You are on page 1of 11

Available at https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.

php/jie
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(01), 2023, 755-765

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Dewan Masjid Indonesia


di Kabupaten Tasikmalaya
Acep Zoni Saeful Mubarok1), Anwar Taufik Rakhmat2*)
1
Fakultas Agama Islam Universitas Siliwangi
2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Siliwangi
*Email korespondensi: anwar.taufikr@unsil.ac.id

Abstract
Mosques have an important role in empowering the people in the fields of education, social, and economy. This
role involves the manager or organization that manages the mosque. The Indonesian Mosque Council (DMI) is
an organization whose goal is to empower the community through the resources they have. The purpose of this
study was to get an overview of the concept and implementation of community economic empowerment carried
out by the Regional Administrator (PD) DMI Tasikmalaya Regency. This research was conducted through a
qualitative approach. Data collection techniques were carried out through interviews and observations. The
interview was conducted in three phases, namely the orientation phase, the work phase and the termination phase.
The data analysis used in this research is qualitative research, namely research in which the data is expressed in
verbal form and analyzed without using statistical techniques. The economic empowerment of the community
through the Indonesian Mosque Council in Tasikmalaya Regency is very optimal. This can be proven from several
programs implemented by PD DMI in Tasikmalaya Regency that have succeeded in boosting the economy of the
mosque community, through economic digitization programs, economic institution development programs, and
mosque economic empowerment programs.

Keywords: Empowering, Economy, Society, Indonesian Mosque Council.

Saran sitasi: Mubarok, A. Z., & Rakhmat, A. T. (2023). Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Dewan
Masjid Indonesia di Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(01), 755-765. doi:
http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v9i1.6961

DOI: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v9i1.6961

1. PENDAHULUAN tempat mencurahkan ketaatan dan kepatuhan kepad


Membincang masjid bagaikan tidak pernah Tuhannya.
habisnya. Sebuah tempat ibadah umat Islam yang Pengertian masjid pada akhirnya memberikan
memiliki berjuta fungsi. Tidak hanya fungsi ubudiyah ruang yang begitu luas, tidak hanya sebagai tempat
ilahiyah yang bersifat vertical (hablun minallah) yang membangun relasi ilahiyah (ibadah) yang secara
tetapi juga bersifat horizontal yang fungsi sosial. khusus (hablun minallah), akan tetapi juga
Masyarakat Islam pada masa Rasulullah SAW mewujudkan hubungan mesra dengan semua makhluk
menjadikan masjid sebagai pusat aktivitas bidang (hablun minannas) selama hal itu dalam rangka
agama dan aktivitas bidang lainnya.(Rusanti et al., ketaatan kepada Allah SWT.(Asif et al., 2021) Hal ini
2021). Sejak berdiri masjid merupakan simbol yang dapat dilihat dari fungsi masjid pada masa Rasulullah
mewujudkan keserasian hubungan manusia dengan SAW tidak hanya sebagai tempat salat berjamaah
Tuhan-nya. Masjid merupakan tempat ibadah umat tetapi juga membangun persatuan umat. Justru dari
Islam yang di dalamnya dibangun relasi utuh antara salat berjamaah ini pemberdayaan umat dibangun.
khaliq dan makhluk. Kata masjid itu sendiri diambil Pada masa Rasulullah SAW masjid menjadi center of
dari derivasi kata sajada yang mengandung arti sujud, activity, tidak ada istilah tabu atau sakral saat
patuh dan tunduk. Masjid sendiri merupakan bentuk membincang kesejahteraan umat selama itu
isim makan yang mengandung arti tempat sujud, mengandung kemanfaatan.(Ramadhanti et al., 2020)

