You are on page 1of 49

1

LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL


REPUBLIK INDONESIA

KERTAS KARYA KELOMPOK


BIDANG STUDI KEPEMIMPINAN NASIONAL

JUDUL

KEPEMIMPINAN STRATEGIS DALAM MENYONGSONG INDONESIA


EMAS DI ERA TRANSFORMASI DIGITAL PENDIDIKAN

Oleh:
KELOMPOK A

1 Dr. BUDI PRAMONO, S.I.P., M.M., (GSC)., CIQaR., CIQnR., KETUA


MOS., MCE., CIMMR.
2 AGUS HARIADI, M.HAN. SEKRETARIS
3 DR. BONIVASIUS PRASETYA ICHTIARTO, S.SI., M.ENG. MODERATOR
4 CAHYA HARDIANTO HAREFA, S.E., Ak., M.B.A., CPS., CA. ANGGOTA
5 M.B.A., CPS., CA. S.H.,S.I.K.
ABY NURSETYANTO, ANGGOTA
6 DJONNE RICKY LUMINTANG, S.Sos. ANGGOTA
7 YUDHA FITRI ANGGOTA
8 ANDIK SETIYONO, S.I.K., S.H., M. H. ANGGOTA
9 DENI HASOLOAN S. ANGGOTA
10 BUDI SETIAWAN, S.E., M.Si., CGP., CHIA., CGRCP. ANGGOTA

PROGRAM PENDIDIKAN SINGKAT ANGKATAN (PPSA) XXIV


LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2023
i

LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL


REPUBLIK INDONESIA

LEMBAR PERSETUJUAN KETUA NARASUMBER KKK

Yang bertanda tangan di bawah ini Ketua Narasumber KKK dari :

Nama : Kelompok A
Peserta : Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIV
Judul KKK : Kepemimpinan Strategis Dalam Menyongsong Indonesia Emas
di Era Transformasi Digital Pendidikan
Kertas Karya Kelompok (KKK) tersebut diatas telah ditulis sesuai dengan petunjuk teknis
tentang Penulisan Ilmiah Peserta Pendidilkan Lemhannas RI Tahun 2023.

Jakarta, 11 Juli 2023

Ketua Narasumber A.n. Kelompok A


Ketua

Dr. Ir. Vita DD Soemarno, M.M. Dr. Budi Pramono, S.I.P., M.M., (GSC).,
CIQaR., CIQnR., MOS., MCE., CIMMR.
No. Peserta: 022
ii

KATA PENGANTAR
Assalaamu’alaikum Wr. Wb., salam sejahtera bagi kita semua.
Segala puji kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat limpahan
Rahmat dan KaruniaNya, akhirnya kelompok kami dapat menyelesaikan Kertas
Karya Ilmiah Kelompok Bidang studi Kepemimpinan Nasional yang merupakan
salah satu penugasan peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA)
XXIV Tahun 2023 dengan judul "KEPEMIMPINAN STRATEGIS DALAM
MENYONGSONG INDONESIA EMAS DI ERA TRANSFORMASI DIGITAL
PENDIDIKAN”. Dalam KKK ini, seluruh anggota kelompok telah berupaya untuk
menuangkan ide dan gagasannya guna membahas berbagai persoalan yang terkait
dengan karya tulis ini. Kami menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu kami mengharapkan masukan dan sumbangan saran bagi
penyempurnaannya.
Pada kesempatan yang baik ini, kami menyampaikan terimakasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Ir. Vita DD Soemarno, M.M.
sebagai Tutor Pendamping Kelompok A yang telah penuh membimbing dan
mengarahkan dalam penulisan KKK ini serta seluruh rekan-rekan anggota kelompok
A PPSA XXIV yang telah memberikan masukan dan sumbang saran dalam
penyelesaian KKK ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu melimpahkan rahmat, hidayah dan
bimbingan-Nya bagi kita semua dalam melanjutkan pengabdian kepada bangsa dan
negara Indonesia yang kita cintai bersama, Aamiin.

Jakarta, 11 Juli 2023


A.n. Kelompok A
Ketua

Dr. Budi Pramono, S.I.P., M.M., (GSC).,


CIQaR., CIQnR., MOS., MCE., CIMMR.
iii

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ...................................................... 1
2. Perumusan Masalah.............................................. 3
3. Maksud dan Tujuan ............................................... 4
4. Ruang Lingkup dan Sistematika ............................ 4
5. Metode dan Pendekatan........................................ 5
6. Pengertian ............................................................. 5

BAB II. LANDASAN PEMIKIRAN


7. Umum.................................................................... 7
8. Peraturan Perundang-undangan ........................... 7
9. Data dan Fakta ...................................................... 9
10. Kerangka Teoretis ................................................. 13
11. Pengaruh Lingkungan Strategis............................. 16

BAB III. PEMBAHASAN


12. Umum…………………….............. 19
13. Peran pendidikan dalam mempersiapkan generasi
pemimpin masa depan.....……………….............. ... 20
14. Tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan
kepemimpinan........................................................ 26
15. strategis
Strategi untuk di mewujudkan era transformasi
kepemimpinan
strategis………………………………………………
digital dalam pendidikan untuk mencapai visi 21
Indonesia Emas 2045 melalui pengembangan
pendidikan di era transformasi digital..….………… 32

BAB IV. PENUTUP


18. Simpulan ............................................................... 39
1
19. Rekomendasi ........................................................ 40

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 42


ALUR PIKIR .......................................................... .............................. 45
1

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang.
Indonesia saat ini sedang memasuki fase transformasi digital di
mana perkembangan teknologi yang sangat pesat mempengaruhi
berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek penting yang terpengaruh
adalah pendidikan. Transformasi digital membawa banyak peluang dan
juga tantangan dalam meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang sangat membutuhkan
pendidikan yang berkualitas untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045
yaitu Indonesia yang maju, gemilang, dan sejahtera. Untuk mencapai visi
tersebut, diperlukan kepemimpinan yang strategis dalam memanfaatkan
peluang dan mengatasi tantangan yang muncul dari era transformasi
digital.
Cita-cita dan impian Indonesia untuk tahun 2045 adalah berdaulat,
maju, adil dan makmur. Untu kitu harus didukung dengan empat pilar yang
menopangnya, yakni 1) pembangunan SDM dan penguasaan iptek, 2)
perkembangan ekenomi berkelanjutan, 3) pemerataan pembangunan, dan
4) ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan. Untukitu, dalam
pembangunan yang berkelanjutan, Indonesia telah ikut menyepakati
Document Sustainable Development Goals (SDGs) dengan salah satu
fokus pada tujuan secara global peningkatan kualitas pendidikan.
Implementasi kesepakatan tersebut telah dikeluarkan Peraturan Presiden
No. 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan, antara lain dengan menetapkan tujuan
global pendidikan yakni “Menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan
merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk
semua”
Peran untuk mempersiapkan calon pemimpin masa depan harus
segera dibentuk dimulai dari program Pendidikan yaitu, melalui
transformasi digital pendidikan. Agar bisa mempersiapkan generasi yang
bisa bersaing dengan keadaan yang level zamannya lebih modern maka
dibutuhkan peran dunia pendidikan yang lebih luas dan berkembang baik
2

