Professional Documents
Culture Documents
PUSKESMAS
DISASTER PLAN
PUSKESMAS TOMPE
Puji syukur kami, Tim Bencana Puskesmas tompe panjatkan kehadirat Allah,swt Tuhan
yang Maha Esa karena dengan rahmat dan ridho-Nya kami dapat menyelesaikan dokumen
Perencanaan Penanggulangan Bencana di Puskesmas atau Puskesmas Disaster Plan. Meskipun
terdapat rintangan dan hambatan yang kami alami selama proses pengerjaannya tetapi dapat
pada akhirnya terselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih kepada Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Tengah, Dinas Kesehatan Kabupaten donggala dan Pusat Kebijakan
Manajemen Kesehatan, Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM
(PKMK FK – KMK UGM) bekerja sama dengan Caritas German, yang telah memfasilitasi
terlaksananya kegiatan pendampingan penyusunan dokumen perencanaan penanggulangan
bencana untuk Puskesmas Tompe.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten donggala yang telah
memberikan dukungan dan kelancaran segala upaya penanggulangan bencana di kabupaten,
dimana Puskesmas dalam hal ini sebagai ujung tombak layanan kesehatan jika terjadi bencana
harus mampu mempersiapkan diri untuk menghadapi ancaman bencana dan dapat saling
bekerjasama dengan puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya.
Kami sadari dokumen ini masih jauh dari kesempurnaan dan merupakan dokumen
“hidup” untuk itu kami akan selalu melakukan perbaharuan dan adaptasi dokumen ini dengan
perubahan yang terjadi di puskesmas dan daerah.
Kami berharap dokumen Puskesmas Disaster Plan ini mencapai tujuan yang diharapkan
yakni agar Puskesmas memiliki pedoman atau sistem dalam pananganan bencana baik yang
internal maupun yang eksternal.
1
Daftar Istilah
2
Daftar Isi
Kata Pengantar......................................................................................................................2
Daftar Istilah.........................................................................................................................3
Daftar Isi ..............................................................................................................................4
Bab I Pendahuluan.................................................................................................................5
A. Latar Belakang ...................................................................................................................5
B. Tujuan ..............................................................................................................................6
C. Dasar Hukum/ dokumen lainnya yang mendukung ..................................................................6
Bab II Gambaran Umum Puskesmas .........................................................................................7
A. Gambaran Umum Wilayah Kerja ..........................................................................................7
B. STRUKTUR ORGANISASI DAN KETENAGAAN ...........................................................................9
1). STRUKTUR ORGANISASI .....................................................................................................9
2). Ketenagaan ................................................................................................................... 11
3). Data sarana prasarana ..................................................................................................... 11
Bab III Pengorganisasian ....................................................................................................... 13
A. Sistem Komando .............................................................................................................. 13
B. Tupoksi........................................................................................................................... 14
Bab IV Analisis Risiko............................................................................................................ 17
Bab V SPO/ Prosedur Penanganan.......................................................................................... 19
Bab VI Fasilitas .................................................................................................................... 21
A. Penetapan Fasilitas .......................................................................................................... 21
B. Denah Evakuasi................................................................................................................ 22
C. Daftar Kontak Internal Eksternal......................................................................................... 22
Bab VII Rencana Tindak Lanjut ............................................................................................... 24
Bab VIII Penutup.................................................................................................................. 26
Lampiran............................................................................................................................ 27
3
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang memiliki tingkat kerawanan bencana tinggi.
Berbagai bencana alam mulai dari gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor,
kekeringan, gunung berapi, kebakaran hutan rawan terjadi di indonesia. Indonesia
menduduki peringkat pertama dalam paparan terhadap penduduk atau jumlah manusia
yang menjadi korban meninggal akibat bencana alam. Wilayah indonesia terletak pada
kondisi geografis, geologis, hidrologis dan demografis yang memungkinkan terjadinya
bencana. Hampir 80 % wilayah kabupaten / kota di seluruh Indonesia memiliki potensi
(rawan bencana).
