You are on page 1of 15

ANGGARAN RUMAH TANGGA

PERSATUAN GURU SELURUH INDONESIA

BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
(1) Anggota biasa adalah Guru yang sedang melaksanakan tugas pada satuan pendidikan
tertentu sebagaimana tertuang dalam UUGD dan ketentuan pemerintah;
(2) Anggota luar biasa adalah Warga negara Indonesia yang bukan guru tetapi peduli pada
guru atau Pendidikan dan dapat bekerjasama dengan PGSI yang disetujui oleh PBPGSI;
(3) Anggota kehormatan adalah Warga Negara Indonesia yang karena jabatannya atau
kedudukannya telah berjasa pada kemajuan dan berpotensi mendukung usaha dan
aktivitas PGSI atau perkembangan Pendidikan dan Guru.
(4) Terhadap seseorang yang telah disetujui menjadi anggota PGSI Wajib memiliki KTA
PGSI.

Pasal 2
Syarat Anggota
Syarat Umum Keanggotaan :
(1) Warga Negara Indonesia dibuktikan dengan E-KTP;
(2) Surat keterangan masih aktif mengajar per bulan Juli, bagi anggota biasa;
(3) Taat, patuh pada AD ART dan ketentuan PGSI yang diputuskan pengurus;
(4) Mengisi Formulir anggota PGSI yang disediakan PB, untuk permohonan menjadi
anggota kepada pengurus pada masing-masing tingkatan;
(5) Bersedia menjadi pengurus disetiap tingkatan struktur organisasi apabila dibutuhkan
PGSI

Pasal 3
Pemberhentian keanggotaan
(1) Anggota yang dinyatakan berhenti melalui tahapan berikut :
a. Diberi peringatan 1 (satu) kali;
b. Apabila peringatan 1 (satu) kali,tidak diindahkan diberi peringatan ke 2 (dua)
kalinya;
c. Apabila peringatan 2 (dua) kali,tidak diindahkan diiberi peringatan ke 3 (tiga) kali;
d. Apabila peringatan 3 (tiga) kali,tidak diindahkan, maka diputuskan diberhentikan.
(2) Peringatan baik secara lisan maupun tertulis;
(3) Pengurus PGS yang mengundurkan diri atau diberhentikan sebagai pengurus, masih
mendapatkan haknya sebagai anggota PGSI sepanjang belum diberhentikan atau
berhenti menjadi anggota PGSI

Pasal 4
Pembelaan
(1) Anggota yang direkomendasikan oleh Pengurus dan Dewan kehormatan untuk
dikenakan sanksi karena dinilai melanggar AD/ART/peraturan organisasi berhak :
a. Mendapatkan penjelasan tentang hasil penilaian tersebut secara terbuka;
b. Melakukan pembelaan.
(2) Pembelaan bisa dilakukan secara berjenjang ke tingkat yang lebih tinggi dengan cara
banding ke tingkat Pengurus Daerah, Pengurus Wilayah dan Pengurus Besar.

BAB II
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 5
Hak Anggota
(1) Berhak mendapatkan KTA, memberikan saran/masukan konstruktif, menjadi pengurus
memberikan sumbangan / dana gotong-royong yang diperlukan PGSI;
(2) Setiap Pendiri dan Anggota mempunyai hak suara, hak memilih dan hak dipilih
sebagaimana yang diatur AD ART PGSI;

(3) Setiap anggota berhak mengikuti semua kegiatan PGSI yang dinyatakan terbuka bagi
semua anggota, apabila diperlukan;
(4) Mendapatkan perlindungan hukum sebagaimana diatur dalam UUGD dan atauran lain
dari pemerintah
(5) Berhak membela diri pada suatu masalah tertentu.

Pasal 6
Kewajiban Anggota
(1) Taat, patuh pada AD ART dan peraturan organisasi PGSI serta menjujung tinggi
kehormatan /nama baik, serta menyadari akan pentingnya loyaliotas, tanggungjawab
dan tujuan PGSI;
(2) Membantu PGSI sesuai kemampuan, dan menyelesaikan kewajiban sebagaimana diatur
dalam Anggaran rumah tangga;
(3) Mewakilkan kepada anggota lainnya apabila diperlukan PGSI
(4) Memiliki KTA dan Ikutserta mensukseskan program PGSI.

