Professional Documents
Culture Documents
Neti M. Bustani
A. Joy Rattu
Josephine S. M. Saerang
1
Pasca Sarjana Universitas Sam Ratulangi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Bidang Minat Kajian Administrasi Rumah Sakit
Email: neti_bustani@yahoo.com
Abstract: Hospital has a mission to provide qualified health services and affordable by the
community in order to improve public health; one of them was the short waiting time of
patients. This study aimed to analyze the waiting time length (the arrival process, service,
human resources) of outpatient services in the Public Eye Health Department of North Sulawesi.
This study used a qualitative method by conducting interviews at 7 informants as the primary
data; the secondary data were obtained from direct observation / observation in the Public Eye
Health Department of North Sulawesi. The results showed that the patients' arrivals occurred
before the registration counter was opened and most patients came with their families. During
the service process there were some problems inter alia the patient did not bring his/her
file/guarantee completely; the number of the registration booths were limited due to lack of
staff; disrupted internet connection; as well as limited human resources who were experts in the
field of refraction and medical records. Conclusion: The waiting time in the Public Eye Health
Department of North Sulawesi was still quite long (> 60 minutes) due to the overload patients,
lack of personnel at the registration booth, disrupted internet connection, delayed of distribution
of medical record files, limited available rooms, and limited human resources that were
expertised in the field of refraction and medical records
Keywords: waiting time, patients, the Public Eye Health Department of North Sulawesi
Abstrak: Rumah Sakit mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, salah
satunya melalui waktu tunggu pasien yang cepat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
lama waktu tunggu (proses kedatangan, pelayanan, sumber daya manusia) pelayanan pasien
rawat jalan di Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara pada 7 orang
informan sebagai data primer, sedangkan data sekunder diperoleh dari pengamatan langsung/
observasi di BKMM Provinsi Sulut. Hasil penelitian mendapatkan kedatangan pasien di BKMM
sudah terjadi sebelum loket pendaftaran dibuka dan kebanyakan pasien datang dengan diantar
oleh keluarganya. Selama proses pelayanan ada beberapa kendala yang terjadi antara lain pasien
tidak membawa berkas/jaminan yang lengkap, jumlah loket pendaftaran yang terbatas karena
kurangnya petugas, ruangan yang kurang memadai, adanya gangguan koneksi internet, serta
keterbatasan sumber daya manusia yang ahli dibidang refraksi dan rekam medik. Simpulan:
Waktu tunggu di BKMM Provinisi Sulut masih tergolong lama (> 60 menit) yang disebabkan
872
Bustani, Rattu, Saerang: Analisis lama waktu tunggu ...
jumlah pasien yang banyak, kurangnya petugas di loket pendaftaran dan BPJS, gangguan
koneksi internet, pendistribusian berkas rekam medik yang sering terlambat, keterbatasan
ruangan yang ada, dan keterbatasan SDM yang mempunyai keahlian di bidang refraksi dan
rekam medik
Kata kunci: waktu tunggu, pasien, BKMM
873
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 3, September-Desember 2015
874
Bustani, Rattu, Saerang: Analisis lama waktu tunggu ...
spesifik (yang terlibat langsung dalam Pertanyaan 2: Apakah sarana dan prasarana
pelayanan seperti refraksi, pemeriksaan yang ada sudah mendukung cepatnya
penunjang, pemeriksaan diagnostik dan pelayanan pasien rawat jalan di BKMM
dokter) sudah pernah diberikan Provinsi Sulut?
pelatihan ditempat yang berkompeten Jawab (Kep. BKMM): “Sarana untuk
khusus mata seperti Rumah Sakit pemerisaan pasien sudah sangat
Cicendo maupun RSCM. mendukung, dimana tersedia alat-alat
Jawab (PJRJ): ”SDM dengan latar untuk pemeriksaan, penunjang diagnosis
pendidikan rekam medik belum ada, dan operasi yang bisa dikatakan terbaik
sehingga pasien dengan kunjungan lama yang ada di Manado. Hanya saja sarana
perlu dilakukan pencarian kartu pasien untuk kegiatan administrasi dan rekam
dan kadang-kadang pencarian kartu medik kita masih menggunakan sistem
agak lama karena kesalahan manual sehingga ada beberapa rekam
penyimpanan kembali berkas rekam medik yang tercecer atau salah dalam
medik. Jumlah petugas khususnya penyimpanannya dan hal ini mengaki-
dibagian pendaftaran masih kurang batkan keterlambatan pelayanan pasien.
