You are on page 1of 14

12/09/22

Novina Andriana, dr., Sp.A(K), M.Kes


EDUCATION:
š MD: Faculty of Medicine Universitas Padjadjaran Bandung, 2004.
š
š
š
Paediatrician: Faculty of Medicine Universitas Padjadjaran Bandung, 2010.
Master of Child Health: Faculty of Medicine Universitas Padjadjaran Bandung, 2010.
Paediatric Endocrinology Consultant: Faculty of Medicine Universitas Indonesia Jakarta, 2019
SKRINING HIPOTIROID KONGENITAL
Doctoral Candidate: Faculty of Medicine Universitas Padjadjaran Bandung, since 2019

PENGAMBILAN SAMPEL DARAH TUMIT


š
š Paediatric Endocrinology:
Fellowship Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital/Universitas Indonesia, Jakarta (2012)
Fellowship The Asia Pacific Paediatric Endocrine Society (APPES) Fellow School, Wuhan China (2013)
Fellowship Vrije Universiteit Medisch Centrum/VUmc, Amsterdam The Netherlands (NIF grant, 2015)
Fellowship Academisch Medisch Centrum/AMC, Amsterdam The Netherlands (NIF grant, 2015)
The 9th Biennial Scientific Meeting The Asia Pacific Paediatric Endocrine Society (APPES), Tokyo Japan (2017)
The 58th Annual European Society for Paediatric Endocrinology (ESPE) Meeting, Vienna Austria (2019)
LATEST POSITION:
š Head of Endocrinology Division, Child Health Department, Faculty of Medicine Universitas Padjadjaran/Dr. Hasan Sadikin General Hospital,
Bandung Indonesia
š
š
Head of Endocrinology Working Group Unit, Indonesian Pediatric Society (IPS) West Jawa Branch
Treasurer of Newborn Screening Team, Hasan Sadikin General Hospital, Bandung Indonesia
Novina Andriana, dr., SpA(K), M.Kes
š
š
Secretary of Indonesian Thyroid Association (InaTA) Bandung Branch
Member: IDI/IDAI/ UKK Endokrinologi IDAI/The Asia Pacific Paediatric Endocrine Society (APPES)/ Internasional Society of Neonatal
UKK Endokrinologi IDAI
Screening (ISNS)/ European Society for Paediatric Endocrinology (ESPE)/ Indonesian Thyroid Association (InaTA)
š Practice at Dr. Hasan Sadikin General Hospital, Limijati Mother and Children Hospital, Hermina Pasteur General Hospital, Bandung Indonesia

1 2

FUNGSI HORMON TIROID PADA PERTUMBUHAN DAN


HIPOTIROID KONGENITAL PERKEMBANGAN ANAK
Kondisi yang terjadi sejak lahir berupa fungsi kelenjar tiroid yang EMBRIOGENESIS
menurun atau tidak berfungsi sama sekali yang disebabkan oleh defek Neurogenesis
anatomi atau gangguan metabolisme pembentukan hormon. Gliogenesis
Migrasi sel Neural
Diferensiasi neuron
Insidensi Hipotiroid
Pertumbuhan dendrit & axon
Pembentukan Synaps
Kongenital
Sintesis Neurotransmitter
HK Primer 1:2000 sampai 1:3000 Myelinisasi

HK Sekunder 1:6000
Permanen Transien
UMUR 3 TAHUN

Pertumbuhan linier (tinggi badan)


Metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, efek
Sekunder/
Primer/ termogenik
Sentral Primer/ Sekunder/
Perifer
(defek
Sistem kardiovaskular, neuromuskular, respirasi,
(defek Perifer Sentral
produksi T3/T4)
produksi gastrointestinal, hematopoetik, ginjal dan
TSH /TRH )
reproduksi

