Professional Documents
Culture Documents
1484 2344 1 PB
1484 2344 1 PB
ABSTRACT
The purpose of this reseach is to analyze the imfact of oil palm plantation revitalization program
on the production and income of oil palm farmers in the village of Silau Jawa and analysis attitude of
farmers towards the realization of the implementation of the revitalization program of oil palm plantations
in the village of Silau Jawa. The data used is primary data from 78 farmers and 44 farmers participants
are not participants revitalization program that is determinded through a random method sampelling and
secondary data obtained from KUD Pelita. Methods of analysis mean different test independent sample
test was used to analyze the impact of the revitalization program on production and revenue of the
farmers for attitude problems analyzed by descriptive analysis method. The analysis shows that the
implementation of the program revitalization of oil palm plantations in the village of silau jawa in the
detail increase production and revenues of oil palm farmers. Overall sampel farmers have a good respon
towards the realization of the implementation of the revitalization program of oil palm plantations in the
village of silau jawa.
Keywords: The Revitalization Of Plantations, Production And Farmers Income, Respon
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak program revitalisasi Perkebunan
Kelapa Sawit terhadap produksi dan pendapatan petani kelapa sawit di Desa Silau Jawa serta
menganalisis sikap petani terhadap realisasi pelaksanaan program revitalisasi Perkebunan Kelapa Sawit di
Desa Silau Jawa. Data yang digunakan adalah data primer dari 78 petani sampel peserta program dan 44
petani bukan peserta program revitalisasi yang ditentukan melalui metode random sampling dan juga
data sekunder yang diperoleh dari KUD Pelita. Metode analisis uji beda rata-rata Independent Sample
Test digunakan untuk menganalisis dampak program revitalisasi terhadap produksi dan pendapatan
petani. Sedangkan untuk masalah sikap dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil
analisis menunjukkan bahwa pelaksanaan program revitalisasi perkebunan kelapa sawit di Desa Silau
Jawa secara signifikan meningkatkan produksi dan pendapatan usaha petani kelapa sawit. Secara
keseluruhan petani sampel memiliki sikap yang “Baik” terhadap pelaksanaan program revitalisasi
perkebunan kelapa sawit di desa Silau Jawa.
Kata kunci : Revitalisasi perkebunan, produksi dan pendapatan petani, respon
A. PENDAHULUAN
Program revitalisasi perkebunan kelapa dan subsidi bunga oleh pemerintah dengan
sawit adalah upaya percepatan pembangunan melibatkan perusahaan rakyat yang dalam
perkebunan rakyat melalui perluasan, pelaksanaannya dapat atau tidak melibatkan
peremajaan dan rehabilitasi tanaman perusahaan mitra. Bupati/Walikota menetapkan
perkebunan yang dibidang usaha perkebunan calon petani peserta yang memenuhi syarat
sebagai mitra pengembangan dalam Bank Teknis sebagai petani peserta untuk
pembangunan kebun, pengelolaan dan menerima fasilitas kredit Program revitalisasi
pemasaran hasil. Pelaksanaan program perkebunan.1
revitalisasi perkebunan kelapa sawit pada
Kebijakan pertanian adalah serangkaian
dasarnya ditujukan untuk pengembangan
kegiatan yang sedang dan akan dilaksanakan
perkebunan didukung kredit investasi perbankan
26
Basuki, Rahmanta, dan H. Mhd. Buchari Sibuea
oleh pemerintah untuk mencapai tujuan tertentu. sehingga produksi dan efesiensi produksi naik
Adapun tujuan kebijakan pertanian Indonesia akibatnya tingkat penghidupan petani dan
adalah untuk memajukan pertanian, kesejahteraan lebih tinggi dan lebih merata.2
mengusahakan agar pertanian lebih produktif
Pembangunan PIR – BUN tidak terlepas komoditi terpadu dan wilayah terpadu. Tujuan
dari tujuan pembangunan Nasional yaitu dan usaha pembangunan antara lain adalah
menciptakan struktur perekonomian yang mencapai kenaikan pendapatan perkapita yang
seimbang dengan industri yang kuat yang cepat, mengusahakan pembagian yang lebih
didukung oleh pertanian yang tangguh. merata, mengurangi perbedaan dalam tingkat
perkembangan atau pembangunan dan
Pola PIR – BUN merupakan kegiatan
kemakmuran antara daerah satu dengan daerah
yang mewujudkan pembangunan pertanian yang
lainya.6
berisikan kebijaksanaan usaha tani terpadu,
Rumusan Masalah. b) Apakah ada perbedaan pendapatan antara
petani peserta dengan petani bukan
Berdasarakan latar belakang, maka
peserta program revitalisasi perkebunan?
permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut
c) Bagaimana sikap petani terhadap
:
pelaksanaan program revitalisasi
a) Apakah ada perbedaan produksi antara
perkebunan kelapa sawit di Desa Silau
petani peserta dengan petani bukan peserta
Jawa?
program revitalisasi perkebunan?