BAB III
KEPENGURUSAN
Pasal 7
Persyaratan Pengurus
(1) Pengurus PGSI adalah guru yang masih aktif mengajar di satuan Pendidikan tertentu
(2) Pengurus besar pernah /sedang menjadi pengurus PW/PD PGSI dibuktikan dengan
SK PGSI yang dimiliki
(3) Pengurus Wilayah pernah /sedang menjadi pengurus PD PGSI dibuktikan dengan
SK PGSI yang dimiliki
(4) Pengurus Daerah pernah /sedang menjadi pengurus PC PGSI dibuktikan dengan
SK PGSI yang dimiliki
(5) Pengurus Cabang pernah menjadi pengurus KORSATDIK PGSI dibuktikan dengan
SK PGSI yang dimiliki,
(6) Pengurus KORSATDIK pernah /sedang aktif membantu atau peduli kegiatan PGSI
dibuktikan dengan surat keterangan dari kepala satuan Pendidikan terkait.
(7) Pengurus wajib menjadi anggota dan mempunyai /membuat KTA PGSI yang
diterbitkan PBPGSI;
(8) Guru yang akan mendirikan/membentuk PGSI di Wilayah /Daerah nya harus
mendapat mandat secara lisan /tertulis dari ketua umum PB ditingkat PW, dari
ketua PW ditingkat PD, dari ketua PD ditingkat PC dan dari ketua PC ditingkat
Satuan Pendidikan
(9) Calon pengurus menulis surat kesediaan menjadi pengurus sesuai tingkatannya
(10) Calon pengurus menulis formulir pendaftaran anggota PGSI, disertai photo copy
KTP dan KTA PGSI bagi yang sudah memiliki dan dinyatakan sah menjadi
pengurus apabila telah mendapatkan SK kepengurusan dan dilantik oleh pengurus
PGSI yang berwenang

Pasal 8
Apabila dipandang perlu dan memungkinkan maka Pengurus PB, PW, PD, dan PC dapat
Membentuk departemen dan Lembaga khusus/Unit/ badan otonom

Pasal 9
Hak pengurus
Setiap pengurus berhak :
(1) Mewakili anggota atas nama organisasi dan bersedia menerima mandat dari ketua
(2) Mengadakan kerjasama dengan pihak-pihjak lain
(3) Mendapatkan fasilitas dalam menjalankan tugas sesuai dengan ketentuan dan
kemampuan organisasi;
(4) Mendapatkan perlindungan dari organisasi dalam menjalankan tugasnya.

Pasal 10
Kewajiban pengurus

Setiap pengurus berkewajiban :


(1) Mengatur dan menjalankan organisasi sesuai dengan mekanisme yang berlaku;
(2) Menjalankan dan mematuhi keputusan-keputusan organisasi;
(3) Mematuhi, menta’ati AD/ART dan peraturan organisasi;
(4) Menjaga nama baik PGSI dan mengawasi pelaksanaan kode etik;
(5) Bekerjasama dengan pengurus lain melaksanakan tugas dan tanggungjawab sebagai
pengurus
(6) Mengikuti kegiatan yang diperlukan organisasi dan memberitahukan apabila
berhalangan
(7) Memberikan perlindungan bagi anggota.

Pasal 11
Pengesahan Pengurus
Setiap Pengurus di tiap tingkatan disahkan dengan Surat Keputusan (SK) melalui
pelantikan

Pasal 12
Pelantikan Pengurus
(1) Pelantikan pengurus dilakukan sebagai berikut :
a. Surat Keputusan (SK) PBPGSI ditanda tangani ketua Umum dan sekretaris umum
PBPGSI dan dilantik oleh Ketua Dewan Pembina atau yang diberi mandat
b. Surat Keputusan (SK) PW dan PDPGSI ditanda tangani ketua Umum dan sekretaris
umum PBPGSI dan dilantik Ketua umum PBPGSI atau yang diberi mandat
c. Surat Keputusan (SK) PCPGSI dan KORSATDIK PGSI ditanda tangani ketua dan
sekretaris PDPGSI dan dilantik oleh Ketua PDPGSI atau yang diberi mandat
(2) Dalam hal pengurus yang berhak melantik tidak dapat hadir melantik maka dapat
memberi mandat dengan ketentuan :
a. Ketua Dewan Pembina dapat memberi mandat kepada angota dewan Pembina
lainnya atau anggota dewan kehormatan atau dewan Penasehat untuk melantik PB
b. Ketua Umum PBPGSI dapat memberi mandat kepada pengurus harian PB untuk
melantik pengurus ditingkat PW dan dapat memberi mandat kepada Ketua PW
untuk melantik pengurus ditingkat PD
c. Ketua PD dapat memberi mandat kepada pengurus harian PD untuk melantik
pengurus di tingkat PC /KORSATDIK dan dapat memberi mandat kepada Ketua
PC untuk melantik pengurus di tingkat KORSATDIK
(3) Pengurus yang ditunjuk mewakili dapat menjalankan tugas setelah mendapat surat tugas
dari pengurus yang berhak melantik.

