You are on page 1of 18

Jurnal Fakultas Saintek

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PADA MASA AWAL


KEMERDEKAAN SAMPAI MASA REFORMASI
(TECHNOLOGICAL DEVELOPMENT IN THE EARLY TIME OF
INDEPENDENCE UNTIL THE REFORM PERIOD)
M.Rafif Syauqi Al Hadi 0701221043,Taufiq Hidayat 0701222142
Fakultas Saintek,Jurusan Ilmu Komputer
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
syauqialhadi09@gmail.com

ABSTRACT
The background of this journal is that information is a key element that is
implicitly embedded in the concept of planned development. Even though the role
of information has received less attention in recent decades, in fact the need for
information and communication is no less important than the need for human
clothing and food. Any development activity can only take place and achieve its
goals if at every stage – planning, implementing and monitoring – is based on
adequate information. Information is indeed obtained through communication
activities but what actually determines the value of communication is the
information carried. The information revolution, usually understood as the
changes produced by information technology. The two most important forms of
human communication technology are technology for channeling information and
modern computer systems for processing it. The method used to collect data is
literature study, by collecting relevant data from books, dictionaries, journals,
papers, and so on without must carry out field inspections. Based on the research
that has been carried out based on the existing literature review, from the results
of research data that Information Technology changes things quickly. Information
technology, which is a combination of computer and telecommunications
technology, replaces the industrial paradigm into a post-industrial paradigm,
which also means changing the behavior of the business or business environment.
In the field of Technology Education, it provides an easy learning process. Since
the development of science and technology, the educational process has become
more advanced. A lot has changed over time due to technology.
Keywords: History, Technology, Development
ABSTRAK
Jurnal ini dilatar belakangi Informasi merupakan unsur pokok yang secara
implisit melekat dalam konsep pembangunan yang terencana. Meskipun peranan
informasi dalam beberapa dekade kurang mendapat perhatian, namun
sesungguhnya kebutuhan akan informasi dan komunikasi itu merupakan hal yang
tidak kalah pentingnya dari kebutuhan sandang dan pangan manusia. Kegiatan
pembangunan manapun juga hanya dapat berlangsung dan mencapai sasaran bila
dalam setiap tahapannya –perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan-
didasarkan pada informasi yang memadai. Informasi memang diperoleh melalui
kegiatan komunikasi tetapi yang sesungguhnya yang menentukan nilai
komunikasi adalah informasi yang dibawa. Revolusi informasi, biasanya
difahami sebagai perubahan yang dihasilkan oleh teknologi informasi. Dua
bentuk teknologi komunikasi manusia yang terpenting adalah teknologi untuk
menyalurkan informasi dan sistem komputer modern untuk
memprosesnya.Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data ialah studi
pustaka, dengan cara mengumpulkan data-data yang relevan dari buku, kamus,
jurnal, makalah, dan lain sebagainya tanpa harus melakukan tinjauan ke
lapangan. Berdarsarkan riset yang telah dilakukan berdasarkan kajian pustaka
yang ada, dari hasil data penelitian bahwa Teknologi Informasi merubah sesuatu
dengan cepat. Teknologi informasi yang merupa- kan perpaduan antara teknologi
komputer dan telekomunikasi, mengganti paradigma in- dustrial menjadi
paradigma post-industrial yang berarti juga merubah perilaku lingkungan bisnis
atau pebisnis,Didalam bidang Pendidikan Teknologi memberikan proses belajar
yang mudah dilakukan. Semenjak berkembangnya IPTEK proses pendidikan
menjadi lebih maju. Banyak yang berubah dari waktu ke waktu karna adanya
teknologi.
Kata Kunci: Sejarah,Teknologi,Perkembangan
I.PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan
masyarakat. Berbagai informasi yang terjadi di berbagai belahan dunia kini
telah dapat langsung kita ketahui berkat kemajuan teknologi (globalisasi).
Kalau dahulu kita mengenal kata pepatah “dunia tak selebar daun kelor”,
sekarang pepatah itu selayaknya berganti menjadi dunia saat ini selebar daun
kelor, karena cepatnya akses informasi di berbagai belahan dunia membuat
dunia ini seolah semakin sempit dikarenakan kita dapat melihat apa yang
terjadi di Amerika misalnya, meskipun kita berada di Indonesia.
Tentu kemajuan teknologi ini menyebabkan perubahan yang begitu besar
pada kehidupan umat manusia dengan segala peradaban dan kebudayaannya.
Perubahan ini juga memberikan dampak yang begitu besar terhadap
transformasi nilai - nilai yang ada di masyarakat. Khususnya masyarakat
dengan budaya dan adat ketimuran seperti Indonesia.
Saat ini, di Indonesia dapat kita saksikan begitu besar pengaruh kemajuan
teknologi terhadap nilai - nilai kebudayaan yang di anut masyarakat, baik
masyarakat perkotaan maupun pedesaan (modernisasi). Kemajuan teknologi
seperti televisi, telepon dan telepon genggam (HP), bahkan internet bukan
hanya melanda masyarakat kota, namun juga telah dapat dinikmati oleh
masyarakat di pelosok - pelosok desa.
Akibatnya, segala informasi baik yang bernilai positif maupun negatif,
dapat dengan mudah di akses oleh masyarakat. Dan di akui atau tidak,
perlahan - lahan mulai mengubah pola hidup dan pola pemikiran masyarakat
khususnya masyarakat pedesaan dengan segala image yang menjadi ciri khas
mereka.Oleh karena itu didalam jurnal ini kita akan mengetahui sejarah
perkembangan teknologi di Indonesia beserta dampak negative serta
positifnya dalam pembelajaran.1

