You are on page 1of 16

ANGGARAN DASAR

DAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA

AKSELERASI PUSKESMAS INDONESIA


(APKESMI)

1
ANGGARAN DASAR
AKSELERASI PUSKESMAS INDONESIA
(APKESMI)

MUKADIMAH

Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, bangsa Indonesia telah mencapai
kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Kemerdekaan ialah hak segala bangsa
dan warga negaranya. Setiap orang yang merdeka berhak hidup sehat dan
mendapatkan pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, Undang-Undang dasar 1945
menyebutkan bahwa Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan. Kesehatan merupakan dasar dari diakuinya derajat
kemanusiaan. Tanpa kesehatan, seseorang menjadi tidak sederajat secara kondisional.
Tanpa kesehatan, seseorang tidak akan mampu memperoleh hak-hak lainnya.

Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut PUSKESMAS adalah


fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Didalam pembangunan kesehatan, Puskesmas
memiliki peranan yang sangat signifikan mengingat beban pemenuhan Standar Minimal
Pelayanan Bidang Kesehatan sebagian besar tertumpu dipundak Puskesmas. Oleh
karena itu integritas Puskesmas sangatlah penting untuk menjamin keberhasilan
program-program kesehatan yang telah dicanangkan. Seiring dengan diberlakukannnya
otonomi daerah, kondisi Puskesmas disetiap daerah sangat variatif baik dari sisi sarana
dan prasarana, sumber daya kesehatannya maupun ketersediaan anggarannya.
Meskipun secara makro, program kesehatan masih tetap dalam kendali Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.

Untuk mewujudkan Puskesmas yang kokoh, tangguh dan bermutu, maka kami
Kepala Puskesmas seluruh Indonesia bersepakat untuk membentuk sebuah organisasi
sebagai wadah diskusi dan menyalurkan aspirasi Puskesmas dengan nama AKSELERASI
PUSKESMAS INDONESIA.

2
Sebagai landasan kami dalam berorganisasi, maka disusun Anggaran dasar
sebagai berikut :
BAB I
NAMA, KEDUDUKAN DAN WAKTU

Pasal 1
Organisasi ini bernama AKSELERASI PUSKESMAS INDONESIA disingkat APKESMI
didirikan pada tanggal 12 bulan Desember tahun 2020 di Jakarta.

Pasal 2
Pengurus Pusat APKESMI berkedudukan di Ibukota Negara Kesatuan Republik
Indonesia

Pasal 3
APKESMI didirikan untuk waktu yang tidak terbatas.

BAB II
AZAS, SIFAT DAN TUJUAN

Pasal 4
Azas

APKESMI berazaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.

Pasal 5
Sifat

(1) APKESMI Bersifat independen;


(2) Independen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak terlibat dan atau melibatkan diri
dalam gerakan-gerakan yang mengarah pada kepentingan golongan, kelompok, politik dan
agama.

Pasal 6
Tujuan
APKESMI bertujuan :
(1) mempererat persatuan dan kesatuan antar Puskesmas di Indonesia;
(2) meningkatkan dan atau mengembangkan potensi Puskesmas untuk peningkatan
mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas;
(3) mengadvokasi program-program Puskesmas kepada pengambil kebijakan mulai
dari pusat sampai ke daerah;
(4) membangun kerjasama baik vertikal maupun horisontal untuk menyukseskan
pembangunan kesehatan;
(5) meningkatkan kesejahteraan anggota APKESMI

3
BAB III
KEANGGOTAAN

Pasal 7

(1) anggota APKESMI terdiri dari anggota biasa, anggota luar biasa dan anggota
kehormatan;
(2) anggota biasa adalah Puskesmas di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
(3) anggota luar biasa adalah perorangan/individu yang memiliki perhatian dan
minat terhadap kemajuan APKESMI yang disetujui pengurus;
(4) anggota kehormatan adalah individu ditetapkan oleh Pengurus karena berjasa
terhadap kemajuan APKESMI;
(5) anggota dianggap sah setelah melalui tata cara penerimaan anggota yang diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB IV
STRUKTUR DAN HIRARKI PERATURAN ORGANISASI

Pasal 8

Organisasi APKESMI terdiri dari Tingkat Pusat, Tingkat Provinsi dan Tingkat
Kabupaten/Kota.

