You are on page 1of 12

Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 3, September-Desember 2015

ANALISIS LAMA WAKTU TUNGGU PELAYANAN PASIEN RAWAT


JALAN DI BALAI KESEHATAN MATA MASYARAKAT
PROPINSI SULAWESI UTARA

Neti M. Bustani
A. Joy Rattu
Josephine S. M. Saerang

1
Pasca Sarjana Universitas Sam Ratulangi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Bidang Minat Kajian Administrasi Rumah Sakit
Email: neti_bustani@yahoo.com

Abstract: Hospital has a mission to provide qualified health services and affordable by the
community in order to improve public health; one of them was the short waiting time of
patients. This study aimed to analyze the waiting time length (the arrival process, service,
human resources) of outpatient services in the Public Eye Health Department of North Sulawesi.
This study used a qualitative method by conducting interviews at 7 informants as the primary
data; the secondary data were obtained from direct observation / observation in the Public Eye
Health Department of North Sulawesi. The results showed that the patients' arrivals occurred
before the registration counter was opened and most patients came with their families. During
the service process there were some problems inter alia the patient did not bring his/her
file/guarantee completely; the number of the registration booths were limited due to lack of
staff; disrupted internet connection; as well as limited human resources who were experts in the
field of refraction and medical records. Conclusion: The waiting time in the Public Eye Health
Department of North Sulawesi was still quite long (> 60 minutes) due to the overload patients,
lack of personnel at the registration booth, disrupted internet connection, delayed of distribution
of medical record files, limited available rooms, and limited human resources that were
expertised in the field of refraction and medical records
Keywords: waiting time, patients, the Public Eye Health Department of North Sulawesi

Abstrak: Rumah Sakit mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, salah
satunya melalui waktu tunggu pasien yang cepat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
lama waktu tunggu (proses kedatangan, pelayanan, sumber daya manusia) pelayanan pasien
rawat jalan di Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara pada 7 orang
informan sebagai data primer, sedangkan data sekunder diperoleh dari pengamatan langsung/
observasi di BKMM Provinsi Sulut. Hasil penelitian mendapatkan kedatangan pasien di BKMM
sudah terjadi sebelum loket pendaftaran dibuka dan kebanyakan pasien datang dengan diantar
oleh keluarganya. Selama proses pelayanan ada beberapa kendala yang terjadi antara lain pasien
tidak membawa berkas/jaminan yang lengkap, jumlah loket pendaftaran yang terbatas karena
kurangnya petugas, ruangan yang kurang memadai, adanya gangguan koneksi internet, serta
keterbatasan sumber daya manusia yang ahli dibidang refraksi dan rekam medik. Simpulan:
Waktu tunggu di BKMM Provinisi Sulut masih tergolong lama (> 60 menit) yang disebabkan

872
Bustani, Rattu, Saerang: Analisis lama waktu tunggu ...

jumlah pasien yang banyak, kurangnya petugas di loket pendaftaran dan BPJS, gangguan
koneksi internet, pendistribusian berkas rekam medik yang sering terlambat, keterbatasan
ruangan yang ada, dan keterbatasan SDM yang mempunyai keahlian di bidang refraksi dan
rekam medik
Kata kunci: waktu tunggu, pasien, BKMM

Menurut World Health Organization menit (kategori sedang) dan ≤ 30 menit


(WHO), Rumah Sakit (RS) adalah bagian (kategori cepat).4 Waktu tunggu di Indonesia
integral dari suatu organisasi sosial dan ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan
kesehatan dengan fungsi menyediakan (Kemenkes) melalui standar pelayanan
pelayanan paripurna (komprehensif), minimal. Setiap RS harus mengikuti standar
penyembuhan penyakit (kuratif), dan pelayanan minimal tentang waktu tunggu ini.
pencegahan penyakit (preventif) kepada Standar pelayanan minimal di rawat jalan
masyarakat.1 Berdasarkan Undang-Undang berdasar Kemenkes Nomor
No. 44 Tahun 2009, RS adalah institusi 129/Menkes/SK/II/2008 ialah kurang atau
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan sama dengan 60 menit.5
pelayanan kesehatan perorangan secara Balai Kesehatan Mata Masyarakat
paripurna yang menyediakan pelayanan (BKMM) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut)
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.2 merupakan salah satu fasilitas kesehatan
Rumah Sakit Umum (RSU) mempunyai misi yang dikelola oleh pemerintah Provinsi Sulut
memberikan pelayanan kesehatan yang yang khusus melayani masalah kesehatan
bermutu dan terjangkau oleh masyarakat mata dan merupakan pusat pelayanan
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan mata masyarakat terbaik di
kesehatan masyarakat. Salah satu dimensi Indonesia Timur bagian Utara, sehingga
mutu pelayanan kesehatan adalah akses dituntut untuk memberikan pelayanan yang
terhadap pelayanan yang ditandai dengan sebaik-baiknya kepada masyarakat.
waktu tunggu pasien.3 Pelayanan yang baik akan memberikan
Waktu tunggu adalah waktu yang kepuasan kepada masyarakat sebagai
digunakan pasien untuk mendapatkan penerima jasa pelayanan.6 Berdasarkan data
pelayanan kesehatan mulai tempat tahun 2012 terdapat 23.894 pasien rawat
pendaftaran sampai masuk ke ruang jalan di BKMM Provinsi Sulut dan
pemeriksaan dokter. Waktu tunggu pasien meningkat menjadi 42.406 pasien pada tahun
merupakan salah satu komponen yang 2014, yang berarti meningkatnya kepadatan
potensial menyebabkan ketidakpuasan. Lama jumlah antrian pendaftaran di RS dan hal ini
waktu tunggu pasien mencerminkan akan berdampak pada waktu tunggu pasien
bagaimana RS mengelola komponen dapat menjadi semakin lama.
pelayanan yang disesuaikan dengan situasi Berdasarkan hasil wawancara langsung
dan harapan pasien.4 awal bulan Februari 2015 di BKMM Provinsi
Kategori jarak antara waktu tunggu dan Sulut pada 5 orang pasien menunjukkan
waktu periksa yang diperkirakan bisa waktu tunggu pasien antara 100-200 menit
memuaskan atau kurang memuaskan pasien untuk mendapatkan pelayanan medis, yaitu
antara lain yaitu saat pasien datang mulai mulai dari kedatangan pasien untuk
dari mendaftar ke loket, antri dan menunggu mengambil nomor antrian sampai mendapat-
panggilan ke poli umum untuk dianamnesis kan pemeriksaan oleh dokter. Tidak jarang
dan diperiksa oleh dokter, perawat atau bidan pasien langsung menyampaikan keluhannya
lebih dari 90 menit (kategori lama), 30 – 60 karena menunggu terlalu lama untuk

