Professional Documents
Culture Documents
Studi Qur’an
Dosen Pengampu :
Oleh kelompok 7
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. Atas segala rahmat-nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik dari pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktikan dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN.......................................................................................
PENDAHULUAN
1.3.TUJUAN PENELITIAN
PEMBAHASAN
Sebaliknya, ayat mutasyabihat merupakan ayat yang tidak jelas artinya, yang
dapat ditafsirkan dengan beragam penafsiran. Seperti ayat-ayat yang berhubungan
dengan hal-hal yang gaib dan sebagainya. Allah SWT telah berfirman:
1. Untuk menguji iman dan keteguhan hati seorang Muslim kepada Allah. Iman
yang benar hendaklah disertai dengan penyerahan diri dalam arti yang seluas-
luasnya kepada Allah. Allah menurunkan ayat-ayat yang dapat dipahami artinya
dengan mudah dan Dia menurunkan ayat-ayat yang sukar diketahui makna dan
maksud yang sebenarnya, yaitu ayat-ayat mutasyabihat.
3. Para nabi dan para rasul diutus kepada seluruh umat manusia yang berbeda-
beda, misalnya, berbeda kepandaiannya, kemampuannya, kekayaannya, berbeda
pula bangsa, bahasa dan daerahnya. Karena itu, cara penyampaian agama kepada
mereka hendaklah disesuaikan dengan keadaan mereka dan kesiapan bahasa yang
dimiliki sesuai dengan kemampuan mereka.
Selain pengertian dari ayat muhkamat dan mutashabihat kita juga harus tau
perbedaan dari kedua ayat tersebut.
Ayat-ayat yang Muhkam dan mutasyabih merupakan ayat yang berbeda dalam hal
perlakuannya. Ayat Muhkam tanpa harus kita telisik lebih dalam sudah dapat kita
mengerti, namun ayat mutasyabih memerlukan perlakuan yang berbeda, dengan
menakwilnya, dengan menelitinya lebih dalam maka barulah kita dapat
mengetahui maksud yang terkandung di dalamnya. Begitulah kiranya analogi
untuk kita sebagai pendidik dalam menghadapi peserta didik yang memiliki
berbagai macam karakter. Sikap toleransi terhadap keunikan yang dibawa oleh
masing-masing individu perlu diterapkan dalam belajar mengajar di sekolah
tempat para peserta didik menenpa ilmu..
3. Nilai Kebijaksanaan
Keberadaan ayat Muhkam dan mutasyabih memberikan kita gambaran bahwa ada
sebagian manusia yang menyukai tampilan lahiriah (intelektualnya) dalam
menjalani kehidupan, dan ada juga kelompok manusia yang tidak hanya
memikirkan tampilan lahiriahnya saja tetapi sekaligus memikirkan batiniahnya
atau spiritualnya. Karena telah dikatakan bahwa ayat Muhkam dengan tampilan
lahiriah sudah dapat dimengerti maksudnya, dan ayat mutasyabih memerlukan
pemikiran mendalam untuk dapat memahami artinya. Oleh karenanya di dunia ini
ada beberapa orang orang memang lebih tertarik dalam memenuhi kebutuhan
lahiriahnya (intelektualnya) saja, dan ada pula orang yang mementingkan
kebutuhan batiniahnya (spiritualnya). Dengan begitu, sebagai seorang pendidik
haruslah bijaksana dalam mengarahkan peserta didik kita supaya menjadi orang
yang ahli dalam hal intelektualnya atau ahli dalam spiritualnya sesuai dengan
potensi dasar yang dimiliki peserta didik.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
.Contoh ayat yang muhkamat adalah yang berbicara tentang halal dan haram
dsb, sementara ayat mutasyabihat misalnya yang berbicara tentang "tangan
Tuhan" dsb. Jika seorang muslim berjumpa dengan ayat-ayat mutasyabihat maka
ia harus dirujuk kepada ayat muhkamat atau bersikap tawaqquf.Dari pengertian
diatas, dapat disimpulkan bahwa muhkam adalah ayat- ayat yang maknanya sudah
jelas, tidak samar lagi. Adapun mutasyabih adalah ayat-ayat yang maknanya
belum jelas sehingga memerlukan pentakwilan untuk mengetahui maksudnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://ejournal.kopertais4.or.id/pantura/index.php/tasyri/article/download/3464/24
75/#:~:text=Adapun%20nilai%20pendidikan%20yang%20dapat,tanggungja
wab%2C%20dan%20nilai%20kerja%20keras Nahar, Syamsu, Keberadaan
Ayat Muhkam dan Mutasyabih dalam Al-Qur’an, Nizhamiyah,
Vol. VI, No.2, Juli-Desember 2016’an. Jakarta: Kencana.Liht Buhuts al-
Mutanawwiah fi Ululm Al-Qur’an, (Maktabah asySyamilah), Juz 7, h.
1.Lihat Buhuts al-Mutanawwiah fi Ululm Al-Qur’an., Op. cit., h. 32
https://iai-darussalam.ac.id/news-detail.cfm?NewsID=12.Hamid, A. 2016.
Pengantar Studi
https://ponpes.alhasanah.sch.id/pengetahuan/apa-perbedaan-ayat-mutasyaabihat-
dan-muhkamat/