Pasal 9

Struktur Kepengurusan terdiri dari :


(1) Dewan Pengurus Pusat disingkat DPP dengan ruang lingkup Nasional, berkedudukan di Ibukota
Negara;
(2) Dewan Pengurus Wilayah disingkat DPW dengan ruang lingkup kewenangan Provinsi,
berkedudukan di Ibukota Provinsi;
(3) Dewan Pengurus Cabang disingkat DPC dengan ruang lingkup kewenangan Kabupaten / Kota,
berkedudukan di Ibukota Kabupaten / Kota.

Pasal 10

Selain kepengurusan sebagaimana dimaksud pasal 9 di atas, juga dibentuk Dewan


Pembina dan Dewan Penasehat serta apabila diperlukan dapat diangkat Dewan Pakar.

Pasal 11

(1) Hirarki peraturan organisasi APKESMI terdiri dari :


(a) Anggaran Dasar;
(b) Anggaran Rumah Tangga;
(c) Peraturan Organisasi;
(d) Keputusan organisasi.

4
(2) Penjelasan lebih lanjut tentang hirarki peraturan organisasi dituangkan dalam
Anggaran Rumah Tangga
BAB V
HARTA KEKAYAAN

Pasal 12

(1) Harta kekayaan APKESMI didapat dari sumber-sumber sebagai berikut :


(a) iuran wajib anggota;
(b) hibah dan sumbangan; dan
(c) usaha-usaha lain yang sah.
(2) Pengelolaan harta kekayaan organisasi diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah
Tangga APKESMI.

BAB VI
PEMBUBARAN

Pasal 13
Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan oleh Musyawarah Nasional yang
diadakan khusus untuk itu, atas usul lebih dari setengah jumlah cabang.

BAB VII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 14

Anggaran Dasar hanya dapat diubah berdasarkan keputusan Rapat Paripurna Anggota
dalam Musyawarah Nasional.

BAB VIII
PENUTUP

Pasal 15
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 29 Desember 2020

PIMPINAN MUSYAWARAH NASIONAL I


AKSELERASI PUSKESMAS INDONESIA

1. Kusnadi, SKM (Ketua) : ..................................

2. dr. Asep Sani Sulaeman, M.Kes. (anggota) ........................

3. dr. Tri Resopimiatri, M.Epid. (Anggota) :.. ................................


5
ANGARAN RUMAH TANGGA (ART)

BAB I
IDENTITAS ORGANISASI

Pasal 1
Bentuk dan Makna Lambang APKESMI

(1) Gambar dan bentuk lambang APKESMI adalah sebagai berikut :

(2) Makna dari lambang APKESMI adalah sebagai berikut :


(a) lingkaran hijau bergaris tebal melambangkan bahwa APKESMI adalah
organisasi yang dinamis dan proaktif dalam pembangunan kesehatan serta
memiliki siklus yang jelas;
(b) tulisan AKSELERASI PUSKESMAS INDONESIA melingkar dan gambar bingkai
bertuliskan APKESMI adalah identitas dari APKESMI;
(c) gambar 2 (dua) panah melingkar dengan warna merah dan putih
melambangkan bahwa APKESMI berkedudukan di Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dengan kesinambungan program kesehatan demi kemajuan bangsa
dan negara Indonesia;
(d) gambar segi enam ditengah adalah identitas Puskesmas sesuai standar yang
ditetapkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia;
(e) gambar padi dan kapas melambangkan APKESMI memiliki tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan anggota.

