You are on page 1of 10

Jurnal PARAHITA ABDIMAS Jurnal Pengabdian Masyarakat

Homepage: https://ejurnalunma.ac.id/index.php/parahita
Vol. 1 No. 2, April 2020, halaman: 85 ~ 94
E-ISSN: 2721-3781, P-ISSN: 2721-3773

WORKSHOP ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN BAGI


PENGURUS IKATAN REMAJA MASJID DARUSSALAM
Yeti Kuswati
Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Majalengka ,
Jawa Barat, Indonesia.
e-mail: yeti.kuswati@yahoo.co.id.

Riwayat artikel: diterima Maret 2020, diterbitkan April 2020

Penulis koresponden Abstract


Community service activities are motivated by problems faced by the Darussalam Mosque
Youth Association regarding organization and leadership. To solve this problem,
organizational and leadership workshops were held with the aim of strengthening the
organizational structure and enhancing the role and function of the Mosque Youth
Association in fostering the community, especially youth. The method used is a workshop
for administrators and members of the Darussalam Mosque Youth Association. The
material presented includes organizational identity, organizational structure, job
descriptions, division of tasks, Statutes and Bylaws, the nature of leadership, leadership
theory, leadership style, and Islamic leadership. Based on the evaluation, the results of the
activity showed that both the process and the results were very good. In conclusion,
organizational and leadership workshops can improve the knowledge, understanding,
and skills of administrators and members of the Darussalam Mosque Youth Association
in organizing organizations and strengthening leadership.

Keywords: Workshop; Mosque Youth Association; Organization; Leadership.

Abstrak
Jurnal PARAHITA Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilatarbelakangi masalah yang dihadapi
ABDIMAS Jurnal Ikatan Remaja Masjid Darussalam tentang organisasi dan kepemimpinan. Untuk
Pengabdian Masyarakat memecahkan masalah tersebut dilakukan workshop organisasi dan kepemimpinan
diterbitkan oleh Program dengan tujuan guna memperkuat tatanan organisasi dan meningkatkan peran dan
Pascasarjana Universitas fungsi organisai Ikatan Remaja Masjid dalam pembinaan umat, khususnya remaja.
Majalengka Metode yang digunakan adalah workshop bagi pengurus dan anggota Ikatan Remaja
Masjid Darussalam. Materi yang disajikan meliputi identitas organisasi, struktur
organisasi, deskripsi pekerjaan, pembagian tugas, Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga, hakikat kepemimpinan, teori kepemimpinan, gaya kepemimpinan, dan
kepemimpinan Islam. Berdasarkan evaluasi, hasil kegiatan menunjukkan bahwa baik
proses maupun hasil berpredikat sangat baik. Kesimpulan, workshop organisasi dan
kepemimpinan dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan
pengurus dan anggota Ikatan Remaja Masjid Darussalam dalam menata organisasi dan
memantapkan kepemimpinan.

Kata kunci: Workshop; Ikatan Remaja Masjid; Organisasi; Kepemimpinan.

