Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akademik Dan Memenuhi Syarat
Mencapai Gelar Sarjana Strata-1 Progam Studi Administrasi Bisnis
Disusun Oleh :
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akademik Dan Memenuhi Syarat
Mencapai Gelar Sarjana Strata-1 Progam Studi Administrasi Bisnis
Disusun Oleh :
2022
i
MOTTO
The pain you feel today is the strength you will feel tomorrow.
For every challenge encountered there is opportunity for growth
- Anonymous-
vi
ABSTRACT
The presence of Korean dramas managed to steal the attention of the Indonesian
people. Seeing the enthusiasm of the public in watching Korean dramas, PT.
Mayora Indah, Tbk utilizes a marketing strategy, namely product placement, to
build brand awareness on one of its products, namely Kopiko candy in the Korean
drama Vincenzo in the face of increasingly fierce competition in order to attract
consumer buying interest. Product placement is a form of advertising that has the
same roles and benefits as other forms of advertising. It's just that the difference is
in terms of the delivery process to the public. Product placement serves to increase
consumer awareness of the brand, so it is closely related to the formation of brand
awareness in the minds of consumers. This study focuses on knowing how much
influence Kopiko's product placement and brand awareness on the Korean drama
Vincenzo have on buying interest in Surabaya. This type of research is causal
associative which aims to determine the relationship between two or more variables
. Causal relationship is a causal relationship, using a quantitative approach. This
study uses a sampling method, namely non-probability sampling with a sample of 96
respondents. The population in this study is the audience of the Korean drama
Vincenzo in Surabaya using data collection techniques, namely questionnaires
through the google form media and data analysis techniques using SPSS version 20
software. smaller than 0.05. And based on simultaneous data analysis, the
calculated F is greater than the F table with a probability value less than 0.05. So it
can be concluded that product placement and brand awareness have a significant
effect on buying interest in Surabaya with a value of determination. by 51.7% and
the remaining 48.3% is influenced by other variables not examined in this study and
based on the research hypothesis, ha is accepted and ho is rejected.
vii
ABSTRAK
viii
KATA PENGANTAR
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring berkembangnya zaman yang diikuti dengan meningkatnya kebutuhan
masyarakat, membuat industri di Indonesia cenderung berkembang pesat.
Khususnya pada produk permen kopi . Beberapa perusahaan besar di Indonesia
membuat produk permen kopi dengan ciri khas masing-masing, sehingga konsumen
semakin bebas dalam memilih permen kopi yang dapat menarik hati. Situasi tersebut
mengakibatkan persaingan yang semakin ketat bagi perusahaan.
Persaingan yang semakin ketat mengakibatkan perusahaan di Indonesia
menerapkan strategi pemasaran yang bertujuan untuk dapat menarik minat beli
konsumen. Salah satu strategi yang bisa digunakan untuk dapat bertahan dalam
persaingan yang semakin ketat adalah product placement dan brand awareness.
Belch dan Belch (2007) menyatakan bahwa product placement adalah suatu strategi
penempatan produk bermerek berupa kemasan atau barang dalam sebuah film
ataupun media digital lainnya. Brand awareness adalah kemampuan bagi calon
pembeli dalam mengenali dan mengingat suatu merek tertentu (Tjiptono, 2011).
Product placement sangat berperan penting pada suatu produk, dengan
munculnya produk dalam adegan film dapat membuat penonton lebih sadar akan
kehadiran dari suatu produk, karena konsumen cenderung lebih mengingat adegan
dari film yang disukainya . Dengan mengingat produk pada adegan film diharapkan
akan menjadi peluang dalam meningkatkan brand awareness dari suatu produk , hal
tersebut sangatlah penting karena dengan meningkatnya brand awareness dari suatu
produk dapat memunculkan minat konsumen untuk membeli produk .
Apabila suatu perusahaan tidak menerapkan strategi product placement ,
kemungkinan akan berakibat pada tingkat kesadaran merek atau yang biasa dikenal
dengan brand awareness pada perusahaan tersebut menjadi lebih rendah dari
perusahaan yang menerapakn strategi product placement, sehingga mengakibatkan
kurangnya minat beli konsumen terhadap suatu produk dan kemungkinan besar
produk tersebut tidak dapat bertahan pada ketatnya persaingan.
Kehadiran drama korea berhasil mencuri perhatian masyarakat indonesia.
Menurut penelitian LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) menemukan bahwa
sebelum masa pandemi Covid-19, orang Indonesia rata-rata menghabiskan waktu
sekitar 2,7 jam sehari untuk menonton drama korea. Di masa pandemi terjadi
peningkatan dalam menonton drama korea menjadi 4,6 jam per harinya.
Salah satu drama Korea yang berhasil mencuri perhatian masyarakat adalah
Vincenzo, dengan rating 14,6 persen yang merupakan rating tertinggi sepanjang
penayangan di channel tvN. Drama korea Vincenzo merupakan drama korea
1
2
b. Manfaat Praktis
Bagi perusahaan, agar penelitian ini dapat memberikan masukan mengenai
strategi product placement dan brand awareness yang digunakan pada perusahaan
tersebut.
1.5 Sistematika Penelitian
Sebagai acuan , agar penelitian ini dapat dengan mudah dibaca dan dipahami
maka sistematika pada penelitian ini adalah :
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat
penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Berisi tentang penelitian terdahulu,landasan teori,definisi
konsep,definisi operasional,kerangka dasar pemikiran dan
hipotesis
BAB III: METODE PENELITIAN
Berisi tentang rancangan penelitian,jenis penelitian,
populasi,sampel,teknis pengumpulan data , teknis analisis data,
pengukuran dan instrumen penelitian.
BAB IV : PENYAJIAN,ANALISA, DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang penyajian data, analisis data, pembahasan dari
hasil yang diperoleh pada pengujian.