4
B. Tujuan
Dokumen perencanaan penanganan bencana Puskesmas tompe menjadi acuan bagi
Puskesmas tompe untuk menangani bencana dalam sektor kesehatan. Dokumen ini juga
akan menjadi acuan penanggulangan bencana bagi puskemas pembantu (pustu) dan pos
kesehatan desa (poskesdes). Dengan adanya dokumen ini maka akan terbentuk suatu
sistem penanganan bencana yang terpadu dalam sektor kesehatan. Dokumen ini
diharapkan dapat digunakan oleh bidang kesehatan dan lintas sektor dalam penanganan
masalah kesehatan pada saat bencana di Wilayah Kerja Puskesmas tompe
Tujuan rencana penanggulangan bencana bidang kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Adanya sistem komando bidang kesehatan pada saat penanganan bencana di wilayah
Kerja Puskesmas tompe
2. Terbentuk struktur organisasi bidang kesehatan dengan tugas, pokok dan fungsi yang
digunakan pada saat bencana di wilayah Kerja Puskesmas tompe
3. Adanya pemetaan potensi bencana dan prioritas jenis penanganan bencana di
wilayah Kerja Puskesmas tompe
4. Menjadi pedoman penanganan bencana oleh lintas sektor untuk masalah kesehatan
pada saat bencana di wilayah Kerja Puskesmas tompe
5. Adanya standar prosedur penanganan untuk semua ancaman bencana secara umum
dan spesifik di wilayah Kerja Puskesmas tompe
6. Adanya penetapan fasilitas untuk koordinasi bidang kesehatan pada saat bencana di
wilayah Kerja Puskesmas tompe
7. Adanya pemetaan daerah rawan bencana dan denah evakuasi di wilayah Kerja
Puskesmas tompe
8. Adanya jejaring antar lintas sektoral di wilayah Kerja Puskesmas tompe
5
Bab II
Gambaran Umum Puskesmas Dan Demografi
A. Gambaran Umum
Puskesmas Tompe memiliki wilayah kerja yang mencakup 13 desa yaitu: Desa
Lende Tovea, Desa Lende, Dusun Lompio, Desa Tompe, Desa Sibado, Desa Balentuma,
Desa Tanjung Padang, Desa Sipi, Desa Jono Oge, Desa Dampal, Desa Tondo, Desa
Ujumbou, dan Desa Ombo dengan total penduduk ±21.643 Jiwa di Tahun 2020, serta
jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 4.786 KK. Luas wilayah Kecamatan Sirenja
sebesar 286,94 Km² dengan batas- batas wilayah:
1. Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Gunung Tolalmanu
2. Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar
3. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Gunung Bosa Kec. Balaesang
4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sindue Tobata
Untuk Puskesmas Tompe di Tahun 2020, sarana dan prasarana meliputi 1
Gedung Puskesmas Induk yang di bangun tahun 2020 (Pasca Tsunami) terdapat di Desa
Tompe, 1 Gedung Unit Instalasi Darurat, dan 6 Puskesmas Pembantu. Untuk menunjang
pelayanan di lapangan, Puskesmas Tompe memiliki 32 Posyandu aktif.