27
responden, wawancara dengan petani penjual dengan agen pembeli TBS, serta pengamatan
hasil panen kelapa sawit (TBS) dan wawancara
langsung dilapangan. Data skunder diperoleh perlu dilakukan analogi data (estimasi data
dari data anggota KUD Pelita yang menjadi secara akurat). Untuk mendapatkan data selama
peserta program revitalisasi perkebunan melalui masa produktif tanaman atau yang dapat
data laporan pengurus KUD Pelita pada Rapat mendekati selama masa produktif tanaman
Anggota Tahunan (RAT) tahun 2009 sampai dengan bantuan data pendukung seperti :
dengan tahun 2013. a) Data standarisasi produktivitas (kg/ha/tahun)
berdasarkan kelas lahan dan umur tanaman
Keterbatasan Pengumpulan Data rata-rata berat tandan (RBT), Tros/Pokok per
umur tanaman yang dikeluarkan PPKS
Data yang disajikan dalam penelitian ini Medan.
memiliki keterbatasan karena untuk data b) Data distribusi penyebaran produksi
sekunder yang bersumber dari laporan pengurus perbulan berdasarkan realialisasi persen
KUD Pelita dalam Rapat Anggota Tahunan bulan produksi atau VYC (Value Years
(RAT) hanya diperoleh data 5 tahun (2009- Content) pada tahun-yahun sebelumnya.
2013), sedangkan data primer diperoleh pada c) Data Perhitungan Bunga Buah.
saat dilakukan pembagian/pengisian lembar d) Data inventaris pokok dengan estimasi
kuesioner dan wawancara baik kepada petani pengurangan jumlah tegakan pokok 2 % per
peserta program revitalisasi maupun kepada tahun.
petani bukan peserta program revitalisasi e) Pengumpulan data dari bagian pembelian
dengan melakukan wawancara kepada agen TBS pihak ke III (TBS yang bersumber dari
pembeli hasil panen kelapa sawit (TBS). Karena PIR dan masyarakat) Pabrik kelapa sawit
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (PKS) Sei Silau PTPN III.
perbedaan rata-rata produksi dan perbedaan
f) Pengumpulan data dari agen pembelian TBS
rata-rata pendapatan petani peserta dan bukan
Petani.
peserta program revitalisasi perkebunan selama
umur produktif tanaman (20-25 tahun) maka
C. HASIL DAN PEMBAHASAN peningkatan produksi kelapa sawit di Desa Silau
Jawa. Selisih produksi dan produktivitas antara
Dampak Program Revitalisasi Perkebunan petani peserta program revitalisasi perkebunan
Kelapa Sawit Terhadap Produksi kelapa sawit dengan petani bukan peserta
program revitalisasi perkebunan kelapa sawit
Program revitalisasi perkebunan kelapa dapat dilihat pada Tabel 17.
sawit mampu memberikan dampak pada
Tabel 17. Perbedaan Rata-Rata Produktivitas Petani Sampel di Desa Silau Jawa (1990-2013)
Dari Tabel 17 dapat dijelaskan bahwa perkebunan kelapa sawit dengan petani bukan
selisih produksi dan produktivitas sangat tinggi peserta program revitalisasi perkebunan kelapa
antara petani peserta program revitalisasi sawit. Jumlah produksi petani peserta program
28
Basuki, Rahmanta, dan H. Mhd. Buchari Sibuea
Tabel 18. Hasil Uji Beda Rata-rata Produksi Petani Sampel di Desa Silau Jawa
Uji F Uji t
df1:k-1=1
17,045 3.920124 0,000 120 7,033 1.657651 0,000
df2:n-k=122
Dari Tabel 18 dijelaskan bahwa pada uji sebesar 1,657651. Oleh karena sig < α dan Fhitung
F diperoleh nilai Sig.=0,000 pada α=0,1 dan > Ftabel, maka tolak H0 atau H1 diterima. Dengan
Fhitung=17,045. Oleh karena sig < α dan Fhitung > demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat
Ftabel, maka tolak H0. dengan demikian dapat perbedaan signifikan pada produksi petani
disimpulkan bahwa produksi peserta program peserta program revitalisasi perkebunan kelapa
revitalisasi perkebunan kelapa sawit dan bukan sawit dengan petani bukan peserta program
peserta program revitalisasi perkebunan kelapa revitalisasi perkebunan kelapa sawit. Artinya
sawit memiliki varian yang berbeda (unequal produksi petani peserta program revitalisasi
variance). perkebunan kelapa sawit jauh lebih tinggi
Dari hasil analisis uji beda rata-rata dibanding produksi petani bukan peserta
melalui uji t pada α=0,1 diperoleh nilai Sig= program revitalisasi perkebunan kelapa sawit.
