You are on page 1of 6

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

PENELITIAN DAN ANALISIS JURNAL : AKUNTANSI DAN KEUANGAN


e-ISSN: 2597-6613 dan p-ISSN: 0000-0000

Karya ini dilisensikan di bawah


Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 .

Pemanfaatan Informasi Akuntansi Pada Usaha Mikro Menengah di


Manokwari

Mona Permatasari Mokodompit1, Sarah Usman2


Jurusan Akuntansi, Universitas Papua, Manokwari, Indonesia1,Jurusan
Manajemen, Universitas Papua, Manokwari, Indonesia2
mmokodompit@gmail.com1,sarahwaodeusman@gmail.com2

Kata kunci: ABSTRAK


Ukuran Usaha, Usia Perusahaan, Makalah ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran usaha,
Tingkat Pendidikan Pemilik, usia perusahaan, tingkat pendidikan pemilik dan pengetahuan
Pengetahuan Akuntansi, akuntansi terhadap penggunaan informasi akuntansi usaha mikro
Informasi akuntan menengah di Manokwari. Data penelitian diperoleh dengan
pemberian kuesioner dan wawancara kepada 35 responden usaha
mikro menengah di Manokwari. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap
penggunaan informasi akuntansi usaha mikro dan menengah di
Manokwari. Sedangkan ukuran usaha, umur perusahaan dan
tingkat pendidikan pemilik tidak berpengaruh terhadap
penggunaan informasi akuntansi usaha mikro menengah di
Manokwari. Makalah ini dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam meningkatkan usaha mikro menengah di
Manokwari.

PENGANTAR

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik, UMKM mampu menyerap

tenaga kerja dalam jumlah besar dibandingkan sektor lainnya. Dapat menyerap 99,9 persen tenaga kerja di Indonesia dan secara ekonomi berkontribusi 59 persen terhadap

Produk Domestik Bruto Indonesia (KSP, 2015). Namun, kurangnya modal investasi menjadi salah satu masalah utama yang sering dihadapi oleh UMKM karena sebagian besar

mereka tidak memiliki laporan keuangan untuk mencerminkan kinerja keuangan perusahaan, sehingga sulit untuk menggunakan fasilitas kredit yang ditawarkan oleh Bank.

Survei yang dilakukan di Manokwari, Provinsi Papua Barat, menunjukkan bahwa banyak UMKM yang tidak memahami dan tidak memiliki laporan keuangan (Mokodompit,

2014). Dengan demikian, UMKM tidak dapat berkembang secara optimal. Menurut Wahyudi (2009), Banyak pengusaha kecil yang beranggapan bahwa penerapan akuntansi

tidak penting karena belum memahami pentingnya informasi akuntansi bagi kelangsungan usaha. Faktanya, informasi akuntansi adalah dasar untuk kesuksesan bisnis apa

pun. Keberhasilan penerapan informasi akuntansi memberikan berbagai keuntungan seperti peningkatan kualitas kerja, peningkatan aliran produk, peningkatan fleksibilitas,

kemampuan multifungsi, motivasi menggunakan aplikasi perangkat lunak, kemampuan pemecahan masalah karyawan, peningkatan produktivitas dan kinerja dalam hal biaya

produksi. , dan akhirnya meningkatkan penekanan pada integrasi pemasok (Selahi dan Abdipour, 2013). informasi akuntansi adalah dasar untuk setiap kesuksesan bisnis.

Keberhasilan penerapan informasi akuntansi memberikan berbagai keuntungan seperti peningkatan kualitas kerja, peningkatan aliran produk, peningkatan fleksibilitas,

kemampuan multifungsi, motivasi menggunakan aplikasi perangkat lunak, kemampuan pemecahan masalah karyawan, peningkatan produktivitas dan kinerja dalam hal biaya

produksi. , dan akhirnya meningkatkan penekanan pada integrasi pemasok (Selahi dan Abdipour, 2013). informasi akuntansi adalah dasar untuk setiap kesuksesan bisnis.

