You are on page 1of 85

PENGARUH PRODUCT PLACEMENT DAN BRAND

AWARENESS KOPIKO PADA DRAMA KOREA


VINCENZO TERHADAP MINAT BELI DI SURABAYA

SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akademik Dan Memenuhi Syarat
Mencapai Gelar Sarjana Strata-1 Progam Studi Administrasi Bisnis

Disusun Oleh :

FRISCA SEPTIAULIA FARAGITA


NIM. 1121800016

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2022
PENGARUH PRODUCT PLACEMENT DAN
BRAND AWARENESS KOPIKO PADA DRAMA KOREA
VINCENZO TERHADAP MINAT BELI DI SURABAYA

SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akademik Dan Memenuhi Syarat
Mencapai Gelar Sarjana Strata-1 Progam Studi Administrasi Bisnis

Disusun Oleh :

FRISCA SEPTIAULIA FARAGITA


NIM : 1121800016

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

2022

i
MOTTO

The pain you feel today is the strength you will feel tomorrow.
For every challenge encountered there is opportunity for growth

- Anonymous-

vi
ABSTRACT

The presence of Korean dramas managed to steal the attention of the Indonesian
people. Seeing the enthusiasm of the public in watching Korean dramas, PT.
Mayora Indah, Tbk utilizes a marketing strategy, namely product placement, to
build brand awareness on one of its products, namely Kopiko candy in the Korean
drama Vincenzo in the face of increasingly fierce competition in order to attract
consumer buying interest. Product placement is a form of advertising that has the
same roles and benefits as other forms of advertising. It's just that the difference is
in terms of the delivery process to the public. Product placement serves to increase
consumer awareness of the brand, so it is closely related to the formation of brand
awareness in the minds of consumers. This study focuses on knowing how much
influence Kopiko's product placement and brand awareness on the Korean drama
Vincenzo have on buying interest in Surabaya. This type of research is causal
associative which aims to determine the relationship between two or more variables
. Causal relationship is a causal relationship, using a quantitative approach. This
study uses a sampling method, namely non-probability sampling with a sample of 96
respondents. The population in this study is the audience of the Korean drama
Vincenzo in Surabaya using data collection techniques, namely questionnaires
through the google form media and data analysis techniques using SPSS version 20
software. smaller than 0.05. And based on simultaneous data analysis, the
calculated F is greater than the F table with a probability value less than 0.05. So it
can be concluded that product placement and brand awareness have a significant
effect on buying interest in Surabaya with a value of determination. by 51.7% and
the remaining 48.3% is influenced by other variables not examined in this study and
based on the research hypothesis, ha is accepted and ho is rejected.

Keywords: product placement, brand awareness, and buying interest.

vii
ABSTRAK

Kehadiran drama korea berhasil mencuri perhatian masyarakat


indonesia.Melihat banyaknya antusias masyarakat dalam menonton drama Korea,
membuat PT. Mayora Indah,Tbk memanfaatkan strategi pemasaran yaitu product
placement untuk membangun brand awareness pada salah satu produknya yaitu
permen Kopiko pada drama Korea Vincenzo dalam menghadapi persaingan yang
semakin ketat guna menarik minat beli konsumen . Product placement merupakan
salah satu bentuk periklanan yang memiliki peran serta manfaat sama seperti bentuk
periklanan lainnya. Hanya saja yang membedakannya dari segi proses
penyampaiannya kepada khalayak. Product placement berfungsi meningkatkan
kesadaran konsumen akan merek, sehingga hal ini erat kaitanya dengan
pembentukan brand awareness di benak konsumen. Penelitian ini berfokus untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh product placement dan brand awareness
Kopiko pada drama Korea Vincenzo terhadap minat beli di surabaya. Jenis
penelitian ini adalah asosiatif kausal yang bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara dua variabel atau lebih . Hubungan kausal merupakan hubungan yang sifatnya
sebab-akibat, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif . Penelitian ini
menggunakan metode sampling yaitu non-probability sampling dengan sampel 96
responden. Populasi pada penelitian ini yaitu penonton drama Korea Vincenzo di
Surabaya dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu kuesioner melalui
media google form dan teknik analisis data menggunakan software SPSS versi
20.Berdasarkan hasil analisis data secara parsial diperoleh t hitung yang lebih besar
dari t tabel dengan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05.dan berdasaran analisis
data secara simultan diperoleh F hitung yang lebih besar daripada F tabel dengan
nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 Sehingga dapat disimpulkan bahwa product
placement dan brand awareness berpengaruh signifikan terhadap minat beli di
surabaya dengan nilai determinasi sebesar 51,7% dan sisanya 48,3% dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini dan berdasarkan hipotesis
penelitian maka ha diterima dan ho ditolak.

Kata Kunci : product placement , brand awareness, dan minat beli.

viii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya dan juga saya dierikan petunjuk untuk dapat
menyelesaikan skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Product Placement Dan
Brand Awareness Kopiko Pada Drama Korea Vincenzo Terhadap Minat Beli Di
Surabaya” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17
Agustus 1945 Surabaya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya
dukungan secara langsung maupun tidak langsung, bimbingan, serta bantuan dari
berbagai pihak dalam penyusunan skripsi. Pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih setulus-tulusnya kepada :
1. Tuhan saya Allah SWT, karena diberi nikmat sehat, keadaan yang
mendukung untuk mengerjakan skripsi hingga diberi jalan untuk kemudahan
dan kelancaran.
2. Orang tua saya yang selalu memberi doa dan dukungan kepada saya. Serta
adik saya yang selalu memberi dukungan atas segala hal yang saya lakukan.
3. Ibu Dra. Ni Made Ida Pratiwi, MM selaku Kepala Program Studi
Administrasi Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
4. Bapak Drs. Agung Pujianto,MM. selaku dosen pembimbing pertama saya
dan Bapak Drs.Ute Chairuz Mochamad N,MS selaku dosen pembimbing
kedua yang telah sabar untuk meluangkan waktu dan tenaga untuk
membimbing saya.
5. Wakida Bella Novika sahabat saya yang selalu ada dan selalu menemani
saya berproses sejak TK dan seterusnya .
6. Achmad Rovi Al Hakim Sahabat kuliah saya yang berjuang bersama dalam
menyelesaikan perkuliahan.
7. Iva , Maulidya, FIFANA sahabat sekolah saya yang selama ini selalu ada.
8. Nada Thifal Salsabila Sahabat saya yang selalu ada dan mendukung saya.
9. Teman-teman Administrasi Bisnis angkatan 2018.
10. Seluruh responden yang telah bersedia untuk mengisi kuesioner dan seluruh
pihak yang terlibat .
Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menyadari masih terdapat banyak
kelemahan.Maka dari itu, penulis mengharapkan adanya dukungan positif berupa
kritik dan saran yang membangundari semua pihak agar mampu menghasilkan karya
yang baik bagi pembaca.
Surabaya, 30 Juni 2022

Frisca Septiaulia Faragita


ix
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .....................................................................................i


TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................................ii
TANDA PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................iii
SURAT PERNYATAAN ORISINILITAS .......................................................iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................v
MOTTO.............................................................................................................vi
ABSTRACT ......................................................................................................vii
ABSTRAK ........................................................................................................viii
KATA PENGANTAR ......................................................................................ix
DAFTAR ISI .....................................................................................................x
DAFTAR TABEL .............................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................xiiii
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................3
1.5 Sistematika Penelitian .............................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................5
2.1 Penelitian Terdahulu ..............................................................................5
2.2 Landasan Teori ........................................................................................11
2.2.1 Promosi ............................................................................................11
2.2.2 Product Placement ............................................................................12
2.2.3 Brand ................................................................................................14
2.2.4 Brand Awareness.............................................................................15
2.2.5 Minat Beli........................................................................................17
2.3 Definisi Konsep .......................................................................................18
2.4 Definisi Operasional................................................................................19
2.5 Hubungan Product Placement,Brand Awareness terhadap Minat Beli ...20
2.6 Kerangka Dasar Pemikiran.....................................................................21
2.7 Hipotesis..................................................................................................21
BAB III METODELOGI PENELITIAN ..........................................................23
3.1 Rancangan Penelitian ..............................................................................23
3.2 Populasi dan Sampel ...............................................................................23
x
3.2.1 Populasi .............................................................................................23
3.2.2 Sampel ...............................................................................................23
3.3 Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian ...........................................24
3.3.1 Skala Pengukuran ..............................................................................24
3.3.2 Instrumen Penelitian ..........................................................................25
3.3 Jenis Data dan Sumber Data....................................................................25
3.3.1 Jenis Data ..........................................................................................25
3.3.2 Sumber Data .....................................................................................25
3.4 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................25
3.5 Teknik Analisis Data ...............................................................................26
BAB IV PENYAJIAN ANALISA DAN PEMBAHASAN ..............................29
4.1 Penyajian Data ........................................................................................29
4.1.1 Gambaran Obyek Penelitian.............................................................29
4.1.2 Karakteristik Responden ..................................................................30
4.1.3 Uji Instrumen Data ...........................................................................32
4.2 Tabulasi Data ..........................................................................................33
4.3 Analisis Data ..........................................................................................47
4.4 Pembahasan .............................................................................................51
4.4.1 Pengaruh Product Placement Terhadap Minat Beli Kopiko
di Surabaya ................................................................................................51
4.4.2 PengaruhBrand Awareness Terhadap Minat Bel
Kopiko di Surabaya ..................................................................................52
4.4.3PengaruhProductPlacementdanBrandAwarenesspadadramaKorea
Vincenzo Terhadap Minat Beli Kopiko di Surabaya ................................53
BAB V PENUTUP ............................................................................................55
5.1 Kesimpulan .............................................................................................55
5.2 Rekomendasi ...........................................................................................56
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................58

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1Penelitian Terdahulu .............................................................................................. 5


Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin........................................... 22
Tabel 4.2Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ........................................................... 31
Tabel 4.3Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan................................................... 31
Tabel 4.4 Uji Validitas .......................................................................................................... 32
Tabel 4.5 Uji Reabilitas......................................................................................................... 32
Tabel 4. 6 Tabulasi Data Product Placement(X1) ................................................................. 33
Tabel 4.7Tabulasi Data Brand Awareness(X2) ..................................................................... 36
Tabel 4.8 Tabulasi Data Minat Beli (Y) ............................................................................... 39
Tabel 4.9 Interval Rata-Rata Skor ......................................................................................... 30
Tabel 4.10 Hasil Diskripsi Jawaban Responden Variabel Product placement ...................... 30
Tabel 4.11 Hasil Diskripsi Jawaban Responden Variabel Brand Awareness ....................... 31
Tabel 4.12 Hasil Diskripsi Jawaban Responden Variabel Minat Beli .................................. 31
Tabel 4.13 Uji Multikoleritas ............................................................................................... 32
Tabel 4.14 Uji Autokorelasi .................................................................................................. 33
Tabel 4.15 Uji Linear Berganda ............................................................................................ 34
Tabel 4.16 Uji Koefisien Determinasi................................................................................... 35
Tabel 4.17 Uji t ..................................................................................................................... 36
Tabel 4.18 Uji F .................................................................................................................... 37

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2 Kerangka Dasar Pemikiran...................................................................21


Gambar 4.1 Produk Kopiko yang ditayangkan pada drama Korea......................... 22
Gambar 4.2 Uji Normalitas......................................................................................34
Gambar 4.3Uji Heteroskedastisistas.........................................................................35

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kesioner .....................................................................................60


Lampiran 2 : Uji Validitas ...............................................................................63
Lampiran 3 : Uji Reabilitas .............................................................................63
Lampiran 4 : Uji Normalitas ...........................................................................63
Lampiran 5 : Uji Multikolinearitas..................................................................64
Lampiran 6 : Uji Autokorelasi ........................................................................64
Lampiran 7 : Uji heteroskedastisitas ...............................................................64
Lampiran 8 : Uji Linear Berganda ..................................................................65
Lampiran 9 : Uji Koefisien Determinasi .........................................................65
Lampiran 10 : Uji F ...........................................................................................65
Lampiran 11 : Kartu Bimbingan .......................................................................66
Lampiran 12 : Hasil Turnitin .............................................................................67
Lampiran 13 : Lembar Perintah Revisi .............................................................68

xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring berkembangnya zaman yang diikuti dengan meningkatnya kebutuhan
masyarakat, membuat industri di Indonesia cenderung berkembang pesat.
Khususnya pada produk permen kopi . Beberapa perusahaan besar di Indonesia
membuat produk permen kopi dengan ciri khas masing-masing, sehingga konsumen
semakin bebas dalam memilih permen kopi yang dapat menarik hati. Situasi tersebut
mengakibatkan persaingan yang semakin ketat bagi perusahaan.
Persaingan yang semakin ketat mengakibatkan perusahaan di Indonesia
menerapkan strategi pemasaran yang bertujuan untuk dapat menarik minat beli
konsumen. Salah satu strategi yang bisa digunakan untuk dapat bertahan dalam
persaingan yang semakin ketat adalah product placement dan brand awareness.
Belch dan Belch (2007) menyatakan bahwa product placement adalah suatu strategi
penempatan produk bermerek berupa kemasan atau barang dalam sebuah film
ataupun media digital lainnya. Brand awareness adalah kemampuan bagi calon
pembeli dalam mengenali dan mengingat suatu merek tertentu (Tjiptono, 2011).
Product placement sangat berperan penting pada suatu produk, dengan
munculnya produk dalam adegan film dapat membuat penonton lebih sadar akan
kehadiran dari suatu produk, karena konsumen cenderung lebih mengingat adegan
dari film yang disukainya . Dengan mengingat produk pada adegan film diharapkan
akan menjadi peluang dalam meningkatkan brand awareness dari suatu produk , hal
tersebut sangatlah penting karena dengan meningkatnya brand awareness dari suatu
produk dapat memunculkan minat konsumen untuk membeli produk .
Apabila suatu perusahaan tidak menerapkan strategi product placement ,
kemungkinan akan berakibat pada tingkat kesadaran merek atau yang biasa dikenal
dengan brand awareness pada perusahaan tersebut menjadi lebih rendah dari
perusahaan yang menerapakn strategi product placement, sehingga mengakibatkan
kurangnya minat beli konsumen terhadap suatu produk dan kemungkinan besar
produk tersebut tidak dapat bertahan pada ketatnya persaingan.
Kehadiran drama korea berhasil mencuri perhatian masyarakat indonesia.
Menurut penelitian LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) menemukan bahwa
sebelum masa pandemi Covid-19, orang Indonesia rata-rata menghabiskan waktu
sekitar 2,7 jam sehari untuk menonton drama korea. Di masa pandemi terjadi
peningkatan dalam menonton drama korea menjadi 4,6 jam per harinya.
Salah satu drama Korea yang berhasil mencuri perhatian masyarakat adalah
Vincenzo, dengan rating 14,6 persen yang merupakan rating tertinggi sepanjang
penayangan di channel tvN. Drama korea Vincenzo merupakan drama korea