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(01), 2023, 756
Pada masa generasi awwalun masjid memiliki persatuan umat. Di Kabupaten Tasikmalaya organisasi
multi fungsi yang berorientasi keumatan. Setiap ini berdiri sekitar tahun 2005. Beberapa program
persoalan umat pasti Kembali ke masjid, hatta pembinaan masjid telah dilakukan oleh PD DMI
persoalan bangsa dan negara pada masa itu Kabupaten Tasikmalaya, di antaranya adalah
dibincangkan di masjid. Lebih dari itu penerima duta pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis masjid.
dan tamu-tamu juga di masjid. Termasuk pusat latihan Dari hasil survei dan penelaahan awal berupa
militer serta perawatan para korban perang pun di wawancara dengan pengurus PD DMI Kabupaten
masjid. Walaupun ada larangan bertransaksi jual beli Tasikmalaya diperoleh informasi bahwa selama 5
di tempat ibadah tetapi pengkajian dan diskusi fikih (lima) tahun ini, PD DMI Kabupaten Tasikmalaya
muamalah serta perencanaan strategis tentang selalu mendapatkan dana hibah dari Pemerintah
ekonomi negara tetap dibincangkan di masjid.(Santika Daerah Kabupaten Tasikmalaya. Dalam setiap
et al., 2019) tahunnya hampir kurang lebih 5 (lima) Milyar hibah
Di masyarakat muslim sering terjadi salah kaprah disalurkan untuk organisasi kemasjidan tersebut.
yang memandang program imarat al-masajid hanya Dalam mendayagunakan dana bantuan tersebut, PD
terkait ibadah mahdah saja. Padahal program masjid DMI Kabupaten Tasikmalaya berijtihad untuk
mencakup berbagai aspek dan dimensi. Jika digunakan sebagai pemberdayaan ekonomi masjid.
dikembalikan pada sirah nabawiyah masjid dengan Beberapa program telah diluncurkan oleh PD
program imarahnya mampu mengungguli program DMI tersebut, seperti halnya bantuan langsung kepada
dunia saat itu. Dalam tarikh disebutkan saat Masjid (DKM), marbot masjid, imam masjid dan
Rasulullah SAW memimpin Madinah, di dunia beasiswa santri masjid. Namun hal ini belum
internasional telah banyak berdiri negara adidaya yang memberikan pengaruh besar dalam memberdayakan
memiliki pengaruh besar, termasuk juga negara- masyarakat masjid. Sehingga icon Dewan Masjid
negara yang telah kokoh dengan kebudayaan dan Indonesia yang digaung-kan “Masjid Berdaya
peradabannya. Padahal oleh masyarakat dunia saat itu Masyarakat Sejahtera” belum menampakkan hasil,
Madinah masih dipandang seonggok wilayah yang karena bantuan dana tersebut hanya bersifat
tidak memiliki sumber kekayaan yang mustahil dapat konsumtif.
menopang perekonomian dunia. Usaha PD DMI Kabupaten Tasikmalaya dalam
Imarah ini merupakan program utama dalam membangun ekonomi masyarakat berbasis masjid,
masjid. Apabila program ini tidak didesain dengan dilakukan dengan cara top down. Beberapa program
baik, masjid tidak akan memilik fungsi sesuai dengan unggulan diluncurkan untuk mengarahkan masjid
tujuan utamanya. Sidi Gazalba menyimpulkan bahwa, dapat mampu memberdayakan masyarakat. Di
Krisis masjid membawa pada krisis kehidupan umat antaranya melalui pendirian Koperasi Syariah
Islam atau sebaliknya krisis kehidupan umat Islam SIBADAMI, pemberian bantuan melalui PPOB, dan
membawa krisis masjid. Sebab yang satu berakibat membangun aplikasi marketplace masjidku.com serta
pada yang lain dan sebaliknya.(Gazalba, 1989, p. suntikan dana untuk wira usaha masjid sebanyak 100
338). Indonesia memiliki jumlah masjid terbesar di masjid. Namun, dalam pelaksanaan program tersebut,
dunia. Sekitar 200-300 ribu masjid dari Sabang ternyata masih menghadapi banyak kendala,
sampai Merauke berdiri dengan gagahnya. Namun hambatan dan tantangan sehingga program
hanya beberapa masjid yang berdaya dan pemberdayaan ekonomi masjid ini masih belum
memberdayakan jamaahnya. Termasuk kabupaten optimal. Seperti halnya program PPOB dengan
Tasikmalaya yang memiliki sekitar 4.448 masjid, suntikan dana stimulan masih harus dibenahi dengan
belum lagi Musala yang semuanya belum baik.(Mubarak, 2021).
memaksimalkan pemberdayaan ekonominya. Atas dasar hal tersebut, peneliti memiliki
Salah satu organisasi masjid yang memiliki motivasi untuk menganalisis tentang pemberdayaan
kepedulian terhadap pemberdayaan ekonomi ekonomi masyarakat melalui Dewan Masjid di
masyarakat adalah Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian ini bertujuan agar
(DMI).(Dewan Masjid Indonesia, 2021) Sebagai salah memiliki gambaran objektif terkait pelaksanaan
satu organisasi tingkat nasional, DMI mempunyai program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang
tujuan untuk mewujudkan fungsi masjid sebagai dilakukan oleh Dewan Masjid Indonesia Kabupaten
pusat ibadah, pengembangan masyarakat dan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(01), 2023, 757
Tasikmalaya sehingga mampu memberikan arah dan Adapun pengolahan data dilakukan dengan cara
masukan terkait pemberdayaan masjid selanjutnya. mendokumentasikan data hasil wawancara dan
catatan lapangan. Pendokumentasian dilakukan
2. METODE PENELITIAN dengan memutar hasil rekaman, kemudian ditulis apa
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan adanya dan digabungkan dengan catatan lapangan
kualitatif.(Moleong, 1994). Karakteristik penelitian kemudian dicetak dalam bentuk transkrip. Data yang
kualitatif antara lain: pertama, berlangsung dalam sudah dikumpulkan kemudian diberi kode untuk
latar yang alamiyah. Kedua, peneliti sendiri memudahkan analisis data.
merupakan instrumen atau alat pengumpul data yang Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
utama, dan ketiga, analisis datanya dilakukan secara adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian yang datanya
induktif. Sumber data atau objek dalam penelitian ini dinyatakan dalam bentuk verbal dan dianalisis tanpa
adalah PD Dewan Masjid Indonesia Kabupaten menggunakan teknik statistik. Data yang sudah
Tasikmalaya sebagai sumber data primer. Sebagai terkumpul kemudian dilakukan analisis data. Yang
informan utama dalam penelitian ini adalah Ketua, perlu diperhatikan adalah transkrip wawancara,
Sekretaris dan Wakil Ketua Bidang Pengembangan catatan lapangan dari hasil pengamatan peneliti dan
Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat PD DMI catatan harian peneliti tentang kejadian penting dari
Kabupaten Tasikmalaya. Selain beberapa Pengurus lapangan dan hasil rekaman.
PC DMI Kecamatan yang semuanya berjumlah 39 Analisis dari data kualitatif secara khas adalah
orang serta beberapa masjid yang mendapatkan satu proses yang interaktif dan aktif. Setelah
bantuan pemberdayaan ekonomi masjid. wawancara dilakukan maka hasil wawancara dan
Adapun metode pengumpulan data pada catatan lapangan segera dibuat transkrip. Peneliti-