Pasal 2
Penggunaan Lambang Organisasi

(1) Lambang Organisasi digunakan pada :


(a) bendera Organisasi;
(b) papan Nama Organisasi dari tingkat Pusat sampai Cabang;
(c) kop Surat Organisasi dari tingkat Pusat sampai Cabang;
(d) stempel Organisasi dari tingkat Pusat sampai Cabang;
(e) atribut Pakaian Seragam Organisasi;
(f) lencana / Pin.
(2) Tata cara penggunaan Lambang Organisasi diatur lebih lanjut didalam Peraturan
Organisasi.

6
BAB II

KEANGGOTAAN

Pasal 3
Persyaratan Anggota

(1) yang diterima menjadi anggota biasa adalah seluruh Puskesmas yang ada diwilayah
hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia dan telah teregistrasi pada
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yang diwakili oleh kepala Puskesmas;
(2) yang diterima menjadi anggota luar biasa adalah perorangan yang pernah menjadi
Kepala Puskesmas dan memiliki perhatian yang tinggi untuk kemajuan Puskesmas;
(3) Mengajukan permintaan menjadi anggota yang disampaikan secara tertulis kepada
pengurus pusat melalui Dewan Pengurus Cabang dan bersedia aktif mengikuti
kegiatan organisasi yang dilaksanakan oleh APKESMI;
(4) Setiap anggota yang telah disahkan diberikan Sertifikat dan Kartu Keanggotaan.
(5) Bagi Kepala Puskesmas yang sudah tidak menjabat sebagai Kepala Puskesmas,
maka status keanggotaannya otomatis menjadi anggota luar biasa;
(6) Untuk pengangkatan anggota kehormatan, DPC dan atau DPW menyampaikan
permohonan kepada DPP, dengan melampirkan pertimbangan pengusulannya;
(7) Anggota kehormatan ditetapkan dan dilantik oleh DPP dalam Rapat Kerja Nasional
atau Musyawarah Nasional;
(8) Pada awal pembentukan APKESMI, setiap orang yang terlibat dalam pembentukan
organisasi ini mendapatkan pengecualian dari ketentuan di atas dan secara
otomatis terdaftar sebagai anggota;

Pasal 4
Kewajiban Anggota

Setiap anggota APKESMI wajib :


(1) menjunjung tinggi dan mentaati aturan organisasi yang tertuang dalam AD / ART
serta peraturan organisasi;
(2) membayar iuran anggota sesuai ketentuan yang berlaku;
(3) menghadiri rapat atas undangan Pengurus APKESMI.

Pasal 5
Hak Anggota

Setiap anggota APKESMI berhak :


(1) memilih dan dipilih;
(2) mengajukan pendapat, usul dan saran untuk kemajuan organisasi;
(3) mendapatkan perlindungan dan pembelaan hukum dalam melaksanakan tugas
organisasi.

Pasal 6
Pemberhentian Anggota

(1) Anggota APKESMI dapat berhenti / diberhentikan apabila :


(a) melanggar AD / ART;
(b) atas permintaan sendiri;
7
(c) meninggal dunia
(2) anggota yang berhenti atas permintaan sendiri sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf (b) dapat mengajukan secara tertulis setelah konsultasi dengan DPC pada
kabupaten/kota yang bersangkutan;
(3) usulan pemberhentian anggota dibuat oleh DPC melalui DPW kepada DPP;
(4) keputusan pemberhentian anggota dibuat oleh DPP.

BAB II
PENGURUS

Pasal 7
Umum

Pengurus APKESMI terdiri dari :


(1) Dewan Pengurus Pusat (DPP);
(2) Dewan Pengurus Wilayah (DPW); dan
(3) Dewan Pengurus Cabang (DPC).