1
2

yang menceritakan tentang seorang Vincenzo Cassano yang merupakan pengacara


keturunan Korea namun dibesarkan di negara Italia, dan dia bekerja sebagai seorang
mafia .
Surabaya merupakan kota terbesar nomor dua di Indonesia setelah Jakarta dengan
jumlah penduduk sebesar 2,87 juta jiwa (hasil sensus 2020) .Pada kota Surabaya,
banyak terdapat fansbase penggemar korea seperti organisasi Rokai (Relationship of
Korea-Indonesia), komunitas Kloss (Korea Lovers Surabaya), ELF Surabaya,
Wannable Surabaya, Army Surabaya, YG FAMZ Surabaya, dan sebagainya.
Penggemar drama Korea di Surabaya saat ini tidak hanya wanita, pria juga
menonton drama Korea . Penonton drama Korea memiliki usia yang beragam, mulai
dari 18-30 tahun. Mereka menonton drama Korea saat waktu senggang, bahkan
beberapa dari mereka selalu menyempatkan waktunya setiap hari untuk menonton
drama Korea.
Melihat banyaknya antusias masyarakat dalam menonton drama Korea, membuat
PT. Mayora Indah,Tbk memanfaatkan strategi pemasaran yaitu product placement
untuk membangun brand awareness pada salah satu produknya yaitu permen
Kopiko dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat guna menarik minat beli
konsumen .
Pada drama Vincenzo, untuk pertama kalinya brand dari Indonesia yaitu Kopiko
mengiklankan produknya di layar drama Korea . Produk Kopiko yang ditampilkan
pada drama Korea Vincenzo adalah permen Kopiko blister, dimana pada produk
tersebut berisi delapan biji permen kopiko dalam satu kemasan yang masih jarang
diketahui keberadaannya oleh masyarakat. Produk tersebut disisipkan pada alur
cerita dari drama vincenzo, dengan harapan agar penonton tidak merasa terganggu
dengan iklan yang diselipkan dalam drama.Hal tersebut merupakan salah satu
strategi pemasaran yaitu product placement atau penempatan produk.
Strategi yang dilakukan oleh PT.Mayora Indah,Tbk melalui product placement
pada drama Korea Vincenzo merupakan upaya untuk membangun brand awareness
agar masyarakat lebih aware pada salah satu produknya yaitu Kopiko. brand
awareness bertujuan agar pelanggan dan pelanggan baru menjadi pelanggan tetap
dengan membuat mereka selalu sadar dan ingat terhadap suatu produk (Murdana &
Suryawardani: 2019).
Salah satu tujuan perusahaan ketika menerapkan strategi pemasaran adalah untuk
menarik minat beli konsumen. Schiffman dan Kanuk (2012:201) menyatakan bahwa
minat beli merupakan salah satu aspek psikologis yang memiliki pengaruh cukup
besar terhadap sikap perilaku.
Diharapkan melalui product placement dapat membangun brand awareness
sehingga membuat masyarakat semakin sadar dan mengakui keberadaan produk
3

Kopiko , sehingga akan berdampak pada meningkatnya minat beli masyarakat.


Berdasarkan latar belakang masalah tersebut peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul , “Pengaruh Product Placement dan Brand Awareness
Kopiko Pada Drama Korea Vincenzo Terhadap Minat Beli di Surabaya”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Seberapa besar product placement Kopiko pada drama Korea Vincenzo
berpengaruh terhadap Minat Beli di Surabaya?
2. Seberapa besar brand awareness Kopiko pada drama Korea Vincenzo
berpengaruh terhadap Minat Beli di Surabaya?
3. Seberapa besar product placement dan brand awareness Kopiko pada drama
Korea Vincenzo berpengaruh terhadap Minat Beli di Surabaya?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dalam Penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh Product Placement
dari Kopiko pada drama Korea Vincenzo terhadap Minat Beli di Surabaya
2. Untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh dari brand awareness
Kopiko pada drama Korea Vincenzo terhadap Minat Beli di Surabaya.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh Product Placement dan
brand awareness dari Kopiko pada drama Korea Vincenzo terhadap Minat Beli
di Surabaya
1.4 Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
1) Bagi penulis, sebagai salah satu syarat meraih gelar sarjana dan bentuk
pengaplikasi ilmu pengetahuan yang telah di peroleh penulis selama
masa perkuliahan.
2) Bagi peneliti selanjutnya, agar penelitian ini dapat dijadikan sebagai wawasan
pembaca tentang pengaruh product placement dan brand awareness Kopiko
pada drama Korea Vincenzo terhadap Minat Beli di Surabaya.
4

b. Manfaat Praktis
Bagi perusahaan, agar penelitian ini dapat memberikan masukan mengenai
strategi product placement dan brand awareness yang digunakan pada perusahaan
tersebut.
1.5 Sistematika Penelitian
Sebagai acuan , agar penelitian ini dapat dengan mudah dibaca dan dipahami
maka sistematika pada penelitian ini adalah :
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat
penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Berisi tentang penelitian terdahulu,landasan teori,definisi
konsep,definisi operasional,kerangka dasar pemikiran dan
hipotesis
BAB III: METODE PENELITIAN
Berisi tentang rancangan penelitian,jenis penelitian,
populasi,sampel,teknis pengumpulan data , teknis analisis data,
pengukuran dan instrumen penelitian.
BAB IV : PENYAJIAN,ANALISA, DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang penyajian data, analisis data, pembahasan dari
hasil yang diperoleh pada pengujian.
BAB V : PENUTUP
Berisi tentang semua kesimpulan yang berhubungan dengan
penulisan skripsi, dan saran .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu bertujuan sebagai acuan dan perbandingan dalam
penelitian ini. Maka dalam kajian pustaka ini peneliti mencantumkan hasil
penelitian terdahulu sebagai berikut :
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu

No Judul penelitian dan Hasil Penelitian dan Persamaan perbedaan


nama peneliti Metode yang digunakan
1 Pengaruh Citra Merek, Metode yang digunakan Pada Pada
Kesadaran Merek,dan dalam penelitian ini adalah penelitian penelitian
Inovasi Produk Terhadap dengan menggunakan ini terdapat ini tidak
Keputusan Pembelian metode penelitian analisis variabel membahas
Pada Mr.Suprek Surabaya kuantitatif . Hasil yang sama tentang
( Aga Shanada Rantau Pebelitian ini adalah variabel yaitu Product
Sri Andayani Citra Merek, Kesadaran kesadaran Placement
Endro Tjahjono.2020) Merek dan Inovasi Produk merek dan Minat
memiliki pengaruh sebesar (Brand Beli
72,7% terhadap Keputusan Awareness)
Pembelian, yang artinya
ketiga variabel bebas
tersebut dapat menjelaskan
pengaruhnya terhadap
variabel terikat. Sehingga
sisanya sebesar 27,3% yang
mungkin dipengaruhi oleh
variabel lain.
2 Pengaruh Brand Equity, Metode Penelitian yang Pada Pada
Brand Image dan Suasana digunakan adalah kuantitatif penelitian penelitian
Toko (Store Atmosphere) Berdasarkan analisis secara ini terdapat ini tidak
Terhadap Minat Beli Pada parsial, ternyata hasil variabel membahas
Toko H&M Di penelitian membuktikan yang sama tentang
Tunjungan Plaza bahwa semua variabel yaitu Brand
Surabaya. independen (Brand Equity, Minat Beli Awareness
(Ramadhani Putri Diah Brand Image dan Suasana dan

5
6

Jaya Toko mempunyai pengaruh Product


IGN. Anom Maruta positif terhadap variabel Placement
Ni Made Ida dependen yaitu Minat Beli
Pratiwi.2020) produk pada Toko H&M di
Tunjungan Plaza Surabaya.
3 Pengaruh Brand Image, Metode Pada penelitian ini Pada Pada
Kualitas Produk dan menggunakan pendekatan penelitian penelitian
Harga Terhadap kuantitatif. ini ini tidak
Keputusan Hasil penelitian ini adalah membahas membahas
Pembelian(Studi Kasus variabel brand image, induk teori tentang
Pada Pengguna Produk kualitas produk dan harga yang sama Brand
Eiger Surabaya) berpengaruh positif terhadap yaitu Brand Awareness
keputusan pembelian sebesar , Product
(Susanti 46,544 dan bersifat Placement,
Endro Tjahjono signifikan. Dan secara umum Minat Beli
Ute Ch Nasution, 2015) dapat ditarik kesimpulan
bahwa brand image, kualitas
produk, dan
hargaberpengaruh secara
bersamaan terhadap
keputusan pembelian
produk.
4 Analisis Komparasi Metode penelitian yang Pada Pada
Brand Trust Dan Brand digunakan dalam penelitian penelitian penelitian
Awareness Terhadap ini adalah kuantitatif. ini terdapat ini tidak
Loyalitas Konsumen Pada Hasil penelitian ini adalah variabel membahas
Produk Kosmetik MS nilai signifikan dari variabel yang sama tentang
GLOW Dan Naavagreen Kepercayaan Merek adalah yaitu Product
Di Surabaya 0,000, dan nilai signifikansi Brand Placement,
< 0,05. yang berarti bahwa Awareness Minat Beli
( Septiani Savitri Ana, variabel independen Brand
Ni Made Ida Pratiwi Awareness memiliki
Agung Pujianto, 2021.) perbedaan Loyalitas
Konsumen produk kosmetik
MS GLOW dan Naavagreen
7

5 Pengaruh Penggunaan Penelitian ini menggunakan Pada Pada


Aplikasi Tiktok Dan metode penelitian penelitian penelitian
Brand Awareness kuantitatif. Hasil penelitian ini terdapat ini tidak
Terhadap Minat Beli ini adalah penggunaan variabel membahas
Produk Kecantikan aplikasi tiktok dan brand yang sama tentang
Implora Di Malang awareness berpengaruh yaitu Brand Product
secara simultan terhadap Awareness Placement
(Ekonomi et al., n.d.) minat beli produk kecantikan dan minat
Implora di Malang. beli.
Berdasarkan hasil uji parsial,
brand awareness memiliki
pengaruh yang lebih tinggi
dibanding variabel
penggunaan aplikasi tiktok,
penggunaan aplikasi tiktok
berpengaruh positif dan
signifikan.

6 Pengaruh Product Penelitian ini menggunakan Pada Pada


Placement Terhadap metode eksperimen . Pada penelitian penelitian
Brand Awareness Mie hasil data penelitian uji ini terdapat ini tidak
Sedaap Cup dalam Film eksperimen menggunakan variabel membahas
Cinta Brontosaurus di paired sample t-test yang sama tentang
Kalangan Remaja didapatkan angka yaitu Minat Beli
Surakarta signifikansi 0,001. Pada Brand
hasil tabulasi data, kategori Awareness
(Widayanti, 2019) Top of Mind mendapatkan dan
jumlah prosentase paling Product
tinggi yakni 20,33%. Namun Placement
terdapat fakta bahwa, skor
paling tinggi pada pengujian
peritem pada kesadaran
merek terdapat pada kategori
brand recognition yaitu,
mengenai pernyataan bahwa
8

responden telah mengenal


produk “Mie Sedaap Cup”
dari tayangan iklan.
7 Pengaruh Dimensi Penelitian ini menggunakan Pada Pada
Product Placement Dalam metode penelitian penelitian penelitian
Drama Korea Terhadap kuantitatif. Hasil penelitian ini terdapat ini tidak
Minat Beli Konsumen ini adalah responden variabel membahas
(Studi Pada Penggemar memiliki tanggapan yang yang sama tentang
Drama Korea Di baik terhadap strategi yaitu Brand
Indonesia Tahun 2013) penggunaan product Product Awareness
1. (Putri, 2013) placement dalam Drama Placement
2. Korea, minat beli konsumen dan Minat
3. terhadap produk yang Beli
menggunakan strategi
product placement juga
dinilai baik sehingga Secara
keseluruhan hasil
pengolahan data, variabel
product placement
mempunyai pengaruh yang
positif dan nyata terhadap
minat beli konsumen sebesar
43,3%.
8 Pengaruh Product Metode penelitian yang Pada Pada
Placement Pond’s Age digunakan pada penelitian penelitian penelitian
Miracel Terhadap Brand ini adalah metode ini terdapat ini tidak
Awareness dan Purchase kuantitatif.Hasil penelitian variabel membahas
Intention Pada Aplikasi ini adalah secara simultan yang sama tentang
Viu (Studi Kasus Pada dan signifikan variabel yaitu minat beli.
Masyarakat Kota Product Placement, Brand Product
Bandung). Awareness secara bersama – Placement
(Hanida Yasmin & Eka sama berpengaruh terhadap dan Brand
9