1
Davista, Disti Yogi. 2008. “Pengaruh Kesesuaian Tugas -Teknologi, Keahlian Pengguna, dan
Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Karyawan (Survey pada Karyawan Bank
Bagian Akutansi dikota Surakarta). Surakarta UMS Skripsi. Hal 25.
II. METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan merupakan jenis penelitian deskriptif
dengan kajian Library Research (penelitian kepustakaan). Dalam penelitian ini,
penulis menggunakan penelitian deskriptif dengan lebih menekankan pada
kekuatan analisis sumber-sumber dan data-data yang ada dengan mengandalkan
teori-teori dan konsep-konsep yang ada untuk diinterpretasikan berdasarkan
tulisan-tulisan yang mengarah pada pembahasan. Sedangkan Penelitian
kepustakaan (Library Research) adalah studi yang mempelajari berbagai buku
referensi serta hasil penelitian sebelumnya yang sejenis yang berguna
untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti.2
Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Data Sekunder adalah
data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari
sumber-sumber yang telah ada Sari (2020). Data sekunder berupa buku-buku,
jurnal, ensiklopedi, majalah, makalah, artikel dan lain-lain yang relevan dengan
3
pembahasan ini.

Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah kepustakaan. Menurut Sari
(2020) Penelitian kepustakaan adalah kegiatan penelitian dilakukan dengan cara
mengumpulkan informasi dan data dengan bantuan berbagai macam material
yang ada di perpustakaan atau sumber dari internet yang berkaitan dengan
masalah yang ingin dipecahkan.4
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah Perkembangan Teknologi Di Inodnesia
Pengetahuan ilmu pengetahuan memberikan dampak yang besar dalam
penemuan baru di bidang teknologi. Pada akhir abad ke-15 muncul gerakan
yang bertujuan mengembangkan kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang

2
Sari, M. (2020). Penelitian Kepustakaan (Library Research) Dalam Penelitian Pendidikan IPA.
Natural Science: Jurnal Penelitian Bidang IPA Dan Pendidikan IPA, 6(1), Hal 10
3
Ibid Hal 12
4
Ibid Hal 15
dikenal dengan istilah renaisans, yaitu suatu gerakan yang ingin melahirkan
kembali kebudayaan Yunani dan Romawi Kuno. Renaisans menjunjung tinggi
kemampuan manusia, baik cara berfikir atau menemukan dan menciptakan.
Dengan adanya gerakan ini, semua orang bebas berfikir untuk menghasilkan
penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain gerakan
renaisans, juga muncul gerakan yang disebut dengan humanisme, yaitu suatu
gerakan yang bertujuan mempelajari dan mengembangkan kebudayaan dan
ilmu pengetahuan untuk diabdikan bagi kepentingan manusia.5

Memasuki abad ke-18, ilmu pengetahuan berkembang pesat hingga abud


ini sering di sebut dengan abad pemikiran. Abad ke-18 merupakan abud
penemuan berbagai bidang ilmu pengetahuan, baik ilmu pengetahuan alam,
ilmu pengetahuan sosial, maupun teknologi.