873
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 3, September-Desember 2015

mendapatkan pemeriksaan oleh dokter, kan panduan wawancara. Data sekunder


dimana waktu bertemu untuk diperiksa diperoleh dari pengamatan langsung di
dokter dirasakan terlalu singkat jika BKMM yang dilakukan oleh peneliti sendiri
disbandingkan dengan waktu yang dengan mengisi lembar observasi. Penelitian
dihabiskan untuk menunggu panggilan dilakukan pada bulan April sampai dengan
diperiksa oleh dokter. bulan November 2015, di BKMM Provinsi
Berdasarkan latar belakang diatas dan Sulut.
sampai saat ini belum ada laporan tertulis Analisis data pada penelitian ini
tentang lama waktu tunggu pelayanan di menggunakan content analysis dengan
BKMM Provinsi Sulut yang dilaporkan, langkah-langkah sebagai berikut: pengum-
maka penulis melakukan penelitian kualitatif pulan data, reduksi data, penyajian data,
tentang lama waktu tunggu pelayanan pasien pemeriksaan keabsahan data dan analisis
rawat jalan di BKMM Provinsi Sulut. komponen hasil penelitian.7 Untuk
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mendapatkan keabsahan data, dilakukan
lama waktu tunggu (proses kedatangan, dengan teknik triangulasi yaitu triangulasi
pelayanan, sumber daya manusia) pelayanan sumber dan triangulasi metode.
pasien rawat jalan di BKMM Provinsi Sulut.
HASIL PENELITIAN
METODE PENELITIAN Informan pada penelitian ini dapat
Penelitian ini menggunakan metode dilihat pada tabel karakteristik informan
kualitatif melalui wawancara pada 7 orang (Tabel 1)
informan (data primer) dengan mengguna-

Tabel 1. Karakteristik Informan

Informan Umur Jenis Jabatan Pengalaman Pendidikan Singkatan


(thn) Kelamin kerja (Thn) terakhir
1 48 P Kepala BKMM 22 Spesialis Kep.
Mata 2 BKMM
2 44 P Kepala Seksi 21 S1 KSPM
Pelayanan Medik

3 45 P Kepala Rekam 20 SMA KRM


Medis
4 39 P Penanggung Jawab 20 S2 PJRJ
Rawat Jalan

5 48 P Dokter Mata 21 Spesialis SpM 1


Mata 2
6 40 P Dokter Mata 13 Spesialis SpM 2
mata 1
7 33 P Petugas loket 3 SMA PLP
pendaftaran

