas asrama dan parapendidik atau
guru
3. Jika diantara peserta didik mempunyai kesulitan, maka dapat saling membantu satu sama lain
4. Meringankan kecemasan orang tua terhadap putra-putrinya
5. Dapat menjadi cara untuk mengendalikan tingkah laku dirinya sendiri yang kurang baik
(negative).
Layanan Keamanan dan Perparkiran
Layanan keamanan yaitu layanan yang dapat memberikan rasa aman pada siswa selama siswa
belajar di sekolah misalnya adanya penjagaan oleh satpam sekolah. Dengan adanya petugas keamanan
sekolah, dapat membantu suasana aman dan tertib di sekolah, sehingga dapat membantu proses
kelancaran pembelajaran dan segala aktivitas sekolah. Sekaligus pihak keamanan sekolah menjaga
parkiran agar tidak ada kehilangan kendaraan bermotor, helm, spion, dan sebagainya. Layanan
perparkiran memungkinkan orang dapat melakukan kegiatannya dengan lancar tanpa binggung
dengan kendaraannya, selain itu layanan perparkiran juga dapat menata kendaraan agar terlihat lebih
tertib dan agar terlihat lebih tertata dengan baik.
Layanan Koperasi
Koperasi sekolah sebagai langkah awal untuk menumbuhkan budaya koperasi dan
bisadijadikan sebagai wadah untuk memperlihatkan atau bahkan menjual hasil karya atau usaha
peserta didik pada saat mengikuti mata pelajaran kewirausahaan di sekolah. Koperasi sebagai
organisasi harus dapat bekerja dan melaksanakan kegiatan usahanya untuk mencapai tujuan sehingga
bisa mandiri atau berdiri sendiri. Hal itu juga merupakan sasaran akhir dari koperasi sekolah. Jika
koperasi sekolah mampu berdiri sendiri, maka akan mampu membangun lingkungan sekolah yang
lebih baik. Usaha dari koperasi sekolah harus dapat memberikan pelayanan yang baik dan lebih
mementingkan pelayanan kepada anggota yaitu para siswa serta lingkungan sekitarnya. Jika praktek
berkoperasi tersebut dijalankan dengan baik oleh para siswa, maka koperasi akan memperoleh
keuntungan atau sisa hasil usaha (SHU).
6926 Journal on Education, Volume 05, No. 03, Maret-April 2023, hal. 6920-6927

Layanan Sarana Ibadah


Tujuan penyediaan fasilitas ibadah ini adalah untuk membentuk kerohanian siswa agar dapat
meningkatkan keimanan dan menjadi pribadi yang lebih baik. Selain sebagai tempat ibadah, fasilitas
tempat ibadah juga dapat digunakan untuk melaksanakan kegiatan keagamaan atau pendidikan
lainnya yang dapat bermanfaat bagi siswa dan seluruh warga sekolah (Asnawati, 2004) menjelaskan
bahwa diantara peran rumah ibadah meliputi antara lain sebagai (1) sarana keagamaan yang penting
bagi pemeluk agama di suatu tempat. (2) sebagai simbol “keberadaan” pemeluk agama. (3) rumah
ibadah sebagai tempat syiar agama serta untuk melakukan ibadah. (3) Rumah ibadah juga berfungsi
sebagai pendorong dan pemberi arahan bagi para jamaah untuk menjadi pribadi yang lebih baik
berlandaskan pada nilai spiritual. Salah satu tempat ibadah yang dimaksud dan banyak ditemui di
sekolah adalah masjid.

KESIMPULAN
Manajemen layanan khusus merupakan salah satu dari substansi ekstensi manajemen
pendidikan, yaitu bidang garapan di dunia pendidikan yang mesti dikelola karena berkontribusi besar
terhadap kesuksesan proses substansi inti. Sekolah menyelenggarakan layanan khusus yang dapat
mengatur segala kebutuhan peserta didik untuk memenuhi tugas tanggung jawab pendidikan. Dengan
demikian layanan khusus disamping diharapkan bisa mengembangkan bakat, minat, kemampuan
peserta didik, juga diharapkan bisa memperlancar proses pembelajaran di sekolah. Oleh sebab itu,
hendaknya layanan khusus peserta didik tersebut perlu dikelola dengan proses manajemen yang
efektif agar dapat memperkuat proses manajemen pendidikan, khususnya pada level sekolah.
Dengan demikian melalui layanan khusus yang diberikan oleh sekolah akan menciptakan
lingkungan sekolah yang aman dan nyaman guna menunjang berhasilnya proses pembelajaran serta
dapat mengembangkan bakat, minat, ataupun pengetahuan guna mewujudkan peserta didik yang
berwawasan luas dan berprestasi sesuai dengan cita cita yang tertulis dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa
Indonesia.

REFERENSI
Agustine, D. (2003). Keefektifan manajemen layanan khusus sekolah dan pengaruhnya terhadap
motivasi dan prestasi belajar peserta didik di SMA Negeri se Kota Malang.
Anwar, M & Trihantoyo, S. (2022). Peran layanan khusus guna menunjang pembelajaran peserta
didik. Jurnal Inspirasi manajemen pendidikan. 9(5). 1197-1208.
Asifa, P., & Afriansyah, H. (2020). 9. ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS. OSF Preprints.
https://doi.org/10.31219/osf.io/q87yj
Direktorat Tenaga Kependidikan. 2007. Manajemen Layanan Khusus Sekolah. Jakarta: Dirjen
PMPTK Depdiknas.
Pentingnya Layanan Khusus di Sekolah dalam Menunjang Pembelajaran Peserta Didik, Akbar Rafsanjani, Ari Wibowo
Sembiring, Era Yunita, Zuchairunnisa 6927

Febirauqa, & Nora. (2012). Manejemen Layanan Khusus Bimbingan Dan Konsuling Di SMK 1
Pasuruan. Jurnal Manajemen Pendidikan, 23(1), 479–486.
Hamidah. (2018). Manajemen Peserta Didik. Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan, 6, (2), 1-10.
Imron, Ali. 2004. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Malang: Departemen Pendidikan
Nasional, Universitas Negeri Malang, Program Studi Manajemen Pendidikan.
Irawan, B., & Berlian, Z. (2020). Implementasi Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah di
Palembang. Studia Manageria: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 2(2), 149-164.
https://doi.org/https://doi.org/10.19109/studiamanageria.v2i2.4155
Mustianingsih. (2005). Manajemen Layanan Khusus di Lembaga Pendidikan. Universitas Negeri
Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan.
Prihatin, Eka. 2014. Manajemen Peserta Didik. Bandung: Alfabeta
Putra, A. (2016). LAYANAN KHUSUS PESERTA DIDIK (KESISWAAN). El-Idare: Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam, 2(2), 1-15. Retrieved from
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare/article/view/910
Saputra, A., Aulia, A., & Razi, M. F. (2022). Pentingnya Manajemen Layanan Khusus di Sekolah
Bagi Peserta Didik. Manajemen Administrasi Sekolah-AKWF2305, 1(1), 1–11.
https://doi.org/10.20527/tmkm.v1i1.506
Zulkarnain, W. 2016. Layanan khusus peserta didik sebagai penguat manajemen pendidikan. Diakses
pada Senin, pukul 10:27 http://anzwild.com/wp-content/uploads/2016/03/2016-mrt-proc.pdf

You might also like