6
B. STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS
B. Ketenagaan
Jumlah SDM Puskesmas tompe
4. Posyandu 32 unit
Desa lende tovea
1. Euphorbia 1
2. Euphorbia 2
3. Euphorbia 3
Desa lende
4. Melati 1
5. Melati 2
Desa lompio
6. Asoka 1
7. Asoka 2
Desa tompe
8. Anggrek 1
9. Anggrek 2
10. Anggrek 3
Desa sibado
11. Rezeki 1
12. Rezeki 2
13. Rezeki 3
Desa Balentuma
14. Mawar 1
15. Mawar 2
Desa tanjung padang
16. Merpati 1
17. Merpati 2
Desa sipi
18. Flamboyan 1
19. Flamboyan 2
20. Flamboyan 3
Desa jono oge
21. Kamboja 1
22. Kamboja 2
Desa dampal
23. Seruni 1
24. Seruni 2
Desa tondo
25. Sakura 1
26. Sakura 2
27. Sakura 3
Desa ujumbou
28. Raflesia 1
29. Raflesia 2
12
30. Raflesia 3
Desa ombo
31. Seroja 1
32. Seroja 2
5. Lain –lain
1. Pusling (Roda 4 ) : 2 Buah
2. Pusling (Roda 2 ) : 4 Buah
13
Bab III
Pengorganisasian
A. Sistem Komando
KOMANDAN BENCANA
TIM PROMKES
PJ ; MILNA
PJ :DOKTER UMUM
ANGGOTA
ANGGOTA : NI WAYAN SUKERNI STR,
NURJANAH STR. KEP KEB
RUMPU SARLIEN DEASY RISSI AMND. KEP
LUSYANA AMD. KEP
2. Perencanaan : KTU
Bertanggung jawab kepada : Komandan
Bertanggung jawab untuk : Kegiatan administrasi penanganan bencana
Tugas :
a. Menyusun dan menganalisa kebutuhan tenaga kesehatan di puskesmas, pos kesehatan
dan lokasi pengungsian
b. Mengatur dan menempatkan relawan sesuai dengan kebutuha pos keseahatan
c. Bidang surveilans mengumpulkan laporan pelayanan dari relawan dan mengolah
laporan tersebut menjadi informasi penting (mis penyakit terbesar)
d. Memastikan informasi yang diapatkan sudah dicek oleh komandan sebelum dilakukan
distribusi informasi/data penting
e. Dokumentasi pelayanan kesehatan
Tugas :
a. Mengumpulkan informasi dan data pada saat bencana
b. Menganalisa kebutuhan tenaga kesehatan di puskesmas, pos kesehatan, dan lokasi
pengungsian
c. Menempatkan relawan sesuai dengan kebutuhan pos kesehatan
d. Memastikan informasi yang didapatkan sudah dicek oleh komandan sebelum dilakukan
distribusi informasi / data penting
e. Mencatat dan memberikan informasi mengenai data – data tenaga kesehatan, relawan
yang masuk, dan logistik pada saat bencana
f. Dokumentasi pelayanan kesehatan
16
4. Operasional : Dokter Umum
Bertanggung jawab kepada : Komandan
Bertanggung jawab untuk : Menyusun dan mengarahkan semua aspek yang
terkait dengan bagian operasional
Tugas :
a. Menjalankan arahan Komandan.
b. Mengoordinir dan mengawasi layanan medis dan layanan tambahan
c. Bertindak cepat pada alternative lokasi perawatan jika dibutuhkan
d. Mengembalikan pelayanan operasional seperti biasa setelaha keadaan darurat
selesai
18
6. Keuangan
Bertanggung jawab kepada : Komandan
Bertanggung jawab untuk : Mengatur keuangan sesuai denga kebutuhan saat penanganan
bencana
Tugas :
a. Mengawasi penggunaan aset saat bencana
b. Mengawasi peneriman supply dan layanan yang dibutuhkan untuk melaksanakan misi medis
Puskesmas.
c. Mengawasi dokumentasi pengeluaran keadaan darurat
19
Bab IV
Analisis Risiko
Puskesmas tompe memiliki wilayah kerja luas wilayah kecamatan sirenja sebesar 286,94
km² dengan luas wilayah administrasi dapat dilihat pada gambar peta dibawah ini : lende tovea, lende,
lompio, tompe, sibado, balentuma, tanjung padang, sipi, jono oge, dampal, tondo, ujumbou dan ombo.
Bencana gempa yang terjadi pada tahun 2018 mengakibatkan kecamatan SIRENJA
merupakan salah satu daerah rawan bencana alam maupun bencana sosial. seperti contoh bencana
alam gempa bumi dan liquifaksi palu donggala 28 september 2018 desa-desa di wilayah kerja
puskesmas cukup berdampadengan robohnya beberapa bangunan rumah dan toko -toko tempat
berjualan. Selama bencana alam, bencana sosial yang disebabkan oleh manusia juga cukup sering
terjadiwilayah kerja puskesmas sirenja hingga mengakibatkan kematian.
