You are on page 1of 13

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK SD DESA SUGIHAN

MELALUI KEGIATAN BERMAIN

Cindy Agustin1, Reni Apriani, S.lp., M.Si.2, Dolla Sobari M. Ag.3


1
Prodi Pendidikan Keguruan madrasah Ibtidaiyah, UIN Raden Fatah Palembang
2
Prodi Ilmu Politik, UIN Raden Fatah Palembang
3
LP2M UIN Raden Fatah Palembang

Email: agustincindy639@gmail.com

Abstract
The problem of creativity is very important to discuss because creativity is
considered a solution to problem solving, can provide satisfaction and can improve
the quality of human life. Creativity (creative thinking) in elementary school
children needs to be developed from an early age considering that at this age
children are able to think logically about real events, are able to argue to solve
problems and are able to judge things from the perspective of others. This period is
also often referred to as the intellectual period, which is a period where there is a
child's openness and curiosity to gain knowledge and experience, all of which are
indications of the development of children's creativity. In fact, students' creativity
(creative thinking) often does not get more attention in their school environment so
that students cannot recognize their potential which in the end cannot reach the
stage of "self-actualization". The teaching given by teachers in schools has only
focused on convergent thinking processes without stimulating divergent thinking
processes. In fact, students' creative thinking talents should be given the opportunity
to develop optimally. Therefore, a teacher is expected to make efforts that can help
develop children's creativity. Creativity is not innate, but it can be learned and
developed so that it can be developed from a very young age. This is because early
childhood is a golden age which forms the basis of the next stages. During the
Covid-19 pandemic in the New Normal era, of course the role of an educator is
needed to always monitor children's development.

Keywords: development, creativity, children

Abstrak

Permasalahan kreativitas menjadi sangat penting untuk dibicarakan karena


kreativitas dianggap sebagai solusi untuk pemecahan masalah, dapat memberikan
kepuasan serta dapat meningkatkan kualitas hidup manusia. Kreativitas (berpikir
kreatif) pada anak Sekolah Dasar perlu dikembangkan sejak dini mengingat pada
usia ini anak sudah mampu berpikir secara logis terhadap peristiwa-peristiwa yang
bersifat nyata, mampu berargumentasi untuk memecahkan masalah dan sudah
mampu menilai sesuatu dari sudut pandang orang lain. Pada masa ini pula sering
disebut sebagai masa intelektual, yaitu masa dimana adanya keterbukaan dan
keingintahuan anak untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman, yang
semuanya itu merupakan indikasi dari perkembangan kreativitas anak. Pada
kenyataannya kreativitas (berpikir kreatif) siswa sering tidak mendapatkan
perhatian yang lebih di lingkungan sekolahnya sehingga siswa tidak dapat
mengenali potensinya yang pada akhirnya tidak dapat mencapai tahapan
“aktualisasi diri”. Pengajaran yang diberikan oleh guru di sekolah selama ini hanya
berfokus pada proses berpikir konvergen tanpa merangsang proses berpikir
divergen. Padahal seharusnya bakat berpikir kreatif siswa perlu diberikan
kesempatan untuk berkembang secara optimal. Oleh sebab itu seorang guru
diharapkan melakukan upaya-upaya yang dapat membantu mengembangkan
kreativitas anak. Kreativitas memang bukan bawaan lahir, tapi bisa dipelajari dan
dikembangkan, sehingga bisa dikembangkan sejak usia sangat muda. Hal ini
dikarenakan anak usia dini merupakan masa keemasan yang menjadi dasar dari
tahapan selanjutnya. Pada masa pandemi covid-19 di era New Normal ini tentulah
peran seorang pendidik sangat diperlukan untuk selalu memantau perkembangan
anak.

Kata kunci : pengembangan, kreativitas, anak


PENDAHULUAN
Kini saatnya mempertimbangkan semua aspek pendidikan kreatif di kalangan
siswa, terutama di era globalisasi yang penuh dengan persaingan, di mana kreativitas
dibutuhkan untuk mencapai hal-hal baru. Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda.
Mempertimbangkan keragaman kemampuan yang berbeda, harus ada berbagai cara untuk
mengembangkan kemampuan tersebut. Salah satu kemampuan pribadi tersebut adalah
kreativitas. Kreativitas adalah kemampuan pengembangan yang penting. Dalam hal ini,
pendidik memegang peranan penting dalam mengembangkan kemampuan tersebut.