Jurnal PARAHITA ABDIMAS Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume I Nomor 2, April 2020,
85
Halaman 85- 94
PENDAHULUAN manajemen masjid tidak akan berhasil
memakmurkan masjid, jika tidak ada
Sejak zaman Nabi Muhammad saw.
kesadaran dari umat itu sendiri. (Tejomukti,
bagi umat Islam masjid memiliki banyak
2014). Tetapi fenomena tersebut tidak
fungsi, terutama berkenaan dengan hal-hal
mencakup keseluruhannya, karena masih
yang erat kaitannya dengan penyebaran
banyak masjid yang memiliki kondisi
ajaran Islam. Pada masa perkembangan
membesarkan hati, dalam arti penuh dengan
Islam periode Madinah, Masjid merupakan
kegiatan keagamaan yang melibatan banyak
pusat dari berbagai aktivitas umat Islam
pihak yang secara garis besar diarahkan
dalam menyebarkan syi’ar Islam ke seluruh
untuk pembinaan umat. (Zaini, 2016).
dunia. (Gazalba,1983). Selain itu, masjid
digunakan juga sebagai tempat musyawarah Secara konseptual, pembinaan umat
dan pertemuan umat Islam dengan berbasis masjid harus didasari tujuan dan
pemimpinnya untuk mengatur berbagai sasaran yang jelas agar mudah dalam
strategi politik dan sebagainya (Murodi, memilih strategi dan menyusun instrumen
2013: 122). yang diperlukan. Misalnya, secara umum
masjid perlu dikelola dengan manajemen
Saat ini di Indonesia, memiliki yang baik dan didukung oleh organisasi yang
semangat yang sama dalam arti tidak kuat. Dalam hal ini, di Indonesia sudah lama
sekedar digunakan sebagai tempat ibadah ada organisasi yang bernama Dewan
semata, melainkan digunakan juga sebagai Keluarga Masjid (DKM) bahkan hirarki
pusat pengkajian ajaran Islam dan pusat kepengurusannya sudah sampai ke tingkat
pembinaan umat secara menyeluruh, salah pusat. Dengan adanya DKM, tujuannya sudah
satunya melalui da’wah. Semangat da’wah jelas yakni memakmurkan masjid, namun
bagi umat Islam tidak dapat dipisahkan perlu penjelasan teknis, langkah apa yang
dalam kehidupan beragama, karena Islam akan dilakukan? Tentu saja di dalamnya
merupakan agama risalah yang wajib terdapat juga upaya pembinaan secara
disampaikan secara berantai sampai akhir berjenjang tetapi saling melengkapi,
zaman. Dalam arti, Nabi Muhammad saw. dikatakan demikian karena terdapat tiga
sebagai pembawa risalah mewajibkan kelompok besar umat yang memiliki
kepada umatnya untuk menyampaikan karakter berbeda yakni masyarakat umum,
kembali kepada orang lain secara turun jemaah majid, dan remaja masjid. Dengan
temurun. Secara historis Rosul mengajarkan mengenal ketiga segment masyarakat
kepada para sohabat, para sohabat kepada tersebut, diperlukan perencanaan yang
para pengikut selanjutnya sampai saat ini, akurat didukung oleh kemampuan pengurus
bahkan akan terus dida’wahlan sampai akhir yang memadai di bidang manajerial. Secara
zaman. Semangat tersebut, mendorong teknis, diperlukan strategi dan metode
kaum muslimin untuk meneruskan da’wah da’wah yang tepat, sesuai dengan ketiga
Islamiah secara terus menerus (Puteh, segment tersebut.
2006:108).
Dalam hal ini salah satu segment yang
Saat ini, di masyarakat terdapat suatu potensial untuk dibina dikembangkan
fenomena sepinya masjid, dalam arti tidak adalah kelompok remaja yang tergabung
memperlihatkan kemakmuran seperti yang dalam Ikatan Remaja Masjid (IRM). Secara
dianjurkan Rosul. Terdapat beberapa masjid teoretis, remaja masjid adalah organisasi
yang pintunya selalu terkunci, kecuali pada yang mewadahi aktivitas remaja muslim
saat dilakukan solat wajib. Rapatnya pagar dalam memakmurkan masjid, diikat dalam
yang mengelilingi masjid dengan pintu yang satu wadah bernama Ikatan Remaja Masjid
terkunci dilakukan atas alasan khawatir (IRM) yang merupakan wahana atau wadah
masjid akan kotor. Hal ini mencerminkan pembinaan bagi remaja yang cukup baik dan
rendahnya kesadaran umat akan peran dan efektif dalam membina para remaja. Dalam
fungsi masjid sebagai pusat kegiatan umat, prakteknya, kegiatan anggota IRM
sehingga masjid menjadi sepi. Sepinya berorientasi kepada aktivitas kemasjidan
masjid saat ini sebagian dipengaruhi oleh yang dilandasi nilai dan moral Islami,
kesadaran jemaahnya. Sebaik apa pun bernuansa keilmuan sesuai dengan
