Professional Documents
Culture Documents
(Jurnal Agama, Pendidikan, dan Sosial Budaya) P-ISSN: 1858-0386 Vol. 17, No. 1, Januari-Juni 2023
E-ISSN: 2686-5653
Abstrak
Orang tua mempunyai posisi sebagai pemimpin keluarga atau rumah tangga. Orang tua sebagai
bentuk pribadi utama dalam kehidupan anak. “Kepribadian orang tua, sikap dan tata cara hidup
mereka merupakan unsur-unsur pendidikan yang tidak langsung dengan sendirinya akan masuk
pada pribadi anak. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Library Research (penelitian
kepustakaan) yang sumbernya didapatkan melalui buku-buku, jurnal, dan penelitian terdahulu.
Melalui metode ini dipaparkan masalah dari data-data yang berhasil dihimpun dan diteliti setelah
mengadakan identifikasi. Kemudian mengelompokkan data-data itu, membandingkan, dan
selanjutnya mengadakan analisa selektif untuk pengambilan kesimpulan dengan logika induktif
dan dirumuskan secara sistematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orangtua memiliki
tanggung jawab untuk memberikan pendidikan islam. Selain itu, orang tua berperan sebagai
model perilaku bagi anak-anak mereka dan menyediakan sarana prasarana yang beragam dalam
proses pengembangan kreativitas anak. Dengan memberikan pendidikan Islami, menjadi model
perilaku yang baik, memperluas pengaruh pendidikan formal dan informal, serta memberikan
1
Islamika
(Jurnal Agama, Pendidikan, dan Sosial Budaya) P-ISSN: 1858-0386 Vol. 17, No. 1, Januari-Juni 2023
E-ISSN: 2686-5653
pembinaan dan pujian yang tepat, orang tua dapat secara efektif membantu anak-anak
mengembangkan kreativitas mereka dalam kerangka nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam.
1
S. C. Utami Munandar, Kreativitas Sepanjang Masa, 3
Reni Akbar, Keterbakatan Intelektual, (Jakarta :
(Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1988), cet, ke-1 h.8 ss Gramedia Widia Sarana Indonesia, 2001) cet, Ke-1
2
H. Fuad Nashori, Mengembangkan Kretivitas Anak h.14
dalam Perspektif Psikologi Islam, (Jogyakarta : Menara 4
H. Fuad Nashori dan Rachmy Diana Mucharam,,
Kudus, 2002), cet ke-1 h. 34 Mengembangkan Kretivitas Anak dalam Perspektif
2
Islamika
(Jurnal Agama, Pendidikan, dan Sosial Budaya) P-ISSN: 1858-0386 Vol. 17, No. 1, Januari-Juni 2023
E-ISSN: 2686-5653
Menurut S.C. Utami Munandar ada tiga hal bermain yang terstruktur seperti boneka yang
yang dapat mempengaruhi perkembangan lengkap dengan pakaiannya sehingga anak
kreativitas diantaranya lingkungan keluarga, kehilangan kesempatan bermain yang dapat
lingkungan sekolah, dan lingkungan mendorong perkembangan kreativitasnya.
masyarakat. Orang tua konservatif sering bersikeras agar
anaknya mengikuti langkah-langkah mereka.
Lingkungan keluarga yang sehat Orang tua terlalu melindungi anaknya
dipengaruhi oleh sikap orang tua apabila ada sehingga mengurangi kesempatan untuk
dukungan dari orang tua anak akan lebih mencari cara mengerjakan sesuatu yang baru
bebas mengekspresikan daya kreatifnya. atau berbeda. Disiplin yang otoriter.5
Beberapa sikap orang tua yang
mempengaruhi kreativitas anak menurut Guru mempunyai peran penting
Amabile antara lain memberikan kebebasan dalam pengembangan kreativitas anak di
kepada anak, tidak otoriter, tidak terlau sekolah. Menurut David ciri-ciri guru yang
cemas, serta tidak terlalu membatasi. Orang mampu menunjang kreativitas siswanya
tua yang menghargai dan menghormati antara lain bersikap demoktatis, ramah, dan
kemampuan anak serta keunikan anak. memberi perhatian terhadap masalahanak,
Kedekatan emosional yang sedang antara sabar penampilan menyenangkan, adil, tidak
anak dan orang tuatetapi tidak menjadi terlalu memihak, memiliki rasa humor, konsisten,
ketergantungan kepada orang tua. Prestasi fleksibel, memberikan penghargaan dan
anak orang tua mendorong agar anak pujian, dan profesional dalam bidang yang
menghasilkan karya yang baik dengan tidak dipegangnya.
