Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
The purpose of this study is to find the effect of caretaker characteristic, internal control, and
sense of belonging toward financial management system of mosque and prosperity of mosque. This
research was conducted on the individual mosque caretaker or Mosque Prosperity Council (DKM) who
understand the financial, planned program and activity on the mosque of South Tangerang city. This
research was using samples as many ninety nine respondents from fifty two mosque. The data analysis
method that used was Partial Least Square (PLS) with the help of data analysis tool SmartPLS 3.0.
The result of this research showed that caretaker characteristic and internal control has
significant effect to financial management system of mosque while sense of belonging has no effect to
financial management system of mosque. Internal control and sense of belonging has significant effect
to prosperity of mosque while caretaker characteristic and financial management system of mosque has
no effect to prosperity of mosque. Variabel financial management system of mosque has no intervening
effect toward the relation between caretaker characteristic to mosque prosperity (H8), internal control
to mosque prosperity (H9) and sense of belonging (H10) towards prosperity of mosque.
Keywords : caretaker characteristic, internal control, sense of belonging, financial management system
of mosque, prosperity of mosque.
Dalam penelitian Liu et. al, (2018) H5: Pengendalian Internal Berpengaruh
mengatakan bahwa sense of belonging positif terhadap Kemakmuran Masjid
menjadi faktor pemicu seorang individu untuk
Dalam penelitian Carrie (2017)
terus berinteraksi dengan sesuatu yang merasa
menyatakan sense of belonging tidak
ia miliki. Sense of belonging memiliki
memiliki pengaruh terhadap prestasi
pengaruh terhadap usage habit (kebiasaan
akademik individu dikarenakan penelitian
penggunaan) pada media sosial (Liu et. al,
dilakukan terhadap siswa tahun pertama yang
2018). Semakin tinggi sense of belonging
belum memiliki sense of belonging yang
seseorang maka semakin tinggi pula
cukup terhadap lingkungannya. Sedangkan
penggunaan sosial media. Hal ini dapat
menurut Freeman et. al, (2007) dalam Carrie
disimpulkan jika sense of belonging dapat
(2017) menyatakan bahwa tingginya sense of
memicu seorang individu untuk berinteraksi
belonging dapat mempengaruhi motivasi
dengan sesuatu yang ia merasa miliki, maka
individu dalam meningkatkan prestasi
ia akan berusaha untuk terus melakukan
akadaemiknya. Sense of belonging menurut
Liu et. al, (2018) mengatakan bahwa sense of memiliki pengaruh signifikan terhadap
belonging memberikan dorongan terhadap kinerja pemerintah daerah. Kinerja
kebiasaan untuk menggunakan sosial media. merupakan suatu tujuan yang ingin dicapai
Sense of belonging diduga dapat memberikan oleh individu atau organisasi sama halnya
dorongan atau dapat memberikan motivasi dengan kemakmuran masjid, karena
kepada pengurus masjid untuk memberikan kemakmuran masjid merupakan tolak ukur
kinerja yang baik agar kemakmuran masjid untuk mengetahui bagaimana kinerja dari
tercapai. masjid. Pada penelitian Gaffar (2017)
menunjukkan bahwa karakteristik individu
H6: Sense of Belonging berpengaruh positif memiliki pengaruh signifikan terhadap
terhadap Kemakmuran Masjid kinerja karyawan. Kemudian hasil penelitian
dari Humaira dan Sagoro (2018) menyatakan
Dalam penelitian Oktavia Sari et. al,
bahwa kepribadian memiliki pengaruh
(2016) mengatakan bahwa partisipasi
signifikan terhadap perilaku manajemen
penyusunan anggaran berpengaruh secara
keuangan. Menurut Hagerty dan Patusky
signifikan terhadap kinerja manajerial
(1992) dalam Liu et. al, (2018) sense of
pemerintah daerah. Partisipasi anggaran
belonging merupakan suatu perasaan yang
dalam penelitian ini merupakan salah satu
ada dalam individu tentang keterkaitan
aspek dalam sistem manajemen keuangan
dirinya terhadap suatu sistem ataupun
masjid dan kinerja manajerial memiliki
lingkungan. Pada penelitian Liu et. al, (2018)
kesamaan dengan kemakmuran masjid
menunjukkan bahwa sense of belonging
dikarenakan kemakmuran masjid merupakan
memiliki pengaruh signifikan terhadap
sebuah prestasi atau tingkat keberhasilan yang
kebiasan penggunaan media sosial. Sense of
ingin dicapai oleh individu atau kelompok.
belonging menjadi sebuah rasa afeksi
Hal ini dapat membentuk kesimpulan bahwa
terhadap sesuatu yang dimiliki individu
sistem manajemen keuangan masjid dapat
sehingga individu tersebut lebih intens dalam
berpengaruh terhadap kemakmuran masjid.
menggunakan sesuatu. Pernyataan Freeman
H7: Sistem Manajemen Keuangan Masjid et. al, (2007) dalam Carrie (2017) menyatakan
berpengaruh positif terhadap Kemakmuran bahwa sense of belonging berpengaruh
Masjid terhadap prestasi akademis seorang individu.