BAB V : PENUTUP
Berisi tentang semua kesimpulan yang berhubungan dengan
penulisan skripsi, dan saran .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu bertujuan sebagai acuan dan perbandingan dalam
penelitian ini. Maka dalam kajian pustaka ini peneliti mencantumkan hasil
penelitian terdahulu sebagai berikut :
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
5
6
B. Tujuan Promosi
Menurut Tjiptono (2015:384), pada umumnya kegiatan promosi harus
mendasarkan kepada tujuan sebagai berikut:
a. Kegiatan promosi yang bertujuan untuk berusaha menginformasikan
konsumen akan produk tertentu baik itu produk maupun merek baru atau produk
dan merek yang sudah lama tetapi belum luas terdengar oleh konsumen.
b. Kegiatan promosi yang bersifat membujuk dan mendorong konsumen untuk
melakukan pembelian atas produk yang ditawarkan. Perusahaan lebih
mengutamakan penciptaan kesan positif kepada konsumen agar promosi dapat
berpengaruh terhadap perilaku pembeli dalam waktu yang lama.
c. Promosi yang bersifat mengingatkan ini dilakukan untuk mempertahankan
merek produk di hati masyarakat, dan mempertahankan pembeli yang akan
melakukan transaksi pembelian secara terus-menerus.
C. Indikator Promosi
Menurut Kotler dan Armstrong (2012), indikator-indikator promosi diantaranya
adalah:
1. Advertising yaitu periklanan dalam semua bentuk presentasi dan promosi
nonpersonal yang dibayar oleh sponsor untuk mempresentasikan gagasan, barang
atau jasa
2. Sales Promotion (Promosi penjualan) yaitu insentif-insentif jangka pendek
untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.
3. Personal selling (penjualan perseorangan) yaitu presentasi personal oleh
tenaga penjualan dengan tujuan menghasilkan penjualan dan membangun
hubungan dengan konsumen.
4. Public relations (hubungan masyarakat) yaitu membangun hubungan yang
baik dengan berbagai publik perusahaan supaya memperoleh publisitas yang
menguntungkan, membangun citra perusahaan yang bagus, dan menangani atau
meluruskan rumor, cerita serta event yang tidak menguntungkan.
5. Direct marketing yaitu penjualan langsung dengan tujuan untuk memperoleh
tanggapan segera dan membina hubungan yang abadi dengan konsumen.
produk tersebut seolah-olah menjadi bagian dari cerita film. (Belch dan Belch:
2007). Menurut Panda (2004), product placement didefinisikan sebagai suatu
praktek penempatan produk bermerek, kemasan atau barang merek dagang lainnya
pada sebuah film, program televisi, atau media digital lainnya yang bertujuan untuk
meningkatkan ingatan akan merek dan secara singkat dapat mempermudah dalam
pengenalan suatu produk di suatu lokasi pembelian
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Product placement
adalah alat untuk melakukan promosi dengan menampilkan suatu produk yang
disispkan dalam adegan film sehingga seolah-olah produk tersebut menjadi bagian
dari sebuah film.
B. Jenis Product Placement
Astous & Seguin (1998) membagi bentuk product placement dalam 3 jenis
yaitu :
1. Implicit Brand
Jenis dari brand/product placement di mana sebuah merek, produk
maupun perusahaan ditampilkan dalam adegan atau scene suatu film ataupun
program televisi tanpa disebutkan secara formal. Bentuk product placement ini
bersifat pasif sehingga nama merek, logo, produk ataupun nama perusahaan
muncul tanpa adanya penjelasan apapun mengenai manfaat ataupun
kelebihannya.
2. Integrated Explicit Brand
Jenis dari Product Placement di mana sebuah merek, produk, maupun
perusahaan disebutkan secara formal dalam suatu program televisi ataupun
dalam adegan film. Sifat product placement ini adalah aktif. Pada tipe ini
manfaat ataupun keunggulan produk turut dikomunikasikan.
3. Non Integrated Explicit Brand
Jenis dari product placement di mana sebuah merk, produk, maupun
perusahaan disebutkan secara formal tetapi tidakterintegrasi dalam adegan atau
scene
Pada drama Korea Vincenzo termasuk jenis Implicit Brand dimana drama
Korea Vincenzo menampilkan produk Kopiko dalam adegan atau scene pada
drama yang ditayangkan di channel Tvn (channel Televisi di Korea Selatan)
dan dapat diakses di negara lain melalui Netflix . Netflix merupakan layanan
streaming yang menawarkan berbagai acara TV dari beberapa negara.
13
5. Dapat disesuaikan
Merek harus dengan mudah dapat disesuaikan atau diperbarui sesuai dengan
kebutuhan pasar.
6. Dapat dilindungi
Merek harus dapat dipatenkan atau dapat dilegalkan secara hukum, sehingga
tidak mudah ditiru oleh pesaing.
2.2.4 Brand Awareness
A. Pengertian Brand Awareness
Ducan (2008) berpendapat bahwa Brand Awareness atau kesadaran merek
merupakan kemampuan konsumen dalam mengenali atau mengingat merek melalui
pesan yang ditangkap oleh konsumen pada saat kemunculan produk dari identitas
produknya seperti nama merek, logo, slogan, bentuk kemasan dan sebagainya.
Menurut Aaker (2008), kesadaran merek merupakan kemampuan dari pelanggan
potensial untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek termasuk ke
dalam kategori produk tertentu.
Sedangkan menurut Menurut Tjiptono (2007) kesadaran merk adalah
kesanggupan seseorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali
bahwa suatu merk merupakan bagian dari kategori produk tertentu. Brand awareness
merupakan hal yang penting dalam mempengaruhi niat beli konsumen, tujuan dari
kesadaran merek adalah untuk membedakan suatu produk atau brand dengan produk
lainnya. Sehingga suatu produk dapat memiliki nilai yang nantinya dapat menjadi
pertimbangan konsumen ketika akan melakukan proses pembelian suatu produk
(Suciningtyas, 2012).
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa brand awareness
adalah kemampuan konsumen dalam mengingat atau mengenali suatu produk
melalui identitas produk seperti merk,logo,kemasan, dan sebagainya yang
merupakan pembeda suatu produk dengan produk lain.
Brand awareness tercipta dengan meningkatkan pengenalan brand melalui
terpaan berulang dan asosiasi yang kuat dengan kategori produk yang pantas atau
dengan pembelian yang relevan. Kedalaman brand awareness dapat diketahui
melalui pengenalan ataupun pengingatan terhadap merek. (Keller 2008:54)
B. Dimensi Brand Awareness
Menurut Aaker (2013:205), kemampuan konsumen dalam mengukur Brand
Awareness (kesadaran merek) dapat di lihat dari beberapa dimensi antara lain:
16
1. Top of Mind adalah merek yang pertama kali di ingat dan paling di ingat
oleh konsumen.