Penemuan di bidang teknologi merupakan awal abad teknologi yang


membawa dunia berkembang dengan lebih jauh dan lebih cepat dari masa
sebelumnya. Bersamaan dengan itu. pertumbuhan bangsa-bangsa dan segala
peradabannya juga melaju dengan cepat sehingga abad ke-21 manusia mampu
menciptakan berbagai peralatan dan teknologi canggih.

Pertumbuhan ilmu pengctahuan dan teknologi yang berjalan pesat


mendorong berkembangnya berbagai macam industri di berbagai negara,
termasuk Indonesia.

Di Indonesia, ilmu pengetahuan dan teknologi mulai berkembang sejak


masa kolonial Belanda. Perkembangan iImu pengetahuan dan teknologi pada
masa kolonial Belanda ini ditandai dengan berdinnya perusahaan swasta asing,
misi keagamaan dan pendidikan Barat. Semuanya itu merupakan bagian dari
eksploitasi ekonomi.

Teknologi modern barat memperkenalkan teknologinya yang pertama


dengan melalui pabrik gula. Modernisasi teknologi tersebut kemudian

5
Abdulhak, I., & Darmawan, D. (2015). Teknologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Hal 45
menyebar ke sektor lainnya seperti pada galangan kapal, pertambangan batu
Sejak pertengahan abad ke-19, perkembangan ilmu pengetahuan barat telah
tersebar di Indonesia dengan melalui pembukaan sekolah-sekolah barat bagi
penduduk bumiputra.

1) Perkembangan Teknologi Di Indonesia Sebelum Kemerdekaan


Kepedulian terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia
sudah terjadi sejak penjajahan bangsa-bangsa Barat. Perkembangan ilmu
pengetahuan pada masa itu diawali dengan kegiatan ilmiah yang dilakukan
George Rumphius pada abad 16 di kepulauan Maluku. Selanjutnya, pada
masa itu George Rumphius berhasil menyelesaikan penelitiannya dengan
judul Herbarium Amboinese.
Pada masa pemerintahan kolonial Belanda ilmu pengetahuan semakin
berkembang pesat yang ditandai dengan pendirian Bataviaasch
Genootschap van Kunsten en Wetenshappen (Lembaga Keilmuan dan
Kesenian). Lembaga ini didirikan di Batavia dan pada masa kini telah
berkembang menjadi Museum Nasional (Museum Gajah). Pada 1817
Caspar George Cari Reinwardt mendirikan pusat penelitian botani
bernama s'Lands Plantetuin te Buitenzorg (Kebun Raya Bogor). Untuk
mendukung penelitian di Kebun Raya Bogor, pada 1928, pemerintah
kolonial Belanda mendirikan lembaga Natuurwetenschappelijk Raad voor
Nederlandsch Indie. Lembaga ini menjadi cikal bakal Lembaga Ilmu
6
Pengetahuan Indonesia (LIPI).
2) Perkembangan Teknologi Di Indonesia Setelah Kemerdekaan
Perkembangan IPTEK setelah 1948 dimulai dengan pembentukan
Organisatie voor Natuurwetenschappelijk Onderzoek atau Organisasi
untuk Penyelidikan dalam Ilmu Pengetahuan (OPIPA). Berdasarkan UU
Nomor 6 Tahun 1956, pemerintah membentuk Majelis Ilmu Pengetahuan
Indonesia (MIPT).

6
Ahmad, A. (2012). PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMASI:.
Perkembangan Teknologi Komunikasi Dan Informasi, Hal 139.
Pada 1962 pemerintah membentuk Departemen Urusan Riset Nasional
(Durenas) dengan MIPI sebagai bagiannya. Durenas bertugas membangun
dan mengasuh beberapa lembaga riset nasional. Berdasarkan Surat
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 128 Tahun 1967,
pemerintah membentuk Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
untuk menggantikan Durenas dan MIPI.
Tugas LIPI sebagai berikut:
1) Membimbing perkembangan IPTEK yang berakar di Indonesia
agar dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia.
2) Menjamin kebebasan ilmiah selama tidak bertentangan dengan
Pancasila dan UUD 1 M5
3) Mempersiapkan pembentukan Akademi Ilmu Pengetahuan
Indonesia
Untuk mendukung perkembeagan IPTEK, pemerintah juga
membentuk beberapa lembaga riset lainnya antara lain Badan Tenaga
Atom Nasional (BATAN), Lembaga Penerbengan dan Antariksa Nasional
(LAPAN), Badan koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional
(Bakosurtanal), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), serta
7
Badan Standarisasi Nasional.