874
Bustani, Rattu, Saerang: Analisis lama waktu tunggu ...

Proses Kedatangan dapat nomor antrian yang lebih


Pertanyaan 1: Bagaimana proses kedatangan belakang. Hal ini biasanya terjadi saat
(waktu dan cara datang) pasien rawat jalan di awal loket buka saja karena saat loket
BKMM Provinsi Sulut? buka sudah banyak pasien yang
Jawab (PLP): ‘pasien-pasien di BKMM ini menunggu untuk mengambil nomor
sudah datang dari loket belum buka, ada antrian, setelah jam 9 keatas
yang masih subuh so ada di halaman pengambilan nomor antrian berjalan
BKMM, kebanyakan datang diantar lebih tertib”.
keluarga”. Jawab (KSPM): “pengambilan nomor
Jawab (KRM): “pasien selalu datang antrian dilakukan pada loket khusus
sebelum loket pendaftaran dibuka pengambilan nomor antrian, sehingga di
sehingga saat loket buka pasien so loket ini setiap pagi banyak terjadi
banyak sekali karena rata-rata pasien keramaian karena pasien sudah tidak
mata yang datang ke sini orang tua, jadi sabar untuk mengambil nomor antrian.
selalu ada keluarga yang antar.” Saat loket buka, pasien maupun
Jawab (PJRJ): “rata-rata pasien datang keluarga pasien sudah langsung
sebelum loket buka, apalagi pasien yang berebutan untuk mendapatkan nomor
dari luar Manado ada yang sudah antrian. Hal ini terjadi karena
datang dari jam 5 pagi so di BKMM, keterbatasan ruang di BKMM Provinsi
padahal loket pendaftaran nanti buka Sulut sehingga belum memungkinkan
jam 8 pagi.” kami untuk membuat jalur antrian buat
“ada yang datang sendiri, tapi kalau pasien”.
yang sudah tua biasanya ada yang
antar, yang mau beperiksa mata satu Rata-rata informan mengatakan bahwa
orang mar yang antar 3-5 orang.” pasien atau keluarga pasien selalu berebutan
untuk mendapatkan nomor antrian.
Rata-rata informan mengatakan
kebanyakan pasien datang sebelum loket Waktu Proses
pendaftaran dibuka dan datang dengan Pertanyaan 1: Apa kendala dalam
diantar oleh keluarganya. pelaksanaan pelayanan pasien rawat
jalan di BKMM Provinsi Sulut mengenai
Pertanyaan 2: Bagaimana cara pengambilan waktu proses/waktu pelayanan dimulai
nomor antrian? saat dipanggil ke loket pendaftaran
Jawab (PLP): “kalau baru mau mulai ambil sampai diperiksa oleh dokter?
nomor antrian, tu pasien (kalau masih Jawab (PLP): “pasien dipanggil sesuai
muda) atau keluarga pasien (pasien tua) dengan nomor antrian, kalau pasien
so baku ruju for mau dapa tu nomor lama kasi tunjuk surat pengenal pasien
antrian, sehingga so nda dapa tau mana dan kebanyakan pasien adalah BPJS
tu pasien yang datang pertama”. jadi harus kasi masuk semua berkas
Jawab (PJRJ): “saat loket pengambilan yang menjadi persyaratan. Seringkali
nomor antrian buka, pasien-pasien pasien nda foto copy tu berkas atau tu
sudah rebutan untuk dapat nomor berkas sudah foto copy tapi cuma 1
antrian sampai berdesak-desakan, jadi lembar, sehingga pas ditanya berkas-
kita sudah tidak tahu mana pasien yang berkasnya tidak lengkap sehingga harus
datang awal mana yang akhir, tidak pigi foto copy dulu baru balik lagi ke
jarang pasien-pasien saling marah loket pendaftaran. Kalau pasien yang
karena yang datang lebih dulu tapi lengkap semua berkasnya langsung
875
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 3, September-Desember 2015

disuruh tunggu panggilan di ruang sehingga dalam pelayanan semua pasien


pemeriksaan refraksi, sementara (gangguan refraksi, infeksi, gangguan
dibuatkan surat eligibilitas peserta retina, glaucoma) masuk ke satu
(SEP)nya dan petugas mencari berkas ruangan yang sama”.
rekam mediknya.”
Jawab (KRM): “kalau loket pendaftaran Rata-rata informan mengatakan bahwa
baru buka biasanya baru 2 sampai 3 pasien seringkali tidak membawa berkas
orang yang melayani di pendaftaran persyaratan BPJS dengan lengkap, tidak
karena ada yang masi pigi smokol dulu membawa kartu pengenal pasien, gangguan
sebelum bertugas. Kalau berjalan internet dan ada petugas yang tidak tepat
normal biasanya satu kali jalan ada 5 waktu dalam melaksanakan tugasnya.
petugas. Belum lagi kalau ada gangguan
internet sehingga sudah banyak Ketersediaan Sumber Daya
tumpukan berkas yang harus dibuatkan Pertanyaan 1: Bagaimana SDM yang terlibat
SEPnya tapi belum bisa karena internet dalam pelayanan pasien rawat jalan di
ada gangguan. Kalau semua berkas BKMM Provinsi Sulut mulai dari loket
sudah lengkap baru berkas rekam medis pendaftaran, pemeriksaan refraksi,
diantar ke ruang pemeriksaan refraksi pemerisaan penunjang, sampai dokter
dulu baru setelah diperiksa disitu baru dalam hal ini mengenai jumlah,
masuk ke ruang dokter”. pendidikan dan masa kerja. Apakah hal
Jawab (PJRJ): “sebelum pasien tersebut memengaruhi waktu tunggu
mendapatkan pemeriksaan dokter pasien?
memang cukup banyak waktu yang Jawab (Kep. BKMM): “SDM sangat
dihabiskan pasien. Ini karena ada memengaruhi pelayanan. Secara jumlah
prosedur administrasi dan pemeriksaan cukup, hanya saja ada beberapa bagian
yang harus di lewati pasien. Untuk pelayanan seperti refraksi yang
administrasi karena rata-rata pasien seharusnya dilakukan oleh refraksionis,
adalah BPJS maka harus lengkap semua di BKMM ini dilakukan oleh perawat
persyaratan dan kadang-kadang ada yang dilatih untuk hal tersebut untuk
pasien yang tidak lengkap berkasnya membantu refraksionis melaksanakan
sehingga harus melengkapi dulu baru tugasnya. Saat ini BKMM hanya
dilayani kembali, belum lagi kalau memiliki 1 orang refraksionis. Untuk
terjadi gangguan internet sehingga pendidikan tentu saja memengaruhi
semakin menumpuk berkas yang harus pelayanan karena orang dengan latar
diselesaikan untuk pembuatan SEP belakang pendidikan tertentu akan lebih
pasien sehingga pelayanan selanjutnya baik dalam melakukan pekerjaan yang
belum bisa berjalan. Juga ada kesalahan sesuai dengan latar belakang
dalam penyimpanan kartu sehingga saat pendidikannya. Masa kerja juga sangat
dicari kartu tidak ada dan harus dicari memengaruhi keterampilan seseorang
terutama untuk pasien-pasien yang akan dalam melakukan pekerjaan”.
dilakukan pemeriksaan atau tindakan Jawab (KSPM): “Berdasarkan analisis
khusus, dan kalau kartu tidak ketemu beban kerja yang pernah dilakukan,
maka dokter harus memulai pemerik- jumlah pegawai di BKMM masih kurang
saan dari awal lagi dan ini sangat dibandingkan dengan jumlah pasien
memakan waktu pelayanan. Untuk yang harus dilayani setiap hari yang
pemeriksaan masih terpusat di satu rata-rata 150-200 orang. Untuk
tempat artinya belum per sub unit pendidikan, hampir semua tenaga
876
Bustani, Rattu, Saerang: Analisis lama waktu tunggu ...

