Professional Documents
Culture Documents
Be-A-plus
Version 2.0
Buku Manual
Protec
©2004
2
Be-A-plus
[Keluar] ....................................................................................A-10
B. Appendix Cetak Laporan....................................................................B-1
Cetak Laporan..................................................................................B-1
Tampilan Laporan di Layar ........................................................B-4
Layar Laporan ............................................................................B-5
Vertical Scrollbar........................................................................B-5
Horizontal Scrollbar ...................................................................B-5
Toolbar .......................................................................................B-5
Proses Pencetakan ke Printer ......................................................B-9
Checkbox No Printer ..................................................................B-9
ComboBox Printer Name ...........................................................B-9
Checkbox Default Properties ....................................................B-10
Paper Size dan Source ..............................................................B-10
Orientation................................................................................B-10
Option button “All” ..................................................................B-11
Option button “Pages” ..............................................................B-11
Textbox Copies.........................................................................B-11
Checkbox Collate Copies .........................................................B-11
Export Laporan ..............................................................................B-13
Checkbox Column Headings ....................................................B-14
Option constant column width..................................................B-15
Option Columns width based on objects in area .......................B-15
Option Non-Tabular format ......................................................B-16
Option tabular format (Arrange all objects in one area into one
row) ..........................................................................................B-16
Hasil Cetak Laporan ......................................................................B-18
Heading Laporan ......................................................................B-19
Detail Laporan ..........................................................................B-19
Footer Laporan .........................................................................B-19
C. Appendix No. Bukti .............................................................................C-1
Nomor Bukti Transaksi....................................................................C-1
Awalan Nomor Bukti.......................................................................C-1
Tanggal pada Nomor Bukti..............................................................C-2
Nomor Urut......................................................................................C-2
Kode Akhir Nomor Bukti ................................................................C-3
Data Nomor Bukti Lainnya..............................................................C-3
viii
Be-A-plus
BAB 1. Pendahuluan
Pendahuluan
Be-A-plus merupakan program terintegrasi yang dapat digunakan dengan
mudah. Selain itu Be-A-plus juga di-design dengan teknologi yang
memungkinkan program ini di-update / di-customize dengan mudah. Dengan
demikian Be-A-plus dapat disesuaikan dengan kebutuhan setiap pemakai
tanpa harus mempersulit penggunakan program.
1-1
Be-A-plus
1-2
Be-A-plus
Transaksi Stok
Semua transaksi dalam Stok akan secara otomatis membuat jurnal (General
Ledger) sesuai dengan kode akun “Persediaan” yang ditentukan dalam
Master Stok, Kode Akun yang diberikan atau juga Parameter. Selain itu,
Transaksi Stok juga mempengaruhi saldo stok sesuai dengan Kode Stok,
Gudang dan Satuan stok barang.
Transaksi Pembelian
Transaksi pembelian secara langsung merubah/mempengaruhi General
Ledger, Stok (Saldo Stok) dan Hutang (Account Payable). Karena Be-A-
plus mengunakan metode perpetual dalam akuntansi persediaan, maka
Pembelian akan membuat jurnal sesuai dengan kode akun stok dalam Master
Stok dan kode akun sesuai dengan Master Supplier. Untuk retur pembelian,
akun yang dipergunakan untuk membuat jurnal adalah kode akun stok dalam
Master Stok dan kode akun dalam Master Supplier juga.
Pembelian akan menambah jumlah stok barang dan Retur Pembelian akan
mengurangi Stok Barang. Stok barang yang ditambah maupun dikurangi
adalah berdasarkan Kode Stock, Kode Gudang dan Satuan barang dalam
transaksi. Transaksi Pembelian barang secara otomatis akan menimbulkan
Hutang Dagang (Account Payable atau A/P, sedangkan Transaksi Retur
Pembelian Pembelian sebaliknya akan menimbulkan Piutang Dagang
(Account Receiveble atau A/R). Hutang dan Piutang Dagang ini kemudian
dapat disatukan (di-cross) pada modul Hutang & Piutang.
Transaksi Penjualan
Sama seperti Pembelian, Penjualan juga akan merubah/mempengaruhi
General Ledger, Stok dan Piutang Dagang (Account Receivable). Penjualan
akan membuat jurnal penjualan dan jurnal harga pokok. Jurnal penjualan
dibentuk sesuai dengan kode akun “Penjualan” pada Master stok serta kode
akun pada Master Customer. Sedangkan jurnal harga pokok disusun
berdasarkan kode akun “Harga Pokok” dan kode akun “Persediaan” dalam
Master Stok. Sedangkan retur penjualan akan membentuk jurnal sesuai
dengan kode akun “Retur Penjualan” pada Master Stok serta kode akun pada
1-3
Be-A-plus
Master Customer. Retur penjualan juga akan membuat jurnal harga pokok
dengan kode akun “Harga Pokok” dan “Persediaan” dari Master Stok.
Penjualan dan Retur Penjualan juga akan mempengaruhi Saldo Stok sesuai
dengan Kode Stock, Gudang dan Satuan stok.
Transaksi Kas
Data Transaksi Kas dapat berasal dari modul A/P dan A/R serta dapat juga
dientry sendiri dalam modul Kas. Transaksi Kas secara otomatis akan
diposting dalam General Ledger untuk setiap transaksi yang dientry. Kode
akun jurnal dipengaruhi oleh Kode Kas/Bank, Tipe Alat Bayar serta Kode
Relasi (Customer maupun Supplier) dalam transaksi tersebut.
1-4
Be-A-plus
Catatan :
Karena semua transaksi akan dijurnal / diposting secara
langsung menjadi Jurnal di modul General Ledger, maka Nomor
Bukti transaksi tidak boleh sama, walaupun modul dan jenis
transaksinya berbeda. Oleh sebab itu pemakai hendaknya sudah
menyusun format Nomor Bukti untuk tiap jenis transaksi yang
unik sehingga mudah dilacak asal-usul suatu transaksi.
Jika terdapat Nomor Bukti yang sama (sudah dipakai
sebelumnya) maka transaksi tersebut akan ditolak sewaktu
melakukan penyimpanan data.
Instalasi Be-A-plus
Sebelum Anda dapat menggunakan suatu program (termasuk Be-A-plus)
terlebih dahulu Anda harus memasukkan program tersebut dalam komputer.
Proses pemasukkan program ini disebut Instalasi.
Dalam instalasi program sebenarnya terdapat banyak komponen program
yang harus dimasukkan. Oleh sebab itu, dalam proses instalasi sudah
disederhanakan dan Anda tinggal menjalankan proses instalasi tersebut.
1-5
Be-A-plus
diset ke off sehingga CD autorun tidak dapat berjalan secara otomatis. Untuk
itu anda dapat menjalankan menu instalasi Be-A-plus dari Menu [Start]
[Run] dan ketik “d:\autorun.exe” dan klik [OK] (d: disesuaikan dengan nama
drive cd-rom pada komputer Anda). Atau gunakan My Computer atau
Windows Explorer untuk mengakses ke cd-rom dan klik pada file
“Autorun.exe”.
Instalasi Be-A-plus
Instalasi Be-A-plus dilakukan saat Anda meng-klik tombol [Instalasi Be-a-
plus]. Pada monitor akan muncul layar Instalasi Be-A-plus. Anda cukup
meng-klik pada tombol [Next] pada beberapa layar instalsi yang muncul
hinggal [Finish].
Gambar Setup
1-6
Be-A-plus
Layar folder menanyakan kepada Anda untuk memilih nama folder (nama
program hendak Anda gunakan). Gantilah nama Program Folders atau ikuti
default yaitu “Be-A-plus2”. Klik [Next] untuk melanjutkan.
1-7
Be-A-plus
1-8
Be-A-plus
Catatan :
Restart komputer Anda setelah instalasi supaya component
yang baru terinstall dapat terdaftar dan bekerja dengan
baik. Jalankan Be-A-plus hanya setelah Anda me-restart
komputer setelah instalasi.
1-9
Be-A-plus
Uninstall Be-A-plus
Jalankan Instalasi Be-A-plus. Jika sebelumnya sudah terdapat instalasi Be-A-
plus, maka Instalasi akan menampilkan layar
Proses Uninstalasi akan memeriksa apakah terdapat file yang sharing dan
menanyakan kepada Anda apakah ingin menghapus file tersebut
1-10
Be-A-plus
Isilah data Nama Pemakai, Nama Perusahaan dan data lainnya pada Layar
Registrasi ini.
Pada Akhir Layar Registasi terdapat entry Nomor Serial. Lihatlah nomor
serial ini pada Kotak CD dan isilah pada entry Nomor Serial ini. Registrasi
Anda hanya akan diterima jika Nomor Serial yang dimasukkan benar.
1-11
Be-A-plus
Cetak from registrasi ini dan kirimkan kepada Agent Penjual Anda untuk
mendapatkan support dari Agent Penjual program Be-A-plus.
Catatan :
Data registrasi ini hanya diisi pada saat pertama sekali
Anda menjalankan program Be-A-plus.
Setelah layar registrasi pada monitor akan ditampilkan layar Opening Screen
dengan judul “Daftar Perusahaan”. Pada saat pertama sekali, daftar
perusahaan akan dalam keadaan kosong. Lanjutkan dengan membuat
database perusahaan baru. (Opening Screen dijelaskan pada Bab berikutnya).
Install MSDE
MSDE merupakan pengolah database dari Microsoft. Be-A-plus
mengunakan pengolah database dari Microsft SQL Server 2000, dan MSDE
merupakan versi desktop dari SQL Server 2000. Jika Anda sudah
mempunyai SQL Server 2000 dan sudah terinstall dalam komputer, maka
instalasi MSDE ini tidak diperlukan lagi.
Klik [Install MSDE] maka instalasi SQL Server 2000 Desktop Engine
tersebut akan mulai dilakukan dengan menampilkan layar Preparing to Install
1-12
Be-A-plus
Periksa apakah MSDE sudah terinstall dengan baik dan Menjalankan MSDE
Untuk dapat memeriksa hasil instalasi MSDE restart terlebih dahulu
komputer Anda.
Periksa pada taskbar apakah terdapat icon seperti pada gambar berikut :
Jika Icon ini tidak muncul di taskbar, maka Anda perlu memeriksa apakah
pada Menu [Start] [All Program] [Start Up] terdapat Service Manager. Jika
belum, berarti instalasi MSDE / SQL Server tersebut gagal atau belum
dilakukan. Jika Service Manager sudah ada, klik untuk memunculkan layar
“SQL Server Service Manager”
Jika Icon tersebut sudah muncul, lihat apakah isi bulatan pada icon tersebut
berbentuk segitiga warna hijau atua segiempat warna merah. Atau tunjuk
mouse pada icon tersebut dan perhatikan tulisan (tooltip) yang muncul
apakah tertulis “Running - \\ namaserver – MSSQLServer” atau “Stop - \\
namaserver – MSSQLServer”. Jika “Running” berarti server tersebut sudah
1-13
Be-A-plus
aktif dan bekerja dengan baik. Jika “Stop” berarti belum aktif. Double klik
pada icon tersebut untuk memunculkan layar “SQL Server Service Manager”
Pada Layar SQL Server Service Manager terdapat nama Server, jenis
Service, tombol Refresh Service, tombol Start/Continue, tombol Pause dan
tombol Stop serta checkbox Auto-start service when OS start.
Nama server pada umunya adalah sama dengan nama komputer. Catatlah
nama server ini karena nama ini akan digunakan jika anda mempunyai
beberapa server dan pada Be-A-plus Anda ingin mengganti akses ke server
tertentu (lihat bagian [Server] pada Bab Opening Screen).
Service yang digunakan adalah SQL Server.
Jika Service Manager dalam konsisi stop, dapat dilihat dari icon-nya, maka
klik pada [Start/Continue] untuk mengaktifkannya. Check pada checkbox
“Auto-start service when OS start” sehingga service SQL Server ini secara
otomatis diaktifkan setiap kali Anda menjalankan komputer.
Klik [Refresh service] apabila Anda merasakan adanya kejanggalan dalam
pengolahan database oleh SQL Server.
Klik [x] (close) untuk menutup layar SQL Server Service Manager.
1-14
Be-A-plus
Tutorial
CD Be-A-plus menyediakan tutorial untuk membantu pemakai dalam
memahami cara menggunakan program Be-A-plus. Untuk mengakses
tutorial tersebut, klik pada menu [Tutorial] pada Layar Instalasi yang muncul
setelah Anda memasukkan CD Be-A-plus.
Pilihlah salah satu topik yang hendak Anda pelajari dan klik pada topik
tersebut. Selanjutnya Tutorial topik yang Anda pilih tersebut akan
ditampilkan pada layar monitor.
1-15
Be-A-plus
Pada Opening Screen ini terdapat daftar nama perusahaan (nama database)
dan beberapa tombol perintah. Untuk melanjutkan pemakaian Be-A-plus
Anda cukup memilih salah satu nama perusahaan pada daftar dan klik
tombol perintah [OK]
2-1
Be-A-plus
Daftar perusahaan
Be-A-plus merupakan aplikasi yang dapat dipergunakan untuk beberapa
pembukuan / database perusahaan. Untuk itu sewaktu menjalankan Be-A-
plus, pertama sekali Anda disajikan dengan pilihan daftar perusahaan yang
dapat Anda kerjakan. Pilihan daftar perusahaan (database) ini akan
bertambah jika Anda meng-create / membuka database yang baru lagi
dengan klik pada tombol [Baru]. Untuk masuk ke dalam aplikasi Be-A-plus
pertama sekali pilihan Nama Perusahaan (database) yang hendak di kerjakan
dan clik [OK].
Tombol-tombol perintah
Tombol [OK]
Tombol perintah [OK] adalah untuk mengakses database yang Anda pilih.
Setelah klik [OK] maka Be-A-plus akan menampilkan layar “Login”
Isilah UserID dan Password untuk menakses data perusahaan tersebut dan
klik [kunci]. Untuk membatalkan akses ke dalam data perusahaan, klik pada
[silang]. Apabila UserID dan Password yang Anda masukkan salah, Be-A-
plus akan menolak untuk mengakses database perusahaan tersebut.
Masing-masing perusahaan (database) mempunyai userid dan password
tersendiri. Untuk itu jika seorang pemakai yang terdaftar pada suatu
perusahaan (database) misalkan PT. A maka dia hanya dapat mengakses data
PT. A. Untuk perusahaan (database) yang lain (mis. PT. B) dia tidak dapat
mengaksesnya. Kecuali UserID pemakai tersebut juga terdaftar pada
database PT. B.
2-2
Be-A-plus
Tombol [Baru]
Tombol perintah [Baru] berfungsi untuk membuat database perusahaan yang
baru. Klik pada [Baru], akan muncul layar message “Buat database baru?”
untuk mengkonfirmasikan pembuataan database yang baru. Klik [Yes] untuk
membuat databaase yang baru atau [No] untuk membatalkannya.
2-3
Be-A-plus
UserID
User ID ini merupakan Identitas pemakai pertama untuk database
ini. UserID ini otomatis merupakan supervisor database dan dapat
mengakses semua menu dalam Be-A-plus untuk database yang
akan dibuat ini.
Password
Password merupakan kata kunci untuk UserID (pemakai). Buatlah
password yang mudah diingat namun cukup aman dari pemakai
lain. Huruf besar dan huruf kecil dalam password adalah berbeda,
sehingga Anda perlu benar-benar memperhatikan apakah Password
yang sedang di ketikkan adalah dalam huruf besar atau kecil,
ataupun kombinasi keduanya. Jangan lupa password ini karena
password dalam Be-A-plus merupakan password yang irreversible
tidak dapat diterjemahkan kembali.
Tahun Fiscal
Tahun Fiscal merupakan catatan kapan pembukuan ini dimulai.
Data ini hanya sebagai informasi saja.
[Simpan]
Klik [Simpan] untuk membuat database tersebut. Tunggu sebentar
hingga layar Data Perusahaan ini ditutup dan kembali ke Opening
Screen. Anda dapat melihat bahwa Nama Perusahaan (database) yang
baru dibuat sudah muncul pada daftar perusahaan.
2-4
Be-A-plus
[Keluar]
Klik [Keluar] untuk membatalkan pembuatan database tersebut. Layar
Data Perusahaan akan ditutup dan kembali ke Opening Screen.
Tombol [Keluar]
Tombol perintah [Keluar] pada Opening Screen ini berfungsi untuk
mengakhiri pemakaian program Be-A-plus. Klik [Keluar] jika Anda sudah
selesai memakai Be-A-plus dan hendak kembali ke Operating System.
Tombol [Backup]
Tombol perintah [Backup] digunakan untuk melakukan backup terhadap
suatu database (perusahaan). Pilih Nama Perusahaan dan klik [Backup]
untuk memulai proses backup data.
Setelah Anda klik [Backup] muncul layar login (supervisor) yang mana
Anda harus memasukkan UserID dan Password supervisor untuk Nama
Perusahaan (database) yang Anda pilih. Setelah masukkan UserID dan
Password supervisor, klik pada [kunci]. Berikutnya Anda akan sajikan layar
“Save As” yang menanyakan nama file backup untuk menyimpan data hasil
backup. Ketik nama file pada textbox File Name dan klik [Save].
2-5
Be-A-plus
Anda dapat memilih folder dimana data tersebut hendak di simpan dengan
memilih nama folder pada dropdown Save in. Tipe file juga dapat dipilih
pada combobox Save as type.
Klik pada Cancel jika hendak membatalkan proses backup data.
Catatan :
Backup hanya menempatkan membuat copy database tersebut
dan menyimpan pada bagian lain (folder lain) dalam harddisk.
Untuk lebih aman, copy file hasil backup tersebut ke media
penyimpanan yang lain untuk di simpan.
2-6
Be-A-plus
Tombol [Restore]
Tombol perintah [Restore] digunakan untuk me-restore kembali file backup
yang telah dilakukan pada suatu database (perusahaan). Pilih Nama
Perusahaan dan klik [Restore] untuk memulai proses restore database dari
file backup.
Setelah Anda klik [Restore] muncul layar login (supervisor) yang mana
Anda harus memasukkan UserID dan Password supervisor sesuai dengan
catatan UserID dan Password yang berada pada file backup yang akan Anda
restore. Setelah masukkan UserID dan Password supervisor, klik pada
[kunci]. Berikutnya Anda akan sajikan layar “Open” yang menanyakan nama
file backup untuk di restore. Ketik nama file pada textbox File Name dan
klik [Open].
Anda dapat memilih folder dimana data tersebut tersimpan dengan memilih
nama folder pada dropdown Look in. Tipe file juga dapat dipilih pada
combobox Files of type.
Klik pada Cancel jika hendak membatalkan proses restore data dan kembali
ke Opening Screen.
2-7
Be-A-plus
Setelah Anda klik [Open] maka Be-A-plus akan menampilkan kotak message
“Restore Database ke perusahaan namaperusahaan? “ dengan 3 (tiga)
tombol perintah yaitu [Yes], [No] dan [Cancel].
Klik [Yes] jika data yang di restore akan ditimpakan pada nama perusahaan
yang sama (yang dipilih pada Opening Screen), dan Be-A-plus akan memulai
proses restore data.
Klik [No] jika Anda tidak ingin menimpa pada nama perusahaan yang sama.
Kota message akan menanyakan kepada Anda nama perusahaan yang baru
yang akan dibuat oleh restore database. Isilah nama perusahaan yang baru
dan klik [OK]. Klik [Cancel] akan membatalkan proses restore database.
Catatan :
Gunakan [Restore] dengan berhati-hati terutama pada
pemilihan nama perusahaan, karena restore dapat menimpa
2-8
Be-A-plus
Tombol [Hubung]
Tombol [Hubung] merupakan tombol perintah untuk pengolah database
(SQL Server). Fungsinya adalah untuk menghubungkan (attach) kembali
suatu database yang dianggap buka database SQL Server lagi.
Sedikit berbeda dengan [Restore] yang mengembalikan database hasil
backup, maka [Hubung] berfungsi untuk mengembalikan database yang
sebenarnya yang oleh suatu sebab oleh pengolah database sudah dianggap
bukan bagian dari database yang diolehnya (terlepas).
Beberapa penyebab yang dapat menyebabkan suatu database terlepas adalah
Melakukan reinstalasi ulang pengolah database (SQL Server)
Melepaskan (dengan sengaja) hubungan file database tersebut.
Memindahkan lokasi (folder) file database.
Klik pada [Hubung] dan Anda akan ditanyai login (supervisor) untuk
database yang hendak dihubungkan tersebut. Masukkan UserID dan
Password (supervisor) dan klik [kunci]
2-9
Be-A-plus
Pada dialog box “Open” pilihlah file database (*.mdf) yang terlepas dan
hendak di hubungkan. Anda dapat mencari di folder lain dengan memiliah
pada combobox Look in.
Klik [Open] dan Anda akan ditanyai nama perusahaan. Isilah dengan nama
perusahaan yang baru dan klik [OK] untuk melanjutkan.
Catatan :
Database yang sudah terhubung tidak dapat dihubungkan lagi.
2-10
Be-A-plus
Tombol [Lepas]
Melepas database adalah proses untuk melakukan pelepasan database dari
pengolah database (SQL Server). Oleh sebab ini fungsi ini akan
menghilangkan database tersebut dari daftar perusahaan di Opening Screen
dan melepas database dari kontrol pengolah database, tetapi file database
tidak dihapus.
Beberapa alasan kenapa Anda perlu melepas suatu database.
Untuk memindahkan file database (fisik) ke folder yang lain dan
akan dihubungkan kembali.
Untuk menghilangkan suatu nama perusahaan dari daftar
perusahaan, tetapi tidak ingin menghapus database secara fisik
(untuk sementara)
Pilih nama perusahaan (database) dari daftar perusahanan dan klik pada
tombol [Lepas]. Anda akan ditanyai login (supervisor) untuk database yang
hendak dilepas tersebut. Masukkan UserID dan Password (supervisor) dan
klik [kunci]
Pada monitor akan muncul layar Lepas Database yang menanyakan “Apakah
anda yakin untuk melepas database namaperusahaan ? “. Klik [Yes] untuk
melanjutkan dan [No] untuk membatalkan dan kembali ke layar Opening
Screen.
Setelah database selesai di lepas, maka database (nama perusahaan) tersebut
akan hilang dari daftar perusahan di Opening Screen.
Tombol [Server]
Tombol [Server] berfungsi untuk mengganti pengolah database (SQL
Server). Hal ini berguna terutama jika kita bekerja pada sistem jaringan yang
2-11
Be-A-plus
mempunyai lebih dari saru pengolah database. Dalam Be-A-plus Anda dapat
menginstall lebih dari satu pengolah database, dengan masing-masing
database mengolah beberapa data perusahaan.
Klik [Server] maka pada monitor akan dimunculkan layar Ganti Server.
Anda harus mengisikan Nama Server, UserID, Password dan status
Otentikasi Windows sesuai dengan server yang hendak Anda gunakan.
Nama Server merupakan nama dari pengolah database yang hendak Anda
gunakan (connect). Untuk mengetahui nama server, carilah icon SQL Server
di taskbar dan tampilkan layar SQL Server Service Manager. Lihatlah nama
server pada textbox Server. Dapat juga menggunakan “(local)” untuk server
yang berada pada komputer yang Anda gunakan.
UserID, Password dan Otentikasi Windows harus disesuaikan dengan SQL
Server yang digunakan dan jenis Operating System dimana SQL Server
terinstall.
Untuk SQL Server yang terinstal pada OS Windows 98se atau Windows Me
pada umumnya hanya menggunakan model sekurity Otentikasi SQL Server.
Dengan demikian isi UserID dan Password yang terdaftar pada SQL Server.
2-12
Be-A-plus
Secara default UserID adalah “sa” dan tanpa password (jika belum diganti).
Otentikasi Windows tidak digunakan (tidak di check).
Tepat dibawah keempat entry diatas terdapat 3 (tiga) tombol perintah yaitu
[Simpan], [Ok] dan [Batal]
[Simpan] berfungsi untuk mengeksekusi setting server diatas (memindahkan
akses server) dan jika akses diperbolehkan, maka setting tersebut akan
disimpan. Setting ini akan digunakan setiap kali anda menjalankan Be-A-
plus.
Setelah Anda meng-klik salah satu tombol perintah maka layar akan kembali
ke Opening Screen. Perhatikan Nama Server sudah diganti (jika Anda
memilih [Simpan] atau [OK]) dengan daftar nama perusahaan yang juga
diganti sesuai dengan yang terdaftar pada server tersebut.
2-13
Be-A-plus
Tombol [User]
Tombol [User] digunakan untuk menambah user atau melakukan setting
akses menu untuk masing-masing user. Proses ini hanya boleh dilakukan
oleh supervisor untuk suatu perusahaan (database) tertentu.
Pilihlah nama perusahaan (database) dan klik pada tombol [User]
Pada bagian heading layar setup user textbox UserID, Nama User, Password
dan Verifikasi Password serta dua checkbox Supervisor dan All Menu.
UserID dapat dipilih dari dropdown yang ada jika Anda ingin mengedit data
(akses menu) seorang user. Pilihlah dari dropdown dan data akses menu user
tersebut akan ditampilkan. Edit User tidak tidak memperbolehkan anda untuk
mengganti password.
Untuk user yang baru, ketikkan UserID yang baru dan ssilah Nama User.
Password dan Verifikasi Password dapat Anda entry untuk User Baru (tidak
untuk meng-edit user yang telah ada). Password ini dapat diganti sendiri oleh
2-14
Be-A-plus
Checkbox All Menu merupakan alat bantu untuk memilih semua menu atau
tidak mememilih semua menu. Jika checkbox ini di check, maka semua
menu pada daftar menu pada bagian detail akan di check semuanya.
Sebalikan jika checkbox ini di uncheck, maka semua checkbox pada daftar
menu akan dikosongkan.
Catatan :
Jika Anda menginstall menu baru (membeli menu tambahan dari Protec), menu
tersebut secara otomatis akan ditambahkan dalam daftar menu. Tetapi tidak akan
diset kepada user. Sehinga user belum bisa menggunakan menu tersebut. Untuk
meng-set apakah seorang user boleh mengakses menu tersebut atau tidak, Anda
harus menjalankan Setup User ini dan memberikan status check pada checkbox
menu baru tersebut untuk user yang boleh mengaksesnya.
2-15
Be-A-plus
Tombol [Hapus]
Tombol perintah [Hapus] dapat digunakan untuk menghapus suatu
perusahaan. [Hapus] akan melakukan penghapusan nama perusahan dari
daftar perusahaan, dan melepas database tersebut dari pengolah database dan
menghapus file database tersebut dari memori harddisk.
PERINGATAN :
HATI-HATI menggunakan [Hapus] karena hapus
akan menghilangkan suatu database secara
keseluruhan. Dengan demikian Anda tidak dapat
mengembalikan database yang sudah terhapus
tersebut.
BACKUP DATA SEBELUM DI [HAPUS]
JIKA PERLU.
Pilih nama perusahaan (database) yang dengan di hapus dan klik pada
tombol perintah [Hapus]. Anda akan ditanyakan UserID dan Password
(Supervisor). Isilah UserID dan Password dan klik tombol [kunci]
Setelah mengisi UserID dan Password Anda akan berikan message box
untuk konfirmasi penghapusan database tersebut
Klik [Yes] untuk menghapus database. Klik [No] untuk membatalkan proses
menghapus database. Setelah itu layar akan kembali ke Opening Screen dan
dapat Anda perhatikan bahwa nama perusahaan tersebut sudah hilang dari
daftar perusahaan (jika Anda klik [Yes]).
2-16
Be-A-plus
Menu Master
Untuk dapat menggunakan program aplikasi, hal pertama yang harus
dilakukan adalah menyusun tabel-tabel master. Tabel master dalam “Be-A-
plus” terdiri dari
- Chart of Account (COA)
- Account Laba Rugi
- Kas / Bank
- Tipe Alat Bayar
- Ketegori Stok
- Gudang
- Stok
- Supplier
- Customer
- Salesman
- Parameter
Data yang diperlukan untuk tabel diatas harus dipersiapkan terlebih dahulu
sebelum dimasukkan dalam komputer.
Pemasukan data juga harus berurutan sesuai dengan urutan daftar diatas,
yaitu dari COA, Account Laba Rugi dan seterusnya hingga Parameter. Hal
ini dikarenakan beberapa data yang diperlukan mempunyai hubungan dengan
table master sebelumnya. Misalkan dalam Stok perlu menetapkan kategori
persediaan tersebut, sehingga tabel kategori harus diisi terlebih dahulu.
Demikian juga dengan Kas / Bank yang perlu mengidentifikasikan kode
akun dari COA.
3-1
Be-A-plus
3-2
Be-A-plus
3-3
Be-A-plus
3-4
Be-A-plus
3-5
Be-A-plus
3-6
Be-A-plus
Catatan :
Akun COA yang sudah dipergunakan baik dalam jurnal maupun oleh
Tabel Master yang lain tidak dapat dihapus lagi. Cara terbaik meng-
nonaktifkan suatu Akun COA adalah dengan mengosongkan Check Box
Aktif pada daftar COA.
3-7
Be-A-plus
Catatan :
Layar yang muncul (aktif) setelah Layar COA ditutup adalah sesuai
dengan urutan Layar yang ditetapkan oleh System Windows.
Kode Akun
Kode Akun merupakan mendefenisikan kode-kode perkiraan yang akan
dipergunakan dalam semua transaksi akuntansi. Pada umumnya kode akun
dibuat dengan menggunakan kode angka yang terdiri dari 3 atau 4 digit dan
diikuti dengan sub akun yang terdiri dari 2 atau 3 digit. Namun beberapa
pembukuan menggunakan jumlah digit yang lebih banyak. Be-A-plus
menyediakan 30 karakter untuk kode akun untuk gabungan kode akun dan
sub akun. Ke 30 karakter tersebut boleh terdiri dari huruf maupun angka.
Keterangan Akun
Keterangan Akun merupakan nama / redaksi / penjelasan yang
menggambarkan jenis akun dari kode akun yang diterangkan. Keterangan
Akun / Nama Akun berfungsi untuk memberikan penjelasan tentang suatu
akun bagi pemakai.
3-8
Be-A-plus
Tipe Akun
Tipe Akun mempunyai peranan yang paling penting dalam menentukan jenis
akun tersebut. Tipe akun menentukan susunan / letak suatu akun dalam
laporan-laporan keuangan. Tipe akun dibantu oleh Group Neraca untuk akun
yang berhubungan dengan laporan neraca dan Group Laba Rugi untuk akun
yang berhubungan dengan laporan laba rugi.
Group Neraca
Group Neraca mempunyai fungsi terhadap jenis akun Aset (Aktiva), Hutang
(Liabilities) dan Modal (Capital) atau merupakan akun yang berhubungan
dengan laporan neraca.
Group neraca terdiri dari angka (0 s/d 255) yang menyatakan nomor group /
kelompok dari suatu akun untuk tipe akun yang sama.
Sebagai Contoh :
Kode Akun Nama Akun Tipe Akun Group Neraca
1111 Kas Utama Kas 1
1111-01 Kas Kecil Kas 2
1112 Bank Bank 1
1112-01 BII Giro Bank 2
1112-02 BII Tabungan Bank 2
1112-03 BCA Giro Bank 3
1112-04 BCA Tabungan Bank 3
Dari contoh diatas terdapat dua tipe akun berbeda yaitu “Kas” dan “Bank”.
Tipe akun “Kas” mempunyai nomor group Neraca 1 dan 2 yang berarti
masing-masing akun “Kas Utama” (group 1) dan “Kas Kecil” (group 2) akan
ditampilkan secara terpisah dalam laporan neraca.
Sedangkan tipe akun “Bank” terdiri dari group Neraca 1, 2 dan 3 dimana
group 2 dan group 3 masing-masing terdiri dari 2 akun. Hal ini berarti pada
laporan neraca akun “BII Giro” dan “BII Tabungan” (group 2) akan
dijumlahkan dan ditampilkan sebagai satu akun, demikian juga “BCA Giro”
dan “BCA Tabungan” (group 3) akan dijumlahkan ditampilkan sebagai satu
akun.
Angka group Neraca untuk tipe akun “Kas” terdapat angka 1 dan 2, demikian
juga pada tipe akun “Bank” (ada angka 1 dan 2), namun karena akun-akun
tersebut berbeda tipe akunnya, maka akun “Kas Besar” (group 1, tipe Kas)
3-9
Be-A-plus
tidak akan dijumlahkan dengan akun “Bank” (group 1, tipe Bank). Juga
dengan akun “Kas Kecil” (group 2, tipe Kas) tidak akan dijumlahkan dengan
“BII Giro” dan “BII Tabungan” (group 2, tipe Bank).
Sebagai Contoh :
Kode Group Laba
Nama Akun Tipe Akun
Akun Rugi
4111 Penjualan Penjualan 1
4111-01 Retur Penjualan Penjualan 1
5111 Harga Pokok HPP 1
5211 Biaya Discount Biaya Penjualan 1
Dari contoh diatas, walaupun Group Laba Rugi semuanya angka 1 (satu),
tetapi hanya “Penjualan” dan “Retur Penjualan” saja yang akan dijumlahkan
dan ditampilkan sebagai satu harga (hasil penjulahan) dalam laporan laba-
rugi.
Sedangkan “Harga Pokok” (tipe HPP) dan “Biaya Discount” (tipe Biaya
Penjualan) akan ditampilkan secara terpisah karena tipe akunnya berbeda.
CheckBox Aktif
Fungsi Check box Aktif adalah untuk menentukan pemakaian akun tersebut
dalam Entry Jurnal Umum. Jika Check Box Aktif di check maka akun
tersebut dapat digunakan dalam Entry Jurnal Umum. Sebaliknya jika Check
Box Aktif kosong (tidak di check) maka akun tersebut tidak dapat digunakan
dalam Entry Jurnal Umum.
