You are on page 1of 14

Tadbir Muwahhid ISSN 2579-4876 e-ISSN 2579-3470 Volume 1 Nomor 2, Oktober 2017 129

IMPLEMENTASI MANAJEMEN ORGANISASI “HISADA” SEBAGAI WADAH


KEPEMIMPINAN SANTRI

IMPLEMENTATION OF “HISADA” ORGANIZATIONAL MANAGEMENT AS A OF


STUDENT’S LEADERSHIP FACILITATOR
A Kholik1a dan RS Suharyati1
1 Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Djuanda Bogor, Jl. Tol Ciawi No. 1 Kotak Pos 35 Ciawi Bogor 16720
a Korespondensi: Abdul Kholik, Email: abdul.kholik@unida.ac.id

(Diterima: 20-08-2017; Ditelaah: 20-08-2017; Disetujui: 24-09-2017)

ABSTRACT
Association of Santri Darul Ulum or usually called as HISADA, has a strategic role in the
continuity of education process at Daarul Uluum School. As an internal school organization,
HISADA is required to be a facilitator in growing the soul of santri leadership which is known
as one of the school goals. Therefore, implementation of HISADA organizational management
becomes very important in achieving one of the school goals to be more effective and
efficient. The purpose of this study was to describe HISADA management functions related to
planning, organizing, implementing and monitoring. Data were collected through
observation, interviews, and documentation. The study used a qualitative approach with
case study method. The validity of the data used a credibility test conducted by prolonging
the time of research, was increasing research and triangulation of data persistence. The
results of this study is to describe: 1) operational planning conducted for a period of one
year through HISADA work deliberation, 2) organizing carried out through several stages to
enhance HISADA organizational structure, 3) implementation of HISADA’s program goes well
even though there are some obstacles to be minimized, 4) supervision form conducted by the
board of HISADA is both direct and indirect supervision.
Keywords: leadership, management, organization, santri.

ABSTRAK
Organisasi HISADA (Himpunan Santri Daarul Uluum), memililki peran strategis dalam
keberlangsungan proses pendidikan di sekolah Daarul Uluum. Sebagai sebuah organisasi di
lingkungan sekolah, HISADA dituntut untuk bisa menjadi wadah dalam menumbuhkan jiwa
kepemimpinan santri yang merupakan salah satu tujuan sekolah. Oleh sebab itu,
pelaksanaan manajemen organisasi HISADA menjadi sangat penting dalam pencapaian salah
satu tujuan sekolah yang lebih efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan fungsi manajemen organisasi HISADA terkait perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Data yang dikumpulkan melalui observasi,
wawancara, dan studi dokumentasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan metode studi kasus. Validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakn uji kredibilitas yang dilakukan dengan memperpanjang waktu
penelitian, meningkatkan ketekunan peneliti dan triangulasi data. Hasil penelitian ini
menggambarkan bagaimana fungsi-fungsi manajemen organisasi HISADA yang terdiri dari:
1) perencanaan operasional yang dilakukan untuk jangka waktu satu tahun melalui
musyawarah kerja HISADA sebagai langkah awal dari bentuk wadah kepemimpinan santri;
2) pengorganisasian dilakukan melalui beberapa tahapan hingga menghasilkan struktur
130 Kholik dan Suharyati Implementasi manajemen organisasi HISADA

organisasi HISADA dengan susunan personalia dan pembagian tugas yang terbagi ke dalam
delapan bagian pada organisasi HISADA; 3) pelaksanaan dalam organisasi HISADA berjalan
dengan baik melalui beberapa kegiatan yang sudah dirumuskan dalam program kerja pada
setiap bagian organisasi HISADA yang dapat mengasah jiwa kepemimpinan santri meskipun
masih ada hambatan yang dialami; 4) bentuk pengawasan yang dilakukan oleh pengurus
HISADA dalam organisasi HISADA adalah bentuk pengawasan langsung dan tidak langsung.
Pengawasan secara langsung dilakukan ketua dan wakil HISADA kepada pengurus organisasi
dan santri lainnya. Sementara itu, pengawasan tidak langsung dilakukan dengan menunjuk
jasus (mata-mata).
Kata kunci: kepemimpinan, manajemen, organisasi, santri.

Kholik A dan RS Suharyati. 2017. Implementasi manajemen organisasi HISADA sebagai


wadah kepemimpinan santri. Tadbir Muwahhid 1(2): 129-142.

dalam menggerakan santri untuk disiplin


PENDAHULUAN dalam hal sholat berjama’ah di masjid,
Pesantren Modern Daarul Uluum Lido menggunakan bahasa sehari-hari yang
adalah sebuah lembaga pendidikan Islam dipakai para santri yaitu Bahasa Arab dan
berbasis asrama dengan sistem yang Bahasa Inggris, mengurus santri yang sakit,
modern. Jumlah santri di Pesantren Modern menggerakan santri untuk berolahraga pada
Daarul Uluum Lido adalah 2.260 santri hari ahad, mengadakan pengabsenan santri
(dokumen sekretariat pesantren tahun setiap malam, menyiapkan peralatan dalam
ajaran 2016-2017). Sehingga dengan jumlah setiap acara HISADA, dan menggerakkan
tersebut, kyai selaku pimpinan pesantren santri untuk mengikuti kegiatan pramuka.
membutuhkan tenaga khusus untuk Selain membuat program kerja, pengurus
melakukan pengawasan terhadap santri. HISADA membuat peraturan untuk melatih
Pimpinan pesantren kemudian membentuk kedisiplinan para anggota.
sebuah organisasi santri yang dinamakan Beberapa pengurus HISADA masih ada
HISADA (Himpunan Santri Daarul Uluum). yang sulit untuk melaksanakan program
HISADA adalah organisasi resmi yang kerja dan peraturan yang telah disepakati
ditetapkan pesantren sebagai wadah bersama. Hal tersebut dilihat dari masih
organisasi tertinggi dan sah keberadaannya ditemukan pengurus HISADA yang
di TMI (Tarbiyatul Mu’allimin Al-Islamiyyah) melanggar program kerja dan peraturan
Pesantren Modern Daarul Uluum Lido. yang telah disepakati bersama, seperti
Organisasi HISADA merupakan sebuah merokok, keluar pesantren tanpa izin dan
media latihan dalam berorganisasi, baik membawa alat elektronik. Seharusnya,
sebagai anggota maupun pengurus. Media pengurus HISADA menjadi figur dan contoh
latihan para santri untuk menjadi seorang yang baik bagi para santri yang diurusnya.
pemimpin di masa depan yang amanah dan Apalagi pengurus HISADA berperan dalam
bertanggung jawab. HISADA merupakan pembuatan program kerja dan peraturan.
ujung tombak pesantren, membantu Hal ini menjadi permasalahan dalam
pimpinan pesantren untuk memobilisasi mengurus para santri. Masalah lain yang
semua kegiatan santri di pesantren. menjadi penghambat adalah kurangnya
Secara umum program kerja HISADA koordinasi yang baik antara sesama bagian
adalah membantu pimpinan pesantren dalam HISADA, sarana dan prasarana yang
Tadbir Muwahhid p-ISSN 2579-4876 e-ISSN 2579-3470 Volume 1 Nomor 1, April 2017 131