penelitian ini adalah: pertama, teknik wawancara peneliti kualitatif sering membaca data naratif mereka
mendalam (indepth interview), digunakan untuk berulang- ulang dalam mencari arti dan pemahaman-
mendapatkan data tentang kegiatan percakapan antara pemahaman lebih dalam. Field dan Morse (Morse &
pewawancara (interviewer) dengan informan yang Field, 1995) mencatat bahwa analisis kualitatif
diwawancarai (interviewee). Kedua, observasi dengan adalah proses tentang pencocokan data bersama-sama,
melalui pengamatan terhadap obyek yang bagaimana membuat yang samar menjadi nyata,
diteliti.(Wisadirma, 2005). Sedangkan observasi yang menghubungkan sebab dan akibat. Yang merupakan
dilakukan oleh peneliti adalah observasi non- suatu proses verifikasi dan dugaan, koreksi dan
sistematis. Peneliti bertindak langsung sebagai modifikasi, usul dan pertahanan. Analisis data
pengumpul data dengan mengamati dan berinteraksi merupakan hal yang terpenting dalam penelitian
secara langsung dengan responden yang diteliti. kualitatif yang harus selalu disandingkan dengan
Teknik wawancara dilakukan dengan mendalam upaya interpretatif.(Stainback, 1988). Analisis
(indepth interview), karena sumber data utama dalam meliputi penyederhanaan data ke dalam bentuk yang
penelitian berasal dari percakapan mendalam antara lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.(Effendi,
peneliti dan responden/partisipan. Bentuk pertanyaan 1987). Metode ini digunakan agar bisa menjawab
untuk wawancara dilakukan dengan pertanyaan rumusan masalah.
berstruktur menanyakan esensi persoalan yang
ditanyakan. Wawancara akan dilakukan sebanyak tiga 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
tahap. Tahap pertama meliputi penjelasan maksud dan 3.1. Hasil Penelitian
tujuan penelitian, memberikan gambaran singkat Setelah melalui pencarian data melalui teknis
proses wawancara dan membangun hubungan saling pengumpulan data dan analisis data, peneliti
percaya. Tahap kedua merupakan tahap yang menemukan beberapa temuan dalam penelitian ini.
terpenting karena dalam tahap ini merupakan tahap Kemudian peneliti merumuskan mengenai
inti wawancara di mana peneliti akan mengeksplorasi optimalisasi pemberdayaan ekonomi masyarakat
persepsi, pengalaman, makna fenomena yang akan melalui Dewan Masjid Indonesia dalam gambar
diteliti sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Tahap berikut ini.
akhir adalah ikhtisar dari respon partisipan dan
memungkinkan konfirmasi atau adanya informasi
tambahan.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(01), 2023, 758
masyarakat, tempat berkonsultasi, mengajukan
Market Place
kesulitan-kesulitan, meminta bantuan dan
Pemanfaatan
Teknologi Digital
QRIS pertolongan. Dengan demikian, secara garis besar
masjid memiliki dua fungsi. Fungsi utama sebagai
PPOB tempat ibadah dan fungsi penunjang atau
tambahan.(Sarwat, 2012).
Pemberdayaan Koperasi Syariah
Ekonomi
Masyarakat Pengembangan SDM
dan Lembaga 3.2.2. Masjid dan Pemberdayaan Kejamaahan
Ekonomi
Pendidikan Wakaf
Uang Kekuatan masjid pada masa Rasulullah SAW
karena dasar pembangunannya adalah ussisa al at-
PEM (Hibah
Pemerintah) taqwa (Q.S. At-Taubah (9): 108) yang fungsi
Kerja sama Intitusi
CSR Lembaga
sosialnya adalah sebagai matsaban linnas wa amna
Usaha
(Q.S. Al-Baqarah (2): 125) yaitu tempat
berkumpulnya manusia dan tempat aman. Masjid
Gambar 1. Pengembangan Ekonomi Masyarakat oleh
bukan tempat dhirar apalagi sumber friksi di antara
Dewan Masjid Indonesia
masyarakat (tafriq baina an-nas (Q.S. At-Taubah (9):
Dalam gambar di atas, bisa diperhatikan ada 107). Atas asas inilah masjid Nabawi dibangun untuk
beberapa program utama dalam pengembangan mewujudkan manusia yang kokoh secara ritual dan
ekonomi masyarakat yang dilakukan oleh Dewan sosial.
Masjid Indonesia Kabupaten Tasikmalaya, yaitu Secara historis bangunan yang pertama didirikan
dengan; 1) pemanfaatan teknologi digital, dalam oleh Rasulullah SAW adalah masjid. masjid dianggap
bentuk market place, QRIS, dan PPOB; 2) sangat tempat strategis yang berguna sebagai center of
Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Lembaga activity. Pada peristiwa hijrah ke Yatsrib atau yang
Ekonomi melalui Pendidikan dan pelatihan Wakaf dikenal sekarang dengan Madinah, Rasulullah SAW
Uang dan Pemanfaatan Koperasi Syariah; dan 3) singgah di daerah yang bernama Quba. Meskipun
Membangun kerja sama dengan lembaga terkait, yaitu hanya beberapa hari saja, Rasulullah SAW
Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya dalam membangun sebuah masjid yang diakui sebagai
pemberian bantuan/hibah dan lembaga usaha dalam masjid pertama sejak masa kenabiannya. Masjid Quba
penyaluran dana CSR. ini diabadikan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an (QS
3.2. Pembahasan 9 : 108) dengan sebutan “Masjid yang didirikan atas
3.2.1. Pengertian dan Fungsi Masjid dasar takwa.”(Al-Buthy, 2000, p. 158)
Dari segi bahasa kata masjid diambil dari derivasi Setelah Rasulullah SAW tiba di Yatsrib
kata Bahasa Arab yaitu sajada yang memiliki arti (Madinah) pada tahun 622 M, maka bangunan
sujud, patuh dan tunduk. Kata Masjid sendiri adalah pertama yang didirikan olehnya adalah masjid juga
bentuk isim makan yang berarti tempat yang digunakan sebagai tempat kegiatan ibadah
sujud.(Wahyudiana, 2014). Sedangkan pengertian mahdah dan pusat kegiatana ibadah gair mahdah
masjid secara terminologis adalah tempat beribadah (aktivitas sosial). Masjid tersebut pada
umat Islam khususnya dalam rangka menegakkan perkembangannya dikenal dengan nama al-masjid an-
shalat. Masjid dikenal juga denganistilah istilah Nabawi (Masjid Nabi).
Baitullah (rumah Allah), yaitu bangunan khusus yang Pada masa Rasulullah SAW, para sahabat dan
didirikan sebagai sarana dalam mengabdi kepada generasi awwalun, masjid memiliki peran penting
Allah Azza wa jalla.(Mubarok, 2021) dalam kehidupan umat Islam pada masa itu. Setiap
Diantara fungsi utama masjid adalah tempat kali muncul persoalan umat pasti kembali ke masjid.
ibadah mahdhah, yaitu tempat sujud kepada Allah Berbagai kegiatan kemasyarakatan bahkan
SWT, tempat shalat, dan tempat beribadah kepadanya. kenegaraan pun dipusatkan di masjid. Sebagai contoh
Selain itu fungsi masjid adalah adalh untuk ibadah menerima tamu-tamu domestik dan asing, pusat
ghair mahdhah atau mu’amalah. Seperti halnya pada latihan militer, perawatan korban perang, sarana
masa Rasulullah SAW masjid digunakan sebagai musyawarah, tempat pendidikan serta usaha ekonomi
sarana bermusyawarah kaum muslimin guna kejamaahan.(Maulany, 2015, pp. 6–10)
memecahkan persoalan-persoalan yang timbul dalam