Tetapi walaupun suatu akun tidak check, akun tersebut tetap akan
diproses/ditampilkan dalam laporan jika akun tersebut mempunyai saldo atau
transaksi (yang diperoleh sebelumnya).
Pada umumnya, hampir semua akun memiliki nilai check box Aktif,
terkecuali untuk akun-akun yang bersifat sebagai Header.
3-10
Be-A-plus
Catatan :
Khusus untuk akun-akun dengan Tipe Akun “Laba
Rugi Ditahan”, akun-akun ini biasanya berfungsi
untuk menampung (bertambah atau berkurang) jika
terdapat jurnal terhadap akun Pendapatan atau Biaya.
Namun demikian, akun laba rugi mana yang akan
diupdate secara otomatis oleh suatu jurnal ditentukan
dalam daftar “Akun Laba Rugi”.
3-11
Be-A-plus
3-12
Be-A-plus
( Diperbesar )
Data yang perlu dientry dalam Entry Akun Laba Rugi adalah Fiscal, Bulan,
Kode Akun Laba Rugi dan Nama Akun Laba Rugi.
3-13
Be-A-plus
3-14
Be-A-plus
Catatan :
Akun Laba Rugi yang sudah didefenisikan tidak dapat di hapus.
Kolom Fiscal berisikan periode tahun yang dapat didefenisikan oleh Anda
sesuai dengan tahun-tahun jurnal yang akan dientry. Kolom Bulan berisikan
angaka 1 s/d 12 sesuai dengan bulan jurnal yang akan dientry.
Apabila terdapat jurnal umum yang terdiri dari akun Pendapatan atau Biaya,
maka Be-A-plus akan melihat tanggal jurnal untuk menentukan tahun Fiscal
dan Bulan dimana transaksi tersebut terjadi. Kemudian Be-A-plus memeriksa
daftar akun laba rugi sesuai dengan Fiscal dan Bulan transaksi dan
menentukan kode akun laba rugi mana yang akan diupdate secara otomatis.
3-15
Be-A-plus
Catatan :
Fasilitas update akun laba rugi secara otomatis ini membuat laporan
keuangan (terutama Neraca) dapat dilihat kapan saja tanpa perlu proses
penutupan buku.
3-16
Be-A-plus
3-17
Be-A-plus
3. Ketikan Nama Bank atau Kas atau informasi lainnya pada kolom
Keterangan. Tekan tombol {Enter} atau klik pada mouser untuk
sorot ke kolom berikutnya.
4. Kolom Tipe hanya dapat dipilih / diisi dengan “Cash” atau “Bank”.
Pemilihan ini dapat dilakukan dengan mengetik “C” untuk “Cash”
atau “B” untuk “Bank”. Dapat juga klik pada [v] untuk
menampilkan dropdown dan klik untuk memilih.
5. Kode Akun merupakan kolom dropdown yang berisikan daftar
Akun dengan tipe akun Kas, Bank dan PM yang sudah
didefenisikan di COA. Tekan {Spasi} atau klik pada [v] untuk
menampilkan dropdown dan pilih salah satu akun dengan tombol
{panah atas} atau {panah bawah} atau gunakan klik pada mouse.
Kemudian tekan {Enter} atau klik pada mouse untuk pindah ke
kolom berikutnya.
6. Check Box Status Aktif merupakan check box untuk menentukan
apakah kode Kas Bank yang didefenisikan tersebut dapat
digunakan dalam transaksi atau tidak. Tekan {Spasi} atau gunakan
klik pada mouse untuk meng-toggle status Aktif. Tekan tombol
{Enter} untuk pindah ke baris berikutnya.
7. Ulangi langkah 2 sampai 6 untuk mengisi semua defenisi Kas
Bank yang diperlukan.
8. Tekan {Tab} untuk memindahkan sorotan ke [Simpan] dan tekan
{Enter}. Anda dapat gunakan mouse dengan klik pada [Simpan].
3-19
Be-A-plus
Catatan :
Kode Kas Bank yang sudah digunakan dalam transaksi maupun oleh
master yang lain tidak di hapus. Cara terbaik untuk meng-non aktifkan
suatu Kode Kas Bank adalah dengan mengosongkan Check Box Status
Aktif.
3-20
Be-A-plus
Status Aktif
Status Aktif merupakan Check Box yang dipergunakan untuk menentukan
apakah sudah Kode Kas Bank masih dapat dipergunakan dalam transaksi
keuangan atau tidak. Fungsi ini digunakan untuk mencegah terjadinya
transaksi keuangan pada suatu rekening Kas Bank tertentu.
Kode Kas Bank yang sudah pernah dipergunakan tidak dapat dihapus lagi
karena hal ini dapat menggangggu jalannya / proses dalam program. Oleh
sebab itu cara terbaik untuk mencegah digunakannya lagi atau untuk tidak
ditampilkan dalam daftar Kas Bank pada saat transaksi, kosongkan
(uncheck) Check Box Status Aktif.
3-21
Be-A-plus
3-22
Be-A-plus
( Diperbesar )
Catatan :
Tipe Alat Bayar yang sudah digunakan dalam transaksi maupun oleh
master yang lain tidak dapat di hapus.
Tipe Alat Bayar dalam Be-A-plus dapat didefenisikan sendiri oleh pemakai.
Dalam mendefenisikan Master Tipe Alat Bayar, hal yang paling perlu
diperhatikan adalah kolom check box “Langsung Cair”. Kolom ini yang
menentukan karakteristik dari Tipe Alat Bayar (Warkat) yang didefenisikan.
3-24
Be-A-plus
Jika check box “Langsung Cair” di check (tick) maka artinya Tipe Alat
Bayar tersebut merupakan jenis warkat yang langsung mengupdate saldo di
master Bank. Sebaliknya jika tidak di check, berarti Tipe Alat Bayar
tersebut merupakan warkat yang masih harus melalui proses Pencairan
Warkat sebelum dapat mengupdate saldo master Bank.
Status Langsung Cair ini juga berpengaruh pada hasil posting transaksi
keuangan ke jurnal di General Ledger. Untuk Tipe Alat Bayar yang
Langsung Cair, hasil jurnal ditentukan oleh Kode Bank dan akun
pendapatan/biaya pada transaksi tersebut. Sedangkan untuk Tipe Alat Bayar
yang tidak Langsung Cair, hasil jurnal ditentukan oleh Parameter “Hutang
Giro Gantung” atau “Piutang Giro Gantung” dan akun pendapatan/biaya
pada transaksi tersebut.
3-25
Be-A-plus
Kategori
Untuk bagian Inventory Control dalam Be-A-plus terdapat file-file Master
Stock, Master Ketegori stok dan Master Gudang. Hal pertama yang harus
didefenisikan dari ketiga file master tersebut adalah Kategori.
3-26
Be-A-plus
( Diperbesar )
Catatan :
Untuk semua Kategori dan Sub-kategori yang Anda masukkan, Be-A-plus
secara otomatis akan memberikan nomor urut data tersebut. Nomor urut
ini tidak ditampilkan pada layar Kategori, tetapi akan
ditampilkan/digunakan pada saat pendefenisian Kode Stok. Nomor urut
ini tidak dapat diubah oleh pemakai.
3-27
Be-A-plus
3-28
Be-A-plus
Entry Master Kategori terdiri dari dua kolom yaitu kolom Kategori dan Sub
Kategori. Satu Kategori dapat terdiri dari satu atau beberapa Sub Kategori.
Sebagai contoh tabel Master Kategori untuk toko elektronik rumah tanggal
dapat disusun sebagai berikut.
Dari contoh Kategori diatas, dapat dilihat bahwa Kategori TV terdiri dari
beberapa Sub Kategori, sedangkan Kategori DVD dan Kulkas hanya terdiri
dari satu Sub Kategori.
3-29
Be-A-plus
Gudang
Gudang atau tempat penyimpanan barang merupakan data master yang
penting bagi Be-A-plus. Hal ini dikarenakan Be-A-plus menghitung
persediaan barang berdasarkan pada lokasi penyimpanan barang tersebut.
Gudang dalam pengertian sesungguhkan dapat berbentuk Toko, Showroom
ataupun lokasi tertentu yang perlu Anda pisahkan sebagai suatu tempat
penyimpanan barang.
3-30
Be-A-plus
( diperbesar )
3-31
Be-A-plus
Catatan :
Master Gudang yang telah digunakan dalam transaksi tidak dapat
dihapus. Oleh sebab itu gunakan CheckBox Status Aktif untuk meng-
nonaktifkan suatu gudang jika tidak digunakan lagi pada transaksi-
transaksi berikutnya.
3-32
Be-A-plus
Master Gudang terdiri dari kolom Gudang (Kode Gudang), Alamat Gudang
dan Status Aktif. Minimal harus didefenisikan 1 (satu) Gudang untuk Be-A-
plus, karena setiap transaksi yang berhubungan dengan persediaan barang
memerlukan entry Kode Gudang dimana pengeluaran/penerimaan persediaan
itu terjadi.
Kode Gudang yang sudah pernah dipergunakan tidak dapat dihapus lagi.
Cara yang digunakan dalam Be-A-plus untuk mencegah penggunaan Gudang
yang tidak dipergunakan lagi adalah dengan meng-nonaktifkan kode tersebut
dengan mengosongkan CheckBox Status Aktif.
3-33
Be-A-plus
Master Stok
Master Stok merupakan daftar Item Persediaan Barang yang akan digunakan
oleh Be-A-plus dalam semua transaksi yang berhubungan dengan persediaan
barang seperti Pembelian, Penjualan, Penerimaan Barang, Pengeluaran
Barang dan berbagai transaksi lainnya.
3-34
Be-A-plus
3-35
Be-A-plus
3. Ketik Nama Stok dan tekan {Enter} atau {Tab} atau klik mouse
pada textbox berikutnya.
4. Entry Ketegori berbentuk combobox yang mempunyai dropdown
untuk memilih data. Anda dapat mengetikkan Nomor Kategori atau
memilih dari dropdown.
a. Tekan {Spasi} untuk menampilkan dropdown dan memilih
dengan tombol { panah atas } atau { panah bawah }.
b. Atau gunakan mouse, klik pada tombol [v] dan sorot pada
salah satu tipe akun dan klik sekali lagi untuk memilih.
c. Tekan {Enter} atau {Tab} atau gunakan mouse untuk pindah
ke textbox berikutnya.
Catatan :
Anda cukup mengisikan Nomor Kategori saja, Kategori dan
Sub-kategori akan muncul secara otomatis pada textbox
disampingnya.
Kategori dan Sub-kategori harus sudah didefenisikan
sebelumnya untuk dapat digunakan di layar ini. Jika belum
diisi, [Keluar] dari layar ini dan isi daftar Kategori,
kemudian masuk kembali ke layar [Master] [Stok] supaya
daftar Kategori yang baru Anda masukkan dapat
dipergunakan.
3-36
Be-A-plus
Catatan :
Kode Akun Pembelian dan Retur Pembelian tidak dapat
diisi oleh pemakai dan secara otomatis Be-A-plus
menyesuaikan dengan Kode Akun Persediaan. Hal ini
dikarenakan Be-A-plus menggunakan sistem Perpetual dan
akuntansi persediaan. Kedua Akun di ini direserved untuk
pemakaian dikemudian hari.
3-37
Be-A-plus
Catatan :
Jika tidak diperlukan, satuan pendamping dan nilai
konversinya dapat dikosongkan saja. Be-A-plus
menyediakan 5 tinggal satuan per item barang, namun tidak
semua tingkat satuan perlu diisi.
12. Setelah semua data dimasukkan, tekan {Enter} atau {Tab} untuk
memindahkan sorotan ke [Simpan] dan Tekan {Enter}. Anda dapat
juga menggunakan mouse untuk klik langsung pada [Simpan].
Perhatikan bahwa setelah menyimpan data, layar Master Stok akan
dikosongkan untuk meneriman data berikutnya.
13. Ulangi langkah 2 hingga 12 untuk memasukkan semua data Master
Stok.
3-38
Be-A-plus
Catatan :
Kode Stok yang dipergunakan dalam transaksi tidak dapat dihapus lagi.
Cara terbaik meng-nonaktifkan suatu Kode Stok adalah dengan
mengosongkan checkbox Status Aktif.
3-39
Be-A-plus
Entry Master Stok merupakan entry yang pada umumnya mempunyai data
yang paling banyak. Data tersebut terdiri 3 kelompok. Kelompok pertama
adalah kelompok Identitas Stok yang terdiri dari Kode Stock, Nama Stock,
Kategori & Sub Kategori, Methode perhitungan harga pokok, Status Aktif.
Kelompok kedua adalah kode-kode akun yang berhubungan dengan Stok,
terdiri dari Kode Akun Persediaan, Pembelian, Retur Pembelian, Penjualan,
Retur Penjualan dan Akun Harga Pokok. Kelompok terakhir adalah
kelompok Satuan Stok yang terdiri dari satuan utama dan satuan-satuan
pecahan stok lainnya.
Nama Stok
Nama Stok merupakan pendamping kode stok untuk memberikan keterangan
yang lebih mudah dimengerti oleh pemakai.
3-40
Be-A-plus
Status Aktif
Status Aktif digunakan untuk menentukan apakah suatu kode stok dapat
digunakan dalam transaksi atau tidak. Kode stok yang sudah pernah
dipergunakan dalam transaksi, tidak dapat dihapus lagi (walaupun sudah
tidak dipergunakan lagi dan saldo stok sudah tidak ada atau nol). Oleh sebab
itu gunakan status aktif untuk meng-non-aktifkan kode stok tersebut
sehingga tidak muncul dalam transaksi-transaksi berikutnya.
Kode Akun
Dalam Kelompok Kode Akun kita menentukan hubungan stok tersebut
dengan perkiraan akuntansi dalam bentuk posting jurnal untuk jenis transaksi
tertentu. Kode Akun Persediaan digunakan untuk jenis transaksi yang
berhubungan dengan stok diluar transaksi Pembelian, Retur Pembelian,
Penjualan dan Retur Penjualan. Transaksi tersebut misalnya adalah Pindah
Gudang, Packing Unpacking dan lainnya. Kode Akun Pembelian, Retur
Pembelian, Penjualan, Retur Penjualan dan Harga Pokok diperuntukkan bagi
transaksi sesuai dengan nama masing-masing akun.
Catatan :
Kode Akun ini harus sudah didefinisikan dalam COA sebelum digunakan
dalam Master Stok. Kode Akun Pembelian dan Retur Pembelian di
reserved untuk digunakan di kemudian hari. Kode ini belum perlu
dipergunakan karena BeA-plus menggunakan metode Perpetual dalam
akuntansi persediaan.
3-41
Be-A-plus
Master Supplier
Supplier merupakan pihak luar yang berhubungan dengan perusahaan dalam
transaksi Pembelian persediaan barang. Dalam transaksi pembukuan (Hutang
dan General Ledger) supplier biasanya ditempatkan di posisi Hutang
Dagang.
Catatan :
Bila Kode Supplier yang dientry sudah didefenisikan
sebelumnya, maka data supplier tersebut akan muncul dan
siap untuk diedit (lihat Edit Data Master Supplier).
3. Ketik Nama Kontak Person untuk kode supplier tersebut dan tekan
{Enter} atau {Tab} atau klik mouse pada textbox berikutnya.
4. Ketik Nama Supplier dan tekan {Enter} atau {Tab} atau klik
mouse pada textbox berikutnya.
5. Ketik Alamat Supplier dan Kota dan tekan {Enter} atau {Tab} atau
klik mouse pada textbox berikutnya.
6. Nomor Telepon, Fax, Kode Pos dan Email di masukkan sebagai
informasi tambahan bagi Supplier. Tekan {Enter} atau {Tab} atau
klik mouse pada checkbox Status Aktif.
7. Checkbox Status Aktif dapat di-toggle dengan menggunakan
tombol {Spasi} atau klik dengan mouse. Tekan {Enter} atau {Tab}
atau gunakan klik pada mouse untuk pindah ke combobox
berikutnya.
8. Entry Kode Akun (A/P) berbentuk combobox yang mempunyai
dropdown untuk memilih data. Anda dapat mengetikkan Kode
Akun atau memilih dari dropdown.
a. Tekan {Spasi} untuk menampilkan dropdown dan memilih
dengan tombol {panah atas} atau {panah bawah}.
b. Atau gunakan mouse, klik pada tombol [v] dan sorot pada
salah satu tipe akun dan klik sekali lagi untuk memilih.
c. Tekan {Enter} atau {Tab} atau gunakan mouse untuk pindah
ke textbox berikutnya.
3-43
Be-A-plus
Catatan :
Kode Akun (Hutang Dagang) harus sudah didefenisikan
sebelumnya untuk dapat digunakan di layar ini. Jika belum
diisi, [Keluar] dari layar ini dan isi Master COA, kemudian
masuk kembali ke layar [Master] [Supplier] supaya daftar
Kode Akun yang baru Anda masukkan dapat dipergunakan.
3-44
Be-A-plus
Catatan :
Kode Supplier yang sudah dipergunakan dalam transaksi tidak dapat
dihapus lagi. Cara terbaik meng-nonaktifkan suatu Kode Supplier adalah
dengan mengosongkan checkbox Status Aktif.
3-45
Be-A-plus
Kode Supplier
Kode Supplier harus dibuat unik baik terhadap kode supplier yang lain
maupun terhadap Kode Customer. Dalam BeA-plus daftar Supplier dan
daftar Customer akan disatuan menjadi daftar Relasi. Oleh sebab itu Kode
Supplier dan Kode Customer harus unik.
Status Aktif
Status Aktif dalam Kode Supplier penting untuk menentukan apakah Kode
Supplier tersebut dapat digunakan dalam transaksi maupun tidak. Jika
seorang Supplier sudah tidak aktif lagi atau tidak akan ada transaksi terhadap
supplier tersebut di masa-masa mendatang, maka sebaiknya checkbox Status
Aktif di kosong (supplier tersebut di non-aktifkan). Data supplier tidak dapat
dihapus apabila sudah pernah digunakan dalam transaksi.
Data lainnya dalam defenisi kode Supplier merupakan data pendamping yang
tidak mempengaruhi proses dalam BeA-plus. Data ini perlu dimasukkan
sebagai informasi tambahan terhadap seorang supplier.
3-46
Be-A-plus
Master Customer
Customer merupakan pihak luar yang berhubungan dengan perusahaan
dalam transaksi Penjualan persediaan barang atau yang membeli dari
perusahaan. Dalam transaksi pembukuan (Piutang dan General Ledger)
customer biasanya ditempatkan di posisi Piutang Dagang.
3-47
Be-A-plus
3-48
Be-A-plus
3-50
Be-A-plus
Catatan :
Kode Customer yang sudah dipergunakan dalam transaksi tidak dapat
dihapus lagi. Cara terbaik meng-nonaktifkan suatu Kode Customer adalah
dengan mengosongkan checkbox Status Aktif.
3-51
Be-A-plus
Kode Customer
Kode Customer harus dibuat unik baik terhadap kode customer yang lain
maupun terhadap Kode Supplier. Dalam BeA-plus daftar Customer dan
daftar Supplier akan disatuan menjadi daftar Relasi. Oleh sebab itu Kode
Customer dan Kode Supplier harus unik.
Status Aktif
Status Aktif dalam Kode Customer penting untuk menentukan apakah Kode
Customer tersebut dapat digunakan dalam transaksi maupun tidak. Jika
seorang Supplier sudah tidak aktif lagi atau tidak akan ada transaksi terhadap
supplier tersebut di masa-masa mendatang, maka sebaiknya checkbox Status
Aktif di kosong (supplier tersebut di non-aktifkan). Data customer tidak
dapat dihapus apabila sudah pernah digunakan dalam transaksi.
3-52
Be-A-plus
Master Salesman
Dalam transaksi penjualan, sering perlu dicatat siapa pegawai/karyawan
perusahaan yang melakukan transaksi penjualan tersebut. Hal ini berguna
bagi manajemen untuk mengevaluasi hasil kerja pegawai/karyawan di bagian
penjualan. Pegawai/karyawan ini didefinisikan sebaga Salesman dalam BeA-
plus.
3-53
Be-A-plus
3-54
Be-A-plus
Catatan :
Kode Salesman yang sudah dipergunakan dalam transaksi tidak dapat
dihapus lagi. Cara terbaik meng-nonaktifkan suatu Kode Salesman adalah
dengan mengosongkan checkbox Status Aktif.
3-55
Be-A-plus
Kode Salesman
Kode Salesman di gunakan dalam transaksi Penjualan. Kode ini harus unik.
Data Master Salesman terdiri dari Nama Salesman, Alamat dan data-data
lainnya.
Untuk beberapa kasus dimana perusahaan tersebut adalah toko yang tidak
mempunyai saleman, maka Anda dapat mendefenisikan “Toko” sebagai kode
salesman. Dan gunakan Salesman “Toko” ini untuk semua transaksi
Penjualan.
Status Aktif
Checkbox Status Aktif berfungsi untuk menentukan apakah Kode Salesman
tersebut dapat digunakan dalam transaksi atau tidak. Berhubung data Master
Salesman tidak dapat dihapus apabila sudah dipergunakan dalam transaksi,
maka untuk meng-non-aktifkan Kode Salesman yang tidak dipergunakan
lagi, checkbox Status Aktif dikosongkan.
3-56
Be-A-plus
Master Parameter
Parameter merupakan setting utama dalam Be-A-plus. Parameter berfungsi
untuk meng-kontrol sebagian besar proses dalam program. Oleh sebab itu
setting di parameter harus benar. Untuk dapat melakukan setting yang benar,
pemakai harus memahami benar fungsi masing-masing Parameter.
3-57
Be-A-plus
3-58
Be-A-plus
3-59
Be-A-plus
3-60
Be-A-plus
3-61
Be-A-plus
3-62
Be-A-plus
3-63
Be-A-plus
Setup di Parameter sangat penting, oleh sebab itu lakukan dengan tepat dan
jika sudah yakin akan kebenarannya, baru dilanjutkan dengan transaksi.
Karena Parameter akan mempengaruhi proses dalam Be-A-plus, maka jika
terdapat kesalahan setting Parameter, maka hasil yang akan diperoleh dari
Be-A-plus juga tidak akan maksimal.
3-64
Be-A-plus
BAB 4. STOK
Stok
Menu Stok merupakan menu yang berisikan transaksi dan laporan yang
berhubungan dengan persediaan barang.
Menu Stok terdiri dari :
- Penerimaan Stok
- Pengeluaran Stok
- Pindah Gudang
- Packing & Unpacking
- Rekalkulasi Harga Pokok
- Laporan-laporan stok
4-1
Be-A-plus
4-2
Be-A-plus
Penerimaan Stok
Hal pertama yang harus dilakukan terhadap stok adalah memasukkan Saldo
Awal stok, terkecuali Anda memulai suatu perusahaan baru yang sama sekali
tidak mempunyai persediaan awal. Entry Saldo Awal persediaan ini
dilakukan dengan Menu Penerimaan Stok.
Penerimaan stok hanya mempengaruhi saldo stok (Quantity dan Harga) dan
tidak mempunyai pengaruh terhadap modul lainnya kecuali modul General
Ledger ditentukan oleh Kredit Akun.
4-3
Be-A-plus
4-4
Be-A-plus
Catatan :
Karena BeA-plus merupakan program terintegrasi yang secara
otomatis melakukan posting semua transaksi ke jurnal General
Ledger maka Nomor Bukti antara tiap form entry harus unik.
4-7
Be-A-plus
Catatan :
[Cetak] secara otomatis menyimpan data sebelum di cetak.
Catatan :
Nomor Bukti transaksi dapat langsung dicetak sewaktu melakukan entry
data.
4-8
Be-A-plus
No Bukti
No. Bukti yang diketik harus unik dengan nomor bukti lainnya. Jika No.
Bukti yang entry merupakan nomor bukti yang sudah digunakan dalam
Penerimaan Stok, maka data yang telah disimpan sebelumnya akan
dimunculkan dan siap di-edit.
No. Bukti ini juga harus unik dengan nomor bukti transaksi lainnya.
Karena dalam Be-A-plus semua transaksi akan di Posting ke General
Ledger maka No. Bukti transaksi antara satu form entry dengan form
entry yang lain harus berbeda (unik). Jika terdapat No Bukti transaksi
yang sama dari form entry yang lain, maka transaksi tersebut akan di tolak
sewaktu di simpan. (Lihat Appendix C : Cara Menyusun Nomor Bukti
Transaksi).
Tanggal
Tanggal transaksi diisi sesuai dengan tanggal transaksi tersebut dilakukan.
Tanggal transaksi mempunyai peran penting dalam perhitungan harga pokok
stok dan dalam menentukan posisi transaksi dalam berbagai laporan.
Gudang
Gudang adalah field untuk menentukan dimana tempat penyimpanan stok
barang yang diterima. Field ini berperan dalam perhitungan harga pokok dan
dalam menentukan saldo stok per masing-masing gudang.
Akun Kredit
Akun Kredit merupakan Kode Akun yang akan digunakan dalam posting
jurnal ke General Ledger. Akun ini akan mengisi sisi kredit jurnal yang
dibuat, sedangkan sisi debet akan ditentukan oleh kode stok pada detail
Penerimaan Stok.
Keterangan
Keterangan merupakan text box multi baris. Field ini untuk mengentry
keterangan yang berhubungan dengan transaksi tersebut. Field keterangan
terdiri dari dua jenis, Keterangan pada header transaksi atau disebut
keterangan transaksi dan keterangan pada tabel detail transaksi atau disebut
4-9
Be-A-plus
Grid Detail
Dalam grid detail terdapat field Kode Stok, Nama Stok, Qty, Satuan, @ dan
Harga serta Keterangan (detail).
Kode Stok
Kolom Kode Stok untuk memasukkan kode stok sesuai dengan kode-kode
stok yang sudah didefenisikan di Master Stok. Kode Stok berperan dalam
menentukan beberapa hal antara lain :
a. Nama Stok yang secara otomatis dimunculkan pada kolom Nama Stok.
b. Jenis satuan yang dapat dientry pada kolom Satuan.
c. Akun debet yang akan digunakan dalam posting ke General Ledger.
Kode Stok yang belum didefenisikan dalam Master Stok ditidak dapat
digunakan atau tidak akan terdapat dalam dropdown kode stok.
Satuan/Unit
Satuan merupakan dropdown yang dapat diketik atau dipilih sesuai dengan
daftar satuan / unit yang di defenisikan untuk Kode Stok tersebut dalam
Master Stok.
Perubahan pada data Harga Satuan juga akan menghasilkan perubahan pada
data Harga dengan rumusan yang sama.
Sedangkan perubahan pada data Harga akan mempengaruhi field Harga
Satuan dengan rumus
4-10
Be-A-plus
Total
Data Total diperoleh dari hasil perhitungan semua nilai yang berada pada
kolom Harga.
4-11
Be-A-plus
Pengeluaran Stok
Pengeluaran Stok merupakan kebalikan dari Penerimaan Stok. Jika pada
Penerimaan Stok jumlah stok bertambah, maka pada Pengeluaran Stok,
jumalh stok akan berkurang. Pengeluaran Stok hanya mempengaruhi saldo
stok (Quantity dan Harga) dan tidak mempunyai pengaruh terhadap modul
lainnya kecuali modul General Ledger ditentukan oleh Debet Akun.
4-12
Be-A-plus
4-13
Be-A-plus
Catatan :
Be-A-plus melakukan perhitungan harga pokok secara
langsung pada saat transaksi Pengeluaran Stok terjadi.
tekan {Enter} atau klik pada [Simpan] dengan mouse. Anda juga
dapat mencetak data yang sudah dientry dengan klik pada [Cetak]
([Cetak] secara otomatis akan menyimpan data).
15. Untuk melanjutkan pada nomor bukti yang lain, ulangi dari
langkah 2 kembali.
4-16
Be-A-plus
Catatan :
Nomor Bukti transaksi dapat langsung dicetak sewaktu melakukan entry
data.
No Bukti
No. Bukti yang diketik harus unik dengan nomor bukti lainnya. Jika No.
Bukti yang entry merupakan nomor bukti yang sudah digunakan dalam
Pengeluaran Stok, maka data yang telah disimpan sebelumnya akan
dimunculkan dan siap di-edit.
4-17
Be-A-plus
No. Bukti ini juga harus unik dengan nomor bukti transaksi lainnya.
Karena dalam Be-A-plus semua transaksi akan di Posting ke General
Ledger maka No. Bukti transaksi antara satu form entry dengan form
entry yang lain harus berbeda (unik). Jika terdapat No Bukti transaksi
yang sama dari form entry yang lain, maka transaksi tersebut akan di tolak
sewaktu di simpan. (Lihat Appendix C : Cara Menyusun Nomor Bukti
Transaksi).
Tanggal
Tanggal transaksi diisi sesuai dengan tanggal transaksi tersebut dilakukan.
Tanggal transaksi mempunyai peran penting dalam perhitungan harga pokok
stok dan dalam menentukan posisi transaksi dalam berbagai laporan.
Gudang
Gudang adalah field untuk menentukan dari mana stok barang yang akan
dikurangi. Data ini berperan dalam perhitungan harga pokok dan dalam
menentukan saldo stok per masing-masing gudang.
Debet Akun
Debet Akun merupakan Kode Akun yang akan digunakan dalam posting
jurnal ke General Ledger. Akun ini akan mengisi sisi debet jurnal yang
dibuat, sedangkan sisi kredit akan ditentukan oleh kode stok pada detail
Pengeluaran Stok.
Keterangan
Keterangan merupakan text box multi baris. Field ini untuk mengentry
keterangan yang berhubungan dengan transaksi tersebut. Field keterangan
terdiri dari dua jenis, Keterangan pada header transaksi atau disebut
keterangan transaksi dan keterangan pada tabel detail transaksi atau disebut
sebagai keterangan detail. Keterangan header berfungsi untuk menerangkan
secara keseluruhan transaksi, sedangkan keterangan detail berfungsi untuk
menerangkan detail masing-masing stok dalam transaksi pengeluaran stok.
4-18
Be-A-plus
Grid Detail
Dalam grid detail terdapat field Kode Stok, Nama Stok, Qty, Satuan, @ dan
Harga serta Keterangan (detail).
Kode Stok
Kolom Kode Stok untuk memasukkan kode stok sesuai dengan kode-kode
stok yang sudah didefenisikan di Master Stok. Kode Stok berperan dalam
menentukan beberapa hal antara lain :
a. Nama Stok yang secara otomatis dimunculkan pada kolom Nama Stok.
b. Jenis satuan yang dapat dientry pada kolom Satuan.
c. Akun debet yang akan digunakan dalam posting ke General Ledger.
d. Harga Pokok (Harga Satuan dan Harga).
Kode Stok yang belum didefenisikan dalam Master Stok tidak dapat
digunakan atau tidak akan terdapat dalam dropdown kode stok.
Qty
Kolom Qty merupakan kolom numerik untuk memasukkan jumlah barang
yang akan dikeluarkan. Jumlah Qty barang yang dikeluarkan tidak boleh
lebih besar dari persediaan barang dalam gudang.
Satuan/Unit
Satuan merupakan dropdown yang dapat diketik atau dipilih sesuai dengan
daftar satuan / unit yang di defenisikan untuk Kode Stok tersebut dalam
Master Stok.
4-19
Be-A-plus
Total
Data Total pada bagian bawah grid merupakan total harga. Ditampilkan atau
tidaknya data ini juga tergantung pada setting parameter “Tampil harga pada
pengeluaran stok ....”.
4-20
Be-A-plus
Pindah Gudang
Perpindahan Stok dari satu gudang ke gudang yang lain merupakan kegiatan
yang sudah umum dilakukan dalam perusahaan. Keperluan untuk
memindahkan stok dari satu tempat ke tempat lain selain untuk keperluan
penyusunan kembali stok barang dalam gudang, juga diperlukan karena
kebutuhan logistik. Misalkan perpindahan persediaan barang dari gudang ke
toko karena persediaan barang tertentu di toko sudah menipis karena sudah
terjual. Dalam proses Pindah Gudang tentunya melibatkan 2 gudang berbeda,
yang mana pada gudang yang satu akan dikurangi jumlah barangnya,
sedangkan pada gudang yang lain akan ditambah. Pengurangan ini dan
pertambahan ini selain berpengaruh pada quantitiy stok, juga berpengaruh
pada harga atau nilai persediaan stok.
Data pindah gudang akan diposting juga ke General Ledger walaupun
melibatkan Debet dan Kredit pada Akun yang sama. Hal ini disebabkan
dalam Be-A-plus semua transaksi akan dicatat dalam jurnal di General
Ledger. Selain itu untuk mengantisipasi kebutuhan dimasa mendatang untuk
menangani akun persediaan yang berbeda untuk gudang yang berbeda.
4-21
Be-A-plus
4-22
Be-A-plus
Catatan :
Karena BeA-plus merupakan program terintegrasi yang
secara otomatis melakukan posting semua transaksi ke
jurnal General Ledger maka Nomor Bukti antara tiap form
entry harus unik.
4-23
Be-A-plus
4-24
Be-A-plus
4-25
Be-A-plus
Catatan :
Nomor Bukti transaksi dapat langsung dicetak sewaktu melakukan entry
data.
Proses pindah gudang merupakan proses yang sudah umum terjadi dalam
suatu perusahaan (yang mempunyai lebih dari satu gudang). Proses ini sering
tidak dicatat karena dianggap sebagai proses yang sederhana. Dalam Be-A-
plus proses ini harus di catatkan dengan form entry Pindah Gudang, karena
Be-A-plus melakukan proses perhitungan saldo per gudang dan juga proses
perhitungan harga pokok per gudang.
No Bukti
No. Bukti yang diketik harus unik dengan nomor bukti lainnya. Jika No.