kurang mendukung terlaksananya program MATERI DAN METODE


kerja para pengurus HISADA. Kurangnya
dukungan dari beberapa wali santri atas Materi
program kerja HISADA dan peraturan yang
Hakikat Manajemen Organisasi
telah ditetapkan menjadi salah satu faktor
penghambat terlaksananya program kerja Menurut George R. Terry yang dikutip oleh
pengurus HISADA. Silalahi (2011) menyatakan bahwa
manajemen adalah sebagai suatu proses
Untuk menjalankan sebuah organisasi
khas yang terdiri atas tindakan-tindakan
yang baik, manajemen organisasi sangat
perencanaan, pengorganisasian,
dibutuhkan. Manajemen sebagai suatu
penggerakan, pengendalian yang dilakukan
proses khas yang terdiri atas tindakan-
untuk menentukan serta mencapai sasaran
tindakan perencanaan, pengorganisasian,
yang telah ditentukan melalui pemanfaatan
penggerakan, pengendalian yang dilakukan
sumber daya manusia dan sumber daya
untuk menentukan serta mencapai sasaran
lainnya. Dari pendapat tersebut dapat
yang telah ditentukan melalui pemanfaatan
ditarik kesimpulan bahwa manajemen
sumber daya manusia dan sumber daya
adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang
lainnya (Silalahi 2011).
membahas tentang teknik atau cara
Organisasi merupakan suatu kelompok mengatur suatu perusahaan atau lembaga
manusia yang berinteraksi melakukan yang memanfaatkan sumber daya manusia
berbagai kegiatan secara koordinasi untuk dengan mengoptimalkan fungsi manajemen
mencapai tujuan, dimana pada dasarnya berupa perencanaan, pengorganisasian,
bahwa individu tidak dapat mencapai tujuan penggerakan, pengarahan dan pengawasan
secara sendiri-sendiri. Secara umum demi tercapainya tujuan bersama.
organisasi dapat diartikan sebagai
Hakikat manajemen di dalam Al-Qur’an
pembentukan sebuah struktur.
memiliki kata at-tadbir yang bermakna
Menempatkan beberapa orang atau
(pengaturan) (Ramayulis 2008). Kata
kelompok dalam suatu struktur organisasi
tersebut merupakan derivasi dari kata
dengan tugas dan fungsi berdasarkan
dabbara (mengatur) yang banyak terdapat
bidang dan kemampuannya (Priyono 2007).
dalam Al-Qur’an Surat As-Sajdah ayat 5:
Pemikiran perlunya manajemen organisasi
yang baik dalam organisasi HISADA
dipandang sebagai sebuah kebutuhan
‫ض ث ُ َّم يَ أع ُر ُج ِّإلَ أي ِّه فِّي‬ ِّ ‫اء إِّلَى أاْل َ أر‬ َّ ‫يُدَبِّ ُر أاْل َ أم َر ِّمنَ ال‬
ِّ ‫س َم‬
pengurus HISADA untuk mengurus jumlah َ‫سنَ ٍة ِّم َّما تَعُدُّون‬
َ ‫ف‬ َ ‫ارهُ أ َ أل‬
ُ َ‫يَ أو ٍم َكانَ ِّم أقد‬
santri yang banyak dan menghadapi Artinya: “Dia mengatur urusan dari langit ke
berbagai permasalahan dalam bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-
kepengurusan HISADA. Sebuah manajemen Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah
dalam organisasi HISADA memiliki peran seribu tahun menurut perhitunganmu”
penting agar kegiatan santri dapat berjalan (Kementrian Agama, Al- Qur’an dan
secara efektif. Terjemahan An-Nafi’ 2016).
132 Kholik dan Suharyati Implementasi manajemen organisasi HISADA

Berdasarkan ayat tersebut dapat terlihat Manajemen organisasi menjadi hal penting
bahwa Allah SWT merupakan pengatur dalam menerapkan strategi yang telah
alam semesta. Allah sebagai manager dalam ditentukan. Manajemen organisasi yang baik
penciptaan alam semesta beserta isinya. apabila dapat mengoptimalkan sumber daya
Namun Allah memerintahkan manusia yang dimiliki organisasi melalui
sebagai khalifah di muka bumi untuk perencanaan, pengorganisasian,
mengatur dan menjaga alam yang sudah pelaksanaan dan pengawasan.
Allah ciptakan. Fungsi-fungsi manajemen organisasi
Salah satu yang dikelola dalam merupakan elemen penting dalam suatu
manajemen adalah sebuah organisasi. Baik manajemen organisasi. Fungsi manajemen
organisasi yang lingkupnya besar maupun menjadi acuan pada sebuah organisasi
kecil. Di dalam suatu organisasi manajemen dalam melaksanakan tugas organisasi
merupakan unsur penting sebagai acuan tersebut. Fungsi manajemen organisasi pada
untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut dasarnya sama dengan fungsi manajemen
Jhon R. Schermerhom, Jr. (Silalahi 2011) pada umumnya. Menurut Terry (Marno dkk,
bahwa organisasi diartikan sebagai an 2008) fungsi manajemen terdiri atas:
organization is collection of people working planning, organizing, actuating, dan
together to achieve a common person controlling, fungsi manajemen tersebut
(sekumpulan orang yang bekerjasama berupa perencanaan, pengorganisasian,
untuk mencapai tujuan bersama). Jadi, pengarahan, dan pengawasan. Sedangkan
organisasi adalah kumpulan dari beberapa Henry Fayol (Badruddin, 2014) menyatakan
orang yang melakukan suatu pekerjaan, bahwa fungsi manajemen adalah planning,
dikerjakan secara bersama-sama dan organizing, commanding, coordinating, and
memiliki tujuan bersama. Tidak jauh controlling.
berbeda dengan Silalahi, Usman (2014) Berdasarkan kedua pendapat ahli
memberikan definisi bahwa organisasi tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi
adalah proses kerjasama dua orang atau manajemen organisasi adalah sebagai
lebih untuk mencapai tujuan bersama berikut:
secara efektif dan efisien. 1. Perencanaan
Manajemen organisasi adalah proses
Menurut James F. Stoner dan R. Edward
mengelola organisasi agar dapat mencapai
Freeman yang dikutip oleh Silalahi (2011),
tujuan. Pengelolaan yang dilakukan dengan bahwa perencanaan adalah: planning is the
membuat orang bekerjasama pada satu process of establishing goals and suitable
wadah yang sama. Proses manajemen untuk courses of action for achieving those goals.
organisasi bukanlah sebuah proses yang Artinya sebuah perencanaan merupakan
mudah. Proses mencapai tujuan tidak bisa kegiatan yang dilakukan oleh sebuah
asal-asalan, selain harus memastikan tujuan kelompok dalam mempersiapkan hal yang
utama tercapai, proses tersebut juga harus akan dilakukan pada kurun waktu tertentu
mempertimbangkan dua aspek penting, untuk mencapai suatu tujuan.
yaitu keefektifitasan dan keefisienan dari
2. Pengorganisasian.
proses pencapaian tersebut. Manajemen
organisasi merupakan proses lanjutan Pengorganisasian yaitu proses
setelah proses penentuan strategi untuk penyusunan struktur organisasi yang sesuai
mencapai visi dan misi organisasi. dengan tujuan organisasi, sumber daya-
Tadbir Muwahhid p-ISSN 2579-4876 e-ISSN 2579-3470 Volume 1 Nomor 1, April 2017 133