Pasal 13
Pemberhentian Pengurus
(1) Seseorang yang menjadi Pengurus PGSI dapat diberhentikan dari jabatannya karena :
a. Meninggal dunia;
b. Berakhir masa kepengurusannya;
c. Mengundurkan diri secara tertulis;
d. Tidak mampu menjalankan tugas dengan baik;
e. Melakukan pelanggaran kode etik;
f. Terlibat kasus hukum dengan keputusan tetap dari pengadilan.
g. Tidak menghadiri rapat-rapat atau kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan
pengurus pada tingkatannya sampai dengan 3 x berturut-turut tanpa keterangan
(2) Dalam hal sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a, b dan c maka berlaku
pemberhentian secara otomatis;
(3) Dalam hal sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf d, e, f, dan g maka organisasi
berhak melakukan peringatan kepada yang bersangkutan
(4) Peringatan dilakukan maksimal 3 kali oleh yang berwenang secara tertulis.dan apabila
yang bersangkutan tidak mengindahkan, secara otomatis yang bersangkutan dinyatakan
tidak lagi menjadi pengurus PGSI/dapat diberhentikan sebagai pengurus

Pasal 14
Mekanisme Pemberhentian Pengurus
Pemberhentian pengurus ditetapkan melalui Rapat Pengurus dan Dewan Pembina.

Pasal 15
Pembelaan
Pengurus yang direkomendasikan oleh Dewan Pembina dan Dewan kehormatan untuk
dikenakan sanksi karena dinilai sudah tidak aktif sebagai pengurus atau melanggar
AD/ART, peraturan organisasi dan/atau kode etik berhak :
a. Mendapatkan penjelasan tentang hasil penilaian tersebut secara terbuka;
b. Melakukan pembelaan;
c. Pembelaan dilakukan berjenjang dengan cara banding ke tingkat PD, PW dan PB
Kabupaten.

BAB IV
PERMUSYAWARATAN
Pasal 16
Konggres
Kongres mempunyai maksud, tujuan dan wewenang sebagai berikut
(1) Menyampaikan dan menerima /menolak Laporan pelaksanaan tugas kinerja PB selama
satu periode;
(2) Menetapkan dan mengesahkan :
a. Tata Tertib Konggres PGSI untuk keperluan konggres yang sedang berlangsung;
b. AD/ART PGSI;
c. Garis-garis besar program kerja (GBPK) PGSI;
d. Rekomendasi PGSI ;
e. Kode Etik Guru / anggota PGSI.
(3) Memilih, menetapkan dan mengesahkan Ketua Umum PBPGSI;
(4) Ketua Umum PBPGSI terpilih dalam koongres diberi waktu maksimal 1 bulan setelah
untuk Menyusun kelengkapan kepengurusan ditingkat pusat;
(5) Panitia konggres dibentuk oleh PBPGSI yang teridiri dari pengurus PBPGSI;
(6) Panitia Konggres PGSI mempunyai tugas dan tanggungjawab sebagai berikut :
a. Menyusun dan melaksanakan program kerja kepanitiaan;
b. Menyusun / membuat Draft Tata Tertib Konggres PGSI;
c. Menyusun / membuat Draft AD/ART PGSI;
d. Menyusun / membuat Garis-garis besar program kerja (GBPK) PGSI;
e. Menyusun / membuat Rekomendasi PGSI dan Kode Etik Guru;
f. Laporan pelaksanaan tugas kepanitiaan;
(7) Peserta Konggres adalah :
a. Pengurus Besar;
b. Utusan Pengurus Wilayah;
c. Utusan Pengurus Daerah;
d. Utusan Wilayah/Daerah adalah ketua, sekretaris dan Bendahara (KSB) PW, PD se
Indonesia atau yang diberi mandat dan jika dalam keadaan tertntu dapat salah satu
dari mereka untuk mewakilinya.
(8) Yang berhak memilih dalam pemilihan Ketua Umum PBPGSI adalah ketua PW dan PD
se Indonesia dan tidak boleh diwakilkan.