karena idealnya 7 loket pendaftaran Untuk prasarana memang sangat kurang
sekaligus jalan tapi pada prakteknya memadai, dimana dengan bangunan
hanya 3 sampai 5 saja. Petugas di yang seperti ini dengan keterbatasan
bagian verifikasi data juga masih ruangan dan harus melayani pasien
kurang”. yang banyak setiap harinya. Kita hanya
Jawab (SpM1): “Saya rasa secara umum bisa memanfaatkan semaksimal mungkin
jumlah sudah cukup, hanya saja pada ruangan yang ada untuk melakukan
bagian tertentu seperti di bagian pelayanan kepada pasien. Sebagai
pendaftaran petugasnya kurang. Begitu contoh jika prasarana kita memungkin-
juga dengan petugas BPJS, dengan kan maka loket pendaftaran dapat
pasien yang banyak dilayani setiap hari dibeda-bedakan untuk pasien lama atau
kalau hanya 2 sampai 3 petugas di BPJS baru, umum atau BPJS, ruangan
itu sangat kurang. Kalau untuk jumlah pemeriksaan bisa diperbanyak dan poli
perawat dan dokter mata sudah cukup dokter setiap harinya biasa berjalan 5
saya rasa. Tapi kedepan harus ada dokter sekalian poli, tapi keadaan
penambahan dokter sub spesialis mata. sekarang tidak memungkinkan untuk
Pendidikan memang memengaruhi juga, melakukan hal tersebut”.
tapi setahu saya rerata tingkat Jawab (KSPM): “Peralatan yang ada sudah
pendidikan pegawai di BKMM ini SLTA sangat mendukung hanya saja banguan
ke atas untuk yang ditugaskan di bagian yang tidak menunjang pelayanan secara
administrasi sedangkan untuk perawat maksimal. Seperti yang bisa kita lihat
dan dokter sudah sesuai dengan karena jumlah pasien yang sangat
kompetensinya. Untuk masa kerja pasti membludak sehingga ruang tunggu di
memengaruhi secara tidak langsung”. dalam ruangan sudah tidak mampu lagi
menampung pasien sehingga pasien
Rata-rata informan mengatakan secara harus menunggu di luar bangunan
umum jumlah pegawai sudah cukup hanya dengan menggunakan tenda. Penem-
saja ada bagian-bagian tertentu yang jumlah patan alat-alat juga tidak maksimal
pegawainya kurang jika dibandingkan dimana seharusnya satu ruangan diisi 2
dengan jumlah kunjungan pasien yang rata- sampai 3 macam alat pemeriksaan tapi
rata 150 sampai 200 orang perhari. karena tidak cukup tempat maka dalam
877
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 3, September-Desember 2015
satu ruangan bisa ada sampai 5 alat pasien karena banyaknya jumlah
sehingga hal itu juga memengaruhi kunjungan pasien tiap harinya dan juga
lamanya pelayanan yang akan diberikan pasien lama yang lupa membawa kartu
karena pasien harus antri untuk masuk pengenal pasien ataupun berkas yang
ke dalam ruangan. Ruang pemeriksaan tidak lengkap. Kalau dari sisi kita
dokter juga terbatas sehingga maksimal sebagai pemberi layanan kebanyakan
sehari hanya bisa jalan 3 dokter saja karena faktor teknis seperti gangguan
untuk melayani pasien yang sebegitu internet, kurangnya petugas di loket
banyak”. pendaftaran dan keterbatasan ruangan”.
Jawab (SpM2): “Untuk sarana dalam hal Jawab (KRM): “kurangnya petugas di loket
alat untuk pemeriksaan pasien sudah pendaftaran dan adanya petugas yang
sangat baik. Tapi untuk jaringan internet tidak tepat waktu dalam melaksanakan
sering terjadi gangguan dan jumlah tugasnya. Adanya gangguan internet
komputer untuk pembuatan SEP masih dan jumlah pasien yang banyak”.
kurang sehingga pelayanan pasienpun Jawab (PJRJ): “Menurut saya karena
terhambat. Untuk bangunan yang ada tenaga masih kurang terutama yang di
saat ini memang dirasa kurang memadai bagian administrasi dan rekam medik
untuk menampung pasien yang banyak sementara pasien yang harus dilayani
setiap harinya. Pasien-pasien yang sangat banyak, juga karena sering kali
sudah tidak mendapat tempat tunggu di terjadi gangguan koneksi internet dan
dalam ruangan harus menunggu di luar ruangan yang belum memadai.