Bencana sosial yang dimaksud di wilayah kerja puskesmas sirenja adalah bencana gempa
bumi pasigala terjadi, konflik sosial tengah terjadi di masyarakaantar desa di wilayah kerja puskesmas
Tompe. peristiwa tersebut memakan korbahingga kurang lebih 25 jiwa yang terluka. bahkan pada
tahun sebelumnya kerusuhaantar desa ini mengakibatkan korban jiwa yang meninggal dunia. Kejadian
tersebut menimbulkan trauma yang mendalam bagi warga di wilayah kepuskesmas Tompe.
pemerintah daerah harus mampu untuk siaga menghadabencana apapun yang akan terjadi.
peningkatan kapasitas sumber daya manusia, saradan prasarana, kebijakan daerah dan integrasi sistem
lintas sektoral menjadi tugabersama dalam kesiapsiagaan penanggulangan bencana di puskesmas
Tompe. melihat banyaknya jenis bencana yang menjadi ancaman bagi kehidupan masyaraka t di
kabupaten Donggala, maka penting dilakukan analisis risiko. analisis risiko akan meniancaman dan
dampak yang terjadi akibat bencana sehingga didapatkan jenis bencana ayang menjadi prioritas
penanganan. perhitungan risiko dilakukan sebagai berikut :
1 Banjir rob 4
2 Gempa bumi 3
4 Tanah longsor 4
6 Covid 19 2
7 Kecelakaan lalu lintas 4
8 Diare 4
20
Keterangan:
Skala kemungkinan potensi ancaman suatu bencana adalah angka yang
menunjukkan kemungkinan terjadinya suatu bencana sebagai berikut:
• Skor 4 (sering) : tahunan atau periode ulang singkat
• Skor 3 (mungkin) : mungkin beberapa kali
• Skor 2 (jarang) : satu kali
• Skor 1 (sangat jarang) : mungkin saja terjadi tetapi belum pernah
• Skor 0 (tidak mungkin) : tidak mungkin terjadi
Skala dampak suatu bencana adalah kerugian yang ditimbulkan akibat bencana di
suatu wilayah dan kurun waktu tertentu. Penjelasannya sebagai berikut:
• Skor 4 (sangat parah) : dampak sangat luas, terjadi kekacauan luar biasa.
• Skor 3 (parah) : membutuhkan bantuan dari luar
• Skor 2 (sedang) : membutuhkan bantuan sumber daya ogis
• Skor 1 (minimal) : gangguan ada tetpi sedikit
• Skor 0 (tidak berpengaruh): dampak bencana tidak berpengaruh
Ancaman/ 0 1 2 3 4
Dampak
0 KECELAKAAN
1 COVID 19 Banjir rob, TANAH LONGSOR
DIARE
2
3 Gempa
4
No Bencana Risiko
Berdasarkan tabel di atas ancaman bencana dengan resiko tinggi yaitu gempa bumi, banjir
rob, penyakit diare, banjir bandang dan tanah longsor kecelakaan dan covid yang masih di
kategori resiko rendah.
21
CONTOH PETA RESPON DAN ANALIS RESIKO PADA KASUS COVID-19 DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS TOMPE
Keterangan : data kasus mingguan berdasar RT-RW per desa kasus Covid-19
DOKUMENTASI KEJADIAN BANJIR ROB DI PESISIR PANTAI SIRENJA DESA TOMPE DAN
LOMPIO
22
Bab V
SPO/ Prosedur Penanganan
23
standar.
f. PJ gudang logistic menyimpan obat ke gudang obat.
