You are on page 1of 11

Pengaruh Pola Asuh Orang Tua, Teman Sebaya Dan Lingkungan

Sekolah Terhadap Kedisiplin Dengan Motivasi Belajar Siswa


Sebagai Variabel Intervening Pada Mata Pelajaran
IPS Terpadu Kelas VIII SMP N 28 Padang
Nisma1, Mareta Kemala Sari2, Dessyta Gumanti2
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat
2
Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat
nismapastim@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to analyze: influence of parenting pattern, peers, school


environment to discipline with student learning motivation as intervening variable
on integrated IPS subjects class VIII SMP N 28 Padang. The results showed, 1).
There is a significant influence between parenting parenting to the motivation of
students learning grade VIII IPS Integrated SMP Negeri 28 Padang. Where
obtained tcount of 3.312> ttabel 1.9753 2). There is a significant influence
between peers against the motivation of learning students class VIII IPS
Integrated SMP Negeri 28 Padang. obtained tcount of 3.886> ttabel 1.9753 3).
There is a significant influence between the school environment on students'
learning motivation VIII class IPS Integrated SMP Negeri 28 Padang. variable
obtained by tcount equal to 37,474> ttabel 1,9753 4). There is a significant
influence between the pattern of care of parents to the discipline of students
learning grade VIII IPS Integrated SMP Negeri 28 Padang. obtained tcount of
3.092> ttabel 1.9753 5). There is a significant influence between peers against the
discipline of students learning class VIII IPS Integrated SMP Negeri 28 Padang.
obtained tcount of 3.092> ttabel 1.9753 6). There is a significant influence
between school environment on learning discipline class VIII IPS Integrated SMP
Negeri 28 Padang. obtained tcount of 3.092> ttabel 1.9753 7). There is a
significant influence between the learning motivation of students' learning
discipline of VIII class IPS Integrated SMP Negeri 28 Padang.tcount of 3.092>
ttabel 1.9753.

keywords: Parenting patterns, peers, school environment, learning motivation,


student discipline

PENDAHULUAN diperlukan selama ada kehidupan. Hal


Sekolah merupakan pendidikan ini senada dengan batasan resmi
yang sangat penting artinya dalam mengenai pendidikan, yaitu usaha yang
kehidupan, ia tidak dapat dipisahkan dijalankan dengan sengaja, teratur, dan
dari kehidupan manusia, karena terencana dengan maksud mengubah
kehidupan merupakan sesuatu yang tingkah laku manusia ke arah yang
dinamis dan senantiasa berkembang. diinginkan.
Pendidikan mutlak ada dan selalu

1
Tujuan pendidikan nasional kecenderungan dan keinginan
berdasarkan UU RI NO. 20 tahun 2003 individu untuk berbuat agar
tentang Sistem Pendidikan Nasional, memperoleh sesuatu dengan
sebagai berikut: Pendidikan nasional pembatasan atau peraturan yang
bertujuan untuk berkembangnya diperlukan oleh lingkungan tarhadap
potensi peserta didik agar menjadi dirinya (Conny, 2009:28). Sedangkan
manusia yang beriman dan bertaqwa pengertian belajar menurut Slameto
kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, (2010:2) menyatakan belajar ialah
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri suatu proses usaha yang dilakukan
dan menjadi warga Negara yang seseorang untuk memperoleh suatu
demokratis serta bertanggung jawab. perubahan tingkah laku yang baru
Pendidikan menurut bentuknya secara keseluruhan, sebagai hasil
dibedakan menjadi 2 yaitu pendidikan pengalamannya sendiri dalam interaksi
formal dan pendidikan non formal. dengan lingkungannya.
Tujuan pendidikan tersebut tidak akan Dengan demikian siswa harus
terwujud tanpa adanya kedisiplinan. memiliki disiplin yang tinggi dalam
Terkait dengan pentingnya pendidikan, proses pembelajaran terlebih dahulu
salah satu cara untuk membentuk sebelum nantinya berlanjut dalam
individu yang berkualitas dengan dunia pendidikan keatas. Indikasi
mendorong siswa dalam meraih rendahnya kedisiplinan siswa dapat
prestasi belajar yang tinggi. dilihat dari laporan observadi absensi
Disiplin merupakan pengaruh atau kehadiran siswa, masih banyak
yang dirancang untuk membantu siswa siswa yang akan absen atau
mampu menghadapi lingkungan. meninggalkan sekolah pada jam
Disiplin tumbuh dari kebutuhan pelajaran, seperti terlihat pada tabel
menjaga keseimbangan antara berikut.
Tabel 2. Rekap Absensi Tata Tertib Sekolah SMP N 28 Padang
Semester Ganjil 2016-1017
NO Kelas Jumlah Jumlah Absen
siswa pertemuan Sakit Izin Alfa Cabut Terlambat
1 VII 256 24 188 94 757 2 15
2 VIII 288 24 347 166 1484 2 44
3 IX 223 24 279 198 801 4 48
Jumlah 767 72 814 458 3042 8 107
Sumber : Tata Usaha SMP N 28 Padang