spesifik (yang terlibat langsung dalam Pertanyaan 2: Apakah sarana dan prasarana
pelayanan seperti refraksi, pemeriksaan yang ada sudah mendukung cepatnya
penunjang, pemeriksaan diagnostik dan pelayanan pasien rawat jalan di BKMM
dokter) sudah pernah diberikan Provinsi Sulut?
pelatihan ditempat yang berkompeten Jawab (Kep. BKMM): “Sarana untuk
khusus mata seperti Rumah Sakit pemerisaan pasien sudah sangat
Cicendo maupun RSCM. mendukung, dimana tersedia alat-alat
Jawab (PJRJ): ”SDM dengan latar untuk pemeriksaan, penunjang diagnosis
pendidikan rekam medik belum ada, dan operasi yang bisa dikatakan terbaik
sehingga pasien dengan kunjungan lama yang ada di Manado. Hanya saja sarana
perlu dilakukan pencarian kartu pasien untuk kegiatan administrasi dan rekam
dan kadang-kadang pencarian kartu medik kita masih menggunakan sistem
agak lama karena kesalahan manual sehingga ada beberapa rekam
penyimpanan kembali berkas rekam medik yang tercecer atau salah dalam
medik. Jumlah petugas khususnya penyimpanannya dan hal ini mengaki-
dibagian pendaftaran masih kurang batkan keterlambatan pelayanan pasien.
karena idealnya 7 loket pendaftaran Untuk prasarana memang sangat kurang
sekaligus jalan tapi pada prakteknya memadai, dimana dengan bangunan
hanya 3 sampai 5 saja. Petugas di yang seperti ini dengan keterbatasan
bagian verifikasi data juga masih ruangan dan harus melayani pasien
kurang”. yang banyak setiap harinya. Kita hanya
Jawab (SpM1): “Saya rasa secara umum bisa memanfaatkan semaksimal mungkin
jumlah sudah cukup, hanya saja pada ruangan yang ada untuk melakukan
bagian tertentu seperti di bagian pelayanan kepada pasien. Sebagai
pendaftaran petugasnya kurang. Begitu contoh jika prasarana kita memungkin-
juga dengan petugas BPJS, dengan kan maka loket pendaftaran dapat
pasien yang banyak dilayani setiap hari dibeda-bedakan untuk pasien lama atau
kalau hanya 2 sampai 3 petugas di BPJS baru, umum atau BPJS, ruangan
itu sangat kurang. Kalau untuk jumlah pemeriksaan bisa diperbanyak dan poli
perawat dan dokter mata sudah cukup dokter setiap harinya biasa berjalan 5
saya rasa. Tapi kedepan harus ada dokter sekalian poli, tapi keadaan
penambahan dokter sub spesialis mata. sekarang tidak memungkinkan untuk
Pendidikan memang memengaruhi juga, melakukan hal tersebut”.
tapi setahu saya rerata tingkat Jawab (KSPM): “Peralatan yang ada sudah
pendidikan pegawai di BKMM ini SLTA sangat mendukung hanya saja banguan
ke atas untuk yang ditugaskan di bagian yang tidak menunjang pelayanan secara
administrasi sedangkan untuk perawat maksimal. Seperti yang bisa kita lihat
dan dokter sudah sesuai dengan karena jumlah pasien yang sangat
kompetensinya. Untuk masa kerja pasti membludak sehingga ruang tunggu di
memengaruhi secara tidak langsung”. dalam ruangan sudah tidak mampu lagi
menampung pasien sehingga pasien
Rata-rata informan mengatakan secara harus menunggu di luar bangunan
umum jumlah pegawai sudah cukup hanya dengan menggunakan tenda. Penem-
saja ada bagian-bagian tertentu yang jumlah patan alat-alat juga tidak maksimal
pegawainya kurang jika dibandingkan dimana seharusnya satu ruangan diisi 2
dengan jumlah kunjungan pasien yang rata- sampai 3 macam alat pemeriksaan tapi
rata 150 sampai 200 orang perhari. karena tidak cukup tempat maka dalam
877
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 3, September-Desember 2015