Jurnal PARAHITA ABDIMAS Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume I Nomor 2, April 2020,
86
Halaman 85- 94
karakteristik remaja dalam mengembangkan memakmurkan masjid di masa kini
keterampilan, innovasi dan kreativitas. memerlukan organisasi yang memadai.
Maka, organisasi Ikatan Remaja Masjid ini ini Secara teoretis, organisasi adalah kesatuan
memberikan kesempatan yang luas dan sosial yang dikoordinasikan secara sadar
terarah bagi para anggota dan pengurus dengan sebuah batasan yang relatif dapat
untuk mengembangkan diri sesuai bakat diidentifikasi, bekerja secara terus-menerus
dan kreativitas mereka di bawah pembinaan untuk mencapai tujuan bersama (Robbins,
Ketua DKM dan para Ulama. Dari aktivitas 1994). Dalam suatu organisasi, terdapat
Nabi Muhammad saw dalam melakukan serangkaian aktivitas yang terus menerus,
pembinaan umat di masjid, melahirkan sehingga dalam prakteknya akan melibatkan
tokoh-tokoh besar sepanjang sejarah Islam sejumlah sumber daya, baik sumber daya
yang sangat berjasa dalam mengembangkan manusia, sumber daya alam, maupun
ajaran Islam ke seluruh dunia, seperti Abu sumber daya buatan. Maka, agar proses yang
Bakar Sidiq, Umar Bin Khatab, Utsman bin berjalan mengarah kepada pencapaian
Affan, dan Ali bin Abi Tholib serta tokoh- tujuan bersama, diperlukan mekanisme yang
tokoh lainnya. (Aslati, Silawati, Sehani, dan solid dan berkesinambungan, mulai dari
Nuryanti,2018) penetapan tujuan, cara mencapai tujuan,
penentuan sarana atau fasilitas untuk
Keberadaan Ikatan Remaja Masjid di
mencapai tujuan, serta pelaksana program
Indonesia sekarang ini memiliki peran
dalam upaya mencapai tujuan. Kesemuanya
strategis dalam pembinaan umat, khususnya
itu harus diatur sedemikian rupa agar
untuk segment remaja. Dalam konteks
terkoordinasi dengan baik, maka akan
regenerasi Islam, remaja muslim merupakan
muncul mekanisme kerja dipandu aturan
tulang punggung umat penerus harapan
atau standard operational procedure (SOP),
bangsa, karena para remajalah yang akan
termasuk pengawasan, penilaian, dan
menjadi calon pengganti para pemimpin saat
pelaporan. Dari kondisi demikian, dari segi
ini. Dengan demikian, keberadaan Ikatan
proses akan muncul dengan apa yang
Remaja Masjid memiliki harapan besar
disebut administrasi dan dari segi penggerak
untuk terpenuhinya tokoh muslim di masa
muncul istilah kepemimpinan.
depan, sebagaimana sabda Nabi Muhammad
saw. yang artinya “Ada tujuh golongan orang Dalam organisasi Remaja Masjid juga
yang akan dinaungi Allah yang pada hari itu akan terdapat proses administrasi dan
tidak ada naungan keculi dari-Nya yaitu: kepemimpinan. Secara sederhana,
pemuda yang perkembangan hidupnya kepemimpinan merupakan seni dalam
senantiasa beribadah (taat) kepada Allah dan mempengaruhi orang lain dalam menjalan-
seseorang yang hatinya terpaut dengan kan dan menggerakkan organisasi menuju
masjid ketika ia keluar hingga kembali arah dan visi yang ditetapkan. Seorang
padanya”.(HR. Bukhari Muslim). pemimpin bersama-sama dengan anggota
menjalankan aktivitas organisasi untuk
Namun demikian, hanya tersedia
mencapai tujuan yang diharapkan. (Aslati
wadah saja tidak cukup. Untuk kondisi
dkk, 2018; Rafiq dan Afdawaiza, 2002).
sekarang ini, wadah berupa organisasi
Ndraha, (2003:216) mengemukakan bahwa
Ikatan Remaja Masjid perlu didukung
“Kepemimpinan adalah gejala sosial
dengan tata kelola yang baik melalui
kemampuan seseorang (suatu pihak) untuk
penataan organisasi dan kepemimpinan.
mempengaruhi orang lain melalui dirinya
Dewasa ini, organisasi Remaja Masjid sendiri dengan cara tertentu agar perilaku
telah menjadi bagian dari fenomena kegiatan orang lain itu berusaha atau tetap menjadi
remaja muslim dalam mengkaji dan integratif”.
menda’wahkan Islam di Indonesia. Dalam kenyataan, dilihat dari aspek
Masyarakat sudah menerima keberadaan organisasi dan kepemimpinan Ikatan Remaja
organisasi remaja masjid sebagai bagian dari Masjid (IRM) Darussalam Desa Karyamukti
sistem pemakmuran Masjid. Oleh karena Kecamatan Panyingkiran, Kabupaten
kondisi semakin dinamis dan secara Majalengka belum memenuhi kaidah-kaidah
operasional semakin kompleks, maka upaya baku sebagai penunjang keberhasilan