sumber daya yang dimilikinya, dan diberikan oleh pemimpin mereka.” Menurut
lingkungan yang melingkupinya (Handoko, pengertian tersebut kepemimpinan adalah
2015). kemampuan yang dimiliki oleh pemimpin
3. Pelaksanaan dalam memberikan arahan berupa tugas
dan pembagian kerja kepada para anggota
Menurut Badruddin (2014) pelaksanaan
agar mau bekerjasama untuk mencapai
adalah suatu tindakan dari sebuah rencana
tujuan.
yang sudah disusun secara matang dan
terperinci. Pelaksanaan dalam manajemen Kata santri menurut Kamus Besar Bahasa
lebih dikenal dengan bahasa implementasi Indonesia adalah orang yang mendalami
program. Senada dengan apa yang pengajiannya dalam agama Islam dengan
disamapikan Badruddin, Zenju (2008) berguru ke tempat yang jauh seperti
memberikan definisi bahwa pelaksanaan pesantren (Depdiknas, 2015). Berdasarkan
atau actuating adalah pemberian dorongan pengertian tersebut santri merupakan
semangat dan penjurusan aktivitas orang yang pergi merantau dalam rangka
bawahan agar menuju tujuan yang memperdalam ajaran agama Islam ke suatu
dikehendaki dan rencana yang telah tempat yang dinamakan pesantren.
ditetapkan. Kata santri berasal dari kata cantrik
4. Pengendalian (bahasa Sansekerta, atau mungkin Jawa)
yang berarti orang yang selalu mengikuti
Gareth R. Jones dan Jennifer M. George yang
guru, yang kemudian dikembangkan oleh
dikutip Silalahi (2011) mengatakan:
Perguruan Taman Siswa dalam sistem
“Controlling is the process whereby
asrama yang disebut Pawiyatan (Rohadi
managers monitor and regulate how
dkk, 2008). Istilah santri hanya terdapat di
efficiently and effectively an organization
pesantren sebagai pengenjawatahan adanya
and its members are performing the
peserta didik yang haus akan ilmu
activities necessary to ac
pengetahuan yang dimiliki oleh seorang
hieveorganizational goals.”
kyai yang memimpin sebuah pesantren
Maksud dari pernyataan tersebut bahwa
(Bahri, 2001). Berdasarkan pengertian
pengendalian merupakan proses memonitor
tersebut santri merupakan peserta didik
dan mengatur sejauh mana kefektifan dan
yang menuntut ilmu pengetahuan yang
keefisienan sebuah pekerjaan yang berada
diberikan oleh seorang kyai yang menjadi
dalam suatu organisasi dan kemampuan
pemimpin dari sebuah pesantren.
anggota dalam melaksanakan tugas untuk
Dari berbagai definisi mengenai
mencapai tujuan organisasi.
kepemimpinan dan santri di atas, penulis
Hakikat Kepemimpinan Santri dalam hal ini menyimpulkan bahwa
kepemimpinan santri adalah kemampuan
Kepemimpinan dalam Bahasa Indonesia
seorang santri untuk mengajak para anggota
merupakan asal kata dari pemimpin yang
dalam suatu organisasi santri untuk
diberi imbuhan ke-an. G.R. Terry (Silalahi,
melaksanakan tugas dan fungsi dari
2011) mengungkapkan bahwa
organisasi tersebut. Kepemimpinan santri
kepemimpinan adalah “Kemampuan
adalah proses mempengaruhi dan memberi
mengarahkan pengikut-pengikutnya untuk
contoh yang baik kepada pengurus
bekerja sama dengan kepercayaan
organisasi dan anggota, baik sikap maupun
serta tekun mengerjakan tugas-tugas yang
perkataan
134 Kholik dan Suharyati Implementasi manajemen organisasi HISADA