2. Brand Recall adalah pengingat kembali terhadap merek.
3. Brand Recognition adalah pengenalan merek dimana tingkat kesadaran
merek oleh konsumen masih sangat rendah, masih perlu di bantu dengan
menyebutkan ciri- ciri produk untuk mengingat produk.
4. Unware of Brand yaitu tingkatan paling rendah karena dalam piramida
kesadaran merek terletak di bagian paling bawah, dimana konsumen tidak
atau belum menyadari adanya suatu merek.
C. Kegunaan (nilai guna) brand awareness
Kegunaan (nilai guna) brand awareness terhadap merek menurut Durianto
(2004:7) adalah:
1. Brand awareness menjadi sumber asosiasi lain
Ketika konsumen sadar terhadap suatu merek produk maka akan muncul
persepsi konsumen atas produk tersebut
2. Familiar atau rasa suka .
Semakin tinggi brand awareness konsumen, maka antara konsumen dengan
suatu brand menjadi lebih dekat atau akrab.
3. Subtansi atau komitmen .
Brand awareness dapat menandakan keberadaan komitmen dan inti yang
sangat penting bagi suatu perusahaan. Jadi jika kesadaran atas brand tinggi,
kehadiran brand itu selalu dapat kita rasakan
4. Mempertimbangkan merek.
Langkah pertama dalam suatu proses pembelian adalah menyeleksi brand-
brand yang dikenal dalam suatu kelompok untuk dipertimbangkan dan
diputuskan brand mana yang akan di beli.
2.2.5 Minat Beli
A. Pengertian Minat Beli
Minat beli menurut Sumarwan (2011), merupakan bagian dari komponen
perilaku dalam sikap mengkonsumsi. Minat beli adalah tahap dimana konsumen
membentuk pilihan mereka diantara beberapa merek yang tergabung dalam
perangkat pilihan, kemudian pada akhirnya melakukan suatu pembelian pada suatu
altenatif yang paling disukainya atau proses yang dilalui konsumen untuk
membeli suatu barang atau jasa yang didasari oleh bermacam pertimbangan
(Sukmawati dan Suyono dalam Pramono, 2012).
17
a. Puncak Pikiran adalah merek yang pertama kali di ingat dan paling di ingat
oleh konsumen.
b. Pengingatan Kembali adalah pengingat kembali terhadap merek.
c. Pengenalan Merek adalah pengenalan merek dimana tingkat kesadaran
merek oleh konsumen masih sangat rendah, masih perlu di bantu dengan
menyebutkan ciri- ciri produk untuk mengingat produk.
d. Kurangnya kesadaran terhadap Merek yaitu tingkatan paling rendah karena
dalam piramida kesadaran merek terletak di bagian paling bawah, dimana
konsumen tidak atau belum menyadari adanya suatu merek.
3. Minat Beli
Menurut Ferdinand (2016:24) , minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-
indikator sebagai berikut:
a. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk.
b. Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan
produk kepada orang lain.
c. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang
yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya
dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk prefrensinya.
d. Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu
mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari
informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.
2.5 Hubungan Product Placement dan Brand Awareness terhadap Minat Beli
1. Hubungan Product Placement terhadap Minat Beli
Dalam penelitian Juliana dan Sihombing (2019) menunjukkan bahwa product
placement berpengaruh positif signifikan terhadap minat beli, Hal ini dikarenakan
product placement memberikan cara-cara alternatif untuk mengekspos produknya
dimana audience-nya cenderung mau untuk menerimanya, terutama di Indonesia
sehingga penempatan produk yang tepat dalam film akan meningkatkan minat beli
konsumen terhadap suatu produk . Minat beli muncul ketika seseorang telah
mendapatkan informasi yang cukup mengenai produk yang diinginkan (Chinomona,
2013:3).
2. Hubungan Brand Awareness terhadap Minat Beli
Dalam penelitian Fadhilla dan Hidayat (2018) brand awareness berpengaruh
signifikan terhadap minat beli karena pada umumnya, konsumen cenderung lebih
memilih untuk membeli produk dengan brand yang sudah dikenalnya atas
pertimbangan-pertimbangan yang ada. Bagaimanapun juga, brand yang sudah
20
Product
H1
Placement (X1)
Minat Beli (Y)
H2
Brand
Awareness (X2)
H3
Gambar 2.1
Kerangka Dasar Pemikiran
2.7 Hipotesis
Dalam penelitian ini penulis menyajikan dua jenis hipotesis yaitu hipotesis
penelitian dan hipotesis statistik yaitu sebagai berikut :
a. Hipotesis Penelitian
H1 : Product Placement berpengaruh signifikan terhadap minat beli Kopiko
pada drama Korea vincenzo di Surabaya.
H2 : Brand Awareness berpengaruh signifikan terhadap minat beli Kopiko
pada drama Korea vincenzo di Surabaya.
H3 : Product Placement dan Brand Awareness berpengaruh signifikan
terhadap minat beli Kopiko pada drama Korea vincenzo di Surabaya.
21
b. Hipotesis Statistik
Berdasarkan hipotesis penelitian, penulis juga menyajikan dalam hipotesis
statistik yaitu sebagai berikut :
Hipotesis pertama
Ho : Product Placement tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli
Kopiko pada drama Korea vincenzo di Surabaya
Ha : Product Placement berpengaruh signifikan terhadap minat beli Kopiko
pada drama Korea vincenzo di Surabaya.
Hipotesis Kedua
Ho : Brand Awareness tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli
Kopiko pada drama Korea vincenzo di Surabaya.
Ha : Brand Awareness berpengaruh signifikan terhadap minat beli Kopiko
pada drama Korea vincenzo di Surabaya.