sehingga sering kali pasien tersebut Jawab (SpM1):”Saya rasa yang menjadi
tidak mendengar kalau namanya faktor utamanya adalah dibagian
dipanggil”. administrasi karena kalau berkas pasien
sudah masuk ke ruang pemeriksaan
Rata-rata informan menyatakan kalau biasanya tidak lama setelah itu pasien
sarana dalam hal ini adalah alat pemeriksaan sudah diperiksa oleh dokter”.
pasien sudah sangat menunjang hanya saja Rata-rata informan mengatakan yang
prasarana dalam hal ini gedung yang kurang menjadi faktor penyebab lama waktu tunggu
mendukung pelayanan pasien secara adalah ruangan yang belum memadai, jumlah
maksimal. pasien yang banyak, jumlah petugas di loket
pendaftaran kurang dan seringnya terjadi
Pertanyaan 3: Faktor-faktor apa saja yang gangguan koneksi internet.
menjadi penyebab lama waktu tunggu
pelayanan pasien rawat jalan di BKMM Hasil Observasi
Provinsi Sulut? Berdasarkan hasil observasi langsung di
Jawab (Kep. BKMM): “Faktor yang paling lapangan untuk lama waktu pelayanan pasien
utama menyebabkan lama waktu tunggu rawat jalan di BKMM Provinsi Sulut
pasien karena sistem yang digunakan didapatkan hasil waktu tunggu yang lama.
masih manual dan keterbatasan Hasil observasi langsung waktu tunggu
ruangan”. pasien di BKMM Provinsi Sulut dapat dilihat
Jawab (KSPM): “Kalau dilihat dari sisi pada Tabel 2.
878
Bustani, Rattu, Saerang: Analisis lama waktu tunggu ...
Tabel 2. Hasil observasi langsung waktu tunggu pasien di BKMM Provinsi Sulut
waktu
nomor loket Loket BPJS rekam medik refraksi poli (dokter) BPJS apotik tunggu
no antrian nomor pendaftaran masuk SEP masuk selesai masuk periksa masuk periksa masuk selesai masuk obat menit
1 1 08,00 08,10 08,15 08,20 - 08,23 08,50 08,55 09,10 09,12 09,15 09,30 09,40 09,50 09,50 09,55 115
2 2 08,00 08,10 08,13 08,15 - 08,20 08,50 08,53 09,10 09,12 09,17 09,30 09,42 09,50 09,50 09,55 115
3 3 08,00 08,10 08,13 08,15 - 08,20 08,50 08,57 09,10 09,12 09,15 09,35 09,45 09,51 09,51 09,55 115
4 4 08,00 08,14 08,20 08,22 - 08,27 08,50 09,00 09,10 09,16 09,20 09,35 09,44 09,51 09,55 10,00 120
5 5 08,00 08,14 08,20 08,23 - 08,28 08,50 09,00 09,10 09,16 09,20 09,40 10,00 10,00 10,00 10,03 123
6 6 08,01 08,20 08,25 08,30 - 08,35 08,50 09,02 09,10 09,16 09,20 09,40 09,45 09,51 09,52 09,57 116
7 7 08,01 08,21 08,25 08,30 - 08,35 08,50 09,06 09,10 09,20 09,25 09,48 09,50 09,52 09,52 09,58 117
8 8 08,01 08,25 08,30 08,37 - 08,42 08,50 09,05 09,10 09,22 09,25 09,50 09,53 09,55 09,57 10,00 119
9 9 08,01 08,26 08,33 08,38 - 08,45 08,50 09,05 09,10 09,20 09,30 09,50 09,55 09,55 09,57 10,00 119
10 10 08,01 08,32 08,35 08,45 - 08,50 08,50 09,06 09,10 09,25 09,30 10,00 10,10 10,10 10,10 10,15 134
11 48 08,09 09,10 09,15 10,53 - 10,57 11,05 11,08 11,18 11,30 11,26 11,40 11,50 12,00 12,00 12,05 236
12 49 08,09 09,12 09,18 10,54 - 10,57 11,05 11,15 11,18 11,32 11,35 11,43 11,48 12,00 12,00 12,03 234
13 50 08,09 09,12 09,15 10,54 - 11,00 11,05 11,10 11,18 11,32 11,37 11,48 11,55 12,00 12,00 12,03 234
14 51 08,10 09,20 09,23 10,57 - 11,00 11,05 11,09 11,18 11,33 11,40 11,51 11,55 12.01 12.02 12,05 235
15 52 08,10 09,21 09,25 10,57 - 11,02 11,05 11,10 11,18 11,33 11,38 11,55 12,00 12,02 12.02 12,05 235
879
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 3, September-Desember 2015
dulu datang (sampai), lebih dulu dilayani pasien yang nantinya akan dicatat oleh
(keluar). Misalnya, antrian pada loket petugas loket untuk dibuatkan kartu pengenal