3 4

1
12/09/22

MANIFESTASI KLINIS GEJALA DAN TANDA KLINIS

2 minggu pertama Setelah usia 1 bulan Setelah usia 3 bulan


Prolonged jaundice Kutis marmorata Hernia umbilikalis
Edema pada Gagal tumbuh (failure Konstipasi
palpebra, tangan dan to thrive) Kulit kering
kaki Tidak kuat Makroglosia
Poor feeding menghisap Suara tangis kasar
Hipotermia Konstipasi Myxedema
Abdomen menonjol Tidak aktif Keterlambatan
Fontanel lebar Hipotonia perkembangan
Retardasi mental

5 6

Kemungkinan Hasil Skrining


SKRINING HIPOTIROID KONGENITAL
TSH

• Darah diambil dari penusukan tumit bayi (heel


stick), merupakan cara yang sangat dianjurkan
20 uU/mL≤TSH<40 uU/mL
dan paling banyak dilakukan diseluruh dunia.
<20 mU/L ≥40 mU/L
Resample/duplo > 20
Pengambilan
spesimen darah fT4 & TSHs Positif
Normal
paling ideal saat usia normal -> Negatif (tinggi)
bayi Positif PALSU
48 sampai 72 jam
maksimal 14 hari.

fT4 rendah, TSHs tinggi Hipotiroid Tes konfirmasi


fT4 normal, TSHs tinggi Kongenital Cek fT4 dan TSH serum
Primer

7 8

2
12/09/22

Hasil SHK
INTERPRETASI TES FUNGSI TIROID

TSH

Tinggi Normal Rendah

Tes Konfirmasi
Free T4 Free T4

Rendah Normal Rendah Tinggi

Hipotiroid Hipotiroid Hipotiroid


Hipertiroid
Primer subklinis Sentral

9 10

DASAR HUKUM SHK


PENGOBATAN HIPOTIROID KONGENITAL
Permenkes No. 78
• Diagnosis ditegakkan setelah tes konfirmasi Amandemen UUD 1945
UU No. 35 Tahun 2014
tentang Perubahan atas UU
Permenkes No. 25 Tahun
2014 tentang Upaya
Tahun 2014 tentang
pasal 28B ayat 2 No. 23 tahun 2002 tentang Skrining Hipotiroid
oleh SpA atau SpA(K) Endokrin Perlindungan Anak Kesehatan Anak pasal 16 Kongenital Kepmenkes RI No.
HK.01.07/MENKES/

• Na Levo-Tiroksin (L-T4) setiap hari saat perut setiap anak berhak atas
kelangsungan hidup, tumbuh
-Pasal 8 : setiap anak berhak
memperoleh pelayanan
Pasal 7 ayat (1) :
Pelayanan kesehatan bayi baru
Pasal 3
Tugas dan tanggung jawab
392/2019 tentang
Penetapan Rumah
dan berkembang… kesehatan dan jaminan sosial…, lahir dilaksanakan melalui : pemerintah daerah provinsi Sakit Umum Pusat
kosong. -Pasal 44 : ayat (1) pemerintah
dan pemda wajib menyediakan
a.pelayanan kesehatan neonatal
esensial;
dalam skrining hipotiroid
kongenital meliputi :
Dr. Sardjito
UU No. 36 tahun 2009 fasilitas dan menyelenggarakan Yogyakarta dan
b.skrining bayi baru lahir; dan d. koordinasi dan advokasi
• Dosis tergantung beratnya hipotiroid, usia
upaya kesehatan yang Rumah Sakit Umum
tentang Kesehatan pasal 131 c.pemberian komunikasi, dukungan sumber daya manusia,
komprehensif bagi anak agar
ayat 1 informasi, edukasi kpd ibu dan sarana, prasarana, dan Daerah Dr. Soetomo
setiap anak memperoleh derajat
Surabaya sebagai
dan berat badan anak. kesehatan yang optimal sejak
dalam kandungan; ayat (3) upaya
keluarganya
Pasal 16 : Skrining Bayi Baru
pembiayaan penyelenggaraan
Skrining Hipotiroid Kongenital Fasilitas Pelayanan
kesehatan yang komprehensif Lahir dilakukan thd setiap BBL skala provinsi dan lintas Kesehatan Rujukan
• Monitor, evaluasi dan penyesuaian dosis 131 ayat 1 : Upaya
pemeliharaan kesehatan bayi
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi upaya promotif,
preventif kuratif dan rehabilitatif
oleh nakes kabupaten/kota.
Pasal 4
Regional
Pemeriksaan
Tugas dan tanggung jawab
secara teratur dan tepat
dan anak ditujukan untuk baik untuk pelayanan kesehatan Skrining Hipotiroid
mempersiapkan generasi pemerintah daerah
dasar maupun rujukan Kongenital
yang akan datang yang sehat, kabupaten/kota dalam skrining
-Pasal 46 : Negara, pemerintah, hipotiroid kongenital meliputi:

• Edukasi orang tua dan keluarga tentang cara


cerdas, dan berkualitas serta keluarga, dan orang tua wajib f. penyediaan sumber daya
untuk menurunkan angka mengusahakan agar anak yg lahir
kematian bayi dan anak. manusia, sarana, prasarana, dan
terhindar dari penyakit yg
pembiayaan penyelenggaraan
minum obat yang benar dan kepatuhan mengancam kelangsungan hidup
dan/atau menimbulkan Skrining Hipotiroid Kongenital
skala kabupaten/kota, dimulai
kecacatan.
minum obat untuk mencapai keberhasilan dari penyediaan kertas saring

pengobatan.
Rohm aw ati N. Draft Petunjuk Teknis SHK, 2021

11 12

3
12/09/22

Hasil Pemeriksaan SHK di Indonesia RENCANA REGIONALISASI LABORATORIUM SHK


Jumlah sampel Hasil Estimasi Sasaran Kelahiran
Tahun TSH tinggi Reject No Nama RS Rencana Regionalisasi (Provinsi)
diperiksa konfirmasi Hidup (2021)
Total 2000 - 2020: 725.249 sampel 2000-
2013 212.366 49 44
1 RSUPN dr. Ciptomangunkusomo DKI Jakarta, Banten, Kota Depok, Kota Bogor, Kota Bekasi, Bekasi 685.646
2014 29.828 19 1407
N/A 2 RSUP dr. Hasan Sadikin Jawa Barat (selain Depok, kota Bogor, kota Bekasi dan Bekasi) 525.223
2015 41.374 85 1907 3 RSUP dr. Sardjito DIY, Kalbar,Kaltim,Kalsel, Kalteng, Kaltara 337.961
2016 51.579 64 1079 4 RSUD dr. Soetomo Jatim 538.850
2017 92.091 130 N/A 5 RSUP dr. Wahidin Soedirohusodo Sulsel, Sulbar, Sulteng, Sultra 283.615
6 RSUP dr. M. Djamil Sumbar, Riau, Jambi, Kepri 344.439
2018 111.658 30 5 17637
7 RSUP H. Adam Malik Sumut, Aceh 382.151
2019 97.601 53 15 13679 8 RSUP M. Hoesin Sumsel, Bengkulu, Lampung, Babel 362.625
2020 88.752 35 14 7026 9 RSUP dr. Kariadi Jateng 498.254
725.249 465 34 25.142 10 RSUP Sanglah Bali, NTB, NTT 282.008
R ata-rata per tahun dari 2000-2013 : 15.169 sam pel 11 RSUP Kandow Sulut, Gorontalo, Maluku, Malut 116.422
Jumlah cakupan SHK tahun 2020 secara Nasional 12 BBLK Papua Papua dan Papua Barat 85.901
H asil pem eriksaan sam pel 2018-2020, bayi dengan TS H tinggi
1,9% dari jumlah kelahiran hidup 13 Labkesda DKI (jejaring RSCM) DKI Jakarta( disesuaikan dengan RSCM)
1: 2525 dan terkonfirm asi H K 1 : 8.765
TOTAL BAYI 4.443.095*
*S asaran B ayi Lahir H idup 2021
Pendanaan SHK berasal dari dana Dekonsentrasi, DAK non fisik (Jampersal), APBD, BLUD, mandiri dll.