Pasal 8
Struktur Dewan Pengurus Pusat

(1) Dewan Pengurus Pusat terdiri dari Dewan Pengurus Harian (DPH) dan Dewan
Penasehat;
(2) Dewan Pengurus Harian terdiri dari :
(a) Ketua Umum
(b) Wakil Ketua Umum I : Organisasi, Hukum dan Pengembangan Program
Kesehatan
(c) Wakil Ketua Umum II : Pembiayaan Kesehatan dan Sosial Kemasyarakatan
(d) Wakil Ketua Umum III : Pengembangan Sumber Daya Kesehatan dan Litbang
(e) Sekretaris Jenderal;
(f) Wakil Sekretaris Jenderal;
(g) Bendahara Umum;
(h) Wakil Bendahara Umum;
(i) Koordinator Wilayah disingkat KORWIL meliputi :
1. Wilayah I : Sumatera;
2. Wilayah II : Jawa;
3. Wilayah III : Bali, NTB dan NTT;
4. Wilayah IV : Kalimantan;
5. Wilayah V : Sulawesi;
6. Wilayah VI : Maluku dan Maluku Utara;
7. Wilayah VII : Papua dan Papua Barat;
(j) Ketua Bidang meliputi :
1. Ketua Bidang Organisasi dan Perlindungan Hukum
2. Ketua Bidang Pengembangan Program dan Mutu Layanan Kesehatan
3. Ketua Bidang Pembiayaan Program Kesehatan
4. Ketua Bidang Sosial Kemasyarakatan dan Kerjasama Antar Lembaga
5. Ketua Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan
6. Ketua Bidang Penelitian dan Inovasi

8
Pasal 9

Struktur Dewan Pengurus Wilayah

(1) Dewan Pengurus Wilayah terdiri dari Dewan Pengurus Harian dan Dewan
Penasehat;
(2) Dewan Pengurus Harian terdiri dari :
(a) Ketua
(b) Wakil Ketua I : Organisasi, Hukum dan Pengembangan Program Kesehatan
(c) Wakil Ketua II : Pembiayaan Kesehatan dan Sosial Kemasyarakatan
(d) Wakil Ketua III : Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan dan Litbang
(e) Sekretaris; dan
(f) Wakil Sekretaris
(g) Bendahara; dan
(h) Wakil Bendahara.
(i) Ketua Bidang Organisasi dan Perlindungan Hukum
(j) Ketua Bidang Pengembangan Program dan Mutu Layanan Kesehatan
(k) Ketua Bidang Pembiayaan Program Kesehatan
(l) Ketua Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan
(m) Ketua Bidang Penelitian dan Inovasi
(n) Ketua Bidang Sosial Kemasyarakatan dan Kerjasama Antar Lembaga

Pasal 10
Struktur Dewan Pengurus Cabang

(1) Dewan Pengurus Cabang terdiri dari Dewan Pengurus Harian dan Dewan
Penasehat;
(2) Dewan Pengurus Harian terdiri dari :
(a) Ketua
(b) Wakil Ketua
(c) Sekretaris; dan
(d) Wakil Sekretaris
(e) Bendahara; dan
(f) Wakil Bendahara.
(g) Ketua Bidang Organisasi dan Perlindungan Hukum
(h) Ketua Bidang Pengembangan Program dan Mutu Layanan Kesehatan
(i) Ketua Bidang Pembiayaan Program Kesehatan
(j) Ketua Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan
(k) Ketua Bidang Penelitian dan Inovasi
(l) Ketua Bidang Sosial Kemasyarakatan dan Kerjasama Antar Lembaga
(3) Pada struktur sebagaimana dimaksud ayat (2), kepengurusan dapat disesuaikan
dengan kondisi;

Pasal 11
Dewan Pembina

(1) Dewan Pembina dibentuk melalui Keputusan Musyawarah Nasional;.


(2) Dewan Pembina sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berada pada tingkat
Pengurus Pusat;

9
(3) Apabila diperlukan, Dewan Pembina dapat dibentuk pada tingkat DPW melalui
Muswil, dan pada tingkat DPC melalui Muscab;
(4) Syarat anggota Dewan Pembina :
(a) kepala lembaga/kepala instansi pada pemerintah pusat/daerah yang
menangani Puskesmas;
(b) bersedia menjadi Dewan Pembina;
(c) jumlah anggota Dewan Pembina diputuskan dalam Munas.