Hipotesis Ketiga
Ho : Product Placement dan Brand Awareness tidak berpengaruh signifikan
terhadap minat beli Kopiko pada drama Korea vincenzo di Surabaya
Ha : Product Placement dan Brand Awareness berpengaruh signifikan
terhadap minat beli Kopiko pada drama Korea vincenzo di Surabaya
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif kausal. Menurut Sugiyono
(2016), penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan kausal merupakan
hubungan yang sifatnya sebab-akibat, dimana salah satu variabel (independen)
mempengaruhi variabel yang lain (dependen). Variabel independen pada penelitian
ini adalah product placement (X1) , brand awareness (X2) dan Variabel dependen
pada penelitian ini adalah minat beli.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitatif adalah suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan
deduktif-induktif. Penelitian ini menggunakan metode sampling non-probability
sampling. Populasi pada penelitian ini yaitu penonton drama Korea Vincenzo di
Surabaya dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu kuesioner melalui
media google form.
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah sekumpulan wilayah penelitian, baik objek maupun subjek
yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu guna memperoleh informasi untuk
penelitian (Riadi, 2016). Adapun yang menjadi populasi didalam penelitian ini
adalah penonton drama Korea Vincenzo di Surabaya.
3.2.2 Sampel
Penelitian ini menggunakan metode non-probability sampling (pengambilan
sampel secara tidak acak) dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Menurut Sugiyono (2014) Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu.Pertimbangan yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi:
1. Penonton drama Korea Vincenzo
2. Berusia 18-30 tahun
3. Bertempat tinggal di Surabaya
Dalam menentukan sampel yang tidak diketahui jumlah populasinya maka
digunakan rumus menurut (Slovin: 2008)
23
24
Keterangan :
n = Jumlah sampel
Z = Tingkat distribusi normal. Skor pada tingkat signifikan
tertentu (dengantingkat keyakinan sebesar 95%). Jadi
nilai Z = 1,96
Moe = Margin of Eror atau kesalahan maksimum sebesar 5%.
Batas kesalahan atau margin of error dalam penelitian ini adalah 5%, sehingga
tingkat akurasinya sebesar 95%. Sampel yang diambil untuk mengisi kuesioner
online sejumlah 96,04 responden dan di bulatkan menjadi 96 responden.
3.3 Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian
3.3.1 Skala Pengukuran
Pada penelitian ini skala pengukuran yang digunakan oleh peneliti adalah
dengan menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2016) skala likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seorang atau kelompok orang tentang
fenomena sosial.
Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi
dari sangat positif sampai sangat negatif.
Tabel 3.1
Skala Likert
(VIF) dan tolerance. Suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah yang
mempunyai nilai VIF0,1. Jika nilai VIF>10 dan nilai tolerance Uji Autokorelasi
c) Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu
pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2018:111). Autokorelasi terjadi karena
observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Uji
autokorelasi dilakukan dengan metode Durbin Watson (DW). Menurut Ghozali
(2018:112) dasar penentuan ada atau tidaknya kasus autokorelasi didasari oleh
kaidah berikut:
1. 0 < d < dl = ada autokorelasi positif
2. dl ≤ d ≤ du = tidak ada autokorelasi positif
3. 4 – dl < d < 4 = ada autokorelasi negatif
4. 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl = tidak ada autokorelasi negatif
5. du < d < 4 – du = tidak ada autokorelasi positif atau negatif.
d) Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2018:137) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan lain. Apabila varian dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan apabila berbeda disebut
heteroskedastisitas.
Model yang baik adalah model yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk
menguji ada atau tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji Glejser, yaitu meregresi
nilai absolut residual terhadap variabel independen. Tidak terjadi heteroskedasitas
apabila nilai signifikansinya>0,05. Sebaliknya, terjadi heteroskedasitas apabila nilai
signifikansinya.
3. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis Regresi Linear Berganda digunakan secara bersamaan untuk meneliti
pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel tergantung dengan
skala interval (Umi Narimawati;2008).Sehingga persamaan umum regresi linier
berganda dalam penelitian ini adalah:
Y=a+b1X1+b2X2
28
Keterangan :
Y : Minat Beli
X1 : Brand Awareness
X2 : Product Placement
a : Nilai Konstanta
b1 : Nilai Koefisien Regresi Brand Awareness
b2 : Nilai Koefisien Regresi Product Placement
29
30
2. Dapat memperoleh Laba Bersih Operasional diatas rata rata industri dan
memberikan value added yang baik bagi seluruh stakeholders Perseroan.
3. Dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan Negara.
Tabel 4.4
Uji Validitas
Tabel 4.5
Uji Reabilitas
Tabel 4. 6
1 2 3
1 4 4 5 13 4,30
2 4 5 4 13 4,30
3 5 5 4 14 4,60
4 5 5 5 15 5,00
5 5 5 5 15 5,00
6 5 5 5 15 5,00
7 4 4 4 12 4,00
8 5 4 5 14 4,60
9 5 5 5 15 5,00
10 5 4 5 14 4,60
11 5 5 4 14 4,60
12 4 4 4 12 4,00
34
13 4 4 5 13 4,30
14 4 4 4 12 4,00
15 4 5 5 14 4,60
16 4 4 4 12 4,00
17 4 4 4 12 4,00
18 4 4 5 13 4,30
19 4 4 4 12 4,00
20 5 4 5 14 4,60
21 4 5 4 13 4,30
22 5 5 5 15 5,00
23 4 5 4 13 4,30
24 4 4 5 13 4,30
25 4 5 4 13 4,30
26 5 4 5 13 4,30
27 4 5 4 13 4,30
28 4 4 5 13 4,30
29 4 4 4 12 4,00
30 5 5 5 15 5,00
31 5 5 5 15 5,00
32 5 4 5 14 4,60
33 4 4 4 12 4,00
34 4 4 4 12 4.00
35 4 4 5 13 4,30
36 4 4 5 13 4,30
37 4 5 4 13 4,30
38 4 4 4 12 4,00
39 4 5 4 13 4,30
40 4 4 4 12 4,00
41 4 4 4 12 4,00
42 4 4 4 12 4,00
43 5 4 5 14 4,60
44 4 4 5 13 4,30
45 4 4 4 12 4,00
46 4 4 4 12 4,00
47 5 5 5 15 5,00
35
48 4 4 5 13 4,30
49 5 4 4 13 4,30
50 4 4 5 13 4,30
51 4 4 4 12 4,00
52 5 4 5 14 4,60
53 5 4 4 13 4,30
54 4 4 5 13 4,30
55 4 5 4 13 4,30
56 5 5 5 15 5,00
57 5 4 5 14 4,60
58 4 4 4 12 4,00
59 4 4 4 12 4,00
60 4 4 5 13 4,30
61 4 5 5 14 4,60
62 5 5 4 14 4,60
63 4 5 4 13 4,30
64 5 5 5 15 5,00
65 5 4 5 14 4,60
66 4 4 5 13 4,30
67 5 4 4 13 4,30
68 4 5 5 14 4,60
69 4 4 4 12 4,00
70 5 5 4 14 4,60
71 5 5 4 14 4,60
72 5 4 4 13 4,30
73 5 5 4 14 4,60
74 5 4 4 13 4,30
75 5 4 4 13 4,30
76 5 4 5 14 4,60
77 5 4 5 14 4,60
78 5 5 4 14 4,60
79 5 4 5 14 4,60
80 5 5 4 14 4,60
81 5 4 4 13 4,30
82 5 5 4 14 4,60
36
83 5 4 4 13 4,30
84 5 4 4 13 4,30
85 5 5 4 14 4,60
86 5 4 4 13 4,30
87 5 5 4 14 4,60
88 5 4 4 13 4,30
89 5 5 4 14 4,60
90 4 5 4 13 4,30
91 5 4 4 13 4,30
92 4 4 5 13 4,30
93 4 4 5 13 4,30
94 4 4 4 12 4,00
95 4 4 4 12 4,00
96 4 4 5 13 4,30
4 5 6 7
1 5 4 5 4 18 4,50
2 4 5 4 5 18 4,50
3 5 5 4 4 18 4,50
4 4 5 5 5 19 4,75
5 5 4 5 5 19 4,75
6 4 4 4 4 16 4,00
7 4 4 4 5 17 4,25
8 4 4 4 5 17 4,25
9 5 5 5 4 19 4,75
10 5 4 4 4 17 4,25
11 5 5 5 4 19 4,75
12 4 4 5 4 17 4,25
13 4 5 4 4 17 4,25
14 4 4 4 4 12 4,00
15 5 4 5 4 18 4,50
16 4 4 4 4 16 4,00
17 4 4 4 4 16 4,00
18 5 5 4 4 18 4,50
19 4 4 4 4 16 4,00
20 5 4 4 4 17 4,25
21 4 4 5 4 17 4,25
22 4 5 4 4 17 4,25
23 4 4 4 4 16 4,00
24 4 4 4 4 16 4,00
25 4 5 5 4 18 4,50
26 4 5 4 4 17 4,25
38
27 4 4 4 4 16 4,00
28 4 4 4 4 16 4,00
29 4 4 4 4 16 4,00
30 4 5 4 5 18 4,50
31 4 5 5 3 17 4,25
32 5 5 4 4 18 4,50
33 5 4 5 5 19 4,75
34 4 4 4 5 17 4,25
35 4 4 5 5 18 4,50
36 4 5 4 4 17 4,25
37 5 5 4 4 18 4,50
38 4 4 4 5 17 4,25
39 5 4 4 4 17 4,25
40 4 5 4 4 17 4,25
41 4 4 4 4 16 4,00
42 4 4 5 4 17 4,25
43 4 5 4 5 18 4,50
44 4 4 4 5 17 4,25
45 4 4 4 5 17 4,25
46 5 4 4 5 18 4,50
47 4 4 5 4 17 4,25
48 4 5 5 4 18 4,50
49 5 4 4 4 17 4,25
50 4 4 4 5 17 4,25
51 5 5 4 5 19 4,75
52 4 4 4 5 17 4,25
53 5 4 5 4 18 4,50
54 4 4 5 5 18 4,50
55 4 4 4 4 16 4,00
56 5 5 4 4 18 4,50
57 4 4 5 4 17 4,25
58 4 4 4 4 16 4,00
59 5 5 4 5 19 4,75
60 4 4 5 4 17 4,25
61 5 4 5 4 18 4,50
39
62 5 5 4 5 19 4,75
63 4 5 4 4 17 4,25
64 4 4 5 4 17 4,25
65 5 4 5 4 18 4,50
66 5 4 4 4 17 4,25
67 4 5 5 5 19 4,75
68 5 4 5 5 19 4,75
69 5 5 5 4 19 4,75
70 4 5 5 5 19 4,75
71 4 4 4 4 16 4,00
72 5 4 5 4 18 4,50
73 4 5 4 5 18 4,50
74 5 5 5 4 19 4,75
75 4 5 4 4 17 4,25
76 5 4 4 5 18 4,50
77 4 4 4 4 16 4,00
78 4 5 5 4 18 4,50
79 4 4 4 5 17 4,25
80 5 4 4 5 18 4,50
81 4 4 4 4 16 4,00
82 4 5 4 5 18 4,50
83 4 4 4 4 16 4,00
84 5 5 4 4 18 4,50
85 5 4 4 4 17 4,25
86 5 4 5 5 19 4,75
87 4 4 5 5 18 4.50
88 4 4 4 4 16 4,00
89 4 5 4 4 17 4,25
90 4 4 4 4 16 4,00
91 4 4 4 4 16 4,00
92 4 5 4 4 17 4,25
93 4 5 4 4 17 4,25
94 5 4 5 5 19 4,75
95 4 4 4 4 16 4,00
96 4 4 4 4 16 4,00
40
8 9 10 11
1 4 5 5 4 18 4,50
2 5 5 4 5 19 4,75
3 4 5 4 4 17 4,25
4 5 4 5 5 19 4,75
5 4 4 4 5 17 4,25
6 5 5 4 4 18 4,50
7 4 4 4 5 17 4,25
