You are on page 1of 11

JASTI: JURNAL AKUNTANSI DAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI

p-ISSN : 1693-7635 e-ISSN : 2655-165X Volume x, No.x, July – December 20xx


website: http://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/Akuntansi Page xxx – xxx

PENGARUH AKUNTABILITAS, TRANSPARANSI, DAN PENGAWASAN TERHADAP


KINERJA PEMERINTAH DESA DENGAN PENGELOLAAN DANA DESA SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING
(Studi Kasus di Desa Kandangsapi Jenar Sragen)

Lucki Nurhandini1), Aris Eddy Sarwono2), Dewi


Saptantinah Puji Astuti3)
1,2,3
Akuntansi, Ekonomi, Universitas Slamet Riyadi Surakarta
Email: luckinurhandini46@gmail.com

ABSTRACT
This study aims to determine the effect of accountability, transparency, and supervision on the
performance of the village government with the management of village funds as an intervening
variable in the village of Kandangsapi Jenar Sragen. This research is a quantitative research. The
sampling technique in this study used purposive sampling method. The sample of this study
amounted to 72 respondents who were involved in managing village funds. The data collection
technique was carried out using a case study method using a questionnaire. The analytical tool
used in this research is PLS (Partial Least Square) analysis. The results of this study indicate that
accountability has a positive and insignificant effect on the performance of the village government.
Accountability has a positive and significant effect on the management of village funds.
Transparency has a positive and insignificant effect on the performance of the village government.
Transparency has a positive and insignificant effect on the management of village funds.
Supervision has a positive and insignificant effect on the performance of the village government.
Supervision has a positive and insignificant effect on the management of village funds. The
management of village funds has a positive and significant effect on the performance of the village
government. Accountability has a positive and significant effect on the management of village
funds through the management of village funds. Transparency has a positive and insignificant
effect on the management of village funds through the management of village funds. Supervision
has a positive and insignificant effect on the management of village funds through the management
of village funds.

Keywords: Accountability, Transparency, Supervision, Village Government Performance, Village


Fund Management

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh akuntabilitas, transparansi, dan pengawasan
terhadap kinerja pemerintah desa dengan pengelolaan dana desa sebagai variabel intervening desa
Kandangsapi Jenar Sragen. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Sampel penelitian ini
berjumlah 72 responden yang terlibat dalam pengelolaan dana desa. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan metode studi kasus menggunakan kuesioner. Alat analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis PLS (Partial Least Square). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
akuntabilitas berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja pemerintah desa.
Akuntabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengelolaan dana desa. Transparansi
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja pemerintah desa. Transparansi
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pengelolaan dana desa. Pengawasan berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap kinerja pemerintah desa. Pengawasan berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap pengelolaan dana desa. Pengelolaan dana desa berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja pemerintah desa. Akuntabilitas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pengelolaan dana desa melalui pengelolaan dana desa. Transparansi berpengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap pengelolaan dana desa melalui pengelolaan dana desa. Pengawasan
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pengelolaan dana desa melalui pengelolaan dana
desa.

Kata Kunci: Akuntabilitas, Transparansi, Pengawasan, Kinerja Pemerintah Desa, Pengelolaan


Dana Desa
JASTI: JURNAL AKUNTANSI DAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI
p-ISSN : 1693-7635 e-ISSN : 2655-165X Volume x, No.x, July – December 20xx
website: http://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/Akuntansi Page xxx – xxx