g. Mendistribussikan obat sesuai dengan kebutuhan pos kesehatan
24
Bab VI
Fasilitas
Kejadian gawat darurat dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, dan memerlukan
penanganan yang segera.Kejadian gawat darurat dapat disebabkan karena kecelakaan lalu lintas,
penyakit, kebakaran , bencana alam, non alam, maupun krisis sosial seperti kerusuhan. Pemerintah
mempunyai andil untuk menanggulangi bencana-bencana tersebut Salah satu nya penetapan f asilitas
pelayanan kegawat daruratan
Penetapan Fasilitas
3 Ruang Triage :
Merah Ruang IGD Pita merah, kuning, hijau, hitam
Kuning Ruang Pemeriksaan Tempat tidur
Hijau Ruang UGD Alat-alat pemeriksaan kesehatan
Tabung oksigen
Hitam Kamar Mayat
25
Titik Kumpul Pada Saat Bencana
Gambar 1.1
Gambar 1.2
26
Denah Evakuasi
Daftar Kontak Internal Eksternal Pustu dan Poskesdes Dan Jejaring Nya
2 RS Undata
3 RS Anutapura
4 Puskesmas Kayuwou dr FAIRUS 081342625166
5 Dinkes Donggala dr. Mira F Noya ,Mars 081288774330
28
SPO PENGIRIMAN TIM BENCANA PUSKESMAS TOMPE KE DAERAH LAIN YANG
TERDAMPAK BENCANA
29
5. SPO PERSIAPAN, PENYALURAN, PENGGUNAAN DAN PELAPORAN LOGISTIK DI LOKASI
BENCANA
a. Tim logistik berkoordinasi dengan komandan bencana mengenai kebutuhan perlengkapan
(peralatan medis, alat pelindung diri), obat – obat dasar, makanan dan minuman, transportasi.
serta layanan penunjang lainnya yang dibutuhkan.
b. Tim logistic mengecek stock logistic yang tersdia di puskesmas dan disesuaikan dengan
kebutuhan di lokasi bencana serta melakukan pencatatan logistic yang akan di bawa ke lokasi
bencana.
c. Tim logistic mendistribusikan logistic yang telah disediakan ke lokasi bencana.
d. Tim logistic melakukan pencatatan penggunaan logistic di lokasi bencana dan membuat
laporan pertanggungjawaban.
7. SPO PENGGUNAAN LOGISTIK YANG MENDEKATI MASA EXPIRED DAN LOGISTIK YANG
TELAH EXPIRED
a. Tim Logistik Puskesmas Tompe mendata logistik yang telah mendekati masa expired dan yang
telah expired
b. Tim Logistik Puskesmas Tompe melaporkan logistik (yang telah mendekati masa expired dan
yang telah expired di lokasi bencana kepada dinas kesehatan.
c. Tim Logistik Puskesmas Tompe berkoordinasi dengan dengan dinas kesehatan untuk
pengembalian logistik yang telah expired dan penyaluran logistik yang telah mendekati masa
expired ke posko bencana yang lain.
30
9. SPO PENGIRIMAN TIM BANTUAN BENCANA PKM TOMPE :
a. Tim bencana Puskesmas Tompe melapor kedatangan ke Pos induk di lokasi bencana
b. Melakukan registrasi di lokasi bencana untuk mengkonfirmasi kedatangan di lokasi bencana
c. Pendistribusian tim relawan pkm tompe sesuai dengan bidang masing”
d. Melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan tupoksi masing-masing.
31
Bab VII
Rencana Tindak Lanjut
Kesiapsiagaan
1. Bidang Gizi
• Menyusun strategi penerimaan dan pendistribusian susu formula dan makanan kemasan
(pabrikan).
2. Bidang Penyakit Tidak Menular
• Menyiapkan data lengkap pasien yang menderita penyakit tidak menular danmenyimpannya
dalam soft file, sehingga ketika bencana terjadi data tersebut digunakan untuk pendataan
penderita di lokasi pengungsian
3. Bidang Kesehatan Lingkungan
• Menyiapkan list ceklis tentang ketersediaan dan kelayakan kesehatan lingkungan di lokasi
pengungsian
4. Bidang Pengendalian Penyakit
• Menyusun penganggaran terkaiy kegiatan mitigasi bencana dalam program bidang P2
• Menyiapkan data penyakit yang sering terjadi saat bencana dan pencegahannya.
• Mengikuti pelatihan terkait penanggulangan krisis kesehatan dan bencana
• Melibatkan masyarakat dalam pelatihan terkait krisis kesehatan dan bencana
• Koordinasi terkait penyusunan puskesmas disaster plan dengan internal puskesmas dan
eksternal puskesmas
33
Bab VIII
Penutup
Demikian dokumen perencanaan penanggulangan bencana Puskesmas Tompe ini kami susun.