pembelian tiket bioskop. pasien dan kartu ini yang harus dibawa setiap
2. Last Come First Served (LCFS) atau Last kali akan datang berobat lagi di BKMM.
In First Out (LIFO) artinya, yang tiba Untuk pasien umum langsung dipersilahkan
terakhir yang lebih dulu keluar. menungggu untuk mendapatkan pemeriksaan
Misalnya, sistem antrian dalam elevator awal sementara petugas membuat berkas
untuk lantai yang sama. rekam mediknya. Untuk pasien BPJS harus
3. Service In Random Order (SIRO) artinya, melengkapi berkas yang menjadi persyaratan
panggilan didasarkan pada peluang baru bisa dilayani. Apabila berkas tidak
secara random, tidak soal siapa yang lengkap maka pasien harus melengkapi dulu
lebih dulu tiba. dan kalau sudah lengkap pasien dipersilakan
4. Priority Service (PS) artinya, prioritas menunggu untuk mendapatkan pemeriksaan
pelayanan diberikan kepada pelanggan awal sementara petugas membuat SEP dan
yang mempunyai prioritas lebih tinggi berkas rekam mediknya untuk kemudian
dibandingkan dengan pelanggan yang diantar ke ruang pemeriksaan awal.
mempunyai prioritas lebih rendah, Untuk pasien lama, saat dipanggil ke
meskipun yang terakhir ini kemungkinan loket pendaftran harus menunjukan kartu
sudah lebih dahulu tiba dalam garis pengenal pasien (umum/ BPJS) dan berkas
tunggu. Kejadian seperti ini yang menjadi persyaratan (BPJS). Bila
kemungkinan disebabkan oleh beberapa semuanya lengkap, pasien dipersilahkan
hal, misalnya seseorang yang dalam menunggu sambil petugas membuat SEP
keadaan penyakit lebih berat dibanding (BPJS) dan mencari berkas rekam mediknya
dengan orang lain dalam suatu tempat untuk diantar ke ruang pemeriksaan awal.
praktek dokter. Berdasarkan wawancara mendalam lama
waktu tunggu pasien mengenai waktu
Di BKMM disiplin antrian untuk pelayanan diketahui bahwa pelaksanaan
pengambilan nomor antrian belum pelayanan pasien rawat jalan dimulai saat
dilaksanakan. Berdasarkan hasil wawancara pasien dipanggil ke loket pendaftaran sesuai
dan observasi langsung di lapangan di dengan nomor antriannya. Adapun kendala
dapatkan bahwa disiplin antrian ini belum yang terjadi selama proses ini antara lain saat
dilaksanakan karena belum dibuat jalur pasien dipanggil ke loket pendaftaran dan
antrian pasien hal ini karena adanya pasien adalah peserta BPJS, seringkali
keterbatasan ruangan, dimana ruangan untuk berkas-berkas yang dibawa tidak lengkap
pengambilan nomer antrian juga merupakan (tidak di fotokopi, di fotokopi tapi jumlahnya
ruangan tunggu pasien. kurang) sehingga mereka harus pergi ke
tempat fotokopi dulu baru kemudian kembali
Waktu Proses/ Waktu Pelayanan ke loket pendaftaran untuk dilayani, pasien
Di BKMM Provinsi Sulut, terdapat 2 tidak membawa kartu pengenal pasien
kategori pasien yaitu pasien lama dan pasien (pasien lama), atau ada juga pasien yang
baru. Pasien lama atau pasien baru ini juga membawa surat rujukan yang sudah tidak
terbagi dua yaitu pasien BPJS dan pasien berlaku lagi. Selain itu jumlah petugas di
umum. Proses penerimaanpun berbeda antara loket pendaftaran masih kurang, petugas
pasien lama dan baru. BPJS juga kurang, terjadi hambatan dalam
Untuk pasien baru umum maupun BPJS, pembuatan SEP karena terjadi gangguan
saat dipanggil ke loket pendaftaran pasien koneksi internet, terjadi kesalahan
diminta untuk mengisi formulir identitas penyimpanan berkas rekam medik pasien
881
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 3, September-Desember 2015
(human error), adanya petugas yang kurang Hal senada juga disampaikan oleh