PENDAHULUAN
Penyerahan wewenang oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom berdasarkan Asas
Otonomi disebut Desentralisasi (Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014). Tujuan desentralisasi
yakni meningkatkan efektivitas dan efisiensi serta fungsi pelayanan pemerintahan pada semua
lapisan masyarakat. Salah satu bentuk desentralisasi adalah diberikannya dana desa. Dalam rangka
terwujudnya desentralisasi dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah, dimana wewenang dalam
mengelola keuangan telah dilimpahkan ke desa agar mengalokasikan dana yang telah diberikan
untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Tujuannya untuk melindungi
dan membentuk pemerintah desa yang berkompeten, efisien, efektif, terbuka dan bertanggung
jawab dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya, memberi kemajuan ekonomi masyarakat,
dan menghindari kesenjangan pembangunan nasional.
Sebanyak 40 desa di Kabupaten Sragen mendapatkan dana desa lebih dari Rp 1 miliar dari
pemerintah pusat pada tahun ini. Dana desa atau DD untuk Kabupaten Sragen sudah ditentukan.
Sebanyak 40 desa dari total 196 desa mendapatkan dana desa di atas Rp1 miliar. Yakni sebesar
Rp1.404.878.000dan desa tersebut yakni Desa Kandangsapi Kecamatan Jenar yang menjadi desa
dengan perolehan dana desa tertinggi di Sragen. Penyebab penerimaan dana desa tertinggi di desa
tersebut dikarenakan banyaknya masyarakat Desa Kandangsapi yang mendapatkan bantuan
mengenai Bantuan Langsung tunai (BLT). (Solopos.com).
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka peneliti merumuskan rumusan masalah
sebagai berikut: (1) Apakah akuntabilitas berpengaruh terhadap kinerja pemerintah desa? (2)
Apakah akuntabilitas berpengaruh terhadap pengelolaan dana desa? (3) Apakah transparansi
berpengaruh terhadap kinerja pemerintah desa? (4) Apakah transparansi berpengaruh terhadap
pengelolaan dana desa? (5) Apakah pengawasan berpengaruh terhadap kinerja pemerintah desa?
(6) Apakah pengawasan berpengaruh terhadap pengelolaan dana desa? (7) Apakah pengelolaan
dana desa berpengaruh terhadap kinerja pemerintah desa? (8) Apakah akuntabilitas berpengaruh
terhadap kinerja pemerintah desa melalui pengelolaan dana desa? (9) Apakah transparansi
berpengaruh terhadap kinerja pemerintah desa melalui pengelolaan dana desa? (10) Apakah
pengawasan berpengaruh terhadap kinerja pemerintah desa melalui pengelolaan dana desa?.

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS


Teori Keagenan (Agency Theory)
Teori keagenan merupakan salah satu cara untuk lebih memahami ekonomi informasi dengan
memperluas satu individu menjadi dua individu yaitu agent dan principal. Jensen dan Meckling (1976)
menjelaskan hubungan keagenan merupakan suatu kontrak dimana satu orang atau lebih (principal)
memerintah orang lain (agent) untuk melakukan suatu jasa atas nama prinsipal. Pada organisasi sektor
publik yang dimaksud participle adalah rakyat dan agent adalah pemerintah dalam hal ini pemerintah
yang dimaksud adalah kepala desa dan aparat desa lainnya (Ismail et al., 2016).
Pada teori keagenan akuntabilitas dimaknai dengan adanya kewajiban pihak pemegang amanah
(agent) untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala
aktivitas dan kegiatan kepada pihak pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan wewenang.
Transparansi memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasar
pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas
pertanggungjawaban dalam pengelolaan sumber daya. Dalam pengawasan yang dilakukan oleh
masyarakat adalah masyarakat harus ikut serta dalam pengawasan dalam hal pengelolaan dana desa
maupun sumber daya yan dimiliki oleh Desa Kandangsapi Jenar Sragen.

Teori Stewardship (Stewardship Theory)


Teori stewardship adalah sebuah teori yang menggambarkan situasi dimana para manajer tidak
lagi termotivasi oleh tujuan-tujuan dari individu, melainkan lebih mengarah pada sasaran hasil utaran
mereka yang digunakan untuk kepentingan organisasi. Teori Stewardship dapat diterapkan pada
penelitian akuntansi organisasi sektor publik seperti organisasi pemerintahan dan non profit lainnya
yang sejak awal perkembangannya, akuntansi organisasi pada sektor publik telah dipersiapkan untuk
memenuhi kebutuhan informasi bagi hubungan antara stewards dengan principals.
Kesimpulannya yaitu bahwa teori stewardship dapat menjelaskan eksistensi pemerintah desa
sebagai salah satu lembaga pemerintah yang dapat dipercaya menampung aspirasi masyarakat, dapat
juga memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat, mampu membuat pertanggungjawaban
JASTI: JURNAL AKUNTANSI DAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI
p-ISSN : 1693-7635 e-ISSN : 2655-165X Volume x, No.x, July – December 20xx
website: http://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/Akuntansi Page xxx – xxx

keuangan yang telah diamanahkan kepadanya, sehingga terciptanya tujuan dari ekonomi yang terpenuhi
serta kesejahteraan masyarakat dapat tercapai secara maksimal.