Bukti yang entry merupakan nomor bukti yang sudah digunakan dalam
Pindah Gudang, maka data yang telah disimpan sebelumnya akan
dimunculkan dan siap di-edit.
No. Bukti ini juga harus unik dengan nomor bukti transaksi lainnya.
Karena dalam Be-A-plus semua transaksi akan di Posting ke General
Ledger maka No. Bukti transaksi antara satu form entry dengan form
entry yang lain harus berbeda (unik). Jika terdapat No Bukti transaksi
yang sama dari form entry yang lain, maka transaksi tersebut akan di tolak
sewaktu di simpan. (Lihat Appendix C : Cara Menyusun Nomor Bukti
Transaksi).
4-26
Be-A-plus
Tanggal
Tanggal transaksi diisi sesuai dengan tanggal transaksi tersebut dilakukan.
Tanggal transaksi mempunyai peran penting dalam perhitungan harga pokok
stok dan dalam menentukan posisi transaksi dalam berbagai laporan.
Dari Gudang
Gudang Asal (field Dari Gudang) adalah field untuk menentukan dari mana
stok barang yang akan dipindahkan, yang berarti pada Gudang tersebut Qty
dan Nilai Persediaan akan dikurangi.
Ke Gudang
Keterangan
Keterangan merupakan text box multi baris. Field ini untuk mengentry
keterangan yang berhubungan dengan transaksi tersebut. Field keterangan
terdiri dari dua jenis, Keterangan pada header transaksi atau disebut
keterangan transaksi dan keterangan pada tabel detail transaksi atau disebut
sebagai keterangan detail. Keterangan header berfungsi untuk menerangkan
secara keseluruhan transaksi, sedangkan keterangan detail berfungsi untuk
menerangkan detail masing-masing stok dalam transaksi pengeluaran stok.
Grid Detail
Dalam grid detail terdapat field Kode Stok, Nama Stok, Qty, Satuan serta
Keterangan (detail).
Kode Stok
Kolom Kode Stok untuk memasukkan kode stok sesuai dengan kode-kode
stok yang sudah didefenisikan di Master Stok. Kode Stok berperan dalam
menentukan beberapa hal antara lain :
a. Nama Stok yang secara otomatis dimunculkan pada kolom Nama Stok.
b. Jenis satuan yang dapat dientry pada kolom Satuan.
c. Harga Pokok barang yang dipindahkan (tidak ditampilkan dilayar).
Kode Stok yang belum didefenisikan dalam Master Stok tidak dapat
digunakan atau tidak akan terdapat dalam dropdown kode stok.
4-27
Be-A-plus
Qty
Kolom Qty merupakan kolom numerik untuk memasukkan jumlah barang
yang akan dipindahkan.
Satuan/Unit
Satuan merupakan dropdown yang dapat diketik atau dipilih sesuai dengan
daftar satuan / unit yang di defenisikan untuk Kode Stok tersebut dalam
Master Stok.
4-28
Be-A-plus
4-29
Be-A-plus
4-30
Be-A-plus
Catatan :
Karena BeA-plus merupakan program terintegrasi yang
secara otomatis melakukan posting semua transaksi ke
jurnal General Ledger maka Nomor Bukti antara tiap form
entry harus unik.
4-31
Be-A-plus
Grid “Ke”
13. Kolom Kode Stok merupakan kolom dropdown yang dapat dientry
maupun dipilih data yang diinginkan dari dropdown. Kode Stok
sudah harus terdefenisi dalam Master Stok sebelum dapat gunakan
pada entry ini.
14. Nama Stok akan muncul sendiri sesuai dengan pilih Kode Stok.
Nama Stok tidak dapat diedit.
15. Qty merupakan kolom numerik yang dapat Anda isi sesuai dengan
quantity barang yang diproses. Setelah Qty diisi, tekan {Enter}
untuk melanjutkan ke kolom berikutnya. Qty tidak dapat lebih
besar dari persediaan barang yang ada dalam gudang (data Dari
Gudang)
4-32
Be-A-plus
17. Kolom @ (harga satuan) dan Harga dihitung secara otomatis oleh
Be-A-plus, dan tidak dapat diisi oleh pemakai. Kolom ini tidak
akan muncul jika parameter “Tampil harga pada pengeluaran stok
....” di set ke “Tidak”.
18. Kolom Keterangan (detail) merupakan keterangan tambahan yang
dapat Anda berikan pada tiap baris data. Tekan {Enter} untuk
melanjutkan ke baris berikutnya.
19. Ulangi langkah 13 s/d 18 untuk semua detail satuan barang yang
dihasilkan di Grid “Ke”.
Catatan :
Packing/Unpacking akan melakukan varifikasi terhadap data di Grid
“Ke” dengan data dari Grid “Dari” dengan melihat ke nilai konversi
satuan untuk masing-masing jenis stok (lihat penjelasan layar
Packing/Unpacking berikut pada bab ini).
4-34
Be-A-plus
Catatan :
Nomor Bukti transaksi dapat langsung dicetak sewaktu melakukan entry
data.
No Bukti
No Bukti merupakan field yang harus diisi untuk setiap transaksi. Dalam satu
database tidak boleh terdapat dua nomor bukti transaksi yang sama. Jika
nomor bukti yang dientry adalah nomor bukti yang sudah digunakan
sebelumnya, maka data Packing/Unpacking yang sudah dientry sebelumnya
akan ditampilkan di layar untuk di-edit.
No. Bukti ini juga harus unik dengan nomor bukti transaksi lainnya.
Karena dalam Be-A-plus semua transaksi akan di Posting ke General
Ledger maka No. Bukti transaksi antara satu form entry dengan form
entry yang lain harus berbeda (unik). Jika terdapat No Bukti transaksi
yang sama dari form entry yang lain, maka transaksi tersebut akan di tolak
sewaktu di simpan. (Lihat Appendix C : Cara Menyusun Nomor Bukti
Transaksi).
4-35
Be-A-plus
Tanggal
Tanggal merupakan data transaksi yang selalu mengikuti suatu transaksi
yang berfugnsi untuk menentukan kapan terjadi transaksi tersebut.
Gudang
Gudang menerangkan dimana Proses Packing & Unpacking terjadi. Baik
data di grid “Dari” dan data grid “Ke” keduanya akan diproses dalam gudang
yang sama. Gudang dapat dipilih langsung dari dropdown yang ada.
Keterangan
Field Keterangan merupakan text box yang dapat dientry oleh user untuk
menjelaskan transaksi yang terjadi. Textbox ini merupakan multi line
textbox, sehingga jika Anda menakan {Enter} maka kursor akan berpindah
ke baris berikutnya, bukan ke object berikutkan (Grid “Dari”). Tekan {Tab}
atau gunakan klik pada mouse jika hendak pindah ke Grid “Dari”.
Grid “Dari”
Grid ini berfungsi sebagai tempat dimana Anda memasukkan data Kode
Stok, Quantity dan Satuan stok yang akan diuraikan atau di kepak
(Packing/Unpacking) menjadi satuan lain.
Qty
Quantity (Qty) diisi dengan angka numerik sesuai dengan quantity barang
yang akan diuraikan/dikepak. Quantity tidak boleh melebihi jumlah yang
tersedia dalam gudang.
4-36
Be-A-plus
Satuan
Satuan dapat dipilih dari dropdown yang ada. Data satuan untuk suatu Kode
Stok merupakan data yang telah didefenisikan pada Master Stok.
Kolom Harga Satuan dan Harga dapat dihilangkan dari layar dengan setting
pada Menu [Master] [Parameter]. Carilah Parameter “Tampil harga pada
pengeluaran stok ....” set harga parameter tersebut ke “Tidak” untuk tidak
menampilkan kolom Harga Satuan dan Harga pada entry
Packing/Unpacking.
Keterangan
Kolom Keterangan pada Grid “Dari” merupakan textbox tambahan yang
dapat diisi oleh pemakai untuk memberikan catatan kepada masing-masing
kode stok yang akan di uraikan/dikepak.
Semua daftar stok yang dimasukkan dalam Grid “Dari” akan dikurangi dari
saldo stok di gudang.
Grid “Ke”
Merupakan Grid dimana Anda mencatatkan hasil yang diperoleh dari proses
Packing/Unpacking.
Qty
Kolom Quantity (Qty) merupakan kolom numerik untuk mengisi jumlah
barang yang dihasilkan untuk satuan tertentu.
4-37
Be-A-plus
Satuan
Kolom satuan merupakan kolom dropdown yang datanya dapat dipilih di
ketik oleh pemakai. Kolom ini berpasangan dengan kolom Qty digunakan
oleh Be-A-plus untuk melakukan verifikasi kebenaran data hasil
Packing/Unpacking.
Keterangan
Keterangan pada Grid “Ke” merupakan catatan tambahan bagi pemakai jika
hendak memberikan suatu penjelasan pada masing-masing detail barang
yang dihasilkan dari proses ini.
Total Harga
Totak Harga terdiri dari dua yaitu pada Grid “Dari” dan Grid “Ke”. Kedua
field ini tidak dapat diisi yang akan dimunculkan sesuai dengan setting di
parameter “Tampil harga pada pengeluaran ...”. Total Harga Grid “Dari” dan
Total Harga Grid “Ke” harus sama sebelum transaksi ini dapat disimpan.
Hasil posting dari transaksi ini ditentukan oleh Kode Akun Persediaan dari
Master Kode Stok. Dengan rincian Kode Akun Persediaan di Grid Detail
Dari akan di jurnal di sisi kredit dan Kode Akun Persediaan di Grid Detail
Ke dan di jurnal di sisi debet. Pada umumnya posting jurnal ini tidak akan
merubah nilai akun, dan hanya berfungsi sebagai catatan transaksi saja.
4-38
Be-A-plus
Selain itu dengan adanya proses ini, akan lebih memudahkan proses audit
stok atau yang lebih sering disebut “stock taking”. Karena kita dapat
menyesuaikan kondisi packing stok untuk memudahkan perhitungan.
Dalam beberapa kasus, harga pokok dapat menjadi salah (tidak sesuai)
misalkan dalam kasus entry penjualan / pengeluaran stok yang dientry
terlebih dahulu sebelum mengentry pembelian / penerimaan stok. Dalam
kondisi ini, sering terjadi saldo stok tidak mencukupi lagi (minus) sehingga
harga pokok stok tidak dapat di hitung (nol). Sewaktu pembelian /
penerimaan stok dimasukkan kemudian (walaupun tanggal transaksinya lebih
duluan dari tanggal transaksi penjualan / pengeluaran stok) maka harga
pokok stok (nilai persediaan) akan menumpuk. Dengan demikian harga
pokok untuk pengeluaran stok barang berikut yang juga akan salah. Hal ini
dapat di illustrasikan dalam daftar berikut (diurutkan sesuai dengan waktu /
urutan entry transaksi oleh user)
Dari contoh cara entry diatas, dapat dilihat bahwa kesalahan perhitungan
harga pokok mulai terjadi pada urutan entry ke tiga dan ke empat, walaupun
tanggal transaksinya sebenarnya lebih kecil dari tanggal pembelian /
penerimaan barang (urutan ke 5). Hal ini menyebabkan kesalahan
perhitungan harga pokok akan berlanjut terus hingga saldo qty dan harga
menjadi nol (urutan ke 7).
4-39
Be-A-plus
Dari kasus-kasus ini dan beberapa kasus yang lain, maka Proses Harga
Pokok (Perhitungan Kembali Harga Pokok) perlu dilakukan.
4-40
Be-A-plus
( Diperbesar )
Kode Stok
Data yang perlu dientry adalah Kode-kode Stok yang akan direkalkulasi. Jika
data transaksi cukup banyak, lakukanlah proses terhadap masing-masing stok
secara sendiri-sendiri atau cukup pada stok yang pemakai rasakan perlu di
hitung kembali, karena jika datanya sangat banyak, maka proses perhitungan
juga akan berlangsung lama. Ketik Kode Stok atau pilih dari dropdown pada
textbox pertama. Kemudian ketik Kode Stok atau pilih dari dripdown pada
textbox kedua. Kedua data ini adalah untuk menyatakan cakupan (range)
Kode Stok yang akan direkakulasi.
Jika Anda hendak merekalkulasi semua kode stok, maka isi textbox pertama
dengan Kode Stok pertama dan textbox kedua dengan Kode Stok terakhir.
4-41
Be-A-plus
Hitung. Untuk data dengan tanggal dibawah itu, tidak dilakukan perhitungan
lagi atau nilai harga pokoknya tidak berubah.
Klik tombol perintah [Proses] untuk mulai melakukan proses rekalkulasi. Be-
A-plus akan memunculkan pesan yang menanyakan “Anda yakin akan
melakukan Proses Perhitungan HPP ?”. Untuk melanjutkan proses, klik
[Yes]. Untuk membatalkan proses, klik [No].
Pesan “Proses Perhitungan HPP selesai” akan muncul setelah selesai. Klik
[OK] untuk kembali ke layar Rekalkulasi Harga Pokok.
Catatan :
Be-A-plus melakukan proses perhitungan harga pokok berdasarkan Kode
Stok, Gudan dan Satuan persediaan barang.
4-42
Be-A-plus
Laporan Stock
Be-A-plus menyediakan beberapa jenis laporan stok sesuai dengan keperluan
pemakai secara umum. Laporan – laporan ini terdiri dari
• Kartu Stok
• Kartu Stok dengan Harga
• Daftar Saldo Stok
• Mutasi Stok
• Mutasi Stok per Gudang
• Penerimaan / Penambahan Stok
• Pengurangan / Pengeluaran Stok
• Pindah Gudang
• Transaksi Packing
• Mutasi Stok per Jenis Transaksi (Qty)
• Mutasi Stok per Jenis Transaksi (Harga)
Menampilkan Laporan
1. Klik pada Menu [Stok] [Laporan] dan klik pada [nama laporan]
sesuai dengan laporan yang ingin ditampilkan.
2. Pada monitor akan muncul Layar “Parameter Laporan”. Layar ini
berfungsi untuk menanyakan batasan-batasan laporan yang hendak
Anda tampilkan. Parameter-parameter tersebut dapat terdiri dari :
a. Combobox yang mempunyai dropdown yang dapat dipilih
dari daftar yang tersedia atau di ketik, misalkan parameter
Kode Stok.
b. Combo tanggal yang mempunyai dropdown tanggal yang
dapat di pilih atau di ketik.
c. Textbox yang harus di ketik.
d. Checkbox untuk di check atau non-check.
3. Pada bagian bawah layar terdapat tombol perintah [Cetak] dan
[Exit]
4. Klik pada [Cetak] untuk menampilkan laporan.
5. Atau klik pada [Exit] untuk membatalkan pencetakan/penampilan
laporan.
Dalam laporan Kartu Stok terdapat data Tanggal yang menyatakan tanggal
suatu transaksi terjadi. Kolom No. Bukti dan kolom Transaksi merupakan
Bukti dan Jenis trasaksi yang terjadi, Keterangan berasal dari keterangan dari
masing-masing transaksi. Apabila pada parameter gudang di tentukan semua
gudang, maka Kartu Stok akan menampilkan kode gudang transaksi tersebut.
Kolom Stok Masuk dan Stok Keluar berisikan Qty stok dalam transaksi
penerimaan atau pengeluaran barang. Kolom terakhir adalah kolom Saldo
yang menampilkan saldo stok berjalan.
4-44
Be-A-plus
Data yang ditampilkan oleh Kartu Stok dengan Harga adalah sama dengan
Laporan Kartu Stok, dengan tambahan Harga Penerimaan, Harga Pokok
Pengeluaran dan Saldo Harga Stok.
4-46
Be-A-plus
4-47
Be-A-plus
Laporan daftar stok memberikan data Kode Stok, Keterangan Stok, Unit /
Satuan, Quantity (Saldo) dan Harga (Saldo) Stok. Laporan Saldo Stok yang
ditampilkan adalah berdasarkan masing-masing unit / satuan stok.
4-48
Be-A-plus
Data yang ditampilkan dalam laporan Mutasi Stok adalah Kode Stok, Nama
Stok, Unit/Satuan, Saldo Awal, Qty Keluar, Qty Masuk, Saldo Sebelum
Penyesuaian, Qty Penyesuaian Stok, Saldo Akhir.
4-49
Be-A-plus
Data yang ditampilkan dalam laporan Mutasi Stok per Gudang adalah sama
dengan Laporan Mutasi Stok yakni Kode Stok, Nama Stok, Unit/Satuan,
Saldo Awal, Qty Keluar, Qty Masuk, Saldo Sebelum Penyesuaian, Qty
Penyesuaian Stok, Saldo Akhir.
4-52
Be-A-plus
Data yang ditampilkan dalam laporan ini adalah Tanggal, Nomor Bukti,
Gudang dan Keterangan di bagian header. Data Kode Stok, Nama Stok, Qty,
Satuan, Harga @, Harga dan Keterangan detail dibagian detail transaksi.
Laporan ini diurutkan sesuai dengan tanggal transaksi.
4-53
Be-A-plus
Data yang ditampilkan dalam laporan ini adalah Tanggal, Nomor Bukti,
Gudang dan Keterangan di bagian header. Data Kode Stok, Nama Stok, Qty,
Satuan, Harga @, Harga dan Keterangan detail dibagian detail transaksi.
Laporan ini diurutkan sesuai dengan tanggal transaksi.
4-54
Be-A-plus
Data yang ditampilkan dalam laporan ini adalah Tanggal, Nomor Bukti, Dari
Gudang, Ke Gudang (Gudang Tujuan) dan Keterangan di bagian header.
Data Kode Stok, Nama Stok, Qty, Satuan, Harga @, Harga dan Keterangan
detail dibagian detail transaksi.
Laporan ini diurutkan sesuai dengan tanggal transaksi.
4-55
Be-A-plus
Data yang ditampilkan disini adalah data yang sama dengan entry transaksi
Packing/Unpacking. Yaitu No. Bukti transaksi, Tanggal, Gudang dan
Keterangan di bagaian heading. Kode Stok, Nama Stok, Qty, Sattuan, Harga
@, Harga dan Keterangan deail pada bagian Packing “Dari”. Serta Kode
Stok, Nama Stok, Qty, Sattuan, Harga @, Harga dan Keterangan deail pada
bagian Packing “Ke”.
4-56
Be-A-plus
Data yang ditampilkan pada laporan ini merupakan data rangkuman per
cakupan tanggal transaksi yang dipilih pada parameter laporan, kemudian
dirangkum untuk masing-masing kode stok.
4-57
Be-A-plus
4-58
Be-A-plus
Data yang ditampilkan pada laporan ini merupakan data rangkuman per
cakupan tanggal transaksi yang dipilih pada parameter laporan, kemudian
dirangkum untuk masing-masing kode stok.
4-59
Be-A-plus
4-60
Be-A-plus
BAB 5. PEMBELIAN
Pembelian
Dalam kegiatan bisnis, pembelian merupakan hal penting yang harus
dilakukan. Baik untuk perusahaan dagang yang perlu membeli barang
dagangan maupun untuk perusahan industri yang perlu membeli bahan baku
untuk keperluan produksi.
5-1
Be-A-plus
5-2
Be-A-plus
Pembelian Barang
Berbeda dengan Penerimaan Barang, entry Pembelian selain berfungsi untuk
menambah stok / persediaan barang, juga akan menimbulkan Hutang Dagang
pada Supplier. Oleh sebab itu, dalam entry Pembelian, selain mengisi data
stok yang dibeli, user juga harus mengisi data Supplier (Kode Supplier).
Proses lanjutan dari pembelian adalah pembayaran hutang yang dilakukan
dalam menu Account Payable.
5-3
Be-A-plus
5-4
Be-A-plus
Catatan :
Karena BeA-plus merupakan program terintegrasi yang
secara otomatis melakukan posting semua transaksi ke jurnal
General Ledger maka Nomor Bukti antara tiap form entry
harus unik.
5-5
Be-A-plus
5-6
Be-A-plus
15. Kolom % Discount dapat diisi dengan angka numerik (0% s/d
100%) untuk menghitung jumlah discount yang ditampilkan
pada kolom Nominal Discount.
16. Kolom Nominal Discount ditampilkan secara otomatis jika
Persen Discount dientry. Nominal Discount dapat dientry dan
Be-A-plus secara otomatis akan menghitung persen discount dan
menampilkan pada kolom % Discount.
17. Total Nominal juga akan dihitung secara otomasi dengan rumus
perhitungan :
Bagian Footer
20. Sub Total merupakan textbox yang menampilkan jumlah kolom
Total Nominal. Data ini hanya untuk informasi dan tidak dapat
diedit.
21. Discount (%) merupakan textbox yang dapat dientry dengan
angka numerik. Angka ini merupakan persentasi discount yang
dihitung dari Sub Total. Hasil perhitungan akan ditampilkan
pada textbox Discount.
22. Textbox Discount akan dimunculkan sendiri oleh Be-A-plus
sesuai dengan persentasi discount yang Anda entry sebelumnya.
Sebaliknya jika data ini dapat Anda entry maka Be-A-plus akan
maka Be-A-plus akan menghitung dan menampilkan persen
discount.
23. PPN (%) merupakan textbox yang dapat dientry dengan angka
numerik. Secara default angka % PPN akan muncul sendiri
sesuai dengan setting pada parameter “PPN Pembelian (%)” dan
dapat diedit oleh user. Be-A-plus secara otomatis akan
menghitung nominal PPN sesuai dengan rumus
5-7
Be-A-plus
5-8
Be-A-plus
Catatan :
[Cetak] secara otomatis menyimpan data sebelum di cetak.
12. Ulangi langkah 2 s/d 5 untuk mencetak bukti transaksi yang lain.
Catatan :
Nomor Bukti transaksi dapat langsung dicetak sewaktu melakukan
entry data.
No. Bukti
Nomor Bukti merupakan nomor kunci pada transaksi Pembelian Barang.
Nomor ini dapat di sesuaikan dengan Nomor Faktur Pembelian dari Supplier
atau disusun sediri oleh pemakai. Pada umumnya dianjurkan untuk
menyusun sendiri nomor bukti pembelian supaya nomor ini unik. Sedangkan
nomor Faktur Pembelian dari Supplier biasanya cukup dicatat pada
Keterangan.
Nomor Bukti Pembelian tidak boleh sama satu dengan lainnya, karena Be-A-
plus hanya mengenal satu nomor transaksi untuk satu faktur. Jika Nomor
Bukti yang dimasukkan adalah nomor bukti yang sudah ada, maka Be-A-plus
akan menampilkan data faktur yang sudah ada untuk diedit.
Nomor Bukti ini juga harus berbeda dengan nomor bukti entry transaksi yang
lain. Hal ini disebabkan oleh karena Be-A-plus secara otomatis akan mem-
posting (menjurnal) semua transaksi ke modul General Ledger (lihat
Appendix C : Cara Menyusun Nomor Bukti).
Tanggal
Field Tanggal dapat diisi dengan tanggal faktur atau tanggal
pembelian/penerimaan barang. Pada umumnya tanggal yang digunakan
adalah tanggal faktur pembelian.
Gudang
Gudang dalam layar Pembelian Barang merupakan tempat penerimaan /
penyimpanan barang yang dibeli. Dengan demikian persediaan pada gudang
tersebut akan bertambah sesuai dengan jumlah barang pada faktur
pembelian.
5-10
Be-A-plus
Keterangan
Keterangan merupakan textbox yang bebas Anda gunakan untuk
mengentikkan suatu catatan. Keterangan hanya merupakan data tambahan
dan tidak berpengaruh terhadap proses dalam program Be-A-plus.
5-11
Be-A-plus
Anda dapat memilih salah satu Kode Stok dari dropdown atau ketik langsung
Kode Stok barang yang dibeli. Setelah diisi, Be-A-plus akan menampilkan
Nama Stok secara otomatis pada kolom berikutnya. Selain itu, daftar pada
dropdown satuan juga akan disusun sesuai dengan defenisi satuan pada
Master Kode Stok.
Quantity
Quantity merupakan nilai numerik yang menyatakan jumlah fisik barang
yang dibeli. Quantity ini akan ditambahkan ke daftar saldo stok (quantity)
sesuai dengan Satuan dan Gudang.
Satuan
Satuan barang merupakan combobox yang mempunyai dropdown pilihan
sesuai dengan Kode Stok-nya. Anda tinggal memilih atau ketik jenis Satuan
sesuai dengan faktur pembelian.
5-12
Be-A-plus
Total Nominal
Kolom Total Nominal berisikan nilai pembelian akhir untuk suatu item
barang tertentu. Total Nominal adalah Total (harga) dikurangi dengan
Nominal Discount. Dengan demikian perubahan pada kedua data tersebut
akan mempengaruhi Total Nominal. Tetapi sebaliknya, perubahan pada Total
Nominal akan merubah nilai Nomianl Discount saja.
Keterangan Detail
Keterangan detail berfungsi sebagai tambahan keterangan yang dapat Anda
berikan pada masing-masing item pembelian.
Discount
Discount yang terdiri dari Persen dan Nominal merupakan nilai discount dari
Sub Total, jadi dapat dikatakan bahwa Discount pada bagian footer ini
berlaku untuk keseluruhan form Pembelian. Discount ini juga akan
mempunyai jurnal tersendiri dalam General Ledger. Persen Discount dan
Nominal Discount merupakan dua field yang saling berhubungan sehingga
perubahan pada salah satu field akan mempengaruhi field yang lain dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Angka 100 digunakan untuk menjaga nilai tampilan pada persen Discount
yang disajikan dalam angka bulat.
5-13
Be-A-plus
PPN
Dua field berikutnya adalah filed Persen PPN dan Nominal PPN. Sama
seperti Discount, kedua field ini juga saling berhubungan dan bahkan
mempunyai hubungan dengan Discount, karena nominal yang digunakan
sebagai basis perhitungan PPN adalah Sub Total – Nominal Discount,
sehingga rumusnya adalah :
No Jurnal : BELI-01
Tanggal : 14-Mar-2004
Kode Akun Keterangan Akun Debet Kredit
1131 Persedian 8,000
2111 Hutang Dagang 7,700
6111-02 Pendapatan Discount 1,000
1190 PPN Pembelian/ PPN Masuk 700
Dari contoh diatas, Kode Akun Persedian (1132) adalah ditentukan oleh
Kode Stok yang dibeli dan akun tersebut adalah Akun Pembelian / Akun
Persediaan yang didefenisikan dalam Master Stok. Nominal (Debet)
merupakan angka pada kolom Total Nominal pada bagian Detail form entry
Pembelian. Akun ini dapat terdiri dari beberapa baris dan akun-nya juga
dapat berbeda-beda sesuai dengan jumlah kode barang yang dientry dalam
satu form Pembelian.
5-14
Be-A-plus
Kode Akun Hutang Dagang (2111) adalah akun yang ditentukan oleh Kode
Supplier melalui defenisi di Master Supplier.
Akun Pendapatan Discount merupakan kode akun yang didefenisikan di
Parameter “Akun Discount Pembelian”. Nominal Pendapat Discount ini
merupakan nominal discount pada field Discount di bagian footer form entry
Pembelian.
Hutang Dagang
Selain Jurnal Modul General Ledger, Pembelian Barang juga akan mengirim
data pada Modul Hutang (Hutang Dagang). Data hutang yang dikirim oleh
Pembelian Barang adalah Kode Supplier (Relasi), Tanggal, Tanggal Jatuh
Tempo serta total nominal faktur pembelian (Total).
Rangkuman
Layar entry Pembelian Barang digunakan untuk memasukkan data faktur
pembelian. Pembelian Barang mempunyai pengaruh antara lain :
1. Saldo Stok (quantity dan harga) bertambah sesuai dengan Kode
Stok, Gudang dan Satuan.
2. Jurnal Pembelian timbul secara otomatis pada Modul General
Ledger
3. Hutang Dagang bertambah dan secara otomatis akan timbul pada
Modul Hutang.
5-15
Be-A-plus
Retur Pembelian
Retur Pembelian adalah kebalikan dari Pembelian, yang mana jika
Pembelian berfungsi untuk menambah Persediaan / Stok, maka Retur
Pembelian akan mengurangi Persediaan / Stok.
Dalam Be-A-plus Retur Pembelian mempunyai dua jenis yaitu :
1. Retur Pembelian dengan No. Bukti Pembelian.
2. Retur Pembeian tanpa No. Bukti Pembelian
5-16
Be-A-plus
5-17
Be-A-plus
5-18
Be-A-plus
Catatan :
Karena BeA-plus merupakan program terintegrasi yang
secara otomatis melakukan posting semua transaksi ke
jurnal General Ledger maka Nomor Bukti antara tiap form
entry harus unik.
5-20
Be-A-plus
Catatan :
Kolom @ (harga satuan) dan Total hanya dapat dientry jika
No. Beli tidak dientry. Jika No. Beli dientry, maka kedua
kolom ini akan menampilkan informasi harga sesuai
dengan nominal pada Pembelian Barang dan tidak dapat
diedit.
16. Kolom % Discount dapat diisi dengan angka numerik (0% s/d
100%) untuk menghitung jumlah discount yang ditampilkan pada
kolom Nominal Discount. Kolom ini hanya dapat diisi jika No.
Beli tidak dientry.
17. Kolom Nominal Discount ditampilkan secara otomatis jika Persen
Discount dientry. Nominal Discount dapat dientry dan Be-A-plus
secara otomatis akan menghitung persen discount dan
menampilkan pada kolom % Discount. Sama seperti kolom % Disk
kolom ini juga hanya biasa di edit jika No. Beli dientry.
18. Total Nominal juga akan dihitung secara otomasi dengan rumus
perhitungan :
Bagian Footer
21. Sub Total merupakan textbox yang menampilkan jumlah kolom
Total Nominal. Data ini hanya untuk informasi dan tidak dapat
diedit.
22. Discount (%) merupakan textbox yang dapat dientry dengan angka
numerik. Angka ini merupakan persentasi discount yang dihitung
dari Sub Total. Hasil perhitungan akan ditampilkan pada textbox
Discount.
23. Textbox Discount akan dimunculkan sendiri oleh Be-A-plus sesuai
dengan persentasi discount yang Anda entry sebelumnya.
Sebaliknya jika data ini dapat Anda entry maka Be-A-plus akan
5-21
Be-A-plus
5-22
Be-A-plus
Catatan :
[Cetak] secara otomatis menyimpan data sebelum di cetak.
18. Ulangi langkah 2 s/d 5 untuk mencetak bukti transaksi yang lain.
Catatan :
Nomor Bukti transaksi dapat langsung dicetak sewaktu melakukan entry
data.
5-23
Be-A-plus
No. Bukti
No. Bukti merupakan field kunci yang harus berisikan Nomor Bukti yang
unik terhadap No. Bukti lainnya pada Retur Pembelian dan juga terhadap No.
Bukti pada transaksi lainnya. Jika No. Bukti yang dientry adalah nomor bukti
retur pembelian yang sudah dientry sebelumnya, maka data tersebut akan
ditampilkan dilayar untuk dapat diedit oleh user. Jika No. Bukti tersebut
merupakan nomor bukti yang sudah dipakai oleh transaksi lainnya, maka
data transaksi yang dientry ini akan ditolak pada saat menyimpan data
dengan error message yang menyatakan data tersebut tidak dapat disimpan.
Tanggal
Tanggal dientry sesuai dengan tanggal transaksi retur pembelian. Tanggal
sangat berperan dalam menentukan posisi / urutan perhitungan stok terutama
untuk menghitung harga pokok (lihat penjelasan mengenai Perhitungan
Harga Pokok di Bab tentang menu Stok).
No. Beli
No. Beli merupakan Nomor Bukti Pembelian yang telah dientry sebelumnya.
Model entry selanjutnya sangat dipengaruhi oleh ada tidaknya No. Beli di
masukkan. Jika No. Beli dientry maka data pembelian akan dijadikan sebagai
pedoman untuk pengisian data Retur Pembelian. Dengan kata lain bahwa
pengisian data lainnya tidak akan bebas karena dibatasi oleh data dari
pembelian. Batasan ini diperlukan untuk mengontrol retur yang misalnya
retur kode stok yang tidak ada dalam data Pembelian atau retur yang
Quantity-nya lebih besar dari Quantity saat Pembelian.
Sedangkan sebaliknya jika No. Beli tidak dientry, maka data selanjutnya
lebih bebas dientry, karena tidak ada batasan kontrol dari faktur pembelian.
Supplier
Kode Supplier dapat dientry atau dipilih dari drop down (jika No.Beli tidak
di entry) sesuai dengan kode yang telah didefenisikan dalam Master Supplier
dan Customer. Nama supplier akan muncul setelah kode stok dientry.
5-24
Be-A-plus
Gudang
Gudang dientry sesuai dengan ke gudang mana stok yang diretur tersebut
dikeluarkan. Hal ini berguna bagi Be-A-plus untuk dapat melakukan
perhitungan saldo stok pada masing-masing gudang dan juga untuk
melakukan perhitungan harga pokok.
Keterangan
Keterangan di header merupakan keterangan yang berfungsi untuk
menjelaskan tentang trasaksi retur pembelian tersebut.
Anda dapat perhatikan bahwa jumlah Kode Stok yang ditampilkan oleh
dropdown adalah berbeda untuk entry Retur Pembelian dengan No. Beli dan
tanpa No. Beli. Jika No. Beli di entry, maka Kode Stok yang ditampilkan
hanya sedikit saja, yaitu Kode Stok yang tercantum dalam faktur Pembelian
Barang saja. Sedangkan jika No. Beli tidak dientry, maka Kode Stok akan
berisikan daftar semua Kode Stok yang terdapat pada Master Stok.
Nama Stok akan dimunculkan secara otomasi setelah Kode Stok di pilih / di
entry.
Quantity
Kolom Quantity dapat diisi dengan angka numerik sesuai dengan jumlah
quantity fisik yang diretur ke supplier. Tetapi jika No. Beli dientry maka
Quantity dibatasi hanya maksimun sebanyak jumlah stok yang tersisa dari
pembelian. Apabila sebelumnya sudah terdapat retur terhadap nomor bukti
dan kode stok yang sama maka quantity retur tersebut diperhitungkan juga
dalam sisa quantity pembelian.