Kreativitas sangatlah penting, karena kreativitas memiliki pengaruh yang besar dan
dapat memberikan kontribusi yang besar bagi kehidupan seseorang, seperti secara
akademis. Kreativitas memang bukan bawaan lahir, tapi bisa dipelajari dan dikembangkan,
sehingga bisa dikembangkan sejak usia sangat muda. Hal ini dikarenakan anak usia dini
merupakan masa keemasan yang menjadi dasar dari tahapan selanjutnya. Kreativitas sangat
penting untuk dikembangkan karena kreativitas dapat meningkatkan prestasi akdemik
(Yamamoto, 1964 dalam Palaniappan). Dari beberapa penelitian tentang kreativitas,
menunjukkan bahwa kreativitas sangat penting untuk dikembangkan, karena kreativitas
memegang pengaruh penting dalam kehidupan seseorang. Maka dari itu, kreativitas perlu
dikembangkan sejak dini.

Dalam hal ini anak Sekolah Dasar yang memiliki kreativitas tinggi di sekolah
hendaknya tidak diabaikan, akan tetapi harus dikembangkan dan didukung oleh sekolah,
lingkungan maupun keluarga, sehingga anak bisa bebas mengeksplor kemampuannya.
Kreativitas merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menemukan
serta menciptakan suatu hal baru, cara–cara baru, yang berguna bagi dirinya dan orang lain.
Hal baru tersebut tidak harus sesuatu yang sama sekali belum pernah ada sebelumnya,
namun unsur – unsurnya mungkin telah ada sebelumnya yang tinggal dikembangkan lagi
menjadi sesuatu yang lebih inovatif. (Barkah Lestari, 2006, p. 18).
Dalam penelitian ini juga menunjukkan bahwa ada perbedaan dalam kemampuan
kreatif antara anak laki-laki dan perempuan, jika dilihat anak perempuan lebih kreatif
dibanding anak laki - laki (Lee, 2005).
Mengembangkan kreativitas sangat penting, karena kreativitas dapat
meningkatkan prestasi akademik. Dari beberapa penelitian tentang kreativitas dapat
diketahui bahwa kreativitas sangat penting karena kreativitas memegang peranan penting
dalam kehidupan seseorang. Oleh karena itu kreativitas perlu dikembangkan sejak dini.
Dalam hal ini, anak yang sangat kreatif di sekolah tidak boleh diabaikan, tetapi
harus dikembangkan dan didukung oleh sekolah, lingkungan dan keluarga agar anak dapat
dengan leluasa mengeksplorasi kemampuannya.
Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menemukan dan menciptakan hal-hal baru
dan cara-cara baru yang berguna bagi diri sendiri dan orang lain. Hal baru ini tidak harus
sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya, tetapi elemen yang mungkin sudah ada
sebelumnya perlu dikembangkan menjadi sesuatu yang lebih inovatif.

PENGERTIAN KREATIVITAS
Kreativitas berasal dari kata kreatif, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kreatif
berarti memiliki daya cipta, memeiliki kemampuan untuk menciptakan, menciptakan suatu
hal yang baru.
Menurut santrock (2011) kreativitas merupakan kemampuan untuk memikirkan
sesuatu dengan cara yang baru serta melahirkan solusi yang unik terhadap masalah-masalah
yang dihadapi.
Menurut Yuliani Nurani Sujiono (2009) mengatakan Kreativitas yang ditunjukkan
anak usia dini merupakan bentuk kreativitas yang original yang muncul seolah tanpa
terkendali.
Dari pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kreativitas berasal dari
kata kreativitas dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia” Kreativitas mengacu pada
kemampuan berkreasi, berkreasi, dan menciptakan hal-hal baru. Kreativitas mengacu pada
kemampuan untuk berpikir tentang berbagai hal dengan cara baru dan menghasilkan solusi
unik untuk masalah saat ini. Kreativitas yang ditunjukkan pada anak usia dini merupakan
salah satu bentuk kreativitas primitif yang tampak di luar kendali.

PENTINGNYA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK SEKOLAH DASAR


Munandar memberikan empat alasan perlunya dikembangkan kreativitas pada
anak yaitu Pertama, dengan berkreasi anak dapat mewujudkan kreativitas yang ada pada
dirinya.
Kedua, cara berpikir kreatif dalam arti kemampuan untuk menemukan cara-cara
baru dapat memecahkan suatu permasalahan.
Ketiga, bersibuk diri secara kreatif tidak saja berguna tapi juga memberikan
kepuasan pada individu. Hal ini terlihat jelas pada anak-anak yang bermain balok-balok
atau permainan lainnya. Mereka dengan nyaman memainkannya tanpa rasa bosan sehingga
seringkali lupa terhadp hal-hal lain.
Keempat, kreativitaslah yang memungkinkan manusia untuk meningkatkan
kualitas dan taraf hidupnya. Dengan kreativitas seseorang terdorong untuk membuat ide-
ide, penemuan-penemuan atau teknologi baru yang dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat secara luas.
Dari keempat alasan diatas dapat disimpulkan bahwa melalui kreativitas, anak
dapat mewujudkan kreativitasnya, berpikir kreatif dalam arti kemampuan menemukan cara
baru untuk memecahkan masalah, menjadi sibuk secara kreatif tidak hanya berguna tetapi
juga memuaskan secara pribadi. Hal ini terutama terlihat pada anak-anak yang memainkan
balok bangunan atau permainan lainnya. Mereka nyaman bermain tanpa merasa bosan,
sehingga sering melupakan hal-hal lain, dan kreativitas memungkinkan manusia
meningkatkan kualitas hidup dan taraf hidupnya. Dengan kreativitas, seseorang dipaksa
untuk memunculkan ide, penemuan atau teknologi baru yang dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