tepat waktu dalam melaksanakan tugas serta Febriyanti13 dalam deskripsi faktor-faktor
pelayanan dokter belum per sub unit yang memengaruhi waktu tunggu
sehingga dalam pelayanan semua pasien pendaftaran di TPPRJ RSUD Tugurejo
harus melewati ruangan yang sama Semarang tahun 2013, dimana didapatkan 10
(keterbatasan ruangan). faktor yang memengaruhi waktu tunggu,
Berdasarkan hasil observasi langsung yaitu: pasien tidak membawa KIB,
dilapangan juga ditemukan hal-hal seperti persyaratan pasien tidak lengkap, pasien
yang sudah diutarakan oleh informan- lama mengaku sebagai pasien baru, SIM dan
informan. Selain itu didapati pendistribusian printer error, kurangnya komunikasi antara
SEP dari ruang BPJS ke rekam medik pasien dengan petugas sehingga pasien tidak
menunggu berkas terkumpul dulu begitu juga membawa persyaratan pendaftaran dengan
dengan pendistribusian berkas rekam medik lengkap, pasien salah loket pendaftaran, dan
ke ruang pemeriksaan awal (minimal 5-10 pasien baru tidak mengisi form pendaftaran
berkas). Hal ini terjadi karena kurangnya untuk pasien baru.
petugas dan keterbatasan ruangan yang ada
sehingga ruang rekam medik harus Ketersediaan Sumber Daya (Manusia dan
diletakkan di lantai 2 sehingga hal inilah Material)
yang meyebabkan berkas dikumpul dulu baru Dari wawancara mendalam tentang lama
kemudian didistribusikan karena tidak waktu tunggu pelayanan mengenai SDM,
mungkin petugas harus naik turun untuk dikatakan bahwa SDM sangat memengaruhi
membawa berkas satu persatu. Semua hal dalam melakukan pelayanan. Sebagian besar
yang disebut diatas menyebabkan lama informan mengatakan secara umum jumlah
waktu tunggu pelayanan menjadi lama. SDM sudah cukup, hanya saja ada bagian-
Dalam penelitian Andriyani11 mengenai bagian tertentu seperti loket pendaftaran (3-5
sistem informasi pendaftaran pasien rawat orang) dan petugas BPJS (2-3 orang) masih
jalan di RS dengan menggunakan program kurang dibandingkan jumlah kunjungan
komputer juga didapatkan bahwa masalah pasien per hari sebanyak 150-200 orang.
yang sering muncul di instalasi rawat jalan Berdasarkan pendidikan, BKMM hanya
adalah lamanya waktu tunggu penyampaian memiliki satu orang tenaga refraksionis,
data rekam medik paien ke meja dokter, sehingga dalam melaksanakan pemeriksaan
sehingga diperlukan sistem informasi refraksi dibantu oleh beberapa perawat yang
manajeman RS yang bagus untuk sudah dilatih di RSCM ataupun di RS Mata
mempercepat proses pencarian data pasien. Cicendo. Hal ini bisa saja memengaruhi
Hal yang hampir sama juga di kecepatan pemeriksaan dan ketepatan
sampaikan oleh Sulistiyorini12 dalam tinjauan pelayanan pasien. Saat ini di BKMM belum
faktor penyebab waktu tunggu pelayanan memiliki tenaga dengan latar belakang
pendaftaran pasien umum rawat jalan di pendidikan perekam medis. Padahal dalam
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sragen rekam medik banyak sekali hal yang harus
dimana faktor yang yang memengaruhi lama dilakukan mulai dari penerimaan pasien,
tidaknya waktu tunggu pasien karena pasien pencatatan, penyimpanan dan pengambilan
lama tidak membawa KIB yang dapat kembali. Dalam pelayanan di BKMM tidak
mempengaruhi pencarian dokumen rekam jarang berkas rekam medik pasien tercecer
medik, dokumen rekam medik yang tidak atau bahkan tidak ditemukan karena adanya
ditemukan dalam rak filing sehingga kesalah dalam penyimpanan berkas rekam
berpengaruh pada lama waktu tunggu pasien medik. Dalam penyelenggaraan pelayanan
berikutnya. rawat jalan, semakin sedikit waktu yang
882
Bustani, Rattu, Saerang: Analisis lama waktu tunggu ...
883