Satuan
Satuan atau Unit menentukan jenis satuan barang yang diretur. Kolom satuan
harus disesuaikan dengan satuan barang yang dibeli (jika No. Beli di entry)
5-25
Be-A-plus
Jika No. Beli tidak entry, maka Kolom Harga satuan dan Total dapat dientry
sendiri oleh pemakai. Perubahan terhadap Harga Satuan akan berpengaruh
terhadap Total dan sebaliknya perubahan terhadap Total juga akan
berpengaruh terhadap Harga Satuan. Perubahan Qty juga akan mengubah
Harga. Rumusan hubungan ketiga field tersebut adalah :
5-26
Be-A-plus
Total Nominal
Kolom Total Nominal merupakan total akhir untuk satu baris data detail.
Kolom ini dihitung dengan rumus :
Dengan demikian jika terjadi perubahan pada Total Nominal, maka angka
Nominal Discount juga akan berubah dan pada gilirannya angka Persen
Discount juga akan dihitung kembali.
Catatan :
Field Harga Satuan, Total, Persen Discount, Nominal Discount dan Total
Nominal tidak dapat di edit jika No. Beli di entry. Data ini akan dihitung
dan ditampilkan secara otomatis oleh Be-A-plus.
Keterangan detail
Kolom terakhir adalah kolom Keterangan detail yang berfungsi sebagai text
box bagi user untuk memasukkan keterangan yang diperlukan untuk baris
detail tersebut.
Discount
Discount yang terdiri dari Persen dan Nominal merupakan nilai discount dari
Sub Total, jadi dapat dikatakan bahwa Discount pada bagian footer ini
berlaku untuk keseluruhan form Retur Pembelian. Discount ini juga akan
mempunyai jurnal tersendiri dalam General Ledger. Persen Discount dan
Nominal Discount merupakan dua field yang saling berhubungan sehingga
perubahan pada salah satu field akan mempengaruhi field yang lain dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
5-27
Be-A-plus
Angka 100 digunakan untuk menjaga nilai tampilan pada persen Discount
yang disajikan dalam angka bulat.
PPN
Dua field berikutnya adalah filed Persen PPN dan Nominal PPN. Sama
seperti Discount, kedua field ini juga saling berhubungan dan bahkan
mempunyai hubungan dengan Discount, karena nominal yang digunakan
sebagai basis perhitungan PPN adalah Sub Total – Nominal Discount,
sehingga rumusnya adalah :
Persen PPN dapat di-set secara default di Parameter “PPN Pembelian (%)”.
Total Retur Pembelian ini merupakan nilai yang dianggap sebagai piutang
supplier. Nilai nominal ini akan di posting ke Modul Piutang Dagang.
Sebagai catatan bahwa pada Pembelian Barang diperoleh Hutang Dagang,
maka pada Retur Pembelian diperoleh Piutang Dagang. Hutang dan Piutang
Dagang ini dapat dikelompokan bersama dalam Grouping Hutang dan
Piutang untuk mendapatkan nilai Sisa Hutang (Piutang) pada Supplier
(Relasi).
5-28
Be-A-plus
No Jurnal : RB001
Tanggal : 17-Mar-2004
Kode Akun Keterangan Akun Debet Kredit
1131 Persedian 800
2111 Hutang Dagang 770
6111-02 Biaya/Pendapatan Discount 100
1190 PPN Pembelian/ PPN Masuk 70
Dari contoh diatas, Kode Akun Persedian (1132) adalah ditentukan oleh
Kode Barang yang dibeli dan akun tersebut adalah Akun Retur Pembelian
yang didefenisikan dalam Master Stok. Nominal (Kredit) Akun Persediaan
ini merupakan angka dari Total Nominal di bagian Detail form entry Retur
Pembelian. Akun ini dapat terdiri dari beberapa baris dan akun-nya juga
dapat berbeda-beda sesuai dengan jumlah kode barang yang dientry dalam
satu form Retur Pembelian.
Kode Akun Hutang Dagang (2111) adalah akun yang ditentukan oleh Kode
Supplier (Relasi) melalui defenisi di Master Supplier dan Master Customer.
Akun Pendapatan Discount merupakan kode akun yang didefenisikan di
Parameter “Akun Discount Retur Pembelian”. Nominal Pendapatan Discount
ini merupakan nominal discount pada field Nominal Discount di bagian
footer form entry Retur Pembelian.
Akun PPN Retur Pembelian juga merupakan kode akun yang didefenisikan
di Parameter “Akun PPN Retur Pembelian”. Nominal PPN juga merupakan
Nominal PPN di bagian footer form entry Retur Pembelian.
Selain itu, Retur Pembelian juga akan menghitung harga pokok barang yang
diretur berdasarkan kondisi stok yang ada pada saat itu, dan akan membuat
jurnal tambahan seperti :
Kode Akun Keterangan Akun Debet Kredit
1131 Persedian 550*
5111 Harga Pokok 550*
5-29
Be-A-plus
5-30
Be-A-plus
Laporan Pembelian
Be-A-plus menyediakan beberapa jenis laporan untuk Pembelian sesuai
dengan kebutuhan pemakai pada umumnya. Laporan-laporan ini terdiri dari :
• Transaksi Pembelian
• Transaksi Retur Pembelian
• Pembelian per Supplier
• Rekapitulasi Pembelian per Supplier
• Rekapitulasi Pembelian per Stok
• Pembelian per Supplier per Jenis Transaksi
• Pembelian per Stok per Jenis Transaksi
Menampilkan Laporan
6. Klik pada Menu [Pembelian] [Laporan] dan klik pada [nama
laporan] sesuai dengan laporan yang ingin ditampilkan.
7. Pada monitor akan muncul Layar “Parameter Laporan”. Layar
ini berfungsi untuk menanyakan batasan-batasan laporan yang
hendak Anda tampilkan. Parameter-parameter tersebut dapat
terdiri dari :
a. Combobox yang mempunyai dropdown yang dapat dipilih
dari daftar yang tersedia atau di ketik, misalkan parameter
Kode Stok.
b. Combo tanggal yang mempunyai dropdown tanggal yang
dapat di pilih atau di ketik.
c. Textbox yang harus di ketik.
d. Checkbox untuk di check atau non-check.
8. Pada bagian bawah layar terdapat tombol perintah [Cetak] dan
[Exit]
9. Klik pada [Cetak] untuk menampilkan laporan.
10. Atau klik pada [Exit] untuk membatalkan
pencetakan/penampilan laporan.
5-31
Be-A-plus
5-32
Be-A-plus
5-33
Be-A-plus
5-35
Be-A-plus
Laporan ini menampilkan data stok barang yang dibeli dari masing-masing
supplier. Dapat dilihat bahwa data quantity dan nominal akan ditampilkan
dalam tanda kurung (minus) jika data tersebut berasal dari Retur Pembelian.
Dari laporan ini dapat dilihat nilai pembelian (nilai persedian stok) yang
dikelompokkan berdasaran asal barang tersebut dibeli (supplier).
5-36
Be-A-plus
5-37
Be-A-plus
Dengan demikian dari laporan ini kita dapat melihat data pembelian dan total
pembelian terhadap suatu kode stok dalam jangka waktu tertentu.
Laporan Pembelian per Supplier per Jenis Transaksi
Laporan ini menampilkan rangkuman nilai pembelian dan retur pembelian,
termasuk Discount dan PPN dari masing-masing Supplier per periode
tertentu.
Parameter laporan yang perlu dientry adalah batasan Kode Supplier (Relasi)
dan batasan tanggal data yang hendak dicetak.
Laporan ini menampilkan data transaksi Pembelian dan Retur Pembelian per
supplier dengan membagi nominal transaksi Pembelian dan nominal
transaksi Retur Pembelian serta Total Nilai Pembelian (setelah dikurangi
dengan retur) per batasan periode dari parameter laporan.
Dengan laporan ini kita dapat mengetahui nilai hutang dagang yang timbul
dari seseorang supplier selama periode tertentu.
Pada bagian akhir laporan terdapat total yang menunjukkan jumlah
pembelian, retur pembelian dan total (pembelian – retur) atau total hutang
yang timbul selama periode tertentu.
5-38
Be-A-plus
Parameter laporan yang diperlukan adalah cakupan (range) kode stok dan
cakupan (range) tanggal transksi yang akan diproses untuk laporan.
5-39
Be-A-plus
Jika pada Laporan Pembelian per Supplier ditampilkan nilai nominal hutang
per supplier yang timbul dari pembelian, maka pada Laporan Pembelian per
Stok ditampilkan nominal persediaan yang diperoleh dari pembelian. Kedua
angka ini berbeda, karena pada Laporan Pembelian per Stok, Discount dan
PPN faktur Pembelian Barang dan Retur tidak diperhitungkan. Nominal yang
dipergunakan adalah nominal yang mengupdate ke persediaan barang yaitu
Nominal per detail masing-masing stok dalam faktur Pembelian Barang dan
Retur.
Data-data yang ditampilkan pada laporan ini adalah Kode Stok, Nama Stok,
Satuan, Quantity dan Harga Pembelian serta Quantity dan Harga Retur dan
selisih (Total) Quantity dan Harga. Pada bagian akhir laporan tedapat total
Harga Pembelian, Retur dan nilai nominal selisihnya atau total nominal
pertambahan harga pada persediaan barang.
5-40
Be-A-plus
Rangkuman
Menu Pembelian merupakan menu berisikan transaksi yang berhubungan
dengan perolehan barang stok dari pihak lain serta laporan-laporannya.
Pembelian dan Retur mempunyai hubungan dengan :
1. Persediaan Barang (Inventory Control)
2. Hutang Dagang yang timbul dari pembelian
3. Piutang Dagang yang timbul dari retur pembelian
4. General Ledger dengan posting jurnal yang dilakukan.
Oleh sebab hubungan ini, maka kita perlu mempersiapkan beberapa data
yang diperlukan, antara lain :
1. Master COA
2. Master Stok
3. Master Gudang
4. Master Supplier & Master Customer
5. Master Akun Laba Rugi
6. Setting Parameter :
a. Akun Discount Pembelian
b. Akun PPN Pembelian
c. Akun Discount Retur Pembelian
d. Akun PPN Retur Pembelian
e. PPN Pembelian (%)
5-41
Be-A-plus
BAB 6. PENJUALAN
Penjualan
Penjualan merupakan kegiatan bisnis yang paling penting. Karena dengan
penjualan, suatu perusahaan dapat menhasilkan keuntungan. Baik untuk
perusahaan dagang yang perlu menjual barang dagangan maupun untuk
perusahan industri yang perlu menjual hasil produksi dan perusahaan jasa
yang menjual pelayanan.
6-1
Be-A-plus
Penjualan
Entry Penjualan digunakan untuk memasukkan data faktur penjualan barang.
Berbeda dengan Pengeluaran Barang pada Menu [Stok] yang hanya
mengurangi saldo Stok, Penjualan selain mengurangi saldo stok, juga
menambah piutang dagang dan hasil penjualan dalam General Ledger.
6-3
Be-A-plus
Catatan :
Karena BeA-plus merupakan program terintegrasi yang secara
otomatis melakukan posting semua transaksi ke jurnal General
Ledger maka Nomor Bukti antara tiap form entry harus unik.
6-5
Be-A-plus
Bagian Footer
1. Sub Total merupakan textbox yang menampilkan jumlah kolom
Total Nominal. Data ini hanya untuk informasi dan tidak dapat
diedit.
2. Discount (%) merupakan textbox yang dapat dientry dengan angka
numerik. Angka ini merupakan persentasi discount yang dihitung
dari Sub Total. Hasil perhitungan akan ditampilkan pada textbox
Discount.
3. Textbox Discount akan dimunculkan sendiri oleh Be-A-plus sesuai
dengan persentasi discount yang Anda entry sebelumnya.
Sebaliknya jika data ini dapat Anda entry maka Be-A-plus akan
maka Be-A-plus akan menghitung dan menampilkan persen
discount.
4. PPN (%) merupakan textbox yang dapat dientry dengan angka
numerik. Secara default angka % PPN akan muncul sendiri sesuai
dengan setting pada parameter “PPN Penjualan (%)” dan dapat
diedit oleh user. Be-A-plus secara otomatis akan menghitung
nominal PPN sesuai dengan rumus
6-7
Be-A-plus
6-8
Be-A-plus
Catatan :
[Cetak] secara otomatis menyimpan data sebelum di cetak.
Catatan :
Nomor Bukti transaksi dapat langsung dicetak sewaktu
melakukan entry data.
6-9
Be-A-plus
No. Bukti
Nomor Bukti merupakan nomor kunci pada transaksi Penjualan. Nomor ini
merupakan Nomor Faktur Penjualan kepada Customer. Nomor Bukti
Penjualan tidak boleh sama satu dengan lainnya, karena Be-A-plus hanya
mengenal satu nomor transaksi untuk satu faktur. Jika Nomor Bukti yang
dimasukkan adalah nomor bukti yang sudah ada, maka Be-A-plus akan
menampilkan data faktur yang sudah ada untuk diedit.
Nomor Bukti ini juga harus berbeda dengan nomor bukti entry transaksi yang
lain. Hal ini disebabkan oleh karena Be-A-plus secara otomatis akan mem-
posting (menjurnal) semua transaksi ke modul General Ledger (lihat
Appendix C : Cara Menyusun Nomor Bukti).
Tanggal
Field Tanggal dapat diisi dengan tanggal faktur atau tanggal penjualan.
Tanggal transaksi mempunyai hubungan yang erat dengan Master Akun
Laba Rugi, karena semua transaksi penjualan secara langsung akan diposting
ke jurnal General Ledger dan seterusnya General Ledger akan memeriksa
tanggal transaksi ini terhadap defenisi Akun Laba Rugi pada bulan
bersangkutan. Oleh sebab itu, pada Master Akun Laba Rugi sudah harus
didefenisikan daftar Akun Laba Rugi untuk bulan tertentu sesuai denan
Tanggal ini. Jika tidak, maka transaksi ini akan ditolak sewaktu menyimpan
data.
Gudang
Gudang dalam layar Penjualan merupakan tempat pengeluaran barang yang
dijual. Dengan demikian persediaan pada gudang tersebut akan berkurang
sesuai dengan jumlah barang pada faktur penjualan.
6-10
Be-A-plus
Keterangan
Keterangan merupakan textbox yang bebas Anda gunakan untuk
mengentikkan suatu catatan. Keterangan hanya merupakan data tambahan
dan tidak berpengaruh terhadap proses dalam program Be-A-plus.
Quantity
Quantity merupakan nilai numerik yang menyatakan jumlah fisik barang
yang dijual. Quantity ini akan dikurangai dari daftar saldo stok (quantity)
sesuai dengan Satuan dan Gudang.
Satuan
Satuan barang merupakan combobox yang mempunyai dropdown pilihan
sesuai dengan Kode Stok-nya. Anda tinggal memilih atau ketik jenis Satuan
sesuai dengan faktur penjualan.
6-11
Be-A-plus
Total Nominal
Kolom Total Nominal berisikan nilai penjualan akhir untuk suatu item
barang tertentu. Total Nominal adalah Total (harga) dikurangi dengan
Nominal Discount. Dengan demikian perubahan pada kedua data tersebut
akan mempengaruhi Total Nominal. Tetapi sebaliknya, perubahan pada Total
Nominal akan merubah nilai Nomianl Discount saja.
Keterangan Detail.
Keterangan detail berfungsi sebagai tambahan catatan yang dapat Anda
berikan pada masing-masing item penjualan.
6-12
Be-A-plus
Discount
Discount yang terdiri dari Persen dan Nominal merupakan nilai discount dari
Sub Total, jadi dapat dikatakan bahwa Discount pada bagian footer ini
berlaku untuk keseluruhan form Penjualan. Discount ini juga akan
mempunyai jurnal tersendiri dalam General Ledger. Persen Discount dan
Nominal Discount merupakan dua field yang saling berhubungan sehingga
perubahan pada salah satu field akan mempengaruhi field yang lain dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Angka 100 digunakan untuk menjaga nilai tampilan pada persen Discount
yang disajikan dalam angka bulat.
PPN
Dua field berikutnya adalah filed Persen PPN dan Nominal PPN. Sama
seperti Discount, kedua field ini juga saling berhubungan dan bahkan
mempunyai hubungan dengan Discount, karena nominal yang digunakan
sebagai basis perhitungan PPN adalah Sub Total – Nominal Discount,
sehingga rumusnya adalah :
6-13
Be-A-plus
No Jurnal : JUAL-01
Tanggal : 23-Mar-2004
Kode Akun Keterangan Akun Debet Kredit
4111 Penjualan 10,000
1121 Piutang Dagang 9,900
5211 Biaya Discount 1,000
2122 PPN Penjualan / Keluar 900
Dari contoh diatas, Kode Akun Penjualan (4111) ditentukan oleh Kode
Barang yang dijual dan akun tersebut adalah Akun Penjualan yang
didefenisikan dalam Master Stok. Nominal (Kredit) merupakan angka pada
kolom Total Nominal pada bagian Detail form entry Penjualan. Akun ini
dapat terdiri dari beberapa baris dan akun-nya juga dapat berbeda-beda
sesuai dengan jumlah kode barang yang dientry dalam satu form Penjualan.
Kode Akun Piutang Dagang (1121) adalah akun yang ditentukan oleh Kode
Customer melalui defenisi di Master Customer.
Akun PPN Penjualan / Keluar (2122) juga merupakan kode akun yang
didefenisikan di Parameter “Akun PPN Penjualan”. Nominal PPN juga
merupakan Nominal PPN di bagian footer form entry Penjualan.
6-14
Be-A-plus
Selain jurnal diatas, Be-A-plus secara otomatis akan membuat jurnal untuk
harga pokok penjualan. Jurnal tersebut langsung ditambahkan pada jurnal
diatas (nomor jurnal yang sama). Bentuk jurnal tersebut adalah :
Kedua kode akun ini (1131 dan 5111) ditentukan pada Master Stok yaitu
pada field Kode Akun Persediaan dan Kode Akun Harga Pokok.
Piutang Dagang
Selain Jurnal Modul General Ledger, pada Modul Piutang Dagang juga ada
penambahan data. Data Piutang ini secara otomatis ditambahkan oleh
transaksi Penjualan. Data yang dikirim ke Modul Piutang Dagang adalah
Kode Customer (Relasi), Tanggal, Tanggal Jatuh Tempo serta nominal faktur
penjualan (Total) yang akan menjadi moninal piutang.
Rangkuman
Layar entry Penjualan digunakan untuk memasukkan data dari faktur
penjualan. Penjualam mempunyai pengaruh pada :
1. Saldo Stok (quantity dan harga) berkurang sesuai dengan Kode
Stok, Gudang dan Satuan.
2. Jurnal Penjualan timbul secara otomatis pada Modul General
Ledger
3. Piutang Dagang bertambah dan secara otomatis akan timbul pada
Modul Piutang.
6-15
Be-A-plus
Retur Penjualan
Retur Penjualan adalah kebalikan dari Penjualan, yang mana jika Penjualan
akan mengurangi jumlah Persediaan / Stok, maka Retur Penjualan akan
menambah kembali Persediaan / Stok.
Dalam Be-A-plus Retur Penjualan mempunyai dua jenis yaitu :
1. Retur Penjualan dengan No. Bukti Penjualan (No. Jual)
2. Retur Penjualan tanpa No. Bukti Penjualan
Retur Penjualan akan dibatasi pada data dari No. Bukti Penjualan, misalkan,
Kode Stok tidak boleh kode stok yang tidak tercantum pada penjualan,
Quantity Stok juga tidak boleh lebih besar dari Qty Jual dan Harga juga akan
dihitung secara otomatis berdasarkan harga jual.
6-16
Be-A-plus
6-17
Be-A-plus
Catatan :
Karena BeA-plus merupakan program terintegrasi yang secara
otomatis melakukan posting semua transaksi ke jurnal General
Ledger maka Nomor Bukti antara tiap form entry harus unik.
6-18
Be-A-plus
10. Keterangan merupakan textbox multi baris. Pada textbox ini Anda
bebas meng-entry keterangan untuk transaksi yang sedang
dimasukkan. Gunakan {Tab} untuk pindah ke entry berikutnya
atau gunakan klik pada mouse. Anda tidak dapat menggunakan
{Enter}, karena pada textbox multi baris, {Enter} berfungsi untuk
pindah ke baris berikutnya dalam textbox.
6-19
Be-A-plus
Catatan :
Kolom @ (harga satuan) dan Total hanya dapat dientry jika No.
Jual tidak dientry. Jika No. Jual dientry, maka kedua kolom ini
akan menampilkan informasi harga sesuai dengan nominal pada
Penjualan Barang dan tidak dapat diedit.
17. Kolom % Discount dapat diisi dengan angka numerik (0% s/d
100%) untuk menghitung jumlah discount yang ditampilkan pada
kolom Nominal Discount. Kolom ini hanya dapat diisi jika No.
Jual tidak dientry.
18. Kolom Nominal Discount ditampilkan secara otomatis jika Persen
Discount dientry. Nominal Discount dapat dientry dan Be-A-plus
secara otomatis akan menghitung persen discount dan
menampilkan pada kolom % Discount. Sama seperti kolom % Disk
kolom ini juga hanya biasa di edit jika No. Jual dientry.
19. Total Nominal juga akan dihitung secara otomasi dengan rumus
perhitungan :
Bagian Footer
22. Sub Total merupakan textbox yang menampilkan jumlah kolom
Total Nominal. Data ini hanya untuk informasi dan tidak dapat
diedit.
23. Discount (%) merupakan textbox yang dapat dientry dengan angka
numerik. Angka ini merupakan persentasi discount yang dihitung
dari Sub Total. Hasil perhitungan akan ditampilkan pada textbox
Discount.
24. Textbox Discount akan dimunculkan sendiri oleh Be-A-plus sesuai
dengan persentasi discount yang Anda entry sebelumnya.
Sebaliknya jika data ini dapat Anda entry maka Be-A-plus akan
maka Be-A-plus akan menghitung dan menampilkan persen
discount.
6-20
Be-A-plus
25. PPN (%) merupakan textbox yang dapat dientry dengan angka
numerik. Secara default angka % PPN akan muncul sendiri sesuai
dengan setting pada parameter “PPN Penjualan (%)” dan dapat
diedit oleh user. Be-A-plus secara otomatis akan menghitung
nominal PPN sesuai dengan rumus
6-21
Be-A-plus
Catatan :
[Cetak] secara otomatis menyimpan data sebelum di cetak.
Catatan :
Nomor Bukti transaksi dapat langsung dicetak sewaktu
melakukan entry data.
6-22
Be-A-plus
Tanggal
Tanggal retur dientry sesuai dengan tanggal transaksi sebenarnya. Tanggal
sangat berperan dalam menentukan posisi / urutan perhitungan stok terutama
untuk menghitung harga pokok (lihat penjelasan mengenai Perhitungan
Harga Pokok di Bab tentang menu Stok).
No. Jual
No. Jual merupakan Nomor Bukti Penjualan yang sudah dientry. Jika Nomor
Bukti ini ada / diisi maka data Penjualan akan dijadikan sebagai pedoman
untuk pengisian data Retur Penjualan. Dengan kata lain bahwa pengisian
data lainnya tidak akan bebas karena dibatasi oleh data dari Penjualan.
Batasan ini diperlukan untuk mengontrol retur yang misalnya retur kode stok
yang tidak ada dalam data Penjualan atau retur yang Quantity-nya lebih besar
dari Quantity saat Penjualan.
Gudang
Kode Gudang dientry sesuai dengan ke gudang mana stok yang diretur
tersebut dikeluarkan. Hal ini berguna bagi Be-A-plus untuk dapat melakukan
6-23
Be-A-plus
Salesman
Kode Salesman dapat dientry atau dipilih dari drop down jika No. Jual tidak
di entry. Kode ini harus sesuai dengan kode salesman yang telah
didefinisikan dalam Master Salesman.
Quantity
Kolom Quantity dapat diisi dengan angka numerik sesuai dengan jumlah
quantity fisik yang diretur ke supplier. Tetapi jika No. Jual dientry maka
Quantity dibatasi hanya maksimun sebanyak jumlah stok yang tersisa dari
penjualan. Apabila sebelumnya sudah terdapat retur terhadap nomor bukti
dan kode stok yang sama maka quantity retur tersebut diperhitungkan juga
dalam sisa quantity pembelian.
Satuan
Satuan atau Unit menentukan jenis satuan barang yang diretur. Kolom satuan
harus disesuaikan dengan satuan barang yang dijual (jika No. Jual di entry)
dan Kolom Quantity maksimum hanya dapat sebanyak Quantity Penjualan
dikurangi dengan retur sebelumnya (jika ada).
6-24
Be-A-plus
Jika No. Jual tidak entry, maka Kolom Harga satuan dan Total dapat dientry
sendiri oleh pemakai. Perubahan terhadap Harga Satuan akan berpengaruh
terhadap Total dan sebaliknya perubahan terhadap Total juga akan
berpengaruh terhadap Harga Satuan. Perubahan Qty juga akan mengubah
Harga. Rumusan hubungan ketiga field tersebut adalah :
Total Nominal
Kolom Total Nominal merupakan total akhir untuk satu baris data detail.
Kolom ini dihitung dengan rumus :
6-25
Be-A-plus
Dengan demikian jika terjadi perubahan pada Total Nominal, maka angka
Nominal Discount juga akan berubah dan pada gilirannya angka Persen
Discount juga akan dihitung kembali.
Catatan
Field Harga Satuan, Total, Persen Discount, Nominal Discount dan Total
Nominal tidak dapat di edit jika No. Jual di entry. Data ini akan dihitung dan
ditampilkan secara otomatis oleh Be-A-plus.
Discount
Discount yang terdiri dari Persen dan Nominal merupakan nilai discount dari
Sub Total, jadi dapat dikatakan bahwa Discount pada bagian footer ini
berlaku untuk keseluruhan form Retur Penjualan. Discount ini juga akan
mempunyai jurnal tersendiri dalam General Ledger. Persen Discount dan
Nominal Discount merupakan dua field yang saling berhubungan sehingga
perubahan pada salah satu field akan mempengaruhi field yang lain dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Angka 100 digunakan untuk menjaga nilai tampilan pada persen Discount
yang disajikan dalam angka bulat.
PPN
Dua field berikutnya adalah filed Persen PPN dan Nominal PPN. Sama
seperti Discount, kedua field ini juga saling berhubungan dan bahkan
mempunyai hubungan dengan Discount, karena nominal yang digunakan
sebagai basis perhitungan PPN adalah Sub Total – Nominal Discount,
sehingga rumusnya adalah :
6-26
Be-A-plus
Total Retur Penjualan ini merupakan nilai yang dianggap sebagai piutang
supplier. Nilai nominal ini akan di posting ke Modul Piutang Dagang.
Sebagai catatan bahwa pada Penjualan diperoleh Piutang Dagang, maka pada
Retur Penjualan diperoleh Hutang Dagang. Hutang dan Piutang Dagang ini
dapat dikelompokan bersama dalam Grouping Hutang dan Piutang untuk
mendapatkan nilai Sisa Piutang (Hutang) pada Customer (Relasi).
No Jurnal : RJ001
Tanggal : 27-Mar-2004
Kode Akun Keterangan Akun Debet Kredit
4211 Retur Penjualan 1,000
1121 Hutang / Piutang Customer 990
5211 Biaya/Pendapatan Discount 100
2122 PPN Penjualan / Keluar 90
Dari contoh diatas, Kode Akun Retur Penjualan (4211) adalah ditentukan
oleh Kode Barang yang diretur dan akun tersebut adalah Akun Retur
Penjualan yang didefenisikan dalam Master Stok. Nominal (Kredit) Akun
Retur Penjualan ini merupakan angka dari Total Nominal di bagian Detail
form entry Retur Penjualan. Akun ini dapat terdiri dari beberapa baris dan
akun-nya juga dapat berbeda-beda sesuai dengan jumlah kode barang yang
dientry dalam satu form Retur Penjualan.
6-27
Be-A-plus
Kode Akun Piutang Dagang (1121) adalah akun yang ditentukan oleh Kode
Customer melalui defenisi di Master Customer.
Akun Biaya/Pendapatan Discount (5211) merupakan kode akun yang
didefenisikan di Parameter “Akun Discount Retur Penjualan”. Nominal
Pendapat Discount ini merupakan nominal discount pada field Nominal
Discount di bagian footer form entry Retur Penjualan.
Akun PPN Retur Penjualan (2122) juga merupakan kode akun yang
didefenisikan di Parameter “Akun PPN Retur Penjualan”. Nominal PPN juga
merupakan Nominal PPN di bagian footer form entry Retur Penjualan.
Selain jurnal diatas, Be-A-plus secara otomatis akan membuat jurnal untuk
harga pokok retur penjualan. Jurnal tersebut langsung ditambahkan pada
jurnal diatas (nomor jurnal yang sama).
Jurnal ini terbagi atas dua jenis sesuai dengan ada tidaknya No. Jual dientry.
Untuk Retur dengan No. Jual, nominal harga pokok disesuaikan dengan
Harga Pokok pada Penjualan. Bentuk dan nominal jurnal tersebut adalah :
Sedangkan untuk Retur tanpa No. Jual, maka nominal harga pokok adalah
sesuai dengan nominal harga retur. Bentuk dan nominal jurnal tersebut
adalah :
Kode Akun Keterangan Akun Debet Kredit
1131 Stok (Persediaan Barang) 900
5111 Harga Pokok Penjualan 900
Kedua kode akun ini (1131 dan 5111) ditentukan pada Master Stok yaitu
pada field Kode Akun Persediaan dan Kode Akun Harga Pokok.
Hutang Dagang
Selain Jurnal Modul General Ledger, pada Modul Hutang Dagang juga ada
penambahan data. Data Hutang ini secara otomatis ditambahkan oleh
transaksi Retur Penjualan. Data yang dikirim ke Modul Hutang Dagang
adalah Kode Customer (Relasi), Tanggal, Tanggal Jatuh Tempo serta
nominal faktur retur penjualan (Total) yang akan menjadi moninal hutang.
6-28
Be-A-plus
Rangkuman
Layar entry Retur Penjualan digunakan untuk memasukkan data dari faktur
retur penjualan. Retur Penjualan mempunyai pengaruh pada :
1. Saldo Stok (quantity dan harga) bertambah sesuai dengan Kode
Stok, Gudang dan Satuan.
2. Jurnal Retur Penjualan timbul secara otomatis pada Modul General
Ledger
3. Hutang Dagang bertambah dan secara otomatis akan timbul pada
Modul Hutang. Hutang ini kemudian dapat di gabung dengan
Piutang dari Penjualan (untuk mengurangi piutang dagang dari
penjualan)
6-29
Be-A-plus
Laporan Penjualan
Be-A-plus menyediakan berberapa jenis laporan untuk Penjualan sesuai
dengan kebutuhan pemkai secara umua. Laporan-laporan ini terdiri dari :
• Transaksi Penjualan
• Transaksi Retur Penjualan
• Penjualan per Customer
• Penjualan per Customer per Jenis Transaksi
• Penjualan per Salesman
• Penjualan per Salesman per Jenis Transaksi
• Penjualan per Stok per Jenis Transaksi
• Penjualan per Gudang
• Penjualan per Gudang (ringkas)
• Rekapitulasi Penjualan per Customer
• Rekapitulasi Penjualan per Salesman
• Rekapitulasi Penjualan per Stok
• Profit Penjualan per Faktur
• Profit Penjualan per Faktur (detail)
• Profit Penjualan per Kategori
• Profit Penjualan per Stok
• Profit Penjualan per Customer
• Profit Penjualan per Salesman
• Penjualan Stok 50 Tertinggi
• Penjualan Stok 50 Terendah
Menampilkan Laporan
1. Klik pada Menu [Penjualan] [Laporan] dan klik pada [nama
laporan] sesuai dengan laporan yang ingin ditampilkan.
2. Pada monitor akan muncul Layar “Parameter Laporan”. Layar ini
berfungsi untuk menanyakan batasan-batasan laporan yang hendak
Anda tampilkan. Parameter-parameter tersebut dapat terdiri dari :
a. Combobox yang mempunyai dropdown yang dapat dipilih
dari daftar yang tersedia atau di ketik, misalkan parameter
Kode Stok.
b. Combo tanggal yang mempunyai dropdown tanggal yang
dapat di pilih atau di ketik.
c. Textbox yang harus di ketik.
6-30
Be-A-plus
Laporan ini menampilkan data sesuai dengan data yang dientry dalam
laporan Penjualan. Data tersebut antara lain No. Bukti Penjualan, Tanggal
Penjualan, Customer dan Keterangan transaksi diikuti oleh data detail yang
terdiri dari Kode Stok, Nama Stok, Quantity, Satuan, Harga, Discount serta
Total Harga (Harga – Discount). Selain itu, laporan ini juga menampilkan
Discount, PPN dan Total akhir dari setiap transaksi Penjualan.
Urutan data dalam laporan ini adalah berdasarkan tanggal transaksi.
6-31
Be-A-plus
6-32
Be-A-plus
6-33
Be-A-plus
6-34
Be-A-plus
6-35
Be-A-plus
6-36
Be-A-plus
6-37
Be-A-plus
Laporan ini berisikan kolom-kolom kode Stok, Nama Stok, Quantity dan
Harga Penjualan, Quantity dan Harga Retur Penjualan dan Total Quantity
dan Harga (Selisih) Penjualan dan Retur Penjualan. Data Quantity dan Harga
Penjualan merupakan perjumlahan dari semua transaksi Penjualan pada suatu
Stok tertentu selama periode yang ditentukan pada parameter laporan.