secara (SDM) maupun fasilitas untuk mempersiapkan calon penerus


bangsa yang dicetak melalui dunia pendidikan1. Penerapan sistem
teknologi dan sumber daya manusia yang semakin tinggi ini mengikuti arus
dari zaman yang semakin modern dalam hal ini dunia pendidikan yang
paling depan harus siap dalam mencetak calon-calon individu penerus
generasi di masa yang akan datang.
Salah satu persoalan yang menghambat kemajuan pendidikan di
Indonesia saat ini dikarenakan belum sinkronnya grand design atau blue
print perencanaan jangka panjang atas pembangunan pendidikan yang
bersifat strategis dan visioner mengikuti perkembangan global. Akibatnya,
pembangunan pendidikan nasional berjalan tanpa roh dan panduan yang
lebih visioner, serta cenderung pragmatis dan berorientasi jangka pendek.
Menurut data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2019,
terdapat 81,5 juta penduduk Indonesia yang berusia antara 5-24 tahun
atau sekitar 31,2% dari total penduduk Indonesia. Jumlah penduduk ini
menunjukkan bahwa pendidikan memiliki peran yang sangat penting
dalam pembangunan Indonesia. Menurut data UNESCO2, indeks
pembangunan manusia (IPM) Indonesia pada tahun 2019 adalah sebesar
71,4 atau masuk dalam kategori sedang. Angka ini menunjukkan bahwa
masih ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas
hidup masyarakat Indonesia. Salah satu upaya untuk meningkatkan IPM
adalah dengan mengejar visi Indonesia Emas 2045.
Visi Indonesia Emas 2045 adalah visi pemerintah Indonesia untuk
menciptakan Indonesia menjadi negara maju, gemilang, dan sejahtera
pada tahun 2045. Salah satu cara untuk mencapai visi tersebut adalah
dengan meningkatkan kualitas pendidikan. Pendidikan yang berkualitas
akan membuka peluang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat
Indonesia dan mendorong tercapainya visi Indonesia Emas 2045.
Pentingnya peta jalan ini diharapkan kualitas pendidikan nasional
memiliki visi yang jauh kedepan agar dapat menyamai negara-negara lain
yang lebih maju. Peta Jalan Generasi Emas 2045 adalah dokumen

1
Mardhiah, M., Abbas, E. W., & Putra, M. A. H. (2021). The Influence of Islamic Education on Social Behavior in
The Nahdlatul Ulama Student Association of Banjarbaru. The Kalimantan Social Studies Journal, 3(1), 45,
2
UNESCO. 2021. Global Monitoring Report. https://gem-report-2021.unesco.org/ diakses pada tgl. 24 Juni 2023.
3

rencana yang memuat kebijakan strategis tahapan-tahapan dalam


pencapaian kualitas pendidikan tahun 2016 (base line) hingga tahun 2045
yang sesuai dengan sasaran pembangunan nasional.
Melihat tantangan Indonesia kedepan maka diperlukan
kepemimpinan strategis yang mampu menyesuaikan dengan
pergembangan lingkungan strategis regional/ global serta mampu
memainkan peran melalui transformasi digital. Untuk mencapai visi
tersebut, diperlukan pemimpin atau kepemimpinan yang strategis dalam
mengelola pendidikan, terutama di era transformasi digital. Kepemimpinan
yang strategis dapat membantu memanfaatkan peluang yang ada dan
mengatasi tantangan yang muncul dari perkembangan teknologi dalam
pendidikan.
Secara keseluruhan KKK ini berupaya untuk memberikan solusi
atas masalah yang ada dengan berlandaskan pada teori-teori yang relevan
dan mempertimbangkan berbagai faktor. Dengan demikian KKK ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam upaya menciptakan
masyarakat yang lebih adil dan inklusif.
2. Perumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat
dikatakan bahwa saat ini transformasi Pendidikan Digital masih rendah
sehingga diperlukan pemimpin atau kepemimpinan yang strategis dalam
mengelola pendidikan, terutama di era transformasi digital. Kepemimpinan
strategis dapat memanfaatkan peluang yang muncul dari perkembangan
teknologi dalam pendidikan. Oleh karena itu, rumusan masalah dalam
Kertas Karya Kelompok (KKK) ini adalah “Bagaimana kepemimpinan
strategis dalam menyongsong Indonesia emas di era transformasi
digital pendidikan”
Selanjutnya, guna memudahkan dalam pembahasan, rumusan
permasalahan di atas dijabarkan dalam beberapa pertanyaan kajian, yaitu:
a. Bagaimana peran pendidikan dalam mempersiapkan generasi pemimpin
masa depan?
b. Bagaimana tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan kepemimpinan
strategis di era transformasi digital?
4

c. Bagaimana strategi untuk mewujudkan kepemimpinan strategis dalam


pendidikan untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045 melalui
pengembangan pendidikan di era transformasi digital?
3. Maksud dan Tujuan.
a. Maksud.
Maksud dari penulisan Kertas Karya Kelompok ini adalah untuk
menganalisis dan memberikan gambaran tentang permasalahan dan upaya
pemecahan masalah dalam menciptakan kepemimpinan yang strategis di
melalui transformasi kebijakan dan pengembangan Pendidikan di era
digital.
b. Tujuan.
Tujuan dari penulisan Kertas Karya Kelompok ini adalah sebagai
sumbangan pemikiran, wacana dan penambah pengetahuan, sehingga
diharapkan dapat menjadi kontribusi dari peserta PPSA XXIV Lemhannas
RI kepada pihak berkepentingan khususnya dan pemerhati sekalian pada
umumnya.
4. Ruang Lingkup dan Sistematika.
a. Ruang Lingkup
Penulisan kertas karya kelompok ini fokus kepada permasalahan
terkait kepemimpinan strategis dalam pendidikan untuk mencapai visi
Indonesia Emas 2045 melalui pengembangan pendidikan di era
transformasi digital.
b. Sistematika
Adapun penulisan kertas karya kelompok ini disusun dengan
sistematika sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan. Berisi latar belakang penulisan, perumusan
masalah, maksud dan tujuan, ruang lingkup dan sistematika, metode dan
pendekatan yang digunakan serta beberapa pengertian untuk memahami
analisis dan pembahasan.
Bab II Landasan Pemikiran. Terdiri dari dasar-dasar pemikiran
dalam penulisan kertas karya kelompok berupa peraturan perundang-
undangan yang masih berlaku. Disajikan pula data dan fakta terkait serta
5

kerangka teoritis yang bersumber dari kajian pustaka maupun referensi


ilmiah yang terkait dengan materi bahasan.
Bab III Pembahasan. Meliputi tahapan analisis dan pembahasan
setiap pokok-pokok bahasan dan pertanyaan penelitian terkait
kepemimpinan strategis dalam pengembangan pendidikan di era
transformasi digital. Pembahasan dilakukan berdasarkan teori yang
ditetapkan. Hasil analisis ini nantinya akan dapat dirumuskan untuk
menjawab pertanyaan kajian.
Bab IV Penutup. Berisi simpulan dari pembahasan dan rekomendasi
kepada para stakeholders terkait dalam pengambilan keputusan dan
kebijakan.
5. Metode dan Pendekatan
a. Metode.
Metode yang digunakan dalam Kertas Karya Kelompok ini
menggunakan metode kualitatif. Metode ini berperan penting dalam
mengurai permasalahan dalam kepemimpinan strategis dalam
pengembangan pendidikan di era transformasi digital untuk mencapai visi
Indonesia Emas 2045, dapat menghasilkan kebijakan dan keputusan yang
terbaik. Teknik pengumpulan data melalui Diskusi Kelompok dan studi
kepustakaan.
b. Pendekatan.
Pendekatan yang digunakan dalam analisis data KKK ini bersifat
komprehensif, dan menyeluruh dari perspektif kepentingan nasional dengan
tinjauan pada aspek leadership yang mampu mengatasi permasalahan di
era digital, digunakan sesuai dengan kerangka teori yang digunakan
dengan analisis multidisiplin ilmu.
6. Pengertian
a. Kepemimpinan.
Young mengatakan bahwa kepemimpinan itu sebuah bentuk
dominasi yang didasari oleh kemampuan pribadi yang mampu untuk
mengajak ataupun mendorong orang lain untuk melakukan sesuatu yang
berdasarkan kepada penerimaan oleh organisasinya, dan mempunyai
keahlian yang khusus yang sesuai dengan situasi yang khusus pula.
6

