You are on page 1of 6

KLIPING KIMIA

KESETIMBANGAN ION DALAM LARURAN GARAM


DAN
LARUTAN PENYANGGA
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LANDASAN TEORI

1. KESETIMBANGAN LON DALAM LARUTAN GARAM


1.1 Reaksi Kesetimbangan Ion Dan Sifat Larutan Garam
Kesetimbangan larutan merupakan bagian dari kesetimbamgan kimia.
Garam adalah senyawa yang dihasilkan oleh reaksi penetralan antara asam dan
basa. Suatu garam jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion-ionnya.
Apabila ion-ion tersebut bereaksi dengan air maka akan terjadi reaksi hidrolis.
Hasil pe;arutan garam ini dapat bersifat netral, asam, atau basa.
Hidrolisis garam adalah reaksi penguraian garam dalam air membentuk ion
positif dan negatif. Ion-ion tersebut akan bereaksi dengan air membentuk asam
(H3O+) dan (OH-). Reaksi hidrolisis berlawan dengan reaksi penetralan atau
reaksi penggaraman. Reaksi penetralan yaitu reaksi antara larutan asam dengan
larutan basa yang menghasilkan garam dan air.
a.1 Sifat-sifat dan ph larutan garam
Setiap garam mempunyai komponen basa (kation) dan asam (anion).
Sebagian asam dan basa tergolonh elektrolit kuat, sedangkan sebagiannya
tergolong elektrolit lemah. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat
relatif lemah atau bahkan tidak dapat bereaksi dengan air sama sekali.
Sementara itu garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah relatif
kuat bereaksi dengan air.
 Garam dari asam kuat dan basa kuat
Garam dari asam kuat dan asam kuat misalnya kalium klorida
(KCI).KCI terionisasi sempurna dlam air menurut persamaan reaksi
berikut : KCI(q) = K+(aq) + CI-(aq).Air akan terionisasi menurut persaman
reaksi berikut : H2O(l) = H+(aq) + OH-(aq)
Ion K+ dari garam KCI berasal dari basa kuat KOH sehingga tidak dapat
bereaksi dengan ion OH- dari air. Demikian pula ion CI- dari garam KCI
berasal dari asam kuat (HCI) sehingga tidak dapat bereaksi dengan ion H+
dari air. Oleh karena itu garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat
tidak bereaksi dengan air atau tidak terhidrolisis. Harga (H+) dan (OH-)
dalam air tidak berubah dengan adanya garam sehingga PH tetap sama
dengan PH air murni (PH = 7).
 Garam dari asam lemah dan basa kuat
Garam dari asam lemah dan basa kuat contohnya kalium asetat
(CH3COOK).CH3COOK di dalam air akan terionisasi menurut persaaman
berikut : CH3COOK(aq) = CH3COO-(aq) + K+(aq). Air akan terionisasi
menurut pasangan reaksi berikut : H2O = H+ + OH- .
Ion CH3COO- dari garam CH3COOK berasal dari asam lemah CH3COOH
sehingga bereaksi dengan ion H+ dari air. Ion K+ dari garam CH3COOK
berasal dari basa kuat (KOH) sehingga tidak dapat bereaksi dengan ion
OH- dari air. Jadi garam dari asam lemah dan basa kuat akan mengalami
hidrolisis sebagian atau parsial.Pelarut garam ini dalam air
mengakibatnya kurangnya ion (H=) dan bertambahnya ion (H-) dalam air
sehingga mengakibatkan larutan bersifat basa atau mempunyai PH > 7.
 Garam dari asam kuat dan basa lemah
Garam dari asam kuat dan basa lemah contohnya garam
aluminium klorida (AICI3). AICI3 terionisasi didalam air menurut
persamaan reaksi berikut.: AICI3 (aq) = AI3+3CI-(aq)
Air akan terionisasi menurut persamaan reaksi berikut : H2O(L) = H+
(aq)OH- (aq). Ion AI3+ dari garam AIC3 berasal dari basa lemah AI(OH)3
sehingga bereaksi dengan ion OH- dari air menurut reaksi berikut :
AI3+3H2O = AI(OH)3+3H+