Saputri, n.d.) variabel Purchase Intention . Awareness

9 Pengaruh Brand Metode penelitian yang Pada Pada


Awareness dan Brand
digunakan dalam penelitian penelitian penelitian
Image terhadap Minat
Beli Produk Kecantikan ini adalah penelitian ini terdapat ini tidak
Innisfree
kuantitatif . Hasil penelitian variabel membahas
 (Santoso et al., 2019)
ini mengenai pengaruh yang sama tentang
brand awareness dan brand yaitu product
image terhadap minat beli Brand placement.
produk kecantikan Innisfree Awareness
kepada populasi pengguna dan minat
produk kecantikan Innisfree beli
dapat dikatakan bahwa
brand awareness dan brand
image memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap
minat beli produk kecantikan
Innisfree sebesar 43,6%
10 Pengaruh Kesadaran Metode penelitian yang Pada Pada
Merek Dan Persepsi digunakan dalam penelitian penelitian penelitian
Kualitas Terhadap ini adalah kuantitatif. ini terdapat ini tidak
Keputusan Pembelian Hasil Penelitian ini adalah variabel membahas
Laptop Asus Di Kota variabel Kesadaran Merek yang sama tentang
Surabaya. dan Kualitas Merek yaitu Product
berpengaruh signifikan Brand Placement,
( Moh. Haris Indra
terhadap Keputusan Awareness Minat Beli
Permata IGN. Anom
Pembelian. Variabel yang
Maruta Rachmawati
10

novaria,2018) berpengaruh dominan


terhadap Keputusan
Pembelian Laptop Asus di
Kota Surabaya adalah
Variabel Persepsi Kualitas
(X2), karena mempunyai
nilai korelasi parsial lebih
besar dibandingkan variabel
Kesadaran Merek (X1)

Sumber : Penelitian Terdahulu


2.2 Landasan Teori
2.2.1 Promosi
A. Pengertian Promosi
Promosi merupakan suatu bentuk komunikasi pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk
yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. (Alma dalam Syardiansah:
2017).Menurut Budianto (2015), promosi adalah suatu komunikasi informasi
penjual dan pembeli yang bertujuan untuk mengubah sikap dan tingkah laku
pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi membeli
dan tetap mengingat produk tersebut.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disumpilkan bahwa promosi merupakan
salah satu komunikasi antara penjual dan pembeli dengan melakukan beberapa
tindakan seperti menyebarkan informasi produk yang diharapkan dapat
mempengaruhi minat beli konsumen akan sebuah produk
11

B. Tujuan Promosi
Menurut Tjiptono (2015:384), pada umumnya kegiatan promosi harus
mendasarkan kepada tujuan sebagai berikut:
a. Kegiatan promosi yang bertujuan untuk berusaha menginformasikan
konsumen akan produk tertentu baik itu produk maupun merek baru atau produk
dan merek yang sudah lama tetapi belum luas terdengar oleh konsumen.
b. Kegiatan promosi yang bersifat membujuk dan mendorong konsumen untuk
melakukan pembelian atas produk yang ditawarkan. Perusahaan lebih
mengutamakan penciptaan kesan positif kepada konsumen agar promosi dapat
berpengaruh terhadap perilaku pembeli dalam waktu yang lama.
c. Promosi yang bersifat mengingatkan ini dilakukan untuk mempertahankan
merek produk di hati masyarakat, dan mempertahankan pembeli yang akan
melakukan transaksi pembelian secara terus-menerus.
C. Indikator Promosi
Menurut Kotler dan Armstrong (2012), indikator-indikator promosi diantaranya
adalah:
1. Advertising yaitu periklanan dalam semua bentuk presentasi dan promosi
nonpersonal yang dibayar oleh sponsor untuk mempresentasikan gagasan, barang
atau jasa
2. Sales Promotion (Promosi penjualan) yaitu insentif-insentif jangka pendek
untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.
3. Personal selling (penjualan perseorangan) yaitu presentasi personal oleh
tenaga penjualan dengan tujuan menghasilkan penjualan dan membangun
hubungan dengan konsumen.
4. Public relations (hubungan masyarakat) yaitu membangun hubungan yang
baik dengan berbagai publik perusahaan supaya memperoleh publisitas yang
menguntungkan, membangun citra perusahaan yang bagus, dan menangani atau
meluruskan rumor, cerita serta event yang tidak menguntungkan.
5. Direct marketing yaitu penjualan langsung dengan tujuan untuk memperoleh
tanggapan segera dan membina hubungan yang abadi dengan konsumen.

2.2.2 Product Placement


A. Pengertian Product Placement
Product placement adalah sebuah cara untuk meningkatkan promosi sebuah
produk atau jasa dengan menampilkan produknya dengan kesan bahwa keberadaan
12

produk tersebut seolah-olah menjadi bagian dari cerita film. (Belch dan Belch:
2007). Menurut Panda (2004), product placement didefinisikan sebagai suatu
praktek penempatan produk bermerek, kemasan atau barang merek dagang lainnya
pada sebuah film, program televisi, atau media digital lainnya yang bertujuan untuk
meningkatkan ingatan akan merek dan secara singkat dapat mempermudah dalam
pengenalan suatu produk di suatu lokasi pembelian
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Product placement
adalah alat untuk melakukan promosi dengan menampilkan suatu produk yang
disispkan dalam adegan film sehingga seolah-olah produk tersebut menjadi bagian
dari sebuah film.
B. Jenis Product Placement
Astous & Seguin (1998) membagi bentuk product placement dalam 3 jenis
yaitu :
1. Implicit Brand
Jenis dari brand/product placement di mana sebuah merek, produk
maupun perusahaan ditampilkan dalam adegan atau scene suatu film ataupun
program televisi tanpa disebutkan secara formal. Bentuk product placement ini
bersifat pasif sehingga nama merek, logo, produk ataupun nama perusahaan
muncul tanpa adanya penjelasan apapun mengenai manfaat ataupun
kelebihannya.
2. Integrated Explicit Brand
Jenis dari Product Placement di mana sebuah merek, produk, maupun
perusahaan disebutkan secara formal dalam suatu program televisi ataupun
dalam adegan film. Sifat product placement ini adalah aktif. Pada tipe ini
manfaat ataupun keunggulan produk turut dikomunikasikan.
3. Non Integrated Explicit Brand
Jenis dari product placement di mana sebuah merk, produk, maupun
perusahaan disebutkan secara formal tetapi tidakterintegrasi dalam adegan atau
scene
Pada drama Korea Vincenzo termasuk jenis Implicit Brand dimana drama
Korea Vincenzo menampilkan produk Kopiko dalam adegan atau scene pada
drama yang ditayangkan di channel Tvn (channel Televisi di Korea Selatan)
dan dapat diakses di negara lain melalui Netflix . Netflix merupakan layanan
streaming yang menawarkan berbagai acara TV dari beberapa negara.
13

C. Dimensi Product Placement


Kristanto & Brahmana (2015) , mengklasifikasikan product placement dalam
tiga dimensi yaitu :
1. Visual Dimension (Dimensi visual) merupakan tampilan sebuah merk dalam
sebuah layar atau yang lebih dikenal sebagai screen placement. Bentuk dimensi
ini memiliki tingkatan yang berbeda-beda tergantung dari jumlah tampilan dalam
layar, gaya pengambilan kamera atau angle dan juga sebagainya.
2. Auditory Dimension (Dimensi auditory) merupakan penyebutan suatu merek
dalam sebuah dialog atau lebih dikenal dengan script placement. Dimensi ini
memiliki variasi tingkatan tergantung dari frekuensi penyebutan merek,
penekanan dalam menyebut merek, gaya bahasa, intonasi, penempatan dalam
dialog dan juga actor atau aktris yang menyebutkan merek tersebut.
3. Plot Connection Dimension (PCD) Dimensi ini merupakan gabungan semua
dimensi penempatan merek dalam cerita sebuah film. PCD yang tinggi akan
memperkuat tema elemen cerita. Dimensi placement ini paling sering dilakukan
dan dapat dikatakan paling efektif karena biasanya memiliki dampak yang besar
dalam mengkomunikasikan sebuah merek.
2.2.3 Brand
A. Pengertian Brand
Dalam bahasa Indonesia , Brand dikenal dengan sebutan merek. Menurut
Keller (2008:5) Sebuah merek merupakan lebih dari sekedar produk, karena
mempunyai sebuah dimensi yang menjadi diferensiasi dengan produk lain yang
sejenis. Sehingga dapat membangun merek yang kuat dengan ekuitas besar
memberikan manfaat yang sangat banyak pada perusahaan pemegang merek
tersebut.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Brand adalah aset
yang penting dari suatu perusahaan yang digunakan sebagai kunci identitas dari
suatu produk dalam membangun hubungan antara perusahaan dengan konsumen
sehingga merek yang kuat dapat memberikan banyak manfaat bagi perusahaan.
Menurut Surachman (2008) terdapat enam tingkat pengertian merek, diantaranya
yaitu:
1. Atribut Setiap merek memiliki atribut. Atribut ini perlu dikelola dan
diciptakan agar konsumen dapat mengetahui dengan pasti atribut-atribut apa
saja yang terdapat dalam suatu merek.
14

2. Manfaat Merek sebagai atribut mempunyai dua manfaat yaitu manfaat


emosional dan manfaat fungsional. Atribut “mudah didapat” dapat
diterjemahkan sebagai manfaat fungsional. Atribut “mahal” dapat
diterjemahkan sebagai manfaat emosional.
3. Nilai Merek juga harus menyatakan nilai bagi produsennya.
4. Budaya Merek mewakili budaya tertentu.
5. Kepribadian Merek dapat mencerminkan kepribadian tertentu.
6. Pemakai Merek menunjukan jenis konsumen yang membeli atau memakai
merek tersebut, maka dari itu para penjual menggunakan analogi untuk
dapat memasarkan mereknya kepada konsumen.
B. Peran Brand
Menurut Kotler (2009), merek juga memiliki peran terhadap perusahaan antara lain:
1. Menyederhanakan penanganan atau penelusuran produk.
2. Membantu mengatur catatan persediaan dan catatan akuntansi.
3. Menawarkan perlindungan hukum kepada perusahaan untuk fitur-fitur atau
aspek unik produk. Bagi perusahaan, merek mempresentasikan bagian
properti hukum yang sangat berharga, dapat mempengaruhi konsumen,
dapat dibeli dan dijual, serta memberikan keamanan pendapatan masa depan
yang langgeng.
C. Kiteria Merek yang Baik
Menurut Kotler (2009) terdapat enam pemilihan kriteria merek yang baik,
diantaranya adalah:
1. Dapat diingat
Merek harus dapat diingat dan dikenali dengan mudah oleh konsumen.
2. Berarti
Merek harus kredibel dan mencirikan karakter yang sesuai, serta
menyiratkan sesuatu tentang bahan atau tipe orang yang mungkin
menggunakan merek.
3. Dapat disukai
Seberapa menarik estetika dari merek dan dapat disukai secara visual,
verbal, dan lainnya.
4. Dapat dipindahkan
Merek dapat digunakan untuk memperkenalkan produk baru dalam kategori
yang sama atau berbeda dengan melintasi batas geografis dan segmen pasar.
15

5. Dapat disesuaikan
Merek harus dengan mudah dapat disesuaikan atau diperbarui sesuai dengan
kebutuhan pasar.
6. Dapat dilindungi
Merek harus dapat dipatenkan atau dapat dilegalkan secara hukum, sehingga
tidak mudah ditiru oleh pesaing.
2.2.4 Brand Awareness
A. Pengertian Brand Awareness
Ducan (2008) berpendapat bahwa Brand Awareness atau kesadaran merek
merupakan kemampuan konsumen dalam mengenali atau mengingat merek melalui
pesan yang ditangkap oleh konsumen pada saat kemunculan produk dari identitas
produknya seperti nama merek, logo, slogan, bentuk kemasan dan sebagainya.
Menurut Aaker (2008), kesadaran merek merupakan kemampuan dari pelanggan
potensial untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek termasuk ke
dalam kategori produk tertentu.
Sedangkan menurut Menurut Tjiptono (2007) kesadaran merk adalah
kesanggupan seseorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali
bahwa suatu merk merupakan bagian dari kategori produk tertentu. Brand awareness
merupakan hal yang penting dalam mempengaruhi niat beli konsumen, tujuan dari
kesadaran merek adalah untuk membedakan suatu produk atau brand dengan produk
lainnya. Sehingga suatu produk dapat memiliki nilai yang nantinya dapat menjadi
pertimbangan konsumen ketika akan melakukan proses pembelian suatu produk
(Suciningtyas, 2012).
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa brand awareness
adalah kemampuan konsumen dalam mengingat atau mengenali suatu produk
melalui identitas produk seperti merk,logo,kemasan, dan sebagainya yang
merupakan pembeda suatu produk dengan produk lain.
Brand awareness tercipta dengan meningkatkan pengenalan brand melalui
terpaan berulang dan asosiasi yang kuat dengan kategori produk yang pantas atau
dengan pembelian yang relevan. Kedalaman brand awareness dapat diketahui
melalui pengenalan ataupun pengingatan terhadap merek. (Keller 2008:54)
B. Dimensi Brand Awareness
Menurut Aaker (2013:205), kemampuan konsumen dalam mengukur Brand
Awareness (kesadaran merek) dapat di lihat dari beberapa dimensi antara lain:
16