menekankan untuk mencapai nilai yang
tinggi. Orang tua yang aktif dan mandiri, Lingkungan sekolah adalah media
yakin terhadap diri sendiri, tidak untuk meningkatkan kreativitas siswa, tidak
memperdulikan status sosial, dan tidak hanya guru yang memiliki peran besar tapi
terpengaruh oleh tuntutan sosial, kompeten tentunya ditunjang dengan terpenuhinya
baik didalam maupun diluar rumah. sarana dan prasarana yang merangsang
perkembangan kreativitas siswa.
Menurut Elizabeth B Hurlock
terdapat beberapa kondisi rumah yang Lingkungan masyarakat besar
menghambat kreativitas diantaranya orang pengaruhnya dalam memberi arah terhadap
tua membatasi eksplorasi atau pertanyaan kreativitas anak. Kondisi lingkungan yang
anak, keterpaduan waktu terlalu mengatur dapat menumbuhkan krativitas anak adalah
anak sehingga hanya merasa tersisa sedikit keamanan psikologis dan kebebasan
waktu bebas untuk mengembangkan psikologis.
kreativitas, dorongan kebersamaan keluarga
Alex Sobur juga sependapat, bahwa
tanpa memperdulikan minat dan pilihan
kondisi yang dapat menumbuhkan kreativitas
pribadi masing-masing, membatasi khayalan
anak adalah keamanan dan kebebasan
atau kreativitas anak berupaya untuk
psikologis, pendidik harus menerima anak
menjadikan anaknya realistis, peralatan
daya yaitu, pertama, daya fisik/material tinggi terhadap agama yang dipelajari.
yaitu mendengar, merasa, meraba, mencium Dengan demikian, pendidikan Islam
dan daya gerak; kedua, daya rasa yaitu ada di menekankan peserta didik dalam
hati (kalbu); ketiga, daya akal yaitu berpusat beraktivitas senantiasa berdimensi
di kepala.10 Sedangkan menurut Quraish transenden secara konsisten dan
Shihab bahwa Allah menganugrahkan menumbuhkan kreativitas dalam
manusia empat daya, antara lain daya tubuh, mewujudkan misi khalifah sebagai tugas
daya hidup, daya akal, dan daya kalbu.11 utama menjadikan Islam sebagai agama
rahmatan lil alamin.
Pendidikan Islam terus mengalami
dinamika perubahan dan inovasi sebagai hasil B. Metode Penelitian
dari kreativitas rekonstruksi konsep yang
dilakukan oleh para pelaku sejarah pada Penelitian ini menggunakan metode
zamannya, adalah suatu yang mustahil deskriptif, dan analitik. Mencoba
perubahan akan terwujud dengan tanpa memaparkan masalah dari data-data yang
adanya rekonstruksi bahkan –kalau perlu– berhasil dihimpun dan diteliti setelah
revolusi yang bersifat discontinue. Dalam mengadakan identifikasi. Kemudian
realitasnya terdapat beberapa paradigma mengelompokkan data-data itu, dan
dalam pengembangan pendidikan Islam.Dari membandingkan selanjutnya mengadakan
sisi sebagai respons perubahan sosial analisis selektif untuk mengambil kesimpulan
masyarakat, setidaknya muncul tiga dengan logika induktif dan dirumuskan
paradigma yang menonjol sebelum hadirnya secara sistematis.
paradigma Neo-modernisme- yaitu: Teknik pengumpulan datanya
ortodoksi, islamisasi, modernisasi. 12
dilakukan dengan cara membaca berbagai
Kehadiran pendidikan Islam di tengah literatur yang berkaitan dengan informasi
masyarakat memberikan „warna‟ baru bagi serta relevansi terhadap topik penelitian yang
konstruksi tatanan nilai dan sosial. digunakan sumber-sumber datanya diperoleh
Pendidikan Islam sebagai konsep melalui penelitian kepustakaan (Library
pendidikan holistik yang mengakomodasi Research). Penelitian tersebut maksudnya
seluruh pandangan dunia yang „diikat‟ dalam dengan cara menelaah berbagai literatur yang
nalar tauhid Islam. Orientasi pendidikan pada erat kaitannya dengan masalah yang akan
akherat dengan menekankan pada dibahas seperti buku-buku, majalah, jurnasl,
pendalaman ilmu-ilmu keagamaan, artikel, buletin, kamus, kitab dan sebagainya.