8 5 4 5 5 19 4,75
9 4 5 5 4 18 4,50
10 4 4 5 4 17 4,25
11 4 5 4 4 17 4,25
12 5 5 4 5 19 4,75
13 5 4 4 4 17 4,25
14 4 5 4 4 17 4,25
15 5 5 4 5 19 4,75
16 4 4 4 4 16 4,00
41
17 5 5 4 5 19 4,75
18 5 5 5 5 20 5,00
19 4 4 5 4 17 4,25
20 5 5 5 5 20 5,00
21 4 4 4 4 16 4,00
22 5 5 5 5 20 5,00
23 4 4 4 5 17 4,25
24 4 4 4 4 16 4,00
25 5 5 4 4 18 4,50
26 4 4 4 4 16 4,00
27 4 5 4 4 17 4,25
28 4 4 5 4 17 4,25
29 4 4 4 4 16 4,00
30 5 4 5 5 19 4,75
31 4 4 5 4 17 4,25
32 4 4 4 4 16 4,00
33 4 5 4 4 17 4,25
34 4 4 4 4 16 4,00
35 3 4 4 4 15 3,75
36 4 4 4 4 16 4,00
37 4 4 5 4 17 4,25
38 4 4 4 4 16 4,00
39 4 4 4 4 16 4,00
40 5 5 4 5 19 4,75
41 4 4 4 5 17 4,25
42 5 5 4 4 18 4,50
43 4 4 4 5 17 4,25
44 5 5 5 5 20 5,00
45 5 5 5 4 19 4,75
46 5 5 4 4 18 4,50
47 5 4 5 4 18 4,50
48 5 5 5 5 20 5,00
49 5 4 4 4 17 4,25
50 5 5 4 4 18 4,50
51 4 4 5 4 17 4,25
42
52 4 4 4 4 16 4,00
53 5 5 4 5 19 4,75
54 5 4 5 4 18 4,50
55 4 4 4 4 16 4,00
56 4 5 4 4 17 4,25
57 5 4 5 4 18 4,50
58 4 4 4 4 16 4,00
59 4 5 4 4 17 4,25
60 4 4 4 4 16 4,00
61 5 5 5 4 19 4,75
62 5 5 4 4 18 4,50
63 4 5 5 4 18 4,50
64 4 4 5 4 17 4,25
65 5 5 4 5 19 4,75
66 4 4 4 4 16 4,00
67 4 5 4 5 18 4,50
68 4 4 5 4 17 4,25
69 4 5 5 4 18 4,50
70 4 4 4 5 17 4,25
71 4 4 4 4 16 4,00
72 5 4 4 5 18 4,50
73 4 4 4 5 17 4,25
74 5 4 5 5 19 4,75
75 4 4 4 5 17 4,25
76 5 4 5 5 19 4,75
77 4 4 4 4 16 4,00
78 5 4 5 4 18 4,50
79 4 4 4 4 16 4,00
80 5 5 4 5 19 4,75
81 4 4 4 5 17 4,25
82 4 5 5 4 18 4,50
83 4 4 4 4 16 4,00
84 5 4 5 4 18 4,50
85 4 5 4 5 18 4,50
86 4 4 5 4 17 4,25
43
87 4 4 5 4 17 4,25
88 4 4 4 4 16 4,00
89 5 4 5 4 18 4,50
90 4 4 4 4 16 4,00
91 4 4 4 5 17 4,25
92 4 4 4 4 16 4,00
93 4 4 4 4 16 4,00
94 4 5 4 4 17 4,25
95 4 4 4 5 17 4,25
96 4 4 4 5 17 4,25
Tabel 4.10
dialog drama Korea Vincenzo saat mengiklan Kopiko sangat menarik’’ dengan bobot
4,68 yang artinya responden sangat setuju. Kata-kata yang diucapkan oleh pemain
drama Korea Vincenzo saat mengiklankan Kopiko pada drama Korea Vincenzo
sangat singkat namun sesuai dengan manfaat dari produk Kopiko sehingga membuat
konsumen menyebut iklan pada drama Korea Vincenzo menarik salah satu kata-kata
iklan pada drama Korea Vincenzo adalah “Makanlah Kopiko untuk mengurangi rasa
kantuk”
Tabel 4.11
Hasil Diskripsi Jawaban Responden Variabel Brand Awareness
No Brand STS TS KS S SS Jumlah Bobot Ket
Awareness
4 Iklan yang 0 0 0 70 26 96 4,27 Sangat
paling saya Setuju
ingat pada
drama
Korea
Vincenzo
adalah
produk
Kopiko
5 Saya 0 0 0 68 27 96 4,23 Sangat
mengingat Setuju
permen
Kopiko
berdasarka
n warna
kemasan
dan logo
yang khas
sehingga
saat
ditanyangk
an di drama
Korea
Vincenzo
dapat
mengingat
bahwa
produk
tersebut
46
adalah
produk
kopiko
6 Produk 0 0 0 67 29 96 4,30 Sangat
kopiko Setuju
didrama
Korea
Vincenzo
diperkenalk
an di dalam
sela-sela
cerita
sehingga
penonton
menjadi
tidak
bosan.
7 Saya 0 0 1 66 29 96 4,29 Sangat
mengetahui Setuju
merek
kopiko ,
tetapi saya
kurang
mengetahui
jenis
permen
kopiko
yang
ditayangka
n pada
drama
Korea
Vincenzo
drama Korea
Vincenzo
permen kopiko
terlihat lebih
menarik dari
biasanya
10 Saya ingin 0 0 0 66 30 96 4,31 Sangat
membeli produk Setuju
Kopiko yang
jenisnya sama
dengan yang
diiklankan di
Drama Korea
Vincenzo
11 Setelah melihat 0 0 0 73 23 96 4,23 Sangat
iklan Kopiko di Setuju
drama Korea
Vincenzo saya
mencari toko
yang menjual
produk tersebut
tersebut” dengan bobot 4,23 karena merupakan produk baru, Kopiko yang
diiklankan pada drama Korea Vincenzo tidak banyak beredar di pasar awalnya
hanya ditemukan di marketplace pada beberapa e-commerce namun saat ini sudah
banyak terjual di minimarket.
Gambar 4.2
Uji Normalitas
C. Uji Autokorelasi
Tabel 4.14
Uji Autokorelasi
D. Uji Heteroskedastisistas
Gambar 4.3
Uji Heteroskedastisistas
Tabel 4.16
Uji R2
Hipotesis Kedua :
Ho : Brand Awareness tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli
Kopiko pada drama Korea vincenzo di Surabaya.
Ha : Brand Awareness berpengaruh signifikan terhadap minat beli Kopiko
pada drama Korea vincenzo di Surabaya.
Berdasarkan hasil uji t pada variabel yaitu Brand Awareness di
peroleh t hitung sebesar 3,548 dengan nilai t tabel sebesar 1,661( 3,548 >
1,661) dengan nilai probabilitas sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05 (0,001
< 0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya terdapat pengaruh antara
Brand Awareness Kopiko pada drama Korea Vincenzo terhahap minat beli
di Surabaya.