BERMAIN DAN KREATIVITAS ANAK DI DESA SUGIHAN


Bermain merupakan dunia anak-anak, sehingga anak-anak tidak terlepas dari
bermain yang merupakan suatu kegiatan yang disukai anak dan dilakukan secara spontan.
Sehingga hal tersebut memberikan dampak positif bagi anak seperti bagaimana anak dapat
mengeksplor lingkungan ketika bermain, melepas emosi negatif pada diri anak, dan
memberikan rasa aman secara psikologis pada anak. Dalam suasana bermain aktif, anak
memperoleh kesempatan yang luas untuk melakukan eksplorasi guna memenuhi rasa ingin
tahunya, anak bebas mengekspresikan gagasannya memalui khayalan, drama, bermain
konstruktif, dan sebagainya.
Ketika anak merasa nyaman, aman, dan bebas mengeksplor lingkungannya, maka
disinilah kreativitas anak akan tumbuh dan berkembang sehingga menimbulkan keadaan
bermain yang menyenangkan bagi anak.
Bentuk-bentuk bermain yang dapat membantu mengembangkan kreativitas (Diana
Vidya Fakhriani: 2016 p. 198), diantaranya adalah:
1. Mendongeng. Mendongeng dapat meningkatkan daya khayal anak yang
merupakan bagian dari pengembangan kreativitas.
2. Menggambar. Dengan menggambar anak berkesempatan untuk menyampaikan
apa yang dipikirkannya hingga timbul rasa kepuasan tersendiri serta dapat pula
meningkatkan daya imajinasi anak.
3. Bermain alat musik sederhana. Kegiatan ini dapat membantu anak dalam hal
menemukan sesuatu yang baru yang berkaitan dengan alat musik, ditambah lagi
jika pribadi anak tersebut sangat menyukai musik maka akan menimbulkan rasa
ingin tahu dan kreativitas yang mendalam.
4. Bermain dengan lilin atau playdoh. Permainan yang dapat membantu bagaimana
anak mengeksplor lingkungannya serta dapat meningkatkan daya imajinasi anak
untuk membentuk sesuatu yang ada disekitarnya menggunakan playdoh.
5. Permainan tulisan tempel. Permainan ini mendorong anak berpikir aktif dan
kreatif.
6. Permainan dengan balok.
7. Berolahraga atau gerakan menari. Bukan hanya mampu mengembangkan aspek
fisik motorik saja, gerakan tari atau olahraga juga dapat mengembangkan
kreativitas anak.
Secara sederhana Hurlock (1978) menginformasikan ada beberapa faktor yang
dapat mendorong seseorang untuk berlaku kreatif, seperti: waktu, dorongan, kesempatan
menyendiri, sarana, lingkungan, cara mendidik, dan Kesempatan untuk memperoleh
pengetahuan.

METODE PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kawasan Desa Sugihan Kec. Rambang Kab. Muara
Enim yang melibatkan Beberapa anak dan penelitian dilaksanakan pada saat jam
tertentu berlangsung.
2. Metode
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dimana proses penelitian
ini berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah
manusia.
Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini ialah dengan observasi dimana
teknik pelaksanaan observasi ini dilakukan secara langsung yaitu pengamat berada
langsung bersama objek yang di selidiki.
Populasi dari penelitian ini adalah anak -anak dan guru di Desa Sugihan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Dari observasi yang dilakukan di Desa Sugihan maka peneliti memperoleh hasil
sebagai berikut.
Tabel. 1 Faktor yang mendorong kreativitas anak
No Yang Mendorong Kreativitas Keterangan
1 Waktu Waktu pelaksanaan kegiatan di Desa
Sugihan sudah lebih dari cukup untuk
mengembangkan kreativitas anak.
2 Dorongan Guru selalu memberikan dorongan
kepada anak-anak, dimana dorongan
ini mampu membangkitkan semangat
anak dalam berkreativitas.
3 Kesempatan Menyendiri Ada waktu dimana anak mampu
melaksanakan kegiatan nya sendiri,
tanpa ada teman-teman yang
mengganggunya.
4 Sarana Sarana yang digunakan di Desa
Sugihan sudah lebih dari cukup untuk
membantu mengembangkan
kreativitas anak
5 Cara mendidik Guru Lumayan mampu mendidik
anak dengan baik, penggunaan kata-
kata serta dorongan-dorongan yang
membuat anak merasa nyaman dan
senang ketika melakukan kegiatan
pengembangan kreativitas
6 Lingkungan Bukan hanya lingkungan sekolah saja
yang bisa mendorong kreativitas
anak, lingkungan dirumah anak juga
bisa mendorong kreativitas anak
7 Kesempatan untuk memperoleh Dengan kegiatan - kegiatan
pengetahuan pengembangan kreativitas yang
dilakukan di Desa Sugihan mampu
memberikan pengetahuan –
pengeahuan baru terhadap anak,
sehingga hal itu dapat memberikan
kesempatan anak untuk memperoleh
pengetahuan