1. Top of Mind adalah merek yang pertama kali di ingat dan paling di ingat
oleh konsumen.
2. Brand Recall adalah pengingat kembali terhadap merek.
3. Brand Recognition adalah pengenalan merek dimana tingkat kesadaran
merek oleh konsumen masih sangat rendah, masih perlu di bantu dengan
menyebutkan ciri- ciri produk untuk mengingat produk.
4. Unware of Brand yaitu tingkatan paling rendah karena dalam piramida
kesadaran merek terletak di bagian paling bawah, dimana konsumen tidak
atau belum menyadari adanya suatu merek.
C. Kegunaan (nilai guna) brand awareness
Kegunaan (nilai guna) brand awareness terhadap merek menurut Durianto
(2004:7) adalah:
1. Brand awareness menjadi sumber asosiasi lain
Ketika konsumen sadar terhadap suatu merek produk maka akan muncul
persepsi konsumen atas produk tersebut
2. Familiar atau rasa suka .
Semakin tinggi brand awareness konsumen, maka antara konsumen dengan
suatu brand menjadi lebih dekat atau akrab.
3. Subtansi atau komitmen .
Brand awareness dapat menandakan keberadaan komitmen dan inti yang
sangat penting bagi suatu perusahaan. Jadi jika kesadaran atas brand tinggi,
kehadiran brand itu selalu dapat kita rasakan
4. Mempertimbangkan merek.
Langkah pertama dalam suatu proses pembelian adalah menyeleksi brand-
brand yang dikenal dalam suatu kelompok untuk dipertimbangkan dan
diputuskan brand mana yang akan di beli.
2.2.5 Minat Beli
A. Pengertian Minat Beli
Minat beli menurut Sumarwan (2011), merupakan bagian dari komponen
perilaku dalam sikap mengkonsumsi. Minat beli adalah tahap dimana konsumen
membentuk pilihan mereka diantara beberapa merek yang tergabung dalam
perangkat pilihan, kemudian pada akhirnya melakukan suatu pembelian pada suatu
altenatif yang paling disukainya atau proses yang dilalui konsumen untuk
membeli suatu barang atau jasa yang didasari oleh bermacam pertimbangan
(Sukmawati dan Suyono dalam Pramono, 2012).
17

Minat beli merupakan kemungkinan konsumen akan membeli sebuah


produk atau jasa. Sebuah peningkatan dalam minat beli berarti peningkatan pada
kemungkinan dilakukan pembelian. Minat beli diartikan sebagai sebuah keinginan
konsumen untuk membeli sebuah produk atau jasa.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa minat beli merupakan
keinginan konsumen untuk melakukan pembelian produk melaului beberapa proses
pecarian informasi dan pertimbangan yang dilakukan oleh konsumen sebelum
akhirnya memutuskan untuk membeli produk tersebut.
B. Dimensi Minat Beli
Menurut Ferdinand (2016:24) , minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-
indikator sebagai berikut:
1. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk.
2. Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan
produk kepada orang lain.
3. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang
yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya
dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk prefrensinya.
4. Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu
mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari
informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.
C. Aspek-aspek Minat Membeli
Lucas dan Britt (2003) berpendapat ada empat aspek minat membeli, yaitu:
1. Perhatian (attention)
Perhatian yaitu pemusatan pengamatan konsumen pada suatu produk yang
dianggap menarik.
2. Ketertarikan (interest)
Ketertarikan yaitu munculnya dorongan yang lebih untuk memperhatikan
suatu produk dan ditunjukkan dengan usaha mendekati produk tersebut.
Setelah adanya perhatian maka akan timbul rasa tertarik.
3. Keinginan (desire)
Keinginan yaitu dorongan untuk memiliki dan mengetahui lebih mendalam
suatu produk. Ketika ada ketertarikan, maka akan muncul keinginan pada
diri konsumen untuk menggunakan.
18

2.3 Definisi Konsep


a. Product Placement
Product placement adalah sebuah cara untuk meningkatkan promosi sebuah
produk atau jasa dengan menampilkan produknya dengan kesan bahwa keberadaan
produk tersebut seolah-olah menjadi bagian dari cerita film (Belch dan Belch: 2007).
b. Brand Awareness
Brand Awareness atau kesadaran merek merupakan kemampuan konsumen
dalam mengenali atau mengingat merek melalui pesan yang ditangkap oleh
konsumen pada saat kemunculan produk dari identitas produknya seperti nama
merek, logo, slogan, bentuk kemasan dan sebagainya (Ducan, 2008).
c. Minat Beli
Minat beli adalah tahap dimana konsumen membentuk pilihan mereka
diantara beberapa merek yang tergabung dalam perangkat pilihan, kemudian pada
akhirnya melakukan suatu pembelian pada suatu altenatif yang paling disukainya
atau proses yang dilalui konsumen untuk membeli suatu barang atau jasa yang
didasari oleh bermacam pertimbangan (Sukmawati dan Suyono dalam Pramono,
2012).
2.4 Definisi Operasional
1. Product Placement
Kristanto & Brahmana (2015) , mengklasifikasikan product placement dalam
tiga indikator yaitu :
a. Dimensi visual merupakan tampilan sebuah merk dalam sebuah layar atau
yang lebih dikenal sebagai screen placement. Bentuk dimensi ini memiliki
tingkatan yang berbeda-beda tergantung dari jumlah tampilan dalam layar,
gaya pengambilan kamera atau angle dan juga sebagainya.
b. Dimensi auditory merupakan penyebutan suatu merek dalam sebuah dialog
atau lebih dikenal dengan script placement. Dimensi ini memiliki variasi
tingkatan tergantung dari frekuensi penyebutan merek, penekanan dalam
menyebut merek, gaya bahasa, intonasi, penempatan dalam dialog dan juga
actor atau aktris yang menyebutkan merek tersebut.
c. Koneksi alur Cerita (PCD) Dimensi ini merupakan gabungan semua
dimensi penempatan merek dalam cerita sebuah film.
2. Brand Awareness
Menurut Aaker (2013:205), kemampuan konsumen dalam mengukur Brand
Awareness (kesadaran merek) dapat di lihat dari beberapa indikator antara lain:
19

a. Puncak Pikiran adalah merek yang pertama kali di ingat dan paling di ingat
oleh konsumen.
b. Pengingatan Kembali adalah pengingat kembali terhadap merek.
c. Pengenalan Merek adalah pengenalan merek dimana tingkat kesadaran
merek oleh konsumen masih sangat rendah, masih perlu di bantu dengan
menyebutkan ciri- ciri produk untuk mengingat produk.
d. Kurangnya kesadaran terhadap Merek yaitu tingkatan paling rendah karena
dalam piramida kesadaran merek terletak di bagian paling bawah, dimana
konsumen tidak atau belum menyadari adanya suatu merek.
3. Minat Beli
Menurut Ferdinand (2016:24) , minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-
indikator sebagai berikut:
a. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk.
b. Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan
produk kepada orang lain.
c. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang
yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya
dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk prefrensinya.
d. Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu
mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari
informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.
2.5 Hubungan Product Placement dan Brand Awareness terhadap Minat Beli
1. Hubungan Product Placement terhadap Minat Beli
Dalam penelitian Juliana dan Sihombing (2019) menunjukkan bahwa product
placement berpengaruh positif signifikan terhadap minat beli, Hal ini dikarenakan
product placement memberikan cara-cara alternatif untuk mengekspos produknya
dimana audience-nya cenderung mau untuk menerimanya, terutama di Indonesia
sehingga penempatan produk yang tepat dalam film akan meningkatkan minat beli
konsumen terhadap suatu produk . Minat beli muncul ketika seseorang telah
mendapatkan informasi yang cukup mengenai produk yang diinginkan (Chinomona,
2013:3).
2. Hubungan Brand Awareness terhadap Minat Beli
Dalam penelitian Fadhilla dan Hidayat (2018) brand awareness berpengaruh
signifikan terhadap minat beli karena pada umumnya, konsumen cenderung lebih
memilih untuk membeli produk dengan brand yang sudah dikenalnya atas
pertimbangan-pertimbangan yang ada. Bagaimanapun juga, brand yang sudah
20

dikenal seseorang dapat menghindari konsumen dari risiko pemakaian dengan


asumsi bahwa merek yang dikenal dapat diandalkannya (Durianto dkk, 2004).
3. Hubungan Product Placement dan Brand Awareness terhadap Minat beli
Pada penelitian Diah (2021) Product Placement dan Brand Awareness
berpengaruh signifikan terhadap minat beli karena suatu iklan dapat membuat
kosumen menjadi sadar terhadap sebuah merk sehingga menimbulkan minat untuk
membeli.

2.6 Kerangka Dasar Pemikiran

Product
H1
Placement (X1)
Minat Beli (Y)
H2
Brand
Awareness (X2)
H3

Gambar 2.1
Kerangka Dasar Pemikiran
2.7 Hipotesis
Dalam penelitian ini penulis menyajikan dua jenis hipotesis yaitu hipotesis
penelitian dan hipotesis statistik yaitu sebagai berikut :
a. Hipotesis Penelitian
H1 : Product Placement berpengaruh signifikan terhadap minat beli Kopiko
pada drama Korea vincenzo di Surabaya.
H2 : Brand Awareness berpengaruh signifikan terhadap minat beli Kopiko
pada drama Korea vincenzo di Surabaya.
H3 : Product Placement dan Brand Awareness berpengaruh signifikan
terhadap minat beli Kopiko pada drama Korea vincenzo di Surabaya.
21

b. Hipotesis Statistik
Berdasarkan hipotesis penelitian, penulis juga menyajikan dalam hipotesis
statistik yaitu sebagai berikut :
Hipotesis pertama
Ho : Product Placement tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli
Kopiko pada drama Korea vincenzo di Surabaya
Ha : Product Placement berpengaruh signifikan terhadap minat beli Kopiko
pada drama Korea vincenzo di Surabaya.
Hipotesis Kedua
Ho : Brand Awareness tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli
Kopiko pada drama Korea vincenzo di Surabaya.
Ha : Brand Awareness berpengaruh signifikan terhadap minat beli Kopiko
pada drama Korea vincenzo di Surabaya.
Hipotesis Ketiga
Ho : Product Placement dan Brand Awareness tidak berpengaruh signifikan
terhadap minat beli Kopiko pada drama Korea vincenzo di Surabaya
Ha : Product Placement dan Brand Awareness berpengaruh signifikan
terhadap minat beli Kopiko pada drama Korea vincenzo di Surabaya
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif kausal. Menurut Sugiyono
(2016), penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan kausal merupakan
hubungan yang sifatnya sebab-akibat, dimana salah satu variabel (independen)
mempengaruhi variabel yang lain (dependen). Variabel independen pada penelitian
ini adalah product placement (X1) , brand awareness (X2) dan Variabel dependen
pada penelitian ini adalah minat beli.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitatif adalah suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan
deduktif-induktif. Penelitian ini menggunakan metode sampling non-probability
sampling. Populasi pada penelitian ini yaitu penonton drama Korea Vincenzo di
Surabaya dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu kuesioner melalui
media google form.
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah sekumpulan wilayah penelitian, baik objek maupun subjek
yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu guna memperoleh informasi untuk
penelitian (Riadi, 2016). Adapun yang menjadi populasi didalam penelitian ini
adalah penonton drama Korea Vincenzo di Surabaya.
3.2.2 Sampel
Penelitian ini menggunakan metode non-probability sampling (pengambilan
sampel secara tidak acak) dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Menurut Sugiyono (2014) Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu.Pertimbangan yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi:
1. Penonton drama Korea Vincenzo
2. Berusia 18-30 tahun
3. Bertempat tinggal di Surabaya
Dalam menentukan sampel yang tidak diketahui jumlah populasinya maka
digunakan rumus menurut (Slovin: 2008)

23
24

Keterangan :
n = Jumlah sampel
Z = Tingkat distribusi normal. Skor pada tingkat signifikan
tertentu (dengantingkat keyakinan sebesar 95%). Jadi
nilai Z = 1,96
Moe = Margin of Eror atau kesalahan maksimum sebesar 5%.
Batas kesalahan atau margin of error dalam penelitian ini adalah 5%, sehingga
tingkat akurasinya sebesar 95%. Sampel yang diambil untuk mengisi kuesioner
online sejumlah 96,04 responden dan di bulatkan menjadi 96 responden.
3.3 Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian
3.3.1 Skala Pengukuran
Pada penelitian ini skala pengukuran yang digunakan oleh peneliti adalah
dengan menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2016) skala likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seorang atau kelompok orang tentang
fenomena sosial.
Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi
dari sangat positif sampai sangat negatif.
Tabel 3.1
Skala Likert

Alternatif Jawaban Skor


Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Kurang Setuju (KS) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
25

3.3.2 Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa angket
atau kuisioner yang dibuat sendiri oleh peneliti. Sugiyono (2014) menyatakan bahwa
“Instrumen penelitian adalah suatu alat pengumpul data yang digunakan untuk
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Dengan demikian,
penggunaan instrumen penelitian yaitu untuk mencari informasi yang lengkap
mengenai suatu masalah, fenomena alam maupun sosial.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
menghasilkan data yang akurat yaitu dengan menggunakan skala Likert. Sugiyono
(2014) menyatakan bahwa “ Skala Likert digunakan untuk mengukur suatu sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu fenomena
sosial”.
3.3 Jenis Data dan Sumber Data
3.3.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Data primer
Data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung tanpa melalui
perantara (sumber utama) . Pada penelitian ini data primer yang digunakan adalah
data yang diperoleh peneliti dari responden melalui kuesioner.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh secara tidak langsung melalui
media perantara. Pada penelitian ini data sekunder yang digunakan adalah tinjauan
pustaka yang bersumber dari jurnal,artikel,buku sebagai penunjang dalam
melengkapi data yang diperlukan dalam penelitian ini,mulai dari teori hingga
konsep.
3.3.2 Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini adalah data kuantitatif. Data Kuantitatif
merupakan data atau informasi yang di dapatkan dalam bentuk angka yang
bersumber dari data yang diperoleh dari kuesioner. Dalam bentuk angka ini maka
data kuantitatif dapat di proses menggunakan rumus matematika atau dapat juga di
analisis dengan sistem statistik yaitu menggunakan software SPSS.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada peneltian ini adalah dengan
menggunakan kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan secara tertulis kepada
26

responden untuk dijawabnya (Sugiyono,2014).Jenis kuesioner yang digunakan


adalah kuisioner tertutup dimana daftar pertanyaan yang alternatif jawabannya telah
disediakan oleh peneliti melalui media google form.
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan software
SPSS versi 20 . Adapun analisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk valid tidaknya sebuah kuesioner. Instrume yang
valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu
valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur (Sugiyono:2014).
Adapun syarat uji validitas yaitu:
a. Jika pada taraf keyakinan 95%, nilai r-hitung > r-tabel, dinyatakan bahwa
instrumen valid.
b. Jika pada taraf keyakinan 95%, nilai r-hitung < r-tabel, dinyatakan bahwa
instrumen tidak valid.
b. Uji Reabilitas
Uji reabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih. Suatu
variabel dikatakan reliabel apabila kriteria suatu pengujian pengujian menunjukkan
nilai cronbach’s alpha lebih dari 0,60 (α > 0,60), maka ukuran kuesioner yang
dipakai sudah reliabel (Sugiyono,2014).
2. Teknik Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
a) Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2018:161) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Rumus yang digunakan dalam uji normalitas ini adalah rumus Kolmogorov-Smirnov
dengan ketentuan data berdistribusi normal jika signifikansi>0,05 dan data tidak
berdistribusi normal, jika signifikansi<0,05.
b) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2018:107). Model regresi yang
baik sebenarnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Untuk mendeteksi
ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai variance inflation factor
27