6. Uji F
Menurut Kuncoro (2009), uji F digunakan untuk menguji signifikan
tidaknya pengaruh variabel bebas secara simultan (bersama-sama) terhadap
variabel terikat.
Tabel 4.17
Uji F
4.4 Pembahasan
4.4.1 Pengaruh Product Placement pada drama Korea Vincenzo Terhadap
Minat Beli Kopiko di Surabaya
Pengaruh Product Placement (X1) pada drama Korea Vincenzo terhadap
minat beli Kopiko di Surabaya berdasarkan hasil uji t variabel Product Placement
diperoleh t hitung yang lebih besar daripada nilai t tabel dengan nilai probabilitas
yang lebih kecil dari 0,05 yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya terdapat
pengaruh yang signifikan antara Product Placement pada drama Korea Vincenzo
terhahap minat beli Kopiko di Surabaya.
Hal tersebut dibuktikan berdasarkan hasil jawaban reponden pada variabel
Product Placement yang terdiri dari tiga pernyataan. Terdapat dua pernyataan yang
mendapat hasil sangat setuju.Pernyataan yang mendapat hasil sangat setuju dengan
bobot tertinggi yaitu pada indikator dimensi auditory dengan pernyataan “Pemilihan
kata-kata pada dialog drama Korea Vincenzo saat mengiklan Kopiko sangat
menarik’’. Pernyataan yang mendapat nilai sangat setuju selanjutnya yaitu pada
indikator penempatan produk dengan pernyataan “Penempatan adegan yang
menampilkan produk kopiko pada drama Korea Vincenzo di sela-sela drama dan
logo kopiko diakhir penayangan drama mebuat saya semakin tertarik dengan permen
Kopiko”. Hal tersebut menunjukkan bahwa saat ini iklan dilakukan dengan cara
penempatan produk dalam cerita atau yang sering disebut dengan product placement
yang secara sengaja menampilkan merek dari suatu produk ke dalam unsur
penceritaan atau adegan film sangat efektif untuk menarik minat beli konsumen.
4.4.2 Pengaruh Brand Awareness pada drama Korea Vincenzo Terhadap
Minat Beli Kopiko di Surabaya
Pada variabel Brand Awareness diperoleh t hitung yang lebih besar dari nilai t
tabel dengan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan Ho
ditolak . Artinya terdapat pengaruh Brand Awareness Kopiko pada drama Korea
Vincenzo terhahap minat beli Kopiko di Surabaya.
Pengaruh Brand Awareness terhadap minat beli sangat kuat hal ini diukung dari
hasil deskripsi jawaban responden. Dari 4 pernyataan, seluruh responden sangat
setuju dengan semua pernyataan yang melekat pada indikator pengukuran pada
variabel brand Awareness artinya, responden menyadari kehadiran produk Kopiko
pada drama Korea Vincenzo.
Namun, dari empat pernyataan terdapat dua pernyataan dengan bobot tertinggi.
Pernyataan pertama dengan bobot tertinggi yaitu pada indikator pengenalan merek
dengan pernyataan “Produk kopiko didrama Korea Vincenzo diperkenalkan di
55
dalam sela-sela cerita sehingga penonton menjadi tidak bosan’’ . Pernyataan dengan
bobot tertinggi selanjutnya yaitu pada indikator kurangnya kesadaran terhadap
merek dengan pernyataan “Saya mengetahui merek kopiko , tetapi saya kurang
mengetahui jenis permen kopiko yang ditayangkan pada drama Korea Vincenzo”
Vincenzo yang artinya audiens sudah mengenali produk namun masih
membutuhkan stimulus ketika dihadapkan pada merek tersebut dikarenakan produk
Kopiko yang ditayangkan pada drama Korea Vincenzo merupakan produk baru.
4.4.3 Pengaruh Product Placement dan Brand Awareness
pada drama Korea Vincenzo Terhadap Minat Beli Kopiko di Surabaya
Pengaruh Product Placement dan Brand Awareness pada drama Korea
Vincenzo Terhadap Minat Beli Kopiko di Surabaya diperoleh hasil F hitung lebih
besar daripada F tabel degan tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05 . Artinya
Product Placement dan Brand Awareness pada drama Korea Vincenzo jika diuji
secara bersama – sama berpengaruh signifikan terhadap minat beli di Surabaya dan
untuk mengetahui besarnya kontribusi dari Product Placement dan Brand
Awareness pada drama Korea Vincenzo Terhadap Minat Beli Kopiko di Surabaya
dapat dilihat dari nilai determinasi. Nilai determinasi pada minat beli dipengaruhi
oleh Product Placement dan Brand Awareness sebesar 51,7%, sedangkan sisanya
48,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.
Dari hasil analisis jawaban responden terbukti bahwa seluruh variabel
berpengaruh sangat kuat terhadap minat beli dengan dua pernyataan yang sangat
kuat .Pernyataan terkuat pertama adalah pada indikator minat prefensial dengan
pernyataan “Saya ingin membeli produk Kopiko yang jenisnya sama dengan yang
diiklankan di Drama Korea Vincenzo”. Pernyataan terkuat selanjutnya terletak pada
indikator minat transaksional dengan pernyataan “Setelah menonton drama Korea
vincenzo saya menjadi ingin membeli produk Kopiko”hal tersebut dikarenakan
produk Kopiko yang diiklankan pada drama Korea Vincenzo adalah produk baru
yang awalnya kurang disadari kehadirannya dan setelah diiklankan di drama Korea
Vincenzo menjadi produk yang banyak dicari oleh konsumen.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tentang pengaruh Product Placement dan Brand
Awareness Pada drama Korea Vincenzo terhadap Minat Beli Kopiko di
Surabaya,diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Product Placement pada drama Korea Vincenzo berpengaruh signifikan
terhadap minat beli di Surabaya hal tersebut berdasarkan analisis jawaban
responden yang diperoleh dari kuesioner yang menunjukkan bahwa responden
memberikan respon yang positif menganai pengaruh product placement
terhadap minat beli di Surabaya . Pernyataan terkuat yaitu pada indikator
dimensi auditory dengan pernyataan “Pemilihan kata-kata pada dialog drama
Korea Vincenzo saat mengiklan Kopiko sangat menarik’’. Hasil penelitian ini
di dukung oleh penelitian terdahulu yang tertulis dalam jurnal Juliana dan
Sihombing (2019) yang menyimpulkan bahwa product placement memberikan
cara-cara alternatif untuk mengekspos produknya dimana audience cenderung
mau untuk menerimanya, terutama di Indonesia sehingga penempatan produk
yang tepat dalam film akan meningkatkan minat beli konsumen terhadap suatu
produk .