satu ruangan bisa ada sampai 5 alat pasien karena banyaknya jumlah
sehingga hal itu juga memengaruhi kunjungan pasien tiap harinya dan juga
lamanya pelayanan yang akan diberikan pasien lama yang lupa membawa kartu
karena pasien harus antri untuk masuk pengenal pasien ataupun berkas yang
ke dalam ruangan. Ruang pemeriksaan tidak lengkap. Kalau dari sisi kita
dokter juga terbatas sehingga maksimal sebagai pemberi layanan kebanyakan
sehari hanya bisa jalan 3 dokter saja karena faktor teknis seperti gangguan
untuk melayani pasien yang sebegitu internet, kurangnya petugas di loket
banyak”. pendaftaran dan keterbatasan ruangan”.
Jawab (SpM2): “Untuk sarana dalam hal Jawab (KRM): “kurangnya petugas di loket
alat untuk pemeriksaan pasien sudah pendaftaran dan adanya petugas yang
sangat baik. Tapi untuk jaringan internet tidak tepat waktu dalam melaksanakan
sering terjadi gangguan dan jumlah tugasnya. Adanya gangguan internet
komputer untuk pembuatan SEP masih dan jumlah pasien yang banyak”.
kurang sehingga pelayanan pasienpun Jawab (PJRJ): “Menurut saya karena
terhambat. Untuk bangunan yang ada tenaga masih kurang terutama yang di
saat ini memang dirasa kurang memadai bagian administrasi dan rekam medik
untuk menampung pasien yang banyak sementara pasien yang harus dilayani
setiap harinya. Pasien-pasien yang sangat banyak, juga karena sering kali
sudah tidak mendapat tempat tunggu di terjadi gangguan koneksi internet dan
dalam ruangan harus menunggu di luar ruangan yang belum memadai.
sehingga sering kali pasien tersebut Jawab (SpM1):”Saya rasa yang menjadi
tidak mendengar kalau namanya faktor utamanya adalah dibagian
dipanggil”. administrasi karena kalau berkas pasien
sudah masuk ke ruang pemeriksaan
Rata-rata informan menyatakan kalau biasanya tidak lama setelah itu pasien
sarana dalam hal ini adalah alat pemeriksaan sudah diperiksa oleh dokter”.
pasien sudah sangat menunjang hanya saja Rata-rata informan mengatakan yang
prasarana dalam hal ini gedung yang kurang menjadi faktor penyebab lama waktu tunggu
mendukung pelayanan pasien secara adalah ruangan yang belum memadai, jumlah
maksimal. pasien yang banyak, jumlah petugas di loket
pendaftaran kurang dan seringnya terjadi
Pertanyaan 3: Faktor-faktor apa saja yang gangguan koneksi internet.
menjadi penyebab lama waktu tunggu
pelayanan pasien rawat jalan di BKMM Hasil Observasi
Provinsi Sulut? Berdasarkan hasil observasi langsung di
Jawab (Kep. BKMM): “Faktor yang paling lapangan untuk lama waktu pelayanan pasien
utama menyebabkan lama waktu tunggu rawat jalan di BKMM Provinsi Sulut
pasien karena sistem yang digunakan didapatkan hasil waktu tunggu yang lama.
masih manual dan keterbatasan Hasil observasi langsung waktu tunggu
ruangan”. pasien di BKMM Provinsi Sulut dapat dilihat
Jawab (KSPM): “Kalau dilihat dari sisi pada Tabel 2.

878
Bustani, Rattu, Saerang: Analisis lama waktu tunggu ...

Tabel 2. Hasil observasi langsung waktu tunggu pasien di BKMM Provinsi Sulut

waktu
nomor loket Loket BPJS rekam medik refraksi poli (dokter) BPJS apotik tunggu
no antrian nomor pendaftaran masuk SEP masuk selesai masuk periksa masuk periksa masuk selesai masuk obat menit
1 1 08,00 08,10 08,15 08,20 - 08,23 08,50 08,55 09,10 09,12 09,15 09,30 09,40 09,50 09,50 09,55 115
2 2 08,00 08,10 08,13 08,15 - 08,20 08,50 08,53 09,10 09,12 09,17 09,30 09,42 09,50 09,50 09,55 115
3 3 08,00 08,10 08,13 08,15 - 08,20 08,50 08,57 09,10 09,12 09,15 09,35 09,45 09,51 09,51 09,55 115
4 4 08,00 08,14 08,20 08,22 - 08,27 08,50 09,00 09,10 09,16 09,20 09,35 09,44 09,51 09,55 10,00 120
5 5 08,00 08,14 08,20 08,23 - 08,28 08,50 09,00 09,10 09,16 09,20 09,40 10,00 10,00 10,00 10,03 123
6 6 08,01 08,20 08,25 08,30 - 08,35 08,50 09,02 09,10 09,16 09,20 09,40 09,45 09,51 09,52 09,57 116
7 7 08,01 08,21 08,25 08,30 - 08,35 08,50 09,06 09,10 09,20 09,25 09,48 09,50 09,52 09,52 09,58 117
8 8 08,01 08,25 08,30 08,37 - 08,42 08,50 09,05 09,10 09,22 09,25 09,50 09,53 09,55 09,57 10,00 119
9 9 08,01 08,26 08,33 08,38 - 08,45 08,50 09,05 09,10 09,20 09,30 09,50 09,55 09,55 09,57 10,00 119
10 10 08,01 08,32 08,35 08,45 - 08,50 08,50 09,06 09,10 09,25 09,30 10,00 10,10 10,10 10,10 10,15 134
11 48 08,09 09,10 09,15 10,53 - 10,57 11,05 11,08 11,18 11,30 11,26 11,40 11,50 12,00 12,00 12,05 236
12 49 08,09 09,12 09,18 10,54 - 10,57 11,05 11,15 11,18 11,32 11,35 11,43 11,48 12,00 12,00 12,03 234
13 50 08,09 09,12 09,15 10,54 - 11,00 11,05 11,10 11,18 11,32 11,37 11,48 11,55 12,00 12,00 12,03 234
14 51 08,10 09,20 09,23 10,57 - 11,00 11,05 11,09 11,18 11,33 11,40 11,51 11,55 12.01 12.02 12,05 235
15 52 08,10 09,21 09,25 10,57 - 11,02 11,05 11,10 11,18 11,33 11,38 11,55 12,00 12,02 12.02 12,05 235

879
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 3, September-Desember 2015