2
Dari tabel 3 diatas Salah satu faktor yang
menjelaskan mengenai laporan rekap mempengaruhi disiplin belajar
absensi selama 24 pertemuan dari adalah pola asuh orang tua
bulan Juli sampai Desember 2016, mempunyai peranan terhadap
dapat dilihat banyak siswa yang perkembangan anak. Menurut
melanggar peraturan sekolah yaitu Slameto (2013:60) mengungkapkan
sakit sebanyak 814, izin sebanyak indikator pola asuh orang tua yaitu:
458, tidak masuk sekolah atau alfa cara orang tua mendidik, relasi antar
sebanyak 3042, cabut sebanyak 8 dan anggota keluarga, suasana rumah,
terlambat sebanyak 107 siswa. Dari keadaan ekonomi keluarga,
pelanggaran diatas dapat perhatian/dorongan orang tua, latar
disimpulakan bahwa pelanggaran belakang kebudayaan.
yang paling banyak terdapat di Pola asuh orang tua diukur
pelanggaran alfa sebanyak 3042 dan dengan mengukur keadaan ekonomi
yang terendah pelanggaran cabut keluarga Slamet (2013:60).sehingga
sebanyak 8 dan pelanggaran yang dapat disimpulakan bahwa dalam
palin dominan terdapat di kelas VIII pola asuh orang tua sangat
hal ini menunjukkan rendahnya dibutuhkan berdasarkan pendapatan
disiplin siswa di SMPN 28 Padang. orang tua diatas bahwa pendapatan
Untuk itu perlu adanya sangat berpengaruh kepada
peningkatan disiplin belajar siswa kedisiplinan dimana apabila
agar tujuan pembelajaran yang pendapatan orang tua bertambah atau
efektif dan efisien dapat berjalan besar maka anak semakin tidak
dengan lancar. telamabat dan anak menjadi
Faktor yang mempengaruhi semakain disiplin untuk pergi
disiplin belajar siswa menurut sekolah, tetapi sebaliknya apabila
Daryanto dan Darmiatun (2013:50) pendapatan orang tua rendah atau
diantaranya adalah pola asuh orang kurang dari yang dibutuhkan maka
tua atau kontrol yang dilakukan akan semakin terlamabat anak pergi
orang tua, pemahaman tentang diri kesekolah dan anak akan semakin
dan motivasi dan hubungan sosial tinggi tingkat kedisiplinannya. Maka
dan pengaruhnya terhadap individu.