B. Faktor Faktor Penyebab Ketertinggalan Perkembangan Teknologi Di


Indonesia
Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dipelopori bangsa barat pada masa
kolonial Belanda ternyata belum mampu mendorong terjadinya revolusi ilmu
pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Pada masa pendudukan Jepang
sempat diperkenalkan beberapa teknologi baru, khususnya dalam bidang
pertanian. Akan tetapi ternyata hal tersebut tidak banyak berpengaruh pada
masyarakat pada masa itu. Penerapan teknologi modern dl dalam masyarakat
hanya berpusat pada bidang tertentu dan sebagian besar dikuasai oleh
pengusaha asing. Pada masa itu, Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan

7
Ahmad, A. (2012). PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMASI:.
Perkembangan Teknologi Komunikasi Dan Informasi, Hal 142
dengan negara-negara barat dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Hal tersebut diantaranya disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1) Terbatasnya jumlah penduduk Indonesia yang mendapat pendidikan
2) Terbatasnya jumlah orang Indonesia yang terlibat langsung dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
3) Tidak adanya keinginan baik dari penguasa kolonial Belanda maupun
kolonial swasta asing dalam melakukan alih teknologi bagi penduduk
pribumi
4) Tidak terjadinya industrialisasi
5) Tidak terjadinya inovasi teknologi yang berarti dalam masyarakat
8
Indonesia sendiri.

C. Perkembangan Teknologi Dalam Pembelajaran


Semenjak berkembang IPTEK didalam dunia pendidikan proses
pendidikan menjadi lebih maju. Banyak yang berubah dari waktu ke waktu
karna adanya teknologi. Perubahan yaitu seperti; cara guru mengajar, cara
siswa belajar dan materi pembelajaran yang selalu di perbaharui. Biasanya
proses pembelajaran dengan cara bertatap muka, namun sekarang
pembelajaran dapat dilakukan dengan cara dari rumah masing-masing, seperti;
aplikasi zoom, google classroom dan masih banyak lagi media lain yang dapat
9
digunakan.
Dari teknologi informasi ini banyak manfaat yang akan diperoleh, seperti
pendapat Abdulhak “terdapat klasifikasi pemanfaatan ICT ke dalam tiga jenis
yaitu: pertama, sebagai media atau alat bantu pendidikan yaitu hanya sebagai
pelengkap untuk memperjelas uraianuraian yang disampaikan. Kedua, sebagai
sumber yakni sebagai sumber informasi dan mencari informasi. Ketiga,
sebagai sistem pembelajaran”.