2. Brand Awareness pada drama Korea Vincenzo berpengaruh signifikan terhadap
Minat Beli di surabaya. Hal tersebut berdasarkan analisis jawaban responden
yang diperoleh dari kuesioner yang menunjukkan bahwa responden
memberikan respon yang positif menganai pengaruh Brand Awareness terhadap
minat beli di Surabaya. Pernyataan terkuat yaitu pada pada indikator
pengenalan merek dengan pernyataan “Produk kopiko didrama Korea Vincenzo
diperkenalkan di dalam sela-sela cerita sehingga penonton menjadi tidak
bosan’’. Hasil penelitian ini di dukung oleh penelitian terdahulu yang tertulis
dalam jurnal Fadhilla dan Hidayat (2018) yang menyimpulkan bahwa brand
awareness konsumen cenderung lebih memilih untuk membeli produk dengan
brand yang sudah dikenalnya atas pertimbangan-pertimbangan yang ada.
57
58
60
Panda, T. K. 2004. Consumer Response to Brand Placement in Films: Role of
Brand Congruity and Modality of Presentation in Bringing Attitudinal Change
Among Consumers with Special Reference to Brand Placement in Hindi
Films. South Asian Journal of Management , 11-12.
Putri, S. A. (2013). Pengaruh Dimensi Product Placement Dalam Drama Korea
Terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Pada Penggemar Drama Korea Di
Indonesia Tahun 2013).
Ramadhani Putri Diah Jaya, A., Anom Maruta, I., & Studi Administrasi Bisnis, P.
(n.d.). PENGARUH BRAND EQUITY, BRAND IMAGE DAN SUASANA
TOKO (STORE ARMOSPHERE) TERHADAP MINAT BELI PADA TOKO
H&M DI TUNJUNGAN PLAZA SURABAYA.
Rufiza Zhilania Fadhilla,Rahmat Hidayat (2018). Pengaruh Brand Awareness
Terhadap Minat Beli Smartphone Merek Iphone Pada Konsumen Generasi
“Z”Tahun 2018.
Santoso, D. A., Erdiansyah, R., & Pribadi, M. A. (2019). Pengaruh Brand
Awareness dan Brand Image terhadap Minat Beli Produk Kecantikan Innisfree.
Prologia, 2(2), 286. https://doi.org/10.24912/pr.v2i2.3589
Schiffman, dan Leslie Lazar Kanuk. 2012. Perilaku Konsumen. Edisi Ke-7.
Diterjemahkan oleh Zoelkifli Kasip. PT. Indeks, Jakarta.
Shanada, A., Sri, R., & Tjahjono, A. E. (n.d.). PENGARUH CITRA MEREK,
KESADARAN MEREK, DAN INOVASI PRODUK TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MR. SUPREK SURABAYA.
Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Surachman. 2008. Dasar-Dasar Manajemen Merek (Alat Pemasaran Untuk
Memenangkan Persaingan). Malang: Bayumedia Publishing.
Susanti, I. Y., Tjahjono, E., & Nasution, U. C. (2015). PENGARUH BRAND
IMAGE , KUALITAS PRODUK DAN HARGA. 1, 1–6.
Widayanti, O. W. (2019). “MIE SEDAAP CUP” FILM “CINTA
BRONTOSAURUS” DI KALANGAN REMAJA SURAKARTA. Jurnal
Common |, 3. https://doi.org/10.34010/common
61
LAMPIRAN
Jenis Kelamin :
Laki-Laki
Perempuan
Usia :
18-21
22-25
26-30
Pekerjaan :
Pelajar/Mahasiswa
Karyawan Swasta
PNS
Lainnya
62
B. Petunjuk Pengisian
Pilihlah Jawaban pada kolom yang telah tersedia dengan memilih salah satu
jawaban dengan memberi tanda check list pada salah satu jawaban yang paling
sesuai dengan pendapat saudara/i.
D. Pernyataan
No Pernyataan 1 2 3 4 5
Product Placement (X1) STS TS KS S SS
1 pesona visual pemeran drama Korea Vincenzo
menjadi daya tarik merek Kopiko pada drama
Korea vincenzo
2 Pemilihan kata-kata pada dialog drama Korea
Vincenzo saat mengiklan Kopiko sangat
menarik
3 Penempatan adegan yang menampilkan produk
kopiko pada drama Korea Vincenzo di sela-sela
drama dan logo kopiko diakhir penayangan
drama mebuat saya semakin tertarik dengan
permen Kopiko
63
No Pernyataan 1 2 3 4 5
Brand Awareness (X2) STS TS KS S SS
4 Iklan yang paling saya ingat pada drama Korea
Vincenzo adalah produk Kopiko
No Pernyataan 1 2 3 4 5
Minat Beli (Y) STS TS KS S SS
8 Setelah menonton drama Korea vincenzo saya
menjadi ingin membeli produk Kopiko
64
Lampiran 2 Uji Validitas
Variabel R R Kesimpulan
Hitung Tabel
Product X1.1 0,636 0,374 Valid
Placement (X1)
X1.2 0,507 0,374 Valid
X1.3 0,543 0,374 Valid
Brand X2.4 0,482 0,374 Valid
Awareness (X2)
X2.5 0,549 0,374 Valid
X2.6 0,399 0,374 Valid
X2.7 0,390 0,374 Valid
Minat Beli (Y) Y.8 0,570 0,374 Valid
Y.9 0,380 0,374 Valid
Y.10 0,469 0,374 Valid
Y.11 0,518 0,374 Valid
65
Lampiran 5 Uji Multikolinearitas
66
Lampiran 8 Uji Regresi Linear Berganda
Lampiran 10 Uji F
67
Lampiran 11 Kartu Bimbingan
68
Lampiran 12 Hasil Turnitin
69
70
71
72