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(01), 2023, 759
Pada Muktamar Risalatul Masjid tahun 1975 di penelitian menunjukkan bahwa Masjid Raya At-
Makkah diterbitkan sebuah putusan yang Taqwa Cirebon merepresentasikan masjid yang
menyebutkan bahwa perkembangannya fungsi masjid mampu menghidupkan semangat gerakan
bukan saja tempat sujud dalam arti sempit, tetapi juga pemberdayaan masyarakat dalam bidang spiritual
tempat beribadah kepada Allah yang tidak hanya keagamaan, ekonomi, pendidikan, sosial
terbatas pada peribadatan mahdlah (vertical) tetapi kemasyarakatan, dan pengembangan seni
juga peribadahan dalam dimensi horizontal.(Shihab, budaya.(Ridwanullah & Herdiana, 2018) Selain itu
1999) Pada akhirnya pengertian masjid itu terdapat juga penelitian yang dilaksanakan di Masjid
memberikan ruang yang begitu luas, tidak hanya Besar Al-Mahdy. Program optimalisasi masjid
sebagai tempat yang membangun relasi ilahiyah, akan sebagai pusat ekonomi dapat dirasakan oleh
tetapi juga mewujudkan hubungan mesra dengan masyarakat sekitar melalui program-program berbasis
semua makhluk Allah SWT. Maka masjid tidak hanya sosial dan Majelis Taklim dengan manajemen Masjid
sebaagai tempat shalat berjamaah tetapi juga yang dilakukan DKM ataupun pengurus masjid.
membangun kejamaahan ummat. Justru dari shalat Sebagai contoh pada lantai dasar Masjid biasanya
berjamaah ini kejamaahan umat dibangun. dipergunakan untuk tempat pengajian, acara
Peran masjid dalam membangun kejamaahan pernikahan, dan kegiatan sosial lainnya. Kegiatan-
dapat dibuktikan selama berabad-abad. Sebagai kegiatan tersebut khususnya pernikahan, telah
contoh pendirian Universitas Al-Azhar di Mesir membuka peluang bisnis bagi masyarakat sekitar
berawal dari masjid.(Idris, 2018) Di Indonesia pun masjid untuk meningkatkan perekonomianya, baik
berdirinya Pengadilan Agama tidak terlepas dari dengan jasa chattering, Jasa Parkir, MC, dan kegiatan
peradilan surambi yang bermula diselenggarakan di lainnya.(Uyuni, 2019)
serambi masjid.(Hamiyuddin, 2016) Bahkan selama Untuk di Kabupaten Tasikmalaya sebaran jumlah
masa kolonialisme masjid merupakan benteng masjid termasuk sangat memiliki jumlah besar di
pertahanan umat seperti halnya dijadikan markas banding daerah lain di Indonesia. Kabupaten
pertahanan Hizbullah, Sabilillah dan Tentara Republik Tasikmalaya memiliki masjid sejumlah 4448 buah
Indonesia.(Jauhari, 2013) Untuk masa sekarang sudah serta mushalla dengan jumlah 1906 buah. Jumlah ini
banyak contoh-contoh masjid yang berdaya dan merupakan sebuah potensi besar untuk diberdayakan.
memberdayakan masyarakat melalui masjid. Sebut Pemberdayaan ekonomi masjid sebagaimana fungsi
saja salah satunya adalah Masjid Asy-Syuhada awalnya akan dapat membantu pemerintah dalam
Yogyakarta, Masjid Salman ITB, Masjid Jogokaryan, mengurangi angka kemiskinan karena kemandirian
Masjid Al -Falah Perumahan Jember(Alwi, M.A., ekonomi umat akan terbangun dengan sendirinya.
2020) dan masih banyak masjid lainnya. Hal ini dapat
3.2.3. Dewan Masjid Indonesia
menjadi pedoman bagi masjid-masjid di Indonesia
Masjid memiliki peran yang sangat sentral dalam
yang jumlahnya mencapai ratusan ribu.(Sistem
tatanan kehidupan masyarakat. Dalam bidang
Informasi Masjid, 2021)
pendidikan, keagamaan, sosial maupun ekonomi.
Selain masjid-masjid pemberdayaan yang sudah
Peran Masjid ini memerlukan optimalisasi lembaga
dikenal di masyarakat, terdapat beberapa masjid di
yang membidangi masjid. Dalam hal ini adalah
Indonesia yang mampu menjadi sentra pemberdayaan
Dewan Masjid Indonesia. Dewan Masjid Indonesia
ekonomi masyarakat. Optimalisasi masjid sebagai
(DMI) secara nasional didirikan dan diresmikan oleh
pusat pemberdayaan ekonomi umat mengembalikan
Menteri Agama pada 22 Juni 1972 bertepatan dengan
citra masjid sebagai matsabatan linnas atau tempat
tanggal 10 Jumadil Ula 1392 H. Maksud didirikan
tambatan masyarakat dalam berbagai hal.
organisasi ini adalah untuk meningkatkan keimanan,
Optimalisasi masjid tersebut ada yang melalui melalui
ketakwaan, akhlak mulia dan kecerdasan umat serta
Baitul Maal Wat Tamwil (BMT).(Santika et al., 2019)
tercapainya masyarakat adil makmur yang diridai
Lembaga ini difungsikan salah satu lembaga ekonomi
Allah SWT dalam wilayah Negara Republik
yang mampu menjamin kemandirian ekonomi masjid
Indonesia.(Mubarak, 2021, pp. 5–7)
dan sekaligus membantu pemberdayaan ekonomi
Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia
masyrakat di sekitarnya.(Alwi, 2015)
Kabupaten Tasikmalaya merupakan salah satu
Terdapat penelitian yang pernah dilakukan
organisasi kemasjidan yang lahir dari sinergitas antara
terhadap Masjid Raya at-Taqwa Cirebon. Hasil