Hakikat Organisasi HISADA sebagai asrama, klub-klub keterampilan dan klub


Organisasi Santri bahasa.
Organisasi santri dengan berbagai kegiatan Selain itu, OSDN adalah organisasi santri
ekstrakulikulernya akan berfungsi sebagai yang dibentuk oleh Pondok Pesantren
wahana berlatih di bidang keorganisasian, Daarunnajah. Penentuan siapa yang berhak
kepemimpinan, dan keterampilan. Dengan maju untuk mencalonkan diri sebagai ketua
terbiasa berorganisasi, berlatih, dan adalah berdasarkan proses evaluasi santri
memecahkan masalah ketika waktu muda, dengan rekor terbaik selama 5 tahun
maka para santri memiliki kemampuan sebelumnya. OSDN memiliki 17 bagian yang
dalam menghadapi berbagai persoalan yang menunjang kedisiplinan santri, yaitu, bagian
lebih besar, ketika telah berada di tengah sekretaris dan bendahara pusat, olahraga,
masyarakat. pengajaran, kebersihan, pertamanan,
Tujuan dibentuknya organisasi santri penerimaan tamu, keputrian, bahasa,
adalah untuk melancarkan kegiatan pondok keamanan, dan dapur.
pesantren, memudahkan kontrol terhadap
Metode
aktivitas santri, meringankan tanggung
jawab pengasuh dan pengurus. Dalam Metode yang digunakan pada penelitian ini
pembentukan organisasi santri perlu adalah metode penelitian studi kasus
adanya prinsip koordinatif, konsulatif, dengan pendekatan kualitatif. Penelitian
partisipatif, kekompakan, dan tanggung kualitatif adalah penelitian yang bermaksud
jawab (MU YAPPI, 2008). untuk memahami fenomena tentang apa
yang dialami oleh subjek penelitian
Setiap pondok pesantren yang jenisnya
misalnya perilaku, presepsi, motivasi,
modern membentuk organisasi santri
tindakan dan lain-lain, secara holistik dan
dengan nama yang berbeda. Pesantren
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-
Modern Daarul Uluum Lido memiliki nama
kata dan bahasa, pada suatu konteks yang
oganisasi santri yaitu HISADA (Himpunan
alamiah dan dengan memanfaatkan
Santri Daarul Uluum). Organisasi HISADA
berbagai metode alamiah (Moleong, 2008).
yang dibentuk oleh Pesantren Modern
Data yang dideskripsikan pada penelitian ini
Daarul Uluum Lido menjadi wadah
adalah fungsi manajemen organisasi
kepemimpinan para santri melalui berbagai
HISADA, mulai dari perencanaan,
macam kegiatan.
pengorganisasian, pelaksanaan dan
Tidak hanya di Pesantren Modern Daarul
pengawasan.
Uluum Lido, pada Pondok Modern Gontor
Penelitian ini dilakukan di Pesantren
juga memiliki organisasi santri yang
Modern Daarul Uluum Lido, terletak di Jl.
dinamakan OPPM (Organisasi Pelajar
HR. Edi Sukma Km 22, desa Ciburuy,
Pondok Modern). Pelaksana OPPM adalah
kecamatan Cigombong, kabupaten Bogor,
santri kelas akhir yang terpilih secara
provinsi Jawa Barat. Waktu penelitian
demokratis dan terpimpin. Kegiatan-
dimulai pada bulan Oktober 2016 sampai
kegiatan santri di dalam pondok diurus oleh
dengan Februari 2017.
20 bagian di bawah OPPM. Organisasi
Pelajar Pondok Modern ini membawahi Sumber data pada penelitian ini terbagi
beberapa organisasi, antara lain: organisasi menjadi dua yaitu, sumber data primer dan
sumber data sekunder. Sumber data primer
adalah Kepala Bidang Pembinaan dan
Tadbir Muwahhid p-ISSN 2579-4876 e-ISSN 2579-3470 Volume 1 Nomor 1, April 2017 135

Pengasuhan Santri, guru yang tergabung kegagalan dalam suatu program kerja yang
dalam Bidang Pembinaan dan Pengasuhan hendak dilaksanakan.
Santri, serta santri yang tergabung dalam Organisasi HISADA adalah salah satu
organisasi HISADA. Sedangkan data bentuk manifestasi lembaga pendidikan
sekunder diambil dari majalah Al-Ma’had Pesantren Modern Daarul Uluum Lido yang
Pesantren Modern Daarul Uluum Lido serta memiliki slogan siap memimpin dan siap
facebook Daarul Uluum Lido. dipimpin. Keberadaan organisasi HISADA
adalah dasar pengurus HISADA untuk
Teknik Pengumpulan Data berorganisasi dan menumbuhkan jiwa
Teknik pengumpulan data pada penelitian kepemimpinan yang menjadi bekal untuk
ini menggunakan teknik observasi, pengurus HISADA ketika terjun ke
wawancara, dan studi dokumentasi masyarakat (hasil wawancara dengan
(Sugiyono, 2016). Observasi yang digunakan Kepala Pembinaan dan Pengasuhan Santri,
adalah observasi partisipasi sedangkan ust Ujang Musa).
wawancara dengan semi terstruktur. Fungsi dan tujuan dibentuknya
Dokumen yang digunakan berupa program organisasi HISADA adalah untuk membantu
kerja HISADA dan foto-foto kegiatan pimpinan pesantren dan asatidz untuk
organisasi HISADA. menegakkan disiplin para santri dari
berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari
Teknik Analisis Data
santri. Untuk mempersiapkan pengurus
Teknik analisis data pada penelitian ini HISADA yang baik, beberapa program
menggunakan model analisis Miles dan disiapkan sebelum pengurus HISADA
Hubarman (Yusuf, 2015). Komponen melaksanakan tugas dan kewajiban. Hasil
analisis berupa reduksi data, pengumpulan wawancara dengan kepala BPPS, Ust Ujang
data, display data dan verifikasi. Musa, kegiatan tersebut adalah Training of
Leadership and Management (TLM). Dalam
Pemeriksaan Keabsahan Data
kegiatan tersebut, pengurus HISADA
Pemeriksaan data dilakukan dengan diberikan materi kepemimpinan dan
kredibilitas, dengan teknis pemeriksaan kegiatan outboand untuk melatih kerjasama
berupa perpanjangan waktu penelitian, tim, ketika nanti mereka menjadi pengurus
ketekunan peneliti dan triangulasi data. HISADA.
Setelah kegiatan tersebut dilakukan,
selanjutnya pengurus HISADA yang terpilih
HASIL DAN PEMBAHASAN sebanyak lima orang melakukan kampanye
Perencanaan dalam Organisasi dan debat kandidat. Guru pembina bagian
HISADA mengajukan beberapa pertanyaan yang
berkaitan dengan organisasi HISADA
Perencanaan adalah langkah awal dalam
dengan disaksikan oleh seluruh santri. Dari
sistem organisasi. Perencanaan merupakan
kegiatan ini-lah santri dapat melihat para
pangkal dari hal yang hendak dikerjakan
calon pemimpin mereka. Setelah melakukan
dalam jangka waktu yang panjang dan
kampanye, selanjutnya pengurus HISADA
membutuhkan pemikiran yang matang. Hal
melaksanakan kegiatan pemilihan umum
ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi
pengurus HISADA.
136 Kholik dan Suharyati Implementasi manajemen organisasi HISADA