Keberhasilan penerapan informasi akuntansi memberikan berbagai keuntungan seperti peningkatan kualitas kerja, peningkatan aliran produk, peningkatan fleksibilitas,

kemampuan multifungsi, motivasi menggunakan aplikasi perangkat lunak, kemampuan pemecahan masalah karyawan, peningkatan produktivitas dan kinerja dalam hal biaya

produksi. , dan akhirnya meningkatkan penekanan pada integrasi pemasok (Selahi dan Abdipour, 2013).

Studi sebelumnya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan sistem informasi akuntansi seperti Fuad (2013) memberikan bukti bahwa
ukuran bisnis, usia perusahaan dan tingkat pendidikan pemilik memiliki pengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi.

28
informasi akuntan. Demikian pula penelitian yang dilakukan oleh Apriliawati dan Hastuti (2011) menyatakan bahwa usia
perusahaan berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi. Berlawanan, studi Setyowati (2011) memberikan
bukti bahwa ukuran bisnis dan usia perusahaan tidak berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi. Studi
yang dilakukan oleh Adriani dan Zuliyati (2015) juga menyatakan bahwa ukuran bisnis tidak berpengaruh terhadap
penggunaan informasi akuntansi. Selanjutnya penelitian Setyowati (2011) menunjukkan bahwa pengetahuan akuntansi
berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi.

Temuan campuran serta hasil survei adalah motivasi utama untuk penelitian ini. Oleh karena itu penelitian ini
dilakukan untuk memberikan bukti empiris tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan informasi
akuntansi pada usaha mikro menengah di Manokwari. Dengan demikian, tujuan dalam penelitian ini adalah
untuk menguji apakah (1) ukuran bisnis berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi (2) umur
perusahaan berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi (3) tingkat pendidikan pemilik
berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi dan (4) pengetahuan akuntansi berpengaruh
terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi.

METODE

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran usaha, usia perusahaan, tingkat pendidikan
pemilik dan pengetahuan akuntansi terhadap penggunaan informasi akuntansi usaha mikro menengah di
Manokwari. Data penelitian diperoleh dengan memberikan kuesioner dan wawancara kepada 35
responden pelaku usaha mikro menengah sektor industri di Manokwari. Sampel dipilih dari bisnis terdaftar
yang beroperasi di Manokwari. Kuesioner memiliki lima bagian di mana setiap bagian dikembangkan untuk
mencapai tujuan tertentu. Bagian A bertujuan untuk mengumpulkan data ukuran usaha, bagian B adalah
data tentang umur perusahaan yaitu lamanya suatu perusahaan menjalankan atau menjalankan usahanya,
bagian C adalah pada tingkat pendidikan pemilik dari tingkat sekolah dasar sampai dengan dokter. derajat,
bagian C tentang pengetahuan akuntansi yang dimiliki oleh pengusaha mikro menengah, dan terakhir
bagian D tentang penggunaan informasi akuntansi (informasi operasional, informasi akuntansi
manajemen, dan informasi keuangan). Indikator dan pengukuran untuk setiap bagian diringkas di bawah
ini dalam Tabel I.

TABEL I
DEFINISI OPERASIONAL DAN PENGUKURAN VARIABEL
Variabel Indikator Skala
Penggunaan dari Penggunaan informasi Suka
Akuntansi operasional,
Informasi penggunaan manajemen
(Bergantung informasi akuntansi, dan
variabel) penggunaan informasi
Ukuran Bisnis keuangan. Nominal
(Mandiri Jumlah Karyawan.
Variabel)
Usia Perusahaan Nominal
(Mandiri Lamanya suatu
Variabel) perusahaan berjalan atau
pemilik mengoperasikan bisnisnya. Nominal
pendidikan Di bawah SMA (1),
Tingkat SMA (2),
(Mandiri gelar sarjana (3),
Variabel) gelar magister (4) dan Suka
Akuntansi gelar doktor (5).
Pengetahuan Pengetahuan deklaratif
(Mandiri dari akuntansi dasar.
Variabel)