BAHASAN sistem mengalami idle atau waktu jeda.8


Proses Kedatangan Hal senada juga diutarakan oleh
Hasil wawancara mendalam tentang Khasanah et al.9 dalam tugas akhir yang
lama waktu tunggu pasien pada proses berjudul analisis sistem pelayanan pasien
kedatangan menunjukkan bahwa kedatangan pada poli mata RSU Kabupaten Gresik
pasien sudah terjadi sebelum loket dikatakan bahwa antrian yang panjang akan
pendaftaran di buka, sehingga saat loket menyebabkan waktu tunggu yang lama pula.
pendaftaran di buka sudah banyak pasien Hal ini akan meyebabkan kerugian,
yang mengantri untuk mengambil nomor ketidakpastian dan kejenuhan. Antrian sering
antrian. Apalagi kalau pasien yang berasal terjadi karena banyaknya konsumen atau
dari luar kota Manado biasanya mereka pelanggan sehingga melebihi kapasitas
sudah tiba di BKMM Provinsi Sulut sejak pelayanan atau kemampuan melayani yang
masih subuh, padahal loket pendaftaran baru ada.
buka pada pukul 08.00 WITA. Dalam penelitian Esti4 tentang pengaruh
Berdasarkan hasil observasi lapangan waktu tunggu dan waktu sentuh pasien
langsung yang dilakukan didapatkan bahwa terhadap tingkat kepuasan pasien poli umum
antrian di BKMM ini sudah terjadi sebelum di Puskesmas Sukorame Kota Kediri
jam pelayanan dan ini dapat dilihat didapatkan bahwa dalam satu hari ada sekitar
berdasarkan pengamatan yang dilakukan 124 sampai 175 orang pasien yang
bahwa halaman BKMM sudah dipadati oleh berkunjung ke Puskesmas Sukorame, jadi
pasien dan keluarga sebelum jam pelayanan sudah tentu membutuhkan antrian yang
dimulai. menyebabkan lama waktu tunggu pasien
Kebanyakan pasien datang dengan menjadi lama karena pasien yang berkunjung
diantar oleh keluarganya, bahkan ada yang juga sangat banyak.
diantar oleh tiga sampai lima orang, dimana Pengambilan nomor antrian dimulai
hal ini menambah kepadatan di ruang tunggu pada pukul 08.00 WITA pada loket khusus
pasien yang tidak terlalu besar. Rata-rata untuk pengambilan nomor antrian dengan
jumlah kunjungan adalah 150 sampai 200 memakai mesin. Pada saat loket dibuka,
orang per hari sehingga ada pasien yang pasien dan keluarga pasien sudah berebutan
harus menunggu di luar gedung yang hanya untuk mendapatkan nomor antrian karena
beratapkan tenda dikarenakan ruang tunggu belum ada jalur antrian, sehingga tidak tahu
yang ada tidak dapat menampung seluruh lagi mana pasien yang datang duluan. Hal ini
pasien beserta keluarganya. kadang-kadang menimbulkan perselisihan
Berdasarkan teori dikatakan apabila pada diantara pasien dan keluarga karena ada
suatu sistem pelayanan dengan kapasitas C pasien yang sudah datang sejak subuh namun
akan dimasuki oleh input sebesar i. Jika mendapatkan nomor antrian lebih belakang
tingkat pelayanan S dalam sistem untuk dibandingkan dengan pasien yang baru
merespon tingkat input i lebih lambat dari datang. Kejadian seperti ini hanya terjadi saat
laju input i, maka akan terjadi antrian sebesar loket pengambilan nomor antrian baru
Q. Dapat dikatakan bahwa terjadinya antrian dibuka karena dari awal sudah terjadi
yang menyebabkan lama waktu tunggu pada penumpukan pasien sekitar 50-60 orang,
dasarnya ialah representasi dari perbandingan namun sesudah itu pengambilan nomor
antara tingkat input i dengan tingkat antrian sudah berjalan dengan tertib.
pelayanan dari sistem S dengan nilai >1. Berdasarkan teori, terdapat 4 jenis
Sebaliknya apabila nilai perbandingan disiplin antrian, antara lain:12
tersebut <1 maka antrian yang menyebabkan 1. First Come First Served (FCFS) atau
waktu tunggu tidak akan terjadi bahkan First In First Out (FIFO) artinya, lebih
880
Bustani, Rattu, Saerang: Analisis lama waktu tunggu ...