Dengan kata lain, para pemimpin tidak hanya dapat memerintah bawahan
apa yang harus dilakukan, tetapi juga dapat mempengaruhi bawahan dalam
menentukan cara bagaimana tugas itu dilaksanakan dengan tepat.3
b. Transformasi Digital.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), transformasi berarti
perubahan. Perubahan tersebut bisa berupa perubahan bentuk, perubahan
sifat, perubahan fungsi dan sebagainya.4 Transformasi dapat terjadi secara
disengaja ataupun tidak disengaja.
c. Akselarasi Digital.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), Digitalisasi berarti
proses pemberian atau pemakaian sistem digital. Digital berasal dari
bahasa yunani yaitu, kata Digitus yang berarti jari jemari. Jumlah jari-jemari
manusia pada umumnya ada sepuluh, angka 10 merupakan angka yang
terdiri dari angka satu dan angka nul. Akselarasi digital merupakan sebuah
konsep pemahaman teknologi agar lebih mudah memahami Teknologi dan
Sains, dan begitu juga dengan semua yang rumit menjadi mudah5.
d. Indonesia Emas.
Indonesia Emas 2045 adalah suatu upaya dalam membangun
generasi emas yang dimana adalah sebuah konsep penerapan untuk
menyiapkan suatu generasi penerus bangsa Indonesia pada 100 tahun
emas Indonesia merdeka antara tahun 1945 sampai tahun 2045.6
Tercapainya Indonesia emas pada tahun 2045 ini haruslah bisa berjalan
dengan selaras agar tidak terjadinya ketimpangan sosial yang terjadi antara
para pemuda dengan pemerintah yang mampu menghambat proses
tercapainya Indonesia emas 2045, sehingga negara Indonesia mampu
untuk menunjukkan bahwa produk Indonesia tidaklah kalah bagusnya
dibanding produk non lokal lainnya yang telah banyak beredar di negeri ini
baik itu dari segi kualitas maupun segi kuantitasnya.7

3
Young, dikutip oleh Kartono pada 2004 dalam buku “Pemimimpin dan Kepemimpinan”. Rajawali, Jakarta.
4
Yandianto, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Bandung: Percetakan Bandung, 2007), 208 diakses pada tgl. 05 Juli
2023.
5
Philip Kotler dkk, Marketing 4.0 (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2019), 41.
6
https://www.kemenkopmk.go.id/indonesia-emas-2045-diwujudkan-oleh-generasi-muda diakses pada 01 Juli
2023.
7
https://dikti.kemdikbud.go.id/kabar-dikti/kabar/pendidikan-indonesia-menuju-indonesia-emas-2045/. diakses
7

BAB II
LANDASAN PEMIKIRAN

7. Umum
Landasan Pemikiran pada KKK ini akan membahas sejumlah literatur
atau referensi yang relevan dengan topik yang dibahas. Bab ini akan
dimulai dengan tinjauan dari peraturan dan perundang-undangan terkait
dengan topik yang dikaji. Pada bab ini juga akan disajikan data dan fakta
serta teori-teori yang relevan dengan topik. Bab ini akan diakhiri dengan
tinjauan dari sisi pengaruh lingkungan strategis baik itu nasional, regional
maupun global.

8. Peraturan dan Perundang-undangan.


a. Undang-undang Dasar NRI Tahun 1945.
Dalam bab XIII, Pasal 31 ayat (2), bahwa pendidikan yang dimaksud
harus diusahakan dan diselenggarakan oleh Pemerintah sebagai “satu
sistem pengajaran nasional". Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan
mempunyai peranan yang amat penting untuk menjamin perkembangan
dan kelangsungan kehidupan bangsa yang bersangkutan. Perjuangan
pergerakan kemerdekaan Indonesia yang telah mengantarkan
pembentukan suatu pemerintah negara Indonesia untuk "melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia" serta
"memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial" menuntut penyelenggaraan dan
pengembangan pendidikan yang dapat menjamin perkembangan dan
kelangsungan kehidupan bangsa Indonesia8.
b. Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Undang-undang ini menegaskan bahwa Pendidikan merupakan
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar serta

pada 01 Juli 2023.


8
Perubahan keempat UUD 1945 adalah perubahan keempat pada Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 sebagai hasil Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Tahun 2002 tanggal 1 –
11 Agustus 2002.
8

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan


potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional
merupakan pendidikan yang berlandaskan Pancasila serta UUD 1945
dengan tetap berakar pada nilai agama dan kebudayaan nasional
Indonesia, sekaligus tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Dalam
rangka mencapai berbagai tujuan dan visi misi di bidang kependidikan,
maka UU ini juga mengatur terkait Standar Nasional Pendidikan. Standar
tersebut digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga
kependidikan, sarana prasarana, tindak pengelolaan, hingga pembiayaan.
c. Undang-undang No. 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan
Pada UU ini menegaskan bahwa pembaruan dan pembangunan
bangsa, pemuda mempunyai fungsi dan peran yang sangat strategis
sehingga perlu dikembangkan potensi dan perannya melalui penyadaran,
pemberdayaan, dan pengembangan sebagai bagian dari pembangunan
nasional. untuk membangun pemuda, diperlukan pelayanan kepemudaan
dalam dimensi pembangunan di segala bidang kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. pembaruan dan
pembangunan bangsa, pemuda mempunyai fungsi dan peran yang sangat
strategis sehingga perlu dikembangkan potensi dan perannya melalui
penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan sebagai bagian dari
pembangunan nasional.
d. Undang-undang No. 13 Tahun 2022 tentang Digitalisasi.
Digitalisasi Pembentukan Regulasi yang sejalan dengan program
nasional pemerintah yakni percepatan transformasi digital nasional dalam
penyelenggaraan pemerintahan. Pesatnya perkembangan teknologi di
seluruh dunia memberikan perubahan yang signifikan terhadap aspek
kehidupan masyarakat, salah satunya dalam bidang pendidikan. Saat ini,
banyak negara yang sudah menerapkan sistem pembelajaran digital demi
mengikuti arus perkembangan zaman.
9

9. Data dan Fakta


a. Perkembangan Digital Transformation
Kondisi di era digital saat ini menuntut semua aktor dalam kehidupan
ekonomi dan sektor lainnya tidak gagap dengan teknologi, terutama
teknologi informasi / digital. Hal ini dapat dilihat dari berita yang dipublikasi
di media online surat kabar nasional kompas di tahun 2019. Pada tahun
tersebut, tingkat daya saing Indonesia berada pada posisi 32 diantara 63
negara dunia. Posisi tersebut naik 11 poin bila dibandingkan dengan tahun
lalu (Tahun 2018, Indonesia berada di posisi 43 dunia). Naiknya posisi
tersebut disebabkan karena ada peningkatan efisiensi di sektor
pemerintahan, perbaikan infrastruktur, dan kemudahan berusaha9. Tetapi
di tahun 2020 lalu, posisi Indonesia turun ke peringkat 40. Turunnya
peringkat Indonesia ke posisi 40 dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti laju
pertumbuhan ekonomi yang melambat karena pandemi covid-19 melanda
Indonesia. Pelambatan laju pertumbuhan ekonomi memberikan dampak
yang cukup kuat. Dampak tersebut mengakibatkan ketidakpastian ekonomi
yang menyebabkan naiknya angka pengangguran sehingga masyarakat
miskin bertambah, serta menurunnya kegiatan ekspor dan impor karena
penurunan permintaan ataupun penurunan pasokan dari negara lain 10.
Dari laporan berjudul IMD World Digital Competitiveness Ranking
2020, dibuat oleh Institute for Management Development (IMD) yang
berkedudukan di Swiss, dan terbit di tahun 2020; terdapat beberapa faktor
penilaian. Faktor penilaian tersebut adalah Knowledge, Technology, dan
Future Readiness11. Masing-masing faktor tersebut memiliki 3 (tiga) sub
faktor lagi. Dimana, faktor Knowledge memiliki sub faktor Talent, Training
& Education, dan Scientific concentration. Faktor Technology memiliki sub
faktor Regulatory framework, Capital, dan Technological framework;