Sense of belonging diduga dapat menjadi
Menurut Abd. Rahman (2015) indikator faktor yang mendorong atau memotivasi
kinerja dari sebuah masjid dapat dilihat dari seorang invidu untuk berusaha mengejar
aspek kuantitatif seperti jumlah jamaah, sesuatu yang merasa ia miliki dan berusaha
kegiatan keagamaan, kegiatan keilmuan, untuk melakukan suatu prosedur dengan
bakti sosial dan layanan masyarakat. Dalam efektif dan efisien.
Abdullah dan Aini (2017) menyatakan bahwa
kemakmuran masjid dilihat dari bagaimana H8: Profil Pengurus berpengaruh positif
masjid tersebut berupaya untuk membuat terhadap Kemakmuran Masjid melalui
masyarakat sekitar untuk turut hadir dalam Sistem Manajemen Keuangan Masjid
kegiatan yang diadakan oleh masjid tersebut H9: Pengendalian Internal berpengaruh
baik dari sebuah program atau kegiatan positif terhadap Kemakmuran Masjid
keagamaan seperti hari-hari besar islam melalui Sistem Manajemen Keuangan
ataupun kegiatan-kegiatan olahraga. Masjid
Pada penelitian yang dilakukan oleh H10: Sense of Belonging berpengaruh positif
Sanusi et. al, (2015) menunjukkan bahwa terhadap Kemakmuran Masjid melalui
pengendalian internal memiliki pengaruh Sistem Manajemen Keuangan Masjid
signifikan terhadap praktik manajemen
keuangan. Dalam penelitian Azlina (2014) METODE PENELITIAN
menyatakan bahwa pengendalian internal
Populasi dan Sampel
Setelah peneliti menentukan ruang untuk memberikan informasinya. Penggunaan
lingkup penelitian, peneliti selanjutnya akan metode sampling ini sering dipakai pada
menentukan populasi yang akan diuji. penelitian eksploratif dan merupakan metode
Populasi adalah keseluruhan dari suatu yang baik untuk memperoleh data secara
kelompok orang, kejadian, atau suatu hal dan cepat dan efisien.
minat yang ingin diteliti, sedangkan sampel
adalah subkelompok atau sebagian dari Metode Pengumpulan Data
populasi (Sekaran, 2011, hal.121). Dengan Metode pengumpulan data yang peneliti
mempelajari dan meneliti sampel, peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah data
diharapkan akan mampu menarik kesimpulan primer. Data penelitian diperoleh dari hasil
yang dapat digeneralisasikan terhadap lapangan berupa kuesioner.
populasi penelitian (Sekaran,2011, hal.123).
Metode Analisis Data
Populasi dalam penelitian ini adalah pengurus
Metode analisis data yang digunakan
masjid atau DKM masjid yang ada di kota
dalam penelitian ini menggunakan Partial
Tangerang Selatan dengan estimasi jika per
Least Square (PLS). PLS merupakan teknik
masjid terdapat 6 pengurus dan terdapat 95
analisis data dengan menggunakan software
masjid di kota Tangerang Selatan Masjid
smartPLS 3, PLS merupakan metode analisis
maka jumlah pengurus masjid sekitar 570
yang powerfull (Ghozali, 2015:5), karena data
pengurus atau DKM. Untuk menentukan
tidak harus terdistribusi normal secara
jumlah sampel menggunakan rumus Slovin
multivariate dan ukuran sampel tidak harus
(Supriyanto dan Iswandiri, 2017) sebagai
besar. PLS merupakan pendekatan alternatif
berikut:
yang bergeser dari pendekatan SEM yang
𝑁
𝑛= berbasis kovarian menjadi berbasis varian dan
1 + 𝑛(𝑒 2 ) mengubah orientasi analisis dari menguji
n: Jumlah Sampel model kausalitas (model yang dikembangkan
N: Jumlah Populasi = 570 berdasarkan teori) ke model prediksi
e: Batas Toleransi Kesalahan (error tolerance) komponen.
Dalam rumus Slovin terdapat
ketentuan sebagai berikut: Gambaran Umum Objek Penelitian
Nilai e = 0,1 (10%) untuk populasi dalam
jumlah besar 1) Tempat dan Waktu Penelitian
Nilai e = 0,2 (20%) untuk populasi dalam Penelitian ini dilakukan terhadap masjid
jumlah kecil dan pengurus masjid atau dewan kemakmuran
Jadi rentang sampel yang dapat masjid (DKM) yang aktif dalam kegiatan-
diambil dari teknik Slovin adalah antara 10-20 kegiatan masjid yang berkenaan dengan
% dari populasi penelitian. Dalam penelitian keuangan dan sistem pengendalian yang ada
ini menggunakan nilai e sebesar 0,1 (10%), di dalam masjid dan masjid yang diteliti
maka hasil dari perhitungannya yaitu sebesar berada di wilayah Tangerang Selatan. Masjid
85,07 sampel yang dapat mewakili jumlah dan pengurus masjid atau DKM tersebar di
populasi kemudian disesuaikan oleh peneliti Kecamatan Pamulang, Kecamatan Ciputat,
menjadi 99 responden. Kecamatan Ciputat Timur, Kecamatan
Pondok Aren, dan Kecamatan Setu.