(VIF) dan tolerance. Suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah yang
mempunyai nilai VIF0,1. Jika nilai VIF>10 dan nilai tolerance Uji Autokorelasi
c) Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu
pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2018:111). Autokorelasi terjadi karena
observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Uji
autokorelasi dilakukan dengan metode Durbin Watson (DW). Menurut Ghozali
(2018:112) dasar penentuan ada atau tidaknya kasus autokorelasi didasari oleh
kaidah berikut:
1. 0 < d < dl = ada autokorelasi positif
2. dl ≤ d ≤ du = tidak ada autokorelasi positif
3. 4 – dl < d < 4 = ada autokorelasi negatif
4. 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl = tidak ada autokorelasi negatif
5. du < d < 4 – du = tidak ada autokorelasi positif atau negatif.
d) Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2018:137) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan lain. Apabila varian dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan apabila berbeda disebut
heteroskedastisitas.
Model yang baik adalah model yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk
menguji ada atau tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji Glejser, yaitu meregresi
nilai absolut residual terhadap variabel independen. Tidak terjadi heteroskedasitas
apabila nilai signifikansinya>0,05. Sebaliknya, terjadi heteroskedasitas apabila nilai
signifikansinya.
3. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis Regresi Linear Berganda digunakan secara bersamaan untuk meneliti
pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel tergantung dengan
skala interval (Umi Narimawati;2008).Sehingga persamaan umum regresi linier
berganda dalam penelitian ini adalah:
Y=a+b1X1+b2X2
28

Keterangan :
Y : Minat Beli
X1 : Brand Awareness
X2 : Product Placement
a : Nilai Konstanta
b1 : Nilai Koefisien Regresi Brand Awareness
b2 : Nilai Koefisien Regresi Product Placement

4. Koefisien Determinasi (R²)


Dalam analisis korelasi, terdapat suatu angka yang disebut dengan Koefisien
Determinasi, yang besarnya adalah kuadrat dari koefisien korelasi (r²),di mana
koefisien determinasi (penentu) dinyatakan dalam persen, sehingga koefisien ini
berguna untuk mengetahui besarnya kontribusi pengaruhukuran perusahaan terhadap
nila perusahaan.(Sugiyono, 2014) .
5. Uji t
Digunakan untuk pengujian satu arah dan dimaksudkan untuk mengetahui
hubungan antara variabel-variabel bebas (X) terhadap variabel tergantung (Y) secara
parsial. Pengujian dengan mengikuti distribusi t untuk derajat bebas n-5.
6. Uji F
Di dalam regresi linier berganda, uji F memiliki peran menyeluruh bagi model
dan masing-masing variabel bebas dinilai dengan uji t terpisah. Dimaksudkan untuk
mengukur seberapa besar pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap
variabel tidak bebas.
BAB IV
PENYAJIAN ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Penyajian Data
4.1.1 Gambaran Obyek Penelitian
PT Mayora Indah Tbk adalah perusahaan makanan dan minuman Indonesia
yang didirikan pada 17 Februari 1977. Perusahaan ini diakui sebagai produsen
permen kopi terbesar di dunia melalui merek Kopiko. Permen Kopiko sendiri telah
ada sejak tahun 1982, dan telah diperkenalkan secara luas pada tahun 1990, di
berbagai negara di dunia termasuk salah satunya juga di negara-negara yang masuk
kawasan benua Asia.
Saat ini kopiko tidak hanya ada dipasar lokal, karena permen Kopiko dapat
dengan mudah ditemukan di banyak toko swalayan di berbagai negara. Antara lain
Belanda, Jerman, Australia, Thailand, Malaysia, Filipina, Meksiko, Arab Saudi,
Polandia, sampai Afrika Selatan.
Kantor pemasaran Mayora berada di sejumlah negara,Antara lain Malaysia,
Thailand, Filipina, Jerman, dan Polandia. Keberadaan pabrik Mayora di Thailand
dengan bendera PT Inbisco Niaga juga menjadi mendukung ekspansi Kopiko di
pasar ekspor. Mayora juga membuka pusat pengemasan Kopiko dan beberapa
produk lain di Australia.
Menurut pengamat Pemasaran dan Manajemen dari Action COACH Herman
Susanto , salah satu keunggulan Kopiko adalah brand yang sudah menjadi top of
mind bagi konsumen lokal Kelebihan lainnya adalah Kopiko mampu mengelola
posisinya sebagai brand pioneer sehingga mampu mempertahankan diri menjadi
market leader.
Kopiko dengan berani mencoba melebarkan pemasaran dengan mengiklankan
produknya yaitu Kopiko Blister pada drama Korea Selatan yang berjudul
Vincenzo.Ketika beriklan di industri hiburan Korea Selatan, dikenal menelan biaya
yang tak sedikit. Untuk menampilkan permen Kopiko dalam 2 scene, menghabiskan
dana sekitar Rp2.5 miliar dan permen Kopiko sendiri diketahui muncul sebanyak 4
kali di drama Korea Vincenzo.
Jenis Kopiko yang ditayangkan pada drama Korea Vincenzo adalah Kopiko
Blister. Kopiko Blister merupakan salah satu produk dari Kopiko yang berbeda dari
permen Kopiko biasanya dimana pada satu kemasan kopiko berisi 6 buah permen.
Visi dan misi dari PT Mayora Indah Tbk adalah:
1. Menjadi produsen makanan dan minuman yang berkualitas dan
terpercaya di mata konsumen domestik maupun internasional dan
menguasai pangsa pasar terbesar dalam kategori produk sejenis.

29
30

2. Dapat memperoleh Laba Bersih Operasional diatas rata rata industri dan
memberikan value added yang baik bagi seluruh stakeholders Perseroan.
3. Dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan Negara.

Gambar 4.1 Produk Kopiko yang ditayangkan pada drama Korea

4.1.2 Karakteristik Responden


Karakteristik responden merupakan ragam latar belakang yang dimiliki
responden itu sendiri. Karakteristik ini untuk melihat responden memiliki
background seperti apa yang dalam penelitian ini background responden difokuskan
pada jenis kelamin, umur, pekerjaan. Hasil yang didapat adalah:
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis kelamin
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Aspek yang Diungkapkan Jumlah Responden Prosentase (%)
(Orang)
Laki-Laki 27 71,90
Perempuan 69 28,10
Jumlah 96 100
Sumber : Data Diolah Peneliti,2022
Dari total 96 responden berdasarkan jenis kelamin yang paling banyak
mengisi adalah jenis kelamin perempuan berjumlah 69 responden dengan prosentase
sebesar 71,90%
.
31

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia


Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Aspek yang Jumlah Responden Prosentase


Diungkapkan (Orang) (%)
18-21 Tahun 30 31,30
22-25 Tahun 39 40,60
26-30 Tahun 27 28,10
Jumlah 96 100

Sumber : Data diolah Peneliti,2022

Berdasarkan usia yang paling banyak mengisi adalah usia 22-25


tahun serjumlah 39 orang responden dengan prosentase 40,60% . Responden
yang paling banyak mengisi selanjutnya adalah usia 18-21 tahun serjumlah
30 responden dengan prosentase 31,30% dan yang paling sedikit adalah usia
26-30 berjumlah 27 responden dengan prosentase 28,10%

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan


Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Aspek yang Jumlah Responden Prosentase


Diungkapkan (Orang) (%)
Pelajar/Mahasiswa 35 36,40
Karyawan Swasta 34 35,40
PNS 19 19,80
Lainnya 8 8,40
Jumlah 96 100
Sumber : Data diolah Peneliti,2022
Dari hasil karakteristik responden berdasarkan pekerjaan yang
paling banyak mengisi adalah pelajar/mahasiswa sejumlah 35 responden
dengan prosentase sebesar 36,40%. Selanjutnya yang paling banyak mengisi
adalah karyawan swasta sejumlah 34 responden dengan prosentase 36,40%
32

dan sisanya adalah PNS sejumlah 19 responden dengan prosentase 19,80%


serta pekerjaan lainnya yaitu ibu rumah tangga sejumlah 8 responden
dengan prosentase 8,40%.

4.1.3 Uji Instrumen Data


A. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya kuesioner. Kriteria
pengujian validitas untuk diaangap valid adalah r hitung > r tabel.

Tabel 4.4

Uji Validitas

Variabel R Hitung R Tabel Kesimpulan


Product Placement (X1) X1.1 0,636 0,374 Valid
X1.2 0,507 0,374 Valid
X1.3 0,543 0,374 Valid
Brand Awareness (X2) X2.4 0,482 0,374 Valid
X2.5 0,549 0,374 Valid
X2.6 0,399 0,374 Valid
X2.7 0,390 0,374 Valid
Minat Beli (Y) Y.8 0,570 0,374 Valid
Y.9 0,380 0,374 Valid
Y.10 0,469 0,374 Valid
Y.11 0,518 0,374 Valid
Sumber : Data diolah SPSS , 2022
Dari hasil uji validitas , dapat disimpulkan bahwa masing-masing pernyataan pada
variabel X1 (Product Placement) , X2 (Brand Awareness), dan Y (Minat Beli)
berdasarkan presepsi dari responden dinyatakan valid karena setiap item dari r hitung >
r tabel
B. Uji Reabilitas
Uji reabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih. Suatu variabel
dikatakan reliabel apabila kriteria suatu pengujian pengujian menunjukkan nilai
cronbach’s alpha lebih dari 0,60 (α > 0,60)
33

Tabel 4.5

Uji Reabilitas

Sumber : Data Diolah SPSS , 2022


Berdasarkan hasil uji Reabilitas diatas diperoleh nilai cronbach’s alpha
0,692 > 0,600 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil uji reabilitas dinyatakan
Realibel sehingga menghasilkan data yang konsisten jika diuji berkali - kali.

4.2 Tabulasi Data


1.Tabulasi Data Product Placement (X1)

Tabel 4. 6

Tabulasi Data Product Placement(X1)

No Pernyataan Total Score Rata-Rata Score


Responden

1 2 3
1 4 4 5 13 4,30
2 4 5 4 13 4,30
3 5 5 4 14 4,60
4 5 5 5 15 5,00
5 5 5 5 15 5,00
6 5 5 5 15 5,00
7 4 4 4 12 4,00
8 5 4 5 14 4,60
9 5 5 5 15 5,00
10 5 4 5 14 4,60
11 5 5 4 14 4,60
12 4 4 4 12 4,00
34

13 4 4 5 13 4,30
14 4 4 4 12 4,00
15 4 5 5 14 4,60
16 4 4 4 12 4,00
17 4 4 4 12 4,00
18 4 4 5 13 4,30
19 4 4 4 12 4,00
20 5 4 5 14 4,60
21 4 5 4 13 4,30
22 5 5 5 15 5,00
23 4 5 4 13 4,30
24 4 4 5 13 4,30
25 4 5 4 13 4,30
26 5 4 5 13 4,30
27 4 5 4 13 4,30
28 4 4 5 13 4,30
29 4 4 4 12 4,00
30 5 5 5 15 5,00
31 5 5 5 15 5,00
32 5 4 5 14 4,60
33 4 4 4 12 4,00
34 4 4 4 12 4.00
35 4 4 5 13 4,30
36 4 4 5 13 4,30
37 4 5 4 13 4,30
38 4 4 4 12 4,00
39 4 5 4 13 4,30
40 4 4 4 12 4,00
41 4 4 4 12 4,00
42 4 4 4 12 4,00
43 5 4 5 14 4,60
44 4 4 5 13 4,30
45 4 4 4 12 4,00
46 4 4 4 12 4,00
47 5 5 5 15 5,00
35

48 4 4 5 13 4,30
49 5 4 4 13 4,30
50 4 4 5 13 4,30
51 4 4 4 12 4,00
52 5 4 5 14 4,60
53 5 4 4 13 4,30
54 4 4 5 13 4,30
55 4 5 4 13 4,30
56 5 5 5 15 5,00
57 5 4 5 14 4,60
58 4 4 4 12 4,00
59 4 4 4 12 4,00
60 4 4 5 13 4,30
61 4 5 5 14 4,60
62 5 5 4 14 4,60
63 4 5 4 13 4,30
64 5 5 5 15 5,00
65 5 4 5 14 4,60
66 4 4 5 13 4,30
67 5 4 4 13 4,30
68 4 5 5 14 4,60
69 4 4 4 12 4,00
70 5 5 4 14 4,60
71 5 5 4 14 4,60
72 5 4 4 13 4,30
73 5 5 4 14 4,60
74 5 4 4 13 4,30
75 5 4 4 13 4,30
76 5 4 5 14 4,60
77 5 4 5 14 4,60
78 5 5 4 14 4,60
79 5 4 5 14 4,60
80 5 5 4 14 4,60
81 5 4 4 13 4,30
82 5 5 4 14 4,60
36

83 5 4 4 13 4,30
84 5 4 4 13 4,30
85 5 5 4 14 4,60
86 5 4 4 13 4,30
87 5 5 4 14 4,60
88 5 4 4 13 4,30
89 5 5 4 14 4,60
90 4 5 4 13 4,30
91 5 4 4 13 4,30
92 4 4 5 13 4,30
93 4 4 5 13 4,30
94 4 4 4 12 4,00
95 4 4 4 12 4,00
96 4 4 5 13 4,30