9
S. R. D. Setiawan, “Naik Signifikan, Daya Saing Indonesia di Posisi 32 Dunia,” kompas.com, 2019.
https://money.kompas.com/read/2019/05/29/140135526/naik-signifikan-daya-saing-indonesia-di-posisi-32-
dunia. Diakses pada 29 Juni 2023.
10
F. N. Ulya, “Ini Daftar Negara Paling Kompetitif di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa? Halaman-all-
Kompas.comk.” Kompas.com, 2020. https://money.kompas.com/read/2020/06/16/210000726/ini-daftar-
negara-paling-kompetitif-di-dunia-indonesia-peringkat-berapa-?page=all Diakses pada 29 Juni 2023.
11
IMD World Digital, “IMD World Digital Competitiveness Ranking 2020, “IMD World Compet. Cent., p.180,2020,
[Online]. Available: https://www.imd.org/globalassets/wcc/docs/release
2017/world_digital_competitiveness_yearbook_2017.pdf diakses pada 05 Juli 2022.
10

sedangkan faktor Future Readiness memiliki sub faktor Adaptive attitudes,


Business agility, dan IT integration. Faktor Knowledge merupakan faktor
yang memiliki tujuan untuk menangkap apakah sebuah negara memiliki
kemampuan, kesadaran, pemahaman atas sesuatu (biasanya disebut
sebagai intangible/ tidak terlihat) yang dibutuhkan untuk belajar dan
menemukan teknologi baru. Faktor Technology merupakan faktor yang
memiliki tujuan untuk menilai kesiapan sebuah negara untuk masuk dalam
fase pengembangan / pembangunan transformasi digital. Istilah umum
yang dapat digunakan adalah kesiapan lingkungan dari negara tersebut
untuk masuk ke dalam fase transformasi digital. Faktor terakhir, Future
readiness, merupakan faktor yang memiliki tujuan untuk menilai tingkat
kesiapan ekonomi sebuah negara dalam mencapai transformasi digital.
Dari laporan IMD World Digital Competitiveness (WDC) 2020, posisi
Indonesia dibandingkan dengan negaranegara di Asia Tenggara, terletak
di posisi ke 4 (empat). Urutan posisi tertinggi dipegang oleh Negara
Singapura, posisi kedua adalah Negara Malaysia. Posisi ketiga dipegang
oleh Negara Thailand, dan posisi kelima disanding oleh Negara Philipina.
Secara umum dari laporan IMD WDC di tahun 2020 tersebut, posisi
Indonesia tidak mengalami perubahan dari tahun 2019. Stagnasi dari posisi
Indonesia bisa jadi disebabkan oleh kondisi pandemi covid-19 yang masih
belum bisa dikendalikan secard menyeluruh di tahun 2020. Dari 3 (tiga)
faktar penilai yang digunakan oleh IMD untuk mengukur digital
competitiveness sebuah negara, poin yang diperoleh Indonesia di tahun
2020 tertulis di Tabel 1 dan poin untuk masing-masing sub faktor dari
Knowledge, Technology, dan Future readiness dapat dibaca pada laporan
WDC Digital Competitiveness Ranking 2020.
b. Kapabiltas Research and Development Terhadap Teknologi
Menyadari besarnya manfaat dari transformasi digital, Presiden Joko
Widodo pada Rapat Terbatas mengenai Perencanaan Transformasi
Digital, Senin 3 Agustus 2020 menyampaikan lima arahan yang terdiri dari
perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital, persiapkan roadmap
transportasi digital di sektor-sektor strategis dan di pemerintahan, percepat
integrasi pusat data nasional, siapkan kebutuhan SDM talenta digital dan
11

siapkan berbagai regulasi yang berkaitan dengan skema pendanaan dan


pembiayaan transformasi digital12.
Kapabilitas Inovasi merupakan salah satu kunci untuk mewujudkan
transformasi digital. Berbagai teknologi canggih lahir dari proses inovasi.
Akan tetapi, kapabilitas inovasi Indonesia masih tertinggal dibandingkan
negara ASEAN lainnya. Berdasarkan Global innovation index (GII) 2019,
nilai GII Indonesia berada di bawah Brunei Darussalam, Filipina, Thailand,
Vietnam, Malaysia dan Singapura.

Sumber : Katadata.com
Ranking Indonesia di tahun 2019 berada di peringkat 85 atau di posisi
kedua terendah dibandingkan negara lain di ASEAN. Singapura berhasil
masuk ke peringkat 10 besar dunia, yang selanjutnya disusul oleh disusul
oleh Malaysia di peringkat ke-35 dan Thailand peringkat ke-44. Kapabilitas
inovasi yang rendah tentu turut menjadi alasan mengapa transformasi
digital belum terjadi secara masif. Salah satu sumber dari kapabilitas
inovasi adalah R&D dan ratarata jumlah perusahaan yang memiliki

12
Laporan Setkab 2021 tentang Transformasi digital dan Perkembangan Teknologi Abad-21
12

pengeluaran R&D di Indonesia masih lebih rendah dibandingkan India,


Vietnam dan Malaysia. Data dari enterprises survey Bank Dunia
memberikan fakta sebanyak 29,7% perusahaan di India memiliki
pengeluaran untuk R&D, Vietnam sebesar 15,7% dan Malaysia 10,5%,
sedangkan Indonesia hanya 1,9% dan Thailand 1,1%. Memiliki
pengeluaran untuk R&D memang tidak mudah untuk dilakukan mengingat
perusahaan Indonesia memiliki fokus pengeluaran untuk hal lainnya atau
merasa tidak memiliki urgensi untuk melakukan R&D dari sisi internal.
Smart shortcut yang dapat diterapkan adalah mengandalkan hasil R&D dari
pihak lain melalui intermediate technology centers.
c. Transformasi digital Pendidikan di Indonesia Saat Ini.
Transformasi digital telah mengubah lanskap pendidikan di Indonesia
secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini, negara ini
mengalami lonjakan adopsi teknologi dalam sistem pendidikan, membawa
perubahan yang positif dalam cara belajar dan mengajar. Transformasi
digital dalam pendidikan di Indonesia saat ini berfokus pada empat aspek
utama: aksesibilitas, metode pembelajaran, manajemen, dan
pengembangan keterampilan.
Transformasi digital telah meningkatkan aksesibilitas pendidikan di
Indonesia. Dengan peningkatan penetrasi internet, siswa dari berbagai
daerah dapat mengakses sumber daya pembelajaran online secara
mudah. Ini memberi mereka kesempatan untuk belajar di luar batasan
geografis, mengakses materi pembelajaran yang lebih luas, dan
berinteraksi dengan guru dan siswa dari seluruh negeri.
Metode pembelajaran telah mengalami perubahan yang signifikan.
Model pembelajaran jarak jauh menjadi pilihan utama selama pandemi
COVID-19. Sekolah dan perguruan tinggi menggunakan platform
pembelajaran online untuk menyampaikan materi pembelajaran,
mengadakan sesi diskusi virtual, dan memberikan tugas daring. Ini telah
mendorong inovasi dalam pengembangan konten digital yang interaktif,
seperti video pembelajaran, animasi, dan simulasi, yang membantu
meningkatkan minat dan pemahaman siswa.
13

Transformasi digital telah memperkenalkan sistem manajemen


pembelajaran yang efisien. Sekolah dan perguruan tinggi menggunakan
sistem manajemen pembelajaran (LMS) untuk mengatur tugas,
memberikan umpan balik, dan melacak kemajuan siswa secara online.
LMS juga memungkinkan orang tua untuk terlibat dalam pendidikan anak-
anak mereka dengan mengakses informasi tentang perkembangan
akademik mereka.
Transformasi digital mendorong pengembangan keterampilan digital.
Sekolah-sekolah mulai memperkenalkan kurikulum khusus dan pelatihan
untuk mengajarkan literasi digital, coding, analisis data, dan keterampilan
teknologi lainnya. Tujuan utamanya adalah untuk mempersiapkan siswa
menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin digital dan teknologi.
Secara keseluruhan, transformasi digital dalam pendidikan di Indonesia
saat ini telah memberikan banyak manfaat. Ini telah meningkatkan
aksesibilitas pendidikan, meningkatkan metode pembelajaran,
menyederhanakan manajemen pembelajaran, dan membantu siswa
mengembangkan keterampilan digital yang relevan. Namun, tantangan
seperti kesenjangan digital masih perlu diatasi agar manfaat transformasi
digital dapat dinikmati oleh semua siswa di Indonesia.