Organisasi HISADA menerapkan sistem wawancara dengan ketua HISADA, Syarifah


demokrasi, dari santri, oleh santri, dan Abidiyah).
untuk santri (hasil wawancara dengan Rapat musyawarah kerja ini dibagi
pengurus HISADA, Siti Humaeroh). Sehingga menjadi tiga sesi. Sesi pertama adalah
pemilihan ketua HISADA pun dipilih oleh sidang komisi. Pada sidang komisi tersebut,
santri kelas XI sebagai pengurus HISADA. pengurus HISADA di setiap bagiannya
Sistem pemilihan ketua HISADA murni, adil, mengajukan rencana program kerja untuk
bebas, dan jujur. Sebelum ketua HISADA dimusyawarahkan bersama guru pembina
dipilih oleh teman sepengurusan, calon bagian HISADA. Sesi selanjutnya adalah
ketua HISADA yang jumlahnya lima orang, sidang pleno. Pada sesi ini pengurus
melakukan debat kampanye calon ketua HISADA didampingi kepala BPPS dan guru
HISADA. Dalam hal ini kita bisa melihat pembina bagian memaparkan program
manakah calon yang layak untuk menjadi kerja yang telah disepakati bersama. Setiap
ketua HISADA. Debat kampanye ini ketua bagian maju untuk membacakan
disaksikan oleh seluruh santri Pesantren program kerja bagian terkait. Jika program
Modern Daarul Uluum Lido. Beberapa calon kerja tersebut telah disepakati bersama,
tersebut diberikan pertanyaan seputar maka ketua HISADA mengetuk palu, tanda
organisasi HISADA oleh guru pembina bahwa program kerja tersebut telah
HISADA. Setelah itu para pengurus HISADA disepakati bersama. Sesi terakhir adalah
dilantik oleh pimpinan pesantren dalam sidang paripurna. Para ketua bagian dalam
acara serah terima jabatan dengan organisasi HISADA membacakan hasil
disaksikan oleh seluruh dewan guru dan musyawarah kerja dihadapan pimpinan
santri Pesantren Modern Daarul Uluum pesantren, kepala BPPS, dan guru pembina
Lido. Dalam kegiatan ini pengurus HISADA organisasi HISADA.
membacakan ikrar pengurus HISADA yang Program kerja yang dimusyawarahkan
dipandu oleh pimpinan pesantren dengan oleh pengurus HISADA berjangka waktu
sumpah Al-Qur’an.
satu tahun. Tidak hanya program kerja saja
Untuk melaksanakan program kerja yang dibuat, tetapi pengurus HISADA
selama satu tahun ke depan, pengurus menyusun anggaran yang diperlukan
HISADA melakukan musyawarah kerja yang selama satu tahun ke depan. Hal tersebut
dihadiri oleh kepala Bidang Pembinaan dan dapat dikategorikan sebagai perencanaan
Pengasuhan Santri (BPPS) beserta guru oprasional. Perencanaan yang dilakukan
pembina setiap bagian dalam organisasi untuk kepentingan selama satu tahun ke
HISADA. Waktu yang dibutuhkan dalam depan.
menyusun program kerja adalah satu Menurut analisa peneliti berdasarkan
minggu (hasil wawancara dengan guru perencanaan untuk mempersiapkan calon
pembina bagian pada organisasi HISADA, pengurus HISADA maupun perencanaan
ust Muhammad Rajib). Penyusunan program kerja dan anggaran yang dilakukan
program kerja dalam jangka waktu oleh pengurus HISADA sudah baik.
seminggu namun program-program Pengurus HISADA menyusun program kerja
tersebut sudah terfikirkan sejak pengurus dan anggaran sebagai penunjang dalam
menjadi anggota, dilihat berdasarkan melaksanakan tugas sebagai pengurus
kekurangan-kekurangan dari pengurus HISADA. Hanya waktu satu minggu rasanya
HISADA pada tahun sebelumnya (hasil kurang efektif untuk menyusun program
Tadbir Muwahhid p-ISSN 2579-4876 e-ISSN 2579-3470 Volume 1 Nomor 1, April 2017 137

kerja meskipun sebetulnya pengurus wawancara yang dilakukan oleh salah satu
HISADA sudah memikirkan program kerja pengurus HISADA, Siti Humaeroh).
tersebut saat pengurus menjadi anggota, Selanjutnya ketua dan wakil HISADA
berdasarkan kekurangan-kekurangan yang terpilih menyusun struktur organisasi
ada pada pengurus HISADA sebelumnya. pengurus HISADA. Setelah itu pengurus
Mengingat jumlah santri yang banyak dan HISADA menyerahkan struktur tersebut
kegiatan untuk satu tahun ke depan harus untuk dimusyawarahkan kembali dengan
benar-benar dipikirkan secara matang agar kepala BPPS dan guru pembina bagian
dapat terlaksanan dengan baik. dalam organisasi HISADA.
Ketua dan wakil ketua dalam organisasi
Pengorganisasian dalam Organisasi HISADA menempatkan kawan-kawan
HISADA
sepengurusan berdasarkan minat dan bakat
Pengorganisasian merupakan proses yang dimiliki saat menjadi anggota. Namun
penyusunan dan pengelompokkan manusia dalam hal ini, masih saja ada pengurus
yang terbentuk dalam sebuah struktur. HISADA yang mengeluh dan kecewa saat
Dalam struktur tersebut dijelaskan tugas bagian yang dinginkan tidak sesuai dengan
dan kewajiban yang harus dilaksanakan kemampuan dan keinginannya (hasil
berdasarkan rencana yang telah ditetapkan. wawancara dengan ketua HISADA Syarifah
Hal ini perlu dilakukan agar tidak terjadi Abidiyah). Hal ini berdasarkan wawancara
tumpang tindih dalam melaksanakan tugas. dengan pengurus HISADA. Struktur
Beberapa pihak yang terlibat dalam organisasi HISADA yang telah
penyusunan organisasi adalah kepala dimusyawarahkan kembali dengan kepala
bidang pembinaan dan pengasuhan santri, BPPS dan guru pembina, dibacakan saat
guru pembina bagian, ketua dan wakil ketua acara serah terima jabatan. Dari situlah
HISADA terpilih (hasil wawancara dengan pengurus HISADA tahu bagian apa yang
kepala BPPS, ust H. Ujang Musa). Agar didapat.
program kerja yang telah dibuat dapat Pengorganisasian yang dilakukan pada
berjalan dengan baik, maka selanjutnya organisasi HISADA sudah berjalan dengan
pengurus HISADA membentuk struktur baik, karena struktur organisasi sebagai
organisasi dan penyusunan personalia penunjang telah dilaksanakan dengan
beserta tugas dan tanggung jawabnya. beberapa tahapan. Mulai dari penentuan
Dalam organisasi HISADA terdapat tujuan, penyusunan tugas, penempatan
beberapa bagian yang menunjang kerja orang sampai terbentuknya struktur
pengurus HISADA yang diambil dari organisasi. Hanya saja timbul masalah yang
beberapa aspek kehidupan sehari-hari terjadi akibat penyusunan struktur
santri. Seperti ketua, wakil, sekretaris, organisasi yang telah diajukan oleh ketua
bendahara, bagian keamanan, bagian dan wakil HISADA dan dimusyawarahkan
bahasa, bagian olahraga dan kesehatan, kembali oleh kepala BPPS dan guru pembina
bagian kesenian, bagian logistik dan bagian HISADA. Pengurus HISADA mengeluh
kepramukaan. karena bagian yang sudah diajukan
Ketua HISADA dipilih langsung oleh sebelumnya berubah berdasarkan hasil
santri kelas XI Madrasah Aliyah, melalui musyawarah kepala BPPS dan guru
pemilihan umum yang dilaksanakan secara pembina. Perlu adanya komunikasi yang
jujur, adil, murni dan bebas (hasil baik antara guru pembina dan pengurus
138 Kholik dan Suharyati Implementasi manajemen organisasi HISADA