Ion CI- dari garam AICI3 berasal dari asam kuat HCI sehingga tidak dapat
bereaksi dengan ion H+ dari air. Jadi garam jenis ini mengalami hidrolisis
sebagian atau parsial.Pelarut garam ini di dalam air akan mengakibatkan
berkurangnya ion (OH-) dan bertambahnya ion(H+) dalam air sehingga
dengan latar bersifat asam atau mempunyai PH < 7.
 Garam dari asam lemah dan basa lemah
Garam dari asam lemah dan basa lemah contohnya garam
amonium asetat (CH3COONH4). CH3COONH4 terionisasi dalam air
menurut persamaan reaksi berikut : CH3COONH4 = NH+4 + CH3COO- .
Air akan terionosasi menurut persamaan berikut : H2O = H+ + OH- .
Jadi garam jenis ini mengalami hidrolisis total atau hidrolisis sempurna.
Hidrolisis total adalah peristiwa hidrolisis dari seluruh garam,baik ion
positif dan negatif membentuk basa dan asamnya kembali.
b.1 Kegunaan Hidrolis
 Penjernih Air
Proses penjernihan air di PDAM menerapkamn prinsip hidrolisis.
Garam yang digunakan dalam proses ini adalah aluminium fosfat.
Aluminium fosfat (AIPO4) berasal dari asam lemah H3PO4 dan basa
lemah AI(OH)3 sehingga garam mengalami hidrolisis total.
Senyawa AI(OH)3 merupakan snyewa yang mampu mengikat kotoran-
kotoran dalam air sehingga terjadi penggumpalan. Gumpulan kotoran
akan mengendap didasar bak sehingga air tidak dapat dipisahkan dengan
cara firtrasi. Proses filtrasi ini akan menghasilkan air bersih.
 Pelarutan Sabun
sabun cuci mengandung garam natrium stearat. Garam ini berasal
dari basa kuat dan asam lemah sehingga akan terhidrolisis sebagian saat
dilaritkan dalam air. Hidrolisis ini menghasilkan asam setearat dan
basanya.
 Penurunan PH tanah atau pupuk
pupuk digunajan untuk menyuburkan tanah dengan cara
menambah unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman. Selain itu pupuk
juka difungsikan untuk menjaga PH tanah akan tidak terlalu asam atau
basa.
2. LARUTAN PENYANGGA
2.1 Pengertian Larutan Penyangga
Larutan buffer adalah larutan yang dapat menyangga (mempertahankan)
pH. Larutan buffer memiliki pH yang konstan, terhadap pengaruh pengenceran
atau ditambah Sedikit asam atau basa. Secara teoritis berapa pun diencerkannya
pH tidak akan berubah, tetapi dalam praktiknya jika pengenceran besar sekali,
jelas pH-nyaakan berubah.
Larutan penyangga disebut juga larutanbuffer atau larutan dapar. Jika
dilihat dari komponen penyusunnya, larutan penyangga merupakan
campuranasam lemah dengan basa konjugasinya atau campuran basa lemah
dengan asamkonjugasinya.
Lemah dan basa konjugasinya atau basa lemah dan asam konjugasinya.
Larutanbuffer mempunyai sifat menyangga usaha untuk mengubah pH
sepertipenambahan asam, basa, atau pengenceran. Artinya, pH larutan buffer
praktistidak berubah walaupun kepadanya ditambahkan sedikit asam kuat atau
basa kuat atau bila larutan diencerkan.
2.2 Jenis Jenis Larutan Penyangga
 Larutan Penyangga Yang bersifat Asam
Larutan penyangga yang bersifat asam terbentuk dari suatu asamlemah
dan basa konjugasinya. Apabila larutan ini ditambahkan dengansedikit asam
atau basa maupun diencerkan, maka pH larutan ini relatif tidak berubah dan
tetap bersifat asam (pH <7). Sehingga, larutan ini dapatberfungsi sebagai
larutan penyangga atau Buffer. Salah satu komponen pembentuk larutan
penyangga yang bersifatasam adalah asam lemah, misalnya CH3COOH, bila
dilarutkan dalam airakan sedikit terionisasi. Reaksinya adalah sebagai
berikut:

2.3

You might also like