Pengelolaan Dana Desa


Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 Dana Desa adalah dana yang bersumber
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang diperuntukkan bagi desa yang ditransfer
melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kabupaten/kota yang digunakan untuk
membiayai penyelenggaraan pemerintah, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan
pemberdayaan masyarakat.
Dapat diketahui bahwa pengelolaan dana desa adalah kegiatan yang meliputi proses
penyelenggaran anggaran yang berasal dari APBN yang disalurkan ke setiap desa, selanjutnya diawasi
dan dipertanggungjawabkan penggunaannya. Penilaian kinerja dapat dipakai untuk mengukur kegiatan
organisasi dalam mencapai tujuan juga sebagai bahan perbaikan di masa mendatang. Perkiraan jumlah
dana untuk setiap unit kerja pemerintah desa dan program kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan
suatu tingkat pelayanan publik, disesuaikan dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat, sehingga
identifikasi input, teknik produksi pelayanan publik dan tingkat kualitas minimal yang harus dihasilkan
oleh suatu unit kerja pelayanan public.

Kinerja Pemerintah Desa


Dalam rangka peran serta kerja pemerintah daerah maka dikeluarkan Undang-Undang No. 32
Tahun 2004 tentang pemerintah daerah, berdasarkan perkembangan hukum data politik untuk
mewujudkan penyelenggaraan pemerintah daerah yang lebih baik dan akuntabel sesuai dengan aspirasi
masyarakat. Dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tersebut pemerintah desa sebagai ujung tombak
pemerintah yang merupakan akronim dari pemerintah pusat dimana berhubungan langsung dengan
masyarakat diharapkan dapat secara efektif dalam menjalankan tugas-tugas pemerintah sebagai
pemerintah yang berada di desa guna terwujudnya pembangunan disegala bidang.
Penilaian kinerja dapat dipakai untuk mengukur kegiatan organisasi dalam pencapaian tujuan dan
sebagai bahan untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Pengeluaran pemerintah desa dapat
menciptakan ukuran kinerja yang akan mempermudah dalam melakukan kegiatan pengendalian dan
evaluasi kebijakan pemerintah desa, maka kegiatan pemerintah dalam membangun desa akan lebih
dekat dengan masyarakat, yang artinya akan bersifat terbuka sehingga ketentuan publik masuk dalam
penentuan strategis, prioritas, dan kebijakan

Akuntabilitas
Menurut Lembaga Administrasi Negara dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(2000:43) dalam modul 1, makna akuntabilitas adalah sebagai berikut : “Akuntabilitas adalah kewajiban
untuk memberikan pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan
seseorang, badan hukum / pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau
berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban”.
Akuntabilitas merupakan elemen terpenting dalam mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik.
Bentuk perwujudan atas kewajiban suatu instansi pemerintah yakni mempertanggungjawabkan seluruh
keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dipercayakan oleh
pemangku kepentingan guna mencapai misi organisasi secara terukur melalui laporan kinerja dan
laporan keuangan pemerintah secara periodik.

Transparansi
Menurut Mardiasmo (2004:30) transparansi berarti keterbukaan (openness) Pemerintah dalam
memberikan informasi yang terkait dengan aktivitas pengelolaan sumber daya publik kepada pihak yang
membutuhkan informasi. Menurut Hari Sabarno (2007:38) transparansi merupakan salah satu aspek
mendasar bagi terwujudnya penyelenggaraan pemerintah yang baik. Perwujudan tata pemerintahan yang
baik mensyaratkan adanya keterbukaan, keterlibatan, dan kemudahan akses bagi masyarakat terhadap
proses penyelenggaraan pemerintah. Keterbukaan dan kemudahan informasi penyelenggaraan
pemerintah memberi pengaruh untuk mewujudkan berbagai indikator lainnya.

Pengawasan
Pengawasan adalah suatu cara melakukan perbandingan kinerja standar, rencana atau tujuan yang
sudah ditentukan sebelumnya untuk menetapkan apakah kinerja sesuai dengan standar dan untuk
memutuskan tindakan perbaikan dibutuhkan untuk melihat bahwa sumber daya manusia dimanfaatkan
JASTI: JURNAL AKUNTANSI DAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI
p-ISSN : 1693-7635 e-ISSN : 2655-165X Volume x, No.x, July – December 20xx
website: http://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/Akuntansi Page xxx – xxx

dengan efektif dan efisien dalam mencapai tujuan.


Secara umum masyarakat desa juga memiliki hak untuk melakukan pengawasan secara
partisipatif terhadap penggunaan dana desa, antara lain melakukan pengawasan secara partisipatif
terhadap pelaksanaan pembangunan desa. Masyarakat juga berhak mendapatkan informasi tentang
pelaksanaan kegiatan yang menggunakan dana desa.