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(01), 2023, 760
ulama, Kementerian Agama (saat itu Departemen tujuan pemberian ini dilaksanakan pada gebyar DMI
Agama) dan pegiat masjid di Kabupaten Tasikmalaya. adalah untuk menampakan syiar dan dakwah
DMI Kabupaten Tasikmalaya lahir pada tanggal 22 kemasjidan.
Juni 2004 dengan perjuangan yang sangat berliku. Gebyar DMI ini sudah dilaksanakan sejak tahun
Dimulai penyampaian amanat dari PW DMI Jawa 2018 yang berisi program pembinaan kemasjiadan
Barat melalui Ust Apan Syahid yang dikonsolidasikan untuk seluruh PC dan Piranti se-Kabupaten
oleh Departemen Agama Kabupaten Tasikmalaya, Tasikmalaya. Pembinaan ini terdiri dari materi
akhirnya PD DMI kabupaten Tasikmalaya resmi bagaimana manajemen masjid yang baik dan teratur
berdiri. sehingga masjid dapat berdaya dan memberikan
Di bawah kepemimpinan Drs. K.H. Dede Saeful fungsi utama untuk umat. Selain itu, pada kegiatan ini
Anwar, M.Pd. DMI Kabupaten Tasikmalaya dilaksanakan seminar, atau pelatihan atau desiminasi
menyusun strategi pokok dalam pengembangan DMI terkait program ekonomi masyarakat melalui masjid
Kabupaten Tasikmalaya yang lebih baik. Di antara yang terbentuk dalam program QRIS, PPOB, dan
strategi yang dilakukan kepengurusan beliau adalah: Wakaf Uang serta program lainnya. Temuan yang
a. Memperkuat koordinasi dan konsolidasi dengan didapatkan oleh peneliti bisa lebih dijelaskan dalam
Pimpinan Cabang dan Dewan Kemakmuran pembahasan berikut ini.
Masjid Besar (DKMB) Kecamatan se-Kabupaten 1.2.3.1. MarketPlace
Tasikmalaya sehingga mereka memiliki sistem Di era digital sekarang ini, masyarakat sudah
administrasi yang baik dan lengkap. sangat mengenal website (Andik Prakasa Hadi & Faiz
b. Menyempurnakan kepengurusan tingkat ranting, Abdul Rokhman, 2020). Terutama website untuk
sehingga terbentuk Pimpinan Ranting (PR) DMI kepentingan bisnis seperti halnya market place.
desa se-Kabupaten Tasikmalaya yang berjumlah (Iskandar et al., 2022). Untuk mengembangkan sistem
351 piranti. informasi termasuk pengembangan ekonomi secara
c. Fokus pada trilogi masjid yang terdiri daai Idarah, digital, PD DMI Kabupaten Tasikmalaya selain
Imarah dan riayah sekaligus tetap memiliki visi membangun website dengan nama https://dmi.org
iqtishadiyah (ekonomi) berbasis masjid. Untuk berupaya memperkenalkan market place dengan nama
merealisasikan ini dibentuklah Tim Iqtishadiyah https://masjidku.store Marketplace ini bertujuan untuk
PD DMI yang dipimpin oleh Ketua II Bidang memberikan kemudahan dalam berjual beli secara
Ekonomi PD DMI Kabupaten Tasikmalaya. online. Diharapkan masyarakat masjid
Beberapa program ekonomi dibangun seperti memanfaatkannya dengan baik sehingga dapat jual
program digitalisasi ekonomi melalui market beli produk ahli masjidnya dengan satu klik saja di
place, PPOB, QRIS, Koperasi Sibadami dan mana pun mereka berada.
wakaf uang. DMI Kabupaten Tasikmalaya memberikan
platform ini sebagai sarana bagi masyarakat masjid
Selain itu PD DMI memprogramkan penataan
yang bertransaksi berkumpul sehingga dapat menjadi
akustik masjid supaya sistem pengeras suara di
penghubung antara pembeli dengan penjual dengan
masjid-masjid dapat mendukung kekhusyukan dalam
mudah. Selain itu dengan adanya market place sebagai
aktivitas ibadah maupun pengajian-pengajian.
wahana silaturahmi memberikan informasi produk-
Program lainnya ialah sertifikasi tanah wakaf bagi
produk masyarakat masjid. Bahkan keuntungannya
masjid-masjid yang belum memiliki legal formal
bisa promosi tanpa adanya pungutan biaya
dalam hal sertifikat tanah wakaf. Program ini bekerja
Dalam penggunaan market place ini ternyata
sama dengan beberapa stakeholder di antaranya
belum digunakan oleh masyarakat masjid sepenuhnya.
kantor BPN ATR, Kementerian Agama dan Badan
Walaupun ada beberapa orang yang menggunakan
Wakaf Indonesia (BWI) Kabupaten Tasikmalaya.
fasilitas ini dengan baik. Hal ini seperti dinyatakan
Program unggulan PD DMI Kabupaten
oleh Ketua Bidang Ekonomi PD DMI dikarenakan
Tasikmalaya adalah Gebyar DMI. Kegiatan ini
masyarakat Kabupaten Tasikmalaya masih belum
merupakan program terpadu yang melibatkan banyak
melek teknologi. Para pebisnis masjid baru
program di dalamnya. Biasanya program-program
menggunakan market place ini sekiar 10% dari para
yang ada di-launching atau diserahkan secara
pegiat masjid. Keberadaan market place yang
simbolik pada kegiatan ini. Menurut Ketua DMI,
memudahkan mereka dalam memasarkan produk