Tabel. 2 Kegiatan yang dilakukan di Desa Sugihan


No Kegiatan yang dapat Keterangan
mengembangkan kreativitas
anak
1 Kegiatan Mendongeng Dari Beberapa anak yang diteliti di Desa
Sugihan, beberapa diantara nya sangat
merespon kegiatan mendongeng yang
dilakukan oleh Mahasiswa UIN Raden
Fatah Palembang.
2 Menggambar Dari Beberapa anak yang diteliti di Desa
Sugihan, hampir semuanya mampu
menggambar apa yang diperintahkan
oleh guru, walaupun tidak sempurna tapi
setidaknya mereka sudah mampu
melakukan kegiatan sesuai dengan
perintah guru.
Dari penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa peran seorang guru dan kegiatan-kegiatan
yang diberikan sangat penting dalam mendidik anak untuk menjadi pribadi yang kreatif.

Gambar 1. Kegiatan mendongeng bertujuan untuk mengembangkan kreativitas anak.

Gambar 2. Anak-anak melakukan kegiatan mewarnai


Gambar 3. Membantu Siswa Mengerjakan Tugas dimasa pandemi covid-19.

Gambar 4. Kegiatan belajar membaca di Desa Sugihan.


Gambar 5. Berfoto Bersama dengan Guru SD 9 Rambang di Desa Sugihan
KESIMPULAN
Sebagai pendidik, perlu menganggap muatan pendidikan untuk mengembangkan
kreativitas anak itu sangat diperlukan. Kreativitas merupakan syarat yang diperlukan untuk
menciptakan hal-hal baru, karena kreativitas merupakan pengembangan kemampuan yang
penting, terutama dalam dunia yang sangat kompetitif ini Era globalisasi. Tentunya dalam
hal ini pendidik memegang peranan penting dalam menumbuhkan kreativitas peserta didik.
Kreativitas memang bukan bawaan lahir, tapi bisa dipelajari dan dikembangkan, sehingga
bisa dikembangkan sejak usia sangat muda. Hal ini dikarenakan anak usia dini merupakan
masa keemasan yang menjadi dasar dari tahapan selanjutnya. Pada masa pandemi covid-
19 di era New Normal ini tentulah peran seorang pendidik sangat diperlukan untuk selalu
memantau perkembangan anak. Pada dasarnya setiap anak terlahir kreatif, hanya saja jika
anak kurang diberikan stimulus maka kreativitas anak akan menjadi kurang berkembang.
Dengan dilaksanakan kegiatan bermain yang dapat membantu mengembangkan kreativitas
anak maka Kkegiatan kreativitas yang dilakukan di Desa Sugihan cukup membantu anak
untuk mengembangkan kreativitasnya. Kita bisa membiarkan anak bermain dengan asik
dan mengeksplor lingkungannya karena pada masa itulah kita bisa membantu
mengembangkan kreativitas anak.

DAFTAR PUSTAKA
Barkah Lestari. (2006). Upaya Orang Tua dalam Pengembangan Kreativitas Anak. Jurnal
Ekonomi Dan Pendidikan, Volume 3 N.
Fakhriani Diana Vidya. 2016. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini. Jurnal
Pemikiran
Penelitian Pendidikan dan Sains, Vol. No 2.
Hurlock, Elizabeth B. (1978). Perkembangan Anak (Jilid 1 Edisi keenam). Jakarta :
Erlangga
Lee, Kyung-Hwa. (2005). The Relationship Between Creative Thinking Ability and
Creative
Personality of Preschoolers. International Education Journal 6 (2), 1994-199 ISSN
1443-
1475. Shannon Research Press
Palaniappan, Ananda Kumar. (2006). Academic Achievement of Groups Formed Based on
Creativity and Intelligence. Journal. Malaysia:
Universty of Malaya Santrock, John W. (2011). Perkembangan Anak Edisi 7 Jilid 2.
(Terjemahan: Sarah Genis B) Jakarta: Erlangga.
Sujiono, Yuliani Nurani. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT
Indeks

You might also like