Jurnal PARAHITA ABDIMAS Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume I Nomor 2, April 2020,
87
Halaman 85- 94
organisasi dalam mencapai tujuannya. Dari 1. Bagian pertama
hasil observasi awal diketahui bahwa a. Identifikasi Masalah
organisasi remaja tersebut sejak berdiri Identifikasi masalah dilakukan
belum memperoleh pembinaan yang intensif untuk menemukan permasalahan yang
dari pihak terkait tentang penataan dihadapi oleh mitra, dalam hal ini Ikatan
organisasi dan kepemimpinan. Oleh karena Remaja Masjid (IRM) Darussalam Desa
itu pengurus Ikatan Remaja Masjid hanya Karyamukti Kecamatan Panyingkiran,
menjalankan pengetahuan seadanya, Kabupaten Majalengka. Terutama
sehingga mengalami kesulitan untuk berkenaan dengan kebutuhan organisasi
melakukan pengembangan ke arah yang dalam upaya meningkatkan kualitas dan
lebih baik. Secara spesifik, kelemahan bidang kinerjanya.
organisasi ditandai dengan : a) Belum
lengkapnya unsur-unsur penunjang b. Survey lapangan
organisasi, antara lain dokumen AD/ART Survey lapangan dilakukan untuk
yang belum dijadikan acuan utama dalam mengetahui lebih mendalam dan akurat
menjalankan aktivitas organisasi, di samping tentang kondisi yang sebenarnya. Melalui
sistematikanya yang juga belum memadai; ) kegiatan ini, tim dapat memperoleh data
Belum lengkapnya atribut organisasi, seperti dan informasi lebih lengkap berkenaan
papan nama, logo, stempel, dan atribut dengan masalah yang dihadapi IRM
lainnya; c) Mekanisme kerja yang masih Darussalam Desa Karyamukti, sehingga
sangat sederhana. Dari segi kepemimpinan, tim dapat menetapkan topik yang paling
belum memiliki dasar pijakan teori yang urgent untuk dipilih dalam memecahkan
jelas, sehingga hanya berjalan apa adanya. masalah yang dihadapi IRM.
Kondisi demikian akan menghambat c. Study kepustakaan
terhadap upaya pengembangan organisasi, Study kepustakaan dilakukan
terutama dalam menjalankan peran dan untuk memperoleh dukungan teoretis
fungsinya sebagai wahana pembinaan berkenaan dengan metode pelaksanaan
remaja. Oleh karena itu, kegiatan kegiatan pengabdian kepada masyarakat,
pengabdian kepada masyarakat ini landasan teori tentang organisasi dan
diarahkan untuk memenuhi kebutuhan kepemimpinan. Dengan demikian, tim
mitra yang pada intinya memerlukan akan memperoleh bekal yang memadai
penguatan dalam penataan organisasi dan dan akurat serta cocok dengan kebutuhan
kepemimpinan. Dengan demikian, kegiatan mitra.
pengabdian bertujuan untuk meningkatkan
kualitas organisasi dan kepemimpinan agar d. Menyusun Materi
Ikatan Remaja Masjid dapat menjalankan Berdasarkan hasil survey dan study
tugas dan fungsinya dengan baik. Secara kepustakaan, tim menyusun materi
spesifik, bertujuan untuk menambah dan workshop berkenaan dengan organisasi
meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kepemimpinan. Materi disusun
dan keterampilan pengurus dan anggota dalam dua bentuk, yakni ; a) Diktat
Ikatan Remaja Masjid melalui worskhop lengkap agar selanjutnya dapat
tentang organisasi dan kepemimpinan. diserahkan kepada mitra sebagai acuan
dalam pelaksanaan hasil workshop; b)
Power point sebagai bahan sosialisasi
METODE PELAKSANAN sebelum workshop dilakukan; c) Lembar
kerja sebagai panduan workshop.
Untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya, metode yang 2. Bagian kedua
digunakan dalam kegiatan pengadian Bagian kedua mengenai metode
kepada masyarakat ini terdiri atas dua pelaksanaan kegiatan inti, yaitu workshop
bagian, yaitu bagian pelaksanaan kegiatan organisasi dan kepemimpinan yang
pengabdian kepada masyarakat dan bagian bertujuan meningkatkan pengetahuan,
kegiatan worskhop, sebagai berikut: pemahaman dan keterampilan pengurus dan