10. KERANGKA TEORETIS.


Beberapa teori yang dapat digunakan sebagai landasan analisa
dalam pemecahan persoalan adalah sebagai berikut:
a. Teori Digital Transformation
Teori Transformasi digital secara ekstensif dianggap sebagai
pendorong perubahan dalam semua konteks, terutama dalam konteks
bisnis, dan mempengaruhi semua aspek kehidupan manusia berdasarkan
pemanfaatan teknologi dan digitalisasi. Teknologi digital telah mengubah
sektor publik dengan memengaruhi aplikasi, proses, budaya, struktur, dan
tanggung jawab serta tugas pegawai negeri13. Transformasi digital penting
bagi semua perusahaan industri dan sektor permerintahan yang sangat

13
Tangi, L., Janssen, M., Benedetti, M., & Noci, G. (2021). Digital government transformation: A structural
equation modelling analysis of driving and impeding factors. International Journal of Information
Management, 60(April). https://doi.org/10.1016/j.ijinfomgt.2021.102356
14

bergantung pada sistem, TI, strategi, dan sumber daya manusia.


Dalam konteks KKK ini, konsep Transformasi digital dapat diterapkan
untuk mengetahui sejauh mana perkembangan transformasi digital ini di
implemntasikan di Pendidikan serta dapat manfaat untuk calon pemimpin
masa depan. Sebagai sebuah negara maju 2045 harus dipersiapkan para
pemimpin yang visioner yang memiliki kemampuan dalam menghadapi
lingungan strategis yang tidak dalam ketidakpastin (Uncertainty).
Dengan demikian, penerapan konsep transformasi digital dapat
membantu generasi muda saat ini yang terkoneksi secara internasional
dengan perangkat teknologi. Oleh karenanya visi pendidikan tidak boleh
terkotakkan hanya pada wawasan yang sempit. Melainkan harus
terkoneksi dengan perkembangan internasional.
b. Teori Digital Leadership
Kepemimpinan adalah seni dalam mengajak serta menggerakkan
orang lain untuk bekerja dalam mencapai sasaran14. Kepemimpinan
digambarkan sebagai kapasitas untuk membimbing perusahaan menuju
pencapaian tujuannya dan membangun keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan. Untuk mempertahankan keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan, perusahaan harus memiliki produk dan sistem teknis yang
mempercepat dan memungkinkan produksi, komunikasi, dan
pengurangan biaya, serta kemampuan untuk menggunakan produk dan
sistem ini secara optimal15. Kepemimpinan memiliki gaya kepemimpinan
yang berfokus pada implementasi transformasi digital dalam sebuah
organisasi. Model kepemimpinan ini memungkinkan perusahaan maupun
organisasi untuk mendigitalkan lingkungan kerja dan budaya kerja mereka
Pemimpin digital memiliki pemikiran visioner, motivator perubahan,
mampu menggabungkan ide-ide dalam bisnis untuk proyek, dan
membangun koneksi melalui penciptaan peluang baru untuk kemitraan/
usaha patungan/ outsourcing dan bentuk kolaborasi lainnya.
Salah satu sifat seorang pemimpin adalah berani, kreatif, dan

14
Eko Purnomo and Herlina JR Saragih, Teori Kepemimpinan Dalam Organisasi (YAYASAN NUSANTARA
BANGUN JAYA, 2016), 5–7.
15
Uğural, M. N., Giritli, H., & Urbański, M. (2020). Determinants of the turnover intention of construction
professionals: A mediation analysis. Sustainability (Switzerland), 12(3). https://doi.org/10.3390/su12030954
15

inovatif. Tiga sifat ini akan selalu diperlukan di manapun dan dalam
perubahan zaman apapun itu. Karena dengan orang berani, orang
tersebut akan berani dalam mengambil resiko dan menjawab tantangan
yang ada. Kemudian orang yang kreatif dan inovatif jika terdapat
perubahan akan dengan mudah mendapatkan hal hal baru yang sesuai
dengan perubahan yang terjadi di saat itu. Maka pemimpin yang berani,
kreatif, dan inovatif pada saat bertemu dengan tantangan perubahan
zaman akan menjawab tantangan tersebut dengan program yang kreatif
dan inovatif sesuai dengan zamannya16. Hal – hal tersebut merupakan
harapan dari setiap pemimpin pendidikan di Indonesia, tetapi jika
pemimpinnya telah mengalami perubahan sedangkan para bawahannya
tidak mau mengikuti itu adalah suatu tantangan juga. Ada beberapa
perubahan mungkin yang harus dilakukan dalam memimpin masyarkat
yang hidup di era Society 5.0 mengingat pada saat ini mungkin semua hal
akan berbasis dengan teknologi.
Teori ini dapat diterapkan dalam konteks KKK ini untuk memastikan
bahwa setiap mampu harus mampu mengubah tantangan menjadi
keuntungan yang bisa digunakan untuk bangsa dan negara. Sementara
itu, pemimpin masa depan yang modern dan berlandaskan Pancasila.
c. Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia
Teori pengembangan sumber daya manusia mencakup upaya-
upaya untuk menciptakan, meningkatkan, dan memelihara keterampilan,
pengetahuan, dan motivasi dari personel dalam sebuah organisasi. Dalam
konteks pendidikan, hal ini dapat diartikan sebagai upaya-upaya untuk
meningkatkan kualitas tenaga pendidik agar mampu memanfaatkan
teknologi pendidikan yang ada untuk meningkatkan efektivitas
pendidikan17. SDM yang efektif mampu menginspirasi, memotivasi, dan
mengubah bawahan mereka melalui penggunaan teknologi digital.
Pemimpin digital yang menerapkan pendekatan transformasional akan
mendorong pengembangan SDM dengan mendorong kreativitas, inovasi,

16
Erwin Karouw et al., “SOCIETY 5.0 FOR BETTER LIFE: Enhancement or Disruption,” YONULIS, September 24,
2020, accessed July 29, 2021, https://yonulis.com/2020/09/24/society-5-0-for-better-life-enhancement-or-
disruption/. Diakses pada 03 Juli 2023
17
Janah, W. A., Abbas, E. W., & Mutiani, M. (2020). The Contribution of Leadership Value of Nadjmi Adhani as a
Learning Resources on Social Studies. The Innovation of Social Studies Journal, 1(2), 188-196.
16

dan adaptabilitas dalam lingkungan digital.


Teori ini dapat diterapkan dalam konteks KKK ini untuk memastikan
pertumbuhan yang berkelanjutan dengan kolaborasi antara Stakeholder,
perguruan tinggi, industri, dan pemerintah untuk menjadi satu sistem yang
saling menguatkan, agar menjadi mesin pertumbuhan bangsa. Perguruan
tinggi tidak lagi berdiri sendiri, melainkan sebagai produsen iptek-inovasi
dan pusat keunggulan. Kemudian hasilnya dapat dikolaborasikan dengan
kebutuhan industri dan berkembang bersama-sama.

11. Lingkungan Strategis yang Berpengaruh


a. Global
Lingkungan strategis global memiliki peran penting dalam konteks
kajian tentang kepemimpinan strategis dalam menyongsong Indonesia
emas di era transformasi digital pendidikan. Transformasi digital tentunya
tidak lepas dari kegiatan digital. Transformasi ke dalam dunia digital pada
masa sekarang merupakan keharusan dan kejadian ini merupakan bentuk
evolusi. Bahkan dalam program yang diluncurkan oleh PBB (Perserikatan
Bangsa-Bangsa) di tahun 2015, yang bernama Sustainable
Development Goals (SDG), menekankan pada teknologi dan konektivitas.
Bila berbicara masalah teknologi dan konektivitas, secara tidak langsung
akan mengarah kepada teknologi internet yang sudah ada dan digunakan
oleh banyak orang18. Penekanan terhadap teknologi ini berdasarkan pada
kondisi tahun 2020 dimana hampir seluruh negara di dunia terdampak
pandemi covid-19. Sehinga, salah satu cara untuk tetap dapat bekerja
dan bergerak, orang akan memanfaatkan teknologi terlebih teknologi
internet. Dengan memanfaatkan teknologi internet, konektivitas satu
bagian dengan bagian lain dapat terjadi. Kegiatan, baik itu ekonomi
ataupun non-ekonomi, dapat tetap berjalan dengan aman dan nyaman
dari ancaman penyebaran pandemi covid-19. Memanfaatkan teknologi
internet, atau dapat diartikan sebagai berpindah ke digital bukan perkara
yang mudah. Banyak hal yang harus disesuaikan dengan karakteristik dari
yang namanya digital, salah satunya adalah memahami terlebih dahulu

18 THE 17 GOALS | Sustainable Development.” https://sdgs.un.org/goals. Diakses pada 30 Juni 2023


17

makna dari digital itu sendiri dan hal-hal yang berkaitan.