3
kedisiplinan masih di pengaruhi oleh mempengaruhi kegiatan belajar
pendapatan tempat kerja orang tua. individu.
Menurut Slavin (2008:98) Dari indikator diatas maka
mengungkapkan bahwa “lingkungan dapat diperjelas bahwa lingkungan
teman sebaya merupakan suatu sekolah yang menjadi tempat
interaksi dengan orang-orang yang berinteraksinya siswa dengan
mempunyai kesamaan dalam usia siswa,siswa dengan guru dan guru
dan status”. Intensitas pertemuan dengan guru lainnya yang menjadi
antar siswa di sekolah yang tinggi pemakai sarana dan prasarana yang
memiliki pengaruh yang besar dalam ada disekolah sampai tercipatanya
suasana belajar mengajar. Teman disiplin siswa yang menjadi patokan
sebaya mampu memberikan motivasi keberhasilan pendidikan. Menurut
sekaligus suasana yang membangun Sardiman (2011:73) motivasi adalah
apabila sedang berada di dalam dilihat dari “kata motif, diartikan
kelas. Siswa juga lebih merasa sebagai daya upaya yang mendorong
nyaman jika belajar ataupun bertanya seseorang untuk melakukan sesuatu”.
mengenai materi pelajaran dengan Motif dapat dikatakan sebagai daya
teman sebaya karena apabila penggerak dari dalam dan di dalam
bertanya dengan guru biasanya akan subjek untuk melakukan aktivitas-
muncul suatu ketakutan tersendiri. aktivitas tertentu demi mencapai
Menurut Santoso (2006:23) suatu tujuan.
mengemukakan bahwa indikator- Motivasi diukur dengan
indikator dari kelompok teman menunjukan minat terhadap mata
sebaya adalah: kerjasama,persaingan, pelajaran, siswa menunjukan
pertentangan, persesuaian/akomodasi minatnya atau tertarik dalam mata
dan perpaduan/asimilasi. pelajaran IPS Terpadu oleh Sardiman
Berdasarkan observasi teman sebaya (2011:83).
dapat diukur dengan kerjasama oleh
santoso (2006:23). METODE PENELITIAN
Menurut Slameto (2003:24). Jenis penelitian yang
Lingkungan belajar di sekolah digunakan dalam penelitian ini
merupakan situasi yang turut serta adalah penelitian asosiatif. Menurut

4
Sugiyono (2013:10) penelitian 30 orang responden yang sesuai
asosiatif yaitu penelitian yang dengan kriteria SMPN 28 Padang
menerangkan suatu gejala, peristiwa, yang memiliki KKM yang sama
dan kejadian yang telah terjadi serta yaitu 80 dan SMP Negeri 30 Padang
menentukan ada tidaknya pengaruh memiliki kriteria tersebut sehingga
suatu variabel terhadap variabel peneliti melakukan uji coba di
terikat. SMPN 30 Padang, karena termasuk
Penelitian dilaksanakan di di dalam rumpun ilmu pendidikan
SMP N 28 Padang yang beralamat di ilmu pengetahuan sosial (PIPS).
Jl.Tampat Durian Kecamatan Kuranji Analisis data uji coba dilakukan
Kota Padang. Penelitian dengan program SPSS.
dilaksanakan pada bulan Juli 2017.
Pernyataan dinyatakan valid jika
Populasi adalah keseluruhan
corrected item-total correlation >
elemen yang hendak dijelaskan oleh
0,361. Untuk mencari validitas
peneliti melalui penelitiannya.
angket menggunakan korelasi
Populasi dalam penelitian ini adalah
Product Moment dibantu dengan
seluruh seluruh kelas VIII SMP N 28
program SPSS. Uji validitas yang
Padang sebanyak 288.
dilakukan dengan menghitung
Berdasarkan tabel krejcie
korelasi masing-masing pernyataan
dapat terlihat bahwa jumlah siswa
butir dengan skor total pengamatan
288 menunjukakan 161 tabel sampel
dengan menggunakan rumus korelasi
yang menjadi sampel siswa pada
Product Moment dalam Arikunto
mata pelajaran IPS Terpadu kelas VIII
(2013:213)
Uji coba ini akan dilaksanakan pada
Tabel 9. Hasil Uji Validitas
Keterangan
Variabel
valid Tidak Valid
Pola Asuh Orang tua 8 4
Teman Sebaya 8 4
Lingkungan Sekolah 8 6
Motivasi Belajar 15 9
Kedisiplinan Belajar 12 6
Kriteria pengujian r11 ≥ r tabel maka maka instrumen tidak reliabel.
instrumen reliabel jika r11< r tabel Menurut Nunnally (dalam Gozhali,