Pasal 12
Dewan Penasehat

(1) Dewan Penasehat dibentuk melalui Keputusan Musyawarah Nasional / Musyawarah


Wilayah / Musyawarah Cabang.
(2) Dewan Penasehat berada di tingkat Pengurus Pusat, Pengurus Wilayah dan
Pengurus Cabang.
(3) Dewan Penasehat terdiri dari :
(a) Ketua;
(b) Wakil Ketua;
(c) Sekretaris; dan
(d) Anggota.
(4) Syarat Dewan Penasehat :
(a) berasal dari anggota biasa atau anggota luar biasa;
(b) memiliki komitmen yang tinggi terhadap eksistensi dan kemajuan organisasi;
(c) bersedia menjadi Dewan Penasehat;
(d) jumlah anggota penasehat harus ganjil.

Pasal 13
Dewan Pakar

(1) apabila diperlukan, APKESMI dapat mengangkat Dewan Pakar;


(2) Dewan Pakar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berada pada tingkat Pengurus
Pusat;
(3) Dewan Pakar bisa berasal dari anggota APKESMI maupun bukan anggota;
(4) syarat menjadi Dewan Pakar :
(a) memiliki konsep tentang pengembangan Puskesmas;
(b) memiliki komitmen yang tinggi terhadap eksistensi dan kemajuan Puskesmas;
(c) bersedia menjadi Dewan Pakar.
(5) Tata cara pengangkatan Dewan Pakar :
(a) calon Dewan Pakar diusulkan oleh DPW maupun salah satu unsur Pimpinan
dalam DPP;
(b) seleksi calon Dewan Pakar dilakukan oleh Dewan Pengurus Pusat dan Dewan
Penasehat Pengurus Pusat;
(c) Dewan Pakar ditetapkan oleh Dewan Pengurus Pusat.

10
BAB III
PEMBENTUKAN PENGURUS

Pasal 14

(1) Dewan Pengurus Pusat dibentuk melalui Musyawarah Nasional;


(2) Dewan Pengurus Wilayah dibentuk melalui Musyawarah Wilayah; dan
(3) Dewan Pengurus cabang dibentuk melalui Musyawarah cabang.

Pasal 15
Pelantikan Pengurus

(1) Pengurus Pusat dilantik oleh Pimpinan Munas dalam Sidang Paripurna Pelantikan
Pengurus Pusat;
(2) Pengurus Wilayah dilantik oleh Ketua Umum atau anggota DPP APKESMI yang
mendapat mandat dari Ketua Umum;
(3) Pengurus Cabang dilantik oleh Ketua DPW APKESMI atau anggota DPW APKESMI
yang mendapat mandat dari Ketua DPW.

Pasal 16
Masa Bakti Pengurus

(1) Pengurus APKESMI mulai dari DPP, DPW dan DPC memiliki masa bakti 3 (tiga)
tahun dalam 1 (satu) periode kepengurusan;
(2) Ketua APKESMI yang telah habis masa baktinya hanya dapat dicalonkan kembali
untuk memimpin selama 1 (satu) periode berikutnya;
(3) bagi Kepala Puskesmas yang terpilih sebagai pengurus tetapi karena rotasi jabatan
dan tidak menjadi Kepala Puskesmas, maka kepengurusan tetap berlanjut sampai
selesai masa baktinya;

Pasal 17
Rangkap Jabatan

Setiap pengurus APKESMI diperbolehkan rangkap jabatan maksimal 2 jabatan pada


level yang berbeda dalam kepengurusan APKESMI.