Metode Pengambilan Sampel
Metode pemilihan sampel yang Hasil Uji Outer Model
digunakan dalam penelitian ini adalah Terdapat barometer di dalam penggunaan
pemilihan sampel Convenience Sampling, teknik analisis data dengan SmartPLS untuk
menurut Sekaran (2006, hal. 136) mengatakan menilai outer model yaitu Convergent
bahwa metode sampling ini merupakan Validity, Discriminant Validity, dan
pengumpulan informasi atau data dari anggota Reliability.
populasi yang dengan senang hati bersedia 1) Hasil Convergent Validity
Berdasarkan uji convergent validity pada konstruk dependen, uji t, serta signifikansi
aplikasi SmartPLS 3.0, terdapat 10 indikator dari koefisien parameter jalur struktural.
yang tidak memenuhi syarat validitas yaitu 1) Hasil R-Square
minimal nilai loading factor adalah >0,5. Tabel Nilai R-Square
Indikator yang loading factor-nya kurang dari R-Square
0,5 harus dikeluarkan Sistem Manajemen
0,280
2) Hasil Discriminant Validity Keuangan Masjid
Uji discriminant validity dilakukan Kemakmuran Masjid 0,388
dengan melihat nilai cross loading harus lebih Sumber: Data primer yang diolah
dari 0,5 dan nilai cross loading indikator dari Pada penelitian ini menggunakan dua
variabel melebihi nilai cross loading indikator variabel yang dipengaruhi oleh variabel
variabel lain terhadap nilai indikator suatu lainnya, yaitu variabel sistem manajemen
variabel. keuangan masjid serta variabel kemakmuran
Hasil dari uji discriminant validity yang masjid.
dilakukan menghasilkan bahwa setiap Hasil tersebut menunjukkan bahwa
indikator dari variabel penelitian memiliki variabel karakteristik pengurus, pengendalian
discriminant validity yang baik. internal dan sense of belonging secara
3) Hasil uji Reliability simultan mampu menjelaskan variabel sistem
Kriteria dari reliabilitas dapat dilihat dari manajemen keuangan masjid sebesar 28,0%
nilai Composite Reliability dan Cronbach’s sisanya sebesar 72,0% dijelaskan oleh
Alpha dari masing-masing konstruk. Konstruk variabel lain yang tidak dihipotesiskan dalam
yang dapat dikatakan memiliki nilai model misalnya seperti akuntabilitas. Hasil
reliabilitas yang baik apabila mempunyai nilai selanjutnya untuk variabel karakteristik
Composite Reliability diatas 0,70 dan pengurus, pengendalian internal, sense of
mempunyai nilai Cronbach’s Alpha diatas belonging dan sistem manajemen keuangan
0,60. Dilihat dari tabel dibawah menyatakan masjid mampu menjelaskan variabel
bahwa setiap jawaban responden terhadap kemakmuran masjid sebesar 38,8% sisanya
variabel penelitian memiliki reliabilitas yang sebesar 62,2% dijelaskan oleh variabel lain
baik. yang tidak dihipotesiskan dalam model.
Tabel Uji Reliabilitas 2) Hasil Q-Square
Cronbach's Composite Q-Square dilakukan untuk
Alpha Reliability menimbang seberapa baik nilai obrservasi
Karakteristik
0,623 0,758 yang dihasilkan oleh model dan juga estimasi
Pengurus
Pengendalian dari parameternya. Sebuah model dianggap
0,644 0,776 mempunyai nilai predictive relevance yang
Internal
Sense of relevan (baik) jika nilai Q-Square lebih besar
0,601 0,789
Belonging dari 0 (nol). Besaran nilai pada Q-Square
Sistem memiliki rentang 0<Q2<1, model semakin
Manajemen
Keuangan
0,673 0,782 baik jika nilai Q-Square mendekati 1. Nilai Q-
Masjid Square diperoleh dari:
Kemakmuran Q2 = 1 – (1 – R12)(1 – R22)
0,784 0,835
Masjid = 1 – [1 – (0,2432)][1 – (0,4922)]
= 1 – 0,7132
Hasil Uji Inner Model Q2 = 0,2868
Pengujian inner model dilakukan Hasil dari perhitungan Q-Square pada
untuk melihat bagaimana hubungan antar penelitian ini adalah 0,2868 yang artinya
konstruk nilai signifikan dan R-Square dari 28,68% variabel independen dan intervening
model penelitian. Model struktural dievaluasi ini layak untuk menjelaskan variabel
dengan menggunakan R-Square untuk dependen yaitu kemakmuran masjid.
3) Hasil Goodness of Fit (GoF)
goodness of fit (Ghozali, 2015:49) dan signifikan terhadap 0,05 (2,944 > 1,9886).
digunakan untuk melakukan validasi Pengaruh SMKM terhadap KM sebesar 0,112
performa gabungan antara inner model dan dan tidak signifikan terhadap 0,05 (0,898 <
outer model. Nilai GoF memiliki interpretasi 1,9886).
nilai 0,1 (GoF Kecil), 0,25 (GoF Moderat) 5) Hasil Uji Efek Intervening
dan 0,36 (GoF Besar) (Ghozali, 2015:83).