Total 1260 417,3

Rata – Rata Score 4,34


Sumber : Data Diolah Peneliti,2022

Dari jumlah 96 responden variabel Product Placement memberikan nilai


4,34 artinya, responden setuju bahwa Product Placement Kopiko pada drama
Korea Vincenzo merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi minat
responden sebelum membeli produk Kopiko.
37

2. Tabulasi Data Brand Awareness (X2)


Tabel 4.7

Tabulasi Data Brand Awareness(X2)

No Pernyataan Total Score Rata-Rata Score


Responden

4 5 6 7
1 5 4 5 4 18 4,50
2 4 5 4 5 18 4,50
3 5 5 4 4 18 4,50
4 4 5 5 5 19 4,75
5 5 4 5 5 19 4,75
6 4 4 4 4 16 4,00
7 4 4 4 5 17 4,25
8 4 4 4 5 17 4,25
9 5 5 5 4 19 4,75
10 5 4 4 4 17 4,25
11 5 5 5 4 19 4,75
12 4 4 5 4 17 4,25
13 4 5 4 4 17 4,25
14 4 4 4 4 12 4,00
15 5 4 5 4 18 4,50
16 4 4 4 4 16 4,00
17 4 4 4 4 16 4,00
18 5 5 4 4 18 4,50
19 4 4 4 4 16 4,00
20 5 4 4 4 17 4,25
21 4 4 5 4 17 4,25
22 4 5 4 4 17 4,25
23 4 4 4 4 16 4,00
24 4 4 4 4 16 4,00
25 4 5 5 4 18 4,50
26 4 5 4 4 17 4,25
38

27 4 4 4 4 16 4,00
28 4 4 4 4 16 4,00
29 4 4 4 4 16 4,00
30 4 5 4 5 18 4,50
31 4 5 5 3 17 4,25
32 5 5 4 4 18 4,50
33 5 4 5 5 19 4,75
34 4 4 4 5 17 4,25
35 4 4 5 5 18 4,50
36 4 5 4 4 17 4,25
37 5 5 4 4 18 4,50
38 4 4 4 5 17 4,25
39 5 4 4 4 17 4,25
40 4 5 4 4 17 4,25
41 4 4 4 4 16 4,00
42 4 4 5 4 17 4,25
43 4 5 4 5 18 4,50
44 4 4 4 5 17 4,25
45 4 4 4 5 17 4,25
46 5 4 4 5 18 4,50
47 4 4 5 4 17 4,25
48 4 5 5 4 18 4,50
49 5 4 4 4 17 4,25
50 4 4 4 5 17 4,25
51 5 5 4 5 19 4,75
52 4 4 4 5 17 4,25
53 5 4 5 4 18 4,50
54 4 4 5 5 18 4,50
55 4 4 4 4 16 4,00
56 5 5 4 4 18 4,50
57 4 4 5 4 17 4,25
58 4 4 4 4 16 4,00
59 5 5 4 5 19 4,75
60 4 4 5 4 17 4,25
61 5 4 5 4 18 4,50
39

62 5 5 4 5 19 4,75
63 4 5 4 4 17 4,25
64 4 4 5 4 17 4,25
65 5 4 5 4 18 4,50
66 5 4 4 4 17 4,25
67 4 5 5 5 19 4,75
68 5 4 5 5 19 4,75
69 5 5 5 4 19 4,75
70 4 5 5 5 19 4,75
71 4 4 4 4 16 4,00
72 5 4 5 4 18 4,50
73 4 5 4 5 18 4,50
74 5 5 5 4 19 4,75
75 4 5 4 4 17 4,25
76 5 4 4 5 18 4,50
77 4 4 4 4 16 4,00
78 4 5 5 4 18 4,50
79 4 4 4 5 17 4,25
80 5 4 4 5 18 4,50
81 4 4 4 4 16 4,00
82 4 5 4 5 18 4,50
83 4 4 4 4 16 4,00
84 5 5 4 4 18 4,50
85 5 4 4 4 17 4,25
86 5 4 5 5 19 4,75
87 4 4 5 5 18 4.50
88 4 4 4 4 16 4,00
89 4 5 4 4 17 4,25
90 4 4 4 4 16 4,00
91 4 4 4 4 16 4,00
92 4 5 4 4 17 4,25
93 4 5 4 4 17 4,25
94 5 4 5 5 19 4,75
95 4 4 4 4 16 4,00
96 4 4 4 4 16 4,00
40

Total 1662 407,25

Rata – Rata Score 4,24


Sumber : Data Diolah Peneliti,2022
Berdasarkan hasil tabulasi data yang diperoleh dari pernyataan responden
pada variabel Brand awareness diperoleh nilai 4,24 artinya, responden setuju bahwa
Brand Awareness Kopiko pada drama Korea Vincenzo merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi minat responden sebelum membeli produk Kopiko.

3. Tabulasi Data Minat Beli (Y)


Tabel 4.8

Tabulasi Data Minat Beli (Y)

No Pernyataan Total Score Rata-Rata Score


Responden

8 9 10 11
1 4 5 5 4 18 4,50
2 5 5 4 5 19 4,75
3 4 5 4 4 17 4,25
4 5 4 5 5 19 4,75
5 4 4 4 5 17 4,25
6 5 5 4 4 18 4,50
7 4 4 4 5 17 4,25
8 5 4 5 5 19 4,75
9 4 5 5 4 18 4,50
10 4 4 5 4 17 4,25
11 4 5 4 4 17 4,25
12 5 5 4 5 19 4,75
13 5 4 4 4 17 4,25
14 4 5 4 4 17 4,25
15 5 5 4 5 19 4,75
16 4 4 4 4 16 4,00
41

17 5 5 4 5 19 4,75
18 5 5 5 5 20 5,00
19 4 4 5 4 17 4,25
20 5 5 5 5 20 5,00
21 4 4 4 4 16 4,00
22 5 5 5 5 20 5,00
23 4 4 4 5 17 4,25
24 4 4 4 4 16 4,00
25 5 5 4 4 18 4,50
26 4 4 4 4 16 4,00
27 4 5 4 4 17 4,25
28 4 4 5 4 17 4,25
29 4 4 4 4 16 4,00
30 5 4 5 5 19 4,75
31 4 4 5 4 17 4,25
32 4 4 4 4 16 4,00
33 4 5 4 4 17 4,25
34 4 4 4 4 16 4,00
35 3 4 4 4 15 3,75
36 4 4 4 4 16 4,00
37 4 4 5 4 17 4,25
38 4 4 4 4 16 4,00
39 4 4 4 4 16 4,00
40 5 5 4 5 19 4,75
41 4 4 4 5 17 4,25
42 5 5 4 4 18 4,50
43 4 4 4 5 17 4,25
44 5 5 5 5 20 5,00
45 5 5 5 4 19 4,75
46 5 5 4 4 18 4,50
47 5 4 5 4 18 4,50
48 5 5 5 5 20 5,00
49 5 4 4 4 17 4,25
50 5 5 4 4 18 4,50
51 4 4 5 4 17 4,25
42

52 4 4 4 4 16 4,00
53 5 5 4 5 19 4,75
54 5 4 5 4 18 4,50
55 4 4 4 4 16 4,00
56 4 5 4 4 17 4,25
57 5 4 5 4 18 4,50
58 4 4 4 4 16 4,00
59 4 5 4 4 17 4,25
60 4 4 4 4 16 4,00
61 5 5 5 4 19 4,75
62 5 5 4 4 18 4,50
63 4 5 5 4 18 4,50
64 4 4 5 4 17 4,25
65 5 5 4 5 19 4,75
66 4 4 4 4 16 4,00
67 4 5 4 5 18 4,50
68 4 4 5 4 17 4,25
69 4 5 5 4 18 4,50
70 4 4 4 5 17 4,25
71 4 4 4 4 16 4,00
72 5 4 4 5 18 4,50
73 4 4 4 5 17 4,25
74 5 4 5 5 19 4,75
75 4 4 4 5 17 4,25
76 5 4 5 5 19 4,75
77 4 4 4 4 16 4,00
78 5 4 5 4 18 4,50
79 4 4 4 4 16 4,00
80 5 5 4 5 19 4,75
81 4 4 4 5 17 4,25
82 4 5 5 4 18 4,50
83 4 4 4 4 16 4,00
84 5 4 5 4 18 4,50
85 4 5 4 5 18 4,50
86 4 4 5 4 17 4,25
43

87 4 4 5 4 17 4,25
88 4 4 4 4 16 4,00
89 5 4 5 4 18 4,50
90 4 4 4 4 16 4,00
91 4 4 4 5 17 4,25
92 4 4 4 4 16 4,00
93 4 4 4 4 16 4,00
94 4 5 4 4 17 4,25
95 4 4 4 5 17 4,25
96 4 4 4 5 17 4,25

Total 1672 418

Rata – Rata Score 4,35


Sumber : Data Diolah Peneliti,2022
Hasil tabulasi data yang berasal dari pernyataan responden pada variabel
Minat Beli diperoleh nilai 4,35 artinya, responden setuju akan adanya pengaruh
Product Placement dan brand awareness Kopiko pada drama Korea Vincenzo
terhadap minat beli .
4. Hasil Diskripsi Jawaban Responden
Tabel 4.9 Interval Rata-Rata Skor

Interval Rata-rata Kriteria Setiap Variabel


1.00 – 1.80 Sangat Tidak Setuju
1.81 – 2.60 Tidak Setuju
2.61 – 3.40 Kurang Setuju
3.41 – 4.20 Setuju
4.21 – 5.00 SangatSetuju
Sumber: Durianto, 2001
Interval diatas diperoleh dari rumus yang digunakan dalam mengetahuin
rata-rata interval rasio jawaban antara lain, adalah sebagai berikut :
Nilai tertinggi = 5
Nilai terendah = 1
Jumlah kelas = 5
44

Maka diperoleh rumus sebagai berikut:


Kelas interval =

Tabel 4.10

Hasil Diskripsi Jawaban Responden Variabel Product placement

No Product Placement STS TS KS S SS Jumlah Bobot Ket


1 Pesona visual 0 0 0 64 32 96 4,16 Setuju
pemeran drama
Korea Vincenzo
menjadi daya tarik
merek Kopiko pada
drama Korea
vincenzo
2 Pemilihan kata-kata 0 0 0 27 69 96 4,68 Sangat
pada dialog drama Setuju
Korea Vincenzo saat
mengiklan Kopiko
sangat menarik
3 Penempatan adegan 0 0 0 66 30 96 4,31 Sangat
yang menampilkan Setuju
produk kopiko pada
drama Korea
Vincenzo di sela-sela
drama dan logo
kopiko diakhir
penayangan drama
mebuat saya semakin
tertarik dengan
permen Kopiko.

Sumber : Data Diolah Peneliti,2022


Berdasarkan hasil diskripsi jawaban responden pada tabel 4.10 yaitu variabel
Product Placement yang terdiri dari 3 pernyataan. Terdapat 2 pernyataan yang
mendapat hasil sangat setuju, namun pernyataan yang memperoleh nilai tertinggi
adalah pada indikator dimensi auditory dengan pernyataan “Pemilihan kata-kata pada
45

dialog drama Korea Vincenzo saat mengiklan Kopiko sangat menarik’’ dengan bobot
4,68 yang artinya responden sangat setuju. Kata-kata yang diucapkan oleh pemain
drama Korea Vincenzo saat mengiklankan Kopiko pada drama Korea Vincenzo
sangat singkat namun sesuai dengan manfaat dari produk Kopiko sehingga membuat
konsumen menyebut iklan pada drama Korea Vincenzo menarik salah satu kata-kata
iklan pada drama Korea Vincenzo adalah “Makanlah Kopiko untuk mengurangi rasa
kantuk”
Tabel 4.11
Hasil Diskripsi Jawaban Responden Variabel Brand Awareness
No Brand STS TS KS S SS Jumlah Bobot Ket
Awareness
4 Iklan yang 0 0 0 70 26 96 4,27 Sangat
paling saya Setuju
ingat pada
drama
Korea
Vincenzo
adalah
produk
Kopiko
5 Saya 0 0 0 68 27 96 4,23 Sangat
mengingat Setuju
permen
Kopiko
berdasarka
n warna
kemasan
dan logo
yang khas
sehingga
saat
ditanyangk
an di drama
Korea
Vincenzo
dapat
mengingat
bahwa
produk
tersebut
46

adalah
produk
kopiko
6 Produk 0 0 0 67 29 96 4,30 Sangat
kopiko Setuju
didrama
Korea
Vincenzo
diperkenalk
an di dalam
sela-sela
cerita
sehingga
penonton
menjadi
tidak
bosan.
7 Saya 0 0 1 66 29 96 4,29 Sangat
mengetahui Setuju
merek
kopiko ,
tetapi saya
kurang
mengetahui
jenis
permen
kopiko
yang
ditayangka
n pada
drama
Korea
Vincenzo