Jurnal PARAHITA ABDIMAS Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume I Nomor 2, April 2020,
88
Halaman 85- 94
anggota Ikatan Remaja Masjid Darussalam Demikian juga dalam kegiatan ini, dilakukan
agar mampu menjalankan aktivitas evaluasi proses dan hasil. Pelaksanaan
organisasi yang lebih baik guna mewujudkan evaluasi dimaksudkan untuk mengukur
peran utamanya sebagai wahana pembinaan pelaksanaan dan dampak kegiatan
remaja muslim. Untuk merealisasikan tujuan pengabdian masyarakat dan mengukur daya
tersebut, dirancang kegiatan melalui serap mitra setelah mengikuti kegiatan
beberapa tahap sebagai berikut: workshop organisasi dan kepemimpinan.
a. Tahap Sosialisasi Kegiatan Materi workshop organisasi dan
Pada tahapan sosialisasi ini, atas dasar kepemimpinan yang akan disajikan dan
hasil observasi dan kesepakatan dengan dibahas dengan pengurus dan anggota
pengurus dan anggota Ikatan Remaja Masjid Ikatan Remaja Masjid (IRM) Darussalam
Darussalam Desa Karyamukti Kecamatan Desa Karyamukti adalah sebagai berikut:
Panyingkiran, Kabupaten Majalengka
1. Organisasi meliputi : teori dan hakikat
bersama-sama mengikuti kegiatan seminar
organisasi, unsur-unsur organisasi,
untuk membahas tentang tahap-tahap
struktur organisasi, uraian tugas masing-
kegiatan pengabdian kepada masyarakat
masing bidang, mekanisme pelaksanaan
secara keseluruhan serta materi organisasi
kerja, standard operational procedure
dan kepemimpinan secara teoretis. Namun
(SOP), renstra, dan administrasi.
demikian, walaupun dikemas dalam bentuk
seminar dalam prakteknya dilakukan secara 2. Kepemimpinan meliputi, hakikat
fleksibel, yang terpenting semua peserta kepemimpinan, perbedaan pemimpin dan
dapat memahami tujuan kegiatan kepemimpinan, teori kepemimpinan
pengabdian dan tahap-tahap yang akan (genetis, sosial, ekologis), sifat
dilaksanakan agar mitra memahami dan kepemimpinan, tipe kepemimpinan, gaya
bersedia mengikuti kegiatan sampai tuntas. kepemimpinan, dan kepemimpinan
b. Tahap Pelaksanaan Kegiatan dalam Islam.
Pada tahapan pelaksanaan workshop, Kegiatan workshop organisasi dan
pengurus dan anggota Ikatan Remaja Masjid kepemimpinan bagi pengurus dan anggota
bersama-sama dengan tim pengabdian Ikatan Remaja Masjid (IRM) Darussalam
masyarakat melakukan identifikasi internal, Desa Karyamukti Kecamatan Panyingkiran,
untuk menemukan fakta tentang kondisi Kabupaten Majalengka, dilaksanakan pada
organisasi dan kepemimpinan. Melalui bulan Maret 2020 setiap hari Kamis selama
kegiatan ini pihak mitra langsung dua minggu berturut-turut, yaitu tanggal 05
menemukan sendiri unsur-unsur apa yang dan 12, mulai pukul 09.00 sampai dengan
telah ada dan sesuai dengan kaidah 14.30 WIB, lebih jelasnya disajikan pada
organisasi serta mengetahui juga tentang tabel 1 sebagai berikut.
unsur-unsur yang belum ada untuk dicari
solusi atau dilengkapi. Tabel 1. Jadwal Kegiatan Pengabdian
Khusus untuk bidang organisasi, No Hari/tgl. Kegiatan Materi
kekurangan dan kelemahan dicatat/ 1 Kamis, Sosialisasi  Teori Organisasi
diinventarisir lalu satu demi satu yang belum 05-3-2020 dan Administrasi
 Teori
ada dibuat, yang belum lengkap dilengkapi Kepemimpinan
dan dikerjakan bersama-sama. Untuk bidang 2 Kamis, Workshop  Penataan
kepemimpinan, secara terbuka dilakukan 12-3-2020 organisasi
dialog agar dapat menemukan kelemahan-  Pendalaman
kepemimpinan
kelemahan untuk diperbaiki sesuai dengan
teori yang telah dibahas pada tahapan
sosialisasi. HASIL DAN PEMBAHASAN
Secara umum pelaksanaan kegiatan
c. Tahap Evaluasi Kegiatan. pengabdian kepada masyarakat melalui
Dalam suatu kegiatan, evaluasi workshop organisasi dan kepemimpinan bagi
menempati posisi penting dan strategis. Ikatan Remaja Masjid (IRM) Darussalam
Desa Karyamukti Kecamatan Panyingkiran,
Jurnal PARAHITA ABDIMAS Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume I Nomor 2, April 2020,
89
Halaman 85- 94
Kabupaten Majalengka dapat dilaksanakan dengan karakteristik organisasi remaja.
dengan baik sesuai jadwal. Keberhasilan Secara operasional, prinsip pembagian tugas
pelaksanaan kegiatan berjalan lancar berkat belum relevan dengan struktur organisasi,
dukungan tokoh masyarakat dan pengurus masih terdapat tumpang tindih dalam hal
DKM Masjid naon serta kesungguhan mengarahkan instruksi dan tanggung jawab
pengurus dan anggota IRM Darussalam. sehingga mengurangi kualitas komunikasi
dan koordinasi yang berdampak pada
Dari hasil observasi dan wawancara
integritas.
dengan pihak terkait, kondisi organisasi
Ikatan Remaja Masjid (IRM) Darussalam Dampak dari kondisi demikian, ketua
Desa Karyamukti Kecamatan Panyingkiran, IRM sebagai manajer belum mampu
Kabupaten Majalengka ditemukan beberapa merancang perencanaan dengan baik dan
permasalahan yang memerlukan perbaikan. akurat, belum mampu mendistribusikan
Dilihat dari segi aktivitas, organisasi IRM peran secara proporsional, menghadapi
telah menunjukkan eksistensinya dengan kesulitan dalam pelaksanaan program
memiliki peran sebagai sarana da’wah, baik terutama berkaitan dengan biaya, belum
untuk masyarakat umum maupun para mampu menjalankan fungsi pengawasan dan
remaja. Pada saat-saat tertentu, terutama evaluasi secara akurat. Maka, berdampak
berkaitan dengan hari-hari besar keagamaan juga kepada kualitas laporan pertanggung-
dan momen-monen penting seperti bulan jawaban kepengurusan.
ramadhan dan idain, Ikatan Remaja Masjid
Sesuai dengan tujuan kegiatan PKM,
Darussalam selalu tampil, baik dalam