dulu datang (sampai), lebih dulu dilayani pasien yang nantinya akan dicatat oleh
(keluar). Misalnya, antrian pada loket petugas loket untuk dibuatkan kartu pengenal
pembelian tiket bioskop. pasien dan kartu ini yang harus dibawa setiap
2. Last Come First Served (LCFS) atau Last kali akan datang berobat lagi di BKMM.
In First Out (LIFO) artinya, yang tiba Untuk pasien umum langsung dipersilahkan
terakhir yang lebih dulu keluar. menungggu untuk mendapatkan pemeriksaan
Misalnya, sistem antrian dalam elevator awal sementara petugas membuat berkas
untuk lantai yang sama. rekam mediknya. Untuk pasien BPJS harus
3. Service In Random Order (SIRO) artinya, melengkapi berkas yang menjadi persyaratan
panggilan didasarkan pada peluang baru bisa dilayani. Apabila berkas tidak
secara random, tidak soal siapa yang lengkap maka pasien harus melengkapi dulu
lebih dulu tiba. dan kalau sudah lengkap pasien dipersilakan
4. Priority Service (PS) artinya, prioritas menunggu untuk mendapatkan pemeriksaan
pelayanan diberikan kepada pelanggan awal sementara petugas membuat SEP dan
yang mempunyai prioritas lebih tinggi berkas rekam mediknya untuk kemudian
dibandingkan dengan pelanggan yang diantar ke ruang pemeriksaan awal.
mempunyai prioritas lebih rendah, Untuk pasien lama, saat dipanggil ke
meskipun yang terakhir ini kemungkinan loket pendaftran harus menunjukan kartu
sudah lebih dahulu tiba dalam garis pengenal pasien (umum/ BPJS) dan berkas
tunggu. Kejadian seperti ini yang menjadi persyaratan (BPJS). Bila
kemungkinan disebabkan oleh beberapa semuanya lengkap, pasien dipersilahkan
hal, misalnya seseorang yang dalam menunggu sambil petugas membuat SEP
keadaan penyakit lebih berat dibanding (BPJS) dan mencari berkas rekam mediknya
dengan orang lain dalam suatu tempat untuk diantar ke ruang pemeriksaan awal.
praktek dokter. Berdasarkan wawancara mendalam lama
waktu tunggu pasien mengenai waktu
Di BKMM disiplin antrian untuk pelayanan diketahui bahwa pelaksanaan
pengambilan nomor antrian belum pelayanan pasien rawat jalan dimulai saat
dilaksanakan. Berdasarkan hasil wawancara pasien dipanggil ke loket pendaftaran sesuai
dan observasi langsung di lapangan di dengan nomor antriannya. Adapun kendala
dapatkan bahwa disiplin antrian ini belum yang terjadi selama proses ini antara lain saat
dilaksanakan karena belum dibuat jalur pasien dipanggil ke loket pendaftaran dan
antrian pasien hal ini karena adanya pasien adalah peserta BPJS, seringkali
keterbatasan ruangan, dimana ruangan untuk berkas-berkas yang dibawa tidak lengkap
pengambilan nomer antrian juga merupakan (tidak di fotokopi, di fotokopi tapi jumlahnya
ruangan tunggu pasien. kurang) sehingga mereka harus pergi ke
tempat fotokopi dulu baru kemudian kembali
Waktu Proses/ Waktu Pelayanan ke loket pendaftaran untuk dilayani, pasien
Di BKMM Provinsi Sulut, terdapat 2 tidak membawa kartu pengenal pasien
kategori pasien yaitu pasien lama dan pasien (pasien lama), atau ada juga pasien yang
baru. Pasien lama atau pasien baru ini juga membawa surat rujukan yang sudah tidak
terbagi dua yaitu pasien BPJS dan pasien berlaku lagi. Selain itu jumlah petugas di
umum. Proses penerimaanpun berbeda antara loket pendaftaran masih kurang, petugas
pasien lama dan baru. BPJS juga kurang, terjadi hambatan dalam
Untuk pasien baru umum maupun BPJS, pembuatan SEP karena terjadi gangguan
saat dipanggil ke loket pendaftaran pasien koneksi internet, terjadi kesalahan
diminta untuk mengisi formulir identitas penyimpanan berkas rekam medik pasien
881
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 3, September-Desember 2015

(human error), adanya petugas yang kurang Hal senada juga disampaikan oleh
tepat waktu dalam melaksanakan tugas serta Febriyanti13 dalam deskripsi faktor-faktor
pelayanan dokter belum per sub unit yang memengaruhi waktu tunggu
sehingga dalam pelayanan semua pasien pendaftaran di TPPRJ RSUD Tugurejo
harus melewati ruangan yang sama Semarang tahun 2013, dimana didapatkan 10
(keterbatasan ruangan). faktor yang memengaruhi waktu tunggu,
Berdasarkan hasil observasi langsung yaitu: pasien tidak membawa KIB,
dilapangan juga ditemukan hal-hal seperti persyaratan pasien tidak lengkap, pasien
yang sudah diutarakan oleh informan- lama mengaku sebagai pasien baru, SIM dan
informan. Selain itu didapati pendistribusian printer error, kurangnya komunikasi antara
SEP dari ruang BPJS ke rekam medik pasien dengan petugas sehingga pasien tidak
menunggu berkas terkumpul dulu begitu juga membawa persyaratan pendaftaran dengan
dengan pendistribusian berkas rekam medik lengkap, pasien salah loket pendaftaran, dan
ke ruang pemeriksaan awal (minimal 5-10 pasien baru tidak mengisi form pendaftaran
berkas). Hal ini terjadi karena kurangnya untuk pasien baru.
petugas dan keterbatasan ruangan yang ada
sehingga ruang rekam medik harus Ketersediaan Sumber Daya (Manusia dan
diletakkan di lantai 2 sehingga hal inilah Material)
yang meyebabkan berkas dikumpul dulu baru Dari wawancara mendalam tentang lama
kemudian didistribusikan karena tidak waktu tunggu pelayanan mengenai SDM,
mungkin petugas harus naik turun untuk dikatakan bahwa SDM sangat memengaruhi
membawa berkas satu persatu. Semua hal dalam melakukan pelayanan. Sebagian besar
yang disebut diatas menyebabkan lama informan mengatakan secara umum jumlah
waktu tunggu pelayanan menjadi lama. SDM sudah cukup, hanya saja ada bagian-
Dalam penelitian Andriyani11 mengenai bagian tertentu seperti loket pendaftaran (3-5
sistem informasi pendaftaran pasien rawat orang) dan petugas BPJS (2-3 orang) masih
jalan di RS dengan menggunakan program kurang dibandingkan jumlah kunjungan
komputer juga didapatkan bahwa masalah pasien per hari sebanyak 150-200 orang.
yang sering muncul di instalasi rawat jalan Berdasarkan pendidikan, BKMM hanya
adalah lamanya waktu tunggu penyampaian memiliki satu orang tenaga refraksionis,
data rekam medik paien ke meja dokter, sehingga dalam melaksanakan pemeriksaan
sehingga diperlukan sistem informasi refraksi dibantu oleh beberapa perawat yang
manajeman RS yang bagus untuk sudah dilatih di RSCM ataupun di RS Mata
mempercepat proses pencarian data pasien. Cicendo. Hal ini bisa saja memengaruhi
Hal yang hampir sama juga di kecepatan pemeriksaan dan ketepatan
sampaikan oleh Sulistiyorini12 dalam tinjauan pelayanan pasien. Saat ini di BKMM belum
faktor penyebab waktu tunggu pelayanan memiliki tenaga dengan latar belakang
pendaftaran pasien umum rawat jalan di pendidikan perekam medis. Padahal dalam
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sragen rekam medik banyak sekali hal yang harus
dimana faktor yang yang memengaruhi lama dilakukan mulai dari penerimaan pasien,
tidaknya waktu tunggu pasien karena pasien pencatatan, penyimpanan dan pengambilan
lama tidak membawa KIB yang dapat kembali. Dalam pelayanan di BKMM tidak
mempengaruhi pencarian dokumen rekam jarang berkas rekam medik pasien tercecer
medik, dokumen rekam medik yang tidak atau bahkan tidak ditemukan karena adanya
ditemukan dalam rak filing sehingga kesalah dalam penyimpanan berkas rekam
berpengaruh pada lama waktu tunggu pasien medik. Dalam penyelenggaraan pelayanan
berikutnya. rawat jalan, semakin sedikit waktu yang
882
Bustani, Rattu, Saerang: Analisis lama waktu tunggu ...