Tarif SHK sebesar Rp 65.000,-

Rohmawati N. Draft Petunjuk Teknis SHK, 2021


Rohmawati N. Draft Petunjuk Teknis SHK, 2021

13 14

BAB II SKRINING HIPOTIROID


SASARAN SKRINING
KONGENITAL (SHK) :
B. Mobilisasi Sasaran PROSES SKRINING
• KIE mengenai SHK pada saat hamil baik saat pemeriksaan kehamilan, kelas ibu
hamil, dan setelah persalinan
• Setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan melakukan SHK pada seluruh bayi baru
lahir, dengan ketentuan waktu pengambilan ideal sampel 48 – 72 jam. Pada kondisi
tertentu , pengambilan spesimen dapat diambil setelah usia 24 jam, dan sampai
usia 14 hari.

• Pengambilan spesimen dapat dilaksanakan di luar fasyankes melalui kegiatan Tim Pelatihan
kunjungan neonatal (KN2 / KN3) sampai usia 14 hari. Skrining Hipotiroid Kongenital

Rohmawati N. Draft Petunjuk Teknis SHK, 2021

15 16

4
12/09/22

TAHAPAN SKRINING
Proses Skrining
• Sosialisasi, advokasi, edukasi
PRA- Pelatihan
SKRINING Dimulai dengan
• Proses skrining, metoda, sensitifitas dan diperolehnya
persetujuan
spesifisitas, validitas, pemantapan mutu orang tua bayi
SKRINING (eksternal/internal)
• Tindak lanjut hasil, tes konfirmasi bila perlu,
Pasca diagnosis dan tatalaksana
skrining
Spesimen sampai
di laboratorium

17 18

PERSIAPKAN BAYI :
Usia bayi 48 jam-72 jam
PROSES SKRINING Maksimal 14 hari

§ Persiapan
§ Pengambilan spesimen
§ Tatalaksana spesimen
§ Skrining bayi baru lahir
dengan kondisi khusus

19 20

5
12/09/22

PERSIAPAN NAKES

• Sikap (attitude)


Pengetahuan
(knowledge)

Kaki bayi diposisikan lebih rendah dari kepalanya


Bayi dihangatkan dibawah lampu pemancar panas, lakukan Ketrampilan (terlatih)
beberapa saat sebelum pengambilan spesimen

21 22

PERSETUJUAN / PENOLAKAN
• Memotivasi ayah/ibu bayi
• Penjelasan tentang skrining dari tetes darah
bayi Persetujuan (informed consent)
• Keuntungan skrining bagi masa depan anak o !"#$%&'()$% *+,-$($.-$($ /+%0$%
• Skrining sebagai salah satu perlindungan anak PERSETUJUN / PENOLAKAN
1+,-+&'2'$% &"%/$)$% (+/"- 3$"% 1$/$ -$$& *$4"
($-') )+ ,'$%0 1+,$5$&$% *$4"6

Ø Poster Penolakan (dissent consent/refusal consent)


Ø Brosur o 7"3$ 1+%0$(*"3$% /$,$8 /"&93$): ($)$ 9,$%0&'$
) 8$,'- (+%$%/$&$%0$%" ;9,('3", 1+%93$)$%6
o <$3 "%" /"3$)')$% 2")$ /" )+('/"$% 8$," /"/$1$&"
*$4" 4$%0 *+,-$%0)'&$% (+%/+,"&$ <=:
9,$%0&'$ &"/$) $)$% (+%'%&'& $&$'
(+%4$3$8)$% &+%$0$ )+-+8$&$% /$%>$&$'
;$-"3"&$- 1+3$4$%$% )+-+8$&$%

23 24

6
12/09/22

PENGAMBILAN SPESIMEN (SAMPLING) WAKTU PENGAMBILAN SPESIMEN

v?+%0$(*"3$% -1+-"(+% /$,$8 4$%0 1$3"%0@"/+$3@$/$3$8


: )+&")$ '(', *$4" AB@. CD@2$(:@($)-"($3 EA@8$,".
Ø Waktu pengambilan (timing)
vF+*$")%4$ /$,$8 &"/$) /"$(*"3 /$3$( DA@2$(@1+,&$($
Ø Data/Identitas bayi -+&+3$8 3$8", )$,+%$ 1$/$ -$$& "&' )$/$, GF<@($-"8
&"%00":@-+8"%00$ $)$% (+(*+,")$% -+2'(3$8 8$-"3
Ø Metode pengambilan 19-"&"; 1$3-' H;$3-+@19-"&"I+J6@