8
Ahmad, A. (2012). PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMASI:.
Perkembangan Teknologi Komunikasi Dan Informasi, Hal 145.
9
Suryadi, Sudi, (2015). Peranan Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dlam
Kegiatan Pembelajaran dan Perkembangan Dunia Pendidikan. Jurnal Ilmiah AMIK Labuhan Batu,
Vol. 3 No.3 Hal 56.
Dengan adanya perkembangan zaman membawa manusia dari awalnya
hanya menggunakan kertas dan pulpen untuk berkomunikasi jarak jauh antau
siswa dan guru, sekarang hanya menggunakan telepon pintar untuk melampaui
batas ruang dan waktu dalam waktu sekejap. Bahkan di era revolusi 4.0 yang
merupakan era dimana kemajuan dari perkembangan teknologi sangat
mendominasi.
Menurut Rosemberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan TIK
ada beberapa pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu: Pertama, “dari
ruang kelas ke dimana dan kapan saja” maksudnya, pembelajaran yang biasa
hanya dilakukan disekolah sekarang dapat dilakukan dimana saja dan kapan
saja dengan melalui jaringan internet, yang mana biasanya dilakukan dengan
menggunakan media google classroom, zoom dan masih banyak media yang
lainnya. Kedua “dari kertas ke online atau saluran” maksudnya, biasanya
siswa atau guru biasanya belajar melalui kertas atau buku, namun sekarang
bisa belajar melalui berbagai media seperti google, dan menulis menggunakan
word. Ketiga“dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja” maksudnya,
pembelajaran yang biasanya digunakan dengan menggunakan papan tulis
hitam ataupun papan tulis putih sekarang dapat diganti ke papan tulis virtual
menggunakan LCD atau layar semacam tv yang ukurannya sama dengan
10
papan tulis”.
Media Teknologi dalam proses Belajar banyak memberikan manfaat bagi
pendidik (guru) dan peserta didik (siswa). Contohnya seorang guru yang
menggunakan media teknologi dalam menjelaskan sebuah materi, siswa akan
lebih mudah memahami dan niat untuk belajar sangat besar. Hal ini ditegaskan
oleh Etin Solihatin bahwa manfaat media dalam pembelajaran adalah
memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga dalam kegiatan
pembelajaran akan lebih efektif dan efesien. Kemudian menurut Zainal Aqib
manfaat media pembelajaran antara lain menyempurnakan dalam
penyampaian materi, pembelajaran lebih jelas dan menarik, proses
10
Zakiah, Suci dan Hilman, Irfan. (2018). Penggunaan TIK sebagai Sumber dan Media
Pembelajaran Inovatif di Sekolah Dasar. Indonesian Journal of Primary Education, Vol. 2 No. 2.
Hal 32.
pembelajaran lebih interaktif, efisiensi waktu dan tenaga, serta meningkatkan
kualitas hasil belajar. Selain itu media pembelajaran yang berkualitas tinggi
mampu menghasilkan prestasi belajar siswa. Menurut Djamarah media suatu
alat yang dapat membantu proses pembelajaran dengan cara menyalurkan
informasi atau pesan melalui media. Adapun media Teknologi Pembelajaran
11
dalam Pendidikan antara lain:
1) Kelas Online (E-Learning)
Media teknologi pembelajaran yang pertama adalah media kelas online
atau ELearning(Elektronik Learning). Media ini dapat dilakukan dimana
dan kapan saja dalam jaringan. Menurut Darin E. Hartley, E-learning
adalah suatu proses pembelajaran yang menggunakan media internet,
intranet, atau media dalam jaringan yang menjamin tersampainya bahan
atau materi pembelajaran kepada siswa. Internet Based disebut juga
proses pembelajaran dengan jarak jauh yang bisa dilakukan kapan dan
dimana saja menggunakan internet. Pembelajaran jarak jauh merupakan
proses pembelajaran terpisah antara pendidik dan peserta didik yang
menggunakan jaringan dan bersumber dari internet
Dalam kelas Online ini terdapat dua macam tentang jenis atau persepsi
dasar ELearning yaitu Electronic Based dan Internet Based. Electroik
based yaitu pembelajaran yang menggunakan Teknologi informasi dan
komunikasi seperti melihat video, OHP, kaset, projector, film, LCD, dan
lain-lain. Hal ini dikemukakan oleh Elliot Masie, Cisco and Comellia
(2000) bahwa E-Learning adalah pembelajaran yang menggunakanan
media Elektronik seperti Internet, intranet, satelit, tv, CD-ROM, dan lain-
lain. Sedangkan menurut Generic Center (2003) E-Learning merupakan
sebuah kegiatan pembelajaran yang menggunakan fasilitas melalui
dukungan rangkaian elektronik (LAN dan WAN), sebagaimana dikatakan
oleh Jaya Kumar C. Koran (2002) bahwa E-Learning adalah suatu proses
pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau
11
Zakiah, Suci dan Hilman, Irfan. (2018). Penggunaan TIK sebagai Sumber dan Media
Pembelajaran Inovatif di Sekolah Dasar. Indonesian Journal of Primary Education, Vol. 2 No. 2.
Hal 25.
internet) untuk menyampaikan materi pembelajaran, interaksi atau
bimbingan.
Kelas online sangatlah mendorong kolaborasi dan keterlibatan dan dapat
menjadi alat motivsi bagi para siswa dan pelajar. Menurut Roenberg
(2001) ELearning lebih cenerung terhadap penggunaan teknologi melalui
internet yang dapat mengirimkan serangkaian solusi untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan. Pembelajaran kelas online menggunakan
12
aplikasi antara lain:
a) Moodle
Moodle adalah singkatan dari Modulr Object Oriented Dynamic
Learning Environment. Moodle adalah sebuah paket perangkat lunak
yang berguna untuk melakukan kursus, pelatihan, dan pendidikan
berbasis internet, hal ini dikatakan oleh Kukuh Media ini menunjang
berhasilnya proses pembelajaran, sebagaimana dikatakan oleh M.
Asrofi dalam jurnal pengembangan ELearning Berbasis Moodle
bahwa model pembelajaran berbasis media moodle dapat
mendukung kegiatan pembelajaran, sehingga peserta didik merasa
senang dalam mengikuti pembelajaran dan dapatmenerima ilmu yang
disampaikan oleh guru.
b) Zoom Meeting
Zoom Meeting adalah sebuah aplikasi baru yang dapat menunjang
keberhasilan dalam proses pembelajaran atau bisnis. Zoom Meeting
memiliki kecanggihan yang bisa menampilkan video, gambar,
animasi, slide, dan lain-lain.
c) Vidio Atau Audio Pembelajaran
Media pembelajaran adalah suatu yang dapat menyalurkan dan
mengantar pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan dan
kemauan minat belajar yang mendorong terciptanya proses belajar
antara pendidik dan peserta didik. Pada pertengahan abad-20