HISADA agar tidak terjadi kesalahpahaman untuk dapat menjaga kebugaran jasmani,
sehingga hal tersebut tidak menjadi bahkan lebih dari itu menjadi olahragawan
hambatan dalam melaksanakan tugas profesional di bidangnya. Program kerja
sebagai pengurus HISADA. pengurus HISADA pada pembinaan
fisik/jasmani adalah mewajibkan santri
Pelaksanaan dalam Organisasi memiliki klub olahraganya masing – masing,
HISADA mengadakan senam dan lari pagi seminggu
Setelah program kerja dan struktur sekali, dan mewajibkan para anggota untuk
organisasi HISADA telah disusun, maka membersihkan kamar.
selanjutnya pengurus HISADA
Pengembangan Minat dan Bakat (Bagian
melaksanakan program kerja tersebut Kesenian)
kepada kawan sepengurusan dan santri di
Masing – masing santri sebenarnya memiliki
luar pengurus HISADA. Program kerja yang
minat dan bakat yang baik. Namun, minat
disusun meliputi beberapa aspek
dan bakat mereka tidak akan bisa mereka
kedisiplinan dalam mematuhi tata tertib
dapatkan jika pengelolaan dan
pesantren. Berikut ini dalah program kerja
manajemennya tidak mendukung. Oleh
HISADA yang terbagi menjadi beberapa
karena itu, kepala Bidang Pembinaan dan
bidang ekstrakulikuler:
Pengasuhan Santri membuat pola sederhana
Pembinaan Ibadah dan Akhlak (Bagian yang diharapkan menjadi alat untuk
Peribadatan) menggali potensi minat dan bakat para
Sebagai siswa yang sekaligus santri santri di Pesantren Modern Daarul Uluum
pesantren maka sudah seyogyanya mereka Lido. Berikut beberapa pola yang
memiliki akhlak yang baik yang didukung ditetapkan oleh para pengurus HISADA
oleh ibadah yang baik pula, maka pengurus membuat klub – klub kursus pada bidang
HISADA menerapkan disiplin sebagai alat masing – masing, mengontrol jalannya
untuk mengarahkan para santri agar ekstrakulikuler pada bidang kesenian dan
menuju output yang diinginkan dengan cara membuat serta menetapkan jadwal dan
mewajibkan santri untuk shalat berjamaah tempat pelaksanaan kursus.
di masjid, mengadakan program untuk Adapun program tahunan yang menjadi
mengajarkan tata cara berwudhu dan sholat ajang untuk mengembangkan minat dan
berjama’ah untuk santri baru maupun lama, bakat santri dalam bidang seni dan olahraga
dan mewajibkan santri untuk membaca Al- adalah kegiatan DUSL (Daarul Uluum Lido
Qur’an pada waktu yang telah ditentukan. Super League). Dalam hal ini pengurus
Pembinaan Fisik/Jasmani (Bagian HISADA menjadi panitia untuk
Olahraga dan Kesehatan) mensukseskan acara tersebut. Para santri
Setelah pembinaan rohani dalam beribadah yang mengikuti lomba merupakan utusan
maupun akhlak terus- menerus dari setiap rayon (gedung kamar). Para
ditingkatkan, perlu juga dilakukan pengurus HISADA yang berada di rayon
pembinaan fisik atau jasmani santri agar tersebut membantu para santri untuk
terhindar dari penyakit. Agar pembinaan mempersiapkan diri mengikuti perlombaan
jasmani ini berjalan sesuai dengan harapan, dalam cabang seni dan olahraga.
maka para pengurus HISADA membuat Menurut analisis peneliti, kegiatan
beberapa aturan yang memungkinkan siswa tersebut dapat melatih jiwa kepemimpinan
Tadbir Muwahhid p-ISSN 2579-4876 e-ISSN 2579-3470 Volume 1 Nomor 1, April 2017 139