Ø Pengiriman/transportasi v?$3"%0@#+1$& /$,$8 *93+8 /"$(*"3 DA@2$(@-+&+3$8 *$4"


3$8",6@
Ø Kesalahan pada pengambilan spesimen Jika bayi sudah dipulangkan sebelum 24 jam, maka spesimen
perlu diambil pada kunjungan neonatal berikutnya

25 26

Kartu identitas
DATA/ IDENTITAS BAYI

Hal yg harus di perhatikan


<KL@MKNO@<KPQF@!R?SP<KGR=KN

¡ !"#$%&"' $"'("' )*+#%, -"' &*+%'( #*)*./0


0*0*("'( &"+$/
¡ 1%'-"+&"' &2'$"0%'"#% &"+$/3&*+$"# #"+%'(45
#*)*./045#*."0" -"' #*#/-", 6*'("0)%."'
-"+", 7&2'$"0%'"' 85"%+45#/#/459"%+"' "'$%#*6$%&45
)*-"& -..:;5
¡ <#","&"' $"'("' $%-"& 0*'=*'$/, )/."$"'
&*+$"# #"+%'(

27 28

7
12/09/22

Pengisian data / identitas bayi


PENGISIAN DATA DEMOGRAFI BAYI
Petunjuk umum

Meja untuk menulis identitas bayi, harus bersih dan diberi alas plastik. Cegah
Isilah dengan teliti :
kontaminasi spesimen darah ke kertas saring lainnya. • Nama rumah sakit/rumah
bersalin/puskesmas/klinik bidan.
Ø Pastikan tangan pengisi data/pengambil spesimen bersih dan kering Gunakan
sarung tangan. Usahakan tangan tidak menyentuh bulatan pada kertas saring • Nomor rekam medik bayi
• Nama ibu, suku bangsa/etnis & nama bayi (kl sdh
Ø Hindari pencemaran pada kertas saring seperti air, air teh, air kopi, minyak,
susu, cairan antiseptik, bedak dan/atau kotoran lain ada)
• Nama ayah, suku bangsa/etnis.
Ø Pastikan data ditulis lengkap dan hindari kesalahan menulis data. Bila data
tidak lengkap dan salah, akan menghambat atau menunda kecepatan dalam • Alamat jelas (No rumah, jln/gang/blok/RT/RW/kd
pemberian hasil tes dan kesalahan interpretasi pos
Ø Isi data pasien dengan ballpoint warna hitam/biru yang tidak luntur • No tlp/HP/telpon yg dpt dihubungi.
• Dr penanggung jawab
Ø Amankan kertas saring agar tidak kotor. Usahakan kertas saring tidak banyak
disentuh petugas lain. • Usia gestasi dlm minggu
• Jenis kelamin, beri tanda √ pd kotak tersedia.
Ø Tuliskan seluruh data dengan jelas dan lengkap. Gunakan HURUF KAPITAL.

29 30

PERSIAPAN ALAT KERTAS SARING

TF$,'%0 &$%0$% -&+,"3 %9% 195/+,


TL$%#+&
T=9&$) 3"(*$8 &$2$(>-$;+&4 *9U Jenis kertas saring :
T=+,&$- -$,"%0 Schleicher & Schuell, Inc (S&S
T=$1$-
TK3)9893 CVW $&$' $3#9893 -5$*
grade 903)
T=$-$ -&+,"3
TP$) 1+%0+,"%0

3 4 7

5
8
2
6
1

31 32

8
12/09/22

PENYIMPANAN KERTAS SARING

Contoh lancet :
Ujung lanset harus blade tip (bentuk pisau)