12
Falahudin, I. (2014). Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran. Ju rnal Lingkar Widyaiswara,
1(4), Hal 110
pemanfaatan visual dilengkapi dengan menggunakan audio, sehingga
muncullah alat bantu berupa Video.
Menurut Cheppy Riyana (2007) media video pembelajaran
merupakan sebuah alat yang bisa memberikan dan memudahkan
pemahaman terhadap materi pembelajaran melalui video dan audio
yang berisi informasi dan pesan-pesan seperti konsep, teori,
prosedur, struktur, dan prinsip. Selanjutnya Cheppy Riyana
mengungkapkan bahwa video pembelajaran dan proses belajar harus
memiliki karakteristik dan kriterianya agar dapat menghasilkan video
dan udio pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dan
efeksivitas. Karakteristik video pembelajaran antara lain Carity of
Massage (kejelasan pesan), Stand Alone(berdiri sendiri), User
Friendly(akrab dengan pemakainya), representasi isi, dan visualisasi
13
dengan media.
Media video Pembelajaran juga dapat digunakan secara individual
dengan menggunakan gadged dan komputer kapan dan dimana saja.
Ciri video pembelajaran antara lain Carity of Massage (kejelasan
pesan), Stand Alone (berdiri sendiri), User Friendly (akrab dengan
pemakainya), representasi isi, dan visualisasi dengan media. Media
pembelajaran video juga dapat digunakan oleh individu dengan
menggunakan perangkat lunak dan komputer kapan saja.Kelebihan
Media Video pembelajaran dapat memanipulasi waktu yang dibisa
dilihat pada waktu luang yang mampu melatih kemampuan kegiatan.
Munurut Hamzah B.Uno dan Nina Lamatengg kelebihan Media
video pembelajaran antara lain (1) dapat memanipulasi waktu dan
ruang yang bida dilakukan pada waktu luang, (2) dapat menampilkan
bermacam-macam objek yang terlalu kecil hingga terlalu kecil.
besar, berbahaya, atau bahkan tidak dapat dikunjungi oleh siswa, (3)