5
2012:48) suatu konstruk atau Cronbach Alpha dalam penelitian ini
variabel reliable jika nilai Cronbach maka menggunakan program SPSS
Alpha > 0,70. Untuk melihat nilai
Tabel 18. Hasil Analisa Uji Reliabilitas
Variabel Jumlah Item Cronbach’s Nilai Kritis Keterangan
Pernyataan Alpha
X1 12 0,694 0,61 Realibel
X2 12 0,764 0,61 Realibel
X3 14 0,773 0,61 Realibel
M 24 0,811 0,61 Realibel
Y 18 0,691 0,61 Realibel
Sumber: Hasil Olahan SPSS (Peneliti)
sebesar 3,886 > ttabel 1,9753 dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN nilai signifikan 0,000 <𝛼 = 0,05 berarti
Hipotesis 1, pola asuh orang Ha diterima dan H0 ditolak dengan
tua berpengaruh signifikan terhadap demikian dapat dikatakan bahwa
motivasi belajar siswa kelas VIII IPS terdapat pengaruh positif dan
Terpadu SMP Negeri 28 Padang. signifikan secara parsial antara teman
Untuk variabel diperoleh nilai thitung sebaya terhadap motivasi belajar. Hal
sebesar 3,312 > ttabel 1,9753 dengan ini berarti semakin tinggi teman sebaya
nilai signifikan 0,000 <𝛼 = 0,05 berarti maka akan semakin tinggi motivasi
Ha diterima dan H0 ditolak dengan belajar.
demikian dapat dikatakan bahwa Hipotesis 3, lingkungan
terdapat pengaruh positif dan sekolah berpengaruh signifikan
signifikan secara parsial antara pola terhadap motivasi belajar siswa kelas
asuh orang tua terhadap motivasi VIII IPS Terpadu SMP Negeri 28
belajar. Hal ini berarti semakin tinggi Padang. Untuk variabel diperoleh nilai
pola asuh orang tua maka akan thitung sebesar 37,474 > ttabel 1,9753
semakin tinggi motivasi belajar. dengan nilai signifikan 0,000 <𝛼 =
Hipotesis 2, teman sebaya 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak
berpengaruh signifikan terhadap dengan demikian dapat dikatakan
motivasi belajar siswa kelas VIII IPS bahwa terdapat pengaruh positif dan
Terpadu SMP Negeri 28 Padang. signifikan secara parsial antara
Untuk variabel diperoleh nilai thitung lingkungan sekolah terhadap motivasi

6
belajar. Hal ini berarti semakin tinggi sebaya maka akan semakin tinggi
lingkungan sekolah maka akan kedisiplinan belajar.
semakin tinggi motivasi belajar. Hipotesis 6, lingkungan
Hipotesis 4, pola asuhan orang sekolah berpengaruh signifikan
tua berpengaruh signifikan terhadap terhadap kedisiplinan belajar siswa
kedisiplinan belajar siswa kelas VIII kelas VIII IPS Terpadu SMP Negeri 28
IPS Terpadu SMP Negeri 28 Padang. Padang. Untuk variabel diperoleh nilai
Untuk variabel diperoleh nilai thitung thitung sebesar 3,092 > ttabel 1,9753
sebesar 3,092 > ttabel 1,9753 dengan dengan nilai signifikan 0,000 <𝛼 =
nilai signifikan 0,002 <𝛼 = 0,05 berarti 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak
Ha diterima dan H0 ditolak dengan dengan demikian dapat dikatakan
demikian dapat dikatakan bahwa bahwa terdapat pengaruh positif dan
terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara
signifikan secara parsial antara pola lingkungan sekolah terhadap
asuhan orang tua terhadap kedisipilinan belajar. Hal ini berarti
kedisipilinan belajar. Hal ini berarti semakin tinggi lingkungan sekolah
semakin tinggi pola asuhan orang tua maka akan semakin tinggi kedisiplinan
maka akan semakin tinggi kedisiplinan belajar.
belajar. Hipotesis 7, lingkungan
Hipotesis 5, teman sebaya motivasi belajar signifikan terhadap
berpengaruh signifikan terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas VIII
kedisiplinan belajar siswa kelas VIII IPS Terpadu SMP Negeri 28 Padang.
IPS Terpadu SMP Negeri 28 Padang. Untuk variabel diperoleh nilai thitung
Untuk variabel diperoleh nilai thitung sebesar 3,092 > ttabel 1,9753 dengan
sebesar 3,092 > ttabel 1,9753 dengan nilai signifikan 0,000 <𝛼 = 0,05 berarti
nilai signifikan 0,000 <𝛼 = 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan
Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa
demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan
terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara
signifikan secara parsial antara teman motivasi belajar terhadap kedisipilinan
sebaya terhadap kedisipilinan belajar. belajar. Hal ini berarti semakin tinggi
Hal ini berarti semakin tinggi teman