kelemahan-kelemahan yang teridentifikasi
aktivitas secara khusus keremajaan, maupun
dicari solusi sebagai tindakan pemecahan
berbaur dengan aktivitas masyarakat umum
masalah dengan dilakukan perbaikan-
lainnya. Tetapi, dari segi penataan organisasi
perbaikan melalui workshop tentang
masih terdapat kelemahan, antara lain:
organisasi dan kepemimpinan. Untuk
1. Identitas organisasi yang kurang mengetahui hasilnya, baik proses maupun
memadai, papan nama terlalu kecil, hasil yang ditunjukkan dengan kadar daya
sekretariat kurang memadai, serap peserta, dilakukan evaluasi sehingga
kelengkapan administrasi seperti logo, diperoleh hasil secara kuantitatif dan
stempel, kop surat, amplop, dan penataan kualitatif sebagai berikut.
surat menyurat belum tertata dengan
1. Hasil Kegiatan Secara Kuantitatif
baik.
Hasil kegiatan pengabdian kepada
2. Struktur organisasi belum mencerminkan
masyarakat secara kuantitatif didasarkan
alur yang layak, baik organigram maupun
atas hasil evaluasi melalui penyebaran
pengisian formasi (penempatan orang)
angkat sehingga datanya bersifat kuantitatif,
yang masih perlu diperbaiki. Sebagian
terdiri atas dua jenis evaluasi, yaitu
besar pengurus, belum memahami
pelaksanaan PKM dan pelaksanaan
tupoksinya, sehingga peran-peran
workshop sebagai berikut.
organisasional masih didominasi ketua.
a. Evaluasi Pelaksanaan PKM.
3. Dokumen-dokumen inti, seperti
Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Evaluasi terhadap proses pelaksanaan
Tangga sudah ada, tetapi masih pengabdian kepada masyarakat (PKM),
diperlukan perbaikan. Sebagian besar dilakukan untuk mengetahui kualitas proses,
anggota, belum memahami makna dan apakah berjalan dengan lancar atau
fungsi AD/ART. sebaliknya, juga untuk mengetahui sejauh
mana manfaat kegiatan yang dirasakan oleh
Dari segi kepemimpinan, ketua belum
mitra sehingga dapat diperkirakan dampak
memahami perbedaan hakikat ketua dan
yang ditimbjulkannya.. Teknik yang
kepala, sehingga berpengaruh terhadap
digunakan adalah penyebaran angket
mekanisme pengambilan keputusan.
kepada semua pengurus dan anggota IRM,
Dampak lebih jauh, gaya kepemimpinan pun
kemudian diolah dan dianalisis, hasilnya
belum mencerminkan gaya yang cocok
sebagai berikut:
Jurnal PARAHITA ABDIMAS Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume I Nomor 2, April 2020,
90
Halaman 85- 94
Tabel 2. Hasil Evaluasi Pelaksanaan Dari data yang tertera pada tabel 3,
Skor
diketahui bahwa dari 56 peserta workshop,
No. Aspek Penilaian Kriteria yang memilih alternatif jawaban sangat
(%)
1 Prosedur kegiatan 86 Sangat setuju (SS) sebesar 26,77%, memilih
PKM Baik alternatif jawaban setuju (S) sebesar
2 Relevasi topik dengan 90 Sangat 65,37%, memilih alternatif jawaban ragu-
kebutuhan mitra Baik ragu (RR) sebesar 6,43%, memilih alternatif
3 Dukungan mitra dan 85 Baik jawaban tidak setuju (TS) sebesar 1,43%,
tokoh masyarakat dan tidak ada yang memilih alternatif
4 Manfaat kegiatan yang 96 Sangat jawaban sangat tidak setuju (STS). Dengan
dirasakan mitra Baik demikian, terlihat dengan jelas bahwa
Jumlah 357
sebagain besar responden memberikan
Rata-rata 89,25 Sangat
respon positif terhadap workshop organisasi
Baik
Hasil PKM 2020, data diolah.
dan kepemimpinan. Kalaupun terdapat
6,43% yang ragu-ragu dalam menentukan
Dari data yang tertera pada tabel 2, pilihan masih termasuk wajar, dan tidak
terlihat bahwa tanggapan mitra terhadap akan mengurangi kualitas kegiatan yang
aspek-aspek pelaksanaan PKM rata-rata telah dilakukan.
sangat baik, aspek manfaat kegiatan
Untuk lebih jelasnya, sebaran
memperoleh skor paling tinggi, sampai
alternatif jawaban responden tentang hasil
96,00% masuk kategori sangat baik. Artinya,
workshop organisasi dan kepemimpinan
hasil evaluasi kegiatan PKM secara umum
peneliti sajikan dalam bentuk grafik di
terlaksana dengan sangat baik.
bawah ini.
b. Evaluasi Pelaksanaan Workshop
Sebaran Alternatif Jawaban
Evaluasi terhadap pelaksanaan
workshop dilakukan untuk mengetahui 80.00%
kualitas pelaksanaan kegiatan sebagai upaya 60.00%
untuk meningkatkan organisasi dan 40.00%
kepemimpinan Ikatan Remaja Masjid (IRM) 20.00%
Darussalam Desa Karyamukti Kecamatan 0.00%
Panyingkiran, Kabupaten Majalengka.
Teknik evaluasi yang digunakan adalah
Sangat Setuju Setuju
penyebaran angket kepada semua pengurus
dan anggota IRM, dengan mengajukan Ragu-ragu Tidak Setuju
pernyataan dan disediakan lima alternatif Sangat Tidak Setuju
jawaban, yaitu Sangat Setuju, Setuju, Ragu-
ragu, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju. Gambar 1. Grafik daya Serap Peserta
Pernyataan merupakan penjabaran dari Workshop
aspek-aspek terkait pelaksanaan workshop.
Kemudian jawabannya diolah dan dianalisis, Dari data yang tertera pada gambar 1,
hasilnya sebagai berikut. walaupun tidak semua responden memilih
alternatif jawaban sangat setuju (SS) dan
Tabel 3. Hasil Angket Daya Serap setuju (S), tetapi sebagian besar memberikan
Peserta Workshp
respon positif karena dari frekuensi jawaban
N Alternatif Jawaban F % sebanyak 560 butir, sebanyak 516 menjawab
56 Sangat Setuju 150 26,77 sangat setuju dan setuju dalam arti tujuan
Setuju 366 65,37 pengabdian kepada masyarakat melalui
Ragu-ragu 36 6,43 workshop organisasi dan kepemimpinan bagi
Tidak Setuju 8 1,43 pengurus dan anggota Ikatan Remaja Masjid
Sangat Tidak Setuju 0 0 (IRM) Darussalam dalam rangka pembinaan
560 100 umat, khususnya remaja muslim melalui
Sumber: Hasil PKM, 2020 workshop tercapai dengan baik.