Pengaruh akuntabilitas terhadap kinerja pemerintah desa


Akuntabilitas merupakan perwujudan kewajiban seseorang atau unit organisasi untuk
mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang
dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan. Kesadaran akuntabilitas pada seorang
pegawai akan berpengaruh dalam melakukan pekerjaannya dan tugas-tugasnya dengan sebaik-baiknya.
(Novatiani et al., 2019), menyatakan dalam penelitiannya bahwa akuntabilitas berpengaruh terhadap
kinerja instansi pemerintah baik secara parsial maupun secara simultan. Penelitian lain juga menyatakan
bahwa akuntabilitas dan kinerja keuangan pemerintah berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
aparatur pemerintah desa. (Suwanti & Hermanto, 2020)
H1: Akuntabilitas Berpengaruh Signifikan Positif Terhadap Kinerja Pemerintah Desa

Pengaruh akuntabilitas terhadap pengelolaan dana desa


Akuntabilitas adalah sebuah kewajiban melaporkan dan bertanggungjawab atas keberhasilan
ataupun kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai hasil yang telah ditetapkan sebelumnya,
melalui media pertanggungjawaban yang dikerjakan secara berkala (Mardiasmo 2016:46). Akuntabilitas
berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan dana desa karena akuntabilitas yang semakin meningkat
menunjukkan kinerja pemerintah desa tersebut baik (Sugiharti & Hariani, 2021). Sedangkan pada
penelitian Jumame, dkk (2020) akuntabilitas tidak berpengaruh signifikan.
H2: Akuntabilitas Berpengaruh Signifikan Positif Terhadap Pengelolaan Dana Desa

Pengaruh transparansi terhadap kinerja pemerintah desa


Pengaruh Transparansi terhadap Kinerja Pemerintah Transparansi adalah suatu prinsip yang
dapat menjamin kebebasan dalam mengakses dan memperoleh informasi tentang penyelenggaraan
pemerintah oleh setiap masyarakat (Sujarweni, 2015). Suwanti dan Hermanto (2020) menyatakan dalam
penelitiannya bahwa transparansi memiliki pengaruh positif untuk kinerja pemerintah desa. Begitupun
juga dengan penelitian dengan hasil transparansi berpengaruh pada kinerja instansi pemerintah yang
dilakukan oleh (Novatiani et al., 2019)
H3: Transparansi Berpengaruh Signifikan Positif Terhadap Kinerja Pemerintah Desa

Pengaruh transparansi terhadap pengelolaan dana desa


Transparansi adalah pemberian pelayanan publik harus bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses
oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti
(Mahmudi, 2015 : 224). Salah unsur utama dalam pengelolaan keuangan yang baik adalah dengan
adanya transparansi, mengingat pemerintah saat memiliki kewenangan mengambil berbagai keputusan
penting yang berdampak bagi orang banyak, pemerintah harus menyediakan informasi yang Lengkap
mengenai apa yang dikerjakannya. Penelitian dengan hasil transparansi berpengaruh positif signifikan
dilakukan oleh (Sugiharti & Hariani, 2021). Penelitian menunjukkan bahwa transparansi berpengaruh
signifikan dilakukan oleh (Jumame, dkk, 2020).
H4: Transparansi Berpengaruh Signifikan Positif Terhadap Pengelolaan Dana Desa

Pengaruh pengawasan terhadap kinerja pemerintah desa


Pengawasan adalah proses pengamatan dari pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk
menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang
ditetapkan (Sondang, 2016). Putri (2020) dalam penelitiannya menyatakan terdapat pengaruh signifikan
pengawasan keuangan desa terhadap kinerja pemerintah desa. Itu artinya bahwa pengawasan keuangan
desa dapat mendorong pemerintah desa dalam meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas dan pencapaian
kinerja yang tinggi. (Artini, M. B., Diatmika, P. G., dan Prayudi, 2017) juga melakukan penelitian
dengan hasil pengawasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja aparatur pemerintah desa.
H5: Pengawasan Berpengaruh Signifikan Positif Terhadap Kinerja Pemerintah Desa
JASTI: JURNAL AKUNTANSI DAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI
p-ISSN : 1693-7635 e-ISSN : 2655-165X Volume x, No.x, July – December 20xx
website: http://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/Akuntansi Page xxx – xxx

Pengaruh pengawasan terhadap pengelolaan dana desa


Menurut (Lolowang, 2018) juga menyatakan bahwa pengawasan berpengaruh terhadap
pengelolaan dana desa. Pengawasan berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan dana desa juga
diungkapkan oleh (Umaira & Adnan, 2019). Penelitian (Arif, 2018) juga menyimpulkan bahwa
pengawasan sudah baik dan sesuai terhadap pengelolaan dana desa di Desa Sabdodadi. Dari penelitian
diatas dapat disimpulkan bahwa pengawasan berpengaruh terhadap pengelolaan dana desa. Apabila
pengawasan semakin baik maka pengelolaan dana desa juga akan berjalan dengan baik dan sesuai, tidak
ada kecurangan maupun kesalahan penggunaan dana desa.
H6: Pengawasan Berpengaruh Signifikan Positif Terhadap Pengelolaan Dana Desa