Pasal 18
PERSYARATAN CALON KETUA

Calon Ketua APKESMI harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :


1) bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2) masih aktif sebagai Kepala Puskesmas;
3) menandatangani Surat Pernyataan Kesediaan menjadi calon Ketua;
4) berwawasan luas dengan komitmen yang tinggi untuk kemajuan Organisasi,
Puskesmas, dan program-program kesehatan;
5) memiliki aksesibilitas yang tinggi baik terhadap pemangku kebijakan maupun
terhadap anggota;
6) berintegritas dan memiliki rekam jejak yang baik.

11
BAB IV
MUSYAWARAH DAN RAPAT
Pasal 19

(1) Musyawarah terdiri dari :


(a) Musyawarah Nasional (Munas);
(b) Musyawarah Wilayah (Muswil); dan
(c) Musyawarah Cabang (Muscab)
(2) Rapat Kerja terdiri dari :
(a) Rapat Kerja Nasional (Rakernas);
(b) Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil); dan
(c) Rapat Kerja Cabang (Rakercab).

Pasal 20
Musyawarah Nasional

(1) Musyawarah Nasional selanjutnya disingkat Munas merupakan pelaksanaan


kedaulatan tertinggi organisasi ditingkat nasional;
(2) Munas diselenggarakan setiap 3 (tiga) tahun sekali oleh Panitia Munas;
(3) Panitia Munas terdiri dari Panitia Pengarah dan panitia Pelaksana;
(4) Kewenangan Munas terdiri dari :
(a) mengesahkan Jadwal acara dan Tata tertib Munas;
(b) memilih dan mengesahkan Pimpinan Munas;
(c) menetapkan dan atau menyempurnakan AD / ART Organisasi, Garis Besar
Program Kerja Organisasi dan Pernyataan Sikap dan Rekomendasi Organisasi.
(d) menalaah Laporan Pertanggungjawaban DPP APKESMI selama 1 (satu) periode
masa jabatan sebelumnya; dan
(e) memilih dan melantik Ketua Umum masa jabatan berikutnya.
(f) menetapkan Garis Besar Program Kerja APKESMI; dan
(g) menetapkan tempat penyelenggaraan Munas berikutnya.
(5) Peserta Munas terdiri dari :
(a) Peserta Wajib; dan
(b) Peserta Peninjau.
(6) Peserta wajib terdiri dari :
(a) utusan DPP 5 (lima) orang;
(b) utusan DPW masing-masing 3 (tiga) orang;
(c) utusan DPC diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Kabupaten / Kota dengan jumlah Puskesmas ≤ 30 masing-masing 3 (tiga)
orang;
b. Kabupaten / Kota dengan jumlah Puskesmas 31-50 masing-masing 5 (tiga)
orang; dan
c. Kabupaten / Kota dengan jumlah Puskesmas ≥ 51 masing-masing 7 (tiga)
orang
(d) utusan Dewan Penasehat 2 (dua) orang.
(7) peserta Peninjau adalah Anggota APKESMI diluar utusan wajib, Adinkes, Pejabat
Pemerintah, Pemerhati Kesehatan maupun undangan lain yang berminat mengikuti
Munas.

12
(8) dalam keadaan luar biasa dapat dilakukan sewaktu-waktu Munas Luar Biasa, atas
pengusul sekurang-kurangnya 1/3 DPC dan disetujui 2/3 (dua pertiga) dari Jumlah
DPC yang ada.

Pasal 21
Rapat Kerja Nasional

(1) Rapat Kerja Nasional selanjutnya disingkat Rakernas diselenggarakan sekali dalam
1 (satu) tahun;
(2) kewenangan Rakernas terdiri dari :
(a) menilai pelaksanaan program kerja amanat Munas, menyusun Rencana
Strategis dan Rencana Kerja tahunan APKESMI;
(b) membahas isu-isu yang dianggap penting tentang program pembangunan
kesehatan untuk dijadikan rekomendasi kepada pengambil kebijakan;
(c) melaksanakan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan
untuk kemajuan Puskesmas;
(d) membahas materi yang akan didiskusikan pada Munas yang akan datang;
(3) peserta Rakernas terdiri dari : DPP, Ketua DPW dan Ketua DPC.