29
Data penelitian dianalisis dengan menggunakan model regresi linier berganda (uji F, uji t dan uji koefisien
determinasi). Model yang digunakan dalam penelitian untuk menetapkan hubungan antara empat faktor yang
diteliti dan penggunaan informasi akuntansi disajikan sebagai berikut:

Ukuran Bisnis

Usia Perusahaan

Penggunaan dari

Akuntansi
Informasi
Akuntansi
Pengetahuan

Edukasi Pemilik
Tingkat

Gambar 1 Model Studi

HASIL DAN DISKUSI

Hasil
Kuesioner yang digunakan sebagai instrumen pengumpulan data disebarkan kepada 35 responden usaha
mikro dan menengah di Manokwari. Mayoritas responden adalah laki-laki (71%) dan sisanya perempuan
(29%). Sedangkan responden yang berusia 41-50 tahun sebanyak 46% diikuti oleh 23% yang berusia antara
31-40 tahun, 20% berusia di atas 50 tahun dan 11% berusia antara 21-30 tahun.

Uji Validitas dan Reliabilitas

Terlihat pada Tabel II bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini valid dan reliabel
dengan nilai signifikansi pengamatan - lebih kecil dari 5 persen dan nilai Cronbach's Alpha di atas
0,60.
TSANGGUP2
TDIARHASILHAIFVALIDITASSEBUAHNDRKELAYAKANTEst
Indikator Nilai Korelasi Sig Alpha Cronbach
Pengetahuan Akuntansi (X4) 0,738
S1 0,511 0,002
S2 0.444 0,008
S3 0,702 0,000
S4 0,571 0,000
S5 0.662 0,000
S6 0,604 0,000
S7 0,533 0,001
S8 0,659 0,000
Penggunaan Informasi Akuntansi (Y) 0,761
S1 0,695 0,000
S2 0,771 0,000
S3 0,708 0,000
S4 0,503 0,002
S5 0,492 0,003
S6 0,74 0,000
S7 0.852 0,000
S8 0,519 0,001
S9 0,741 0,000
S10 0.624 0,000
S11 0.829 0,000
S12 0.613 0,000
S13 0,642 0,000
S14 0,642 0,000

30
Sumber: data primer terhitung
Analisis Regresi Linier Berganda
Data penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh
ukuran usaha, usia perusahaan, tingkat pendidikan dan pengetahuan akuntansi terhadap penggunaan
informasi akuntansi usaha mikro menengah di Manokwari. Hasil analisis dapat dilihat pada Tabel III di
bawah ini:

TSANGGUP3
HYPOTESISTEstRHASIL

Model T Tanda tangan Hasil


(Konstan) 1.667 0.106
Ukuran Bisnis 0,174 0,863 Tolak H1
Usia Perusahaan 0.838 0,408 Tolak H2
pendidikan
0,598 0,555 Tolak H3
Tingkat
Pengetahuan Akuntansi 2.675 0,012 Terima H4
F-Tes 3.666 0,015Sebuah Bisa dilakukan

R . yang disesuaikan
0.239
Kotak
Sumber: data primer terhitung

Hasil Uji-F
Berdasarkan hasil data yang disajikan pada Tabel III, terlihat bahwa nilai F hitung adalah 3,666 dengan probabilitas
signifikan 0,015 yang lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, model regresi estimasi yang digunakan dalam penelitian ini
dapat digunakan untuk memprediksi faktor-faktor (ukuran usaha, usia perusahaan, tingkat pendidikan, pengetahuan
akuntansi) yang mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada usaha mikro menengah di Manokwari.