Quantity dan Harga Nominal Retur Penjualan juga merupakan perjumlahan
dari semua transaksi Retur Penjualan yang terjadi berdasarkan kode Stok
selama periode yang ditentukan.
Catatan :
Harga Penjualan dan Harga Retur Penjualan merupakan harga per Kode
Stok yang tercantum pada bagian detail transaksi Penjualan maupun
Retur Penjualan, bukan harga per faktu penjualan dan retur penjualan.
Nominal harga ini diambil dari detail transaksi sehingga sama dengan
harga yang diupdate ke saldo stok.
6-39
Be-A-plus
6-40
Be-A-plus
6-42
Be-A-plus
Laporan ini menampilkan data per faktur yang dijual pada masing-masing
Customer. Dapat dilihat bahwa data quantity dan nominal akan ditampilkan
dalam tanda kurung (minus) jika data tersebut berasal dari Retur Penjualan.
Dari laporan ini dapat dilihat nilai Penjualan yang dikelompokkan berdasaran
kepada siapa penjualan tersebut dilakukan (Customer).
Nilai Nominal yang ditampilkan dalam laporan ini adalah nilai nominal per
faktur.
6-43
Be-A-plus
Laporan ini menampilkan data per faktur yang dijual pada masing-masing
Salesman. Dapat dilihat bahwa data quantity dan nominal akan ditampilkan
dalam tanda kurung (minus) jika data tersebut berasal dari Retur Penjualan.
Dari laporan ini dapat dilihat nilai Penjualan yang dikelompokkan berdasaran
kepada siapa yang melakukan penjualan (Salesman).
Nilai Nominal yang ditampilkan dalam laporan ini adalah nilai nominal per
faktur.
6-44
Be-A-plus
Nilai Nominal (Harga) yang ditampilkan pada laporan ini adalah nominal per
masing-masing stok dalam detail transaksi penjualan maupun retur
penjualan, sehingga tidak termasuk nominal discount per faktur dan PPN per
faktur.
6-45
Be-A-plus
Dalam laporan ini ditampilkan data Tanggal Transaksi, No. Faktur, Kode
Relasi (Pelanggan), Nominal Faktur Penjualan (termasuk Retur Penjualan),
Harga Pokok per Faktur Penjualan dan Profit serta % Profit.
Profit dihitung berdasarkan Nominal Penjualan dikurangi Harga Pokok.
Sedangkan % (persen) Profit dihitung dengan rumus :
6-47
Be-A-plus
Dalam laporan ini ditampilkan data Tanggal Transaksi, No. Faktur, Kode
Relasi (Pelanggan) dan keterangan untuk heading tiap kelompok data.
Sedangakan detail daata ditampilkan Kode Stok, Nama Stok, Quantity,
Harga Satuan, Harga per Stok, Harga Pokok dan Profit serta % Profit.
Profit dihitung berdasarkan Harga per Stok dikurangi Harga Pokok.
Sedangkan % (persen) Profit dihitung dengan rumus :
Data Harga per Stok adalah Harga dari detail entry Penjualan (Retur
Penjualan) sehingga harga ini tidak termasuk Discount per Faktur dan PPN.
6-49
Be-A-plus
Data Nominal Penjualan adalah Harga dari detail entry Penjualan (Retur
Penjualan) sehingga harga ini tidak termasuk Discount per Faktur dan PPN.
Laporan ini ditampilkan dengan pengelompokan berdasarkan Kategori dan
Sub Kategori Stok. Sub Total untuk masing-masing kategori stok
ditampilkan pada akhir masing-masing group kategori. Pada bagian akhir
laporan ditampilkan Total untuk keseluruhan kategori (sesuai dengan batasan
dari parameter laporan).
6-50
Be-A-plus
Dalam laporan ini ditampilkan data Kode Stok, Nama Stok, Nominal
Penjualan per Stok, Harga Pokok dan Profit serta % Profit. Profit dihitung
berdasarkan Nominal Penjualan per Stok dikurangi Harga Pokok. Sedangkan
% (persen) Profit dihitung dengan rumus :
6-51
Be-A-plus
Dalam laporan ini ditampilkan data Kode Relasi, Nama Relasi, Nominal
Faktur Penjualan (termasuk Retur Penjualan), Harga Pokok per Faktur
Penjualan dan Profit serta % Profit.
Profit dihitung berdasarkan Nominal Penjualan dikurangi Harga Pokok.
Sedangkan % (persen) Profit dihitung dengan rumus :
6-52
Be-A-plus
6-53
Be-A-plus
Data yang ditampilkan oleh laporan ini adalah Nomor Urut, Kode Stok,
Nama Stok, Quantity, Harga, Harga Pokok, Profit serta % Profit. Data ini
diperoleh dari detail penjualan (termasuk retur) yang dikelompokkan
perdasarkan kode stok dan periode transaksi. Dengan demikian Harga yang
diperhitungkan adalah harga penjualan per item stok dan tidak termasuk
Discount dan PPN per faktur penjualan.
Urutan laporan / urutan penilaian dapat berdasarkan pada empat kriteria yang
dapat dipilih pada parameter laporan, yaitu berdasarkan Quantity atau
volume penjualan, atau berdasarkan Harga penjualan. Selain itu juga dapat
berdasarkan Nominal Profit yang diperoleh dari penjualan ataupun
berdasarkan nilai % Profit (keuntungan) yang diperoleh. % (persen) Profit di
hitung berdasarkan rumus :
Dengan laporan ini kita dapat mengentahui produk atau stok mana yang
paling banyak menghasilkan bagi perusahaan.
6-55
Be-A-plus
Data yang ditampilkan oleh laporan ini adalah Nomor Urut, Kode Stok,
Nama Stok, Quantity, Harga, Harga Pokok, Profit serta % Profit. Data ini
diperoleh dari detail penjualan (termasuk retur) yang dikelompokkan
perdasarkan kode stok dan periode transaksi. Dengan demikian Harga yang
diperhitungkan adalah harga penjualan per item stok dan tidak termasuk
Discount dan PPN per faktur penjualan.
Urutan laporan / urutan penilaian dapat berdasarkan pada empat kriteria yang
dapat dipilih pada parameter laporan, yaitu berdasarkan Quantity atau
volume penjualan, atau berdasarkan Harga penjualan. Selain itu juga dapat
berdasarkan Nominal Profit yang diperoleh dari penjualan ataupun
berdasarkan nilai % Profit (keuntungan) yang diperoleh. % (persen) Profit di
hitung berdasarkan rumus :
Dengan laporan ini kita dapat mengentahui produk atau stok mana yang
paling tidak menghasilkan bagi perusahaan.
Catatan :
Dalam beberapa kasus dapat saja suatu stok merupakan stok dengan
penjualan terendah berdasarkan quantity penjualan, tetapi jika dilihat dari
sisi profit yang dihasilkan dapat menjadi stok dengan penghasilan
tertinggi. Oleh sebab itu Be-A-plus menyediakan 4 (empat) kreteria
penilaian tertinggi dan terendah sehingga tidak salah mengambil langkah
manajemen stok atau persediaan barang.
6-57
Be-A-plus
Rangkuman
Menu Penjualan merupakan menu berisikan transaksi yang berhubungan
dengan penjualan (pengurangan) barang stok kepada pihak lain serta laporan-
laporannya. Penjualan dan Retur Penjualan mempunyai hubungan dengan :
5. Persediaan Barang (Inventory Control)
6. Piutang Dagang yang timbul dari penjualan
7. Hutang Dagang yang timbul dari retur penjualan
8. General Ledger dengan posting jurnal yang dilakukan.
Oleh sebab hubungan ini, maka kita perlu mempersiapkan beberapa data
yang diperlukan, antara lain :
7. Master COA
8. Master Stok
9. Master Gudang
10. Master Customer & Master Supplier
11. Master Salesman
12. Master Akun Laba Rugi
13. Setting Parameter :
a. Akun Discount Penjualan
b. Akun PPN Penjualan
c. Akun Discount Retur Penjualan
d. Akun PPN Retur Penjualan
e. PPN Penjualan (%)
6-58
Be-A-plus
7-1
Be-A-plus
7-3
Be-A-plus
Hutang yang perlu dientry pada Entry Hutang adalah hutang yang tidak
berhubungan dengan pembelian persediaan barang maupun retur penjualan
persediaan barang. Hutang yang perlu dientry pada Entry Hutang adalah
hutang yang timbul akibat pinjaman uang dari pihak lain baik untuk
keperluan penambahan saldo Kas Bank maupun untuk pembelian barang
inventaris yang tidak termasuk barang persediaan (stok).
7-4
Be-A-plus
7-5
Be-A-plus
Catatan :
Karena BeA-plus merupakan program terintegrasi yang secara
otomatis melakukan posting semua transaksi ke jurnal General
Ledger maka Nomor Bukti antara tiap form entry harus unik.
7-7
Be-A-plus
Catatan :
Data Hutang yang dapat diedit adalah data hutang yang dientry
dari Menu Entry Hutang dan belum di bayar atau di grouping.
7-8
Be-A-plus
Catatan :
Data Hutang yang dapat dihapus adalah data hutang yang
dientry dari Menu Entry Hutang dan belum di bayar atau di
grouping.
Catatan :
[Cetak] secara otomatis menyimpan data sebelum di cetak.
7-9
Be-A-plus
Hutang dalam Be-A-plus dapat timbul dari beberapa sebab antara lain:
1. Hutang dari Pembelian persediaan barang
2. Hutang dari Retur Penjualan barang
3. Dari Saldo Awal Hutang
4. Hutang dari Pinjaman Uang
Tanggal
Tanggal ini merupakan tanggal A/P atau tanggal hutang. Untuk saldo awal,
tanggal ini lebih baik merupakan tanggal bulan lalu (sebelum tanggal awal
transaksi). Misalkan Anda ingin mengentry saldo awal untuk tanggal 1 Maret
2004, maka entry-lah saldo awal pada tanggal dibawah 1 Maret 2004.
7-10
Be-A-plus
Kode Relasi merupakan gabungan Kode Customer dan Kode Supplier. Kode
ini diperlukan untuk mengelompokkan saldo awal hutang berdasarkan
kepada siapa kita berhutang. Kode Relasi ini juga menentukan jurnal posting
ke General Ledger. Oleh sebab itu Kode Relasi harus diisi. Nama Relasi
akan muncul secara otomatis.
Nominal
Nominal merupakan jumlah hutang yang ada / timbul. Bila hutang ini terdiri
dari beberapa angsuran / nominal, maka pada bagian bawah kolom ini akan
ditampilkan total hutang dari semua baris nominal yang terisi.
Keterangan Angsuran
Keterangan ini merupakan tambahan untuk menjelaskan masing-masing
baris data angsuran.
7-11
Be-A-plus
Catatan :
Jika suatu hutang tidak dibayar secara berangsur (tidak mempunyai
angsuran), maka cukup mengisikan pada Angsuran Ke 1 saja.
Untuk pengisian Saldo Awal cukup sampai grid Angsuran. Bagian Kas Bank
dan Grid Alat Bayar tidak perlu diisi. Klik [Simpan] untuk menyimpan data
hutang.
Entry Hutang
Entry Hutang hampir sama dengan entry Saldo Awal Hutang, kecuali pada
heading checkbox Saldo Awal tidak di isi (kosong) dan Akun Debet juga
tidak perlu diisi (akan di blokir secara otomatis).
Setelah Anda mengisikan data seperti pada pengisian Saldo Awal Hutang
(kecuali checkbox Saldo Awal dan Akun Debet), maka selanjutnya data
bagian Kas Bank dan Grid Alat Bayar perlu disi. Dalam pengertian Entry
Hutang adalah bahwa timbulnya hutang tersebut akibat kita menerima
sesuatu (uang) sebagai pinjaman. Oleh sebab itu penerimaan uang tersebut
harus dientry juga dalam entry hutang.
7-12
Be-A-plus
No. Warkat
No. Warkat merupakan catatan untuk beberapa jenis alat bayar, terutama alat
bayar yang tidak langsung cair misalnya Giro dan Cheque. Nomor ini harus
unit supaya tidak terjadi kesalahan terutama pada saat pencairan warkat
dilakukan.
Nominal
Nominal adalah nilai nominal alat bayar atau warkat yang diterima. Total
nominal dibawah kolom ini adalah total nominal dari semua baris pada grid
Alat Bayar. Total ini harus sama dengan total pada Grid Angsuran sebelum
dapat disimpan.
Keterangan
Keterangan detail ini adalah keterangan untuk masing-masing alat bayar.
7-13
Be-A-plus
Untuk Entry Saldo Awal Hutang, akun yang dijurnal ditentukan oleh Kode
Relasi pada sisi Kredit dan field Akun Debet pada sisi Debet.
Contoh :
No Jurnal : SA-AP-01
Tanggal : 25-Feb-2004
Kode Akun Keterangan Akun Debet Kredit
3111 Modal di Setor 200,000
2111 Hutang Dagang 200,000
Dari contoh diatas, akun Hutang Dagang (2111) ditentukan oleh Kode Relasi
yang telah didefenisikan pada Master Customer atau Master Supplier pada
field Akun A/P atau Akun A/R. Sedangkan akun Modal (3111) ditentukan
sendiri oleh pemakai pada saat entry data sesuai dengan field Akun Debet.
Penggunakan akun Modal (3111) merupakan salah satu contoh akun yang
sering digunakan untuk entry saldo awal. Akun lainnya yang juga sering
dipergunakan adalah akun Laba Rugi. Yang perlu diingat dalam menentukan
akun yang dipergunakan untuk saldo awal adalah kita harus konsisten
menggunakan satu akun saja untuk semua transaksi saldo awal (termasuk
saldo awal stok, saldo awal piutang, saldo awal kas dan saldo awal akun-
akun di neraca).
Untuk Entry Hutang, akun yang dijurnal ditentukan oleh Kode Relasi dan
Kode Bank atau Alat Bayar. Kode Relasi akan menentukan akun pada sisi
Kredit dan Kode Bank atau Alat Bayar akan menentukan akun pada sisi
Debet.
Contoh :
No Jurnal : AP-01
Tanggal : 10-Mar-2004
Kode Akun Keterangan Akun Debet Kredit
1112 Bank 150,000
2112 Hutang Giro 50,000
2111 Hutang Dagang 200,000
Contoh ini menggambarkan bahwa pada alat bayar terdapat dua jenis alat
bayar yang dipergunakan, yaitu alat bayar yang langsung cair (150,000) dan
7-14
Be-A-plus
alat bayar yang tidak langsung cair (50,000). Untuk alat bayar yang langsung
cair, kode akun ditentukan oleh field “Untuk Kas Bank” (pada contoh ini
adalah akun 1112 - Bank). Sedangkan untuk alat bayar yang tidak langsung
cari, kode akun ditentukan oleh parameter “Hutang Giro Gantung” yaitu
dalam contoh ini akun Hutang Giro (2112).
Akun Hutang Dagang (2111) ditentukan oleh defenisi pada Kode Supplier
dan Kode Customer pada field Akun A/P dan Akun A/R.
Rangkuman
Layar Entry Hutang dapat mempunyai beberapa fungsi yang berbeda antara
lain:
1. Menampilkan data hutang dari Pembelian dan Retur Penjualan
2. Meng-entry Saldo Awal Hutang
3. Meng-entry Hutang lainnya
7-15
Be-A-plus
Piutang yang perlu dientry pada Entry Piutang adalah piutang yang tidak
berhubungan dengan penjualan persediaan barang maupun retur pembelian
persediaan barang. Piutang yang perlu dientry pada Entry Piutang adalah
piutang yang timbul akibat meminjamankan uang kepada pihak lain yang
berpengaruh pada saldo Kas Bank maupun untuk penjualan barang inventaris
yang tidak termasuk barang persediaan (stok).
7-16
Be-A-plus
7-17
Be-A-plus
Catatan :
Karena BeA-plus merupakan program terintegrasi yang secara
otomatis melakukan posting semua transaksi ke jurnal General
Ledger maka Nomor Bukti antara tiap form entry harus unik.
7-18
Be-A-plus
7-19
Be-A-plus
19. Setelah keseluruhan data satu No. A/R (Piutang) selesai dientry,
langkah berikutnya adalah menyimpan data tersebut. Sorot pada
[Simpan] tekan {Enter} atau klik pada [Simpan] dengan mouse.
Anda juga dapat mencetak data yang sudah dientry dengan klik
pada [Cetak] untuk mencetak bukti penerimaan Piutang ([Cetak]
secara otomatis akan menyimpan data).
20. Untuk melanjutkan pada No. A/R yang lain, ulangi dari langkah 2
kembali.
7-20
Be-A-plus
3. Data yang Anda pilih akan ditampilkan dilayar dan siap untuk di
hapus.
4. Klik pada tombol perintah [Hapus] (Anda dapat membatalkan
proses penghapusan data dengan klik pada [Batal]).
5. Be-A-plus akan menyampaikan pesan penghapusan data. Klik pada
[No] untuk membatalkan penghapusan data. Jika Anda sudah yakin
untuk menghapus data ini, klik [Yes] untuk menghapus. Layar
akan dikosongkan setelah data dihapus.
6. Ulangi langkah 2 s/d 5 untuk melanjutkan dengan penghapusan
data lainnya.
Catatan :
Data Piutang yang dapat dihapus adalah data piutang yang dientry
dari Menu Entry Piutang dan belum di lunasi atau di grouping.
Catatan :
[Cetak] secara otomatis menyimpan data sebelum di cetak.
Catatan :
Nomor Bukti transaksi dapat langsung dicetak sewaktu
melakukan entry data.
7-21
Be-A-plus
Piutang dalam Be-A-plus dapat timbul dari beberapa sebab antara lain:
1. Piutang dari Penjualan persediaan barang
2. Piutang dari Retur Pembelian barang
3. Dari Saldo Awal Piutang
4. Piutang dari Meminjamankan Uang kepada Relasi
Tanggal
Tanggal ini merupakan tanggal A/R atau tanggal piutang. Untuk saldo awal,
tanggal ini lebih baik merupakan tanggal bulan lalu (sebelum tanggal awal
transaksi). Misalkan Anda ingin mengentry saldo awal untuk tanggal 1 Maret
2004, maka entry-lah saldo awal pada tanggal dibawah 1 Maret 2004.
7-22
Be-A-plus
Nominal
Nominal merupakan jumlah piutang yang ada / timbul. Bila piutang ini
terdiri dari beberapa angsuran / nominal, maka pada bagian bawah kolom ini
akan ditampilkan total piutang dari semua baris nominal yang terisi.
Keterangan Angsuran
Keterangan ini merupakan tambahan untuk menjelaskan masing-masing
baris data angsuran.
Catatan :
Jika suatu piutang tidak dibayar secara berangsur (tidak mempunyai
angsuran), maka cukup mengisikan pada Angsuran Ke 1 saja.
7-23
Be-A-plus
Untuk pengisian Saldo Awal cukup sampai grid Angsuran. Bagian Kas Bank
dan Grid Alat Bayar tidak perlu diisi. Klik [Simpan] untuk menyimpan data
piutang.
Entry Piutang
Entry Piutang hampir sama dengan entry Saldo Awal Piutang, kecuali pada
heading checkbox Saldo Awal tidak di isi (kosong) dan Akun Kredit juga
tidak perlu diisi (akan di blokir secara otomatis).
Setelah Anda mengisikan data seperti pada pengisian Saldo Awal Piutang
(kecuali checkbox Saldo Awal dan Akun Kredit), maka selanjutnya data
bagian Kas Bank dan Grid Alat Bayar perlu disi. Dalam pengertian Entry
Piutang adalah bahwa timbulnya piutang tersebut akibat kita menerima
sesuatu (uang) sebagai pinjaman. Oleh sebab itu penerimaan uang tersebut
harus dientry juga dalam entry piutang.
7-24
Be-A-plus
No. Warkat
No. Warkat merupakan catatan untuk beberapa jenis alat bayar, terutama alat
bayar yang tidak langsung cair misalnya Giro dan Cheque. Nomor ini harus
unit supaya tidak terjadi kesalahan terutama pada saat pencairan warkat
dilakukan.
Nominal
Nominal adalah nilai nominal alat bayar atau warkat yang diterima. Total
nominal dibawah kolom ini adalah total nominal dari semua baris pada grid
Alat Bayar. Total ini harus sama dengan total pada Grid Angsuran sebelum
dapat disimpan.
Keterangan
Keterangan detail ini adalah keterangan untuk masing-masing alat bayar.
7-25
Be-A-plus
Untuk Entry Saldo Awal Piutang, akun yang dijurnal ditentukan oleh Kode
Relasi pada sisi Debet dan field Akun Kredit pada sisi Kredit.
Contoh :
No Jurnal : SA-AR-01
Tanggal : 25-Feb-2004
Kode Akun Keterangan Akun Debet Kredit
1121 Piutang Dagang 350,000
3111 Modal di Setor 350,000
Dari contoh diatas, akun Piutang Dagang (1121) ditentukan oleh Kode Relasi
yang telah didefenisikan pada Master Customer atau Master Supplier pada
field Akun A/R atau Akun A/R. Sedangkan akun Modal (3111) ditentukan
sendiri oleh pemakai pada saat entry data sesuai dengan field Akun Kredit.
Penggunakan akun Modal (3111) merupakan salah satu contoh akun yang
sering digunakan untuk entry saldo awal. Akun lainnya yang juga sering
dipergunakan adalah akun Laba Rugi. Yang perlu diingat dalam menentukan
akun yang dipergunakan untuk saldo awal adalah kita harus konsisten
menggunakan satu akun saja untuk semua transaksi saldo awal (termasuk
saldo awal stok, saldo awal hutang, saldo awal kas dan saldo awal akun-akun
di neraca).
Untuk Entry Piutang, akun yang dijurnal ditentukan oleh Kode Relasi dan
Kode Bank atau Alat Bayar. Kode Relasi akan menentukan akun pada sisi
Debet dan Kode Bank atau Alat Bayar akan menentukan akun pada sisi
Kredit.
Contoh :
No Jurnal : AR-01
Tanggal : 08-Mar-2004
Kode Akun Keterangan Akun Debet Kredit
1121 Piutang Dagang 350,000
1112 Bank 250,000
1122 Piutang Giro 100,000
Contoh ini menggambarkan bahwa pada alat bayar terdapat dua jenis alat
bayar yang dipergunakan, yaitu alat bayar yang langsung cair (250,000) dan
alat bayar yang tidak langsung cair (100,000). Untuk alat bayar yang
7-26
Be-A-plus
langsung cair, kode akun ditentukan oleh field “Dari Kas Bank” (pada
contoh ini adalah akun 1112 - Bank). Sedangkan untuk alat bayar yang tidak
langsung cari, kode akun ditentukan oleh parameter “Piutang Giro Gantung”
yaitu dalam contoh ini akun Piutang Giro (1122).
Akun Piutang Dagang (1121) ditentukan oleh defenisi pada Kode Supplier
dan Kode Customer pada field Akun A/R dan Akun A/R.
Rangkuman
Layar Entry Piutang dapat mempunyai beberapa fungsi yang berbeda antara
lain:
1. Menampilkan data piutang dari Penjualan dan Retur Pembelian
2. Meng-entry Saldo Awal Piutang
3. Meng-entry Piutang lainnya
7-27
Be-A-plus
7-28
Be-A-plus
7-29
Be-A-plus
Catatan :
Karena BeA-plus merupakan program terintegrasi yang secara
otomatis melakukan posting semua transaksi ke jurnal General
Ledger maka Nomor Bukti antara tiap form entry harus unik.
7-31
Be-A-plus
7-32
Be-A-plus
Catatan :
[Cetak] secara otomatis menyimpan data sebelum di cetak.
Catatan :
Bukti transaksi Grouping diberi judul “Tanda Terima Tagihan”
karena judul ini lebih tepat dan biasanya pencetakan bukti juga
didasari oleh transaksi pengelompokan tagiahan hutang maupun
piutang.
Cetak bukti transaksi juga dapat langsung dicetak sewaktu
melakukan entry data.
7-34
Be-A-plus
7-35
Be-A-plus
Total Nominal Group berharga positif menandakan bahwa hasil grouping ini
akan menjadi Piutang Dagang. Sebaliknya jika berharga negatif, maka hasil
grouping akan dijadikan Hutang Dagang.
Data lainnya yang ditampilkan pada grid hanya bersifat informasi dan tidak
dapat diedit.
7-36
Be-A-plus
Dari contoh diatas dapat dilihat bahwa terdapt 3 (tiga) data Hutang (A/P) dan
1 (satu) data Piutang (A/P) untuk Kode Relasi SP.1.03 yang dikelompokan
menjadi Group GP.1.06. Hasil Grouping ini adalah Hutang (karena Total
Nominal Group bernilai minus).
Rangkuman
Layar Grouping Hutang & Piutang berfungsi untuk mengelompokkan hutang
dan piutang pada seorang relasi yang sama. Proses Grouping ini dapat
diaplikasikan untuk transaksi-transaksi :
1. Cross (Penyilangan) hutang dan piutang seorang relasi
2. Mengelompokan Hutang menjadi satu tagihan untuk memudahkan
kontrol terhadap hutang (tagihan hutang).
3. Mengelompokan Piutang menjadi satu tagihan untuk memudahkan
kontrol terhadap piutang (tagihan piutang).
7-37
Be-A-plus
Pembayaran Hutang
Hutang adalah suatu kewajiban yang harus di bayar. Oleh sebab itu setelah
timbulnya hutang baik dari Pembelian maupun dari transaksi lain, maka ada
kewajiban untuk melakukan pembayaran terhadap hutang tersebut.
Hal ini dilakukan melalui Menu [Hutang & Piutang] Sub Menu [Pembayaran
Hutang].
7-38
Be-A-plus
7-39
Be-A-plus
Catatan :
Karena BeA-plus merupakan program terintegrasi yang secara
otomatis melakukan posting semua transaksi ke jurnal General
Ledger maka Nomor Bukti antara tiap form entry harus unik.
21. Kolom No. A/P, Angs. Ke, Jt. Tempo merupakan kolom informasi
hutang yang ditampilkan. Kolom ini tidak dapat diedit.
22. Nominal merupakan informasi sisa yang masih harus dibayar pada
hutang (dalam satu baris). Nominal ini tidak dapat diedit.
23. Kolom Bayar merupakan kolom dimana Anda mengisikan jumlah
yang ingin Anda bayarkan pada baris hutang tersebut. Sewaktu
Anda men-check pada checkbox Bayar, Kolom Bayar akan diisi
dengan nilai sebesar Nominal sisa hutang, dan Anda dapat
mengedit data Bayar.
24. Kolom Penyesuaian merupakan kolom yang berisikan nilai angka.
Kolom ini berfunsi untuk melakukan adjustment terhadap sisa
nominal yang tidak dibayar.
25. Akun Adj. Merupakan kolom dropdown yang berisikan kode akun
dimana nilai nominal Penyesuaian akan dijurnal. Ketik kode akun
atau pilih dari dropdown yang tersedia.
26. Sisa Nominal merupakan kolom informasi yang berisikan angka.
Angka ini menunjukkan apakah setelah pembayaran dan
penyesuaian yang dilakukan, apakah hutang tersebut masih
mempunyai sisa. Kolom sisa dapat Anda edit sesuai dengan sisa
hutang yang diinginkan. Perubahan data sisa ini akan
mempengaruhi perhitungan nominal pada kolom Bayar.
27. Keterangan (detail) merupakan keterangan tambahan yang dapat
Anda berikan pada tiap baris data angsuran.
28. Ulangi langkah 7 s/d 14 untuk semua detail (angsuran) Hutang.
29. Checkbox “Hanya Status Bayar” dapat di-toggle untuk
menyembunyikan data hutang yang tidak dibayar (kolom Bayar
kosong) atau menampilkan semua data hutang dari relasi.
30. Total merupakan jumlah yang dibayarkan pada entry Pembayaran
Hutang ini.
7-41
Be-A-plus
7-42
Be-A-plus
7-43
Be-A-plus
Catatan :
[Cetak] secara otomatis menyimpan data sebelum di cetak.
Catatan :
Nomor Bukti transaksi dapat langsung dicetak sewaktu
melakukan entry data.
Hutang merupakan suatu kewajiban yang harus dibayar. Hutang yang sudah
dibayar haruslah dicatat supaya tidak terjadi pembayaran yang berlebihan
terhadap suatu hutang. Entry Pembayaran Hutang berfungsi untuk mencatat
transaksi tersebut dan menandai hutang yang dibayar.
Nomor Bayar
Nomor Bayar yang merupakan nomor bukti transaksi Pembayaran Hutang.
Nomor Bukti ini dapat berupa nomor bukti tersendiri atau nomor bukti
Kas/Bank Keluar karena pembayaran ini sebenarnya adalah Pengeluaran
Kas/Bank untuk pembayaran Hutang.
Tanggal
7-44
Be-A-plus
Keterangan
Keterangan merupakan textbox yang dapat Anda entry dengan penjelasan
mengenai pembayaran hutang.
Bayar
Kolom Bayar merupakan checkbox untuk mementukan apakah akan
dilakukan pembayaran terhadap hutang (baris hutang) yang ditampilkan.
Gunakan {Spasi} atau klik pada mouse untuk meng-toggle checkbox ini. Jika
checkbox di toggle ke check maka kolom Nominal Bayar akan menampilkan
nilai pembayaran sebesar nilai nominal. Jika checkbox di toggle ke kosong
(uncheck) maka kolom Nominal Bayar akan dikosongkan. Kolom Sisa
Nominal juga akan di hitung jika terjadi perubahan pada kolom Nominal
Bayar.
Nominal Bayar
Kolom Nominal Bayar dapat Anda gunakan untuk menentukan jumlah yang
hendak Anda bayar dari Nominal Hutang yang ada. Anda dapat membayar
keseluruhan hutang atau sebagiannya saja.
7-45
Be-A-plus
Penyesuaian
Kolom Penyesuaian merupakan kolom yang dapat Anda gunakan untuk
mengisikan potongan pembayar. Hal ini sering terjadi jika terdapat
kekurangan pembayaran yang diakibatkan oleh pecahan nominal.
Sisa Nominal
Kolom sisa nominal memberikan informasi tentang apakah setelah
pembayaran, hutang tersebut masih mempunyai sisa atau tidak. Kolom ini
juga dapat Anda entry untuk menentukan sisa hutang yang Anda inginkan.
Jika sisa hutang di entry, maka nominal Bayar akan disesuaikan.
Keterangan (Detail)
Keterangan ini memberikan kemudahan bagi Anda untuk memberikan
catatan tambahan bagi setiap pembayaran pada suatu hutang.
Pada bagian bawah grid hutang terdapat checkbox “Hanya Status Bayar”
yang dapat Anda gunakan untuk menyembunyikan data yang tidak dibayar
sehingga memudahkan bagi Anda untuk memeriksa apakah data hutang yang
dibayar sudah tepat. Total nominal Bayar juga ditampilkan tepat dibawah
kolom nominal Bayar.
7-46
Be-A-plus
Alat Bayar
Kolom ini merupakan combobox yang mempunyai dropdown untuk memilih
jenis alat bayar. Daftar alat bayar sudah harus terdefenisi dalam Master Alat
Bayar sebelum dapat dipergunakan disini.
Nominal
Kolom ini dapat Anda isi dengan nominal dari alat bayar tersebut.
Keterangan
Kolom ini merupakan tambahan penjelasan yang dapat Anda isi untuk
menjelaskan masing-masing alat bayar yang digunakan.
Pada bagian bawah grid alat bayar ini terdapat Total yang berada tepat
dibawah kolom Nominal. Total ini adalah total nominal yang dibayarkan.
Nilai Total ini harus sama dengan Total Bayar pada grid hutang. Jika tidak
sama, maka data ini tidak dapat di simpan.
No Jurnal : KK-AP-01
Tanggal : 27-Feb-2004
Kode Akun Keterangan Akun Debet Kredit
2111 Hutang Dagang 200,000
1111 Kas 50,000
2112 Hutang Giro 150,000
Dari contoh diatas, akun Hutang Dagang (2111) ditentukan oleh Kode Relasi
yang telah didefenisikan pada Master Customer atau Master Supplier pada
7-47
Be-A-plus
field Akun A/P atau Akun A/R. Data ini akan timbul dalam beberapa baris
jika jumlah hutang yang dibayar lebih dari satu.
Akun Kas (1111) ditentukan oleh Kode Bank (“Dari Kas /Bank”) dengan
nominal sejumlah alat bayar yang langsung cari. Sedangkan Hutang Giro
(2112) merupakan data hasil posting dari data alat bayar yang tidak langsung
cair. Data ini juga akan ditampilkan dalam beberapa baris jika terdapat lebih
dari satu alat bayar.
Dari contoh diatas dapat dilihat bahwa jumlah hutang yang dibayar hanya
satu hutang (200,000). Dan dibayar dengan mengunakan dua jenis alat bayar
yaitu dengan alat bayar yang langsung cari (mis. Tunai) sebesar 50,000 dan
dengan alat bayar yang tidak langsung cair (mis Giro) sebesar 150,000.
Rangkuman
Layar Entry Pembayaran Hutang berfungsi untuk :
4. Mengurangi saldo Hutang pada relasi
5. Mengurangi saldo Kas Bank
7-48
Be-A-plus
Penerimaan Piutang
Piutang adalah suatu asset yang harus di tagih. Oleh sebab itu setelah
timbulnya piutang baik dari Penjualan maupun dari transaksi lain, maka nilai
aset perusahaan akan bertambah walaupun belum berupa uang di kas atau
bank.
Hal ini dilakukan melalui Menu [Piutang & Piutang] Sub Menu [Penerimaan
Piutang].
7-49
Be-A-plus
7-50
Be-A-plus
Catatan :
Karena BeA-plus merupakan program terintegrasi yang secara
otomatis melakukan posting semua transaksi ke jurnal General
Ledger maka Nomor Bukti antara tiap form entry harus unik.