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(01), 2023, 761
masjid masih harus disosialisasikan dengan baik. daerah terdapat PPOB yang diinisiasi oleh desa atau
Bahkan ke depannya harus ada pelatihan khusus dari pemuda setempat. Namun pangsa pasarnya yang
PD DMI untuk pengelola ekonomi di DKM-DKM se- berbeda yaitu masyarakat masjid, hal ini tidak
Kabupaten Tasikmalaya. menjadikan kendala yang besar.
Bagi para pengurus DKM yang menggunakan Walaupun PPOB yang diberikan oleh PD DMI
platform ini dengan baik, justru merasa terbantu. ini diharapkan menjadi stimulus untuk pengembangan
Produk yang mereka hasilkan dengan sangat mudah ekonomi masyarakat selanjutnya, namun pada
dikenal oleh orang lain. Bahkan yang lebih praktiknya tidak semulus yang diharapkan, ternyata
menguntungkannya dengan menggunakan dalam perjalanan beberapa bulan, ada beberapa
https://masjidku.store ini adalah tidak bayar. Sehingga Kecamatan yang tidak bisa melanjutkan program ini.
para pembeli bisa langsung menghubungi penjual. Hal ini dikarenakan kurang meleknya pengurus masjid
Keuntungan langsung diraup oleh pedagang di daerah dalam mengelola PPOB dan tidak respon masyarakat
yang selama ini kesulitan memasarkan produk. terhadap hal tersebut. Mereka memilih membayar
Dengan program ini, masyarakat masjid sangat secara manual kepada langganannya. Menurut para
terbantu, sehingga DMI berhasil memerankan dirinya pengurus, ke depannya harus ada sosialisasi kepada
sebagai sarana pemberdayaan, walaupun baru lingkup masyarakat tentang kemudahan bertransaksi melalui
kejamaahan di lingkungan masjid. PPOB yang berbasis masjid. Harus ada iming-iming
baik selain mudah dan murah juga berkah dan dapat
1.2.3.2. Payment Point Online Bank (PPOB)
pahala karena membantu masjid.
PPOB atau Payment Point Online Bank
Menurut pengurus PD DMI Kabupaten
merupakan suatu bisnis yang digunakan untuk
Tasikmalaya, diperkirakan program PPOB ini yang
membayar berbagai tagihan.(Bahri, 2017). Pada masa
berjalan sampai saat ini sekitar 50% dari Masjid yang
sekarang ini kadang seseorang dalam setiap bulannya
mendapat bantuan program dari PD DMI. Ke
harus membayar beraneka tagihan untuk pribadi
depannya program ini akan lebih selektif dalam
maupun keluarganya, seperti tagihan listrik, internet,
memilih masjid yang siap menjalankan program ini.
telepon, air, pulsa yang secara rutin menjadi
Selain itu masih terdapat para pengelola PPOB ini dari
tanggungan. Bisnis ini menjadi sebuah peluang besar
kalangan tua yang tidak memiliki keterampilan yang
bagi masyarakat masjid. Di mana pelanggan real
baik dalam masalah digital.
adalah jamaah itu sendiri. Untuk itulah PD DMI
Kabupaten Tasikmalaya melirik bisnis ini sebagai 1.2.3.3. Quick Response Code Indonesian
salah satu pemberdayaan masyarakat masjid. Standard (QRIS)
PD DMI telah memberikan modal usaha berupa Quick Response Code Indonesian Standard
PPOB melalui kerja sama dengan salah satu Bank disingkat QRIS adalah penyatuan berbagai macam QR
Syariah untuk sejumlah 180 masjid se-Kabupaten dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran
Tasikmalaya. Modal tersebut dikucurkan sebesar Rp. (PJSP) dengan menggunakan QR code.(Seputri &
1.000.000,- (satu juta rupiah) per masjid. Program Yafiz, 2022). Di antara fungsi pembayaran nir-sentuh
PPOB ini bertujuan untuk memberikan bantuan ini adalah untuk memudahkan proses transaksi dengan
kepada masyarakat masjid supaya menjalankan QR code sehingga lebih cepat, dan terjaga
ekonomi ini dengan baik. Kebutuhan jamaah masjid keamanannya. Menurut Bank Indonesia sejak 1
dalam pembayaran rutin bulanan dapat dibantu oleh November 2021 ternyata jumlah merchant QRIS
masjid, dan masjid sebagai pengelola bisnis memiliki menembus angka 12 juta. Peluang inilah yang
keuntungan. Disinilah terjadinya saling memberikan dimanfaatkan oleh PD DMI Kabupaten Tasikmalaya.
manfaat atau symbiosis mutualisme. PD DMI Kabupaten Tasikmalaya bekerja sama
Menurut para pengurus DKM masjid dengan dengan 2 (dua) Bank Syariah yang berada di
adanya bantuan ini sangat membantu masjid, Tasikmalaya, yaitu BTN Syariah dan Bank Sinarmas
walaupun sangat disayangkan bantuannya hanya Rp. Syariah Tasikmalaya. Untuk program QRIS yang
1.000.000,- saja. Tapi perputaran uang sebesar itu dikerja samakan dengan BTN Syari’ah diikuti oleh
dapat diartikan sebagai sebuah stimulan bagi masjid-masjid yang mengikuti program PPOB
masyarakat masjid dalam bermuamalah. PPOB ini sejumlah 180 masjid. Karena masjid yang terdaftar
pun kadang memiliki kendala karena di beberapa dengan program PPOB-nya wajib memiliki QRIS.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(01), 2023, 762
Sedangkan untuk yang dikerja samakan dengan Bank Harian dan sebagian pengurus PD DMI dengan
Sinarmas Syariah adalah masjid-masjid baru yang cabang Koperasi yang berasal dari Pimpinan Cabang
para pengurusnya potensial menggunakan teknologi DMI Kecamatan se-Kabupaten Tasikmalaya.
tersebut. Walaupun sudah memiliki dasar hukum dan izin,
Menurut Ketua PD DMI, Program ini merupakan Koperasi ini semenjak didirikan belum bekerja secara
kerja sama yang baik dari perbankan syariah tersebut, maksimal. Menurut Ketua Koperasi, insya Allah pada
seiring adanya program CSR (Corporate Social awal Bulan November Koperasi ini baru akan
Responsibility) dari lembaga tersebut (Bank Sinarmas dibangun ekosistemnya dengan baik dan digiatkan
Syariah) berupa pengisian uang tabungan. Masjid- sebagai pusat ekonomi masyarakat berbasis masjid.
masjid yang terpilih dan diajukan oleh PC DMI
1.2.3.5. Pendidikan dan Pelatihan Wakaf Uang
Kecamatan mendapatkan anugerah dan kebaikan dari
Untuk membangun kemandirian masyarakat
Bank Sinarmas Syariah untuk memperoleh beberapa
masjid melalui filantrofi Islam, PD DMI Kabupaten
hal di antaranya Rekening Bank, QRIS, uang sejumlah
Tasikmalaya bekerja sama dengan Badan Wakaf
Rp. 100.000,- dan Al-Qur’an untuk masing-masing
Indonesia menyelenggarakan Pendidikan dan
masjid.
Pelatihan Duta Waka yang merupakan awal dari
Penggunaan QRIS, menurut pengurus DKM
pendirian Bank Wakaf Dewan masjid Indonesia.
yang mendapatkannya, memiliki kemanfaatan untuk
Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari yaitu dari
pengembangan masjid baik untuk usaha kemasjidan
tanggal 20 – 22 Desember 2021. Para peserta diambil
ataupun pengumpulan dana zakat, infaq dan sedekah.
dari 39 Kecamatan yang merupakan utusan dari PC
Memang selama ini penggunaan QRIS untuk bisnis
DMI Kecamatan se-Kabupaten Tasikmalaya. Adapun
belum digunakan secara optimal, paling hanya sebatas
materi yang disampaikan untuk calon Duta Wakaf
digunakan untuk penerimaan dana seperti infak
Uang adalah sebagai berikut:
pembangunan masjid. Para donatur yang berada jauh
Tabel 1.
di luar kota sangat terbantu dengan adanya QRIS ini.
Materi Pendidikan dan Pelatihan Wakaf Uang
Untuk pemanfaatan sebagai kencleng digital atau
Materi 1 Fikih Wakaf (Landasan Yuridis Agama)
bisnis, hampir semua belum dimanfaatkan dengan
Materi 2 Kebijakan Wakaf (Landasan Yuridis
baik. Hal ini disebabkan masyarakat di daerah belum
Negara)
begitu familiar dengan penggunaan QRIS ini.
Materi 3 Konsep Wakaf Uang dalam Ekonomi
1.2.3.4. Koperasi Sibadami Syariah danPerbankan Syariah
Dalam rangka meningkatkan pemberdayaan Materi 4 Digitalisasi Wakaf dan Teknologi
pengurus DMI dalam semua tingkatan di Kabupaten Komputer
Tasikmalaya dan jamaah masjid dalam bidang Materi 5 Praktik dan Diskusi Integrasi Wakaf Uang
perekonomian, maka PD DMI Kabupaten danTeknologi
Tasikmalaya bersepakat mendirikan koperasi syariah. Materi 6 Bank Wakaf Uang: Konsep dan
Pendirian koperasi disepakati dalam rapat pendirian Implementasi
Koperasi syariah dengan Nama Koperasi Sibadami Materi 7 Duta Wakaf Uang: Job Description,
Masjid Berdaya Dewan Masjid Indonesia di Requirementand Income
sekretariat PD DMI Kabupaten Tasikmalaya pada Materi 8 Manajemen Wakaf Uang (POAC-PPEPP)
tahun 2021. bagi DutaWakaf
Pendirian koperasi ini memiliki tujuan mulia Materi 9 Peer teaching dan stimulasi: Praktik Jadi
untuk pengembangan ekonomi masyarakat berbasis DutaWakaf
masjid. Koperasi masjid mempunyai potensi yang Materi Investasi Wakaf Uang melalui Sukuk dan
sangat besar karena memiliki jamaah sebagai captive 10 SBSN
market. Oleh karenanya, pemasarannya tidak hanya Materi Strategi Penghimpunan Wakaf (Online dan
mengurus jemaah tetapi juga memenuhi kebutuhan 11 Offline)
dan keinginan jemaah. Koperasi berbasis masjid ini
Materi Teknik Mempengaruhi Orang Lain
merupakan market berkekuatan moral.
12 (Waqif)
Sampai saat ini anggota Koperasi Sibadami
Materi Praktik Duta Wakaf (Menghimpun Wakaf
adalah Pengurus PD DMI yang terdiri dari Pimpinan
13 danmempengaruhi Wakif)