Hasil Uji-T
Hasil pada Tabel III menunjukkan bahwa koefisien signifikansi ukuran bisnis adalah 0,863
lebih dari 0,05. Oleh karena itu H1 ditolak yang berarti ukuran usaha tidak berpengaruh
terhadap penggunaan informasi akuntansi usaha mikro menengah. Untuk usia perusahaan,
koefisien signifikansinya adalah 0,408, yang juga lebih dari 0,05. Dengan demikian H2
ditolak artinya umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap penggunaan informasi
akuntansi usaha mikro menengah. Demikian pula dengan tingkat pendidikan juga tidak
berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi usaha mikro menengah karena
nilai koefisien signifikansinya lebih dari 0,05 yaitu 0,555. Dengan demikian, H3 ditolak.
Sedangkan pengetahuan akuntansi memiliki nilai koefisien signifikansi sebesar 0,012 yang
lebih kecil dari 0,05.

Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil pada Tabel III, terlihat bahwa pengaruh ukuran usaha, usia perusahaan, tingkat
pendidikan dan pengetahuan akuntansi terhadap penggunaan informasi akuntansi usaha mikro menengah
di Manokwari adalah sebesar 23,9 persen dan sisanya sebesar 76,1 persen. dipengaruhi oleh faktor lain
yang tidak diteliti.

Diskusi
Hasil penelitian ini menemukan bahwa ukuran usaha tidak berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi
akuntansi usaha mikro menengah di Manokwari (H1 ditolak) karena koefisien signifikansi ukuran usaha 0,863 lebih dari
0,05. Hal ini disebabkan metode yang digunakan dalam mengukur ukuran bisnis, yaitu dengan memeriksa jumlah
karyawan di perusahaan tanpa mempertimbangkan total aset maupun jumlah penjualan perusahaan. Jumlah karyawan
pada dasarnya dapat menggambarkan tingkat kerumitan aktivitas perusahaan, namun belum tentu dapat
menggambarkan tingkat kerumitan kondisi keuangan perusahaan. Oleh karena itu, kemungkinan perubahan jumlah
pegawai tidak memberikan gambaran tentang peningkatan penggunaan akuntansi

31
informasi tentang usaha kecil menengah. Temuan ini serupa dengan temuan penelitian Solovida (2010) dan Setyowati
(2011) yang juga menegaskan bahwa ukuran bisnis tidak berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi
pada usaha kecil menengah.

Dengan usia perusahaan juga ditemukan bahwa usia perusahaan tidak berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi
akuntansi usaha mikro menengah di Manokwari (H2 ditolak). Untuk usia perusahaan, koefisien signifikansinya adalah 0,408,
yang juga lebih dari 0,05. Hal ini disebabkan aktivitas usaha kecil menengah yang stagnan dari tahun ke tahun. Oleh karena itu,
seiring bertambahnya usia perusahaan penggunaan sistem informasi akuntansi masih tetap sama. Hasil penelitian Astuti (2007)
dan Setyowati (2011) juga menunjukkan bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi
akuntansi usaha kecil menengah.

Demikian pula dengan tingkat pendidikan pemilik, analisis data menunjukkan bahwa tingkat pendidikan pemilik tidak
berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi usaha mikro menengah di Manokwari (H3 ditolak)
karena nilai koefisien signifikansinya lebih dari 0,05 yaitu 0,555. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran pemilik akan
manfaat dan pentingnya menggunakan sistem informasi akuntansi. Begitupun tingkat pendidikan mereka tinggi, namun
ketika mereka menganggap penggunaan informasi akuntansi tidak penting maka tidak akan ada peningkatan
penggunaan informasi akuntansi pada usaha kecil menengah. Namun temuan ini bertentangan dengan temuan
penelitian Aufar (2014) yang menunjukkan tingkat pendidikan pemilik berpengaruh terhadap penggunaan sistem
informasi akuntansi usaha mikro menengah.

Terakhir, untuk pengetahuan akuntansi, penelitian ini menemukan bahwa ada pengaruh pengetahuan akuntansi
terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi usaha kecil menengah, dengan nilai koefisien signifikansi 0,012 yang
lebih kecil dari 0,05 (H4 diterima). . Artinya dengan memiliki pengetahuan akuntansi yang baik maka penggunaan
informasi akuntansi dalam bisnis juga akan meningkat. Temuan ini mendukung temuan penelitian Fitriyah (2006) dan
Setyowati (2011) yang juga menunjukkan bahwa pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap penggunaan sistem
informasi akuntansi usaha kecil menengah.