8. Kolom No. A/R, Angs. Ke, Jt. Tempo merupakan kolom informasi
piutang yang ditampilkan. Kolom ini tidak dapat diedit.
9. Nominal merupakan informasi sisa yang masih harus diterima pada
piutang (dalam satu baris). Nominal ini tidak dapat diedit.
10. Kolom Terima merupakan kolom dimana Anda mengisikan jumlah
yang ingin Anda bayarkan pada baris piutang tersebut. Sewaktu
Anda men-check pada checkbox Terima, Kolom Terima akan diisi
dengan nilai sebesar Nominal sisa piutang, dan Anda dapat
mengedit data Terima.
11. Kolom Penyesuaian merupakan kolom yang berisikan nilai angka.
Kolom ini berfungsi untuk melakukan adjustment terhadap sisa
nominal yang tidak diterima.
12. Akun Adj. Merupakan kolom dropdown yang berisikan kode akun
dimana nilai nominal Penyesuaian akan dijurnal. Ketik kode akun
atau pilih dari dropdown yang tersedia.
13. Sisa Nominal merupakan kolom informasi yang berisikan angka.
Angka ini menunjukkan apakah setelah penerimaan dan
penyesuaian yang dilakukan, apakah piutang tersebut masih
mempunyai sisa. Kolom sisa dapat Anda edit sesuai dengan sisa
piutang yang diinginkan. Perubahan data sisa ini akan
mempengaruhi perhitungan nominal pada kolom Terima.
14. Keterangan (detail) merupakan keterangan tambahan yang dapat
Anda berikan pada tiap baris data angsuran.
15. Ulangi langkah 7 s/d 14 untuk semua detail (angsuran) Piutang.
16. Checkbox “Hanya Status Terima” dapat di-toggle untuk
menyembunyikan data piutang yang tidak diterima (kolom Terima
kosong) atau menampilkan semua data piutang dari relasi.
17. Total merupakan jumlah yang dibayarkan pada entry Penerimaan
Piutang ini.
7-52
Be-A-plus
19. Kolom Alat Bayar adalah combobox dengan dropdown daftar alat
bayar yang dapat dipergunakan (telah didefenisikan pada Master
Alat Bayar).
20. Nomor Warkat merupakan textbox yang dapat Anda isi dengan
nomor Cheque, Giro atau Nomor lainnya yang berhubung dengan
Alat Bayar. Untuk penerimaan tunai, No. Warkat tidak perlu diisi.
21. Tanggal Jatuh Tempo dalam grid ini merupakan tanggal jatuh
tempo warkat yang terima, terutama warkat yang tidak langsung
cair (lihat Bab mengenai Master Alat Bayar). Warkat-warkat
tersebut misalnya adalah Cheque dan Giro yang memerlukan
proses pencairan.
22. Nominal merupakan jumlah / nilai alat bayar (warkat) yang
diterima. Pada bagian bawah grid, tepatnya dibawah kolom
Nominal terdapat Total Nominal yang dijumlahkan dari baris-baris
Nominal yang terisi. Jumlah Total pada Grid (Alat Bayar) ini harus
sama dengan Total pada Grid (Angsuran) sebelumnya.
23. Keterangan detail ini merupakan keterangan untuk masing-masing
alat bayar.
24. Ulangi langkah 19 s/d 23 untuk semua detail (alat bayar) pinjaman
Piutang.
7-53
Be-A-plus
7-54
Be-A-plus
Catatan :
[Cetak] secara otomatis menyimpan data sebelum di cetak.
Catatan :
Nomor Bukti transaksi dapat langsung dicetak sewaktu
melakukan entry data.
Piutang merupakan suatu aset perusahan yang harus ditagih. Piutang yang
sudah diterima haruslah dicatat supaya tidak terjadi penerimaan yang
berlebihan terhadap suatu piutang. Entry Penerimaan Piutang berfungsi
untuk mencatat transaksi tersebut dan menandai piutang yang diterima.
Nomor Terima
Nomor Terima yang merupakan nomor bukti transaksi Penerimaan Piutang.
Nomor Bukti ini dapat berupa nomor bukti tersendiri atau nomor bukti
Kas/Bank Keluar karena penerimaan ini sebenarnya adalah Pengeluaran
Kas/Bank untuk penerimaan Piutang.
Tanggal
Tanggal ini merupakan tanggal penerimaan piutang.
Keterangan
Keterangan merupakan textbox yang dapat Anda entry dengan penjelasan
mengenai penerimaan piutang.
7-55
Be-A-plus
Grid ini akan menampilkan data piutang pada seorang relasi (sesuai Kode
Relasi) yang masih tersisa. Data yang ditampilkan meliputi :
Terima
Kolom Terima merupakan checkbox untuk mementukan apakah akan
dilakukan penerimaan terhadap piutang (baris piutang) yang ditampilkan.
Gunakan {Spasi} atau klik pada mouse untuk meng-toggle checkbox ini. Jika
checkbox di toggle ke check maka kolom Nominal Terima akan
menampilkan nilai penerimaan sebesar nilai nominal. Jika checkbox di
toggle ke kosong (uncheck) maka kolom Nominal Terima akan dikosongkan.
Kolom Sisa Nominal juga akan di hitung jika terjadi perubahan pada kolom
Nominal Terima.
Nominal Terima
Kolom Nominal Terima dapat Anda gunakan untuk menentukan jumlah yang
Anda terima dari Nominal Piutang yang ada. Anda dapat menerima
keseluruhan piutang atau sebagiannya saja.
Penyesuaian
Kolom Penyesuaian merupakan kolom yang dapat Anda gunakan untuk
mengisikan potongan penerimaan. Hal ini sering terjadi jika terdapat
kekurangan penerimaan yang diakibatkan oleh pecahan nominal.
Sisa Nominal
Kolom sisa nominal memberikan informasi tentang apakah setelah
penerimaan, piutang tersebut masih mempunyai sisa atau tidak. Kolom ini
juga dapat Anda entry untuk menentukan sisa piutang yang Anda inginkan.
Jika sisa piutang di entry, maka nominal Terima akan disesuaikan.
7-56
Be-A-plus
Keterangan (Detail)
Keterangan ini memberikan kemudahan bagi Anda untuk memberikan
catatan tambahan bagi setiap penerimaan pada suatu piutang.
Pada bagian bawah grid piutang terdapat checkbox “Hanya Status Terima”
yang dapat Anda gunakan untuk menyembunyikan data yang tidak diterima
sehingga memudahkan bagi Anda untuk memeriksa apakah data piutang
yang diterima sudah tepat. Total nominal Terima juga ditampilkan tepat
dibawah kolom nominal Terima.
Nominal
Kolom ini dapat Anda isi dengan nominal dari alat bayar tersebut.
7-57
Be-A-plus
Keterangan
Kolom ini merupakan tambahan penjelasan yang dapat Anda isi untuk
menjelaskan masing-masing alat bayar yang digunakan.
Pada bagian bawah grid alat bayar ini terdapat Total yang berada tepat
dibawah kolom Nominal. Total ini adalah total nominal yang dibayarkan.
Nilai Total ini harus sama dengan Total Terima pada grid piutang. Jika tidak
sama, maka data ini tidak dapat di simpan.
No Jurnal : KK-AR-01
Tanggal : 27-Feb-2004
Kode Akun Keterangan Akun Debet Kredit
1121 Piutang Dagang 200,000
1111 Kas 50,000
1122 Piutang Giro 150,000
Dari contoh diatas, akun Piutang Dagang (1121) ditentukan oleh Kode Relasi
yang telah didefenisikan pada Master Customer atau Master Supplier pada
field Akun A/R atau Akun A/R. Data ini akan timbul dalam beberapa baris
jika jumlah piutang yang diterima lebih dari satu.
Akun Kas (1111) ditentukan oleh Kode Bank (“Dari Kas /Bank”) dengan
nominal sejumlah alat bayar yang langsung cari. Sedangkan Piutang Giro
(1122) merupakan data hasil posting dari data alat bayar yang tidak langsung
cair. Data ini juga akan ditampilkan dalam beberapa baris jika terdapat lebih
dari satu alat bayar.
Dari contoh diatas dapat dilihat bahwa jumlah piutang yang diterima hanya
satu piutang (200,000). Dan diterima dalam bentuk dua jenis alat bayar yaitu
dengan alat bayar yang langsung cari (mis. Tunai) sebesar 50,000 dan
dengan alat bayar yang tidak langsung cair (mis Giro) sebesar 150,000.
7-58
Be-A-plus
Rangkuman
Layar Entry Penerimaan Piutang berfungsi untuk :
6. Mengurangi saldo Piutang pada relasi
7. Menambah saldo Kas Bank
Laporan
Be-A-plus menyediakan berberapa jenis laporan untuk Hutang dan Piutang
sesuai dengan kebutuhan pemkai secara umum. Laporan-laporan ini terdiri
dari :
- Transaksi Hutang
- Transaksi Piutang
- Grouping Hutang / Piutang
- Umur Hutang
- Umur Piutang
- Kartu Relasi
- Kartu Hutang / Piutang
- Kartu Hutang per Relasi
- Kartu Piutang per Relasi
- Pembayaran Hutang per Relasi
- Pemerimaan Piutang per Relasi
- Pembayaran Hutang per Alat Bayar
- Penerimaan Piutang per Alat Bayar
- Daftar Hutang Jatuh Tempo
- Daftar Piutang Jatuh Tempo
7-59
Be-A-plus
Menampilkan Laporan
6. Klik pada Menu [Hutang & Piutang] [Laporan] dan klik pada
[nama laporan] sesuai dengan laporan yang ingin
ditampilkan.
7. Pada monitor akan muncul Layar “Parameter Laporan”. Layar
ini berfungsi untuk menanyakan batasan-batasan laporan yang
hendak Anda tampilkan. Parameter-parameter tersebut dapat
terdiri dari :
e. Combobox yang mempunyai dropdown yang dapat dipilih
dari daftar yang tersedia atau di ketik, misalkan parameter
Kode Relasi.
f. Combo tanggal yang mempunyai dropdown tanggal yang
dapat di pilih atau di ketik.
g. Textbox yang harus di ketik.
h. Checkbox untuk di check atau non-check.
8. Pada bagian bawah layar terdapat tombol perintah [Cetak] dan
[Exit]
9. Klik pada [Cetak] untuk menampilkan laporan.
10. Atau klik pada [Exit] untuk membatalkan
pencetakan/penampilan laporan.
7-60
Be-A-plus
7-61
Be-A-plus
Laporan ini menampilkan data sesuai dengan data yang dientry dalam Entry
Hutang. Data tersebut antara lain Kode Relasi, Nama Relasi, No. Faktur
(Nomor Bukti), Tanggal, Keterangan pada bagian heading. Pada bagian
detail ditampilkan No. Angsuran, Tanggal Jatuh Tempo, Nominal dan
Keterangan detail.
Laporan ini dikelompokkan berdasarkan Kode Relasi dan masing-masing
No. Faktur (No. Bukti).
Pada bagian total terdapat Sub Total per faktur, Sub Total per Relasi dan
Grand Total semua transaksi yang ditampilkan.
7-62
Be-A-plus
7-63
Be-A-plus
Laporan ini menampilkan data sesuai dengan data yang dientry dalam Entry
Piutang. Data tersebut antara lain Kode Relasi, Nama Relasi, No. Faktur
(Nomor Bukti), Tanggal, Keterangan pada bagian heading. Pada bagian
detail ditampilkan No. Angsuran, Tanggal Jatuh Tempo, Nominal dan
Keterangan detail.
Laporan ini dikelompokkan berdasarkan Kode Relasi dan masing-masing
No. Faktur (No. Bukti).
Pada bagian total terdapat Sub Total per faktur, Sub Total per Relasi dan
Grand Total semua transaksi yang ditampilkan.
7-64
Be-A-plus
Laporan ini menampilkan data sesuai dengan data yang dientry dalam Entry
Grouping Hutang & Piutang. Data tersebut antara lain Kode Relasi, Nama
Relasi, No. Bukti Grouping, Tanggal, No. Bukti A/P atau A/R yang di group,
Angsuran ke, Tanggal Jatuh Tempo dan Nominal A/P / A/R yang di group.
Data paling akhir adalah Keterangan detail.
7-66
Be-A-plus
7-67
Be-A-plus
Laporan ini menyajikan data rangkuman per Relasi dengan Kode Relasi dan
Nama Relasi ditampilkan di kolom pertama laporan. Urutan data ini juga
berdasarkan Kode Relasi.
Saldo Awal merupakan saldo hutang yang masih tersisa (belum dibayar)
dengan tanggal transaksi < Tanggal Awal. Kolom Masuk merupakan data
total mutasi Hutang yang timbul dalam periode dari Tanggal Awal sampai
dengan Tanggal Akhir (Tanggal Awal <= tanggal hutang <= Tanggal Akhir).
Sedangkan Kolom Keluar menampilkan data pembayaran Hutang yang
terjadi pada periode Tanggal Awal hingga Tanggal Akhir (Tanggal Awal <=
tanggal hutang <= Tanggal Akhir). Saldo Akhir merupakan saldo pada
Tanggal Akhir (dihitung dari Saldo Awal + Masuk – Keluar).
Kolom-kolom berikutnya adalah kolom batasan hari yang merupakan
informasi mengenai Saldo (Akhir) Hutang yang akan jatuh tempo dalam
sekian hari. Dalam contoh gambar dapat dilihat batasan 0-7 hari, 8-14 hari,
15-21 hari, 22-28 hari serta diatas 28 hari. Batasan hari dalam laporan ini
dapat diubah oleh pemakai pada setting di Parameter “Umur Hutang 1”,
“Umur Hutang 2”, “Umur Hutang 3” dan “Umur Hutang 4” yang semuanya
dihitung dalam hari.
7-68
Be-A-plus
7-69
Be-A-plus
Laporan ini menyajikan data rangkuman per Relasi dengan Kode Relasi dan
Nama Relasi ditampilkan di kolom pertama laporan. Urutan data ini juga
berdasarkan Kode Relasi.
Saldo Awal merupakan saldo piutang yang masih tersisa (belum diterima)
dengan tanggal transaksi < Tanggal Awal. Kolom Masuk merupakan data
total mutasi Piutang yang timbul dalam periode dari Tanggal Awal sampai
dengan Tanggal Akhir (Tanggal Awal <= tanggal piutang <= Tanggal
Akhir). Sedangkan Kolom Keluar menampilkan data penerimaan Piutang
yang terjadi pada periode Tanggal Awal hingga Tanggal Akhir (Tanggal
Awal <= tanggal piutang <= Tanggal Akhir). Saldo Akhir merupakan saldo
pada Tanggal Akhir (dihitung dari Saldo Awal + Masuk – Keluar).
7-70
Be-A-plus
7-71
Be-A-plus
7-72
Be-A-plus
Keseluruhan data ini ditampilkan satu per satu sesuai dengan Nomor Bukti.
Data lain yang ditampilkan dalam laporan adalah Tanggal, Angsuran Ke,
Nominal yang berasal dari data hutang / piutang. Data Bayar, Penyesuaian
dan Saldo berasal dari data pembayaran hutang maupun penerimaan piutang.
Data hasil grouping juga ditampilkan pada laporan ini. Urutan data yang
ditampilkan adalah berdasarkan tanggal.
7-74
Be-A-plus
Data yang ditampilkan adalah data hutang mulai dari No. Bukti, Tanggal,
Angsuran Ke dan Nominal Hutang. Dan data pembayaran hutang (termasuk
grouping) dalam kolom Bayar, Penyesuaian dan Saldo. Laporan ini diurutkan
berdasarkan Tanggal.
7-75
Be-A-plus
Data piutang yang dimunculkan pada laporan adalah No. Bukti, Tanggal,
Keterangan, Angsuran Ke dan Nominal Piutang. Data penerimaan /
pelunasan piutang (termasuk grouping) ditampilkan dalam kolom Bayar,
Penyesuaian, Saldo dan Keterangan pelunasannya. Tampilan laporan ini
diurutkan berdasarkan tanggal.
7-76
Be-A-plus
Dari laporan Pembayaran Hutang per Relasi dapat Anda lihat secara detail
transaksi pembayaran hutang yang telah dilakukan terhadap masing-masing
hutang.
Laporan ini dikelompokkan berdasarkan masing-masing relasi dan masing-
masing Nomor Bukti Pembayaran (No. Bayar) dan Tanggal Pembayaran.
Pada data detail Anda dapat melihat No. Faktur hutang yang ada dan
Nominal Bayar, Penyesuaian dan Sisa Hutang masih ada.
7-77
Be-A-plus
Laporan ini menampilkan data Kode Relasi yang juga merupakan data yang
digunakan untuk mengelompokan tampilan laporan. Nomor Terima, Tanggal
dan Keterangan peneriman merupakan data heading transaksi penerimaan.
Sedangkan pada bagian detail ditampilkan No. Faktur (No. Piutang),
Angsuran dan Tanggal Jatuh tempo piutang. Nominal Bayar, Penyesuaian
dan Sisa Saldo ditampilkan mengikuti No. Faktur sebagai informasi tentang
penerimaan piutang tersebut.
7-78
Be-A-plus
7-79
Be-A-plus
7-80
Be-A-plus
Laporan ini menampilkan data hutang yang sudah jatuh tempo (berdasarkan
Tanggal Parameter Laporan) dan diurut berdasarkan jumlah hari jatuh tempo
dari yang terbesar hingga yang terkecil. Data yang ditampilkan adalah
Tanggal Jatuh Tempo hutang, No. A/P (Nomor Hutang), Angsuran Ke,
Nama Relasi, Nominal Hutang yang jatuh tempo serta Jumlah hari telah
jatuh tempo dan Keterangan hutang.
7-81
Be-A-plus
Laporan ini menampilkan data piutang yang sudah jatuh tempo (berdasarkan
Tanggal Parameter Laporan) dan diurut berdasarkan jumlah hari jatuh tempo
dari yang terbesar hingga yang terkecil. Data yang ditampilkan adalah
Tanggal Jatuh Tempo piutang, No. A/R (Nomor Piutang), Angsuran Ke,
Nama Relasi, Nominal Piutang yang jatuh tempo serta Jumlah hari telah
jatuh tempo dan Keterangan piutang.
7-82
Be-A-plus
Kas Bank
Transaksi Kas Bank merupakan transaksi yang melibatkan penggunaan uang
secara langsung. Oleh sebab itu transaksi ini harus dicatat secara benar
sehingga dapat dibandingkan saldonya dengan saldo fisik uang di kas
maupun bank.
Sebenarnya transaksi Kas Bank dalam Be-A-plus sudah dilibatkan sejak dari
transaksi Hutang & Piutang. Yang terlihat pada transaksi Entry Hutang,
Entry Piutang, Pembayaran Hutang dan Penerimaan Piutang. Semua
transaksi ini mempunyai hubungan langsung dengan Kas Bank.
8-1
Be-A-plus
8-2
Be-A-plus
8-3
Be-A-plus
8-4
Be-A-plus
Catatan :
Karena BeA-plus merupakan program terintegrasi yang secara
otomatis melakukan posting semua transaksi ke jurnal General
Ledger maka Nomor Bukti antara tiap form entry harus unik.
8-5
Be-A-plus
Bagian Detail
1. Kolom Alat Bayar adalah combobox dengan dropdown daftar alat
bayar yang dapat dipergunakan (telah didefenisikan pada Master
Alat Bayar).
2. Nomor Warkat merupakan textbox yang dapat Anda isi dengan
nomor Cheque, Giro atau Nomor lainnya yang berhubung dengan
Alat Bayar. Untuk penerimaan tunai, No. Warkat tidak perlu diisi.
3. Tanggal Jatuh Tempo dalam grid ini merupakan tanggal jatuh
tempo warkat yang terima, terutama warkat yang tidak langsung
cair (lihat Bab mengenai Master Alat Bayar). Warkat-warkat
tersebut misalnya adalah Cheque dan Giro yang memerlukan
proses pencairan.
4. Nominal merupakan jumlah / nilai alat bayar (warkat) yang
diterima. Pada bagian bawah grid, tepatnya dibawah kolom
Nominal terdapat Total Nominal yang dijumlahkan dari baris-baris
Nominal yang terisi. Jumlah Total pada Grid (Alat Bayar) ini harus
sama dengan Total pada Grid (Angsuran) sebelumnya.
5. Kredit Akun merupakan dropdown yang dapat Anda gunakan
untuk memilih ke akun mana posting jurnal di General Ledger
dilakukan.
6. Keterangan detail merupakan keterangan tambahan yang dapat
Anda berikan pada masing-masing Alat Bayar
7. Ulangi langkah 7 s/d 12 untuk semua detail (alat bayar)
Penerimaan Kas Bank.
8. Setelah keseluruhan data satu No. Bukti (Penerimaan Kas Bank)
selesai dientry, langkah berikutnya adalah menyimpan data
tersebut. Sorot pada [Simpan] tekan {Enter} atau klik pada
[Simpan] dengan mouse. Anda juga dapat mencetak data yang
sudah dientry dengan klik pada [Cetak] untuk mencetak bukti
Penerimaan Kas Bank ([Cetak] secara otomatis akan menyimpan
data).
9. Untuk melanjutkan pada No. Bukti yang lain, ulangi dari langkah 2
kembali.
8-6
Be-A-plus
17. Data yang Anda pilih akan ditampilkan dilayar dan siap untuk
di edit.
18. Cara mengedit data adalah sama dengan meng-entry data.
19. Anda dapat membatalkan edit data dengan mengunakan
tombol perintah [Batal]. Layar akan dikosongkan dan data
yang sudah Anda edit tidak akan disimpan.
20. Untuk menyimpan hasil edit, klik tombol perintah [Simpan],
maka Be-A-plus secara otomatis akan menggantikan data
lama dengan data yang baru Anda edit.
21. Ulangi langkah 2 s/d 6 untuk meng-edit data lainnya.
8-7
Be-A-plus
Entry saldo awal Kas Bank juga dapat digabungkan dengan entry saldo awal
Piutang Giro Gantung yaitu pada Grid Detail tambahan Alat Bayar jenis
tidak langsung cair (Giro / Cheque).
Entry ini adalah sama dan dapat digabungkan bersama Entry Saldo Awal Kas
Bank. Semua datanya adalah sama, kecuali perbedaannya adalah pada Alat
Bayar yang digunakan. Alat Bayar yang digunakan disini adalah Giro atau
Cheque (tidak langsung cair) sesuai dengan jenisnya. Kemudian Anda perlu
memasukkan No. Warkat dan Tanggal Jatuh Tempo warkat Cheque/Giro
tersebut.
No. Bukti
No. Bukti merupakan nomor bukti transaksi penerimaan kas. Nomor ini
harus unik (Be-A-plus tidak dapat menerima 2 nomor bukti yang sama), jika
tidak, Be-A-plus akan menampilkan data sebelumnya untuk diedit. Nomor
bukti ini sering juga dibedakan untuk masing-masing Kode Kas/Bank
misalkan dengan Nomor Awal “KM” untuk Penerimaan pada Kas (Kas
Masuk) dan “BM” untuk Penerimaan pada Bank (Bank Masuk). Dapat juga
dibuat perbedaan untuk masing-masing rekening Kas Bank.
Kode Bank/Kas
Kode ini adalah untuk menentukan rekening Kas atau Bank yang digunakan
untuk menerima transaksi ini. Untuk jenis Alat Bayar yang langsung cair,
maka saldo rekening Kas atau Bank ini akan di-update (ditambah) secara
langsung. Tetapi untuk Alat Bayar yang tidak langsung cair, Kode Bank/Kas
ini kurang berfungsi, karena pada saat Pencairan Warkat (lihat pada bagian
entry Pencairan Warkat) Kode Kas Bank dapat ditentukan kemudian,
sehingga Kode ini hanya bersifat sementara saja.
8-9
Be-A-plus
Tanggal
Tanggal merupakan tanggal terjadinya transaksi Penerimaan Kas Bank.
Tanggal ini dapat dipilih dari dropdown kalender atau diketik.
Keterangan
Keterangan dapat dientry oleh pemakai sebagai deskripsi tambahan untuk
transaksi tersebut. Maksimun karakter yang dapat di-entry dalam Keterangan
adalah 100 (seratus) karakter.
Alat Bayar
Kolom Alat Bayar digunakan untuk menentukan jenis alat bayar yang
dipergunakan dalam penerimaan Kas Bank. Hal yang paling penting untuk
diketahui dari Alat bayar adalah jenis Alat Bayar tersebut sebagai Alat Bayar
yang “Langsung Cair” atau “Tidak Langsung Cair”. Lihat entry Master Tipe
Alat Bayar pada kolom “Langsung Cair” untuk ketentuan jenis Alat Bayar.
No. Warkat
Khusus untuk Alat Bayar yang “Tidak Langsung Cair”, No. Warkat perlu
dientry sebagai identitas warkat tersebut. Gunakan nomor warkat yang unik
sehingga dapat dibedakan dengan warkat lainnya. Pada umumnya warkat
Cheque atau Giro sudah mempunyai nomor tersendiri sehingga kita tidak
perlu menciptakan nomor warkat tersendiri. Nomor Cheque dan Giro dapat
dipergunakan sebagai No. Warkat dan biasanya nomor ini selalu unik.
8-10
Be-A-plus
Nominal
Nominal merupakan nilai transaksi untuk jenis alat bayar tersebut.
Kredit Akun
Kredit Akun berfungsi untuk memberikan informasi pada Be-A-plus untuk
melakukan pengkreditan pada akun di General Ledger. Akun debet sudah
ditentukan oleh Kode Bank/Kas pada bagian heading.
Untuk entry saldo awal, gunakan kode akun sesuai dengan kode akun yang
digunakan pada transaksi penerimaan saldo awal lainnya, seperti pada entry
saldo awal Stok, saldo awal Hutang dan saldo awal Piutang.
Keterangan Detail
Keterangan ini ditambahkan untuk memberikan keleluasaan bagi pemakai
untuk menambahkan penjelasan untuk masing-masing alat bayar (baris detail
transaksi).
Total
Pada bagian akhir Grid, tepat dibawah kolom Nominal terdapat field Total
yang memberikan informasi total Nominal yang dientry.
8-11
Be-A-plus
Dari contoh ini dapat dilihat bahwa terdapat 3 (tiga) akun yang
dipergunakan. Yang pertama adalah Akun Kas (1111) yang ditentukan oleh
Kode Bank/Kas yang mana tipe Alat Bayar yang digunakan adalah tipe
“Langsung Cair” sehingga nominal 50,000 tersebut langsung di-debet pada
Kas. Sedangkan Akun Piutang Giro Gantung (1122) mencerminkan adalah
Alat Bayar “Tidak Langsung Cair” yang dipergunakan dalam penerimaan ini
yaitu sebesar 150,000. Dengan demikian nominal ini tidak diupdate ke saldo
Kas (sesuai yang ditentukan pada Kode Bank/Kas) tetapi dimasukkan untuk
sementara ke akun Piutang Giro Gantung. Akun Piutang Giro Gantung ini
ditentukan dalam Parameter “Piutang Giro Gantung” pada [Master]
[Parameter]
Data jurnal terakhir adalah Modal di Setor (3111) yang ditentukan pada
Kolom Akun Kredit.
Rangkuman
Entry Penerimaan Kas Bank digunakan untuk memasukkan data penerimaan
yang tidak berhubungan dengan Penjualan dan Hutang & Piutang. Selain
untuk memasukkan saldo awal rekening kas atau bank serta saldo awal
piutang giro gantung, Entry Penerimaan kas Bank lebih banyak
dipergunakan untuk penerimaan Kas Bank yang bersifat insidentil saja.
Entry Penerimaan Kas Bank mempunyai pengaruh terhadap :
1. Jurnal di General Ledger
2. Laporan-laporan Kas Bank serta saldo masing-masing rekening
Kas Bank.
8-12
Be-A-plus
8-13
Be-A-plus
8-14
Be-A-plus
Catatan :
Karena BeA-plus merupakan program terintegrasi yang secara
otomatis melakukan posting semua transaksi ke jurnal General
Ledger maka Nomor Bukti antara tiap form entry harus unik.
8-15
Be-A-plus
Bagian Detail
7. Kolom Alat Bayar adalah combobox dengan dropdown daftar alat
bayar yang dapat dipergunakan (telah didefenisikan pada Master
Alat Bayar).
8. Nomor Warkat merupakan textbox yang dapat Anda isi dengan
nomor Cheque, Giro atau Nomor lainnya yang berhubung dengan
Alat Bayar. Untuk pembayaran tunai, No. Warkat tidak perlu diisi.
9. Tanggal Jatuh Tempo dalam grid ini merupakan tanggal jatuh
tempo warkat yang dibayarkan, terutama warkat yang tidak
langsung cair (lihat Bab mengenai Master Alat Bayar). Warkat-
warkat tersebut misalnya adalah Cheque dan Giro yang
memerlukan proses pencairan.
10. Nominal merupakan jumlah / nilai alat bayar (warkat) yang
dibayar. Pada bagian bawah grid, tepatnya dibawah kolom
Nominal terdapat Total Nominal yang dijumlahkan dari baris-baris
Nominal yang terisi. Jumlah Total pada Grid (Alat Bayar) ini harus
sama dengan Total pada Grid (Angsuran) sebelumnya.
11. Debet Akun merupakan dropdown yang dapat Anda gunakan
untuk memilih ke akun mana posting jurnal di General Ledger
dilakukan.
12. Keterangan detail merupakan keterangan tambahan yang dapat
Anda berikan pada masing-masing Alat Bayar
13. Ulangi langkah 7 s/d 12 untuk semua detail (alat bayar)
Pengeluaran Kas Bank.
14. Setelah keseluruhan data satu No. Bukti (Pengeluaran Kas Bank)
selesai dientry, langkah berikutnya adalah menyimpan data
tersebut. Sorot pada [Simpan] tekan {Enter} atau klik pada
[Simpan] dengan mouse. Anda juga dapat mencetak data yang
sudah dientry dengan klik pada [Cetak] untuk mencetak bukti
Pengeluaran Kas Bank ([Cetak] secara otomatis akan menyimpan
data).
15. Untuk melanjutkan pada No. Bukti yang lain, ulangi dari langkah 2
kembali.
3. Data yang Anda pilih akan ditampilkan dilayar dan siap untuk di
edit.
4. Cara mengedit data adalah sama dengan meng-entry data.
5. Anda dapat membatalkan edit data dengan mengunakan tombol
perintah [Batal]. Layar akan dikosongkan dan data yang sudah
Anda edit tidak akan disimpan.
6. Untuk menyimpan hasil edit, klik tombol perintah [Simpan], maka
Be-A-plus secara otomatis akan menggantikan data lama dengan
data yang baru Anda edit.
7. Ulangi langkah 2 s/d 6 untuk meng-edit data lainnya.
8-17
Be-A-plus
Alat Bayar yang digunakan dalam entry Saldo Awal Hutang Cheque / Giro
Gantung disini adalah Giro atau Cheque (tidak langsung cair) sesuai dengan
jenisnya. Kemudian Anda perlu memasukkan No. Warkat dan Tanggal Jatuh
Tempo warkat Cheque/Giro tersebut.
No. Bukti
No. Bukti merupakan nomor bukti transaksi pengeluaran kas. Nomor ini
harus unik (Be-A-plus tidak dapat menerima 2 nomor bukti yang sama), jika
tidak, Be-A-plus akan menampilkan data sebelumnya untuk diedit. Nomor
bukti ini sering juga dibedakan untuk masing-masing Kode Kas/Bank
8-18
Be-A-plus
misalkan dengan Nomor Awal “KK” untuk Pengeluaran pada Kas (Kas
Keluar) dan “BK” untuk Pengeluaran pada Bank (Bank Keluar). Dapat juga
dibuat perbedaan untuk masing-masing rekening Kas Bank.
Kode Bank/Kas
Kode ini adalah untuk menentukan rekening Kas atau Bank yang digunakan
untuk membayar transaksi ini. Untuk jenis Alat Bayar yang langsung cair,
maka saldo rekening Kas atau Bank ini akan di-update (dikurangkan) secara
langsung. Tetapi untuk Alat Bayar yang tidak langsung cair, Kode Bank/Kas
ini kurang berfungsi, karena pada saat Pencairan Warkat (lihat pada bagian
entry Pencairan Warkat) Kode Kas Bank dapat ditentukan kemudian,
sehingga Kode ini hanya bersifat sementara saja.
Tanggal
Tanggal merupakan tanggal terjadinya transaksi Pengeluaran Kas Bank.
Tanggal ini dapat dipilih dari dropdown kalender atau diketik.
Keterangan
Keterangan dapat dientry oleh pemakai sebagai deskripsi tambahan untuk
transaksi tersebut. Maksimun karakter yang dapat di-entry dalam Keterangan
adalah 100 (seratus) karakter.
Alat Bayar
Kolom Alat Bayar digunakan untuk menentukan jenis alat bayar yang
dipergunakan dalam pengeluaran Kas Bank. Hal yang paling penting untuk
diketahui dari Alat bayar adalah jenis Alat Bayar tersebut sebagai Alat Bayar
yang “Langsung Cair” atau “Tidak Langsung Cair”. Lihat entry Master Tipe
Alat Bayar pada kolom “Langsung Cair” untuk ketentuan jenis Alat Bayar.
Alat Bayar yang “Langsung Cair” akan mengupdate (mengurangi) saldo
rekening Kas atau Bank secara langsung, sedangkan yang “Tidak Langsung
Cair” tidak akan mengurangi saldo rekening Kas atau Bank pada transaksi
ini. Mereka memerlukan proses Pencairan Warkat untuk dapat dicairkan dan
meng-update ke saldo Kas atau Bank (Lihat Entry Pencairan Warkat).