Sumber : Data Diolah Peneliti,2022


Hasil diskripsi jawaban responden berdasarkan tabel 4.11 yaitu
variabel brand awareness peneliti mengajukan 4 pernyataan. Dari 4
pernyataan, seluruh responden sangat setuju dengan semua pernyataan yang
melekat pada indikator pengukuran pada variabel brand Awareness artinya,
47

responden menyadari kehadiran produk Kopiko pada drama Korea


Vincenzo.
Namun, dari 4 pernyataan yang mendapat bobot tertinggi adalah indikator
pengenalan merek dengan pernyataan “Produk kopiko didrama Korea Vincenzo
diperkenalkan di dalam sela-sela cerita sehingga penonton menjadi tidak bosan’’ hal
tersebut dikarenakan produk Kopiko sangat sesuai dengan genre drama Korea
Vincenzo yang menceritakan kisah seorang mafia sekaligus pengacara dimana
pekerjaan tersebut memerlukan waktu yang lama dalam menyelesaikan suatu kasus
yang ditanganinya sehingga untuk mengurangi rasa kantuk disela-sela pekerjaanya
mafia tersebut mengkonsumsi permen Kopiko yang sesuai dengan tagline dari
Kopiko yaitu “Bila anda ngantuk, tak sempat ngopi, ambil saja Kopiko”
Disamping mendapat hasil deskripsi jawaban reponden dengan nilai
tertinggi penulis juga mendapat nilai terendah yaitu pada indikator pengingatan
kembali, dengan pernyataan “Saya mengingat permen Kopiko berdasarkan warna
kemasan dan logo yang khas sehingga saat ditanyangkan di drama Korea Vincenzo
dapat mengingat bahwa produk tersebut adalah produk kopiko” dengan nilai 4,23
dikarenakan scane yang menampilkan produk Kopiko durasinya tidak terlalu lama
dan hanya muncul sebanyak 4 kali dalam 16 episode membuat beberapa penonton
tidak melihat dengan jelas permen Kopiko pada drama Korea Vincenzo.
Tabel 4.12
Hasil Diskripsi Jawaban Responden Variabel Minat Beli

No Minat Beli STS TS KS S SS Jumlah Bobot Ket


8 Setelah 0 0 1 69 26 96 4,26 Sangat
menonton drama Setuju
Korea vincenzo
saya menjadi
ingin membeli
produk Kopiko
9 Awal mula saya 0 0 0 72 24 96 4,25 Sangat
membeli permen Setuju
Kopiko adalah
karena saat
menononton
48

drama Korea
Vincenzo
permen kopiko
terlihat lebih
menarik dari
biasanya
10 Saya ingin 0 0 0 66 30 96 4,31 Sangat
membeli produk Setuju
Kopiko yang
jenisnya sama
dengan yang
diiklankan di
Drama Korea
Vincenzo
11 Setelah melihat 0 0 0 73 23 96 4,23 Sangat
iklan Kopiko di Setuju
drama Korea
Vincenzo saya
mencari toko
yang menjual
produk tersebut

Sumber : Data Diolah Peneliti,2022


Pada tabel 4.12 , diperoleh hasil deskripsi jawaban responden variabel Minat
Beli yang terdiri dari 4 pernyataan. Keseluruhan pernyataan memperoleh hasil
sangat setuju, dikarenakan responden pada penelitian ini adalah penonton drama
Korea Vincenzo . Dari 4 pernyataan yang memiliki nilai tertinggi dengan bobot 4,31
yaitu pada indikator minat prefensial dengan pernyataan “Saya ingin membeli
produk Kopiko yang jenisnya sama dengan yang diiklankan di Drama Korea
Vincenzo “ karena produk Kopiko yang diiklankan pada drama Korea Vincenzo
merupakan salah satu jenis produk baru yaitu Kopiko Blister sehingga rasa ingin
membeli konsumen menjadi lebih tinggi.
Penulis tidak hanya mendapatkan hasil deskripsi jawaban responden dengan
nilai tertinggi tetapi juga mendapatkan hasil jawaban responden dengan nilai
terendah yaitu pada indikator minat eksploratif dengan pernyataan “Setelah melihat
iklan Kopiko di drama Korea Vincenzo saya mencari toko yang menjual produk
49

tersebut” dengan bobot 4,23 karena merupakan produk baru, Kopiko yang
diiklankan pada drama Korea Vincenzo tidak banyak beredar di pasar awalnya
hanya ditemukan di marketplace pada beberapa e-commerce namun saat ini sudah
banyak terjual di minimarket.

4.3 Analisis Data


1. Asumsi Klasik
A. Uji Normalitas

Gambar 4.2
Uji Normalitas

Hasil uji normalitas pada penelitian ini adalah berdistribusi normal,


Karena data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogramnya.
B. Uji Multikoleritas
Tabel 4.13
Uji Multikolinearitas

Sumber : Data Diolah SPSS , 2022


Hasil uji multikoleritas pada variabel Product Placement dan Brand Awareness
diperoleh nilai tolerance sebesar 0,472 > 0,10 dan nilai VIF sebesar 2,120 < 10 maka
tidak terjadi multikolinieritas.
50

C. Uji Autokorelasi

Tabel 4.14
Uji Autokorelasi

Sumber : Data Diolah SPSS , 2022


Berdasarkan Uji Autokorelasi diperoleh nilai Durbin-watson sebesar 1,057<
1.6254 dL maka terdapat autokorelasi positif .

D. Uji Heteroskedastisistas

Gambar 4.3
Uji Heteroskedastisistas

Hasil Uji Heteroskedastisistas menunujukan hasil scatterplot menyebar


secara acak maka hal itu menunjukkan tidak terjadinya masalah heteroskedastisitas
pada model regresi yang dibentuk.
51

2. Uji Regresi Linear Berganda


Tabel 4.15
Uji Regresi Linear Berganda

Sumber : Data Diolah SPSS,2022


Y= 1,185 + 0,425X1+0,336X2

α Nilai konstanta bernilai 1,185 hal ini menunjukkan apabila variabel


Product Placement dan Brand Awareness bernilai nol, maka minat beli naik
sebesar 1,185
b1 : Nilai Koefisien regresi pada variabel Product Placement sebesar 0,425 ,
artinya setiap perubahan varibel Product Placement sebesar satu satuan
maka akan mengakibatkan perubahan minat beli sebesar 0,425 dengan
asumsi-asumsi yang lain adalah tetap.
b2 : Nilai Koefisien regresi pada variabel Brand Awareness sebesar 0,336,
artinya setiap perubahan varibel Brand Awareness sebesar satu satuan maka
akan mengakibatkan perubahan minat beli sebsar 0,336 satuan, dengan
asumsi-asumsi yang lain adalah tetap.
3. Koefisien determinasi (Uji R2 )
koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk menentukan dan
memprediksi seberapa besar pengaruh yang diberikan oleh variabel
independen secara bersama – sama terhadap variabel dependen. Hasil uji
koefisien determinasi (R2) pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
52

Tabel 4.16
Uji R2

Sumber : Data Diolah SPSS,2022


Hasil uji R2 diatas menunjukan bahwa nilai koefisien determinasi
sebesar 51,7%. Hal ini menunjukan bahwa besarnya pengaruh Product
Placement dan Brand Awareness pada drama Korea Vincenzo terhadap
minat beli Kopiko di Surabaya adalah sebesar 51,7%, sedangkan sisanya
(100%-51,7%) = 48,3% dipengaruhi oleh variabel lain.
4. Uji Hipotesis
Berikut adalah hasil uji hipotesis yang diperoleh peneliti
berdasarkan hipotesis yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Hasil uji
hipotesis tersebut adalah sebagai berikut :
A. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing- masing
variabel independen terhadap variabel dependen (Widjarjono, 2010).
Berikut adalah hasil analisis Uji t yang bersumber dari tabel 4.15 dengan
hipotesis statistik sebagai berikut :
Hipotesis pertama :
Ho : Product Placement tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli
Kopiko pada drama Korea vincenzo di Surabaya
Ha : Product Placement berpengaruh signifikan terhadap minat beli Kopiko
pada drama Korea vincenzo di Surabaya
Hasil uji t untuk variabel Product Placement di peroleh t hitung
sebesar 3,828 dengan nilai t tabel sebesar 1,661( 3,828 > 1,661) dengan nilai
probabilitas sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000< 0,05) maka Ha
diterima dan Ho ditolak. Artinya terdapat pengaruh antara Product
Placement Kopiko pada drama Korea Vincenzo terhahap minat beli di
Surabaya.
53

Hipotesis Kedua :
Ho : Brand Awareness tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli
Kopiko pada drama Korea vincenzo di Surabaya.
Ha : Brand Awareness berpengaruh signifikan terhadap minat beli Kopiko
pada drama Korea vincenzo di Surabaya.
Berdasarkan hasil uji t pada variabel yaitu Brand Awareness di
peroleh t hitung sebesar 3,548 dengan nilai t tabel sebesar 1,661( 3,548 >
1,661) dengan nilai probabilitas sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05 (0,001
< 0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya terdapat pengaruh antara
Brand Awareness Kopiko pada drama Korea Vincenzo terhahap minat beli
di Surabaya.
6. Uji F
Menurut Kuncoro (2009), uji F digunakan untuk menguji signifikan
tidaknya pengaruh variabel bebas secara simultan (bersama-sama) terhadap
variabel terikat.
Tabel 4.17
Uji F

Sumber : Data Diolah SPSS,2022


Hipotesis Ketiga :
Ho : Product Placement dan Brand Awareness tidak berpengaruh signifikan
terhadap minat beli Kopiko pada drama Korea vincenzo di Surabaya
Ha : Product Placement dan Brand Awareness berpengaruh signifikan
terhadap minat beli Kopiko pada drama Korea vincenzo di Surabaya.
Berdasarkan hasil output SPSS diatas F hitung lebih besar daripada F
tabel (49,821 > 3,09) degan tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05 (0,00<
0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Product Placement dan Brand Awareness pada drama Korea Vincenzo jika
diuji secara bersama – sama berpengaruh signifikan terhadap minat beli di
Surabaya.
54

4.4 Pembahasan
4.4.1 Pengaruh Product Placement pada drama Korea Vincenzo Terhadap
Minat Beli Kopiko di Surabaya
Pengaruh Product Placement (X1) pada drama Korea Vincenzo terhadap
minat beli Kopiko di Surabaya berdasarkan hasil uji t variabel Product Placement
diperoleh t hitung yang lebih besar daripada nilai t tabel dengan nilai probabilitas
yang lebih kecil dari 0,05 yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya terdapat
pengaruh yang signifikan antara Product Placement pada drama Korea Vincenzo
terhahap minat beli Kopiko di Surabaya.
Hal tersebut dibuktikan berdasarkan hasil jawaban reponden pada variabel
Product Placement yang terdiri dari tiga pernyataan. Terdapat dua pernyataan yang
mendapat hasil sangat setuju.Pernyataan yang mendapat hasil sangat setuju dengan
bobot tertinggi yaitu pada indikator dimensi auditory dengan pernyataan “Pemilihan
kata-kata pada dialog drama Korea Vincenzo saat mengiklan Kopiko sangat
menarik’’. Pernyataan yang mendapat nilai sangat setuju selanjutnya yaitu pada
indikator penempatan produk dengan pernyataan “Penempatan adegan yang
menampilkan produk kopiko pada drama Korea Vincenzo di sela-sela drama dan
logo kopiko diakhir penayangan drama mebuat saya semakin tertarik dengan permen
Kopiko”. Hal tersebut menunjukkan bahwa saat ini iklan dilakukan dengan cara
penempatan produk dalam cerita atau yang sering disebut dengan product placement
yang secara sengaja menampilkan merek dari suatu produk ke dalam unsur
penceritaan atau adegan film sangat efektif untuk menarik minat beli konsumen.
4.4.2 Pengaruh Brand Awareness pada drama Korea Vincenzo Terhadap
Minat Beli Kopiko di Surabaya
Pada variabel Brand Awareness diperoleh t hitung yang lebih besar dari nilai t
tabel dengan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan Ho
ditolak . Artinya terdapat pengaruh Brand Awareness Kopiko pada drama Korea
Vincenzo terhahap minat beli Kopiko di Surabaya.
Pengaruh Brand Awareness terhadap minat beli sangat kuat hal ini diukung dari
hasil deskripsi jawaban responden. Dari 4 pernyataan, seluruh responden sangat
setuju dengan semua pernyataan yang melekat pada indikator pengukuran pada
variabel brand Awareness artinya, responden menyadari kehadiran produk Kopiko
pada drama Korea Vincenzo.
Namun, dari empat pernyataan terdapat dua pernyataan dengan bobot tertinggi.
Pernyataan pertama dengan bobot tertinggi yaitu pada indikator pengenalan merek
dengan pernyataan “Produk kopiko didrama Korea Vincenzo diperkenalkan di
55