Nilai GoF diperoleh dari: Tabel Path Coefficient untuk Hubungan
̅̅̅2̅ secara Indirect
GoF = √𝐶𝑜𝑚 ̅̅̅̅̅̅ × 𝑅
Original T Statistics P
̅𝑅̅̅2̅ = Nilai rata-rata R-Square variabel Sample (|O/STDEV|) Values
dependen (O)
̅̅̅̅̅̅ = Nilai rata-rata AVE (Average Variant
𝐶𝑜𝑚
KP ->
Extracted) KM
-0,036 0,772 0,440
= √̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
(0,4194) × ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
(0,3675)
PI -> KM 0,018 0,607 0,544
= √0,1541
GoF = 0,3926 SoB -> 0,031 0,850 0,396
Hasil perhitungan GoF dalam KM
penelitian ini menunjukkan bahwa nilai
0,3926 lebih besar dari 0,36. Dengan Tabel diatas didapatkan melalui uji
demikian dapat dikatakan bahwa model bootstrapping dengan melihat tabel path
penelitian ini memiliki kemampuan yang coefficient untuk hubungan secara indirect
tinggi dalam menjelaskan data empiris. atau secara tidak langsung.
Pembahasan
4) Hasil Uji Hipotesis 1) Pengaruh Karakteristik Pengurus
Tabel Path Coefficient hubungan terhadap Sistem Manajemen Keuangan
variabel secara direct Masjid
Original T Statistics P
Sample (O) (|O/STDEV|) Values
Hasil uji hipotesis yang dilakukan dengan
KP -> SMKM -0,322 3,717 0,000 metode bootstrapping menunjukkan bahwa
PI -> SMKM 0,157 1,285 0,200 karakteristik pengurus terhadap sistem
SoB -> SMKM 0,279 2,888 0,004 manajemen keuangan masjid menunjukkan
KP -> KM -0,082 0,652 0,515 nilai path coefficient -0,322 dan t-statistik
PI -> KM 0,380 4,095 0,000 sebesar 3,717 > 1,9886. Hal ini dapat
SoB -> KM 0,267 2,944 0,003 dikatakan bahwa karakteristik pengurus
SMKM -> KM 0,112 0,898 0,370
memiliki pengaruh negatif dan signifikan
Pada tabel diatas menyajikan bahwa
pada 0,05 terhadap sistem manajemen
pengaruh KP (karakteristik pengurus)
keuangan masjid yang berarti tidak sesuai
terhadap SMKM (sistem manajemen
dengan hipotesis pertama. Hal ini berarti
keuangan masjid) sebesar -0,322 dan
hipotesis pertama (H1) ditolak.
signifikan pada 0,05 (3,717 > 1,9886).
Hasil dari penelitian ini tidak sesuai
Pengaruh PI (pengendalian internal) terhadap
dengan penelitian Humaira dan Sagoro (2018)
SMKM sebesar 0,157 dan tidak signifikan
yang menemukan bahwa kepribadian individu
pada 0,05 (1,285 < 1,9886). Pengaruh SoB
berpengaruh signifikan terhadap perilaku
(sense of belonging) terhadap SMKM sebesar
manajemen keuangan. Dalam penelitian ini
0,279 dan signifikan pada 0,05 (2,888 >
semakin tinggi karakteristik individu maka
1,9886). Pengaruh KP terhadap KM
sistem manajemen keuangan akan semakin
(kemakmuran masjid) sebesar -0,082 dan
kurang, hal ini mungkin saja terjadi karena
tidak signifikan pada 0,05 (0,652 < 1,9886).
meskipun memiliki tingkat pendidikan,
Pengaruh PI terhadap KM sebesar 0,380 dan
pengalaman, usia atau profesi yang baik tetapi
signifikan pada 0,05 (4,095 > 1,9886).
hal tersebut masih belum memenuhi
Pengaruh SoB terhadap KM sebesar 0,267
kualifikasi atau kompetensi yang dibutuhkan
dalam melakukan manajemen keuangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan
Dalam penelitian Adnan (2013) menyatakan penelitian yang dilakukan oleh Liu et. al,
bahwa diperlukan pelatihan bagaimana (2018) yang menyatakan bahwa sense of
pengurus melakukan manajemen belonging merupakan perasaan afeksi dari
keuangannya karena masih ada beberapa individu terhadap sesuatu yang menyebabkan
masjid yang belum melakukan manajemen dia akan melakukan interaksi secara terus
keuangan dengan efektif dan konsisten. Hal menerus (dalam jangka panjang). Kaitannya
ini berarti dapat dikatakan bahwa dalam dengan sense of belonging terhadap sistem
kepengurusan masjid agar sistem manajemen manajemen keuangan masjid yaitu sense of
keuangan masjidnya bagus, diperlukan belonging dapat membuat seorang individu
pemahaman atau pelatihan untuk pengurus pengurus masjid semakin baik dan taat dalam
masjid melaksanakan sistem manajemen
2) Pengaruh Pengendalian Internal keuangannya. Seperti membiasakan untuk
terhadap Sistem Manajemen Keuangan melaksanakan penganggaran,
Masjid pengklasifikasian akun, penetapan periode
Hasil uji hipotesis yang dilakukan dengan pencatatan dan pelaporan, serta perencanaan
metode bootstrapping menunjukkan bahwa kegaitan.