8-19
Be-A-plus
No. Warkat
Khusus untuk Alat Bayar yang “Tidak Langsung Cair”, No. Warkat perlu
dientry sebagai identitas warkat tersebut. Gunakan nomor warkat yang unik
sehingga dapat dibedakan dengan warkat lainnya. Pada umumnya warkat
Cheque atau Giro sudah mempunyai nomor tersendiri sehingga kita tidak
perlu menciptakan nomor warkat tersendiri. Nomor Cheque dan Giro dapat
dipergunakan sebagai No. Warkat dan biasanya nomor ini selalu unik.
Nominal
Nominal merupakan nilai transaksi untuk jenis alat bayar tersebut.
Debet Akun
Debet Akun berfungsi untuk memberikan informasi pada Be-A-plus untuk
melakukan pendebetan pada akun di General Ledger. Akun kredit sudah
ditentukan oleh Kode Bank/Kas pada bagian heading.
Keterangan Detail
Keterangan ini ditambahkan untuk memberikan keleluasaan bagi pemakai
untuk menambahkan penjelasan untuk masing-masing alat bayar (baris detail
transaksi).
Total
Pada bagian akhir Grid, tepat dibawah kolom Nominal terdapat field Total
yang memberikan informasi total Nominal yang dientry.
8-20
Be-A-plus
Dari contoh ini dapat dilihat bahwa terdapat 3 (tiga) akun yang
dipergunakan. Yang pertama adalah Akun Biaya Operasioanl (5213) yang
ditentukan oleh Kolom Debet akun pada grid detail alat bayar. Akun
berikutnya adalah Akun Bank (1112) yang ditentukan oleh Kode Bank/Kas
yang mana tipe Alat Bayar yang digunakan adalah tipe “Langsung Cair”
sehingga nominal 10,000 tersebut langsung di-kredit dari Bank. Sedangkan
Akun Hutang Giro Gantung (2112) mencerminkan adalah Alat Bayar “Tidak
Langsung Cair” yang dipergunakan dalam penerimaan ini yaitu sebesar
40,000. Dengan demikian nominal ini tidak diupdate ke saldo Bank (sesuai
yang ditentukan pada Kode Bank/Kas) tetapi dimasukkan untuk sementara
ke akun Hutang Giro Gantung. Akun Hutang Giro Gantung ini ditentukan
dalam Parameter “Hutang Giro Gantung” pada Menu [Master] [Parameter].
Rangkuman
Entry Pengeluaran Kas Bank digunakan untuk memasukkan data
pengeluaran yang tidak berhubungan dengan Pembelian dan Hutang &
Piutang. Selain untuk memasukkan saldo awal hutang giro gantung, Entry
Pengeluaran Kas Bank lebih banyak dipergunakan untuk Pengeluaran Kas
Bank yang merupakan biaya-biaya tambahan dalam kegiatas usaha.
Entry Penerimaan Kas Bank mempunyai pengaruh terhadap :
1. Jurnal di General Ledger
2. Laporan-laporan Kas Bank serta saldo masing-masing rekening
Kas Bank.
8-21
Be-A-plus
Pindah Buku
Pindah Buku merupakan gabungan dari Transaksi Penerimaan Kas Bank dan
Transaksi Pengeluaran Kas Bank. Dalam Transaksi Penerimaan dan
Pengeluaran Kas Bank di Be-A-plus pada kolom Kredit Akun dan Kolom
Debet Akun dibatasi untuk tidak dapat dijurnal pada Akun Kas dan Bank.
Hal ini berfungsi untuk menghidari terjadinya kesalahan pada Buku Kas
Bank dan juga untuk mencegah transaksi pemindah bukuan yang double
pada jurnal General Ledger.
Untuk itu disediakan Entry Pindah Buku untuk memudahkan proses pindah
buku antar Kas Bank sehingga tidak perlu dua kali entry (satu kali entry pada
Pengeluaran Kas Bank dan satu kali pada Penerimaan Kas Bank). Pada entry
ini dapat yang paling penting diperhatikan adalah data Dari Bank/Kas dan Ke
(Bank/Kas), karena kedua Kode Kas Bank ini menentukan rekening-rekening
pemindahan tersebut.
8-22
Be-A-plus
8-23
Be-A-plus
Catatan :
Karena BeA-plus merupakan program terintegrasi yang secara
otomatis melakukan posting semua transaksi ke jurnal General
Ledger maka Nomor Bukti antara tiap form entry harus unik.
Bagian Detail
1. Kolom Alat Bayar adalah combobox dengan dropdown daftar alat
bayar yang dapat dipergunakan (telah didefenisikan pada Master
Alat Bayar).
8-24
Be-A-plus
8-25
Be-A-plus
Catatan :
[Cetak] secara otomatis menyimpan data sebelum di cetak.
8-26
Be-A-plus
Pada umumnya proses pindah buku dari satu rekening ke rekening lain sering
dilakukan. Transaksi pindah buku ini antara lain adalah setoran dari kas ke
rekening bank, pindah buku (transfer) dari satu rekening di bank ke rekening
lain atau rekeing pada bank lain, penerimakan tunai dari rekening bank untuk
mengisi kas kecil.
Hal perlu diingat dalam Be-A-plus adalah karena pindah buku merupakan
proses interen dalam perusahaan, maka semua proses dianggap dilakukan
secara langsung sehingga jenis warkat apapun yang dilakukan, Be-A-plus
akan langsung meng-update saldo rekening kas atau bank yang terlibat.
No. Bukti
No. Bukti merupakan nomor bukti transaksi pindah buku. Nomor ini harus
unik (Be-A-plus tidak dapat menerima 2 nomor bukti yang sama), jika tidak,
Be-A-plus akan menampilkan data sebelumnya untuk diedit. Nomor bukti ini
sering juga dibedakan dari transaksi bank lainnya, misalnya dengan
menggunakan Nomor Awal “PB” (Pindah Buku)
Tanggal
Tanggal merupakan tanggal terjadinya transaksi Pengeluaran Kas Bank.
Tanggal ini dapat dipilih dari dropdown kalender atau diketik.
Dari Bank/Kas
Kode ini adalah untuk menentukan rekening Kas atau Bank yang akan
dikurangi saldonya (dipindahkan ke rekening lain). Dengan demikian Kas
Bank yang ditentukan dalam field ini akan di kredit rekening-nya.
8-27
Be-A-plus
Keterangan
Keterangan dapat dientry oleh pemakai sebagai deskripsi tambahan untuk
transaksi tersebut. Maksimun karakter yang dapat di-entry dalam Keterangan
adalah 100 (seratus) karakter.
Nominal
Nominal merupakan nilai transaksi untuk jenis alat bayar yang dipindah-
bukukan.
Keterangan Detail
Keterangan ini ditambahkan untuk memberikan keleluasaan bagi pemakai
untuk menambahkan penjelasan untuk masing-masing alat bayar (baris detail
transaksi).
Total
Pada bagian akhir Grid, tepat dibawah kolom Nominal terdapat field Total
yang memberikan informasi total Nominal yang dientry.
8-28
Be-A-plus
Dari contoh ini dapat dilihat proses pindah buku yang terjadi adalah setoran
ke Bank yang dananya diambil dari Kas. Sehingga hasil jurnal yang
diperoleh adalah kredit akun Kas (1111) sebesar 150,000 yang ditentukan
pada field Dari Bank/Kas. Dan debet akun Bank (1112) sebesar 150,000
yang ditentukan pada file Ke (Kode Kas Bank).
Rangkuman
Entry Pindah Buku Kas Bank merupakan entry untuk mencatat perpindahan
dana antar rekening Kas Bank yang dimiliki oleh perusahaan. Pindah Buku
tidak menyebabkan aset perusahaan bertambah atau berkurang, hanya
menyebabkan pengalihan aset dari satu rekening ke rekening lainnya.
Dana pindah buku akan langsung dicairkan oleh Be-A-plus tanpa melihat
Tipe Alat Bayar dan Tanggal Jatuh Tempo-nya karena transaksi ini
merupakan transaksi interen yang pada umumnya proses berlaku efektif
sesegera mungkin. Sehinga tidak perlu melakukan proses pencairan warkat
lagi.
Entry Pindah Buku mempunyai pengaruh terhadap :
1. Jurnal di General Ledger
2. Laporan-laporan Kas Bank serta saldo masing-masing rekening
Kas Bank.
8-29
Be-A-plus
Pencairan Warkat
Pada Master Alat Bayar terdapat kolom yang menentukan jenis Alat Bayar
apakah termasuk jenis “Langsung Cair” atau “Tidak Langsung Cair”. Untuk
tipe “Langsung Cair”, maka Alat Bayar tersebut langsung meng-update saldo
Kas Bank. Sedangkan untuk tipe “Tidak Langsung Cair”, maka Alat Bayar
tersebut memerlukan satu proses lagi (Pencairan Warkat) untuk dapat meng-
update saldo Kas Bank (Kecuali untuk transaksi Pindah Buku).
Proses Pencairan Warkat diperlukan sewaktu suatu warkat alat bayar efektif
menjadi uang yang dapat dipergunakan untuk transaksi jual beli, jika belum
maka warkat tersebut tepat akan berada pada status (post) Hutang Giro
Gantung atau Piutang Giro Gantung.
Dalam Proses ini pemakai cukup menentukan Giro Gantung yang dicairkan
(status) dan tanggal pencairan.
8-30
Be-A-plus
8-31
Be-A-plus
Bagian Detail
Grid detail akan menampilkan semua warkat yang sesuai dengan kreteria
yang ditentukan pada heading. Data yang perlu dientry pada grid detail
hanya pilihan status, tanggal cair dan kas bank yang menerimaan dana yang
dicairkan.
1. Kolom Alat Bayar, No. Bukti, No.Warkat, Tanggal Jatuh Tempo
dan Nominal merupakan infomasi warkat yang hendak dilakukan
proses pencairan. Data ini tidak dapat di edit.
2. Kolom Status menampilkan status warkat apakah sudah cair atau
belum. Kolom Status merupakan combobox yang dapat dipilih dari
pilihan “Cair” atau “Belum Cair”. Anda dapat mengubah status
suatu warkat dari “Belum Cair” menjadi “Cair” (atau sebaliknya).
3. Tanggal Cair harus diisi untuk status warkat yang “Cair”. Tanggal
ini dapat diketikkan atau dipilih dari dropdown kalender yang
tersedia.
8-32
Be-A-plus
8-33
Be-A-plus
Status
Status merupakan perameter kedua yang dientry untuk menentukan jenis
warkat yang hendak ditampilkan pada grid setelah ketentuan pada parameter
tanggal diatas. Status terdiri dari dua jenis yaitu “Keluar” dan “Terima”.
Status “Keluar” adalah untuk semua warkat yang dibayarkan oleh
perusahaan kepada pihak lain misalnya dari transaksi “Pembayaran Hutang”,
“Entry Piutang” dan “Pengeluaran Kas Bank”. Apabila warkat “Keluar”
dicairkan mana saldo rekening Kas Bank akan dikurangi.
Sebaliknya Status “Terima” adalah untuk semua warkat yang diterima dari
pihak luar yang berasal dari transaksi “Penerimaan Piutang”, “Entry Hutang”
dan “Penerimaan Kas Bank”. Pencairan warkat “Terima” akan menambah
saldo rekening Kas Bank.
Setelah batasan pada begian heading ditentukan, maka pada bagian detail
akan ditampilkan data warkat yang sesuai. Pada grid data warkat ini kita
dapat mengubah Status warkat dan mengisi Tanggal Cair serta Cair Ke Bank.
Data lainnya merupakan tampilan informasi saja.
8-34
Be-A-plus
Status
Anda dapat menggunakan pilihan pada dropdown status warkat untuk
menentukan perubahan statusnya atau mengetik lansung pada combobox
status. Hanya ada dua status yang dapat di-entry yaitu “Cair” atau “Belum
Cair”.
Tanggal Cair
Tanggal Cair merupakan data yang perlu diisi jika Status warkat adalah
“Cair”. Tanggal ini menentukan tanggal jurnal hasil posting ke General
Ledger. Secara default Tanggal Cair akan diset oleh Be-A-plus sesuai dengan
tanggal komputer, tetapi dapat Anda ubah dengan mengetikkan tanggalnya
atau memilih dari dropdown kalender yang tersedia.
Tanggal ini akan menjadi tanggal jurnal di General Ledger, bukan Tanggal
Jatuh Tempo karena Tanggal Cair merupakan tanggal yang sebenarnya
dimana suatu warkat “Tidak Langsung Cair” menjadi cair dan meng-update
saldo Kas Bank.
Cair Ke Bank
Data terakhir dari suatu warkat yang dicairkan adalah Cair Ke Bank. Kolom
ini menentukan ke rekening Kas Bank mana hasil pencairan di update.
Pada saat transaksi penerimaan / pembayaran Kas Bank jika Alat Bayar yang
digunakan adalah Alat Bayar yang “Tidak Langsung Cair” maka warkat
tidak langsung cair tersebut untuk sementara akan diupdate ke post akun
“Hutang Giro Gantung” atau “Piutang Giro Gantung”. Dengan demikian
tidak update ke rekening Kas Bank. Selain itu lebih sering kita belum
mengetahui kemana (bank) dimana suatu warkat akan dicairkan kemudian.
Oleh sebab itu Be-A-plus menyediakan kemudahan untuk dapat menentukan
ke rekening Kas Bank mana suatu warkat dicairkan pada saat Proses
Pencairan Warkat.
Kode Kas Bank yang akan ditampilkan pada kolom ini adalah Kode Kas
Bank yang dipergunakan pada saat transaksi peneriman/pembayaran warkat
tersebut. Kode ini dapat diubah dengan mengetikkan Kode Kas Bank yang
ada atau pilih dari dropdown daftar Kas Bank yang tersedia.
8-35
Be-A-plus
Contoh
No Jurnal : CAIRKM-01170304
Tanggal : 17-Mar-2004
Kode Akun Keterangan Akun Debet Kredit
1112 Bank 10,000
1122 Piutang Giro Gantung 10,000
Dari contoh ini dapat dilihat proses pencairan warkat yang terjadi adalah
sebesar 10,000 dan dicairkan ke Bank (1112) sesuai dengan Kode Kas Bank
pada kolom Cair Ke Bank. Sedangkan kredit akun Piutang Giro Gantung
(1122) ditentukan oleh parameter “Piutang Giro Gantung” pada [Master]
[Parameter]
Rangkuman
Proses Pencairan Giro merupakan proses yang digunakan untuk mengganti
status “Belum Cair” dari warkat-warkat “Tidak Langsung Cair” menjadi
status “Cair”. Menu ini juga dapat digunakan sebaliknya untuk mengganti
status warkat “Cair” menjadi “Belum Cair”. Hasil pencairan akan diupdate
ke saldo rekening Kas Bank dan juga akan diposting ke jurnal di General
Ledger.
8-36
Be-A-plus
Laporan
Be-A-plus menyediakan berberapa jenis laporan untuk Kas Bank sesuai
dengan kebutuhan pemakai. Laporan-laporan ini terdiri dari :
• Transaksi Terima Kas Bank
• Transaksi Keluar Kas Bank
• Seluruh Trans. Terima Kas Bank
• Seluruh Trans. Keluar Kas Bank
• Transaksi Kas Bank per Relasi
• Buku Kas Bank
• Buku Kas Bank (termasuk belum cair)
• Transaksi Pindah Buku
• Transaksi Pindah Buku (Detail)
• Transaksi Pindah Buku (Ke Bank)
• Transaksi Pindah Buku (Dari Bank)
• Warkat Belum Cair
Menampilkan Laporan
1. Klik pada Menu [Kas Bank] [Laporan] dan klik pada [nama
laporan] sesuai dengan laporan yang ingin ditampilkan.
2. Pada monitor akan muncul Layar “Parameter Laporan”. Layar ini
berfungsi untuk menanyakan batasan-batasan laporan yang hendak
Anda tampilkan. Parameter-parameter tersebut dapat terdiri dari :
a. Combobox yang mempunyai dropdown yang dapat dipilih
dari daftar yang tersedia atau di ketik, misalkan parameter
Kode Relasi.
b. Combo tanggal yang mempunyai dropdown tanggal yang
dapat di pilih atau di ketik.
c. Textbox yang harus di ketik.
d. Checkbox untuk di check atau non-check.
8-37
Be-A-plus
Pada laporan ini semua transaksi yang dientry dalam Entry Penerimaan Kas
Bank ditampilkan dengan diurutkan berdasarkan tanggal dan Nomor Bukti.
Data lain yang ditampilkan adalah kode relasi, kode bank, tipe alat bayar,
nominal serta akun debet dan kredit-nya.
Pada akhir setiap No. Bukti terdapat sub total per nomor bukti. Dan pada
akhir laporan terdapat Grand Total nominal untuk semua transaksi yang
ditampilkan pada laporan.
8-38
Be-A-plus
8-39
Be-A-plus
Laporan ini mempunyai bentuk yang hampir sama dengan Laporan Transaksi
Terima Kas Bank. Yang berbeda hanya jumlah data yang ditampilkan lebih
banyak, kerana selain berasal dari menu Penerimaan Kas Bank, data laporan
ini juga berasal dari semua transaksi penerimaan yang berhubungan dengan
Kas Bank. Dengan demikian laporan ini lebih mencerminkan konsisi Kas
Bank yang sebenarnya.
8-40
Be-A-plus
8-41
Be-A-plus
8-42
Be-A-plus
Pada laporan yang ditampilkan Anda dapat melihat bahwa tampilan data
dikelompokkan per masing-masing kode relasi (mulai dari kelompok tanpa
kode relasi). Urutan data dalam kelompok ini adalah berdasarkan tanggal
transaksi. Data yang dimunculkan selain Kode Relasi dan Tanggal adalah
No. Bukti, Tipe Alat Bayar, Status (Cair atau Belum) kemudian Nominal
Debet atau Kredit tergantung jenis transaksinya adalah Penerimaan atau
Pengeluaran Kas Bank. Nama Kas Bank mengikuti data debet dan kredit
sebagai infomasi tentang Kas Bank yang diupdate oleh data tersebut. Pada
kolom terakhir adalah kolom Keterangan.
Pada bagian akhir masing-masing kelompok Kode Relasi terdapat sub total
Debet dan total Kredit dan diikuti oleh Nominal Selisih Debet Kredit.
Total Nominal Debet dan Total Nominal Kredit serta selisihnya ditampilkan
juga pada akhir laporan.
8-43
Be-A-plus
8-44
Be-A-plus
8-45
Be-A-plus
Bentuk laporan ini adalah sama dengan Laporan Buku Kas Bank, kecuali
adanya tambahan status “Cair” atau “Belum” dan Nomor Warkat. Data yang
ditampilkan pada laporan ini juga lebih banyak, karena selain mencakup data
yang sudah Cair, juga termasuk data transaksi yang Belum Cair. Untuk data
yang Belum Cair juga tidak terdapat Tanggal.
Total Debet dan Kredit serta saldo per masing-masing Kas Bank juga
ditampilkan. Namun demikian, Saldo ini tidak dapat di jadikan sebagai
patokan saldo Kas Bank jika data yang ditampilkan masih ada data yang
Belum Cair.
8-46
Be-A-plus
Data yang ditampilkan dalam laporan adalah Tanggal pindah buku, Nomor
Bukti pindah buku, Dari dan Ke untuk Kode Kas Bank serta Nominal yang
dipindahkan dan Keterangannya. Tampilan data ini diurutkan menurut
Tanggal transaksi pindah buku. Dari laporan ini kita dapat melihat semua
proses pindah buku yang terjadi serta total mutasi yang dipindahkan.
Untuk pilihan dari dan ke <SEMUA> kas bank, total yang terlihat hanya
menggambarkan total mutasi yang terjadi. Sedangkan jika Anda ingin
melihat detail dan total mutasi yang dipindahbukukan ke suatu bank tertentu,
maka pada parameter laporan Ke Bank pilihlah Kode Kas Bank tertentu saja.
Demikian juga jika Anda ingin melihat transaksi dan total mutasi yang
dipindahbukukan keluar dari suatu bank, maka pada parameter laporan Dari
Bank pilih Kode Kas bank tertentu saja.
Laporan ini menampilkan ringkasan transaksi pindah buku.
8-47
Be-A-plus
Pada laporan ini Anda akan mendapati hasil laporan yang hampir sama
dengan Laporan Transaksi Pindah Buku, kecuali data yang ditampilkan lebih
detail ke Alat Bayar dan Nomor Warkat yang digunakan dalam proses
pindah buku tersebut. Laporan ini berguna jika Anda ingin memeriksa
Warkat apa yang dipergunakan dalam proses pindah buku tersebut.
8-48
Be-A-plus
Data yang ditampilkan dalam laporan ini dimulai dengan data Ke Bank, Dari
Bank, Tanggal pindah buku, No. Bukti, Nominal dan Keterangan pindah
buku. Data Ke Bank ditempatkan pada kolom pertama untuk menekankan
bahwa laporan ini mengelompokkan data yang ditampilkan berdasarkan
Kode Kas Bank tujuan dana pindah buku. Sedangkan Dari Bank ditempatkan
pada kolom ke dua dan juga melupakan pengelompokan kedua setelah Ke
Bank. Dengan demikian dalam laporan ini dapat dilihat sub total pindah
buku berdasarkan Dari Bank untuk suatu kas bank tertentu (Ke Bank) dan
jumlah total dana yang dipindah-masukkan Ke Bank tujuan. Grand total data
yang dipindahbukukan terdapat pada akhir laporan.
8-49
Be-A-plus
Laporan ini dikelompokkan berdasarkan Kode Kas Bank dari mana dana
pindah buku tersebut berasal (Dari Bank) sehingga data ini ditempatkan pada
kolom pertama laporan. Kolom berikutnya adalah Ke Bank yang merupakan
Kode Kas Bank kemana dana tersebut dipindah bukukan. Kolom lainnya
adalah Tanggal, Nomor Bukit, Nominal dan keterangan.
Sub Total Nominal disediakan untuk per kelompok Ke Bank supaya dapat
diketahui jumlah dana yang dipindahkan ke suatu kas bank tertentu yang
berasal dari kode Dari Bank. Sub Total per kode Dari Bank juga ditampilkan
untuk menginformasikan jumlah dana yang dipindahkan keluar dari Kode
Kas Bank tersebut. Pada bagian akhir laporan juga ditampilkan keseluruhan
total mutasi pindah buku.
8-50
Be-A-plus
Kolom pertama dalam laporan adalah kolom Tipe Warkat, diikuti dengan
nomor Warkat dan Tanggal Jatuh Tempo, Nominal dan Nama Relasi yang
menerima / membayar warkat tersebut. Urutan data adalah berdasarkan
Tanggal Jatuh Tempo sehingga memudahkan kita untuk mengontrol warkat
mana yang sudah seharusnya lebih diperhatikan bedasarkan tanggal jatuh
temponya.
Dengan adanya Nama relasi, kita dapat dengan mudah mengetahui untuk
menghubungi siapa relasi tersebut jika terjadi masalah pencairan dengan
warkat tertentu.
8-52
Be-A-plus
General Ledger
Bagian paling akhir dari suatu proses pembukuan adalah General Ledger
yang sering juga disebut bagian Akuntansi atau “Pembukuan”.
Dalam Be-A-plus General Ledger merupakan bagian yang paling banyak
menerima data dan hampir semua transaksi langsung diposting ke jurnal
pada General Ledger. Dengan demikian sebenarnya General Ledger sudah
terlibat mulai dari saat transaksi Stok, Pembelian, Penjualan, Hutang &
Piutang hingga Kas Bank. Dari Entry Jurnal Umum kita dapat melihat semua
transaksi-transaksi yang diposting ke Generala Ledger.
9-1
Be-A-plus
Secara umum untuk General Ledger sendiri, 2 (dua) data Master diatas sudah
cukup. Tetapi karena General Ledger merupakan penampung semua
transaksi dari transaksi lain, maka untuk transaksi yang lain diperlukan
semua data Master dan parameter yang tersedia sehingga transaksi-transaksi
tersebut dapat melakukan posting secara benar ke General Ledger
9-2
Be-A-plus
Jurnal Umum
Seperti namanya, Entry Jurnal Umum digunakan untuk melakukan jurnal
terhadap akun-akun apa saja dalam daftar akun (COA). Secara umum semua
jurnal umum harus mempunyai nominal yang balance (seimbang) antara
akun debet dan akun kredit. Demikian juga hal ini berlaku untuk Be-A-plus.
Selain untuk melakukan entry jurnal umum, form ini dapat digunakan utnuk
melihat hasil posting jurnal dari transaksi lainnya, namun demikian, jurnal
hasil posting ini tidak dapat di-edit.
9-3
Be-A-plus
9-4
Be-A-plus
Catatan :
Nomor Bukti ini harus unik dari transaksi lainya, kerena
semua transaksi melakukan posting ke Jurnal Umum di
General Ledger.
Bagian Detail
1. Kolom No. Akun adalah combobox dengan dropdown daftar kode
akun yang sudah terdefenisi dalam COA. Ketik atau pilih Kode
Akun dari dropdown yang tersedia.
2. Nama Akun merupakan keterangan akun yang akan mumcul secara
otomatis setelah Kode Akun diisi.
3. Debet merupakan kolom yang berisikan nominal yang akan
didebet pada Kode Akun tersebut. Isilah nominal debet ini dan
tekan {Enter} untuk melanjutkan ke kolom keterangan. Jika kolom
ini tidak diisi (berharga nol), maka tekan {Enter} akan
9-5
Be-A-plus
9-6
Be-A-plus
9-7
Be-A-plus
Catatan :
[Cetak] secara otomatis menyimpan data sebelum di cetak.
6. Ulangi langkah 2 s/d 5 untuk mencetak bukti transaksi yang lain.
Catatan :
Nomor Bukti transaksi dapat langsung dicetak sewaktu melakukan
entry data.
No Bukti
Nomor Bukti pada Entry Journal Umum merupakan Nomor Jurnal. Nomor
ini harus unik, tidak boleh sama dengan nomor-nomor bukti lainya, baik
yang berasal dari Jurnal Umum sendiri ataupun yang merupakan hasil
posting dari transaksi modul lain. Jika Nomor Bukti yang dientry adalah
nomor bukti yang sudah ada, maka Jurnal Umum akan melihat apakah jurnal
nomor bukti tersebut adalah jurnal dari Entry Journal Umum atau bukan. Jika
dari Entry Journal Umum, jurnal tersebut akan ditampilkan untuk di-edit.
Jika merupakan hasil posting, maka jurnal tersebut akan ditampilkan tetapi
tidak dapat diedit.
Tanggal
Tanggal sangat penting dalam Jurnal Umum, karena tanggal menentukan
posisi / penempatan saldo akun yang akan di-update. Semua laporan
keuangan juga berhubungan dengan tanggal kerana pada umumnya kodisi
keuangan adalah diklasifikasikan berdasarkan tanggal. Hal yang perlu
diperhatikan adalah bahwa Master Akun Laba Rugi yang mendefenisikan
daftar laba rugi untuk masing-masing bulan dalam transaksi harus sudah
didefenisikan sesuai dengan Tanggal jurnal yang akan di entry. Sebagai
contoh jika Anda hendak melakukan jurnal untuk tanggal 15-Maret-2004,
maka pada Master Akun Laba Rugi sudah harus terdefenisi akun laba rugi
untuk bulan Maret dan fiscal 2004. Jika Master Akun Laba Rugi untuk bulan
tersebut belum didefenisikan, maka entry Jurnal Umum ini akan ditolak.
9-8
Be-A-plus
Keterangan
Keterangan (pada heading) merupakan textbox multi baris yang dapat Anda
isi dengan penjelasan mengenai jurnal tersebut. Maksimun jumlah karanter
yang dapat diterima adalah 100 karakter.
Keterangan Detail
Keterangan detail merupakan kolom yang dapat Anda isi untuk memberikan
penjelasan yang lebih terinci ada masing-masing akun yang telibat dalam
jurnal.
9-9
Be-A-plus
Oleh sebab itu, Anda tinggal mencocokkan apakah saldo awal akun-akun
tersebut sudah sama dengan saldo-nya di neraca. Jika belum, berarti masih
terdapat kesalahan (kurang entry) pada salah satu entry diatas.
Rangkuman
Hampir semua menu transaksi sudah melakukan posting jurnal ke General
Ledger. Sehingga Entry Jurnal Umum digunakan hanya untuk memasukkan
jurnal-jurnal yang tidak mempunyai menu transaksi tersendiri misalnya
penyesuaian (adjustment) dan beberapa jenis transaksi lainnya.
Saldo awal neraca juga harus dipilih terlebih dahulu sebelum dimasukkan.
Untuk akun-akun yang sudah memperoleh saldo dari menu transaksi lain,
tidak perlu di-entry pada Jurnal Umum (untuk saldo awal) lagi. Saldo awal
(Neraca Awal) akun harus dipastikan balance (seimbang antara Aktiva dan
Pasiva) untuk dapat menghasilkan laporan-laporan sebelumnya yang benar.
9-11
Be-A-plus
9-12
Be-A-plus
Catatan :
Sebaiknya Master Akun Laba Rugi sudah didefenisikan untuk
bulan Januari hingga Desember (satu tahun penuh).
9-13
Be-A-plus
Setelah proses akhir tahun, bukan berarti Anda tidak dapat lagi melakukan
jurnal / transaksi terhadap data di tahun sebelumnya. Hal ini masih dapat
dilakukan, tetapi Anda harus melakukan proses akhir tahun kembali setelah
jurnal/transaksi tersebut dilakukan, sehingga saldo awal tahun berjalan
(tahun yang baru) tetap ter-update dengan kondisi terbaru. Dengan demikian
sebenarnya proses ini dapat dilakukan secara berulang kali, tergantung pada
kebutuhan apakah ada perubahan data pada tahun sebelumnya.
Jika perubahan data yang dilakukan adalah data 2 atau 3 tahun yang lalu,
maka Anda harus melakukan proses akhir tahun untuk masing-masing tahun
tersebut. Misalkan sekarang kita telah melakukan pembukuan tahun 2004,
sendangkan data yang diubah adalah data tahun 2000 maka untuk
memperoleh saldo awal tahun 2004 yang benar, maka kita perlu malakukan
proses akhir tahun untuk masing-masing tahun 2000, 2001, 2002 dan 2003.
Untuk menghindari adanya pemasukkan data untuk tahun pembukuan yang
sudah ditutup, Anda dapat menggunakan Proses Penutupan Buku.
9-14
Be-A-plus
Penutupan Buku
Penutupan Buku juga merupakan suatu proses yang dilakukan guna
menghindari pemasukan data terhadap bulan atau tahun buku yang sudah
berlalu (yang kemungkinan besar tidak mengalami perubahan lagi). Hal ini
berguna untuk menjamin pelaporan pembukuan yang konsisten dan tidak
berubah lagi setelah dilaporkan (printout).
Pada Layar Penutupan Buku hanya terdapat satu textbox untuk menampilkan
data “Tanggal buku yang sudah ditutup” dan satu combobox untuk mengisi
tanggal yang hendak Anda tutup. Isi combobox tanggal tersebut atau klik
dropdown untuk menampilkan kalender dan pilih tanggal pada kalender
tersebut.
9-15
Be-A-plus
Catatan :
Menu ini hendaknya diberikan hanya pada user yang mempunyai hak
istimewa (supervisor) untuk melakukan proses ini. Untuk menghindari
pemakaian yang sewenang-wenang oleh user yang tidak bertanggung-
jawab.
Rangkuman
Proses Tutup Buku melakukan proses pencatatan terhadap tanggal buku yang
ditutup sehingga Be-A-plus akan menolak transaksi yang dimasukkan
dengan tanggal lebih kecil atau sama dengan tanggal tersebut. Tanggal ini
dapat di-set maju atau mundur sesuai dengan keperluan pemakai.
9-16
Be-A-plus
Laporan
Be-A-plus menyediakan berbagai laporan keuangan untuk General Ledger
sesuai dengan kebutuhan pemakai. Laporan-laporan ini terdiri dari :
• Buku Transaksi Harian
• Buku Besar
• Neraca Percobaan
• Neraca Percobaan (Tahunan)
• Laba Rugi
• Laba Rugi (Tahunan)
• Laba Rugi (Banding Bulan Lalu)
• Laba Rugi (Banding Tahun Lalu)
• Neraca (Scontrol)
• Neraca (Staffel)
• Neraca (Banding Bulan Lalu)
• Neraca (Banding Tahun Lalu)
• Arus Kas
Menampilkan Laporan
1. Klik pada Menu [General Ledger] [Laporan] dan klik pada [nama
laporan] sesuai dengan laporan yang ingin ditampilkan.
2. Pada monitor akan muncul Layar “Parameter Laporan”. Layar ini
berfungsi untuk menanyakan batasan-batasan laporan yang hendak
Anda tampilkan. Parameter-parameter tersebut dapat terdiri dari :
a. Combobox yang mempunyai dropdown yang dapat dipilih
dari daftar yang tersedia atau di ketik, misalkan parameter
Kode Relasi.
b. Combo tanggal yang mempunyai dropdown tanggal yang
dapat di pilih atau di ketik.
c. Textbox yang harus di ketik.
d. Checkbox untuk di check atau non-check.
3. Pada bagian bawah layar terdapat tombol perintah [Cetak] dan
[Exit]
4. Klik pada [Cetak] untuk menampilkan laporan.
5. Atau klik pada [Exit] untuk membatalkan pencetakan/penampilan
laporan.
9-17
Be-A-plus
Dari laporan yang ditampilkan dapat Anda lihat bahwa data yang
ditampilkan adalah sama dengan data jurnal. Data ini dikelompokkan per
masing-masing No. Bukti dengan rincian akun-akun debet dan kredit yang
dijurnal dalam No. Bukti tersebut. Laporan ini diurutkan berdasarkan tanggal
jurnal.