terpakai untuk menyediakan dokumen rekam PENGARUH WAKTU TUNGGU.pdf.


medis, maka waktu tuggu pelayanan akan 2012.
semakin pendek.14 5. Anonim. Keputusan Menteri Kesehatan
Masa kerja secara tidak langsung ikut Republik Indonesia Nomor 129 tentang
memengaruhi waktu pelayanan pasien. Masa Standar Pelayanan Minimal Rumah
Sakit. Kemenkes RI. Jakarta. 2008a.
kerja berhubungan dengan pengalaman. 6. Anonim. Profil Balai Kesehatan Mata
Pengalaman merupakan suatu cara untuk Masyarakat Provinsi Sulawesi Utara.
memperoleh kebenaran pengetahunan dalam 2014.
upaya meningkatkan pelayanan kepada 7. Putra N. Penelitian Kualitatif: Proses dan
pasien. Aplikasi Indeks. Jakarta: Indeks, 2011.
8. Utomo N, Wibowo NC, Wahjudijanto I.
SIMPULAN Aplikasi sistem informasi pada
Berdasarkan wawancara dan observasi pelayanan penumpang di fasilitas check
yang dilakukan di BKMM Provinsi Sulut in counter terminal domestic Bandar
dapat disimpulkan bahwa waktu tunggu di udara Juanda Surabaya [Project report].
Surabaya: UPN Veteran Jatim, 2013.
BKMM Provinisi Sulut masih tergolong
9. Khasanah, Uswatun H. Simulasi Sistem
lama (> 60 menit). Hal ini disebabkan jumlah
Pelayanan Pasien pada Poli Mata di
pasien yang banyak, kurangnya petugas di RSU Kabupaten Gresik.
loket pendaftaran dan BPJS, gangguan digilib.its.ac.id/ITS-Undergraduate-
koneksi internet, pendistribusian berkas 3100004020910/10294. 2010.
rekam medik yang sering terlambat, 10. Aditama T. Distribusi Waktu Tunggu pada
keterbatasan ruangan yang ada, dan Antrian dengan Menggunakan Disiplin
keterbatasan SDM yang mempunyai Pelayanan Prioritas (Studi Kasus:
keahlian di bidang refraksi dan rekam medik Instalasi Rawat Darurat di RSUD Dr.
Soetomo Surabaya). Jurnal Sains dan
DAFTAR PUSTAKA Seni Pomits 2013;1(1):1-6.
1. Anonim. Definisi, Tugas dan Fungsi Rumah 11. Andriyani L. Sistem informasi pendaftaran
Sakit menurut WHO. pasien rawat jalan di Rumah Sakit
http://kedaiobat.co.cc.wordpress.com/2 dengan menggunakan program
010/05124/definisi-tugas-dan-fungsi- komputer [Skripsi]. Bandung:
rumah-sakit-menurut-who/. 2010 Universitas Komputer Indonesia; 2009.
2. Anonim. Undang-undang Republik Indonesia 12. Sulistiyorini C, Lestari T, Rohmadi.
Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Tinjauan faktor penyebab waktu tunggu
Sakit. 2009. pelayanan pendaftaran pasien umum
3. Arieta R. Analisis Waktu Tunggu Pasien di rawat jalan di RSUD Sragen. Rekam
Departeman Gigi dan Mulut RSPAD Medis. 2012;6(2).
Gatot Soebroto Ditkesad Tahun 2011. 13. Febrianti DH, Kurniadi A. Deskripsi
Fakultas Kesehatan Masyarakat [Tesis]. faktor-faktor yang memengaruhi waktu
Jakarta: Program Studi Kajian tunggu pendaftaran di TPPRJ RSUD
Administrasi Rumah Sakit Universitas Tugurejo Semarang tahun 2013.
Indonesia; 2012. eprints.dinus.ac.id/7822/1/jurnal_12667
4. Esti A. Pengaruh Waktu Tunggu dan Waktu .pdf. 2013.
Sentuh Pasien terhadap Tingkat 14. Anonim. Peraturan Menteri Kesehatan
Kepuasan Pasien Poli Umum di Republik Inonesia Nomor 269 tentang
Puskesmas Sukorame Kota Kediri. Rekam Medis. Kemenkes RI. Jakarta.
Publikasi.stikesstrada.ac.id/wp- 2008b.
content/uploads/2015/02/8-

883

You might also like