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(01), 2023, 763
Materi Analisa Potensi Wakaf dan Kemanfaatan Pengelolaan pemberian Hibah Dari Bantuan Sosial
14 di Bidang Pendidikan, Kemanusiaan, Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan
Ekonomi, Dakwah dan Kesehatan Belanja Daerah. Atas dasar ini PD DMI Kabupaten
Materi Model Akuntansi Wakaf: Manfaat untuk Tasikmalaya menyalurkan bantuan dana untuk
15 Nadhir danDuta Wakaf pemberdayaan ekonomi.
Materi Review Pendidikan dan Pelatihan dan Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa
16 FeedbackPendidikan dan Pelatihan hibah dalam bentuk uang yang diterima oleh Badan
dan lembaga serta Ormas dengan pagu hibah paling
sedikit Rp25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah)
diatur penggunaannya untuk pemberdayaan ekonomi
masyarakat paling sedikit 20% (dua puluh per seratus)
dari pagu hibah. Kemudian pemberdayaan ekonomi
tersebut dilaksanakan dengan memberikan bantuan
berupa uang paling sedikit Rp5.000.000,- (lima juta
rupiah) setiap orang.
Dalam merealisasikan hal ini, menurut Ketua PD
DMI Kabupaten Tasikmalaya diberikan kepada
Pengurus PC yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan
Gambar 2. Rekrutmen Calon Duta Wakaf Bendahara serta pengurus masjid yang mempunyai
wira usaha. Apabila di antara pengurus tersebut tidak
memiliki usaha bisa dialihkan kepada seseorang yang
ditunjuk oleh pengurus PC DMI dan dianggap layak
untuk mendapatkan batuan. Program ini dinamakan
Pemberdayaan Ekonomi Masjid (PEM) karena
program bantuan ini dikhususkan untuk masyarakat
masjid yang memiliki bisnis atau usaha.
Jumlah pengusaha yang diberikan bantuan adalah
sejumlah 131 orang yang merata di seluruh Kabupaten
Gambar 3. Tata Cara Pendaftaran Tasikmalaya dengan beraneka variasi jenis usaha.
Mulai dari dagang, industri dan jasa kecil-kecilan dan
Gambar-gambar di atas merupakan pamflet yang termasuk kepada usaha mikro kecil dan menengah
disebarkan kepada pengurus PD, PC, dan PR DMI se- (UMKM). Kegiatan usaha ini dilakukan oleh para
Kabupaten Tasikmalaya dalam rangka merekrut penerima manfaat PEM dengan kriteria memiliki
peserta diklat. Menurut Wakil Ketua PD DMI, peserta keterbatasan modal sehingga usahanya tersendat,
yang hadir hampir 100 % dari kalangan masyarakat walaupun ada juga para penerima manfaat yang sudah
masjid. Dari hasil pre-test dan post-test peserta menjalankan bisnisnya dengan baik di tengah
berhasil lulus dan memiliki pemahaman tinggi setelah keterbatasan modal.
mengikuti diklat tersebut. Walaupun bank Wakaf ini Sebagaimana disampaikan Sekretaris PD DMI,
belum beroperasi karena kendala belum adanya berbeda dengan Lembaga dan Ormas lain, PD DMI
pengurus PD DMI Kabupaten Tasikmalaya yang Kabupaten Tasikmalaya menginginkan Program PEM
memiliki sertifikat kompetensi nazhir wakaf. Namun, ini benar-benar dilaksanakan dan dijalankan oleh para
direncanakan awal bulan November 2022 kegiatan penerima. Tidak hanya mendapatkan dana lalu habis
Bank Wakaf Uang akan dimulai. akan tetapi dapat dimanfaatkan dengan sebaik-
1.2.3.6. Program Pemberdayaan Ekonomi Masjid baiknya serta berwujud nyata berupa usaha. Untuk itu
(PEM) PD DMI Kabupaten Tasikmalaya bekerja sama
Program Pemberdayaan Ekonomi Masjid (PEM) dengan Unit Pengelola Teknis Kewirausahaan
PD DMI Kabupaten Tasikmalaya lahir setelah Mahasiswa (UPT KWU) Universitas Siliwangi
terbitnya Peraturan Bupati Tasikmalaya Nomor 3 mengadakan monitoring, evaluasi dan pendampingan
Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati kepada para pengusaha penerima manfaat PEM
Tasikmalaya Nomor 22 tahun 2021 tentang Pedoman tersebut.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(01), 2023, 764
Setelah dilakukan mengadakan monitoring, Program PEM ini menjadi program unggulan dalam
evaluasi dan pendampingan, ternyata diperoleh pemberdayaan masyarakat.
beberapa kesimpulan bahwa dari bantuan tersebut Tidak hanya Program PEM, program digitalisasi
yang digunakan untuk berdagang sejumlah 64 orang ekonomi yang terdiri dari market place, PPOB, QRIS,
atau 49%, industri sejumlah 53 orang atau 40% dan Koperasi Sibadami, dan Bank Wakaf Uang menjadi
jasa 14 orang atau 11%. Dari semua yang sebuah program yang inovatif. Secara kultur
diwawancara menyatakan terbantu dengan adanya masyarakat Kabupaten Tasikmalaya adalah
bantuan modal tersebut dan pendampingan dari PD masyarakat pedesaan, akan tetapi program-program
DMI Kabupaten Tasikmalaya serta UPT KWU inovasi yang berbasis teknologi sudah mulai
Universitas Siliwangi. Mereka berharap permodalan mengenal. Walaupun beberapa program tersebut
yang disertai pendampingan ini berlanjut di tahun masih belum maksimal terlaksana. Bukan karena
yang akan datang. program tidak baik, akan tetapi sebagian SDM di
Menurut Sekretaris PD DMI, bantuan ini akan pedesaan masih perlu penguatan berupa pelatihan.
selalu dialokasikan selama bantuan dari Pemerintah
daerah terus berjalan dan bantuan hibah yang 5. UCAPAN TERIMA KASIH
diberikan mencukupi. Menurutnya, PD DMI juga Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima
mendapatkan kabar baik tentang pemberdayaan ini kasih yang sebesar-besarnya kepada; Rektor
yang memilik manfaat sangat besar, bukan hanya Universitas Siliwangi yang telah memberikan
untuk pemanfaatan masyarakat masjid tetapi juga kepercayaan dan dukungan kepada peneliti untuk
mampu menumbuhkan kewirausahaan baru di melakukan penelitian; Ketua LPPM-PMP Unsil atas
kalangan masyarakat kabupaten Tasikmalaya. kepercayaan dan dukungan kepada peneliti untuk
melakukan penelitian ini; Dekan Fakultas Agama
4. KESIMPULAN Islam Universitas Siliwangi beserta unsurnya yang
Dewan masjid Indonesia merupakan organisasi telah memberikan kesempatan dan kepercayaan
yang fokus memberikan pembinaan kepada masjid- kepada peneliti untuk melakukan penelitian ini; para
masjid di seluruh Indonesia supaya menjadi berdaya. Pimpinan PD DMI Kabupaten Tasikmalaya, PC DMI
Secara organisatoris Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kecamatan, PR DMI Ranting, dan DKM yang
memiliki jenjang mulai dari pimpinan pusat, pimpinan memperoleh bantuan Pemberdayaan Ekonomi Masjid
wilayah, pimpinan daerah, pimpinan cabang sampai (PEM) se-Kabupaten Tasikmalaya yang rela
pimpinan ranting. PD DMI Kabupaten Tasikmalaya memberikan waktunya untuk diwawancara; dan
merupakan salah satu jenjang Dewan masjid seluruh pihak yang terlibat dalam penelitian ini.
Indonesia tingkat Kabupaten Tasikmalaya.
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya PD 6. REFERENSI
DMI Kabupaten Tasikmalaya menjalankan beberapa Al-Buthy, M. S. R. (2000). Sirah Nabawiyah: Analisis
program. Salah satu program yang dilaksanakan Ilmiah Manhajiah Sejarah Pergerakan Islam di
adalah pemberdayaan ekonomi kemasjidan yang Masa Rasulullah SAW (A. R. S. Tahmid (ed.); 6th
ed.). Robbani Press.
merupakan program inovatif. Program ini terdiri dari
Alwi, M.A., M. M. (2020). Pemberdayaan Ekonomi
program digitalisasi ekonomi, program Masyarakat Berbasis Masjid di Tengah Pandemi
pengembangan lembaga ekonomi, dan program Covid-19. Jurnal Al-Hikmah, 18(1), 89–104.
pemberdayaan ekonomi masjid. https://doi.org/10.35719/ALHIKMAH.V18I1.25
Pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui Alwi, M. M. (2015). Optimalisasi Fungsi Masjid
Dewan Masjid Indonesia ini menjadi sangat optimal. Dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat. Al-
Hal ini dapat dibuktikan dari beberapa program yang Tatwir, 2(1), 133–152.
Andik Prakasa Hadi, & Faiz Abdul Rokhman. (2020).
dilaksanakan oleh PD DMI berhasil mendongkrak
Implementasi Website Sebagai Media Informasi
ekonomi masyarakat masjid. Seperti halnya Program Dan Promosi Pada Pondok Pesantren Putra-Putri
Pemberdayaan Ekonomi Masjid (PEM) sukses Addainuriyah 2 Semarang. Pixel :Jurnal Ilmiah
membawa para pengusaha berbasis masjid memiliki Komputer Grafis, 13(1), 39–49.
jiwa enterpreneur yang kuat. Setelah melalui https://doi.org/10.51903/pixel.v13i1.190
monitoring dari Tim KWU Universitas Siliwangi