Pasal 22
Musyawarah Wilayah

(1) Musyawarah Wilayah selanjutnya disingkat Muswil merupakan pelaksanaan


kedaulatan tertinggi organisasi ditingkat Provinsi;
(2) Muswil diselenggarakan setiap 3 (tiga) tahun sekali oleh Panitia Muswil;
(3) panitia Muswil terdiri dari Panitia Pengarah dan panitia Pelaksana;
(4) kewenangan Muswil terdiri dari :
(a) mengesahkan Jadwal acara dan Tata tertib Muswil;
(b) memilih dan mengesahkan Pimpinan Muswil;
(c) menetapkan Garis Besar Program Kerja Organisasi, Pernyataan Sikap dan
Rekomendasi Organisasi.
(d) menalaah Laporan Pertanggungjawaban DPW APKESMI selama 1 (satu)
periode masa jabatan sebelumnya; dan
(e) memilih dan melantik Ketua DPW masa jabatan berikutnya
(f) menetapkan tempat penyelenggaraan Muswil berikutnya.
(5) peserta Muswil terdiri dari :
(a) Peserta Wajib; dan
(b) Peserta Peninjau.
(6) peserta wajib terdiri dari :
(a) utusan DPW masing-masing 3 (tiga) orang;
(b) utusan DPC diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Kabupaten / Kota dengan jumlah Puskesmas ≤ 30 masing-masing 3 (tiga)
orang;
b. Kabupaten / Kota dengan jumlah Puskesmas 31-50 masing-masing 5
(tiga) orang; dan
c. Kabupaten / Kota dengan jumlah Puskesmas ≥ 51 masing-masing 7 (tiga)
orang
(c) utusan Dewan Penasehat 1 (satu) orang.

13
(7) peserta Peninjau adalah Anggota APKESMI diluar utusan wajib, Adinkes, Pejabat
Pemerintah, Pemerhati Kesehatan maupun undangan lain yang berminat mengikuti
Muswil.
(8) dalam keadaan luar biasa dapat dilakukan sewaktu-waktu Muswil Luar Biasa, atas
pengusul sekurang-kurangnya 1/3 DPC dan disetujui 2/3 (dua pertiga) dari Jumlah
DPC yang ada.

Pasal 23
Rapat Kerja Wilayah

(1) Rapat Kerja Wilayah selanjutnya disingkat Rakerwil diselenggarakan sekali dalam 1
(satu) tahun;
(2) kewenangan Rakerwil terdiri dari :
(a) menilai pelaksanaan program kerja amanat Muswil, menyusun Rencana
Strategis APKESMI, dan menyusun Rencana Kerja tahunan APKESMI;
(b) membahas isu-isu yang dianggap penting tentang program pembangunan
kesehatan untuk dijasikan rekomendasi kepada pengambil kebijakan;
(c) melaksanakan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan
untuk kemajuan Puskesmas;
(d) membahas materi yang akan didiskusikan pada Muswil yang akan datang;
(e) peserta Rakerwil terdiri dari : DPW dan Ketua DPC.