KESIMPULAN DAN SARAN

Penelitian ini berfokus pada faktor-faktor (ukuran usaha, usia perusahaan, tingkat pendidikan pemilik dan
pengetahuan akuntansi) yang mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada usaha mikro
menengah di Manokwari. Berdasarkan hasil statistik diketahui bahwa H1, H2 dan H3 ditolak artinya ukuran
usaha, umur perusahaan dan tingkat pendidikan pemilik tidak berpengaruh terhadap penggunaan
informasi akuntansi usaha mikro menengah di Manokwari khususnya pada sektor industri. Sedangkan H4
diterima yang artinya pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi
pada usaha mikro menengah di Manokwari.

Penelitian ini dibatasi pada usaha mikro menengah di sektor industri di Manokwari. Selain itu, penelitian ini hanya
menguji pengaruh empat faktor (ukuran bisnis, usia perusahaan, tingkat pendidikan dan pengetahuan akuntansi)
terhadap penggunaan informasi akuntansi. Oleh karena itu, penelitian masa depan dapat memperluas faktor-faktor
yang diusulkan.

UCAPAN TERIMA KASIH

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua responden dalam penelitian ini yang bersedia mengisi
kuesioner.

REFERENSI

Aufar, A. (2014). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Informasi Akuntansi pada
UMKM di Kota Bandung. Bandung. Universitas Widyatama.

N.Andriani dan Zuliyati. (2015). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Inforamsi Akuntansi
(Studi pada UMKM Kain Tenun Ikat Troso Jepara). Seminar Nasional Kebangkitan Teknologi.
Universitas Muria Kudus.

32
Astuti, E. (2007). Pengaruh Karakteristik Internal Perusahaan terhadap Penggunaan dan Penyiapan
Informasi Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menengah di Kabupaten Kudus. Tesis. Universitas
Diponegoro, Semarang.

Apriliawati, Y dan Hastuti. (2011). Identifikasi Faktor Penggunaan Informasi Akuntansi Pada
Perusahaan Kecil di Kota Bandung. Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi. Vol.3,
No.2, hal.359-370. November.

Fitriyah, H. (2006). Analisis Faktor–faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Informasi Akuntansi


pada Usaha Menengah Kabupaten Sidoarjo. Tesis. Universitas Airlangga, Surabaya.

Fuad, LDS (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Informasi Akuntansi pada
Usaha Kecil dan Menengah (Studi pada Kub Sido Rukun Semarang. Jurnal Akuntansi
Diponegoro. Vol. 2. No. 3. hlm. 1-13.

Mokodompit, MP (2014). Pelatihan Pembuatan Laporan Laba Rugi Usaha Kecil dan Menengah
Bagi Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Papua Manokwari.
UNIPA. Manokwari.

Salehi, M. and Abdipour, A (2013) Hambatan Sistem Informasi Akuntansi: Kasus Emerging
Ekonomi. Jurnal Manajemen Bisnis Afrika. Jil. 7(5). hal. 298-305. Februari.

Setyowati. (2011). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah Atas
Informasi Akuntansi di Kabupaten Jepara. Semarang. UNNES.

Solovida. GT (2010) Faktor–faktor yang Mempengaruhi Penyiapan dan Penggunaan Informasi


Akuntansi pada Perusahaan Kecil dan Menengah di Jawa Tengah.Jurnal Prestasi. 6 (1).

Wahyudi, M. (2009) Analisis Faktor – faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Informasi Akuntansi
pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Yogyakarta.Tesis. Universitas Diponegoro
Semarang.

Kantor Staf Presiden. (2015). Situs web. [On line}. Situs web:http://ksp.go.id/menggerakkan-
sektorumkm/.

33

You might also like