Pengaruh pengelolaan dana desa terhadap kinerja pemerintah desa


Pengelolaan keuangan desa adalah keseluruhan proses kegiatan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan desa.
Pelaku utama pengelolaan keuangan desa adalah kepala desa selaku pemegang kekuasaan
pengelolaan keuangan desa, yang dibantu oleh PTPKD yang berasal dari unsur perangkat desa yang
terdiri dari: sekretaris desa, kepala seksi, dan bendahara. Penelitian juga dilakukan oleh (Fitria &
Wibisono, 2020) menghasilkan bahwa pengelolaan keuangan desa berpengaruh positif terhadap kinerja
pemerintah desa. (Rulyanti, 2016) menyatakan bahwa pengelolaan keuangan desa berpengaruh terhadap
kinerja pemerintah desa.
H7: Pengelolaan Keuangan Desa Berpengaruh Signifikan Positif Terhadap Kinerja Pemerintah Desa

Pengaruh akuntabilitas terhadap kinerja pemerintah desa melalui pengelolaan dana desa
Akuntabilitas berperan penting dalam pengelolaan dana desa karena maraknya penyalahgunaan
dana desa yang diberikan pemerintah daerah ke pemerintah desa.. Sehingga apabila akuntabilitas
mengenai pengelolaan dana desa baik, maka dapat terlihat bahwa kinerja pemerintah desa yang baik
H8: Akuntabilitas Berpengaruh Signifikan Positif terhadap Kinerja Pemerintah Desa melalui
Pengelolaan Dana Desa

Pengaruh transparansi terhadap kinerja pemerintah desa melalui pengelolaan dana desa
Transparansi diperlukan agar adanya keterbukaan kepada masyarakat melalui laporan
pengelolaan dana desa. Sehingga apabila transparansi mengenai pengelolaan dana desa baik, maka dapat
terlihat bahwa kinerja pemerintah desa yang baik.
H9: Transparansi Berpengaruh Signifikan Positif terhadap Kinerja Pemerintah Desa melalui
Pengelolaan Dana Desa

Pengaruh transparansi terhadap kinerja pemerintah desa melalui pengelolaan dana desa
Untuk mencapai kinerja yang baik yakni dengan melakukan pengawasan yang memadai.
Sehingga apabila pengawasan mengenai pengelolaan dana desa baik, maka dapat terlihat bahwa kinerja
pemerintah desa yang baik.
H10: Pengawasan Berpengaruh Signifikan Positif terhadap Kinerja Pemerintah Desa melalui
Pengelolaan Dana Desa

METODE PENELITIAN

Ruang Lingkup, Populasi, dan Sampel


Ruang Lingkup penelitian ini adalah masyarakat Desa Kandangsapi yang memiliki pengetahuan
dana pemahaman mengenai proses pengelolaan dana desa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
masyarakat Desa Kandangsapi yang berjumlah 5.099 jiwa. Dalam penelitian ini populasi yang dipilih
adalah masyarakat Desa Kandangsapi yang memiliki pengetahuan mengenai dana desa. Seperti Rukun
Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), Bayan, Aparat Desa, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM),
dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Dalam penelitian ini teknik pemilihan sampel yang
digunakan adalah teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling merupakan teknik
pengambilan sampel dengan menggunakan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti dalam memilih
sampel.
JASTI: JURNAL AKUNTANSI DAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI
p-ISSN : 1693-7635 e-ISSN : 2655-165X Volume x, No.x, July – December 20xx
website: http://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/Akuntansi Page xxx – xxx

Teknik Pengumpulan Data


Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang berasal dari jawaban
responden atas kuesioner yang telah disebarkan. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung
dari sumber yang asli. Adapaun teknik pengumpulan data alam penelitian ini adalah menyebarkan
kuesioner di Desa Kandangsapi yang dilakukahn untuk mendapatkan jawaban terkait dengan penelitian
ini untuk mengetahui pengaruh antar variabel.
Jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan kuesioner tertutup
berjenis skala yang dipakai yaitu Skala Likert 1 sampai 5, dengan kategori jawaban terdiri dari sangat
baik dengan skor 5, baik dengan skor 4, cukup baik dengan skor 3, kurang baik dengan skor 2, dan tidak
baik dengan skor 1.