Semoga dokumen ini dapat menjadi acuan bagi puskesmas untuk bertindak dalam menghadapi
bencana yang akan terjadi. Mengingat letak puskesmas sirenja berada di daerah rawan bencana. Kami
bersyukur dapat didampingi tim PKMK FKKMK UGM dan caritas germany dalam membuat
dokumen puskesmas disaster plan ini. Dokumen ini menjadi sangat berarti bagi puskesmas dalam
menghadapi kesiapsiagaan bencana termasuk bagaimana mengkoordinir masyarakat di wilayah kerja
puskesmas Tompe dalam situasi bencana. Ke depan kami berharap akan ada program dari pemerintah
untuk mensinergikan kekuatan dalam menghadapi bencana alam atau non alam baik dari Pemerintah
Kab. donggala maupun Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah
34
Lampiran
Formulir Daftar Hadir Petugas Puskesmas
Hari/ Tanggal:
Tempat :
No Nama Unit Kerja Tandatangan Keterangan
10
11
12
13
14
15
35
Formulir Registrasi/ Kepulangan Relawan
Nama organisasi/ Status registrasi No.Kontak Penempatan di Tugas Lama Lapor pulang
institusi relawan sudah Belum bertugas
36
Formulir Registrasi Relawan
Klaster Kesehatan ……….
Nama Tim :
Nama Koordinator :
No. Nama dan gelar Instansi/ Keahlian Verifikasi No. HP Tanggal Spesifikasi Penempatan*
Organisasi STR Surat Datang Pulang Peralatan dan
tugas Logistik medik
ttd
37
Formulir Penerimaan Donasi Barang
9
Formulir Penerimaan Donasi Uang
No Tanggal Nama Donasi Alamat Tunai/cheuque No Cheuque Penerima
9
FORMULIR 1a. REGISTRASI HARIAN PENYAKIT POTENSIAL WABAH*tanggal bulan tahun
Kasus Baru adalah orang yang datang ke fasilitas kesehatan dan memiliki diagnosis baru (BUKAN KUNJUNGAN ULANG).
Status imunisasi : L=Lengkap; TL=Tidak Lengkap; TJ= Tidak Jelas/Diketahui
Laporkan ke POSKO Kesehatan terdekat atau 08114100806 jika menemukan kasus - kasus dibawah ini :
A. Diare Akut; 2. Malaria; 3. Dengue; 4. Demam Dengue; 5. Diare Berdarah; 6. Sindrom Jaundice Akut; 7. Campak; 8.
Diphteria; 9. AFP; 10. Kolera; 11. Meningitis/Encephalitis
FORMULIR 1b. REKAP HARIAN PENYAKIT POTENSIAL WABAH *update 31 Oct 2018 Tanggal (dd/mm/yyyy) : / /
Cedera/Luka
Diabetes
Diare Acute
Diare Berdarah
Hipertensi
ISPA
Meningitis/Encephalitis
Penyakit Kulit
Penyakit Lain
Pnemonia
Tersangka Campak
T
ersangka Cholera
Tersangka Diphteria
Tersangka Tetanus
Laporkan ke POSKO Kesehatan terdekat atau Telp 08114100806 jika menemukan kasus - kasus dibawah ini : 1. Diare Akut; 2. Malaria; 3. Dengue; 4. Demam Dengue;
5. Diare Berdarah; 6. Sindrom Jaundice Akut; 7. Campak; 8. Diphteria; 9. AFP; 10. Kolera; 11. Meningitis/Encephalitis
FORMULIR 1c. REKAP HARIAN UNIT PELAYANAN KESEHATAN*update tanggal bulan tahun
Nama Unit Pelapor/RS/Puskesmas Terdekat : Nama Petugas : _
Jumlah Jumlah
Jumlah Umur Umur Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Status Status
Jenis Status Rawat Rawat Nama RS
Tanggal <5 >= 5 Imunisasi Imunisasi Operasi Kasus
Kelamin Tahun Tahun Imunisasi Tidak Tidak Jalan Inap (V) Rujukan Meninggal
(L/P) lengkap lengkap diketahui (V) (V)
TOTAL
DEFINISI OPERASIONAL SYNDROME PENYAKIT POTENSIAL WABAH
Pnemonia Pada usia < 5 thn ditandai dengan batuk DAN/ATAU tanda kesulitan bernapas (adanya nafas cepat, kadang disertai
tarikan dinding dada bagian bawah kedalam (TDDK) atau gambaran radiologi foto torak menunjukan infiltrat paru
akut), frekuensi nafas berdasarkan usia penderita:
• <2 bulan: 60/menit
• 2-12 bulan: 50/menit
• 1-5 tahun: 40/menit
Pada usia > 5thn ditandai dengan demam ≥ 38°C, batuk DAN/ATAU kesulitan bernafas, dan nyeri dada saat menarik
nafas
Acute Lower Respiratory Infection
Panas disertai salah satu gejala dibawah ini: pilek, batuk, sakit menelan atau radang tenggorokan/terlihat memerah.