7
motivasi belajar maka akan semakin bahwa terdapat pengaruh positif dan
tinggi kedisiplinan belajar. signifikan secara parsial antara teman
sebaya terhadap motivasi belajar. Hal
KESIMPULAN ini berarti semakin tinggi teman sebaya
Berdasarkan kepada maka akan semakin tinggi motivasi
permasalahan dari pertanyaan belajar.
penelitian dan pembahasan yang telah Terdapat pengaruh signifikan
dilakukan, maka dapat disimpulkan antara lingkungan sekolah terhadap
sebagai berikut: motivasi belajar siswa kelas VIII IPS
Terdapat pengaruh signifikan Terpadu SMP Negeri 28 Padang.
antara pola asuh orang tua terhadap variabel diperoleh nilai thitung sebesar
motivasi belajar siswa kelas VIII IPS 37,474 > ttabel 1,9753 dengan nilai
Terpadu SMP Negeri 28 Padang. signifikan 0,000 <𝛼 = 0,05 berarti Ha
diperoleh nilai thitung sebesar 3,312 > diterima dan H0 ditolak dengan
ttabel 1,9753 dengan nilai signifikan demikian dapat dikatakan bahwa
0,000 <𝛼 = 0,05 berarti Ha diterima terdapat pengaruh positif dan
dan H0 ditolak dengan demikian dapat signifikan secara parsial antara
dikatakan bahwa terdapat pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
positif dan signifikan secara parsial belajar. Hal ini berarti semakin tinggi
antara pola asuh orang tua terhadap lingkungan sekolah maka akan
motivasi belajar. Hal ini berarti semakin tinggi motivasi belajar.
semakin tinggi pola asuh orang tua Terdapat pengaruh signifikan
maka akan semakin tinggi motivasi antara pola asuhan orang tua terhadap
belajar. kedisiplinan belajar siswa kelas VIII
Terdapat pengaruh signifikan IPS Terpadu SMP Negeri 28 Padang.
antara teman sebaya terhadap motivasi diperoleh nilai thitung sebesar 3,092 >
belajar siswa kelas VIII IPS Terpadu ttabel 1,9753 dengan nilai signifikan
SMP Negeri 28 Padang. diperoleh nilai 0,002 <𝛼 = 0,05 berarti Ha diterima
thitung sebesar 3,886 > ttabel 1,9753 dan H0 ditolak dengan demikian dapat
dengan nilai signifikan 0,000 <𝛼 = dikatakan bahwa terdapat pengaruh
0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak positif dan signifikan secara parsial
dengan demikian dapat dikatakan antara pola asuhan orang tua terhadap

8
kedisipilinan belajar. Hal ini berarti maka akan semakin tinggi kedisiplinan
semakin tinggi pola asuhan orang tua belajar.
maka akan semakin tinggi kedisiplinan Terdapat pengaruh signifikan
belajar. antara motivasi belajar terhadap
Terdapat pengaruh signifikan kedisiplinan belajar siswa kelas VIII
antara teman sebaya terhadap IPS Terpadu SMP Negeri 28 Padang.
kedisiplinan belajar siswa kelas VIII nilai thitung sebesar 3,092 > ttabel 1,9753
IPS Terpadu SMP Negeri 28 Padang. dengan nilai signifikan 0,000 <𝛼 =
diperoleh nilai thitung sebesar 3,092 > 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak
ttabel 1,9753 dengan nilai signifikan dengan demikian dapat dikatakan
0,000 <𝛼 = 0,05 berarti Ha diterima bahwa terdapat pengaruh positif dan
dan H0 ditolak dengan demikian dapat signifikan secara parsial antara
dikatakan bahwa terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap kedisipilinan
positif dan signifikan secara parsial belajar. Hal ini berarti semakin tinggi
antara teman sebaya terhadap motivasi belajar maka akan semakin
kedisipilinan belajar. Hal ini berarti tinggi kedisiplinan belajar.
semakin tinggi teman sebaya maka
akan semakin tinggi kedisiplinan DAFTAR PUSTAKA
belajar. Agustiana, Rakhmita Dias.
Terdapat pengaruh signifikan (2015).”Pengaruh teman sebaya,
antara lingkungan sekolah terhadap lingkungan keluarga dan
kedisiplinan belajar siswa kelas VIII motivasi belajar terhadap disiplin
IPS Terpadu SMP Negeri 28 Padang. belajar akuntansi siswa kelas XI
diperoleh nilai thitung sebesar 3,092 > akuntansi SMK Gatra Praja”.
ttabel 1,9753 dengan nilai signifikan (Skripsi). Semarang: Fakultas
0,000 <𝛼 = 0,05 berarti Ha diterima Ekonomi Universitas Negeri
dan H0 ditolak dengan demikian dapat Semarang.
dikatakan bahwa terdapat pengaruh Ardiansyah, Hanif. (2013). “Faktor-
positif dan signifikan secara parsial faktor yang mempengaruhi
antara lingkungan sekolah terhadap disiplin belajar siswa kelas X11
kedisipilinan belajar. Hal ini berarti jurusan administrasi
semakin tinggi lingkungan sekolah perkantoran di SMK NU 01

