You are on page 1of 2

Q.

S Fatir ayat 32

A) Berikut bacaan Q.S Fatir ayat 32 :

‫ت بِاِ ْذ ِن هّٰللا ِ  ٰۗ ذلِكَ هُ َو ْالفَضْ ُل ْال َكبِ ْي ُر‬


ِ ‫ق بِۢا ْل َخي ْٰر‬
ٌ ‫ۚ و ِم ْنهُ ْم َسا ِب‬ َ ‫ ۗ ثُ َّم اَوْ َر ْثنَا ْال ِك ٰت‬
ِ ‫ب الَّ ِذ ْينَ اصْ طَفَ ْينَا ِم ْن ِعبَا ِدنَا ۚ فَ ِم ْنهُ ْم ظَا لِ ٌم لِّنَ ْف ِس ٖه ۚ  َو ِم ْنهُ ْم ُّم ْقت‬
َ    ‫َص ٌد‬

summa aurosnal-kitaaballaziinashthofainaa min 'ibaadinaa, fa min-hum zhoolimul linafsih, wa min-hum


muqtashid, wa min-hum saabiqum bil-khoirooti bi`iznillaah, zaalika huwal-fadhlul-kabiir

Artinya:

"Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami,
lalu di antara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan, dan ada (pula) yang lebih
dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar."

(QS. Fatir 35: Ayat 32)

B). Penjelasan Ayat

Secara umum, ayat ini menerangkan bahwa Allah swt. menurunkan al-Qur’an kepada Rasulullah untuk
digunakan sebagai pedoman hidup umatnya. Namun, dalam realita kehidupan, di antara umat Islam ada
berbagai macam sikap dalam mengambil al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Sikap-sikap mereka ini
disebutkan oleh al-Qur’an Surat Fāṭir ayat 32 berikut ini:

1. Kelompok pertama adalah (mereka yang menzalimi dirinya sendiri), yaitu orang-orang yang
meninggalkan perintah-perintah Allah swt. dan mengerjakan larangannya.
2. Kelompok kedua (bersikap pertengahan), yaitu selain melaksanakan semua kewajiban dan menjauhi
segala larangan. Juga terkadang masih meninggalkan perkara yang disunahkan dan melakukan perkara-
perkara yang dimakruhkan.
3. Kelompok ketiga, yaitu mereka yang bersikap segera melakukan kebaikan-kebaikan dengan izin Allah
swt. Golongan ini selalu mengerjakan perbuatan yang diwajibkan dan disunahkan serta menjahui
perkara yang diharamkan dan dimakruhkan.
Imam Ar-Razı menafsirkan bahwa ẓālimun linafsih adalah orang yang lebih banyak kesalahannya,
sedangkan muqtaṣid (tengah) adalah orang yang seimbang antara kesalahan dan kebaikannya. Adapun
sābiqun bil-khairāt adalah orang yang lebih banyak kebaikannya.

adalah orang yang lebih banyak kebaikannya.

You might also like