Jurnal PARAHITA ABDIMAS Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume I Nomor 2, April 2020,
91
Halaman 85- 94
2. Hasil Kegiatan Secara Kualilatif
Hasil kegiatan secara kualitatif dilihat 3) Merencanakan akan melakukan
dari proses dan produk yang diperoleh mitra perubahan terhadap penempatan
setelah mengikuti kegiatan. Sesuai dengan personal sesuai bidang keahlian
masalah yang teridentifikasi, hasil kegiatan dilengkapi dengan penunjukan
ditunjukan dengan hal-hal sebagai berikut. koordinator yang secara proporsional.
a. Peserta workshop memahami pentingnya Hal ini sesuai dengan teori yang
identitas organisasi dan antusias untuk dikemukakan Manullang (2002), bahwa
melengkapi dan memahami maknanya. koordinator dari setiap bagian adalah
Setelah mengikuti worskhop pengurus orang yang memusatkan perhatiannya
dan anggota IRM Darussalam sepakat kepada bagian itu saja dan akibatnya dari
untuk melakukan perbaikan dan mereka diharapkan adanya keahlian yang
penyempurnaan papan nama dengan mendalam berkenaan dengan tugas
ukuran 40 cm x 120 cm, latar belakang masing-masing; 4) Membuat deskripsi
warna hijau muda dilengkapi logo; sesuai dengan tugas masing-masing
Mengajukan permohonan kepada Ketua bidang sebagaimana disarankan para ahli
DKM Masjid Darussalam agar diusahakan bahwa diperlukan pengaturan yang dapat
tempat dengan ukuran yang memadai menetapkan berbagai hal, bukan hanya
dilengkapi penerangan yang cukup; berkaitan dengan tempat dan waktu
Membuat logo yang merepresentasikan pelaksanaan kegiatan yang akan
visi-misi IRM; Membuat stempel yang diselenggarakan, tetapi juga mencakup
praktis; merancang kop surat dan amplop tata krama yang harus ditaati oleh setiap
surat yang memiliki identitas organisasi. orang yang tergabung dalam organisasi
ketika berinteraksi dengan orang lain,
b. Dilakukan revisi terhadap struktur
baik dalam bidang tertentu maupun antar
organisasi yang telah ada, dengan langkah
sebagai berikut: 1) Memahami tugas dan
bidang atau kelompok kerja yang ada
fungsi Ikatan Remaja Masjid untuk (Siagian, 2005); 5) Menyusun skema
memperkirakan dinamika kerja sesuai mekanisme kerja organisasi.
dengan visi-misi, dikaitkan dengan c. Pendalaman makna yang terkandung
kebutuhan jumlah pengurus sesuai dalam dokumen inti, yaitu Anggaran
dengan bidang-bidang yang akan digarap. Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
Terdiri atas: pelindung, penasihat, Dengan cara ini, pengurus dan anggota
pembina, ketua, sekretaris, bendahara, mengetahui dan memahami, bahwa
bidang da’wah dan syi’ar Islam, bidang segala sesuatu yang berkaitan dengan
pendidikan dan pelatihan, bidang humas aktivitas organisasi harus berpedoman
dan komunikasi, bidang kewirausahaan; kepada dokumen tersebut. Terutama
2) Membuat desain struktur organisasi dalam memahami legalitas dan
bebagai berikut: keabsahan pengambilan keputusan dan
pelaksanaan keputusan, dan hal-hal lain
Pelindung yang erat kaitannya dengan status
kepengurusan dan keanggotaan.