Dalam beberapa tahun terakhir, internet telah banyak mengubah tidak
hanya hubungan manusia dengan adanya wadah untuk dapat terlibat
secara sosial, tetapi juga kemampuan manusia untuk berkontribusi dalam
proses pengembangan dalam penciptaan ruang yang memiliki beragam
pendapat politik, sudut pandang sosial budaya, serta meningkatnya tingkat
partisipasi audiens. Dapat dikatakan juga bahwa penggunaan sosial media
seperti Instagram, Facebook, YouTube, Twitter, Blogs, dan lainlain sebagai
cara baru untuk menyebarkan pesan dan melibatkan audiens dalam
komunikasi partisipatif telah menciptakan dimensi baru dalam mobilisasi
massa. Contohnya adalah revolusi Timur Tengah pada awal 2011 yang
memberikan spekulasi luas tentang peran internet, dan khususnyaa.
Sebagai salah satu contoh kasus adalah kemenangan Presiden Fiilipina
Ferdinand “Bongbong” Marcos jr. tidak telepas dari kemmapuannya
memanfatkan transformasi digital dalam kampanye presiden. Bongbong
mengalahkan Duterte karena mampu memanfaatkan perkembangan digital
dengan meningktakan pencitraan dirinya sehingga mampu menarik simpati
para pemilih.

b. Regional
Lingkungan strategis regional juga memiliki peran yang signifikan
dalam konteks kajian tentang kepemimpinan strategis dalam menyongsong
Indonesia emas di era transformasi digital pendidikan. Beberapa aspek
lingkungan strategis regional yang berpengaruh dapat mencakup:
1) Kerjasama Regional.
Kerjasama regional, seperti ASEAN (Association of Southeast Asian
Nations), memiliki peran penting dalam memperkuat kerjasama
transformasi digital. Melalui kerjasama Teknologi dan ToT, negara-
negara anggota dapat bekerja sama dalam mengatasi tantangan dan
perbedaan yang mungkin timbul dalam konteks digitalisasi. Kerjasama
regional juga dapat memfasilitasi pertukaran pengalaman, pengetahuan,
dan praktik terbaik dalam bidang teknologi.
18

2) Kebijakan Regional.
Adanya kebijakan regional yang berfokus pada pengembangan ilmu
pengetahuan serta menjadikan Kawasan regional sebagai laboratorium
belajar untuk para calon pemimpin masa depan, menjalankan konfrensi
secara rutin terkait perkembangan Pendidikan, teknologi dan
kepemimpinan.
3) Pengelolaan Sumber Daya.
Pengelolaan sumber daya regional, seperti Fasilitas, wilayah dan
manusianya, juga berperan dalam memperkuat transformasi digital.
Pengelolaan yang adil dan berkelanjutan dapat memastikan akses yang
sama bagi semua untuk memingkatkan kemampuan sebagai calon
pemimpin masa depan yang memiliki kemampuan strategis yang
mempu berfikir kritis dan visioner dalam menghadpi sebuah
permasalahan.
c. Nasional
Kepemimpinan nasional Indonesia saat ini di era digitalisasi
menghadapi isu-isu penting. Hal tersebut meliputi kesenjangan akses
digital, keamanan dan privasi data, transformasi ekonomi dan tenaga kerja,
regulasi yang adaptif, serta literasi digital. Pemimpin nasional perlu
memastikan akses internet merata, melindungi keamanan dan privasi data,
mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi perubahan ekonomi dan
tenaga kerja, membuat regulasi yang adaptif, serta meningkatkan literasi
digital untuk masyarakat yang bertanggung jawab dalam penggunaan
teknologi. Kepemimpinan visioner, kebijakan yang adaptif, dan kolaborasi
dengan pemangku kepentingan akan penting dalam menghadapi isu-isu
ini.
Memahami lingkungan strategis regional yang berpengaruh dapat
membantu dalam merancang strategi dan kebijakan yang efektif untuk
membangun kepemimpinan strategis dalam menyongsong Indonesia emas
2045 di era transformasi digital. Ini melibatkan kerja sama dengan negara-
negara tetangga, organisasi regional, dan kelompok-kelompok masyarakat
dalam mencapai tujuan bersama yang berkelanjutan dan inklusif.
19

BAB III

PEMBAHASAN

12. Umum
Pada Bab 3 Pembahasan ini akan dibahas beberapa isu umum yang
terkait dengan kepemimpinan strategis dalam menyongsong Indonesia
emas 2045 di era transformasi digital. Beberapa isu yang akan dibahas
termasuk kondisi pendidikan dalam mempersiapkan generasi pemimpin
masa depan, tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan kepemimpinan
yang strategis dan strategi kesiapan dalam transformasi digital menuju
Indonesia emas 2045. Analisis pada pembahasan dilakukan dengan
menggunakan landasan data dan fakta, peraturan, teori serta lingkungan
strategis yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya.
Dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 di era transformasi
digital, kepemimpinan strategis menjadi sangat penting. Transformasi digital
telah menjadi pendorong utama dalam menghadapi tantangan dan peluang
di masa depan. Era transformasi digital menawarkan potensi besar untuk
memajukan pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan peningkatan kualitas hidup
masyarakat. Dalam hal ini, kepemimpinan strategis diperlukan untuk
merumuskan visi jangka panjang dan strategi yang berkelanjutan dalam
memanfaatkan potensi teknologi digital.
Transformasi digital telah mengubah lanskap ekonomi dengan
munculnya ekonomi digital dan bisnis berbasis teknologi. Pemimpin
strategis harus mampu menciptakan kebijakan dan regulasi yang
mendukung pertumbuhan sektor digital, mendorong inovasi, dan
memberikan peluang bagi pelaku usaha lokal untuk bersaing di pasar
global.
Kepemimpinan strategis memainkan peran sentral dalam
menyongsong Indonesia Emas 2045 di era transformasi digital. Visi yang
jelas, kebijakan yang adaptif, serta kemampuan untuk mengatasi tantangan
dan memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh digitalisasi akan menjadi
kunci dalam memajukan Indonesia sebagai negara yang maju secara
teknologi dan berkelanjutan.
20

13. Peran pendidikan dalam mempersiapkan generasi pemimpin masa


depan
Perkembangan dan inovasi teknologi dalam beberapa tahun terakhir,
memberi kesempatan dan kemudahan bagi kita dalam mencari informasi
tanpa memperhatikan ruang dan waktu. Teknologi dan informasi yang
berkembang pesat memengaruhi sendi-sendi dalam kehidupan manusia.
Diantarnya, media komunikasi, kehidupan sosial, perekonomian, budaya,
dan pendidikan. Dunia pendidikan pun tidak lepas dari adanya perubahan
tersebut.
Dunia pendidikan harus menyambut perubahan ini dengan antusias.
Perubahan tersebut dikenal sebagai era digital. Era digital adalah era di
mana informasi mudah dan cepat diperoleh serta disebarluaskan
menggunakan teknologi digital. Transformasi digital dalam pendidikan
adalah sebuah kebutuhan. Lembaga pendidikan, mulai dari sekolah dasar
sampai perguruan tinggi tidak bisa lepas dari digitalisasi.
Melalui pembahasan ini, diharapkan dapat memahami lebih dalam
tentang peranan dan juga tantangan-tantangan yang dihadapi oleh dalam
mewujudkan kepemimpinan yang mampu transformasi digital sebagai
jalan Indonesia emas 2045, dan bagaimana kita dapat bekerja sama untuk
mengatasi tantangan-tantangan ini demi mencapai visi dan misi yang
sudah ditetapkan.
Pendidikan memainkan peran yang sangat penting dalam
mempersiapkan generasi pemimpin masa depan. Melalui pendidikan yang
baik, siswa diberikan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang
diperlukan untuk menjadi pemimpin yang efektif dan bertanggung jawab.
Pendidikan memberikan wawasan yang luas, membantu mengembangkan
keterampilan berpikir kritis, komunikasi, kepemimpinan, dan kerjasama tim.
Selain itu, pendidikan juga membentuk karakter dan etika, membantu
mengembangkan integritas, empati, tanggung jawab sosial, dan
kemampuan mengambil keputusan yang bijaksana. Melalui kurikulum yang
inklusif dan relevan, pendidikan harus mempersiapkan siswa untuk
menghadapi tantangan global, seperti digitalisasi, perubahan ekonomi, dan
masalah lingkungan. Pendidikan juga harus mendorong kreativitas,
21

inovasi, dan jiwa wirausaha. Dengan memberdayakan generasi pemimpin


masa depan melalui pendidikan yang berkualitas, kita dapat membangun
masyarakat yang berdaya saing, berkeadilan, berkelanjutan, dan dipimpin
oleh individu yang memiliki visi, integritas, dan dedikasi untuk kebaikan
bersama.