dalam sela-sela cerita sehingga penonton menjadi tidak bosan’’ . Pernyataan dengan
bobot tertinggi selanjutnya yaitu pada indikator kurangnya kesadaran terhadap
merek dengan pernyataan “Saya mengetahui merek kopiko , tetapi saya kurang
mengetahui jenis permen kopiko yang ditayangkan pada drama Korea Vincenzo”
Vincenzo yang artinya audiens sudah mengenali produk namun masih
membutuhkan stimulus ketika dihadapkan pada merek tersebut dikarenakan produk
Kopiko yang ditayangkan pada drama Korea Vincenzo merupakan produk baru.
4.4.3 Pengaruh Product Placement dan Brand Awareness
pada drama Korea Vincenzo Terhadap Minat Beli Kopiko di Surabaya
Pengaruh Product Placement dan Brand Awareness pada drama Korea
Vincenzo Terhadap Minat Beli Kopiko di Surabaya diperoleh hasil F hitung lebih
besar daripada F tabel degan tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05 . Artinya
Product Placement dan Brand Awareness pada drama Korea Vincenzo jika diuji
secara bersama – sama berpengaruh signifikan terhadap minat beli di Surabaya dan
untuk mengetahui besarnya kontribusi dari Product Placement dan Brand
Awareness pada drama Korea Vincenzo Terhadap Minat Beli Kopiko di Surabaya
dapat dilihat dari nilai determinasi. Nilai determinasi pada minat beli dipengaruhi
oleh Product Placement dan Brand Awareness sebesar 51,7%, sedangkan sisanya
48,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.
Dari hasil analisis jawaban responden terbukti bahwa seluruh variabel
berpengaruh sangat kuat terhadap minat beli dengan dua pernyataan yang sangat
kuat .Pernyataan terkuat pertama adalah pada indikator minat prefensial dengan
pernyataan “Saya ingin membeli produk Kopiko yang jenisnya sama dengan yang
diiklankan di Drama Korea Vincenzo”. Pernyataan terkuat selanjutnya terletak pada
indikator minat transaksional dengan pernyataan “Setelah menonton drama Korea
vincenzo saya menjadi ingin membeli produk Kopiko”hal tersebut dikarenakan
produk Kopiko yang diiklankan pada drama Korea Vincenzo adalah produk baru
yang awalnya kurang disadari kehadirannya dan setelah diiklankan di drama Korea
Vincenzo menjadi produk yang banyak dicari oleh konsumen.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tentang pengaruh Product Placement dan Brand
Awareness Pada drama Korea Vincenzo terhadap Minat Beli Kopiko di
Surabaya,diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Product Placement pada drama Korea Vincenzo berpengaruh signifikan
terhadap minat beli di Surabaya hal tersebut berdasarkan analisis jawaban
responden yang diperoleh dari kuesioner yang menunjukkan bahwa responden
memberikan respon yang positif menganai pengaruh product placement
terhadap minat beli di Surabaya . Pernyataan terkuat yaitu pada indikator
dimensi auditory dengan pernyataan “Pemilihan kata-kata pada dialog drama
Korea Vincenzo saat mengiklan Kopiko sangat menarik’’. Hasil penelitian ini
di dukung oleh penelitian terdahulu yang tertulis dalam jurnal Juliana dan
Sihombing (2019) yang menyimpulkan bahwa product placement memberikan
cara-cara alternatif untuk mengekspos produknya dimana audience cenderung
mau untuk menerimanya, terutama di Indonesia sehingga penempatan produk
yang tepat dalam film akan meningkatkan minat beli konsumen terhadap suatu
produk .
2. Brand Awareness pada drama Korea Vincenzo berpengaruh signifikan terhadap
Minat Beli di surabaya. Hal tersebut berdasarkan analisis jawaban responden
yang diperoleh dari kuesioner yang menunjukkan bahwa responden
memberikan respon yang positif menganai pengaruh Brand Awareness terhadap
minat beli di Surabaya. Pernyataan terkuat yaitu pada pada indikator
pengenalan merek dengan pernyataan “Produk kopiko didrama Korea Vincenzo
diperkenalkan di dalam sela-sela cerita sehingga penonton menjadi tidak
bosan’’. Hasil penelitian ini di dukung oleh penelitian terdahulu yang tertulis
dalam jurnal Fadhilla dan Hidayat (2018) yang menyimpulkan bahwa brand
awareness konsumen cenderung lebih memilih untuk membeli produk dengan
brand yang sudah dikenalnya atas pertimbangan-pertimbangan yang ada.

57
58

3. Product Placement dan Brand Awareness pada drama Korea Vincenzo


berpengaruh signifikan terhadap minat beli di Surabaya jika diuji bersama-
sama. Hal tersebut berdasarkan analisis jawaban responden yang diperoleh dari
kuesioner yang menunjukkan bahwa responden memberikan respon yang
positif menganai pengaruh Product Placement dan Brand Awareness terhadap
minat beli di Surabaya. Pernyataan terkuat yaitu pada pada indikator
pengenalan merek dengan pernyataan indikator minat prefensial dengan
pernyataan “Saya ingin membeli produk Kopiko yang jenisnya sama dengan
yang diiklankan di Drama Korea Vincenzo” Hasil penelitian ini di dukung oleh
penelitian terdahulu yang tertulis dalam jurnal Pada penelitian Diah (2021)
yang menyimpulkan bahwa suatu iklan dapat membuat kosumen menjadi sadar
terhadap sebuah merk sehingga menimbulkan minat untuk membeli.
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka penulis mengemukakan saran
sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan minat beli konsumen perusahaan dapat menggunakan
strategi product placement pada serial televisi atau drama dari negara lain
yang memiliki banyak penonton setia yaitu drama China,Thailand dan
series film luar negeri yang saat ini banyak dibicarakan oleh pecinta film.
Hal tersebut untuk memperluas pasar yang diharapkan dapat lebih menarik
minat beli konsumen .
2. Untuk meningkatkan brand awareness berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan peneliti, peneliti merekomendasikan cara untuk meningkatkan
brand awareness adalah dengan lebih fokus memperlihatkan produk dan
lebih banyak memperlihatkan bintang iklan saat mengonsumsi produk agar
konsumen lebih tertarik untuk membeli produk tersebut karena bintang film
yang disukainya juga mengonsumsi produk tersebut sehingga konsumen
menjadi lebih aware terhadap produk tersebut.
59

3. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah variabel lain yang


belum ada pada penelitian ini seperti kualitas produk ,persepsi harga
sehingga tidak menutup kemungkinan dapat memperoleh hasil yang lebih
baik.
DAFTAR PUSTAKA

AG.Suyono, Sri Sukmawati, Pramono. 2012.Pertimbangan Dalam Membeli


Produk Barang Maupun Jasa. Intidayu Press. Jakarta.
Alma, Buchari. 2017. Manjemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: CV.
Alfabeta.
Amstrong, Gary & Philip, Kotler. 2012. Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid I, Alih
Bahasa Alexander Sindoro dan Benyamin Molan. Jakarta: Penerbit
Prenhalindo.
Analisis Komparasi Brand Trust Dan Brand Awareness Terhadap Loyalitas
Konsumen Pada Produk Kosmetik MS GLOW Dan Naavagreen Di Surabaya
Septiani Savitri Ana, Ni Made Ida Pratiwi, Agung Pujianto. (n.d.).
Belch,dan Belch, Michael A. 2007. Advertising and Promotion : An Integrated
Marketing. New York: McGraw-Hill.
bps.go.id.2022.Hasil Sensus Tahun 2020 . Accesed 12 Maret 2022.
https://www.bps.go.id/pressrelease/2021/01/21/1854/hasil-sensus-penduduk-
2020.html
Chinomona, R. 2013. Brand communication, brand image and brand trust as
antecedents of brand loyalty in Gauteng Province of South Africa. African
Journal of Economic and Management Studies.
Ekonomi, F., Unisma, B., & Hidayati, N. (n.d.). e-Jurnal Riset Manajemen PRODI
MANAJEMEN Pengaruh Penggunaan Aplikasi Tiktok Dan Brand Awareness
Terhadap Minat Beli Produk Kecantikan Implora Di Malang Oleh : Risma
Khoyrunnisa*). www.fe.unisma.ac.id
Fandy Tjiptono. 2015. Strategi Pemasaran, Edisi 4, Andi Offset, Yogyakarta.
Hanida Yasmin, A., & Eka Saputri, M. (n.d.). THE EFFECT OF POND’S AGE
MIRACEL PRODUCT PLACEMENT ON BRAND AWARENESS AND
PURCHASE INTENTION IN VIU APPLICATIONS (CASE STUDY IN
COMMUNITY, CITY OF BANDUNG).
Joyce E.A Russel. 2008. Human resource management (An Experimental
Approach International Edition), Singapore : Mc.Graw Hill Inc.
Juliana, S., & Sihombing, S. O. 2019. Pengaruh Penempatan Produk Dan
Kesadaran Merek Terhadap Niat Membeli
Kompasania.com . 2022. Drama Korea "Vincenzo" Hype di Masyarakat Indonesia.
Accesed 12 Maret 2022. https://www.kompasiana.com/sarahputeri7647
Kotler, Philip & Keller. (2008). Manajemen Pemasaran. Edisi Ketigabelas. Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Murdana, Y. T., & Suryawardani, B. 2019. Pengaruh Sosial Media Marketing
Melalui Instagram Terhadap Brand Awareness Pada Pt . Dealpro Indonesia
Bandung. Manajemen Pemasaran.

60
Panda, T. K. 2004. Consumer Response to Brand Placement in Films: Role of
Brand Congruity and Modality of Presentation in Bringing Attitudinal Change
Among Consumers with Special Reference to Brand Placement in Hindi
Films. South Asian Journal of Management , 11-12.
Putri, S. A. (2013). Pengaruh Dimensi Product Placement Dalam Drama Korea
Terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Pada Penggemar Drama Korea Di
Indonesia Tahun 2013).
Ramadhani Putri Diah Jaya, A., Anom Maruta, I., & Studi Administrasi Bisnis, P.
(n.d.). PENGARUH BRAND EQUITY, BRAND IMAGE DAN SUASANA
TOKO (STORE ARMOSPHERE) TERHADAP MINAT BELI PADA TOKO
H&M DI TUNJUNGAN PLAZA SURABAYA.
Rufiza Zhilania Fadhilla,Rahmat Hidayat (2018). Pengaruh Brand Awareness
Terhadap Minat Beli Smartphone Merek Iphone Pada Konsumen Generasi
“Z”Tahun 2018.
Santoso, D. A., Erdiansyah, R., & Pribadi, M. A. (2019). Pengaruh Brand
Awareness dan Brand Image terhadap Minat Beli Produk Kecantikan Innisfree.
Prologia, 2(2), 286. https://doi.org/10.24912/pr.v2i2.3589
Schiffman, dan Leslie Lazar Kanuk. 2012. Perilaku Konsumen. Edisi Ke-7.
Diterjemahkan oleh Zoelkifli Kasip. PT. Indeks, Jakarta.
Shanada, A., Sri, R., & Tjahjono, A. E. (n.d.). PENGARUH CITRA MEREK,
KESADARAN MEREK, DAN INOVASI PRODUK TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MR. SUPREK SURABAYA.
Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Surachman. 2008. Dasar-Dasar Manajemen Merek (Alat Pemasaran Untuk
Memenangkan Persaingan). Malang: Bayumedia Publishing.
Susanti, I. Y., Tjahjono, E., & Nasution, U. C. (2015). PENGARUH BRAND
IMAGE , KUALITAS PRODUK DAN HARGA. 1, 1–6.
Widayanti, O. W. (2019). “MIE SEDAAP CUP” FILM “CINTA
BRONTOSAURUS” DI KALANGAN REMAJA SURAKARTA. Jurnal
Common |, 3. https://doi.org/10.34010/common

61
LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian


Dengan Hormat,
Perkenalkan saya Frisca Septiaulia Faragita mahasiswa Universitas 17
Agustus 1945 Surabaya, Prodi Administrasi Bisnis angkatan 2018 . Saya sedang
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Product Placement dan Brand
Awareness Kopiko Pada Drama Korea Vincenzo Terhadap Minat Beli di Surabaya”
. Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi tugas akhir (Skripsi). Mohon kesediaan
saudara untuk mengisi survei saya.
Terimakasih
A. Data Responden
Nama :

Jenis Kelamin :

Laki-Laki

Perempuan

Usia :

18-21

22-25

26-30

Pekerjaan :

Pelajar/Mahasiswa

Karyawan Swasta

PNS

Lainnya

62
B. Petunjuk Pengisian

Pilihlah Jawaban pada kolom yang telah tersedia dengan memilih salah satu
jawaban dengan memberi tanda check list pada salah satu jawaban yang paling
sesuai dengan pendapat saudara/i.

C. Keterangan Skor Penilaian

Alternatif Jawaban Skor


Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Kurang Setuju (KS) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1

D. Pernyataan

No Pernyataan 1 2 3 4 5
Product Placement (X1) STS TS KS S SS
1 pesona visual pemeran drama Korea Vincenzo
menjadi daya tarik merek Kopiko pada drama
Korea vincenzo
2 Pemilihan kata-kata pada dialog drama Korea
Vincenzo saat mengiklan Kopiko sangat
menarik
3 Penempatan adegan yang menampilkan produk
kopiko pada drama Korea Vincenzo di sela-sela
drama dan logo kopiko diakhir penayangan
drama mebuat saya semakin tertarik dengan
permen Kopiko

63
No Pernyataan 1 2 3 4 5
Brand Awareness (X2) STS TS KS S SS
4 Iklan yang paling saya ingat pada drama Korea
Vincenzo adalah produk Kopiko

5 Saya mengingat permen Kopiko berdasarkan


warna kemasan dan logo yang khas sehingga
saat ditanyangkan di drama Korea Vincenzo
dapat mengingat bahwa produk tersebut adalah
produk kopiko

6 Produk kopiko didrama Korea Vincenzo


diperkenalkan di dalam sela-sela cerita
sehingga penonton menjadi tidak bosan
7. Saya mengetahui merek kopiko , tetapi saya
kurang mengetahui jenis permen kopiko yang
ditayangkan pada drama Korea Vincenzo

No Pernyataan 1 2 3 4 5
Minat Beli (Y) STS TS KS S SS
8 Setelah menonton drama Korea vincenzo saya
menjadi ingin membeli produk Kopiko

9 Awal mula saya membeli permen Kopiko


adalah karena saat menononton drama Korea
Vincenzo permen kopiko terlihat lebih menarik
dari biasanya
10 Saya ingin membeli produk Kopiko yang
jenisnya sama dengan yang diiklankan di
Drama Korea Vincenzo
11 Setelah melihat iklan Kopiko di drama Korea
Vincenzo saya mencari toko yang menjual
produk tersebut

64
Lampiran 2 Uji Validitas

Variabel R R Kesimpulan
Hitung Tabel
Product X1.1 0,636 0,374 Valid
Placement (X1)
X1.2 0,507 0,374 Valid
X1.3 0,543 0,374 Valid
Brand X2.4 0,482 0,374 Valid
Awareness (X2)
X2.5 0,549 0,374 Valid
X2.6 0,399 0,374 Valid
X2.7 0,390 0,374 Valid
Minat Beli (Y) Y.8 0,570 0,374 Valid
Y.9 0,380 0,374 Valid
Y.10 0,469 0,374 Valid
Y.11 0,518 0,374 Valid

Lampiran 3 Uji Reabilitas

Lampiran 4 Uji Normalitas

65
Lampiran 5 Uji Multikolinearitas

Lampiran 6 Uji Autokorelasi

Lampiran 7 Uji Heteroskedastisistas

66
Lampiran 8 Uji Regresi Linear Berganda

Lampiran 9 Uji Koefisien Determinasi

Lampiran 10 Uji F

67
Lampiran 11 Kartu Bimbingan

68
Lampiran 12 Hasil Turnitin

69
70
71
72

You might also like