pendekatan pendidikannya bersifat Sedangkan menurut Lexy J. Moleong
keagamaan yang normatif, doktriner dan penelitian pustaka dan penelitian lapangan
absolut, peserta didik diarahkan untuk menggunakan pendekatan kualitatif yakni
menjadi pelaku yang loyal, memiliki sikap penelitian yang prosedurnya menghasilkan
keberpihakan, dan memiliki pengabdian yang data deskriptif berupa kata-kata yang tertulis
10
Harun Nasution, Islam Rasional-Gagasan dan 12
Lihat H. Muhaimin, Pemikiran dan Aktualisasi
Pemikiran (Cet. 4; Bandung: Mizan, 1996), h. 37. Pengembangan Pendidikan Islam (Jakarta:PT.
11
M. Quraish Shihab, Membumikan al-Qur’an: Rja Grafindo Persada,2011), h. 11.
Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan
Masyarakat (Cet. 21; Bandung: Mizan, 2000), h. 281.
5
Islamika
(Jurnal Agama, Pendidikan, dan Sosial Budaya) P-ISSN: 1858-0386 Vol. 17, No. 1, Januari-Juni 2023
E-ISSN: 2686-5653
atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang konteks pendidikan Islam, orang tua juga
diamati.13 harus menunjukkan sikap yang baik dan
patuh terhadap prinsip-prinsip agama yang
Oleh karena itu penelitian Pustaka memungkinkan anak-anak mereka meniru
meliputi proses umum seperti: dan mengembangkan kreativitas mereka
mengidentifikasi teori secara sitematis, dalam kerangka nilai-nilai Islam.
penemuan Pustaka, dan analisis dokumen
yang memuat informasi yang berkaitan Pendidikan Formal dan Informal:
dengan topik penelitian. Secara teknis kajian Orang tua dapat memperluas pengaruh
Pustaka adalah proses pendalaman, mereka dalam pendidikan anak dengan
penelaahan dan pengidentifikasian mengoptimalkan kesempatan pendidikan
pengetahuan yang ada dalam kepustakaan formal dan informal. Mereka dapat memilih
(sumber bacaan, buku-buku referensi, atau sekolah yang mendukung kreativitas anak,
hasil penelitian yang lain. mendorong partisipasi dalam kegiatan
ekstrakurikuler yang mengasah keterampilan
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan kreatif, dan memberikan pengalaman nyata
1. Peran Orang Tua melalui kunjungan ke tempat-tempat budaya
atau keagamaan. Selain itu, pengajaran dalam
Pendidikan Islam mengakui keluarga melalui cerita, dongeng, dan
pentingnya peran orang tua dalam aktivitas seni juga dapat merangsang
membentuk perkembangan dan pembentukan kreativitas anak.
karakter anak-anak. Orang tua memiliki
tanggung jawab untuk memberikan Pembinaan dan Pujian: Orang tua
pendidikan yang Islami kepada anak-anak harus memberikan dorongan, pembinaan, dan
mereka. Ini mencakup pemahaman nilai-nilai pujian yang tepat kepada anak-anak dalam
Islam, pengajaran tentang ajaran Islam, serta mengembangkan kreativitas mereka. Hal ini
praktik ibadah yang terintegrasi dalam mencakup memberikan kesempatan untuk
kehidupan sehari-hari. Pendidikan Islami bereksperimen, menantang mereka untuk
memberikan dasar moral yang kuat yang berpikir out-of-the-box, dan memberikan
memungkinkan anak-anak mengembangkan apresiasi dan pujian yang positif atas usaha
kreativitas mereka dalam batasan-batasan dan hasil kreatif mereka. Orang tua juga harus
etika dan nilai-nilai Islam. melihat setiap kegagalan sebagai kesempatan
untuk belajar dan tumbuh.
Model Perilaku: Orang tua
merupakan model perilaku pertama bagi Anak sebagai manusia yang belum
anak-anak. Mereka dapat membantu sempurna perkembangannya dipengaruhi dan
meningkatkan kreativitas anak dengan diarahkan orang tuanya untuk mencapai
menjadi teladan yang baik. Orang tua harus kedewasaan. Orang tua secara sadar
menunjukkan sikap terbuka terhadap ide-ide mendidik anak-anaknya yang selalu dituntun
baru, merangsang pemikiran kritis, dan oleh tujuan pendidikan, yaitu kearah yang
memberikan kesempatan untuk dapat berdiri sendiri dan berkepribadian yang
bereksperimen dan mengeksplorasi. Dalam utama. Seseorang akan menajdi anak yang
baik atau justru menjadi beban masyarakat,
13
Lexy J. Moleong dalam Fandi Ahmad, 2015: 147.