9-18
Be-A-plus
Data yang ditampilkan adalah semua data dari Entry Jurnal Umum dan data
jurnal hasil posting dari modul lainnya.
Jika Parameter Laporan No. Bukti diberikan, maka laporan ini hanya akan
memunculkan data yang awalan No. Bukti-nya sama dengan parameter
laporan tersebut.
9-19
Be-A-plus
9-20
Be-A-plus
9-21
Be-A-plus
Kolom mutasi juga terbagi dua yaitu mutasi Debet dan mutasi Kredit. Kolom
ini menggambarkan jumlah mutasi debet dan jumlah mutasi kredit yang
terjadi pada suatu akun. Jika Anda bandingkan dengan Laporan Buku Besar,
maka total mutasi debet dan kredit ini merupakan total yang dimunculkan
untuk masing-masing akun di Laporan Buku Besar.
Kolom Saldo Akhir juga dibagi menjadi kolom Debet dan kolom Kredit.
Saldo Akhir merupakan hasil perhitungan Saldo Awal + Mutasi Debet –
Mutasi Kredit. Jika Saldo Akhir bernilai nominal positif, maka saldo tersebut
akan ditampilkan di kolom Debet, sedangkan jika bernominal negatif akan
ditampilkan di sisi Kredit.
Pada bagian akhir laporan terdapat total. Fungsi total pada laporan ini adalah
untuk menentukan apakah data dalam jurnal sudah tepat atau tidak. Untuk
menilai tepat atau tidak, bandingkan Debet dan Kredit harus sama untuk
masing-masing Saldo Awal, Mutasi dan Saldo Akhir.
Catatan :
Total Laporan ini tidak mencerminkan Total Aktiva dan Pasiva pada
Neraca. Karena pada laporan ini yang ditotal adalah kolom Debet dan
Kredit, sedangkan Neraca melakukan total berdasarkan jenis akunnya
(aktiva atau pasiva) dan pada akun laba rugi yang dihitung adalah selisih
pendapatan dan biaya saja.
9-22
Be-A-plus
9-23
Be-A-plus
Catatan :
Untuk penjelasan lengkap dapat dilihat pada Laporan Neraca Percobaan
yang sudah dijelaskan sebelumnya.
9-24
Be-A-plus
Laporan laba rugi menampilkan data saldo dari akun-akun pendapatan dan
biaya saja. Data ini dikelompokkan pada masing-masing tipe akun dan
diformat sesuai dengan bentuk laporan Laba Rugi dan setting “Group Laba
Rugi” pada COA.
Baris paling bawah laporan ini adalah total yang mencerminkan nominal laba
atau rugi pada periode tersebut.
Seperti sudah disinggung di atas, bahwa bentuk yang ditampilkan pada
laporan ini tergantung pada setting “Group Laba Rugi” pada COA. Fungsi
dari setting “Group Laba Rugi” untuk Tipe Akun yang sama adalah untuk
menentukan apakah akun-akun dengan Tipe Akun yang sama tersebut akan
ditampilkan per masing-masing akun atau di jumlahkan menjadi satu
kelompok sebelum ditampilkan pada Laporan Laba Rugi.
Jika untuk Tipe Akun yang sama, terdapat akun-akun dengan nomor Group
Laba Rugi yang sama, maka akun tersebut akan dijumlahkan dan hanya
ditampilkan sebagai satu akun saja. Sebaliknya jika nomor Group Laba Rugi
tidak sama, maka pada Laporan Laba Rugi ini masing-masing akun akan
ditampilkan dengan saldo masing-masing.
9-25
Be-A-plus
9-26
Be-A-plus
Data Pendapatan dan Biaya yang ditampilkan dibagi dalam beberapa kolom.
Kolom pertama adalah kolom nama akun (penjelasan akun), diikuti dengan
kolom Nominal Tahun laporan, Nominal Tahun lalu, Selisih Nominal antar
kedua tahun tersebut dalam Nominal dan kolom terakhir adalah selisih dalam
persen.
Nominal Tahun laporan adalah hasil penjumlahan data transaksi per akun
selama setahun (sesuai dengan parameter Tahun). Sedangkan Nominal
Tahun lalu adalah hasil penjumlahan data transaksi per akun tahun
sebelumnya (parameter Tahun – 1). Nominal selisih (Kolom Perubahan)
adalah Nominal Tahun berjalan – Nominal Tahun lalu. Kolom terakhir yaitu
persen perubahan adalah Nominal selish / Nominal Tahun berjalan * 100%.
Data ini memberikan informasi mengenai perbandingan Laba Rugi tahun ini
dengan tahun lalu sehingga kita dapat dengan mudah melihat perubahan
yang terjadi baik dalam nominal maupun dalam persen kenaikan atau
penurunan.
9-27
Be-A-plus
Laporan ini menampilkan data Pendapatan dan Biaya bulan berjalan dan
bulan lalu serta perbandingan dan perubahan yang terjadi. Kolom pertama
dari laporan ini adalah keterangan akun (pendapat atau biaya). Kolom-kolom
berikutnya berisi data nominal dan perbadingan datanya.
Nominal bulan berjalan adalah data Laba Rugi untuk periode yang
ditentukan dalam parameter laporan. Data ini adalah data nominal total
transaksi per akun untuk bulan tersebut. Nominal bulan lalu adalah data total
nominal transaksi per akun untuk bulan lalu sesuai dengan periode parameter
laporan dikurang satu bulan.
9-28
Be-A-plus
9-29
Be-A-plus
Nominal bulan berjalan tahun berjalan adalah nominal dari total transaksi per
akun untuk bulan berjalan yang ditentukan oleh parameter laporan.
Nominal bulan berjalan tahun lalu adalah nominal dari total transaksi per
akun untuk bulan yang sama dengan parameter laporan tetapi tahun dari
paramter Tahun yang dikurang 1 tahun.
Persen perbahan (yang pertama) adalah persentasi selisih antara Nominal
bulan berjalan tahun ini dan tahun lalu. Selisih ini dihitung dan ditampilkan
dalam bentuk persen perubahan.
9-30
Be-A-plus
Nominal s/d bulan berjalan tahun berjalan adalah total nominal transaksi per
akun selama dari awal bulan hingga bulan berjalan pada tahun berjalan.
Bulan dan tahun berjalan ditentukan oleh parameter laporan.
Nominal s/d bulan berjalan tahun lalu adalah total nominal transaksi per akun
selama periode yang sama yaitu awal bulan hingga bulan berjalan pada tahun
lalu (parameter Tahun – 1).
Laporan Laba Rugi ini memberikan informasi yang cukup banyak mengenai
kondisi penghasilan perusahaan berbading dengan periode yang sama pada
tahun lalu.
9-31
Be-A-plus
Dari gambar laporan Neraca Skontrol diatas dapat dilihat bahwa Aktiva dan
Pasiva ditampilkan secara berdampingan. Dengan bentuk laporan seperti ini
kita dapat membandingkan beberapa data tertentu misalnya Aset Lancar
dengan Hutang Lancar dan seterusnya ke data lainnya dibawah. Total Aktiva
dan Pasiva juga dapat dilihat lansung apakah balance atau tidak.
Untuk data akun yang banyak, bentuk skontrol ini terasa kurang cocok.
9-32
Be-A-plus
Data yang ditampilkan pada Neraca bentuk Staffel adalah sama dengan
Neraca bentuk Skontrol, hanya susunan Aktiva dan Pasiva saja yang
berbeda. Aktiva disusun pada bagian atas laporan kemudian Pasiva disusun
pada bagian bawah laporan. Total Aktiva berada tepat dibawah data akun-
akun Akitva dan Total Pasiva juga berada tepat dibawah data akun-akun
Pasiva.
9-33
Be-A-plus
Neraca ini disajikan dalam bentuk Staffel karena data ditampilkan dalam
beberapa kolom. Kolom pertama adalah Nama / Keterangan Akun, diikuti
dengan Nominal bulan berjalan, Nominal bulan lalu, Perubahan dan Persen
perubahan.
Nominal bulan ini adalah saldo akun (kelompok akun) untuk bulan berjalan
sesuai dengan parameter laporan. Nominal bulan lalu merupakan saldo akun
(kelompok akun) untuk periode parameter laporan dikurang 1 bulan.
Sedangkan Perubahan merupakan nilai selisih antara saldo akun bulan
berjalan dengan saldo akun bulan lalu. Persen perubahan dihitung
berdasarkan rumus Perubahan / Nominal bulan berjalan * 100%.
Dengan laporan ini kita dapat melihat perubahan Neraca (saldo akun) antara
bulan berjalan dengan bulan lalu.
9-34
Be-A-plus
Dalam laporan neraca ini dapat dilihat data Nama / Keterangan Akun,
Nominal saldo akun pada bulan berjalan dan Nominal saldo akun pada bulan
yang sama tahun lalu.
Nominal saldo akun pada bulan berjalan adalah saldo akun (kelompok akun)
untuk bulan berjalan dan tahun berjalan sesuai dengan parameter laporan.
Nominal saldo akun pada bulan yang sama tahun lalu merupakan saldo akun
(kelompok akun) untuk bulan yang sama dengan parameter Bulan dan pada
tahun yang sama dengan parameter Tahun dikurang 1 (tahun).
9-35
Be-A-plus
Laporan Arus Kas menggambarkan aliran dana dari dan ke akun Kas dan
Bank. Aliran dana ini dikelompokkan dalam tiga kelompok utama yaitu
Akus Kas dari Aktifitas Operasional, Arus Kas dari Aktifitas Investasi dan
Arus Kas dari Aktifitas Financial. Masing-masing kelompok ini masih
dibagai menjadi dua bagian yaitu arus masuk kas dan arus keluar kas.
Pada bagian bawah terdapat total arus kas (baik arus masuk maupun arus
keluar) dan diikuti dengan saldo awal (bulan) kas dan saldo akhir kas.
9-36
Be-A-plus
Combo Box
Untuk beberapa entry, combobox akan membatasi entry hanya pada pilihan
(di dropdown) yang tersedia, misalkan pada entry kode relasi, kode gudang
dan beberapa yang lain. Sedangkan pada entry yang lain combo box dapat
dientry dengan bebas baik sesuai dengan dropdown yang ada maupun yang
tidak, cotohnya adalah pada Nomor Bukti.
Jika suatu data sudah terdaftar dalam dropdown, artinya data tersebut
sebelumnya sudah ada, hingga Be-A-plus akan menampilkan data tersebut
untuk di-edit (diubah). Sebaliknya jika No. Bukti yang dientry belum
tersedia dalam dropdown, maka data tersebut adalah data baru sehingga Be-
A-plus akan menyiapkan entry lainnya (mengosongkan layar) untuk
menerima data baru yang hendak dimasukkan.
A- 2
Be-A-plus
Combo box tanggal merupakan combo box yang dikhususkan untuk meng-
entry tanggal. Entry combo box ini mempunyai format “dd-MM-yyyy” yaitu
tanggal, bulan dan tahun. Jika Anda mengaktifkan dropdown, maka akan
muncul kalender bagi Anda untuk memilih tanggal.
Combo box tanggal dapat juga muncul pada Grid (detail) terutama dapat
kolom Tanggal Jatuh Tempo, Tanggal Cair dan kolom tanggal lainnya.
A- 3
Be-A-plus
Textbox
Gambar Textbox
A- 4
Be-A-plus
informasi untuk Kode yang dimasukkan. Contoh lainnya adalah textbox yang
memunculkan Total Nominal.
Checkbox
Gambar Checkbox
Checkbox merupakan kotak entry yang hanya berisi tanda check atau kosong
(uncheck). Sehingga checkbox sebenarnya hanya digunakan untuk
menyatakan suatu status “Ya” atau “Tidak”.
A- 5
Be-A-plus
Option Button
Grid
Grid merupakan gabungan berbagai jenis entry yang dibentuk dalam bentuk
baris dan kolom. Masing-masing kotak entry grid ini disebut cell. Sifat
masing-masing cell ini dikelompokkan berdasarkan kolom. Cell dapat terdiri
dari Textbox, Combobox, Checkbox dan berbagai jenis entry lainnya.
Gambar Grid
(dengan berbagai dropdown)
Grid pada digunakan untuk memasukkan data berurut (detail) misalkan data
stok-stok yang dijual dalam satu faktur penjualan ataupun alat-alat bayar
yang diterima dalam suatu penerimaan pembayaran.
A- 6
Be-A-plus
Masing-masing cell entry dapat grid mempunyai fungsi yang sama jenis
entry-nya. Textbox mempunyai fungsi untuk menampilkan data saja
(misalnya Nama Stok) atau dapat juga meng-entry data (Qty, Nominal dan
Keranngan detail). Entry dalam cell textbox juga dapat dibatas dengan jenis
datanya, misalkan pada Qty dan Nominal, entry yang diperbolehkan adalah
entry angka, sedangkan pada keterangan, jenis data yang dientry adalah
bebas.
Cell Combo Box mempunyai fungsi untuk melakukan entry terhadap data
tertentu dan mengvalidasi data yang di-entry apakah sudah sesuai dengan
pilihan daftar dropdown yang tersedia. Anda dapat juga memilih data yang
dientry dengan menggunakan dropdown yang tersedia. Tombo dropdown
pada cell Combo Box hanya akan ditampilkan jika cell tersebut disoroti.
Cell Combo tanggal digunakan untuk meng-entry tanggal baik secara
langsung dari keyboard atau dengan menggunakan pilihan tanggal dari
dropdown kalender. Tekan {Spasi} atau klik tombol dropdown untuk
memunculkan dropdown kalender.
Cell Checkbox merupakan cell yang berisikan kotak pilihan yang di check
atau di kosongkan. Umumnya kotak ini hanya digunakan untuk memilih
status “Ya” atau “Tidak”.
A- 7
Be-A-plus
Untuk keluar dari grid, gunakan tombol {Tab} atau klik pada objek lain
dalam layar entry.
Gambar layar
Klik pada mouse dan geser ke kanan untuk memperlebar atau ke kiri untuk
mempersempi kolom.
Vertical Scrollbar
Vertical scrollbar mempunyai fungsi untuk menggeser baris pada grid secara
vertikal (atas-bawah) untuk menampilkan bagian baris grid yang ingin Anda
lihat / edit. Klik dengan mouse pada tanda batang di Vertical Scrollbar (tahan
klik tersebut) dan geser mouse ke atas atau ke bawah. Anda juga dapat
meng-klik pada tombol [panah atas] atau [panah bawal] untuk melakukan
pergeseran.
Horizontal Scrollbar
A- 8
Be-A-plus
Tombol Perintah
Tombol Perintah merupakan tombol di layar yang sudah diberikan tugas
masing-masing untuk melakukan suatu proses apabila di {Enter} atau di klik
dengan mouse. Gunakan tombol {Tab} untuk memindahkan sorotan ke
tombol perintah yang diinginkan dan telak {Enter} untuk menjalankan proses
sesuai dengan fungsi masing-masing tombol perintah.
[Simpan]
Tombol perintah [Simpan] mempunyai fungsi untuk menyimpan data yang
sudah dientry di layar. Be-A-plus akan memeriksa kebenaran data yang
dientry sebelum di simpan. Jika data tidak benar, maka Be-A-plus akan
memberikan message kesalahan dan membatalkan proses penyimpanan data.
Jika data sudah benar, maka proses penyimpanan dilakukan dan layar akan
dikosongkan untuk siap menerima entry berikutnya. Combobox No. Bukti
akan disoroti untuk menerima nomor bukti berikutnya.
[Cetak]
Tombol perintah [Cetak] akan melakukan proses pencetakan bukti entry
data. Sebelum melakukan proses pencetakan, data yang dientry akan
disimpan terlebih dahulu, jika terdapat data yang salah, maka proses
penyimpanan dan pencetakan akan dibatalkan dengan menunculkan pesan
kesalahan.
Jika data sudah benar dan telah disimpan, bukti transaksi akan dicetak
dengan menampilkannya dilayar. Jika hendak mencetak ke printer, klik pada
icon [printer] pada layar tampilkan form cetak.
Setelah cetak, layar akan tetap dalam kondisi semula, tidak dikosongkan.
Anda dapat melakukan penyimpanan sekali lagi dengan klik pada tombol
perintah [Simpan] atau melakukan perubahan data (bukan Nomor Bukti)
sebelum dicetak atau disimpan lagi.
A- 9
Be-A-plus
[Batal]
Tombol perintah [Batal] berfungsi untuk mengosongkan layar entry dan
menggeser sorotan ke entry No. Bukti, tanpa melakukan penyimpanan data.
Jika data yang diedit adalah data yang sudah tersimpan sebelumnya, maka
[Batal] akan membatalkan peng-edit-an dan tentunya data yang sudah
tersimpan sebelumnya tidak terganggu.
[Hapus]
Tombol perintah [Hapus] berfungsi untuk menghapus data yang ditampilkan
di layar entry dan sudah tersimpan sebelumnya. Dengan demikian [Hapus]
selain membersihkan layar, juga menghapus data yang sudah tersimpan
dalam database.
[Keluar]
Tombol perintah [Keluar] atau untuk meng-non-aktifkan layar entry,
menutup dan kembali ke layar sebelumnya.
Untuk mengaktifkan kembali layar entry yang sama, Anda harus memilihnya
dari Menu Utama.
A- 10
B. Appendix Cetak Laporan
Cetak Laporan
Be-A-plus menggabungkan fungsi memperlihatkan laporan di layar dengan
mencetak laporan ke printer. Oleh sebab itu semua laporan yang dicetak,
akan ditampilkan terlebih dahulu di layar sebelum diteruskan untuk dicetak.
B-1
2. Mencetak laporan dari menu laporan.
a. Pada masing-masing menu terdapat sub menu laporan.
Sorot sub menu laporan dan tekan enter atau gunakan mouse
dan klik pada sub menu laporan.
B-2
d. Apabila tidak ada data yang dapat dicetak, maka Be-A-plus
akan mengeluarkan message :
B-3
Tampilan Laporan di Layar
Semua laporan akan ditampilkan terlebih dahulu di layar. Dengan tampilkan
laporan dilayar, Anda dapat memperhatikan laporan yang akan di cetak dan
mengambil keputusan apakah akan melanjutkannya ke printer atau tidak.
Untuk mencetak, Anda tinggal meng-klik pada icon ([Print]) dan data
laporan akan dikirim ke printer.
B-4
Layar Laporan
Pada bagian atas layar laporan terdapat
- Judul Laporan dan Nama file Laporan (bagian kanan atas)
- Tombol perintah [ ] minimized yang berfungsi untuk
memperkecil layar laporan menjadi suatu icon di taskbar windows.
- Tombol perintah [ ] maximized untuk memperbesar layar
laporan hingga ukuran maksimum layar.
- Tombol perintah [ ] atau Close untuk menutup layar laporan,
dan kembali ke layar sebelumnya (layar parameter laporan juga di
tutup).
Vertical Scrollbar
Vertical scrollbar mempunyai menggeser laporan secara vertikal (atas-
bawah) untuk menampilkan bagian laporan yang ingin Anda lihat. Anda
hanya dapat menggulung ke bagian bawah atau bagian atas pada satu
lembar/halaman laporan, bukan menggulung ke lembar/halaman lainnya.
Untuk melihat halaman lainnya terdapat command button di toolbar yang
akan dijelaskan pada bagian berikut.
Horizontal Scrollbar
Horizontal scrollbar mempunyai fungsi menggeser laporan secara horizontal
(kanan-kiri). Pada umumnya scrollbar ini jarang dipergunakan karena lebar
layar monitor sudah cukup untuk menampung tampilan laporan, kecuali
untuk laporan dalam bentuk landscape (melintang).
Toolbar
Pada umumnya tombol perintah ini dalam keadaan off (tidak dapat
digunakan), karena tombol ini digunakan untuk menutup layar sub-laporan
yang dapat dimunculkan jika pada laporan tersebut mempunyai
pengelompokan data. Lihat tombol perintah Group Tree.
B-5
[Cetak]
Tombol perintah ini digunakan untuk mengirim laporan ke printer. Klik pada
tombol perintah ini dan pada layar akan muncul layar printer setup. Anda
cukup menekan tombol {Enter} atau klik pada [OK] pada layar setting yang
muncul (jika tidak ada perubahan setting printer). Proses pencetakan akan
dijelaskan secara terinci pada bagian berikutnya.
[export]
Tombol perintah untuk mengirim laporan (meng-export) laporan ke bentuk /
format lain seperti format Excel, PDF dan lainnya. Klik pada tombol ini dan
pilih format dan tujuan yang Anda inginkan kemudian klik [Ok]. Penjelasan
mengenai export laporan secara terinci pada bagian berikutnya.
[refresh]
Tombol perintah refresh digunakan untuk meng-update kembali data laporan
yang ditampilkan dilayar monitor. Dalam Be-A-plus proses refresh laporan
sudah dilakukan setiap menampilkan laporan, sehingga tombol perintah
terlihat seolah tidak mempunyai efek pada laporan.
[Group tree]
Tombol perintah Group Tree digunakan untuk memunculkan
pengelompokan dalam grouping laporan. Pada kebanyakan laporan grouping
digunakan untuk melakukan penyusunan / pengelompokan data sebelum
ditampilkan. Untuk melihat lebih jauh pengelompokan laporan ini, Anda
dapat menampilkan Group Tree laporan dan melihat pada masing-masing
kelompok tersebut.
Klik pada tombol perintah ini maka pada bagian kanan layar akan muncul
layar Group Tree laporan.
Pada layar Group Tree terdapat susunan pengelompokan data. Klik pada
tanda [+] pada tiap group akan memunculkan anak cabang atau sub group.
Klik [-] akan menyembunyikan anak cabang atau sub group. Klik pada nama
group, maka pada layar laporan akan ditampilkan data dalam group tersebut
yang dilingkari dengan garis berwarna biru.
Fungsi ini dapat membantu dalam mencari dan melihat data dalam suatu
kelompok.
B-6
[100%[v]]
ComboBox ini berfungsi untuk memperbesar atau memperkecil tampilan
laporan di layar. Anda dapat mengisi angka (dalam persen) untuk
menentukan pembesaran atau pengecilan atau klik pada [v] untuk
memunculkan dan memilih dari dropdown.
[stop]
Tombol ini berfungsi untuk memerintahkan Layar laporan untuk berhenti
melakukan proses pengambilan data. Tombol ini pada umumnya dalam
keadaan off yang berarti layar laporan tidak sedan melakukan proses
pengambilan data. Jika Anda mengetik tombol [refresh] maka tombol [Stop]
akan aktif hingga proses pengambilan data (refresh) selesai dilakukan.
[Find]
Klik pada tombol ini, maka layar laporan akan memunculkan kotak ‘Search”
yang dapat Anda gunakan untuk mencari suatu data / kata tertentu dalam
laporan. Isi textbox Find what dan klik [Find Next] untuk mencari data.
B-7
Apabila data yang diperoleh ditemukan, maka pada data tersebut akan
dilingkari dengan kotak garis merah. Klik [Find Next] maka layar laporan
akan mencari data berikutnya yang sama.
Jika data yang dicari tidak ada, maka akan muncul message box
Find mencari data dari halaman yang sedang aktif hingga halaman terakhir.
Oleh sebab itu untuk mencari suatu data yang belum Anda ketahui dimana
letaknya, lebih baik mulai dari halaman pertama. Sehingga Find akan
mencari pada semua halaman laporan.
Tab [Preview]
Tepat dibawah toolbar, terdapat Tab [Preview]. Tab ini merupakan tab
laporan utama. Jika terdapat sub-report atau group laporan yang dapat
dimunculkan dengan [Group Tree] maka Tab ini akan bertambah dengan
Tab-Tab lain sesuai dengan Group laporan.
[Close]
Merupakan tombol perintah untuk menutup layar laporan dan kembali ke
layar parameter laporan. Anda dapat merubah parameter laporan lalu
menampilkan laporan hasil perhitungan dari parameter yang baru.
Catatan :
Perhatikan perbedaan [Close] dengan [X] pada Layar Laporan (sebelah
kanan atas) yang menutup semua layar laporan termasuk layar parameter
laporan.
B-8
Proses Pencetakan ke Printer
Untuk melanjutkan pencetakan data ke printer, maka klik pada icon [Cetak]
di toolbar. Setelah itu akan muncul layar Printer Setup.
Pada layar ini Anda dapat menentukan beberapa setup yang akan digunakan
pada printer untuk mencetak laporan.
Checkbox No Printer
Di check jika tidak ada printer yang akan digunakan untuk mencetak.
Dengan demikian tidak ada laporan yang dikirim ke printer. Pada umumnya
checkbox ini tidak di check.
B-9
[Properties]
Berfungsi untuk memunculkan layar setting properti jenis printer yang
dipilih pada ComboBox Printer Name. Isi dari layar setting properti
tergantung pada jenis printer yang dipilih.
Orientation
Digunakan untuk menentukan orientasi pencetakan. Orientasi pencetakan
terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu Portrait atau posisi tegak, dan Landscape atau
posisi melintang. Anda hanya dapat memilih salah satu dari kedua pilihan
tersebut dengan cara klik pada option button di sebelah icon posisi kertas.
Pada umumnya setting ini tidak perlu di set, karena setting orientasi kertas
sudah ditentukan dalam laporan.
B-10
Gambar Layar Printer
Dalam layar ini terdapat beberapa isian yang memberikan keleluasaan bagi
Anda untuk memilih halaman serta jumlah yang hendak dicetak.
Textbox Copies
Textbox ini berisikan jumlah copy laporan yang hendak dicetak.
B-11
Sedangkan jika Collate Copies tidak di check, maka printer akan mencetak
halaman pertama sejumlah copy yang ditentukan, kemudian dilanjutkan
dengan halaman kedua untuk sejumlah copy yang ditentukan dan seterusnya
dengan halaman-halaman laporan lainnya.
[OK]
Klik [OK] atau tekan {Enter} untuk melanjutkan pencetakan laporan.
[Cancel]
Klik [Cancel] untuk membatalkan pencetakan dan kembali ke layar laporan.
B-12
Export Laporan
Be-A-plus juga dapat meng-export laporan yang ditampilkan di layar ke
format yang lain. Format yang paling umum dipilih adalah format Microsoft
Excel. Hal ini memungkinkan pemakai untuk mengubah bentuk laporan
sesuai dengan yang diinginkan.
Klik pada icon [Export] di toolbar dan akan muncul layar export.
Dalam layar Export hanya terdapat dua ComboBox untuk memilih jenis
format yang diinginkan dan ditujukan kemana hasil export tersebut.
Format
Klik [v] untuk menampilkan dropdown dan pilih pada salah satu pilihan dari
dropdown dengan klik pada pilihan format tersebut menggunakan mouse.
Destination
Klik [v] pada ComboBox Destination untuk memilih kemana export laporan
ini ditujukan. Pilih “Application” jika Anda ingin mengaktifkan aplikasi
untuk format tersebut dan menampilkan hasil export.
Pilih “Disk File” untuk menyimpan hasil export tersebut dalam bentuk file
sesuai dengan format yang ditentukan.
[Cancel]
Klik [Cancel] jika Anda ingin membatalkan proses export data dan kembali
ke layar laporan.
B-13
[Ok]
Klik [Ok] untuk melanjutkan proses export data.
Setelah Anda klik [OK] maka layar berikut yang muncul adalah layar Format
Options.
Bentuk layar yang muncul disesuaikan dengan jenis format yang Anda pilih.
Sebagai contoh disini digunakan Format Options untuk pilihan export ke
format Excel 8 (XLS) (extended) untuk Excel 8 dari Office XP.
B-14
Checkbox ini untuk menentukan apakah hasil export akan menggunakan
formula Excel untuk menjumlahkan angka-angka bagi sub total atau hanya
memunculkan angka hasil perhitungan tanpa menggunakan formula.
B-15
Option Non-Tabular format
Option ini menentukan penyusunan hasil export dalam bentuk beberapa baris
walaupun data tersebut berada dalam suatu daerah yang sama.
[Cancel]
Klik [Cancel] untuk membatalkan proses export laporan dan kembali ke
layar laporan. Komputer akan memunculkan pesan pembatalan proses
export.
[Ok]
Klik [Ok] untuk melakukan proses export.
Jika pada destination anda pilih “Application” maka aplikasi yang sesuai
dengan format yang dibentuk akan diaktifkan dan dimunculkan di layar
monitor.
Jika Anda pilih destination “Disk File” maka pada layar akan muncul layar
Choose Export File.
B-16
Gambar layar Choose Export File
Pada layar ini Anda diminta untuk memilih / mengetikkan dana file dan
menentukan di folder mana file tersebut akan disimpan.
Klik [Save] untuk menyimpan hasil export tersebut.
Klik [Cancel] untuk membatalkan proses export.
B-17
Hasil Cetak Laporan
Detail Laporan
Bagian tengah yang berisikan data laporan disebut dengan detail laporan.
Pada beberapa laporan, Detail Laporan masih dibagi atas Group Laporan
yang terkadang mempunyai sub total untuk masing-masing group.
Pada detail terdapat kolom-kolom data yang susunannya sesuai dengan judul
masing-masing kolom pada heading.
Footer Laporan
Bagian bawah laporan disebut dengan footer laporan. Pada bagian ini
biasanya terdapat grand total (jika ada data numerik yang harus ditotal).
Selain itu juga terdapat nama file format laporan (sebelah kiri bawah) dan
Tanggal serta Nomor halaman (kanan bawah).
B-19
Be-A-plus
C- 1
Be-A-plus
Pastikan bahwa Kode Awal tersebut diatas tidak ada yang sama.
Khusus untuk entry saldo awal, Anda masih dapat memberikan kode
tambahan di awal misalnya “SA” didepan Kode Awal diatas. Dengan
demikian Anda dapat dengan mudah mengenal bahwal entry tersebut
merupakan entry untuk saldo awal.
Kode Awal Nomor Bukti ini sangat penting untuk menjamin tidak adanya
Nomor Bukti yang sama yang digunakan dalam modul (transaksi) yang
berbeda.
Nomor Urut
Nomor Urut merupakan nomor yang diberikan kepada setiap nomor transaksi
secara berurut. Fungsi utama nomor urut adalah untuk membedakan antara
satu Nomor Bukti dengan Nomor Bukti yang lain apabila kedua nomor bukti
tersebut mempunyai Kode Awal dan Tanggal yang sama.
Fungsi lain dari nomor urut adalah untuk mengetahui jumlah transaksi
(Nomor Bukti) untuk suatu jangka waktu tertentu (misalnya 1 (satu) bulan
atau 1 (satu) tahun). Apabila Nomor Urut digunakan dengan tujuan ini, maka
nomor urut akan direset (kembali dari angka 1) untuk setiap periode (1 bulan
atau 1 tahun).
C- 2
Be-A-plus
Jumlah angka dalam untuk nomor urut haruslah tetap sama dan mencukupi
untuk jangka waktu tertentu, misalnya jika nomor urut menggunakan 3 angka
(contohnya 001 hingga 999), artinya jumlah Nomor Bukti yang dapat
ditampung dalam nomor urut ini adalah 999 Nomor Bukti, dengan demikian
Anda harus memastikan jumlah Nomor Bukti ini mencukupi selama periode
tertentu sebelum angka tersebut di-reset kembali ke 001.
Secara umum kita akan menyisakan (melebihkan) satu angka jika hasil
perhitungan rata-rata jumlah Nomor Bukti yang dibutuhkan mempunyai
angka pertama yang lebih besar atau sama dengan 5 (lima). Misalkan Nomor
Urut yang digunakan akan di reset setiap bulan, dan rata-rata tiap bulan
jumlah transaksi adalah 867 Nomor Bukti Penjualan, maka untuk Nomor
Bukti Penjualan sebaiknya menggunakan 4 angka yaitu 0001 hingga 9999.
Sebaliknya apabila jumlah transaksi rata-rata adalah 430 maka cukup
menggunakan 3 angka yaitu 001 hingga 999.
Catatan :
Jumlah angka yang dibutuhkan lebih tergantung pada kasus-kasus yang
pernah dihadapi oleh masing-masing pemakai.
C- 3
Be-A-plus
Rangkuman
Karena komputer menggunakan teknik mengurutkan berdasarkan posisi
charakter (dari kiri ke kanan) maka dalam menetapkan penomoran Nomor
Bukti, sebaiknya kita mengenal sifat komputer ini dan menyesuaikan
dengan-nya.
Kita harus mengurutkan dengan menempatkan kode yang merupakan Kdoe
utama dalam pengelompokan pada bagian depan (paling kiri) diikuti oleh
yang kurang utama dan yang lebih kurang utama dan seterusnya hingga yang
paling tidak utama.
Contoh penomoran yang baik dalam komputer adalah :
Semua data, kecuali Kode akhir harus memiliki panjang (jumlah karakter)
yang sama banyak.
Contoh : XX/YY/MM/DD/nnn/xxxx
XX = Kode Awal
YY = Tahun (2 angka)
MM = Bulan (2 angka)
DD = Tanggal (2 angka)
nnn = Nomor Urut (3 angka)
xxxx = Kode Akhir (boleh memiliki panjang yang berbeda).
Tahun (YY), Bulan (MM) dan (DD) dapat digunakan sesuai dengan periode
reset Nomor Urut. Jika Nomor Urut di-reset tiap tahun, maka minimal Anda
harus memiliki Kode Tahun (YY), sedangkan kode Bulan (MM) dan tanggal
(DD) merupakan data optional yang boleh digunakan maupun tidak.
Demikian juga jika Nomor Urut di-reset tiap bulan, maka Anda harus
memiliki kode Tahun (YY) dan Bulan (MM), kode Tanggal (DD) merupakan
data optional.
Sebaliknya jika Nomor Urut di-reset tiap hari, maka kode tahun (YY), bulan
(MM) dan tanggal (DD) harus digunakan.
Kode Tahun (YY) dapat juga menggunakan versi 4 angka (YYYY) jika
diperlukan.
C- 4