Teknik Analisis Data


Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis data dengan pendekatan Partial Least
Square (PLS). PLS merupakan persamaan dari Structural Equation Modeling (SEM) yang berdasarkan
varian atau komponen. Analisis deskriptif juga digunakan dalam membuat kesimpulan yang berlaku
untuk membuat kesimpulan umum atau generalisasi.

Analisis Statistik Deskriptif


Tabel 1
Analisis Deskriptif
N Minimum Maximum Mean
Akuntabilitas 72 4,04 4,24 4,17
Transparansi 72 4,08 4,28 4,18
Pengawasan 72 3,89 4,18 4,07
Kinerja Pemerintah Desa 72 4,04 4,32 4,18
Pengelolaan Dana Desa 72 3,87 4,17 4,04

Model Pengukuran (Outer Model)


Tabel 2
Tabel Evaluasi Model Pengukuran
Pengujian Kriteria Keterangan
Uji Validitas Convergent Hasil loading Hasil loading factor setiap indikator > 0,7
Validity factor dikatakan valid.

Discriminant AVE Nilai AVE > 0,5 membuktikan ukuran


Validity validitas konvergen yang baik.

Uji Reliabilitas Composite Hasil composite Nilai composite reliability dikatakan


Reliability reliability reliabel jika memiliki nilai > 0,7.

Cronbach’s Alpha Hasil nilai Nilai cronbach’s alpha dikatakan reliabel


cronbach’s alpha jika memiliki nilai > 0,7.

Model Struktural (Inner Model)


Tabel 3
Tabel Evaluasi Model Struktural
Pengujian Kriteria Keterangan
Uji Kebaikan Koefisien R2 Nilai R-Square sebesar 0,67 menghasilkan
(Goodness of determinasi (R2) model yang baik
Fit)
Uji Hipotesis Pengujian Path Coefficients Nilai P-Value dan t-tabel lebih dari 0,05
Langsung dan t-tabel dikatakan signifikan.

Pengujian Tidak Indirect Effects Nilai P-Value dan t-tabel lebih dari 0,05
Langsung dan t-tabel dikatakan signifikan. .
JASTI: JURNAL AKUNTANSI DAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI
p-ISSN : 1693-7635 e-ISSN : 2655-165X Volume x, No.x, July – December 20xx
website: http://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/Akuntansi Page xxx – xxx

HASIL DAN PEMBAHASAN


Analisis Deskriptif
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel akuntabilitas memiliki nilai tertinggi sebesar 4,24
dan memiliki nilai terendah sebesar 4,04 serta memiliki nilai rata-rata 4,17. Variabel transparansi
memiliki nilai tertinggi 4,28 dan memiliki nilai terendah 4,08 serta memiliki nilai rata-rata sebesar 4,18.
Variabel pengawasan memiliki nilai tertinggi 4,18 dan nilai terendah 3,89 serta memiliki nilai rata-rata
sebesar 4,07. Variabel kinerja pemerintah desa memiliki nilai tertinggi sebesar 4,32 dan memiliki nilai
rata-rata 4,04 serta memiliki nilai rata-rata 4,18. Dan variabel pengelolaan dana desa memiliki nilai
tertinggi sebesar 4,17 memiliki nilai terendah 3,87 serta memiliki nilai rata-rata 4,04.

Menilai Outer Model

Untuk dapat menilai outer model ada tiga kriteria yang digunakan dalam menggunakan teknik analisa
data dengan SmartPLS yaitu Uji Validitas (Convergent Validity & Discriminant Validity) dan Uji
Reliabilitas (Composite Reliability & Cronbach’s Alpha).

Validitas Konvergen (Convergent Validity)


Tabel 4
Outer Loading
Variabel Indikator Outer Loadings
Akuntabilitas (X1) X1.1 0,868
X1.2 0,834
X1.3 0,874
X1.4 0,738
X1.5 0,889
Transparansi (X2) X2.1 0,829
X2.2 0,811
X2.3 0,717
X2.4 0,841
X2.5 0,863
X2.6 0,754
Pengawasan (X3) X3.1 0,770
X3.2 0,838
X3.3 0,894
X3.4 0,886
X3.5 0,820
Pengelolaan Dana Desa (Z) Z1 0,770
Z2 0,902
Z3 0,857
Z4 0,702
Kinerja Pemerintah Desa (Y) Y1 0,908
Y2 0,911
Y3 0,901
Y4 0,718
Sumber: Data primer diolah, 2022
JASTI: JURNAL AKUNTANSI DAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI
p-ISSN : 1693-7635 e-ISSN : 2655-165X Volume x, No.x, July – December 20xx
website: http://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/Akuntansi Page xxx – xxx

Validitas Diskriminan (Discriminant Validity)


