Professional Documents
Culture Documents
DAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA
1
ANGGARAN DASAR
AKSELERASI PUSKESMAS INDONESIA
(APKESMI)
MUKADIMAH
Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, bangsa Indonesia telah mencapai
kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Kemerdekaan ialah hak segala bangsa
dan warga negaranya. Setiap orang yang merdeka berhak hidup sehat dan
mendapatkan pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, Undang-Undang dasar 1945
menyebutkan bahwa Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan. Kesehatan merupakan dasar dari diakuinya derajat
kemanusiaan. Tanpa kesehatan, seseorang menjadi tidak sederajat secara kondisional.
Tanpa kesehatan, seseorang tidak akan mampu memperoleh hak-hak lainnya.
Untuk mewujudkan Puskesmas yang kokoh, tangguh dan bermutu, maka kami
Kepala Puskesmas seluruh Indonesia bersepakat untuk membentuk sebuah organisasi
sebagai wadah diskusi dan menyalurkan aspirasi Puskesmas dengan nama AKSELERASI
PUSKESMAS INDONESIA.
2
Sebagai landasan kami dalam berorganisasi, maka disusun Anggaran dasar
sebagai berikut :
BAB I
NAMA, KEDUDUKAN DAN WAKTU
Pasal 1
Organisasi ini bernama AKSELERASI PUSKESMAS INDONESIA disingkat APKESMI
didirikan pada tanggal 12 bulan Desember tahun 2020 di Jakarta.
Pasal 2
Pengurus Pusat APKESMI berkedudukan di Ibukota Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Pasal 3
APKESMI didirikan untuk waktu yang tidak terbatas.
BAB II
AZAS, SIFAT DAN TUJUAN
Pasal 4
Azas
Pasal 5
Sifat
Pasal 6
Tujuan
APKESMI bertujuan :
(1) mempererat persatuan dan kesatuan antar Puskesmas di Indonesia;
(2) meningkatkan dan atau mengembangkan potensi Puskesmas untuk peningkatan
mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas;
(3) mengadvokasi program-program Puskesmas kepada pengambil kebijakan mulai
dari pusat sampai ke daerah;
(4) membangun kerjasama baik vertikal maupun horisontal untuk menyukseskan
pembangunan kesehatan;
(5) meningkatkan kesejahteraan anggota APKESMI
3
BAB III
KEANGGOTAAN
Pasal 7
(1) anggota APKESMI terdiri dari anggota biasa, anggota luar biasa dan anggota
kehormatan;
(2) anggota biasa adalah Puskesmas di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
(3) anggota luar biasa adalah perorangan/individu yang memiliki perhatian dan
minat terhadap kemajuan APKESMI yang disetujui pengurus;
(4) anggota kehormatan adalah individu ditetapkan oleh Pengurus karena berjasa
terhadap kemajuan APKESMI;
(5) anggota dianggap sah setelah melalui tata cara penerimaan anggota yang diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB IV
STRUKTUR DAN HIRARKI PERATURAN ORGANISASI
Pasal 8
Organisasi APKESMI terdiri dari Tingkat Pusat, Tingkat Provinsi dan Tingkat
Kabupaten/Kota.
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 11
4
(2) Penjelasan lebih lanjut tentang hirarki peraturan organisasi dituangkan dalam
Anggaran Rumah Tangga
BAB V
HARTA KEKAYAAN
Pasal 12
BAB VI
PEMBUBARAN
Pasal 13
Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan oleh Musyawarah Nasional yang
diadakan khusus untuk itu, atas usul lebih dari setengah jumlah cabang.
BAB VII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 14
Anggaran Dasar hanya dapat diubah berdasarkan keputusan Rapat Paripurna Anggota
dalam Musyawarah Nasional.