0,000 dan thitung sebesar 7,033 dengan ttabel
29
ANALISIS KOMPARASI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI
Perbandingan rata-rata produksi petani revitalisasi perkebunan kelapa sawit pada tahun
peserta program revitalisasi perkebunan kelapa 1990 – 2013 dapat dilihat pada Gambar 3.
sawit dengan petani bukan peserta program
Tabel 19. Perbedaan Rata-Rata Pendapatan Petani Sampel di Desa Silau Jawa (1990-2013)
Sumber: Lampiran 5
30
Basuki, Rahmanta, dan H. Mhd. Buchari Sibuea
Dari Tabel 19 dapat dijelaskan bahwa sawit. Besarnya pendapatan petani peserta
selisih pendapatan petani sangat tinggi antara program revitalisasi perkebunan kelapa sawit
petani peserta program revitalisasi perkebunan disebabkan oleh selisih produksi, dan
kelapa sawit dengan petani bukan peserta penerimaan petani peserta program revitalisasi
program revitalisasi perkebunan kelapa sawit. perkebunan kelapa sawit lebih besar
Jumlah rata-rata pendapatan perbulan petani dibandingkan dengan petani yang bukan peserta
peserta program revitalisasi perkebunan kelapa program revitalisasi perkebunan kelapa sawit,
sawit dari tahun 1990-2013 sebesar Rp. meskipun biaya yang dikeluarkan petani peserta
2.548.526/bulan dan petani bukan peserta program revitalisasi perkebunan kelapa sawit
program revitalisasi perkebunan kelapa sawit lebih besar dari pada biaya yang dikeluarkan
sebesar Rp. 881.165/bulan. Selisih keduanya oleh petani bukan peserta program revitalisasi
mencapai Rp.1.667.361 atau sebesar 189,22%. perkebunan kelapa sawit .
Artinya pendapatan petani peserta program
revitalisasi perkebunan kelapa sawit jauh lebih Hasil analisis Independent Sampel Test
tinggi dibanding pendapatan petani bukan rata-rata pendapatan petani dapat dilihat pada
peserta program revitalisasi perkebunan kelapa Tabel 20.
Tabel 20. Uji Beda Rata-rata Pendapatan Petani Sampel di Desa Silau Jawa
Uji F Uji t
df1:k-1=1
20,120 3.920124 0,000 120 7,705 1.657651 0,000
df2:n-k=122
Dari Tabel 20 dijelaskan bahwa pada uji sawit. Artinya pendapatan petani peserta
F diperoleh nilai Sig.=0,000 pada α=0,1 dan program revitalisasi perkebunan kelapa sawit
Fhitung=20,120. Oleh karena sig < α dan Fhitung > jauh lebih tinggi dibanding pendapatan petani
Ftabel, maka tolak H0. dengan demikian dapat bukan peserta program revitalisasi perkebunan
disimpulkan bahwa pendapatan petani peserta kelapa sawit.
program revitalisasi perkebunan kelapa sawit
dan petani bukan peserta program revitalisasi Perbandingan rata-rata pendapatan petani
perkebunan kelapa sawit memiliki varian yang peserta program revitalisasi perkebunan kelapa
berbeda (unequal variance). sawit dengan petani bukan peserta program
Dari hasil analisis uji beda rata-rata revitalisasi perkebunan kelapa sawit pada tahun
melalui uji t pada α=0,1 diperoleh nilai Sig= 1990 – 2013 dapat dilihat pada Gambar 4.
0,000 dan thitung sebesar 7,705 dengan ttabel
sebesar 1,657651. Oleh karena sig < α dan Fhitung
> Ftabel, maka tolak H0 atau H1 diterima.