santri khususnya pengurus HISADA. Hal ini lebih matang dalam melakukan suatu
dapat terlihat dari tugas pengurus HISADA tindakan. Sedangkan kegunaan pembinaan
sebagai panitia penyelenggara dan disiplin bagi para pengurus yaitu
membantu para anggota untuk menempatkan diri sebagai penegak disiplin
mempersiapkan lomba. yang menuntut mereka untuk bersikap,
berpakaian lebih sempurna dari pada para
Pembinaan Disiplin Bahasa Santri
(Bagian Bahasa) anggota dan santri yang lain.
Bahasa merupakan salah satu alat untuk Program yang dibuat oleh pengurus
berkomunikasi dengan sesama manusia. HISADA untuk menegakkan kedisiplinan
Bahasa Arab dan Inggris menjadi bahasa dan keamanan santri di pesantren seperti,
pengantar bagi seluruh santri yang berada menggerakkan seluruh anggota untuk
di Pesantren Modern Daarul Uluum Lido. berangkat ke sekolah dan acara pesantren,
Pengurus HISADA dan santri memiliki menyita barang-barang yang tidak
kewajiban untuk berbicara dengan diperbolehkan untuk dipakai di pesantren
menggunakan dua bahasa tersebut, baik di dan mengontrol anggota pada malam hari
dalam kelas maupun di luar kelas. Untuk untuk tidur tepat pada waktunya.
menegakkan disiplin berbahasa, pengurus Bagian Logistik
HISADA membuat program kerja seperti, Bagian logistik adalah bagian yang tugasnya
mengontrol jalannya kegiatan muhadhoroh menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan saat
dan muhadatsah, memberikan kosakata acara yang berkaitan dengan pengurus
baru berbahasa Arab dan Inggris setiap HISADA berlangsung. Tugas pada bagian
pagi, mengadakan perlombaan pidato logistik HISADA yaitu, memutarkan
berbahasa Indonesia, Arab, dan Inggris, lantunan ayat suci Al-Quran sebelum sholat
serta menciptakan lingkungan berbahasa. lima waktu, membersihkan peralatan sound
Pembinaan Disiplin Keamanan Santri system dan menempelkan surat kabar ke
(Bagian Keamanan) Mading pesantren sebagai tambahan
Pembinaan disiplin merupakan pembinaan informasi untuk para santri.
yang mutlak diadakan oleh setiap lembaga Pembinaan Kepramukaan (Bagian
pendidikan. Pembinaan dalam hal disiplin Kepramukaan)
bertujuan agar santri tidak keluar dari jalur Pembinaan kepramukaan saat ini sudah
yang diharapkan oleh Pesantren Modern merupakan kewajiban tiap-tiap lembaga
Daarul Uluum Lido. Pembinaan secara pendidikan. Seiring dengan berkembangnya
disiplin meliputi semua aspek yang dunia pendidikan, maka pramuka dianggap
berkaitan dengan keberadaan santri dari sebagai kegiatan ekstrakulikuler yang wajib
pagi hari ketika bangun dari tidur, masuk diikuti oleh siswa di masing-masing sekolah.
kelas, hingga kembali ke asrama masing – Terutama di Pesantren Modern Daarul
masing. Uluum Lido. Pembinaan kepramukaan
Pembinaan kedisiplinan ini terutama dilaksanakan lebih intensif dengan
yang sedikit memaksa para santri untuk membuat pasukan – pasukan khusus yang
mengikuti aturan manajemen. Membuat menguasai materi kepramukaan lebih
para santri untuk mematuhi aturan yang banyak dan lebih baik dari teman –
telah dibuat, hal ini mengajarkan mereka temannya yang lain.
untuk berpikir lebih praktis dan berpikir
140 Kholik dan Suharyati Implementasi manajemen organisasi HISADA

Kegiatan dalam bidang kepramukaan kelas XI Madrasah Aliyah yang menjabat


yang telah disusun oleh pengurus HISADA sebagai pengurus HISADA. Kegiatan dalam
yaitu, membuat jadwal petugas upacara per organisasi HISADA memberikan kontribusi
Gudep, menyediakan atribut perlengkapan yang sangat positif dalam melatih jiwa
pramuka, dan mengadakan cross country kepemimpinan santri khususnya santri
kelas XI yang menjabat sebagai pengurus.
Bagian Rayon
Permasalahan yang mereka hadapi dalam
Bagian rayon adalah bagian yang menangani
organisasi HISADA, melatih mrereka untuk
kegiatan santri di setiap kamar. Jumlah
mengembangkan sikap kepemimpinan
rayon (gedung asrama santri) adalah 16
(hasil wawancara dengan kepala BPPS, ust
asrama, 8 asrama untuk laki-laki dan 8
Ujang Musa). Mereka dilatih untuk disiplin,
untuk asrama perempuan. Setiap asrama
berkomitmen dengan program kerja yang
terdiri dari beberapa kamar. Tugas pengrus
sudah disusun dan bertanggung jawab.
HISADA pada bagian rayon ini adalah untuk
Status pengurus HISADA sebagai santri
mengarahkan santri agar berdisiplin di
yang harus melaksanakan kewajibannya
pesantren. Mengontrol santri di dalam
juga sebagai seorang pelajar dan mengurus
kamar.
santri. Dengan banyaknya tugas sekolah
Sejauh ini organisasi HISADA telah
maupun tugas organisasi, pengurus HISADA
berjalan sesuai dengan fungsinya. Meskipun
dituntut untuk memiliki kesabaran,
hal ini belum berjalan secara keseluruhan.
kebijaksanaan, dalam menghadapi masalah.
HISADA merupakan ujung tombak
Pengurus HISADA dituntut untuk bersikap
pesantren. Seluruh kegiatan santri
tegas terhadap terhadap santri yang
dilaksanakan oleh pengurus HISADA (hasil
melanggar aturan serta membimbing santri
wawancara dengan Ketua HISADA putra,
agar tetap berada dalam koridor yang
Rakha Fadhil). Beberapa hambatan dialami
benar.
pengurus HISADA dalam menjalankan
tugasnya. Hambatan tersebut berasal dari Pengawasan dalam organisasi HISADA
diri pengurus yang masih merasa malas dan Agar semua rencana dan program kerja
lalai serta kurangnya kesadaran terhadap yang telah disusun dengan baik, maka
program kerja dan peraturan yang selanjutnya pengawasan dalam
telah dibuat oleh pengurus HISADA itu menjalankan tugas pengurus HISADA
sendiri (hasil wawancara dengan guru menjadi hal yang penting untuk dilakukan.
pembina HISADA, ust M. Rajib). Pengawasan dilakukan agar program kerja
Fasilitas yang kurang mendukung juga yang telah dibuat tidak keluar dari hal yang
menjadi salah satu faktor yang menghambat telah direncanakan. Orang yang terlibat
dalam melaksanakan program kerja. Selain dalam pengawasan program kerja adalah
itu adanya perbedaan pendapat antara kepala BPPS, muro’I (pembina bagian), dan
pembina dan pengurus HISADA kerapkali pengurus HISADA itu sendiri dan santri
terjadi dalam menjalankan tugas pengurus sebagai anggota yang diurus oleh pengurus
HISADA. HISADA (hasil wawancara dengan kepala
BPPS, ust Ujang Musa). Bentuk pengawasan
Kegiatan yang dilakukan dalam
organisasi HISADA memberikan kontribusi yang dilakukan oleh organisasi HISADA
terbagi menjadi dua. Pertama, pengawasan
yang positif dalam melatih jiwa
secara langsung yang dilakukan oleh guru
kepemimpinan santri, khususnya santri
pembina bagian HiSADA dan ketua HISADA
Tadbir Muwahhid p-ISSN 2579-4876 e-ISSN 2579-3470 Volume 1 Nomor 1, April 2017 141