TANGGAL
KADALUARSA

33 34

PERSIAPAN NAKES PENGAMBIL


METODE DAN TEMPAT PENGAMBILAN DARAH
SPESIMEN

Teknik pengambilan
Dalam melakukan pengambilan spesimen, petugas perlu memperhatikan darah yang digunakan
hal-hal dibawah ini :
adalah melalui tumit
> ?*0/"5)*+9"&5-"+",5)*+62$*'#% /'$/& 0*'/."+&"' %'@*&#%;5®
bayi (heel prick).
1AB<?51ACD>1ACD
> E*F"5="'(5-%(/'"&"'5/'$/&5"."#50*'/.%# %-*'$%$"# 6"-" &"+$/
&*+$"# #"+%'( ,"+/#5-%)*+%5"."#56."#$%& 7"$"/ ."&*' -"'5,"+/#5
-%("'$% "$"/ -%9/9% #*$%"65,"+%® E*'9*(", $*+F"-%'=" C*'$/&"' .2&"#%
&2'$"0%'"#% #6*#%0*' -"+", &* &*+$"# #"+%'( ."%''=";5 6*'/#/&"' ="%$/ ="%$/5
> G/'"&"' "."$ 6*.%'-/'( -%+% 7A!H:5 )"(%"'5."$*+".5$/0%$5&%+%5
> ?*)*./0 -"' #*$*.", 0*'"'("'% #6*#%0*'45)%"#"&"' 0*'9/9% "$"/5&"'"'5#*#/"%5
$"'("'; -"*+",5)*+I"+'"50*+",

35 36

9
12/09/22

PROSEDUR PENGAMBILAN
SAMPEL

<$%0$&)$% &'("& /+%0$% #$,$X


=9(1,+- )$"% 8$%0$&: &+(1+,$&',
&"/$) (+3+*"8" AV!Y $&$' /" 09-9).
09-9)6 F'1$4$ $3",$% /$,$8 3+*"8
."'9"+
posisikan kaki lebih rendah darikepala
bayi

Bersihkan daerah yang akan ditusuk


dengan antiseptik kapas alcohol 70%
dan biarkan kering

37 38

PROSEDUR PENGAMBILAN SPESIMEN PROSEDUR PENGAMBILAN SPESIMEN

Tusuk tumit dengan lanse steril lakukan pijatan lembut sehingga


Sekali pakai dengan ukuran terbentuk tetes darah yang cukup besar.
hindarkan gerakan memeras yang
kedalaman 2 mm.
Kar akan mengakibatkan hemolisis atau
Gunakan lanset dengan ujung darah tercampur cairan jaringan
berbentuk pisau (blade tip lancet)

Selanjutnya teteskan darahketengah


Setelah tumit ditusuk,
bulatan kertas saring sampai bulatan
usap tetes darah pertama terisi penuh
dengan kain kasa steril da tembus kedua sisi. Hindarkan tetesan
darah yang berlapis-lapis (layering).

39 40

10
12/09/22

PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL

Sesudah bulatan kertas saring terisi


penuh, tekan bekas tusukan dengan
kasa/kapas steril sambil mengangkat
tumit bayi sampai berada diatas
kepala bayi.

Contoh bercak darah yang bagus


Contoh spesimen yang baik, bulatan terisi
Ukuran diameter bulatan tetesan 13
darah penuh dan tembus kedua sisi ( ke
mm (75 ul-100 ul volume darah)
belakang )

41 42

SPESIMEN YANG TIDAK DAPAT DIUKUR


SPESIMEN YANG TIDAK DAPAT DIPERIKSA

43 44

11
12/09/22

PENGERINGAN SPESIMEN

Setelah diperoleh spesimen, selanjutnya :


• Segera letakkan di rak pengering dengan
posisi horisontal atau diletakkan di atas
permukaan datar yang kering dan
nonabsorbent.
• Spesimen akan kering kira-kira dalam
waktu 3 sampai 4 jam
• Biarkan spesimen di atas rak pengering
sebelum dikirim ke laboratorium.