Penasehat Ketua Pembina d. Dilakukan penataan bidang administrasi,


terutama administrasi dalam arti sempit
terkait dengan ketatausahaan. Secara
Sekretaris Bendahara spesifik, dalam workshop ini dilakukan
pemantapan terhadap penggunaan : 1)
Buku Agenda (Notula Rapat), yang sangat
Bidang Bidang Bidang Bidang diperlukan untuk mencatat jalannya
rapat beserta kesimpulan atau
ANGGOTA kesepakatan dalam rapat. Secara detail
ditekankan pada akurasi pencatatan jenis
rapat, hari, tanggal, waktu, tempat, dan
Gambar 2. Struktor Organisasi
informasi penting lainnya. Juga
Jurnal PARAHITA ABDIMAS Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume I Nomor 2, April 2020,
92
Halaman 85- 94
ditekankan agar pimpinan rapat mupakat. Dalam hal tindakan, harus
menandatangani agenda rapat yang baru berpedoman kepada perencanaan,
saja dilakukan; 2) Buku Daftar Hadir, sehingga diperlukan rencana kerja yang
penting untuk memantau keaktifan telah disepakati bersama. Dengan
anggota dalam organisasi, terdiri atas dua demikian, pola kepemimpinan ketua
jenis daftar hadir, yaitu daftar hadir rutin harus mampu memadukan semua unsur
untuk kegiatan organisasi secara umum, yang berbeda fungsi melalui komunikasi
dan daftar hadir pada rapat tertentu. dan koordinasi sehingga semua bekerja
Fungsi lain dari daftar hadir rapat adalah secara sinergi. Hal lain yang ditekankan
untuk memastikan bahwa kesepakatan dalam workshop, semua gerak-langkah
yang dibuat didukung kehadiran anggota ketua harus sinergi dengan mekanisme
yang memenuhi kuorum sehingga kerja yang berlaku, memperhatikan
terjamin keabsahannya; 3) Buku prinsip pembagian tugas dan job
keuangan, dibuat untuk memantau description serta selalu menekankan azas
keberadaan keuangan, baik dari segi demokrasi.
penerimaan, penggunaan, dan
f. Sesuai dengan sifat dan karateristik
pertanggung jawaban. Selain buku,
organisasi IRM yang bernuansa ajaran
diperkuat juga dengan pemahaman
Islam, anggota dan pengurus dibekali juga
tentang pentingnya mekanisme
dengan pemahaman tentang
penggunaan uang, diatur sedemikian
kepemimpinan Islam yang digali dari
rupa dengan aturan baku keuangan serta
akhlak Nabi Muhammad saw sebagai
pencatatan yang akurat disertai bukti-
pemimpin umat Islam. Dengan demikian,
bukti pengeluaran yang benar; 4) Buku
acuan perilaku mengacu kepada
agenda kegiatan, berguna untuk mencatat
kepemimpinan Nabi Muhammad saw,
atau mengarsipkan (merekam) kegiatan
sebagaimana firman Allah dalam QS Al-
yang akan dan telah dilakukan.
Ahzab ayat (33):21 yang artinya
Pencatatan kegiatan harus lengkap
“Sesungguhnya telah ada pada (diri)
dengan catatan jenis kegiatan waktu
Rasulullah itu suri teladan yang baik
kegiatan, tempat kegiatan, uraian
bagimu...”. Secara teoretis, peserta
kegiatan, penanggungjawab kegiatan,
workshop diajak menghayati dan
serta jenis laporan yang diperlukan.
menggali makna kepemimpinan Islam
e. Memantapkan kepemimpinan, informasi dari praktek solat berjamaah. Dari hasil
disampaikan kepada semua peserta penghayatan, diperoleh makna tentang
workshop. Upaya menciptakan adanya hak dan kewajiban antara
kepemimpinan yang cocok dengan pemimpin dan yang dipimpan; Terdapat
karakteristik organisasi Ikatan Remaja persyaratan ketat bagi saorang pemimpin
Masjid, dijelaskan terlebih dahulu tentang agar terpilih orang yang layak dijadikan
perbedaan makna penyebutan kepala dan panutan (teladan); Imam (pemimpin)
ketua. Dalam organisasi IRM, memiliki posisi terhormat, semua ma’mun
nomenklatur yang baku adalah ketua, (pihak yang dipimpin) secara bersama-
maknanya terletak pada kewenangan dan sama akan mentaati imam atas dasar
tanggungjawab. Ketua tidak memiliki kesadaran diri, namun ketika imam lupa,
kewenangan mutlak secara personal, keliru, salah, atau bahkan batal terdapat
karena ketua merupakan representasi mekanisme logis dan etis untuk
dari kehendak anggota. Dengan kata lain, mengkritisi dan mengganti; Terdapat
keputusan yang diambil pada hakikatnya pesan moral mulia, di mana ketika
merupakan kesepakatan anggota, terdapat seorang imam yang mundur
sehingga ucapan dan tindakan ketua akan karena batal, dengan sadar dan ikhlas
berdampak pada kewenangan dan kembali ke barisan ma’mum dan bersedia
tanggungjawab semua anggota.; Dengan mengikuti imam pengganti.
demikian, konsekuensinya proses
Dengan demikian, adanya kegiatan
pengambilan keputusan harus bernuansa
pengabdian kepada masyarakat melalui
demokratis melalui musyawarah
workshop organisasi dan kepemimpinan bagi
Jurnal PARAHITA ABDIMAS Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume I Nomor 2, April 2020,
93
Halaman 85- 94
pengurus dan anggota Ikatan Remaja Masjid Gazalba, Sidi. (1983). Masjid Pusat Ibadat dan
Darussalam Desa Karyamukti Kecamatan Kebudayaan Islam. Jakarta: Pustaka al-
Panyingkiran, Kabupaten Majalengka Husna.
diharapkan dapat memberikan manfaat
Manullang, M. (2002). Dasar-Dasar
dalam upaya meningkatkan peran dan fungsi
Manajemen, Yogyakarta: Gadjah Mada
Ikatan Remaja Masjid dalam membina umat
University Press.
muslim, khususnya di kalangan para remaja.
Murodi. (2013). Dakwah Islam dan
SIMPULAN Tantangan Masyarakat Quraisy: Kajian
Pelaksanaan workshop tentang Sejarah Dakwah pada Masa Rasulullah
organisasi dan kepemimpinan telah berhasil saw.., Jakarta: Kencana Prenada Media
meningkatkan pengetahuan, pemahaman, Group
wawasan, dan keterampilan pengurus dan Ndraha, Taliziduhu, (2003). Teori Budaya
anggota Ikatan Remaja Masjid (IRM) Organisasi, Cetakan Pertama, Jakarta:
Darussalam Desa Karyamukti Kecamatan PT. Rineka Cipta
Panyingkiran, Kabupaten Majalengka. Hal
tersebut berdampak pada penguatan rasa Puteh, M. Jakfar. (2006). Dakwah di Era
percaya diri jajaran pengurus dan anggota Globalisasi (Strategi Menghadapi
untuk menjalankan organisasi agar mampu Perubahan Sosial), Yogyakarta: AK
mencapai tujuannya dalam membina umat Group
Islam, khususnya kalangan remaja. Robbins, Stephen. (1994). Perilaku
Dari kegiatan workshop peningkatan Organisasi, Alih Bahasa Tim Indes,
pengetahuan, pemahaman, wawasan, dan Jakarta: PT Indeks Dramedia.
keterampilan tersebut dapat memadukan Siswanto, (2005), Panduan Praktis
tatanan organisasi yang baik dengan Organisasi Remaja Masjid, Jakarta:
kepemimpinan yang solid dengan integritas Pustaka al-Kautsar
tinggi. Dari segi moral, pengurus dan anggota
IRM Darussalam dibekali dengan Siagian, Sondang P. (2005). Fungsi-Fungsi
pemahaman terhadap kepemimpinan Islam Manajerial, Jakarta: Bumi Aksara.
sebagaimana yang dicontohkan Rosululloh Tejomukti, Ratna Ajeng. (2014). 23 Mei.
saw. “Menghidupkan Masjid”, REPUBLIKA,
2.
DAFTAR PUSTAKA
), Manajemen Dakwah
Aslati, Silawati, Sehani, Nuryanti (2018) Ikatan Remaja Masjid Baiturrohman
Pemberdayaan Remaja Berbasis (Irmaba) di Desa Pucakwangi
Masjid (Studi Terhadap Remaja Masjid Kecamatan Pucakwangi Kabupaten
di Labuh Baru Barat), Jurnal Pati, Jurnal TADBIR, 1 (2), 1-21.
Masyarakat Madani, 3 (2), 1-11.
Bahresiy, Salim, (1989), Terjemahan Hadits
Bukhari, Bandung: Al-ma'arif

BIOGRAFI PENULIS

Yeti Kuswati, Lektor. Dosen pada Program Studi Administrasi Publik (AP), Fakultas
Ilmu Sosial dan Politik Universitas Majalengka. Mengampu mata kuliah Kebijakan
Publik, Teori Organisasi, Teknologi Administrasi, dan Analisis Kebijakan Publik.
Buku yang telah diterbitkan antara lain Kebijakan Publik (2020).
e-mail: yeti.kuswati@yahoo.co.id.

Jurnal PARAHITA ABDIMAS Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume I Nomor 2, April 2020,
94
Halaman 85- 94

You might also like