13
Falahudin, I. (2014). Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran. Ju rnal Lingkar Widyaiswara,
1(4), Hal 113
kemampuan media video dapat melatih kemampuan dan
14
keterampilan motorik.
d) Google Clasroom
Google Classroom atau ruang kelas google merupakan aplikasi
pembelajaran secara online. Pada tahun 2014-2016 google classroom
hanya digunakan oleh sekolah yang in in google, tetapi pada bulan
Maret 2017 google classroom telah digunakan dan diakses oleh
semua orang secara pribadi Tujuan utama Google Classroom yaitu
berbagi file antara guru dan pesert didik. Dalam penelitian yang
dilakukan oleh Shampa Iftakhar (2016) yang berjudul Google
Classroom: What Works and How that google classroom dapat
memonitor siswa untuk belajar. Menurut Wikipedia (2017) ada
beberapa fitur yang dimiliki olelh Google Classroom antara lain 1)
Assingment (tugas), 2) Grading (pengukuran, 3) Communicaton
(komunikasi), 4) Time Cost (peng waktu), 5) Archiev Course (arsip
program), 6) Aplikasi Mobile (aplikasi dalam telepon genggam), dan
7) Privasi (privasi).
2) Kelas Offline
Kita tahu bahwa Offline berarti proses pembelajaran yang dilakukan
secara tatap muka atau langsung antara pendidik dengan peserta didik.
Dalam proses pembelajaran tatap muka sekarang, pendidik tidak hanya
menyampaikan materi berdasarkan buku, tetapi bisa dilakukan dengan
cara mempresentasikan dengan LDC proyektor yang dibantu oleh sebuah
komputer atau laptop. Hal ini dapat membuat proses belajar semakin aktif
yang mendorong minat bagi siswa. Adapun Media teknologi
pembelajaran yang digunakan dalam belajar tatap muka ini antara lain:
a) Proyektor LCD
b) Komputer

14
Novantiyah, Wina Nurika. 2012. “Faktor-Faktor Teknologi Informasi dan Kepercayaan atas
Teknologi Sistem Informasi terhadap Kinerja Individu Mahasiswa S1 di STIE Perbanas
Surabaya”. Artikel ilmiah, Surabaya Hal 56.
D. Dampak Negatif Dan Positif Teknologi Dalam Pembelajaran
Berikut adalah beberapa dampak positif dan negetif teknologi dalam
15
proses pembelajaran:
No Dampak Positif Dampak Negatif
1 Memudahkan dalam proses Terjadinya plagiaritas
mengakses informasi yang
berkaitan dengan pendidikan
2 Pembaharuan dalam Jika terjadi kecerobohan dalam
pembelajaran seperti e-learning sebuah sistem di lembaga
dapat memudahkan dalam proses pendidikan mak akan berakibat fatal
pembelajaran.
3 Memudahkan guru dalam Semakin terancamnya kerahasiaan
memberikan matri pembelajan suatu program yang dapat diakses
mengggunakan internet
4 Munculnya media masa yang kesalah gunaan teknologi, seperti
memudaahkan untuk tindak kriminal.
memperoleh ilmu atau informasi
terbaru
5 Munculnya metodemetode Mempertimbangkan penggunaan
pembelajaran yang baru, yang teknologi bagi peserta didik/Anak
dapat memudahkan siswa agar di bawah umur
lebih cepat memahami
pembelajaran
6 Sistem pembelajaran tidak hanya Membuat siswa bahkan guru
dengan tatap muka, tapi juga kecanduan dengan menggunakan
dengan menggunakan berbagai teknologi.
media aplikasi seperti zoom,
google classroom, dll
7 Mengurangi ketertinggalan Menggunakan teknologi untuk

15
Jamun, Yohannes Marryono. (2018). Dampak Teknologi Terhadap Pendidikan. Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan Missio, Vol, 10 No 1. Hal 112
teknologi dari negara mecari sesuatu yang tidak jelas
berkembang
8 Dapat meningkatkan kualitas Siswa menjadi malas belajar.
sumberdaya manusia dalam Dengan adanya teknologi yangg
mengembangkan ilmu semakin canggih yang dapat
pendidikan dan teknologi mempermudah proses belajar bagi
siswa terkadang membuat siswa
lebih malas belajar karena sudah
adanya kemudahan tersebut, bahkan
dengan teknologi tersebut mereka
lebiih memilih untuk bermain game
ataupun sosialmedia.
9 Teknologi sebagai sistem yang Terjadinya pelanggaran asusila.
mendudung dalam proses Seperti terjadinya tauran antar
pendidikan. pelajar, terjadinya priseks,
pemerkosaan dan lainnya
10 Memperoleh informasi atau pun Terjadinya penyalahgunaan
pendapat para ahli dari segala pendidikan oleh orang-orang yang
penjuru dengan cepat. tidk bertanggung jawab, yang ingin
melakukan tindak kriminal.
11 Dapat membaca buku tampa Adanya pihak yang tidak
harus membeli buku, yaitu hanya bertanggung jawab dalam
dengan menggunakan internet. penyalahgunaan teknologi untuk
sebuah sistem pengolah data.
12 Dapat berdiskusi dengan temam
melalui online.
13 pemenuhan kebutuhan akan
fasilitas pendidikan dapat
dipenuhi dengan cepat
14 Munculnya media massa,
khususnya media elektronik
sebagai sumber ilmu dan pusat
pendidikan. Seperti jaringan
internet, Leb. Komputer dan
lainlain.