Tabel 5
Average Variant Extracted
Construct Reliability and Validity Average Variant Extracted
Akuntabilitas (X1) 0,709
Transparansi (X2) 0,746
Pengawasan (X3) 0,710
Pengelolaan Dana Desa (Z) 0,658
Kinerja Pemerintah Desa (Y) 0,646
Sumber: Data primer diolah, 2022

Composite Reliability
Tabel 6
Composite Reliability
Construct Reliability and Validity Composite Reliability
Akuntabilitas (X1) 0,924
Transparansi (X2) 0,921
Pengawasan (X3) 0,924
Pengelolaan Dana Desa (Z) 0,884
Kinerja Pemerintah Desa (Y) 0,916
Sumber: Data primer diolah, 2022

Cronbach’s Alpha
Tabel 7
Cronbach’s Alpha

Construct Reliability and Validity Cronbach’s Alpha


Akuntabilitas (X1) 0,896
Transparansi (X2) 0,884
Pengawasan (X3) 0,899
Pengelolaan Dana Desa (Z) 0,828
Kinerja Pemerintah Desa (Y) 0,890
Sumber: Data primer diolah, 2022

Menilai Inner Model

Untuk dapat menilai inner model ada dua kriteria yang digunakan dalam menggunakan teknik analisa
data dengan SmartPLS yaitu Uji Kebaikan (Koefisien Determinasi) dan Uji Hipotesis (Pengujian
Pengaruh Langsung dan Pengujian Pengaruh Tidak Langsung).

Koefisien Determinasi (R-Square)


Tabel 8
R-Square
Model R-Square R-Square Adjusted
Kinerja Pemerintah Desa (Y) 0,739 0,723
Pengelolaan Dana Desa (Z) 0,624 0,607
Sumber: Data primer diolah, 2022
JASTI: JURNAL AKUNTANSI DAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI
p-ISSN : 1693-7635 e-ISSN : 2655-165X Volume x, No.x, July – December 20xx
website: http://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/Akuntansi Page xxx – xxx

Uji Hipotesis
Tabel 9
Hasil Pengujian Pengaruh Langsung (Path Coefficients)
Model Original T statistics P
Sample ((|O/STDEV|) Values
(O)
Akuntabilitas  Kinerja Pemerintah Desa 0,274 1,283 0,200
Akuntabilitas  Pengelolaan Dana Desa 0,480 2,259 0,024
Pengawasan  Kinerja Pemerintah Desa 0,198 1,183 0,237
Pengawasan  Pengelolaan Dana Desa 0,333 1,904 0,057
Pengelolaan Dana Desa  Kinerja Pemerintah Desa 0,460 3,117 0,002
Transparansi  Kinerja Pemerintah Desa 0,007 0,023 0,982
Transparansi  Pengelolaan Dana Desa 0,032 0,114 0,910
Sumber: Data primer diolah, 2022

Tabel 10
Hasil Pengujian Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effects)
Model Original T statistics P
Sample ((|O/STDEV|) Values
(O)
Akuntabilitas  Pengelolaan Dana Desa  Kinerja 0,221 1,978 0,048
Pemerintah Desa
Pengawasan  Pengelolaan Dana Desa  Kinerja 0,153 1,540 0,124
Pemerintah Desa
Transparansi  Pengelolaan Dana Desa  Kinerja 0,015 0,135 0,893
Pemerintah Desa
Sumber: Data primer diolah, 2022

SIMPULAN
Akuntabilitas berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja pemerintah desa. Hipotesis awal
menunjukkan bahwa akuntabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemerintah desa
adalah kurang benar adanya. Akuntabilitas berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan dana desa.
Hipotesis awal menunjukkan bahwa akuntabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pengelolaan dana desa adalah benar adanya. Transparansi berpengaruh tidak signifikan terhadap
kinerja pemerintah desa. Kurangnya media informasi di Desa Kandangsapi menjadi faktor yang
membuat kurangnya transparansi. Hipotesis awal menunjukkan bahwa transparansi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja pemerintah desa adalah kurang benar adanya. Transparansi
berpengaruh tidak signifikan terhadap pengelolaan dana desa. Hipotesis awal menunjukkan bahwa
transparansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengelolaan dana desa adalah kurang benar
adanya. Pengawasan berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja pemerintah desa. Hipotesis awal
menunjukkan bahwa pengawasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemerintah desa
adalah kurang benar adanya. Kurangnya akses untuk masyarakat dalam proses penyusunan anggaran
desa, pengesahan anggaran desa, pemantauan hingga evaluasi laporan. Pengawasan berpengaruh tidak
signifikan terhadap pengelolaan dana desa. Hipotesis awal menunjukkan bahwa pengawasan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengelolaan dana desa adalah kurang benar adanya.
Pengelolaan dana desa berpengaruh signifikan terhadap kinerja pemerintah desa. Hipotesis awal
menunjukkan bahwa pengelolaan dana desa berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
pemerintah desa adalah benar adanya. Hasil analisis menunjukkan bahwa akuntabilitas memiliki
pengaruh positif terhadap pengelolaan dana desa. Sehingga akuntabilitas berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja pemerintah desa melalui pengelolaan dana desa. Hasil analisis
menunjukkan bahwa transparansi memiliki pengaruh positif tidak signifikan terhadap pengelolaan
dana desa. Sehingga transparansi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja pemerintah
desa melalui pengelolaan dana desa. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengawasan memiliki
pengaruh positif tidak signifikan terhadap pengelolaan dana desa. Sehingga pengawasan berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap kinerja pemerintah desa melalui pengelolaan dana desa.
JASTI: JURNAL AKUNTANSI DAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI
p-ISSN : 1693-7635 e-ISSN : 2655-165X Volume x, No.x, July – December 20xx
website: http://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/Akuntansi Page xxx – xxx