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 9(01), 2023, 765
Asif, N., Utaberta, N., Ismail, S., & Shaharil, M. I. Ramadhanti, W., Abbas, E. W., & Jumriani, J. (2020).
(2021). The Study on the Functional Aspects of Religious Activities in The Great Mosque Al
Mosque Institution. Journal of Islamic Munawwarah Banjarbaru. The Kalimantan
Architecture, 6(4), 229–236. Social Studies Journal, 2(1), 69.
https://doi.org/10.18860/jia.v6i4.11749 https://doi.org/10.20527/kss.v2i1.2466
Bahri, S. (2017). Analysis of the Online Payment Point Ridwanullah, A. I., & Herdiana, D. (2018).
System of Banking to Customer Satisfaction in Optimalisasi Pemberdayaan Masyarakat
PDAM Tirtanadi Brach Medan Sunggal. 281– Berbasis Masjid. Ilmu Dakwah: Academic
288. Journal for Homiletic Studies, 12(1), 82–98.
Dewan Masjid Indonesia. (2021). Profil DMI. Dewan https://doi.org/10.15575/idajhs.v12i1.2396
Masjid Indonesia. http://dmi.or.id/gallery/profil- Rusanti, E., Sofyan, A. S., & ... (2021). Analysis
dmi/ Concept of a Mosque-Based Community
Effendi, M. S. dan S. (1987). Metode Penelitian Economic Empowerment Strategy at the Islamic
Survai. LP3ES. Center Dato Tiro Bulukumba. Jurnal Ekonomi
Gazalba, S. (1989). Mesjid: Pusat Ibadah dan Syariah, 41–50.
Kebudayaan Islam. Pustaka Antara. https://www.ejournal.almaata.ac.id/index.php/JE
Hamiyuddin. (2016). Sejarah Politik Hukum SI/article/view/1717%0Ahttps://www.ejournal.a
Terhadap Peradilan Agama di Indonesia. Jurnal lmaata.ac.id/index.php/JESI/article/download/17
Bilancia, Vol: 10(18), h. 136-136. 17/1509
Idris, M. (2018). Universitas Al-Azhar Sejak Abad ke- Santika, G., Fauzi, I. M., & Lisnawati, W. (2019).
20. Studi Multidisipliner: Jurnal Kajian Optimalisasi Potensi Masjid Sebagai Basis
Keislaman, 5(2), 1–22. Penguatan Ekonomi Mikro Syariah Di Bmt
https://doi.org/10.24952/MULTIDISIPLINER.V Mesjid Almuhsinin Ciamis. Jurnal Ekonomi
5I2.1115 Syariah, 4(2), 130–140.
Iskandar, E., Buwono, R. C., & Putri, S. O. N. (2022). https://doi.org/10.37058/jes.v4i2.1161
Implementasi Progressive Web Apps Pada Sarwat, A. (2012). Fiqh Kehidupan. Rumah Fiqih
Marketplace. Jurnal SAINTEKOM, 12(2), 158– Publishing.
167. Seputri, W., & Yafiz, M. (2022). QRIS Sebagai Alat
https://doi.org/10.33020/saintekom.v12i2.265 Transaksi Digital Generasi Z: Analisis Faktor.
Jauhari, H. (2013). Resolusi Jihad dan Laskar Jurnal Hukum Dan Ekonomi Syariah,
Sabilillah Malang Dalam Pertempuran Surabaya 10(ADZKIYA), 2.
10 Nopember 1945. Jurnal Studi Sosial, 5(2), 69– Shihab, M. Q. (1999). Wawasan Al-Quran: Tafsir
75. http://lp2m.um.ac.id/ Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan Umat (IX).
Maulany, H. R. (2015). Panduan Pengurus Masjid di Mizan.
Indonesia (A. Salahudin (ed.); 1st ed.). Kakita Sistem Informasi Masjid. (2021). Data Masjid. Ditjen
Mandiri. Bimas Islam. https://simas.kemenag.go.id/
Moleong, L. J. (1994). Metodologi Peneitian Stainback, S. B. S. and W. C. (1988). Understanding
Kualitatif. Remaja Rosdakarya. and Conducting Qualitative Research. Kendall/
Morse, J. M., & Field, P. A. (1995). Qualitative Hunt Pub. Co.
Research Methods for Health Professionals. Uyuni, M. J. dan B. (2019). Pemberdayaan
Introducing Qualitative Methods. Masyarakat Berbasis Masjid (Studi Pada Masjid
Mubarak, A. Z. (2021). Masjid Makmur Rakyat Besar Al mahdy Kel Jatiranggon Kec
Subur: Sejarah Perkembangan, Inovasi dan Jatisampurna Bekasi. Spektra, 1, 36–43.
Peraturan Organisasi Dewan Masjid Indonesia https://doi.org/10.30997/qh.v3i1.998
Kabupaten Tasikmalaya (A. Z. S. Mubarok (ed.); Wahyudiana, D. dan. (2014). Memfungsikan Masjid
1st ed.). Pustaka Turats. SEbagai Pusat Pendidikan Untuk Membentuk
Mubarok, A. Z. S. (2021). Literasi Wakaf Uang Peradaban Isalam. Islamadina, XIII(2), 1–13.
Berbasis Masjid. Jurnal Bimas Islam, 14(1), Wisadirma, D. (2005). Metode Penelitian dan
132–160. https://doi.org/10.37302/jbi.v14i1.355 Pedoman Penelirian Skripsi. UMM Press.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534

You might also like