IV. PENUTUP

A. Simpulan
Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi merupakan sebuah
trend yang tidak dapat dibendung dan terbendung lagi. Era globalisasi telah
mengantar perkembangan di berbagai aspek kehidupan manusia. Kehadiran
teknologi komunikasi dan informasi dengan “segudang” kecanggihan dan
kemudahan yang dibawanya mampu mengantar manusia ke sebuah tatanan
yang memiliki kualitas dan standar hidup yang lebih baik. Oleh karena itu,
pemerataan pemahaman terhadap teknologi ini merupakan dasar berpijak bagi
totalitas masyarakat untuk dapat memasuki era globalisasi.
IPTEK adalah singkatan dari ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu suatu
sumber informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan ataupun wawasan
seseorang dibidang teknologi. IPTEK adalah awal dari kesuksesan bangsa,
karena bisa menciptakan sesuatu hal yang baru yang sebelumnya tidak bisa
terjadi dapat terjadi. Hal ini disampaikan oleh Prof. Agus tentang pidato
presiden Soekarno di Malang pada tahun 1958, ia menyatakan “bahwa bangsa
ini akan maju dan sejahtera jika pembangunannya dilandaskan pada ilmu
pengetahuan dan teknologi”. Semenjak berkembangnya penggunaan IPTEK
dapat mempermudah segala hal terutama di bidang pendidikan, yang mana
biasanya sekolah tatap muka namun karna adanya teknologi dapat dilakukan
dari rumah. Semua itu dapat dilakukan dengan menggunakan internet melalui
media seperti google classroom, zoom dan lainnya.
B. Saran
Disarankan kepada seluruh elemen masyarakat harus bijak dalam
menggunakan teknologi,jangan sampai dengan kecanggihan teknologi yang
sangat pesat ini menjerumuskan kita kedalam tindak pidana kejahatan berbasis
teknologi dan Dengan kemajuan teknologi yang sangat tinggi juga mendorong
kita agar mempelajari serta mengikuti perkembangan zaman.

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Abdulhak, I., & Darmawan, D. (2015). Teknologi Pendidikan. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Novantiyah, Wina Nurika. 2012. “Faktor-Faktor Teknologi Informasi dan


Kepercayaan atas Teknologi Sistem Informasi terhadap Kinerja Individu
Mahasiswa S1 di STIE Perbanas Surabaya”. Artikel ilmiah, Surabaya

Jurnal:

Ahmad, A. (2012). PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN


INFORMASI:. Perkembangan Teknologi Komunikasi Dan Informasi,
139.

Falahudin, I. (2014). Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran. Jurnal Lingkar


Widyaiswara, 1(4), 104–117

Jamun, Yohannes Marryono. (2018). Dampak Teknologi Terhadap Pendidikan.


Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio, Vol, 10 No 1.

Suryadi, Sudi, (2015). Peranan Perkembangan Teknologi Informasi dan


Komunikasi dlam Kegiatan Pembelajaran dan Perkembangan Dunia
Pendidikan. Jurnal Ilmiah AMIK Labuhan Batu, Vol. 3 No. 3.
Zakiah, Suci dan Hilman, Irfan. (2018). Penggunaan TIK sebagai Sumber dan
Media Pembelajaran Inovatif di Sekolah Dasar. Indonesian Journal of
Primary Education, Vol. 2 No. 2.

Skripsi:

Davista, Disti Yogi. 2008. “Pengaruh Kesesuaian Tugas-Teknologi, Keahlian


Pengguna, dan Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kinerja
Karyawan (Survey pada Karyawan Bank Bagian Akutansi dikota
Surakarta). Surakarta UMS Skripsi.

You might also like