REFERENSI
Artini, M. B., Diatmika, P. G., dan Prayudi, M. A. (2017). Pengaruh Akuntabilitas Publik, Kemampuan
Kerja dan Pengawasan terhadap Kinerja Aparatur Pemerintah Desa (Studi Empiris pada Desa se-
Kecamatan Seririt). E-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha, 8(2).
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/S1ak/article/view/14540
Donaldson, L., & Davis, J. H. (1991). Stewardship Theory or Agency Theory: CEO Governance and
Shareholder Returns. Australian Journal of Management, 16(1), 49–64.
https://doi.org/10.1177/031289629101600103
Fitria, N., & Wibisono, N. (2020). Regulasi, Komitmen Organisasi, Sumber Daya Manusia, dan
Pengelolaan Keuangan Desa terhadap Kinerja Pemerintah Desa. JAAF (Journal of Applied
Accounting and Finance), 3(2), 85. https://doi.org/10.33021/jaaf.v3i2.808
Ismail, M., Widagdo, A. K., & Widodo, A. (2016). Sistem Akuntansi Pengelolaan Dana Desa. Jurnal
Ekonomi Dan Bisnis, 19(2), 323–340.
Lolowang, F. J. (2018). Pengaruh Pengawasan Masyarakat Terhadap Pengelolaan Dana Desa Di Desa
Kayuuwi Satu Kec. Kawangkoan Barat. Jurnal Administrasi Publik, 4(56).
Novatiani, A., Rusmawan Kusumah, R. W., & Vabiani, D. P. (2019). Pengaruh Transparansi dan
Akuntabilitas Terhadap Kinerja Instansi Pemerintah. Jurnal Ilmu Manajemen Dan Bisnis, 10(1),
51–62. https://doi.org/10.17509/jimb.v10i1.15983
Rulyanti, D. (2016). Pengaruh regulasi, komitmen organisasi, komunikasi dan sumber daya manusia
terhadap kinerja pemerintah desa dengan pengelolaan keuangan desa sebagai variabel intervening (
studi pada pemerintah desa di kabupaten bondowoso ). In Universitas Jember.
http://files/308/Rulyanti - 2016 - PENGARUH REGULASI, KOMITMEN ORGANISASI,
KOMUNIKASI.pdf%0Ahttp://files/311/79653.html
Sugiharti, C. A., & Hariani, S. (2021). Pengawasan Terhadap Pengelolaan Dana Desa to collaborate
with government officials and academics to create. 6(1), 11–18.
Suwanti, S., & Hermanto, S. B. (2020). Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi, Kinerja Keuangan
Pemerintah Terhadap Kinerja Aparatur Pemerintah Desa. Jurnal Ilmu Dan …, 1–21.
http://jurnalmahasiswa.stiesia.ac.id/index.php/jira/article/download/3621/3637
Umaira, S., & Adnan, A. (2019). Pengaruh Partisipasi Masyarakat, Kompetensi Sumber Daya Manusia,
Dan Pengawasan Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa (Studi Kasus Pada Kabupaten
Aceh Barat Daya). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi, 4(3), 471–481.
https://doi.org/10.24815/jimeka.v4i3.12580

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014


JASTI: JURNAL AKUNTANSI DAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI
p-ISSN : 1693-7635 e-ISSN : 2655-165X Volume x, No.x, July – December 20xx
website: http://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/Akuntansi Page xxx – xxx

You might also like