pengendalian internal terhadap sistem 4) Pengaruh Karakteristik Pengurus
manajemen keuangan masjid menunjukkan terhadap Kemakmuran Masjid
nilai path coefficient sebesar 0,278 dengan Hasil dari uji hipotesis yang dilakukan
nilai t-statistik sebesar 1,285 < 1,9886. Hal ini dengan metode bootstrapping menunjukkan
dapat dikatakan bahwa pengendalian internal bahwa karakteristik pengurus terhadap
tidak memiliki pengaruh terhadap sistem kemakmuran masjid menujukkan nilai path
manajemen keuangan masjid yang berarti coefficient -0,082 dengan nilai t-statistik
tidak sesuai dengan hipotesis kedua. Hal ini sebesar 0,652 < 1,9886. Hal ini dapat
berarti hipotesis kedua (H2) ditolak. dikatakan bahwa karakteristik pengurus tidak
Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan memiliki pengaruh terhadap kemakmuran
penelitian yang dilakukan oleh Sanusi (2015) masjid yang berarti tidak sesuai dengan
yang menemukan bahwa pengendalian hipotesis keempat. Hal ini berarti hipotesis
internal berpengaruh signifikan terhadap keempat (H4) ditolak.
praktik manajemen keuangan masjid karena Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan
pengendalian internal memainkan peran yang penelitian yang dilakukan oleh Gaffar (2017)
penting untuk memastikan efektifitas dan yang menunjukkan bahwa karakteristik
efisiensi pada praktik manajemen keuangan individu pegawai baik secara simultan dan
masjid. parsial berpengaruh terhadap kinerja
3) Pengaruh Sense of Belonging terhadap karyawan. Tetapi penelitian ini sejalan dengan
Sistem Manajemen Keuangan Masjid penelitian yang dilakukan oleh Dewi et. al,
Hasil dari uji hipotesis yang dilakukan (2018) yang menunjukkan bahwa salah satu
dengan metode bootstrapping menunjukkan variabel dari karakteristik dewan komisaris
bahwa sense of belonging terhadap sistem yaitu tingkat pendidikan dewan komisaris
manajemen keuangan masjid menunjukkan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
nilai path coefficient sebesar 0,279 dengan kinerja keuangan perusahaan. Dalam Abd
nilai t-statistik sebesar 2,888 > 1,9886. Hal ini Rahman (2015) menyatakan bahwa kinerja
dapat dikatakan bahwa sense of belonging masjid yang baik dilihat dari bagaimana
memiliki pengaruh positif dan signifikan pada sumber daya yang dimiliki baik itu uang,
0,05 terhadap sistem manajemen keuangan fasilitas ataupun SDMnya dikelola secara
masjid yang berarti sesuai dengan hipotesis efektif. Dalam penelitian ini, pengurus masjid
ketiga. Hal ini dapat dikatakan bahwa belum memanfaatkan potensi dirinya secara
hipotesis ketiga (H3) diterima. efektif. Menurut Joni Tamkin et. al, (2011)
dalam Abdullah dan Aini (2017) menyatakan
bahwa diperlukannya tinjauan kembali pada memiliki pengaruh terhadap prestasi
proses pemilihan pengurus masjid dan akademik pelajar. Carrie (2017) menyatakan
disesuaikan dengan kualifikasi dan bahwa hal tersebut terjadi karena objek yang
keterampilan, contoh seperti perlunya diteliti merupakan siswa baru (tahun pertama)
seseorang dengan latar belakang atau yang yang belum memiliki ketidakpastian dan
mengerti tentang keuangan dan ekonomi keterikatan terhadap tempat ia sedang
untuk mengisi posisi sebagai bendahara. menuntut ilmu dan performa akademisnya.
5) Pengaruh Pengendalian Internal Dalam penelitian ini, kebanyakan pengurus
terhadap Kemakmuran Masjid masjid merupakan orang yang telah menjadi
Hasil dari pengujian hipotesis yang pengurus dalam kurun waktu yang cukup
dilakukan dengan metode bootstrapping lama dengan rata-rata 6-10 tahun yang
menunjukkan bahwa pengendalian internal keterikatan individu dengan masjidnya cukup
terhadap kemakmuran masjid memiliki nilai kuat, maka hal itu membuat pengurus masjid
path coefficient sebesar 0,380 dengan nilai t- mampu mewujudkan kemakmuran masjid
statistik 4,095 > 1,9886. Hal ini dapat karena telah mengetahui potensi serta
dikatakan bahwa pengendalian internal permasalahan yang akan dihadapi.
memiliki pengaruh positif dan signifikan pada 7) Pengaruh Sistem Manajemen
0,05 terhadap kemakmuran masjid yang Keuangan Masjid terhadap
berarti sesuai dengan hipotesis kelima. Hal ini Kemakmuran Masjid
berarti hipotesis kelima (H5) diterima. Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan
Hasil penelitian ini konsisten dengan dengan metode bootstrapping menunjukkan
penelitian yang dilakukan oleh Azlina (2014) bahwa sistem manajemen keuangan masjid
yang menemukan bahwa pengendalian terhadap kemakmuran masjid menunjukkan
internal berpengaruh terhadap kinerja dari nilai path coefficient sebesar 0,112 dengan
suatu perusahaan. Semakin baik dan efektif nilai t-statistik sebesar 0,898 < 1,9886. Hal ini
suatu pengendalian internal yang dilakukan, dapat dikatakan bahwa sistem manajemen
maka kinerja dari suatu instansi akan semakin keuangan masjid tidak memiliki pengaruh
baik. Pengendalian internal yang baik akan terhadap kemakmuran masjid yang berarti
memberikan keyakinan kepada pihak donatur tidak sesuai dengan hipotesis ketujuh. Hal ini
dan masyarakat bahwa pemanfaatan dana berarti hipotesis ketujuh (H7) ditolak.