31
ANALISIS KOMPARASI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI
Dari Gambar 4 dapat dilihat bahwa rata- 4.3.3. Analisis Sikap atau Respon Petani
rata pendapatan maksimum petani peserta Terhadap Pelaksanaan Program
program revitalisasi perkebunan kelapa sawit Revitalisasi Perkebunan Kelapa
terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar Sawit di desa Silau Jawa
Rp.63.609.634/Thn dan rata-rata pendapatan
minimum terjadi pada tahun 1990 yaitu sebesar Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
Rp.3.554.020/Tahun. Sedangkan rata-rata rata-rata nilai respon petani peserta program
pendapatan maksimum petani bukan peserta revitalisasi perkebunan kelapa sawit yang
program revitalisasi perkebunan kelapa sawit sebesar 46,2. Sedangkan rata-rata nilai respon
juga terjadi pada tahun 2011 sebesar Rp. petani bukan peserta program revitalisasi
24.771.278/Tahun, dan rata-rata pendapatan perkebunan kelapa sawit sebesar 31,6.
minimum juga terjadi pada tahun 1990 yaitu Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 21.
sebesar Rp.858.099/Thn.
Tabel 21. Respon Petani
Kategori Peserta Bukan Peserta
Jumlah % Jumlah %
Baik 78 100 3 6,8
Kurang Baik 0 0 41 93,2
Total 78 100 44 100
Nilai Maks. =49 Nilai Maks. =34
Nilai Min. =43 Nilai Min. =29
Rata-Rata =46,2 Rata-Rata =31,6
Sumber: diolah dari Lampiran 7 dan 8
Dari Tabel 21 diperoleh jumlah (6,8%) dan respon “Kurang Baik” sebanyak 41
responden petani peserta program revitalisasi orang atau sebesar 93,2%.
perkebunan kelapa sawit memiliki nilai respon Respon “Baik” dari 81 orang (66,39%)
“Baik” sebanyak 78 orang atau sebesar 100%. petani sampel terbentuk seiring proses
Sedangkan petani bukan peserta program penerapan dan realisasi program revitalisasi
revitalisasi perkebunan kelapa sawit yang perkebunan kelapa sawit dalam kurun waktu
memiliki respon “Baik” sebanyak 3 orang yang cukup lama. Ketiga komponen sikap
32
Basuki, Rahmanta, dan H. Mhd. Buchari Sibuea
(kognitif, afektif dan perilaku) cenderung 2. Kurang mendapat sosialisasi dan informasi
menuju ke arah yang lebih baik seiring yang benar, jelas dan lengkap tentang
perkembangan pengetahuan dan wawasan program revitalisasi perkebunan kelapa
petani dari tahun ke tahun. Sedangkan petani sawit dari pihak terkait seperti dinas
yang memiliki respon “Kurang Baik” pada perkebunan.
dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor Untuk lebih jelas, analisis sikap atau
sebagai berikut : respon petani baik peserta maupun bukan
1. pengalaman selama bertani, dimana peserta program revitalisasi perkebunan kelapa
mereka tidak merasakan realisasi program sawit di Desa Silau Jawa dapat dilihat pada
revitalisasi bahkan pengetahuannya kurang Tabel 22.
tentang pelaksanaan program revitalisasi di
Desa Silau Jawa.
Tabel 22. Rincian Kategori Respon Petani Terhadap Program Revitalisasi Perkebunan
Dari Tabel 22 dapat dijelaskan bahwa setiap aspek. Persentase nilai respon tertinggi
dari 10 (sepuluh) pernyataan, petani peserta petani bukan peserta adalah 88,6% dan terendah
revitalisasi memiliki respon yang “baik” pada 42,7%.