Pasal 24
Musyawarah Cabang

(1) Musyawarah Cabang selanjutnya disingkat Muscab merupakan pelaksanaan


kedaulatan tertinggi organisasi ditingkat Kabupaten / Kota;
(2) Muscab diselenggarakan setiap 3 (tiga) tahun sekali oleh Panitia Muscab;
(3) Panitia Muscab terdiri dari Panitia Pengarah dan panitia Pelaksana;
(4) kewenangan Muscab terdiri dari :
(a) mengesahkan Jadwal acara dan Tata tertib Muscab;
(b) memilih dan mengesahkan Pimpinan Muscab;
(c) menetapkan Garis Besar Program Kerja Organisasi, Pernyataan Sikap dan
Rekomendasi Organisasi.
(d) menalaah Laporan Pertanggungjawaban DPC APKESMI selama 1 (satu) periode
masa jabatan sebelumnya; dan
(e) memilih dan melantik ketua DPC masa jabatan berikutnya
(5) peserta Muscab terdiri dari :
(a) Peserta Wajib; dan
(b) Peserta Peninjau.
(6) Peserta wajib terdiri dari :
(a) utusan seluruh anggota APKESMI di kabupaten / kota masing-masing 1 (satu)
orang; dan
(b) utusan Dewan Penasehat 2 (satu) orang.
(7) peserta Peninjau adalah Staf Puskesmas, Pejabat Dinas Kesehatan Kabupaten /
kota setempat, Pejabat Pemerintah, Pemerhati Kesehatan maupun undangan lain
yang berminat mengikuti Muscab.

14
(8) dalam keadaan luar biasa dapat dilakukan sewaktu-waktu Muscab Luar Biasa, atas
pengusul sekurang-kurangnya 1/3 anggota dan disetujui 2/3 (dua pertiga) dari
Jumlah anggota.

Pasal 25
Rapat Kerja Cabang

(1) Rapat Kerja Cabang selanjutnya disingkat Rakercab diselenggarakan sekali dalam 1
(satu) tahun;
(2) kewenangan Rakercab terdiri dari :
(a) menilai pelaksanaan program kerja amanat Muscab, menyusun Rencana
Strategis dan Rencana Kerja tahunan APKESMI;
(b) membahas isu-isu yang dianggap penting tentang program pembangunan
kesehatan untuk dijasikan rekomendasi kepada pengambil kebijakan;
(c) melaksanakan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan
untuk kemajuan Puskesmas;
(d) membahas materi yang akan didiskusikan pada Muscab yang akan datang;
(e) peserta Rakercab adalah seluruh anggota DPC.

BAB V

PEMBIAYAAN DAN ASET

Pasal 26
Sumber dan Alokasi

(1) sumber dan alokasi besarnya iuran keanggotaan ditetapkan oleh Munas;
(2) besaran iuran anggota adalah Rp. 100.000,- /bulan;
(3) pengalokasian iuran bulanan anggota ditetapkan sebagai berikut :
(a) DPP APKESMI sebesar 15%
(b) DPW APKESMI sebesar 20%; dan
(c) DPC APKESMI sebesar 65%
(4) pembagian uang hasil usaha dari unit-unit usaha yang menggunakan nama
APKESMI adalah :
(a) pelaksana usaha sebesar 80%; dan
(b) fee Organisasi sebesar 20%
(c) pembayaran fee organisasi dilakukan melalui pengurus setempat atau lokasi
dimana usaha tersebut dilaksanakan.

Pasal 27
Pengelolaan Keuangan

(1) pengelolaan dana pada setiap kepengurusan organisasi dituangkan dalam Rencana
Pendapatan dan Pengeluaran Organisasi;
(2) pengurus menyampaikan Laporan keuangan secara periodik dalam Rapat Kerja;
(3) untuk DPP dilakukan Audit eksternal oleh akuntan publik sekurang-kurangnya sekali
selama masa jabatan;
(4) pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan aset organisasi dilakukan pada
Munas / Muswil / Muscab.
15
BAB VI
KETENTUAN TAMBAHAN

Pasal 28

(1) Anggaran Rumah Tangga hanya dapat diubah berdasarkan Keputusan Musyawarah
Nasional;
(2) Hal-hal lain yang belum diatur dalam ART ini dimuat didalam Peraturan Organisasi
sepanjang tidak bertentangan dengan AD/ART.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 29

Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 29 Desember 2020

PIMPINAN MUSYAWARAH NASIONAL I


AKSELERASI PUSKESMAS INDONESIA

1. Kusnadi, SKM (Ketua) : ..................................

2. dr. Asep Sani Sulaeman, M.Kes. (anggota) : ........................

3. dr. Tri Resopimiatri, M.Epid. (Anggota) :.. ................................

16

You might also like