dapat dipertanggungjawabkan serta dana yang Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan
disalurkan juga digunakan untuk kegiatan- penelitian yang dilakukan oleh Oktavia Sari
kegiatan atau fasilitas yang bermanfaat untuk et. al, (2016) yang menyatakan bahwa
kemaslahatan. partisipasi anggaran memiliki pengaruh
6) Pengaruh Sense of Belonging terhadap signifikan terhadap kinerja manajerial pemda.
Kemakmuran Masjid Suatu entitas yang melakukan perencanaan
Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan anggaran dengan baik dibarengi dengan
dengan metode bootstrapping menunjukkan pengelolaan yang efektif maka kinerjanya
bahwa sense of belonging terhadap atau outputnya juga akan baik. Dalam
kemakmuran masjid memiliki nilai path penelitian Adnan (2013) terdapat temuan
coefficient sebesar 0,267 dengan nilai t- bahwa banyak dana masjid yang mengendap,
statistik 2,944 > 1,9886. Hal ini dapat dimana sebenarnya masjid menyimpan dana
dikatakan bahwa sense of belonging memiliki yang besar yang dapat melaksanakan
pengaruh positif dan signifikan pada 0,05 kegiatan-kegiatan atau program yang dapat
terhadap kemakmuran masjid yang berarti menyejahterakan masyarakat. Hal ini dapat
sesuai dengan hipotesis keenam. Hal ini dikatakan bahwa meskipun prosedur sistem
berarti hipotesis keenam (H6) diterima. manajemen keuangan masjid telah dipatuhi,
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan tetapi masih terdapat pengurus yang belum
yang dilakukan oleh Carrie (2017) yang inisiatif atau belum aktif untuk mengadakan
menyatakan bahwa sense of belonging tidak
program atau kegiatan dalam upaya sistem manajemen keuangan yang baik dalam
memakmurkan masjid. hal mencapai kemakmuran masjid.
8) Pengaruh Karakteristik Pengurus 10) Pengaruh Sense of Belonging terhadap
terhadap Kemakmuran Masjid melalui Kemakmuran Masjid melalui Sistem
Sistem Manajemen Keuangan Masjid Manajemen Keuangan Masjid
Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa
karakteristik pengurus tidak mendukung sense of belonging tidak mendukung terhadap
terhadap kemakmuran masjid yang dihasilkan kemakmuran masjid yang dihasilkan melalui
melalui sistem manajemen keuangan masjid sistem manajemen keuangan masjid sehingga
sehingga tidak sesuai dengan hipotesis hal ini tidak sesuai dengan hipotesis
kedelapan. Hal ini berarti hipotesis kesepuluh. Hal ini berarti hipotesis
kedelapan (H8) tidak diterima. kesepuluh (H10) tidak diterima.
Hasil dari hipotesis ini menunjukkan Hasil dari uji hipotesis kesepuluh ini
bahwa sistem manajemen keuangan masjid membuktikan bahwa sistem manajemen
tidak dapat dijadikan variabel intervening keuangan masjid tidak dapat dijadikan
dalam pengaruh tidak langsung karakteristik variabel intervening di dalam pengaruh tidak
pengurus terhadap kemakmuran masjid. Hasil langsung sense of belonging terhadap
penelitian yang dilakukan oleh Gaffar (2017) kemakmuran masjid. Menurut Freeman et. al,
menunjukkan bahwa karakteristik individu dalam Carrie (2017) juga mengatakan bahwa
memiliki pengaruh dan signifikan secara sense of belonging memiliki pengaruh
langsung tanpa adanya variabel intervening terhadap kinerja murid dalam hal akademik.
terhadap kinerja karyawan. Sehingga dapat Dalam penelitian ini sense of belonging dapat
disimpulkan bahwa karakteristik pengurus mempengaruhi kemakmuran masjid secara
tidak dapat mempengaruhi kemakmuran langsung tanpa perlu terlebih dahulu memiliki
masjid melalui sistem manajemen keuangan sistem manajemen keuangan masjid yang
masjid. baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
9) Pengaruh Pengendalian Internal sense of belonging tidak dapat mempengaruhi
terhadap Kemakmuran Masjid melalui kemakmuran masjid melalui sistem
Sistem Manajemen Keuangan Masjid manajemen keuangan masjid.
Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa
pengendalian internal tidak mendukung Kesimpulan
terhadap kemakmuran masjid yang dihasilkan 1. Karakteristik pengurus berpengaruh
melalui sistem manajemen keuangan masjid secara signifikan negatif terhadap sistem
sehingga hal ini tidak sesuai dengan hipotesis manajemen keuangan masjid. Hasil
kesembilan. Hal ini berarti hipotesis penelitian ini tidak sejalan dengan
kesembilan (H9) tidak diterima. penelitian yang dilakukan oleh Humaira
Hasil dari uji hipotesis kesembilan ini dan Sagoro (2018)
membuktikan bahwa sistem manajemen 2. Pengendalian Internal tidak berpengaruh
keuangan masjid tidak dapat dijadikan secara terhadap sistem manajemen
variabel intervening di dalam pengaruh tidak keuangan masjid. Hasil penelitian ini
langsung pengendalian internal terhadap tidak sejalan dengan penelitian yang
kemakmuran masjid. Hasil penelitian yang dilakukan Sanusi (2015)
dilakukan oleh Azlina (2014) menunjukkan 3. Sense of belonging memiliki pengaruh
bahwa pengendalian internal memiliki signifikan terhadap sistem manajemen
pengaruh dan signifikan terhadap keuangan masjid. Hasil penelitian ini
kemakmuran masjid. Hal ini berarti sejalan dengan penelitian yang dilakukan
pengendalian internal yang dilaksanakan oleh Liu et. al, (2018)
secara efektif dan efisien memiliki pengaruh 4. Karakteristik pengurus tidak memiliki
secara langsung dan tidak diperlukan adanya pengaruh terhadap kemakmuran masjid.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
penelitian yang dilakukan Gaffar (2017)
5. Pengendalian internal memiliki pengaruh masjid melainkan juga menjadikan
secara signifikan positif terhadap masyarakat sebagai objek penelitian.
kemakmuran masjid. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan Daftar Pustaka
oleh Azlina (2014) Abd Rahman, M. F., Mastuki, N., & Yusof, S. N.
6. Sense of belonging memiliki pengaruh (2015). Performance Measurement
secara signifikan positif terhadap Model of Mosques. Procedia Economics
kemakmuran masjid. Hasil penelitian ini and Finance, 26-35.
tidak sejalan dengan yang dilakukan oleh Abdullah, M. Y., & Aini, Z. H. (2017). The
Carrie (2017) Efficiency Model of Mosque Management
7. Sistem manajemen keuangan masjid tidak for the Indigenous Community in
memiliki pengaruh terhadap kemakmuran Selangor. Jurnal Hal Ehwal Islam dan
masjid. Hasil penelitian ini tidak sejalan Warisan Selangor, 1-9.
dengan penelitian yang dilakukan Oktavia Adnan, M. A. (2013). The Financial Management
Practices of the Mosques in The Special
Sari et. al, (2016)
Region of Yogyakarta Province,
8. Sistem manajemen keuangan masjid tidak Indonesia. Tazkia Islamic Finance &
bisa memediasi hubungan kausalitas Business Review, 133-154.
antara karakteristik pengurus terhadap Alim, A. P., & Abdullah, S. R. (2010). Audit
kemakmuran masjid, Pengendalian Pengurusan Masjid: Kajian di Daerah
internal terhadap kemakmuran masjid dan Pasir Puteh, Kelantan.
sense of belonging terhadap kemakmuran Ayub, M. E., & dkk. (1997). Manajemen
masjid. Pengelolaan Masjid. Jakarta: Gema
Implikasi Insani Press.
1. Dewan Masjid Indonesia atau Azlina, N., & Amelia, I. (2014). Pengaruh Good
Kementerian Agama bekerja sama dengan Governance dan Pengendalian Intern
Terhadap Kinerja Pemerintah Kabupaten
IAI ataupun pihak terkait untuk
Pelalawan. Jurnal Akuntansi Universitas
memberikan pelatihan tentang manajemen Jember Vol. 12, 32-42.
keuangan masjid yang baik agar para Boynton, W. C., Johnson, R. N., & Kell, W. G.
pengurus masjid ataupun Dewan (2003). Modern Auditing. Jakarta:
Kemakmuran Masjid (DKM) mengerti Erlangga.
tentang pentingnya pengelolaan keuangan Carrie, C. (2017). Relationship Between Sense of
yang terstruktur dan sistematis. Belonging and Academik Achievement:
2. DKM atau pengurus masjid harus Effect of Involvement in a Sports Team.
mempertimbangkan ulang tentang Brescia Psychology Undergraduate
pemilihan kepengurusan masjid. Honours Theses, 1-25.
3. DKM atau pengurus masjid harus proaktif Cueto, S., Guerrero, G., Sugimaru, C., & M.
Zevallos, A. (2010). Sense of Belonging
dalam melakukan kegiatan dan
and Transition to High Schools in Peru.
programnya. International Journal of Educational
Saran Development, 277-287.
1. Penelitian selanjutnya disarankan Dewi, A. S., Sari, D., & Abaharis, H. (2018).
menambahkan referensi dan literatur Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris
terkait topik penelitian. Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur
2. Penelitian selanjutnya jika tertarik dengan di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Benefita
topik serupa diharapkan menambah 3, 445-454.
variabel lain dilluar penelitian ini. Fokkus Babinrohis Pusat. (2004). Pedoman
3. Penelitian selanjutnya diharapkan Manajemen Masjid. Jakarta.
memperluas daerah penelitian. Gaffar, I. D., Abduh, T., & Yantahin, M. (2017).