BAB VIII
PENUTUP
Pasal 15
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 29 Desember 2020
BAB I
IDENTITAS ORGANISASI
Pasal 1
Bentuk dan Makna Lambang APKESMI
Pasal 2
Penggunaan Lambang Organisasi
6
BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 3
Persyaratan Anggota
(1) yang diterima menjadi anggota biasa adalah seluruh Puskesmas yang ada diwilayah
hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia dan telah teregistrasi pada
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yang diwakili oleh kepala Puskesmas;
(2) yang diterima menjadi anggota luar biasa adalah perorangan yang pernah menjadi
Kepala Puskesmas dan memiliki perhatian yang tinggi untuk kemajuan Puskesmas;
(3) Mengajukan permintaan menjadi anggota yang disampaikan secara tertulis kepada
pengurus pusat melalui Dewan Pengurus Cabang dan bersedia aktif mengikuti
kegiatan organisasi yang dilaksanakan oleh APKESMI;
(4) Setiap anggota yang telah disahkan diberikan Sertifikat dan Kartu Keanggotaan.
(5) Bagi Kepala Puskesmas yang sudah tidak menjabat sebagai Kepala Puskesmas,
maka status keanggotaannya otomatis menjadi anggota luar biasa;
(6) Untuk pengangkatan anggota kehormatan, DPC dan atau DPW menyampaikan
permohonan kepada DPP, dengan melampirkan pertimbangan pengusulannya;
(7) Anggota kehormatan ditetapkan dan dilantik oleh DPP dalam Rapat Kerja Nasional
atau Musyawarah Nasional;
(8) Pada awal pembentukan APKESMI, setiap orang yang terlibat dalam pembentukan
organisasi ini mendapatkan pengecualian dari ketentuan di atas dan secara
otomatis terdaftar sebagai anggota;
Pasal 4
Kewajiban Anggota
Pasal 5
Hak Anggota
Pasal 6
Pemberhentian Anggota
BAB II
PENGURUS
Pasal 7
Umum
Pasal 8
Struktur Dewan Pengurus Pusat
(1) Dewan Pengurus Pusat terdiri dari Dewan Pengurus Harian (DPH) dan Dewan
Penasehat;
(2) Dewan Pengurus Harian terdiri dari :
(a) Ketua Umum
(b) Wakil Ketua Umum I : Organisasi, Hukum dan Pengembangan Program
Kesehatan
(c) Wakil Ketua Umum II : Pembiayaan Kesehatan dan Sosial Kemasyarakatan
(d) Wakil Ketua Umum III : Pengembangan Sumber Daya Kesehatan dan Litbang
(e) Sekretaris Jenderal;
(f) Wakil Sekretaris Jenderal;
(g) Bendahara Umum;
(h) Wakil Bendahara Umum;
(i) Koordinator Wilayah disingkat KORWIL meliputi :
1. Wilayah I : Sumatera;
2. Wilayah II : Jawa;
3. Wilayah III : Bali, NTB dan NTT;
4. Wilayah IV : Kalimantan;
5. Wilayah V : Sulawesi;
6. Wilayah VI : Maluku dan Maluku Utara;
7. Wilayah VII : Papua dan Papua Barat;
(j) Ketua Bidang meliputi :
1. Ketua Bidang Organisasi dan Perlindungan Hukum
2. Ketua Bidang Pengembangan Program dan Mutu Layanan Kesehatan
3. Ketua Bidang Pembiayaan Program Kesehatan
4. Ketua Bidang Sosial Kemasyarakatan dan Kerjasama Antar Lembaga
5. Ketua Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan
6. Ketua Bidang Penelitian dan Inovasi
8
Pasal 9
(1) Dewan Pengurus Wilayah terdiri dari Dewan Pengurus Harian dan Dewan
Penasehat;
(2) Dewan Pengurus Harian terdiri dari :
(a) Ketua
(b) Wakil Ketua I : Organisasi, Hukum dan Pengembangan Program Kesehatan
(c) Wakil Ketua II : Pembiayaan Kesehatan dan Sosial Kemasyarakatan
(d) Wakil Ketua III : Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan dan Litbang
(e) Sekretaris; dan
(f) Wakil Sekretaris
(g) Bendahara; dan
(h) Wakil Bendahara.