Pasal 17
MUSWIL, MUSDA, MUSCAB DAN MUSKORSATDIK PGSI
MUSWIL, MUSDA, MUSCAB DAN MUSKORSATDIK PGSI mempunyai maksud,
tujuan dan wewenang sebagai berikut
(1) Menyampaikan dan menerima /menolak Laporan pelaksanaan tugas kinerja pengurus
di masing-masing tingkatan selama satu periode;
(2) Menetapkan dan mengesahkan tata tertib musyawarah dan Program kerja (TATIB dan
PROKER) pengurus di masing-masing tingktan selama satu peride sesuai AD ART
PGSI dan peraturan lain yang ditentukan PBPGSI;
(3) Memilih, menetapkan dan mengesahkan Ketua PW/PD/PC atau KORSATDIK PGSI
untuk periode berikutnya;
(4) Ketua PW/PD/PC dan atau KORSATDIK PGSI terpilih pada musyawarah diberi waktu
maksimal 2 minggu untuk menyusun kelengkapan kepengurusan sesuai tingkatan
(5) Panitia musyawarah dibentuk oleh pengurus pada masing-masing tingkatan
(6) Panitia MUSWIL, MUSDA, MUSCAB DAN MUSKORSATDIK PGSI mempunyai
tugas dan tanggungjawab sebagai berikut :
a. Menyusun dan melaksanakan program kerja kepanitiian;
b. Menyusun / membuat Draft TATIB Musyawarah;
c. Menyusun Draft PROKER pengurus sesuai tingkatan selama satu periode;
d. Melaporkan pelaksanaan tugas kepanitiaan
(7) Peserta MUSWIL, MUSDA, MUSCAB DAN MUSKORSATDIK PGSI adalah :
a. Pengurus sesuai tingkatan dan diketahui pengurus di atas tingkatannya;
b. Utusan PD apabila ditingkat wilayah;
c. Utusan PC apabila ditingkat PD;
d. Utusan KORSATDIK apabila ditingkat PC;
e. Utusan satuan penididikan /unit kerja terkait apabila ditingkat KORSATDIK;
f. Utusan yang dapat hadir adalah Ketua, Sekretaris, Bendahara (KSB) atau yang
diberi mandat dan dapat salah satu dari mereka untuk mewakilinya sesuai tingkatan
(8) Peserta yang dapat hadir MUSKORSATDIK adalah guru di satuan Pendidikan/unit
kerja terkait
(9) Yang berhak memilih dalam pemilihan Ketua PW/PD/PC atau KORSATDIK adalah :
a. Ketua PD ditingkat PW dan tidak boleh diwakilkan
b. Ketua PC ditingkat PD dan tidak boleh diwakilkan
c. KORSATDIK ditingkat PC dan tidak boleh diwakilkan
d. Guru pada satuan Pendidikan / unit kerja terkait ditingkat KOTSATDIK dan tidak
boleh diwakilkan

BAB V
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 18
(1) Setiap keputusan didasarkan atas musyawarah untuk mencapai mufakat;
(2) Apabila ayat 1 tidak terpenuhi, maka keputusan dapat diambil melalui vooting terbuka;
(3) Apabila ayat 2 tidak terpenuhi, maka keputusan dapat diambil melalui vooting tertutup.

Pasal 19
Tata cara pelaksanaan vooting tertutup ditentukan berdasarkan kesepakatan peserta

BAB VI
PEMILIHAN KETUA DAN TIM FORMATUR
Pasal 20
Sistem Pemilihan
(1) Yang dimaksud Pemilihan ketua adalah ketua Umum PB, Ketua PW/PD dan ketua PC
PGSI
(2) Yang dimaksud pemilihan Koordinator satuan pendidikan PGSI adalah Koordinator
PGSI di masing-masing unit kerja dari TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA
(3) Pemilihan team formatur dilaksanakan secara mufakat /aklamasi/Vooting terbuka. Dan
ketua tim Formatur adalah ketua PB/PW/PD/PC /Koordinator terpilih

Pasal 21
Tahap Pemilihan Ketua
(1) Pemilihan Ketua dilaksanakan melalui 2 tahap, yaitu tahap Pencalonan dan tahap
Definitif;
(2) Apabila hanya terdapat satu calon yang memenuhi syarat, maka secara otomatis
ditetapkan sebagai calon terpilih.
Pasal 22
Syarat dan ketentuan Calon Ketua dan KORSATDIK
1. Ketua Umum PBPGSI
a. Memiliki KTA PGSI yang masih aktif
b. Pernah. sedang menjadi Pengurus harian PB dan Ketua PW
c. Tidak sedang menjadi ketua /Koordinator pada organisasi profesi guru lainnya
d. Didukung minimal 5 (lima) suara pada tahap pencalonan
e. Menyatakan kesediaannya secara lisan maupun tulisan untuk dipilih
2. Ketua PWPGSI
a. Memiliki KTA PGSI yang masih aktif
b. Pernah/sedang menjadi Pengurus PB/Pengurus harian PW, dan Ketua PD kecuali
wilayah /daerah yang belum terbentuk PGSI
c. Tidak sedang menjadi ketua /Koordinator pada organisasi profesi guru lainnya
d. Didukung minimal 3 (tiga) suara pada tahap pencalonan
e. Menyatakan kesediaannya secara lisan maupun tulisan untuk dipilih
3. Ketua PDPGSI
a. Memiliki KTA PGSI yang masih aktif
b. Pernah /sedang menjadi Pengurus PB/PW/pengurus Harian PD dan Ketua PC
c. Tidak sedang menjadi ketua /Koordinator pada organisasi profesi guru lainnya
d. Didukung minimal 3 (tiga) suara pada tahap pencalonan
e. Menyatakan kesediaannya secara lisan maupun tulisan untuk dipilih
4. Ketua PCPGSI
a. Memiliki KTA PGSI yang masih aktif
b. Pernah /sedang menjadi Pengurus PD/ pengurus harian PC dan Koordinator satuan
Pendidikan PGSI
c. Tidak sedang menjadi ketua /Koordinator pada organisasi profesi guru lainnya
d. Didukung minimal 3 (tiga) suara pada tahap pencalonan
e. Menyatakan kesediaannya secara lisan maupun tulisan untuk dipilih
5. Koordinator satuan Pendidikan PGSI
a. Memiliki KTA PGSI yang masih aktif
b. Pernah /sedang menjadi Pengurus PD/PC dan yang bersedia menjadi pengurus
ditingkat satuan pendidikan
c. Tidak sedang menjadi ketua /Koordinator pada organisasi profesi guru lainnya
d. Didukung minimal 3 (tiga) suara pada tahap pencalonan
e. Menyatakan kesediaannya secara lisan maupun tulisan untuk dipilih