Pengaruh Karakteristik Individu
4. Penelitian selanjutnya diharapkan
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT
memperluas sampel penelitian misalnya Sumber Alfaria Trijaya di Makassar.
seperti tidak hanya DKM atau pengurus Jurnal Riset Edisi XVI Vol. 3, 13-25.
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate Financial Management Practices of
Dengan Program IBM SPSS 25. Edisi 9. Mosques in Malaysia. GJAT, 23-29.
Semarang: Salemba Empat, Universitas Muhammad, I. S., Aziz, N. H., Masrek, M. N., &
Diponegoro. Daud, M. N. (2014). Mosque Fund
Ghozali, I., & Latan, H. (2015). Konsep, Teknik Management: Issue on Accountability and
dan Aplikasi Menggunakan Program Internal Controls. Procedia Social and
SmartPLS 3.0 Edisi 2. Semarang: Behavioral Science, 189-194.
Universitas Diponegoro. Muslim, A. (2004). Manajemen Pengelolaan
Hakim, L. (2018, Juli 18). SindoNews.com. Masjid. Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu
Retrieved from Gelapkan Uang Masjid, Agama, 105-114.
Subiyanto Divonis 2 Tahun 6 Bulan Najafi, M. (2012). Place Attachment to
Penjara: Contemporary Public-Funded Mosque in
https://daerah.sindonews.com/read/13229 Malaysia. Malaysia: Universiti Putra
31/23/gelapkan-uang-masjid-subiyanto- Malaysia.
divonis-2-tahun-6-bulan-penjara- Oktavia Sari, E. J., Taufik, T., & Hasan, M. A.
1531913811 (2016). Pengaruh Partisipasi Anggaran,
Haq, J. A., & Dewi, M. K. (2013). Praktik Akuntabilitas Publik, Desentralisasi, dan
Manajemen Keuangan Masjid dan Potensi Sistem Pengendalian Intern terhadap
Dana Masjid. Kinerja Manajerial Pemerintah Daerah.
Hartono, J., & Willy, A. (2016). Konsep dan Jurnal Online Mahasiswa Fakultas
Aplikasi PLS (Partial Least Square) Ekonomi Universitas Riau, 380-393.
Untuk Penelitian Empiris. Yogyakarta: Sanusi, Z. M., Johari, R. J., Said, J., & Iskandar,
BPFE-Yogyakarta. T. (2015). The Effect of Internal Control
Humaira, I., & Sagoro, E. M. (2018). Pengaruh System, Financial Management and
Pengetahuan Keuangan, Sikap Keuangan, Accountability of NPOs: The Perspective
dan Kepribadian terhadap Perilaku of Mosques in Malaysia. Procedia
Manajemen Keuangan pada Pelaku Economics and Finance, 156-162.
UMKM Sentra Kerajinan Batik Sarwono, J. (2007). Analisis Jalur untuk Riset
Kabupaten Bantul. Jurnal Nominal / Vol. Bisnis. Yogyakarta: Andi.
VII No. 1, 96-110. Sawyer, L. B., Dittenhofer, M. A., & Scheiner, J.
Husnan, S. (2014). Pengertian dan Konsep- H. (2005). Audit Internal. Jakarta:
Konsep Dasar Keuangan. Repositori Salemba Empat.
Universitas Terbuka. Sekaran, U. (2006). Metodologi Penelitian untuk
Jazeel, M. (2013). Managing Islamic Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Organization: Some Preliminary Finding Subyantoro, A. (2009). Karakteristik Individu,
from the Mosques in Sri Lanka. Karakteristik Pekerjaan, Karakteristik
Proceedings of the Third International Organisasi dan Kepuasan Kerja Pengurus
Symposium, 25-35. yang Dimediasi oleh Motivasi Kerja
KBBI. (n.d.). Retrieved from www.kbbi.web.id: (Studi pada Pengurus KUD di Kabupaten
https://kbbi.web.id Sleman). Jurnal Manajemen dan
Liu, Q., Shao, Z., & Weiguo, F. (2018). The Kewirausahaan Vol. 11, 11-19.
Impact of User Sense of Belonging on Supriyanto, W., & Iswandiri, R. (2017).
Social Media Habit Formation: Empirical Kecenderungan Sivitas Akademika dalam
Evidence from Social Networking and Memilih Sumber Referensi untuk
Microblogging Websites in China. Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di
International Journal of Information Perguruan Tinggi. Berkala Ilmu
Management, 209-223. Perpustakaan dan Informasi Vol. 12, No.
Maharani, F. L., Prita DS, S., & Maria W, S. 1, 79-86.
(2015). Pengaruh Pengendalian Internal Wulandari, S., Sawarjuwono, T., & Iswati, S.
terhadap Kinerja Karyawan pada Divisi (2018). Optimising Fund Management of
Pelayanan Medis di Rumah Sakit Jember Mosque Cash for Economic
Klinik. Jurnal Akuntansi Universitas Empowerment of People. Advances in
Jember Vol. 13, 57-69. Social Science, Education and
Mohamed Adil, M. A., Sanusi, Z. M., Jaafar, N. Humanities Research, 258-262.
A., Khalid, M. M., & Aziz, A. A. (2013).