a. Transformasi Pendidikan di Era Digital


Transformasi digital pendidikan adalah sebuah proses perubahan pola
pikir manusia dalam pembelajaran dari cara tradisional ke teknologi digital.
Dari pengertian tersebut, poin pentingnya adalah “proses perubahan” dan
“teknologi”. Dua hal ini menjadi kunci ketika memperbincangkan
pendidikan di era digital.
Transformasi digital pendidikan adalah sebuah proses perubahan yang
melibatkan pergeseran paradigma pembelajaran dari pendekatan
tradisional ke penggunaan teknologi digital. Proses ini mencakup adopsi
dan pemanfaatan teknologi dalam berbagai aspek pendidikan, mulai dari
pengembangan konten pembelajaran digital hingga penggunaan platform
pembelajaran online.
Proses perubahan ini mengharuskan kita untuk mengubah cara kita
berpikir tentang pendidikan, memahami potensi dan manfaat teknologi
digital dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Pendidikan di era digital
memungkinkan akses yang lebih luas terhadap sumber daya pembelajaran
yang kaya, interaktif, dan personal. Penggunaan teknologi juga
memungkinkan pengalaman pembelajaran yang lebih menarik, melibatkan
siswa secara aktif dalam proses belajar, dan mendorong kreativitas dan
kolaborasi.
Selain itu, teknologi digital juga memungkinkan peningkatan efisiensi
dan efektivitas dalam pengelolaan pendidikan, seperti sistem manajemen
pembelajaran online, penilaian otomatis, dan analisis data untuk
memonitor kemajuan siswa. Dengan demikian, proses transformasi digital
pendidikan membawa perubahan yang signifikan dalam pendekatan,
metode, dan lingkungan pembelajaran, serta memberikan peluang yang
tak terbatas bagi siswa, guru, dan institusi pendidikan.
22

Dalam menghadapi era digital ini, penting bagi kita untuk terus
mengembangkan kompetensi dan pemahaman tentang teknologi digital
serta menerapkan pendekatan yang inovatif dan responsif dalam
pendidikan. Dengan melihat teknologi sebagai alat yang dapat
meningkatkan pembelajaran dan mempersiapkan siswa untuk masa depan
yang semakin digital, kita dapat mengoptimalkan potensi transformasi
digital pendidikan untuk mencapai hasil yang lebih baik dalam upaya
mencerdaskan generasi muda.
Teknologi yang berkembang pesat, mengubah “cara mendapatkan
pengetahuan” dan “menyampaikan pengetahuan” dalam proses
pembelajaran. Pada zaman dahulu, para siswa atau peserta didik
mendapatkan ilmu pengetahuan sebatas dari materi yang disampaikan
oleh guru di dalam kelas. Guru menyampaikan materi, murid
mendengarkan, dan kadang mencatat apa yang disampaikan.
Namun, di era digital, siswa bisa mendapatkan (ilmu) pengetahuan dari
mana saja, misalnya dari internet. Dengan hadirnya internet menjadikan
dunia dalam genggaman. Hal ini merupakan realitas yang harus dipahami
bersama. Oleh karena itu, kita harus menyiapkan sebuah proses
pendidikan yang bisa membawa siswa siap memasuki era digital.
Selain itu, cara dalam menyampaikan ilmu pengetahuan pun
mengalami perbedaan. Sebelum mengenal internet, metode
menyampaikan materi pembelajaran, hanya bisa dilakukan di ruang kelas
dengan metode ceramah, diskusi, dan lainnya. Namun, setelah
perkembangan tekonologi dan informasi, proses menyampaikan ilmu
pengetahuan tidak hanya sebatas di kelas, tetapi bisa juga menggunakan
flatform online meeting seperti zoom, google meet, dan sebagainya, atau
bisa menggunakan video pembelajaran melalui media sosial. Belajar di era
digital, menjadikan pengalaman yang mengasyikan bagi mereka yang
mampu mendayagunakan teknologi.
Transformasi digital dalam dunia pendidikan harus fokus pada tiga hal,
yaitu pertama, aksesibilitas. Dengan adanya teknologi digital menjadikan
siswa mudah untuk mengakses informasi atau sumber belajar dengan
mudah. Kedua pembelajaran interaktif. Dengan adanya tekonologi, media
23

pembelajaran menjadi banyak pilihan yang membuat anak semangat


belajar. Ketiga pembelajaran adaptif. Dengan adanya teknologi sangat
memungkinkan untuk proses pembelajaran menyesuaikan dengan kondisi,
kebutuhan, dan lingkungan siswa untuk belajar.

b. Strategi Transformasi Digital Pendidikan


Menuju transformasi digital pendidikan seperti yang diharapkan
bersama, memang tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Membutuhkan kerja sama di antara elemen bangsa untuk menghadapi
tantangan dan hambatan yang ada. Pemerintah melalui Kemendikbud
sejatinya sudah mempunai road map sebagai langkah untuk meningkatkan
kualitas dan transformasi digital pendidikan di Indonesia. Setidaknya ada 3
strategi dalam meningkatkan kualitas dan transformasi digital pendidikan19,
yaitu: memaksimalkan infrastruktur digital, visi global dalam transformasi
digital, dan sistem digital pembelajaran nasional. Diantaranya:
1) Memaksimalkan infrastruktur digital. Tersedianya akses listrik dan
internet merupakan modal dasar dalam transformasi pendidikan.
Oleh karenanya, ketersediaan infrastruktur menjadi hal yang tidak
bisa ditawar lagi.
2) Visi global dalam transformasi digital. Generasi muda saat ini,
merupakan generasi yang terkoneksi secara internasional dengan
perangkat teknologi. Oleh karenanya visi pendidikan tidak boleh
terkotakkan hanya pada wawasan yang sempit. Melainkan harus
terkoneksi dengan perkembangan internasional. Pendidikan
Indonesia menghasilkan manusia-manusia Indonesia yang
mempunyai kompetensi yang diakui oleh dunia internasional, di sisi
lain pendidikan karakter dan moral khas bangsa Indonesia, tetap
menjadi dasar sebagai identitas kultural.
3) Sistem digital pembelajaran nasional. Tranformasi digital lintas
aspek yang saling tekoneksi mulai dari finansial, pendidikan,
kesehatan, smart city, dan tata kelola pemerintahan, yang menjadi
kebijakan atau program pemerintah harus didukung sepenuhnya

19 https://pusdatin.kemdikbud.go.id/ diakses pada 6 Juli 2023


24

oleh masyarakat. Tentunya memerlukan waktu yang relatif


panjang, tetapi memang langkah itu yang harus dilakukan.