terhadap pelaksanaan program kerja KESIMPULAN DAN IMPLIKASI


HISADA. Setiap kegiatan, ketua HISADA
melihat kondisi di lapangan, apabila Kesimpulan
terdapat kekeliruan, ketua HISADA sebagai Penerapan manajemen organisasi dalam
pimpinan organisasi menegur dan organisasi HISADA sebagai wadah
menasehati pengurus tersebut. Kedua, kepemimpinan santri sudah cukup efektif
pengawasan tidak langsung melibatkan dengan adanya program-program kerja
santri yang ditunjuk sebagai jasus (mata- dalam membina serta melatih sikap
mata) untuk melihat kondisi di lapangan kepemimpinan santri. Fungsi manajemen,
dan melaporkannya kepada ketua HISADA mulai dari perencanaan, pengorganisasian,
ataupun guru pembina untuk ditindak pelaksanaan, dan pengawasan sudah
lanjuti. Pengawasan dilakukan dengan berjalan dengan baik, meskipun masih ada
melihat langsung kondisi di lapangan dan beberapa hal yang menjadi penghambat
saya sebagai pengurus HISADA memiliki dalam pelaksanaan organisasi HISADA.
inisiatif untuk melakukan hijrah hujroh, Beberapa kegiatan dilakukan sebelum
menginap dari kamar yang satu ke kamar pengurus HISADA melaksanakan tugasnya
yang lain untuk memastikan program yang di lapangan. Seperti kegiatan TLM (Training
telah dibuat berjalan dengan baik. (hasil of Leadership and Management), KMD
wawancara dengan ketua HISADA, Syarifah (Kemahiran Dasar Pramuka), debat dan
Abidiah). kampanye calon ketua HISADA, serah
Pengawasan yang dilakukan secara terima jabatan dan musyawarah kerja.
konsisten dapat memberikan dampak yang Perencanaan dalam organisasi HISADA
positif terhadap kinerja pengurus HISADA. dilakukan melalui musyawarah kerja
Dalam menjalankan kepengurusan selama dengan sesama pengurus HISADA beserta
satu tahun sudah pasti terdapat rasa lelah guru pembina HISADA dalam rangka
dan jenuh. Dengan pengawasan yang selalu memusyawarahkan hal yang akan dilakukan
dilaksanakan akan memotivasi pengurus selama satu tahun ke depan. Musyawarah
HISADA untuk bertanggung jawab dalam tersebut dilakukan setelah terbentuknya
melaksanakan tugas sebagai pengurus struktur organisasi yang telah dibentuk oleh
HISADA. Pengawasan yang dilakukan akan pengurus HISADA atas musyawarah dengan
mengurangi tindakan penyelewengan dan kepala BPPS dan guru pembina HISADA.
seluruh kegiatan dapat terkoordinasi dan Pengorganisasian yang dilakukan pada
terkontrol dengan baik. Sikap guru pembina organisasi HISADA adalah dengan
dalam mengatasi pelanggaran terhadap membentuk struktur organisasi beserta
program kerja yang telah direncanakan tugas dan susunan personaliannya.
kepada pengurus HISADA sebagai bentuk Pengurus HISADA terpilih menyusun
tindakan langsung adalah menegur, struktur organisasi kemudian diserahkan
memberikan sanksi, dan mengawasi kepada kepala BPPS dan dewan guru BPPS
perkembangan yang bersangkutan (hasil untuk dimusyawarahkan kembali. Setelah
wawancara dengan ust M. Rajib) disusunnya program kerja HISADA dan
struktur organisasi, maka pelaksanaan
adalah implikasi dari kedua hal tersebut.
Pada kegiatan pelaksanaan inilah pengurus
melaksanakan beberapa kegiatan yang
142 Kholik dan Suharyati Implementasi manajemen organisasi HISADA

menunjang disiplin santri dalam berbagai DAFTAR PUSTAKA


bidang, seperti bahasa, keamanan, ibadah, Badruddin. 2014. Dasar-dasar manajemen.
logistik, pramuka, olahraga kesehatan, dan Alfabeta, Bandung.
rayon. Pengawasan yang dilakukan dalam Bahri MG. 2001. Pendidikan pesantren
organisasi HISADA secara langsung dengan berwawasan lingkungan. Pedoman Ilmu,
kontrol harian dan secara tidak langsung Jakarta.
dengan menunjuk jasus (mata-mata) untuk Depdiknas. 2015. Kamus besar Bahasa
selanjutnya dilaporkan kepada pimpinan Indonesia Pusat Bahasa. PT Gramedia
organisasi. Pustaka Utama, Jakarta.
Handoko TH. 2015. Manajemen BPFE
Implikasi
Yogyakarta, Yogyakarta.
1. Orang tua santri yang menitipkan buah Kementrian Agama. 2016. Al - Qur’an dan
hatinya ke pesantren, menjadi tanggung Terjemahan An-Nafi’.
jawab bersama. Situasi ini dapat Marno dkk. 2008. Manajemen dan
memberikan motivasi tersendiri bagi kepemimpinan pendidikan islam. Refika
seluruh dewan guru yang berada di Aditama, Bandung.
Pesantren Modern Daarul Uluum Lido Moleong LJ. 2008. Metodologi penelitian
agar turut serta dalam membimbing dan kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya,
mengurus para santri terutama dalam Bandung.
kegiatan sehari-hari santri, meskipun MU YAPPI. 2008. Manajemen
tidak tergabung dalam susunan guru pengembangan pondok pesantren. PT
pembina organisasi HISADA. Listafariska Putra, Jakarta.
2. Guru pembina HISADA aktif dalam Usman H. 2014. Manajemen (teori, praktik,
membimbing dan mengarahkan dan riset pendidikan). Bumi Aksara,
pengurus HISADA dalam melaksanakan Jakarta.
tugasnya. Sehingga para santri banyak Priyono. 2007. Pengantar manajemen.
mendapatkan arahan dan bimbingan Zifatama Publisher, Surabaya.
dari para guru Pembina. Ramayulis. 2008. Metodologi pendidikan
3. Pengurus HISADA kompak dalam agama islam. Kalam Mulia, Jakarta.
melaksanakan tugasnya sebagai Rohadi M dkk. 2008. Rekonstruksi
pengurus HISADA. Meskipun banyaknya pesantren masa depan. Media Nusantara,
permasalahan dalam organisasi dan Jakarta.
mengurus para santri. Dengan kerja tim Silalahi U. 2011. Asas-asas manajemen.
yang bagus, segala permasalahan Refika Aditama, Bandung.
menjadi sebuah pelajaran yang dapat Sugiyono. 2016. Metode penelitian
melatih jiwa kepemimpinan para pendidikan. Alfabeta, Bandung.
pengurus HISADA sebagai bekal untuk Yusuf AM. 2015. Metode penelitian
terjun ke masyarakat yang lebih luas. kuantitatif, kualitatif, dan penelitian
gabungan. Prenada Media Group, Jakarta.
Zenju NS. 2008. Administrasi publik. KITA
Press, Surabaya.

You might also like