Pasal 23
Tim Formatur
1. Tim formatur ditingkat PB berjumlah 7 (tujuh orang) yaitu Ketua Terpilih, Ketua
Demisioner, dan 5 (lima) orang Perwakilan Peserta Konggres, 3 (tiga) orang lelaki dan
2 orang Wanita
2. Tim formatur ditingkat PW berjumlah 7 (Tuju ) orang yaitu Ketua Terpilih, Ketua
Demisioner, dan 5 (Lima) orang Perwakilan PD peserta MUSWIL, 3 (tiga) orang lelaki
dan 2 (dua) orang Wanita
3. Tim formatur ditingkat PD berjumlah 5 (lima) orang yaitu Ketua Terpilih, Ketua
demisioner, dan 3 (tiga) orang Perwakilan PC peserta MUSDA, 2 (dua) orang lelaki dan
1 (satu) orang Wanita
4. Tim formatur ditingkat PC berjumlah 5 (lima) orang yaitu Ketua Terpilih ketua
domisioner dan 3 (tiga) orang Perwakilan KORSATDIK sebagai peserta MUSCAB, 2
(dua) orang lelaki dan 1 (satu) orang Wanita
5. Tim formatur ditingkat KORSATDIK berjumlah 3 (tiga) orang yaitu Ketua Terpilih dan
2 (dua) orang Perwakilan unsur pimpinan satuan Pendidikan terkait

Pasal 24
1. Tim Formatur ditingkat PB melengkapi susunan kepengurusan selambat-lambatnya 1
bulan setelah pelaksanaan KONGGRES
2. Tim Formatur ditingkat PW melengkapi susunan kepengurusan selambat-lambatnya 3
(tiga) minggu setelah pelaksanaan MUSWIL
3. Tim Formatur ditingkat PD melengkapi susunan kepengurusan selambat-lambatnya 2
(dua) minggu setelah pelaksanaan MUSDA
4. Tim Formatur ditingkat PC melengkapi susunan kepengurusan selambat-lambatnya 1
(satu) minggu setelah pelaksanaan MUSCAB
5. Tim Formatur ditingkat KORSATDIK melengkapi susunan kepengurusan selambat-
lambatnya 2 (dua) minggu setelah pelaksanaan MUSKORSATDIK

Pasal 25
Surat Suara Sah dan tidak Sah
(1) Surat suara dinyatakan sah apabila :
a. Ber stempel panitia sesuai tingkat kepengurusannya
b. Mancantumkan hanya satu nama orang yang dipilih
(2) Surat suara dinyatakan tidak sah apabila :
a. Tidak ada stample panitia sebagaimana ayat 1 (a)
b. Mencantumkan lebih dari satu nama.
(3) Apabila terdapat dua calon yang memperoleh jumlah suara sama/berimbang, maka
dilaksanakan pemungutan suara ulang;
(4) Pemungutan suara ulang hanya diikuti oleh calon dengan perolehan suara tertinggi;
(5) Pemungutan suara ulang dilaksanakan paling banyak 2 kali;
(6) Apabila dua kali pemungutan suara dilaksanakan, namun hasil tetap sama, maka
diadakan loby antar calon paling lambat 10 menit;
(7) Loby antar calon dimediasi oleh Pembina/Penasehat.