45 46

PENYIMPANAN SPESIMEN PENYIMPANAN SAMPEL


J
Jangan menyimpan spesimen di J"'("' 0*.*$"&&"' 6*'(*+%'( )*+-*&"$"' -*'("' )","'>
)","' ="'(50*'(*./"+&"' /"6 #*6*+$% 9"$45"*+2#2.45-"'
lemari es*, dalam kantong plastik, di %'#*&$%#%-";;
dalam laci ataupun kena panas dan
sinar matahari langsung

• Bila disimpan didalam lemari Es harus dimasukan kedalam


kantung plastik dan menggunakan silikagel

47 48

12
12/09/22

PENGIRIMAN SAMPEL KE LABORATORIUM MENYUSUN KERTAS SARING DENGAN


BERSELANG -SELING

q ?$/$ -$$& (+%4'-'% -1+-"(+% /$3$( $(1391 $&$' )9&$): *+,#$)


/$,$8 2$%0$% -$3"%0 *+,-+%&'8$%6 Q%&') "&' *+,#$) /$,$8 4$%0 /" $&$-
/"1'&$, EBV /+,$2$&: -+8"%00$ *+,$/$ /" '2'%0 )$,&' 4$%0 3$"%:
/+(")"$% -+&+,'-%4$6
q Z$-')$% -+3','8 -$(1+3 )+/$3$( $(1391 /$% -+,&$)$% /$;&$,
-1+-"(+% 4$%0 /")","(
q K(1391 *+,"-" -1+-"(+% /"($-'))$% )+ /$3$( )$%&9%0 13$-&") $0$,
&"/$) &+,&+(*'- #$",$%>)9%&$("%$% -+1$%2$%0 1+,2$3$%$%6

q !"$%2',)$% (+%0","( -1+-"(+% /$3$( 5$)&' DA 2$( -+&+3$8


1+%0$(*"3$%: /$% 1$3"%0 3$(*$& C 8$," -+&+3$8 1+%0$(*"3$% -'/$8
/"&+,"($ /" 3$*6 ?+,2$3$%$% 1+%0","($% &"/$) *93+8 3+*"8 /$," [ 8$,"6

q =$3$' (+('%0)"%)$%: -1+-"(+% /")","( )+ 3$*9,$&9,"'( 93+8 )',",:


'%&') (+%08"%/$,)$% )+&+,3$(*$&$% &"*$ /" 3$*9,$&9,"'(6
q Q%&') 2$,$) 2$'8 -1+-"(+% /")","( (+3$3'" 19- HGR=RJ

49 50

KEMENKES POKJANAs
ALGORITMA KERJA
TIM SKRINING HK DINKES PROVINSI Pokja Provinsi

PEMERIKSAAN SPESIMEN Pencatatan dan


pelaporan LABORATORIUM SHK
Monitoring dan

TIM SKRINING evaluasi

HK TIM FOLLOW UP
HASIL SKRINING

METODE PEMERIKSAAN :
Hasil TSH positif
Hasil TSH negatif

• Chemoluminescence (FIA) à alat yg Umpan balik segera kpd koordinator

dipakai saat ini Beritahu koordinator


RS/RB/PKM/Perawat/ Bidan/ pengirim sampel

RS/RB/PKM/KL. Bidan
• Radioimmunoassay (RIA)
Hubungi/cari/kunjungi orang tua bayi, beri
• Immunoradiometric assay (IRMA) penjelasan

• ELISA Ambil darah/serum untuk


• Tandem Mass Spectrometry pemeriksan TSH dan T4

(MS/MS, Mass Pack) TSH tinggi, T4 rendah: beri tiroksin


Pencatatan dan
Bila memungkinkan, pemeriksaan diagnostik
pelaporan (rekam
medis) lain: scanning tiroid, pencitraan sendi lututdan
panggul, serta pemeriksaan lain atas indikasi

51 52

13
12/09/22

KESIMPULAN

1 2 3
• Proses skrining • Proses • Kualitas
dimulai dari skrining spesimen
persetujuan harus sangat
orang tua dilakukan menentukan
sampai menurut keberhasilan
spesimen masuk prosedur SHK
ke laboratorium yang telah
SHK ditentukan

53 54

TERIMA
KASIH

55

14

You might also like