(i) Ketua Bidang Organisasi dan Perlindungan Hukum
(j) Ketua Bidang Pengembangan Program dan Mutu Layanan Kesehatan
(k) Ketua Bidang Pembiayaan Program Kesehatan
(l) Ketua Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan
(m) Ketua Bidang Penelitian dan Inovasi
(n) Ketua Bidang Sosial Kemasyarakatan dan Kerjasama Antar Lembaga
Pasal 10
Struktur Dewan Pengurus Cabang
(1) Dewan Pengurus Cabang terdiri dari Dewan Pengurus Harian dan Dewan
Penasehat;
(2) Dewan Pengurus Harian terdiri dari :
(a) Ketua
(b) Wakil Ketua
(c) Sekretaris; dan
(d) Wakil Sekretaris
(e) Bendahara; dan
(f) Wakil Bendahara.
(g) Ketua Bidang Organisasi dan Perlindungan Hukum
(h) Ketua Bidang Pengembangan Program dan Mutu Layanan Kesehatan
(i) Ketua Bidang Pembiayaan Program Kesehatan
(j) Ketua Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan
(k) Ketua Bidang Penelitian dan Inovasi
(l) Ketua Bidang Sosial Kemasyarakatan dan Kerjasama Antar Lembaga
(3) Pada struktur sebagaimana dimaksud ayat (2), kepengurusan dapat disesuaikan
dengan kondisi;
Pasal 11
Dewan Pembina
9
(3) Apabila diperlukan, Dewan Pembina dapat dibentuk pada tingkat DPW melalui
Muswil, dan pada tingkat DPC melalui Muscab;
(4) Syarat anggota Dewan Pembina :
(a) kepala lembaga/kepala instansi pada pemerintah pusat/daerah yang
menangani Puskesmas;
(b) bersedia menjadi Dewan Pembina;
(c) jumlah anggota Dewan Pembina diputuskan dalam Munas.
Pasal 12
Dewan Penasehat
Pasal 13
Dewan Pakar
10
BAB III
PEMBENTUKAN PENGURUS
Pasal 14
Pasal 15
Pelantikan Pengurus
(1) Pengurus Pusat dilantik oleh Pimpinan Munas dalam Sidang Paripurna Pelantikan
Pengurus Pusat;
(2) Pengurus Wilayah dilantik oleh Ketua Umum atau anggota DPP APKESMI yang
mendapat mandat dari Ketua Umum;
(3) Pengurus Cabang dilantik oleh Ketua DPW APKESMI atau anggota DPW APKESMI
yang mendapat mandat dari Ketua DPW.
Pasal 16
Masa Bakti Pengurus
(1) Pengurus APKESMI mulai dari DPP, DPW dan DPC memiliki masa bakti 3 (tiga)
tahun dalam 1 (satu) periode kepengurusan;
(2) Ketua APKESMI yang telah habis masa baktinya hanya dapat dicalonkan kembali
untuk memimpin selama 1 (satu) periode berikutnya;
(3) bagi Kepala Puskesmas yang terpilih sebagai pengurus tetapi karena rotasi jabatan
dan tidak menjadi Kepala Puskesmas, maka kepengurusan tetap berlanjut sampai
selesai masa baktinya;
Pasal 17
Rangkap Jabatan
Pasal 18
PERSYARATAN CALON KETUA
11
BAB IV
MUSYAWARAH DAN RAPAT
Pasal 19
Pasal 20
Musyawarah Nasional
12
(8) dalam keadaan luar biasa dapat dilakukan sewaktu-waktu Munas Luar Biasa, atas
pengusul sekurang-kurangnya 1/3 DPC dan disetujui 2/3 (dua pertiga) dari Jumlah
DPC yang ada.
Pasal 21
Rapat Kerja Nasional
(1) Rapat Kerja Nasional selanjutnya disingkat Rakernas diselenggarakan sekali dalam
1 (satu) tahun;
(2) kewenangan Rakernas terdiri dari :
(a) menilai pelaksanaan program kerja amanat Munas, menyusun Rencana
Strategis dan Rencana Kerja tahunan APKESMI;
(b) membahas isu-isu yang dianggap penting tentang program pembangunan
kesehatan untuk dijadikan rekomendasi kepada pengambil kebijakan;
(c) melaksanakan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan
untuk kemajuan Puskesmas;
(d) membahas materi yang akan didiskusikan pada Munas yang akan datang;
(3) peserta Rakernas terdiri dari : DPP, Ketua DPW dan Ketua DPC.