Pasal 26
KONGGRES, MUSWIL, MUSDA, MUSCAB DAN MUSKORSATDIK LUAR BIASA
(1) Dalam keadaan tertentu dapat dilaksanakan KONGGRES, MUSWIL, MUSDA,
MUSCAB MUSANCAB LUAR BIASA, jika :
a. Ketua umum PB/ ketua PW/PD/PW atau KORSATDIK berstatus tersangka dalam
kasus tetentu/tidak dapat menjalankan amanat /melanggar AD/ART dan atau
ketentuan lain
b. Adanya keputusan hukum tetap dari pemerintah terkait status keberadan organisasi.
c. Adanya kondisi darurat yang menuntut untuk diselanggarakan Kegiatan luar biasa.
d. Diusulkan oleh separuh lebih jumlah Pengurus Wilayah dan Daerah
(2) Penyelenggara /kegiatan sebagaiaman ayat (1) adalah Pengurus sesuai tingkatanya
(3) Mekanisme Pengalihan Kewenangan
a. Apabila Ketua Umum PBPGSI mengalami kekosongan, dalam jangka waktu 30 (tiga
puluh) hari sejak terjadi kekosongan, maka untuk mengisi kekosongan jabatan ketua
umum PBPGSI tersebut dipilih dari ketua-ketua yang ada berdasarkan rapat pengurus
harian, selanjtnya selambat-lambatnya 1 bulan ketua umum baru terpilih tersebut
menyeleggarakan KONGRES luar biasa dalam bentuk kepanitiaan
b. Apabila Ketua PW/PD/dan PC mengalami kekosongan, dalam jangka waktu 30 (tiga
puluh) hari sejak terjadi kekosongan, maka untuk mengisi kekosongan jabatan ketua
dipilih dari wakil ketua yang ada berdasarkan rapat pengurus harian dan Selambat-
lambatnya 1 bulan setelah ketua baru terpilih tersebut untuk menyeleggarakan
Musyawarah Luar biasa sesuai tingkatan kepengurusan dalam bentuk kepanitiaan
c. Apabila Koordinator Satuan Pendidikan mengalami kekosongan dalam jangka waktu
30 (tiga puluh) hari sejak terjadi kekosongan, maka untuk mengisi kekosongan
jabatan Koordinator dipilih dari anggota Koordinator yang ada berdasarkan rapat
pengurus anggota KORSATDIK dan Selambat-lambatnya 2 minggu setelah
Koordinator baru terpilih tersebut untuk menyeleggarakan Musyawarah
KORSATDIK Luar biasa dalam bentuk kepanitiaan

BAB VII
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 27
PBPGSI, PWPGSI, PDPGSI, PCPGSI DAN KORSADTIK
(1) Struktur PBPGSI terdiri dari :
a. Ketua Umum;
b. Ketua 1, 2, 3, 4, 5 dan 6;
c. Sekretaris Umum;
d. Sekretaris 1, 2, 3, 4, 5 dan 6;
e. Bendahara Umum;
f. Bendahara 1, 2, 3, 4, 5 dan 6;
g. Bidang Sumber Daya Manusia;
h. Bidang Informasi dan Komunikasi;
i. Bidang Penelitian dan Pengembangan
j. Bidang Perlindungan Hukum dan Advokasi;
k. Bidang Kesejahteraan dan Kewirausahaan;
l. Bidang Organisasi dan Kerjasama antar Lembaga
(2) Struktur PWPGSI terdiri dari :
a. Ketua
b. Wakil Ketua 1, 2, dan 3
c. Sekretaris;
d. Wakil Sekretaris 1, 2, dan 3
e. Bendahara;
f. Wakil Bendahara 1, 2, dan 3
g. Bidang Sumber Daya Manusia;
h. Bidang Informasi dan Komunikasi;
i. Bidang Penelitian dan Pengembangan
j. Bidang Perlindungan Hukum dan Advokasi;
k. Bidang Kesejahteraan dan Kewirausahaan;
l. Bidang Organisasi dan Kerjasama antar Lembaga
(3) Struktur PDPGSI
a. Ketua
b. Ketua
c. Wakil Ketua 1 dan 2
d. Sekretaris
e. Wakil Sekretaris 1 dan 2
f. Bendahara
g. Wakil Bendahara 1 dan 2
h. Bidang Sumber Daya Manusia;
i. Bidang Informasi dan Komunikasi;
j. Bidang Penelitian dan Pengembangan
k. Bidang Perlindungan Hukum dan Advokasi;
l. Bidang Kesejahteraan dan Kewirausahaan;
m.Bidang Organisasi dan Kerjasama antar Lembaga
(4) Struktur PCPGSI
a. Ketua
b. Wakil
c. Sekretaris
d. Wakil
e. Bendahara
f. Wakil
g. Bidang Sumber Daya Manusia;
h. Bidang Informasi dan Komunikasi;
i. Bidang Penelitian dan Pengembangan
j. Bidang Perlindungan Hukum dan Advokasi;
k. Bidang Kesejahteraan dan Kewirausahaan;
l. Bidang Organisasi dan Kerjasama antar Lembaga
(5) Struktur KORSATDIK PGSI
a. Koordinator
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Anggota 2-5 orang