(ISPA)
ATAU
Panas disertai napas cepat ( >= 50 /menit) ditambah salah satu gejala di bawah ini: batuk, kesulitan bernafas (sesak
nafas)
Diare berdarah Diare dengan darah disertai ATAU tidak disertai dengan lendir dalam tinja, dapat juga disertai dengan adanya
tenesmus.
Acute Jaundice Syndrome Gejala penyakit yang timbul secara mendadak (< 14 hari) ditandai dengan kulit dan sklera berwarna ikterik/kuning dan
urine berwarna gelap
Tersangka Campak Demam >38°C selama 3 hari atau lebih disertai bercak kemerahan berbentuk makulopapular, disertai salah satu gejala
batuk, pilek ATAU mata merah (konjungivitis)
Tersangka Diphteria Panas >38°C, sakit menelan, sesak napas disertai bunyi (stridor) dan ada tanda selaput putih keabu -abuan
(pseudomembran) di tenggorokan dan pembesaran kelenjar leher.
Tersangka Acute Flacid Paralysis (AFP) Kasus lumpuh layuh mendadak, BUKAN disebabkan oleh ruda paksa/ trauma pada anak < 15 tahun.
Tersangka Cholera Penderita menjadi dehidrasi berat karena diare akut cair secara tiba-tiba (biasanya disertai muntah dan mual), tinjanya
cair seperti air cucian beras.
Suspected Meningitis/Encephalitis Panas > 38°C mendadak, sakit kepala, kaku kuduk, kadang disertai penurunan kesadaran dan muntah. Pada anak < 1
tahun ubun-ubun besar cembung.
Tersangka Tetanus Ditandai dengan kontraksi dan kekejangan otot mendadak, dan sebelumnya ada riwayat luka.
ILI (Influenza Like Illness) Penderita dengan gejala Demam ≥ 38°C disertai batuk ATAU sakit tenggorokan
Gangguan Psikologis Perilaku/Pikiran Gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan/atau
perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi
orang sebagai manusia.
Demam yang tidak jelas/diketahui Demam ≥ 38°C dalam 2 hari dan tidak memenuhi kriteria penyakit di atas
sebabnya (≥ 38°C )
POS KLASTER KESEHATAN………..
FORMULIR LAPORAN KEGIATAN RELAWAN
Nama pelapor :
Tim relawan dari :
Dari pos/ pengungsian/ puskesmas: Desa: Kecamatan:
No. Telepon :
*kosongkan jika tidak melakukan/mendapatkan informasi
Upaya/ Kendala di Kebutuhan Masalah lingkungan/ Gizi/ status Kesehatan Upaya Kesehatan Rencana
jumlah lapangan Kondisi MCK dan sumber air * gizi* jiwa * promosi reproduksi* tindak lanjut
pelayanan kesehatan*
Jumlah D. Kondisi sampah di lingkungan: (adakah Upaya promosi Pelayanan
pasien ditemukan kesehatan KIA:
terlayani: pasien jiwa, yang dilakukan
stress, depresi, saat layanan
atau gejala kesehatan
E. Kondisi tempat penampungan sampah ANC:
lainnya di
Bayi: (apakah sudah ada dan cukup/ ada belum masyarakat)
cukup/ tidak ada):
Balita: Persalinan:
Lansia: Kasus
G. Sumber air (air sumur, PDAM, sungai, dll): Rujukan:
jumlah
penyakit H. Kualitas fisik air (apakah berbau, keruh):
terbanyak
dilayani:
I. Akses sumber air (jauh/ dekat)