6
Islamika
(Jurnal Agama, Pendidikan, dan Sosial Budaya) P-ISSN: 1858-0386 Vol. 17, No. 1, Januari-Juni 2023
E-ISSN: 2686-5653
sebagian besar merupakan gambaran dari anak, serta menumbuhkan rasa kecintaannya
pendidikan yang diperoleh dalam keluarga. terhadap ilmu pengetahuan.
Orang tua bila dapat mendidik anak-anaknya
dengan baik dan benar akan melahirkan e. Tanggung jawab pendidikan
generasi penerus yang baik, yang sebagian kejiwaan, dengan cara menghindarkan anak
besar menjadi tanggung jawab orang tua di dari rasa minder dan rendah hati, mencegah
dalam keluarga. anak dari penakut dan manja, serta
mendorong anak untuk menumbuhkan
Dr. Abdillah Nashih Ulwan dalam kepercayaan diri.14
bukunya "Ringakasan Pedoman Pendidikan
Anak Dalam Islam", menjelaskan tentang Setiap orang tua mengharapkan kelak
tanggung jawab orang tua terhadap anaknya mampu mengembangka potensi
pendidikan anak harus diperhatikan sebagai kreatif yang dimilikinya. Para orang tua
berikut: bertanggung jawab untuk membesarkan
anaknya sebagai amanah Allah dengan cara
a. Tanggung jawab pendidikan yang terbaik. Dalam segala hal mereka harus
keimanan, yaitu dengan cara membuka memudahkan jalan bagi pertumbuhan,
kehidupan anak dengan kalimat "laa ilaha perkembangan, mempertajam intelegensinya
illalah", ketika anak ini baru lahir, agar yang melindunginya dan senantiasa memotivasi
pertama ia dengar adalah dengan nama segala kegiatan-kegiatan yang memicu
Tuhannya, yang dilanjutkan dengan perkembangan kreativitasnya.
memperkenalkan hukum halal dan haram
setelah ia mampu membedakan mana yang 2. Kreativitas Anak
baik dan yang buruk. Setiap manusia memiliki kadar
b. Tanggung jawab pendidikan kemampuan berkreativitas yang berbeda-
moral, agar cara membiasakkan anak untuk beda. Berdasarkan pengembangan
hidup sederhana, dan menghindarkannya dari kemampuan yang dimiliki itu, manusia
kemewahan yang berlebihan serta diharapkan dapat menguasai keterampilan
menjauhkannya dari pergaulan bebas. professional. Maksudnya dengan
kemampuan berkreativitas yang dimiliki itu
c. Tanggung jawab pendidikan ia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
fisik, dengan cara memberinya nafkah yang Kreativitas sebagai sebuah keahlian yang
halal dan baik, agar ia menjadi anak yang dapat diandalkan untuk digunakan dalam
baik dan yang sehat fisiknya dari berbagai mencari nafkah hidup.
penyakit.
Adanya perbedaan dalam bidang
d. Tanggung jawab pendidikan kemampuan berkreativitas tersebut,
akal (rasio), yaitu mengajarkan anak berbagai menyebabkan potensi manusia pun jadi
ilmu, dan menumbuhkan kesadaran berfikir beragam. Manusia yang memiliki potensi
seni, mungkin akan memilih profesinya
sebagai seniman,. Demikian pula mereka
14
Dr. Abdullah Nashih Ulwan, Pendidikan Anak
Dalam Islam, (Jakarta: Pustaka Amani, 1999), cet Ke-
11, jilid ke-1 h. 223
7
Islamika
(Jurnal Agama, Pendidikan, dan Sosial Budaya) P-ISSN: 1858-0386 Vol. 17, No. 1, Januari-Juni 2023
E-ISSN: 2686-5653
8
Islamika
(Jurnal Agama, Pendidikan, dan Sosial Budaya) P-ISSN: 1858-0386 Vol. 17, No. 1, Januari-Juni 2023
E-ISSN: 2686-5653
10
Islamika
(Jurnal Agama, Pendidikan, dan Sosial Budaya) P-ISSN: 1858-0386 Vol. 17, No. 1, Januari-Juni 2023
E-ISSN: 2686-5653
11