Pasal 22
Musyawarah Wilayah
13
(7) peserta Peninjau adalah Anggota APKESMI diluar utusan wajib, Adinkes, Pejabat
Pemerintah, Pemerhati Kesehatan maupun undangan lain yang berminat mengikuti
Muswil.
(8) dalam keadaan luar biasa dapat dilakukan sewaktu-waktu Muswil Luar Biasa, atas
pengusul sekurang-kurangnya 1/3 DPC dan disetujui 2/3 (dua pertiga) dari Jumlah
DPC yang ada.
Pasal 23
Rapat Kerja Wilayah
(1) Rapat Kerja Wilayah selanjutnya disingkat Rakerwil diselenggarakan sekali dalam 1
(satu) tahun;
(2) kewenangan Rakerwil terdiri dari :
(a) menilai pelaksanaan program kerja amanat Muswil, menyusun Rencana
Strategis APKESMI, dan menyusun Rencana Kerja tahunan APKESMI;
(b) membahas isu-isu yang dianggap penting tentang program pembangunan
kesehatan untuk dijasikan rekomendasi kepada pengambil kebijakan;
(c) melaksanakan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan
untuk kemajuan Puskesmas;
(d) membahas materi yang akan didiskusikan pada Muswil yang akan datang;
(e) peserta Rakerwil terdiri dari : DPW dan Ketua DPC.
Pasal 24
Musyawarah Cabang
14
(8) dalam keadaan luar biasa dapat dilakukan sewaktu-waktu Muscab Luar Biasa, atas
pengusul sekurang-kurangnya 1/3 anggota dan disetujui 2/3 (dua pertiga) dari
Jumlah anggota.
Pasal 25
Rapat Kerja Cabang
(1) Rapat Kerja Cabang selanjutnya disingkat Rakercab diselenggarakan sekali dalam 1
(satu) tahun;
(2) kewenangan Rakercab terdiri dari :
(a) menilai pelaksanaan program kerja amanat Muscab, menyusun Rencana
Strategis dan Rencana Kerja tahunan APKESMI;
(b) membahas isu-isu yang dianggap penting tentang program pembangunan
kesehatan untuk dijasikan rekomendasi kepada pengambil kebijakan;
(c) melaksanakan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan
untuk kemajuan Puskesmas;
(d) membahas materi yang akan didiskusikan pada Muscab yang akan datang;
(e) peserta Rakercab adalah seluruh anggota DPC.
BAB V
Pasal 26
Sumber dan Alokasi
(1) sumber dan alokasi besarnya iuran keanggotaan ditetapkan oleh Munas;
(2) besaran iuran anggota adalah Rp. 100.000,- /bulan;
(3) pengalokasian iuran bulanan anggota ditetapkan sebagai berikut :
(a) DPP APKESMI sebesar 15%
(b) DPW APKESMI sebesar 20%; dan
(c) DPC APKESMI sebesar 65%
(4) pembagian uang hasil usaha dari unit-unit usaha yang menggunakan nama
APKESMI adalah :
(a) pelaksana usaha sebesar 80%; dan
(b) fee Organisasi sebesar 20%
(c) pembayaran fee organisasi dilakukan melalui pengurus setempat atau lokasi
dimana usaha tersebut dilaksanakan.
Pasal 27
Pengelolaan Keuangan
(1) pengelolaan dana pada setiap kepengurusan organisasi dituangkan dalam Rencana
Pendapatan dan Pengeluaran Organisasi;
(2) pengurus menyampaikan Laporan keuangan secara periodik dalam Rapat Kerja;
(3) untuk DPP dilakukan Audit eksternal oleh akuntan publik sekurang-kurangnya sekali
selama masa jabatan;
(4) pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan aset organisasi dilakukan pada
Munas / Muswil / Muscab.
15
BAB VI
KETENTUAN TAMBAHAN
Pasal 28
(1) Anggaran Rumah Tangga hanya dapat diubah berdasarkan Keputusan Musyawarah
Nasional;
(2) Hal-hal lain yang belum diatur dalam ART ini dimuat didalam Peraturan Organisasi
sepanjang tidak bertentangan dengan AD/ART.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 29
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 29 Desember 2020
16