9
kendal tahun pelajaran vol 01 No.03 tahun 2013.
2012/2013. Skripsi, Semarang. Gunawan Heri (2012).Pendidikan
Fakultas Ekonomi UNNES. Karakter.Bandung: ALFABETA
Arikunto, S. (2010). Prosedur Jamin Husnan,(2014)."Pengaruh
penelitian suatu pendekatan lingkungan keluarga dan
praktik. Jakarta: PT Rineka motivasi belajar siswa terhadap
Cipta. hasil belajar akuntansi siswa
Dantes, Natajaya. (2014). Kontribusi kelas X SMK Negeri 1 Solok
Motivasi Belajar, Sikap Dan Selatan.Jurnal of education and
Pola Asuh Orang Tua Terhadap education education vol 2 no 2.
Disiplin Belajar Pada Sekolah (2014)
Menengah Atas Negeri 2 Bangli, Jessicasari, Anriana. (2014).
5. “Pengaruh pola asuh orang tua
Departemen Pendidikan Nasional. dan lingkungan sekolah terhadap
(2003). Undang-undang kedisiplinan siswa dalam
Republik Indonesia Nomor 20 pembelajaran pendidikan
Tahun 2003 Tentang Sistem jasmani, olahraga dan
Pendidikan Nasional. kesehatan”. Jurnal pendidikan
Deviarmunarti,Maya.(2014).”Pengaruh vol 02 No.03, tahun 2014.
pola asuh orang tua terhadap Sakinah Fathrunnadi Shalihati &
kedisiplinan anak disekolah Mustolikh (2014).”Pengaruh
kelompol A Tk islam orbit 2 pola asuh orang tua terhadap
praon nusukan surakarta tahun motivasi belajar mahasiswa
pelajaran 2013-2014”.(skripsi). semester IV pendidikan geografi
Surakarta: Universitas universitas muhammadiah
Muhammadiah Surakarta. purwokerto”. Jurnal pendidikan
Dewi , Cita Isfiana Tunggal. Volume III Nomor 2(2014).
(2013).”pengaruh tata tertip dan Santrock, Johnw. (2002). Life-span
pola asuh orang tua terhadap Development Perkembangan
prilaku disiplin siswa dalam Masa Hidup. Edisi Lima.
pembelajaran jasmani dan Penerjemah: Juda Damanik &
kesehatan”. Jurnal pendidikan Achmad Chusairi. Jakarta:

10
Erlangga. Wiwit Wahyuni, Jash & Metta
Slameto. (2013). Belajar dan Faktor - Rachmadian.(2003).
faktor yang mempengaruhinya. Mengkomunikasikan Moral
Jakarta: Rineka Cipta. Kepada Anak. Jakarta: PT Elex
Stevani (2015)."Analisis kerja guru Media Komputindo.
dan motivasi belajar terhadap
prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran IPS kelas VIII SMP
Negeri Padang. Jurnal
economica.vol 2 Nomor 1(2015).

11

You might also like