setiap aspek. Persentase nilai sikap tertinggi Berikut sikap atau respon dari responden
adalah bernilai 100% dan terendah adalah 80%. sebagai berikut :
Sedangkan petani bukan peserta memiliki 1 75 responden petani peserta program
kategori respon “kurang baik” pada hampir revitalisasi perkebunan kelapa sawit dari 78
33
ANALISIS KOMPARASI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI
34
Basuki, Rahmanta, dan H. Mhd. Buchari Sibuea
35
ANALISIS KOMPARASI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI
mendapat arahan dan bimbingan yang benar pengangguran. 8 responden petani peserta
tentang pengelolaan budidaya kelapa sawit program revitalisasi perkebunan kelapa
dan untuk mengetahui hak, tanggung jawab sawit dari 78 responden (10,30%) memiliki
dan kewajiban petani sebagai peserta sikap atau respon yang kurang setuju adanya
program revitalisasi perkebunan kelapa pembukaan lapangan kerja baru karena
sawit. Meskipun mereka sendiri tidak ikut pihak pengelola program revitalisasi
dalam program itu karena alasan tertentu. perkebunan kelapa sawit tidak memfilter
6 62 responden petani peserta program atau menyaring tenaga kerja yang
revitalisasi perkebunan kelapa sawit dari 78 dipekerjakan akibatnya banyak dari tenaga
responden (80%) memiliki sikap atau respon kerja yang bekerja dilahan program
yang positif adanya informasi teknologi revitalisasi perkebunan kelapa sawit sebagai
perkebunan dan pemasaran hasil produksi tenaga lapangan masih dibawah umur dan
yang dengan mudah mereka peroleh dari masih usia anak sekolah. 40 responden
pengurus koperasi seperti fluktuasi petani bukan peserta program revitalisasi
perkembangan harga TBS dan CPO setiap perkebunan kelapa sawit dari 44 responden
harinya. 16 responden petani peserta progran (88,60%) memiliki sikap atau respon yang
revitalisasi perkebunan kelapa sawit dari 78 positif tentang rekrutment tenaga kerja baru
responden (20%) memiliki sikap atau respon diambil dari desa setempat dimana program
yang biasa-biasa saja terhadap sumber revitalisasi perkebunan kelapa sawit
informasi tentang teknologi perkebunan dan dibangun. 4 responden petani bukan peserta
pemasaran hasil produksi yang mereka program revitalisasi perkebunan kelapa
peroleh dari pengurus koperasi karena sawit dari 44 responden (11,40%) memiliki
mereka merasa informasi dari pengurus sikap atau respon yang negatif adanya
koperasi tidaklah satu-satunya sumber lapangan keraj baru karena bagi mereka
informasi melainkan masih banyak sumber (petani bukan peserta program revitalisasi
informasi yang lain seperti melalui internet. program perkebunan kelapa sawit yang tidak
35 responden petani bukan peserta program setuju) adanya lapangan kerja baru
revitalisasi perkebunan kelapa sawit dari 44 merupakan ancaman yang dapat
responden (80%) memiliki sikap atau respon mempengaruhi tenaga kerja mereka dapat
yang apatis tentang semua kegiatan yang ada berpindah ke program revitalisasi
dikelompok petani peserta program perkebunan kelapa sawit karena
revitalisasi perkebuna kelapa sawit melalui dikhawatirkan yang selama ini bekarja pada
wadah koperasi karena mereka merasa mereka. Karena upah tenaga kerja akan lebih
bukan bagian dari kelompok tersebut. 9 tinggi sehingga menjadi daya tarik bagi
responden petani bukan peserta program pekerja untuk pindah kerja.
revitalisasi perkebunan kelapa sawit dari 44 8 70 responden petani peserta program
responden (20%) memiliki sikap atau respon revitalisasi perkebunan kelapa sawit dari 78
yanag positif tentang adanya kemudahan responden (89,70%) memiliki sikap atau
kelompok petani peserta program revitalisasi respon yang positif tentang adanya
perkebunan kelapa sawit dalam pengadaan bibit atau benih dari pemerintah
mendapatkan informasi teknologi yang dikelolah melalui PTPN III sebagai
perkebunan dan pemasaran hasil produksi bapak angkat petani peserta dalam
melalui wadah koperasi, karena menurut pelaksanaan program revitalisasi perkebunan
meraka walaupun tidak termasuk dalam kelapa sawit. 8 reponden petani peserta
kelompok atau bukan anggota koperasi program revitalisasi perkebunan kelapa
namaun sesama warga masyarakat desa silau sawit dari 78 responden (10,30%) memiliki
jawa paling tidak bisa dimanfaatkan untuk sikap atau respon yang kurang mendukung
tempat bertanya atau konsultasi jika ada dari segi pengambilan dan penyaluran bibit
permasalahanyang berkaitan dengan proses siap tanam karena menurut mereka bibit
perkebunan maupun pemasaran hasil yang disalurkan ke lapangan tidak seratus
produksi. persen homogen dan perlakuan diareal
7 70 responden peserta program revitalisasi pembibitan petani tidak mengetahui karena
perkebunan kelapa sawit dari 78 responden letak lokasi pembibitan berada di kebun
(89,70%) memiliki sikap atau respon yang yang menjadi bapak angkat. Pernah
positif tentang adanya lapangan kerja baru ditanyakan petani peserta program
akibat dibukanya program revitalisasi revitalisasi perkebunan kelapa sawit tentang
perkebuna kelapa sawit didesa silau jawa lokasi pembibitan kenapa tidak dilahan
yang sekaligus mengatasi masalah petani saja. Salah satu dari petugas program
36
Basuki, Rahmanta, dan H. Mhd. Buchari Sibuea
37
ANALISIS KOMPARASI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI
program revitalisasi perkebunan kelapa sawit revitalisasi perkebunan kelapa sawit agar segara
tidak menunjukkan gambaran jawaban yang mendaftarkan diri dalam program revitalisasi
diharapkan yang terkait dengan sikap petani di perkebunan kelapa sawit pada periode
Desa Silau Jawa. Hal ini disebabkan beberapa mendatang agar pengelolaan lahan pertanian
pertanyaan yang dibuat dalam kuesioner belum tanaman kelapa sawit lebih terkelolah dengan
sepenuhnya menggambarkan keterkaitan sikap baik dari pemilihan bahan tanaman sampai
petani terhadap pelaksanaan program perawatan/ pemupukan dan penjualan produksi.