BAB VIII
PEMBEKUAN KEPENGURUSAN
Pasal 28
Pembekuan
(1) Kepengurusan pada tiap tiap tingkatan dapat dibekukan apabila :
a. Kepengurusan tidak mampu lagi menjalankan aktivitas organisasi;
b. Adanya konflik internal organisasi yang tidak memungkinkan lagi untuk
diselesaikan, atau masa tunggu proses penyelesaian konflik.
(2) Pembekuan Kepengurusan tingkat Pengurus Besar diputuskan melalui rapat pengurus
yang ada dan dipimpin oleh Dewan Pembina;
(3) Pengurus Besar dapat membekukan Kepengurusan tingkat Wilayah dan Daerah;
(4) Pengurus Daerah dapat membekukan Kepengurusan tingkat Cabang dan
KORSATDIK;
(5) Selama kepengurusan dibekukan, maka dibentuk presidium

BAB IX
DEWAN PEMBINA, DEWAN PENASEHAT DAN DEWAN KEHORMATAN
Pasal 29
Syarat syarat
(1) Seseorang dapat dipilih sebagai Dewan Pembina, Dewan Penasehat Dan Dewan
Kehormatan
apabila memenuhi kriteria:
a. Berpengalaman atau peduli di bidang keguruan, pendidikan, keorganisasian
dan/atau bidang lain yang dipandang dapat memberikan kontribusi perjuangan
PGSI
b. Memiliki komitmen untuk memajukan pendidikan dan PGSI;
c. Memiliki pemahaman tentang PGSI.
(2) Dewan Pembina, Dewan Penasehat Dan Dewan Kehormatan PGSI dipilih setelah
konggres untuk PB dan Musyawarah pada masing-masing tingkatan pengurus.

BAB X
KODE ETIK
Pasal 30
Kode Etik Guru
1. Setia kepada empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka
Tunggal Ika
2. Berkomitmen untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
3. Berkomitmen untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab
4. Demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak
asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa;
5. Memberikan keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas
peserta didik dalam proses pembelajaran
6. Mengembangkan budaya literasi bagi segenap warga masyarakat.
7. Memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam
penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan Pendidikan
8. Memiliki tanggungjawab utama profesi guru untuk mengayomi hak-hak siswa.
9. Memahami dan menjaga hubungan antara sekolah dan orangtua yang akan
berkontribusi pada hak-hak dan kewajibans serta pengembangan komprehensif setiap
siswa;
10. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta
menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
11. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin,
agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status
sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran;
12. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta
nilai-nilai agama dan etika;
13. Berusaha untuk mencapai standar perilaku profesional guru dan menciptakan rasa
saling menghormati terhadap sesama anggota;
14. Berkomitmen Bersama untuk menegakkan hak-hak profesional, hak-hak pekerjaan dan
hak sipilnya serta mendukung rekan-rekan profesi dalam membela hak-hak tersebut;
15. Menjaga prinsip-prinsip organisasi yaitu kesetaraan, keadilan, demokrasi,
profesionalisme, kemitraan dan solidaritas;
16. Menjaga nama baik PGSI
17. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
BAB XI
KEUANGAN

Pasal 31
Iuran Anggota
(1) Iuran anggota tiap bulan ditentukan sesuai kemampuan tiap Daerah,
(2) Distribusi iuran anggota sebagai berikut ::
a. PB, 5 %
b. PW, 10 %
c. PD, 50 %
d. PC, 20 %
e. KORSATDIK 15 %
(3) Mekanisme pembayaran uran anggota diatur dalam Peraturan Organisasi

BAB XII
ATRIBUT ORGANISASI
Pasal 32
Pakaian seragam
(1) Pakaian Seragam Resmi Pria:
a. Baju Batik PGSI
b. Celana Hitam
c. Kopyah/Songkok/Peci Warna Hitam
d. Bersepatu hitam
(2) Pakaian Seragam Resmi Wanita :
a. Baju Batik PGSI
b. Celana/Rok/Meksi Warna Hitam
c. Jilbab /Kerudung Warna Merah (Bagi yang berjilbab)

BAB XIII
HUBUNGAN KELEMBAGAAN
Pasal 33
Secara Ekternal Hubungan kelembagaan PGSI dengan instansi dan organisasi lain
merupakan hubungan kemitraan dan fungsional serta kesetaraan sesuai tingkatan
organisasi. Sedangkan hubungan dengan organisasi Badan otonom atau Lembaga PGSI di
berbagai tingkatan strukturnya adalah Instruktif.

