You are on page 1of 30

Penggunaan Rasional

Kostikosteroid
pada Layanan Primer & Praktek Sehari-hari

dr. Ar.Ridha H. Putri, M.Ked(DV), Sp.DV 21 May 2022 | 08.30



Kortikosteroid :
Kelurga sintetik dari hormon yg diproduksi oleh kelenjar adrenal

Steroid Sistemik

Steroid Topikal
Steroid Sistemik
Agen antiinflamasi dan imunosupressif yg
ampuh/ poten yg digunakan utk severe dissease
3 main mechanisms of glucocorticoid action:

Genomic (direct effects on gene expression) : the binding of glucocorticoid receptors to


glucocorticoid responsive elements >> induction of proteins like annexin I and MAPK
(mitogen-activated protein kinase) phosphatase 1.
Annexins reduce phospholipase A2 activity, which reduces the release of arachidonic acid from
membrane phospholipids, limiting the formation of PG and leukotrienes.

Genomic
(indirect effects on gene expression)

Nongenomic
(receptor o/t cell membrane, mitochondria membrane,
plasma membrane)
Mechanism of action
The major naturally occurring glucocorticoid is cortisol (hydrocortisone)

It is synthesized from cholesterol by the adrenal cortex.


Normally, less than 5% of circulating cortisol is unbound; this free cortisol is the active
therapeutic molecule. Inactive : cortisol-binding globulin (transcortin) or to albumin

Daily cortisol production is 5-7 mg/m2 , with a diurnal peak around 8:00 am.
Cortisol has a plasma half-life of 90 minutes.

It is metabolized primarily by the liver, although it exerts hormonal effects on virtually every
tissue in the body. The metabolites are excreted by the kidney and the liver.
Receptor-corticosteroid dimer complex then binds
to a specific sequence of DNA, known as the
glucocorticoid-response element. This interaction
induces synthesis of anti-inflammatory proteins
and regulator proteins involved in metabolic
processes (Transactivation) >> negative regulation
of proinflammatory genes for transcription factors,
such as AP1, NFκB, IRF-3)
We have been
blessed with the
use of topical
corticosteroids,
And we have been
cursed by the use
of topical
corticosteroids..
Mekanisme kerja

Steroid Topikal 01 Antiinflamasi

02 Imunosupresif

Strategi untuk mengoptimalkan potensi

efek antiinflamasi & meminimalisasi efek 03 Anti-proliferatif:


samping yg digunakan utk mengontrol << mitosis basal epidermis, sint.
eksim / dermatitis dan kelainan kulit kolagen & glikosaminoglikan, &
lainnya. prod melanosit
Tersedia dalam bentuk preparat
krim, salep, solution, & vehikulum lainnya.

04 Vasokonstriksi
kapiler & blok vasodilator
Potensi Steroid Topikal

Molekul spesifik

Jumlah yang mencapai sel target

Penyerapan melalui kulit (0,25% –3%)

Formulasi
Steroid topikal diserap dalam
kecepatan yg berbeda tergantung
pada ketebalan kulit
Penyerapan terbesar : melalui kulit tipis kelopak
mata, alat kelamin, dan lipatan kulit.
Penyerapan paling sedikit: melalui kulit telapak
tangan dan telapak kaki yang tebal, di mana steroid
topikal ringan tidak efektif.
Absorpsi juga tergantung pada vehikulum steroid
topikal diberikan dan diperkuat oleh oklusi.
Formulasi
Salep
Formulasi yang paling cocok untuk kulit kering dan tidak
berambut
Tidak memerlukan bahan pengawet, mengurangi risiko iritasi
dan alergi kontak
Bersifat oklusif, meningkatkan risiko folikulitis dan miliaria
Gel atau solution
Berguna untuk kulit berambut
Memiliki efek astringent (mengeringkan)
Menimbulkan rasa menyengat pada kulit yg meradang
WHO

CLASS
Prinsip memulai terapi steroid topikal
Mulai dari potensi terendah yg cukup utk mengontrol penyakit
Harus dihindari penggunaannya pada kulit atropi atau yg mengalami ulserasi dan
infeksi dermatoses yg menetap
Hindari penggunaan steroid yg tidak cukup kuat dalam jangka panjang
Obati lesi dgn area cukup luas dengan steroid potensi ringan hingga medium
Steroid potensi ringan biasanya digunakan pada daerah wajah dan area lipatan2
atau kelamin
Terapi steroid sangat poten, dgn oklusi biasanya dibutuhkan untuk hiperkeratotik
atau dermatosis likenifikasi pada area telapak tangan & kaki
Steroid topikal potensi ringan-sedang dapat
digunakan selama kehamilan, steroid topikal yg
poten & ultrapoten yg digunakan di area luas
/dibawah oklusi, sebagian akan diserap secara
sistemik berisiko BBLR, namun masih dalam low-
evidence.
Hanya steroid topikal potensi rendah yang dapat
digunakan pada anak2 karena tjd peningkatan
absorpsi dikarenakan luas permukaan tubuh yg lebih
tinggi pada pasien bayi & anak, selain itu hrs jangka
pendek
atrhropic erythematous
facial plaque

Efek samping topikal

local-athropy w/ hirsutism steroid-induced telengiektasia


Cara
penggunaan
Steroid topikal disarankan digunakankan 2x sehari pada lesi kulit selama 5 hari
sampai beberapa minggu. Setelah itu, biasanya dihentikan, atau kekuatan steroid
topikal atau frekuensi aplikasi dikurangi.
Pelembab dapat diaplikasikan sebelum atau sesudah penggunaan steroid topikal,
untuk meredakan iritasi dan kekeringan atau sebagai preparat barrier.
Umumnya, penggunaan kortikosteroid topikal tidak boleh dilanjutkan lebih dari dua
minggu tanpa rekomendasi lebih lanjut oleh dokter untuk meminimalkan risiko efek
samping.
Cth:
Lesi kulit 5%
Dokter perawatan primer
harus mengerti tentang indikasi,
manfaat & risiko efek samping steroid
sebelum meresepkan untuk pasiennya
For successful practice,

a doctor has to be an artist


armed with basic scientific knowledge in medicine

Terima kasih

You might also like