revitalisasi perkebunan kelapa sawit, sehingga b. Kepada Pemerintah
apa yang menjadi salah satu poin dari Pemerintah melalui Dinas Pekebunana
perumusan masalah, tujuan penelitian dan agar lebih memprogramkan perluasan daerah
hipotesis penelitian ini tidak terpenuhi seperti dengan pembukaan areal baru melalui program
yang diharapkan. revitalisasi perkebunan kelapa sawit sampai
D. KESIMPULAN DAN SARAN kepelosok desa atau daerah terpencil melalui
pola kemitraan dengan pengusaha besar
5.1 Kesimpulan perkebunan milik Swasta ataupun BUMN.
Dari hasil penelitian Analisis Komparasi
Produksi dan Pendapatan Petani Peserta dengan c. Kepada Peneliti Selanjutnya
Petani bukan Peserta Program Revitalisasi
Perkebunan Kelapa Sawit di Desa Silau Jawa Diharapkan kepada peneliti yang
Kecamatan Bandar Pasir Mandoge Kabupaten melakukan penelitian terkait dengan
Asahan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut pelaksanaan program revitalisasi perkebunan
: agar lebih fokus terhadap faktor-faktor yang
1. Penerapan program revitalisasi perkebunan menjadi penyebab ---dalam pengembangan
kelapa sawit di Desa Silau Jawa secara program revitalisasi perkebunan di masa yang
signifikan meningkatkan produksi petani akan datang, seperti faktor penyebab kurang
kelapa sawit. berminatnya petani ikut dalam program
2. Penerapan program revitalisasi perkebunan revitalisasi perkebunan dan permasalahan
kelapa sawit di Desa Silau Jawa secara lainnya dalam perjalanan program revitalisasi
signifikan meningkatkan pendapatan petani perkebunan kelapa sawit.
kelapa sawit.
3. Responden petani peserta program DAFTAR PUSTAKA
revitalisasi perkebunan kelapa sawit 1 Manggabarani A. 2007. Pedoman Umum
seluruhnya (100%) memiliki sikap “Baik”. Program Revitalisasi Perkebunan(Kelapa
Sedangkan petani bukan peserta program Sawit, Karet Dan Kakao). Direktur Jendral
revitalisasi perkebunan kelapa sawit tidak Perkebunan Departemen Pertanian, Jakarta.
seluruhnya memiliki sikap baik atau sikap 2 Muliyanto, 2009.
kurang baik, 93,2% memiliki sikap baik dan 3 Darmosarkoro W, 2013. Studi Kelayakan
6,8% memiliki sikap kurang baik. Usaha Peremajaan Tanaman Kelapa Sawit
PIR-Lokal. Kabupaten Asahan Sumatera
Utara. PT. Perkebunana Nusantara III
(Persero).
5.2 Saran 4 Sugiyono, 2001. Statistik Non Parametrik
Dari hasil penelitian dan kesimpulan Untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung
diatas dapat disampaikan berupa 5 Kadariah ,1981. Ekonomi Perencanaan.
masukan dan saran sebagai berikut : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,
Jakarta.
a. Kepada Petani 6 Busyra, 2014.
Petani kelapa sawit Desa Silau Jawa
yang belum ikut menjadi peserta program
38