Pasal 34
Lembaga /Badan otonom PGSI
(1) Secara Internal hubungan kelembagaan PGSI dengan badan otonom/lembaga-lembaga
khusus merupakan hubungan struktural
(2) badan otonom /Lembaga-lembaga PGSI yang dibentuk ;
a. Lembaga Bantuan Hukum;
b. Lembaga Data Center;
c. Lembaga Kajian;
d. Lembaga Koperasi;
e. Dan lembaga lain yang dibutuhkan.
(3) Badan otonom /lembaga-lembaga organisasi dibentuk pengurus di masing-masing
tingkatannya.
Pasal 35
Bendera, Panji dan Bedge
Ukuran bendera PGSI :
(1) Bendera pataka bordir untuk berukuran 90 cm x 135 cm
(2) Bendera organisasi, Panji panji, dan bedge diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Organisasi.

BAB XIV
LAMBANG ORGANISASI
Pasal 36
Lambang Organisasi

Lambang organisasi merupakan satu kesatuan simbol yang terdiri dari:


(1) Burung Garuda yang sedang mengepalkan sayap dan membawa buku yang berarti
semangat juang untuk terus mencerdaskan bangsa;
(2) Obor yang diapit oleh sayap Burung Garuda yang masing-masing berjumlah tujuh
sayap yang berarti akan tetap terus menyalakan api semangat kehidupan yang
langkahnya dimulai sejak tanggal 7 Juli 2011;
(3) Lingkaran bertuliskan Persatuan Guru Seluruh Indonesia yang berarti sikap soliditas
yang kokoh dari seluruh guru di Indonesia.
(4) Lingkaran merah pada logo mengadung arti kebranian bersatu membela tanah air,
mewujudkan tujuan Pendidikan, berprestasi dan kesejahteraan anggotanya
(5) Warna hitam melingkar bertuliskan kepanjangan PGSI warna yang menyerap segala
cahaya mengandung arti bahwa PGSI akan terus bersinar berjuang sekalipun dalam
kegelapan
(6) Warna biru menggambarkan ketenangan, kedamaian mengandung arti bahwa PGSI
membutuhkan ketenangan dan kedamaian dalam memperjuangkan tujuan organsiasi
(7) Warna kuning yang menyertai pada logo PGSI melambangkan harapan, kebanggaan,
bahwa PGSI dalam mewujudkan tujuan penuh selalu optimis harapan kesuksesan.

Pasal 37
Atribut dan Stampel organisasi
1. Atribut terdiri dari Bendera organisasi, Panji panji, Bedge, Logo dan Atribut Seragam
PGSI
2. Stample PGSI berbentuk lingkaran (garis double jumlah 2 (dua) lingkaran) disertai
tulisan melingkar persatuan guru seluruh Indonesia, di tengah-tengah tertulis PGSI,
berdiameter 4 cm dan stample berwarna ungu
3. Khusus Stample PW /PD/PC dan KORSATDIK sebagaimana ayat 3, dibawah tulisan
/singkatan PGSI tertulis nama wilayah/daerah/kecamatan/satuan Pendidikan pengurus
terkait
XV
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 38
Peraturan-peraturan yang menjabarkan ayat-ayat tertentu yang belum ditetapkan dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, ditetapkan kemudian dalam Peraturan
Organisasi, atau peraturan lain melalui RAKERNAS, RAPIMNAS dan RAKORNAS
PPBPGSI.

BAB XVI
PENUTUP
Pasal 39
(1). Perubahan AD/ART ini ditetapkan dalam KONGRES ke 4 di Jawa Barat bulan
Desember tahun 2027.
(2). Hal-hal yang belum diatur dalam AD/ART, diatur lebih lanjut oleh PBPGSI.
(3). Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Semarang
Pada Tanggal : 30 Juli 2022

KONGGRES KE III
PERSATUAN GURU SELURUH INDONESIA

PIMPINAN SIDANG

Dto. Dto.
Dr. Sumarni, S.Pd., M.Pd Drs. H. Sutrisno, M.A
Ketua Sekretaris

Dto. Dto.
ERNY.S.SH.MH.Adv Dra Nur Azizah, M.Pd.I
Anggota Anggota

PENGURUS BESAR
PERSATUAN GURU SELURUH INDONESIA

Ketua Umum Sekretaris Umum

Dr. Moh. Fatah, M.MPd Muhammad Luqman, M,Pd.I

You might also like