Di tengah perkembangan zaman yang semakin berkembang dengan


pesat kemajuan teknologi yang besar mempengaruhi arus dalam
menemukan peran yang tempat untuk bisa mencetak atau mencari
penerus untuk generasi yang ada satu di antara nya peran pendidikan akan
semakin penting jika bisa mengatur seseorang yang ingin menempuh
pendidikan di dalam hal untuk menambah wawasan, pengetahuan dan
memperlebar luas seluruh skil yang dimiliki. Hal ini akan menjadikan
sebuah perpaduan yang lengkap dimana pendidikan bisa bersaing dalam
hal mencetak calon penerus masa depan dalam hal generasinya, agar bisa
bersaing dan tidak kalah dari kemajuan sistem yang semakin canggih.
Analisis situasi ini dengan konsep Transformasi Digital, Teori Digital
Leadership, dan Teori pengembangan Sumber daya manusia dapat
memberikan pemahaman yang lebih mendalami tentang permasalahan
tersebut. Sebagaimana yang kita lihat saat ini pendidikan merupakan
prioritas utama dalam membangun sumber daya manusia yang
berkualitas, ternyata masih banyak masalah pendidikan yang perlu
diselesaikan. Diantaranya adalah kesenjangan kualitas antara pendidikan
di daerah perkotaan dan pedesaan, akses pendidikan yang tidak merata
akibat kurangnya infrastruktur, dan rendahnya kualitas pendidikan di
beberapa tingkatan termasuk sekolah dasar dan menengah.
Selain masalah tersebut, terdapat beberapa faktor penyebab
rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia, seperti kurikulum yang masih
terlalu teoritis sehingga siswa tidak siap menghadapi dunia kerja, kualitas
tenaga pendidik yang kurang memadai, tingginya angka putus sekolah
akibat faktor ekonomi, dan kurangnya kesadaran akan pentingnya
pendidikan bagi masa depan anak. Berbagai masalah atau tantangan baru
mungkin akan muncul akibat proses transformasi pendidikan menuju era
digital. Oleh karena itu, diperlukan regulasi hukum yang ketat, pengawasan
program, dan penguatan pendidikan moral generasi muda agar tidak
terbawa arus menyesatkan.
25

Era digital harus disikapi dengan serius, menguasai, dan


mengendalikan peran teknologi dengan baik agar era digital membawa
manfaat bagi kehidupan. Pendidikan harus menjadi media utama untuk
memahami, mengusai, dan memperlakukan teknologi dengan baik dan
benar Hal ini bisa menjadikan sebuah tempat agar dunia pendidikan bisa
bersaing dalam hal mencetak calon-calon penerus bangsa dari pendidikan
yang berada pada level atas untuk seseorang yang belajar di dalam nya
agar tidak tertelan oleh zaman, teknologi, negara lain maupun faktor teknis
itu sendiri yaitu pendidikan yang tidak bisa berjalan dengan luas dan maju.
Demikian juga pemerintah melakukan kajian mendalam era digital ini
dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan
atau keamanan serta teknologi informasi.
Persaingan untuk mencetak calon generasi masa depan tidak akan
mudah jika hanya terpaku pada dunia pendidikan karena semua faktor
terlihat untuk bisa mencetak generasi yang benar-benar siap untuk bisa
bersaing di masa depan. Akan tetapi, Sistem pendidikan masa depan
bangsa indonesia adalah pendidikan yang mengantarkan generasi masa
kini untuk bisa menjadi generasi emas di masa yang akan datang, karena
dengan peran pendidikan lah generasi-generasi masa kini bisa bersaing
untuk mendapatkan kesempatan untuk menjadi generasi emas yang akan
datang yaitu di tahun 2045 Dimana dalam periode tahun tersebut sudah
bisa dipastikan sistem dunia pendidikan akan perkembang sangat pesat
dan mencetak banyak generasi penerusnya dengan kemampuan yang
didapatkan melalui pendidikan tersebut yang berkolaborasi dengan
teknologi, zaman, dan sistem yang ada di dalam pendidikan yang semakin
berkembang dan maju.
Dengan demikian, penerapan konsep Transformasi Digital, Teori
Digital Leadership, dan Teori pengembangan Sumber daya manusia dapat
memberikan pemahaman yang lebih terkait perubahan kepemimpinan di
era transformasi Digital mendatang.
Pendidikan memainkan peran yang krusial dalam membentuk generasi
pemimpin masa depan yang kompeten. Melalui pendidikan yang
berkualitas, individu diberikan kesempatan untuk memperoleh
26

pengetahuan yang luas dan keterampilan yang diperlukan untuk


menghadapi tantangan dunia yang terus berkembang. Selain itu,
pendidikan juga membentuk karakter dan moralitas pemimpin masa depan
dengan mengajarkan nilai-nilai seperti integritas, tanggung jawab, dan
keadilan. Pendidikan yang inklusif dan progresif juga mendorong inovasi,
kreativitas, serta keterampilan kepemimpinan yang esensial bagi mereka
yang ingin memimpin dengan baik. Lebih dari itu, pendidikan membangun
kesadaran sosial dan tanggung jawab pada generasi pemimpin masa
depan, mendorong mereka untuk berperan aktif dalam memecahkan
masalah sosial, menjaga keberlanjutan lingkungan, dan berkontribusi pada
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dengan demikian,
pendidikan berfungsi sebagai landasan kuat dalam mempersiapkan
generasi pemimpin masa depan yang siap mengemban tugas-tugas
kepemimpinan dengan keberanian, kebijaksanaan, dan dedikasi.

14. Tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan kepemimpinan


strategis di era transformasi digital
Di era transformasi digital saat ini, kebutuhan akan pemimpin yang
mampu beradaptasi dan menghadapi perubahan dengan strategi yang
tepat menjadi semakin penting. Transformasi digital telah mengubah
lanskap bisnis dan organisasi, mempengaruhi setiap aspek kehidupan kita.
Dalam konteks ini, kepemimpinan strategis menjadi kunci untuk
menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh
era digital. Namun, ada beberapa tantangan yang harus diatasi dalam
mewujudkan kepemimpinan strategis di era transformasi digital:
a) Infrastruktur Teknologi yang Terbatas: Salah satu tantangan
utama dalam mewujudkan kepemimpinan strategis di era
transformasi di Indonesia adalah infrastruktur teknologi yang masih
terbatas. Menurut data dari Kementerian Komunikasi dan
Informatika, pada tahun 2020, hanya sekitar 52% wilayah di
Indonesia yang memiliki akses internet. Hal ini menunjukkan
adanya kesenjangan infrastruktur teknologi antara daerah
perkotaan dan pedesaan. Keterbatasan infrastruktur ini dapat
menghambat kemampuan organisasi untuk mengadopsi teknologi
27

digital dan memanfaatkannya secara efektif.


Di daerah pedesaan yang kurang terjangkau oleh akses internet
yang stabil dan terjangkau, pendidikan jarak jauh dan penggunaan
platform pembelajaran online dapat menjadi sulit dilaksanakan.
Siswa dan guru di daerah-daerah ini mungkin menghadapi kesulitan
dalam mengakses materi pembelajaran digital, berpartisipasi dalam
sesi pembelajaran online, dan berinteraksi secara efektif melalui
teknologi digital. Untuk mengatasi tantangan ini, perlu adanya
upaya serius dalam memperluas infrastruktur teknologi di seluruh
negeri.
Hal ini melibatkan pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang
lebih luas dan peningkatan konektivitas internet di daerah-daerah
terpencil dan pedesaan. Diperlukan juga kebijakan yang mendorong
penyedia layanan internet untuk menyediakan akses internet yang
terjangkau dan berkualitas di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu,
pelatihan dan pengembangan keterampilan digital juga penting
untuk memastikan bahwa masyarakat memiliki kemampuan untuk
memanfaatkan teknologi digital secara efektif. Dengan mengatasi
keterbatasan infrastruktur dan meningkatkan literasi digital,
Indonesia dapat mencapai kepemimpinan strategis yang kuat di era
transformasi digital dan memastikan bahwa manfaat dari
transformasi ini dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat di
seluruh negeri.
b) Kesenjangan Digital antara Wilayah dan Kelompok Sosial-
Ekonomi: Selain keterbatasan infrastruktur, kesenjangan digital
juga merupakan tantangan dalam mewujudkan kepemimpinan
strategis di era transformasi di Indonesia. Menurut data dari Badan
Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2020, tingkat penetrasi internet di
daerah perkotaan mencapai sekitar 76%, sementara di pedesaan
hanya sekitar 39%. Selain itu, kesenjangan digital juga terlihat
dalam hal tingkat literasi digital dan keterampilan teknologi. Data
dari BPS menunjukkan bahwa pada tahun 2019, hanya sekitar 3,7%
penduduk Indonesia yang memiliki keterampilan komputer dan
28

internet. Kesenjangan digital ini perlu diatasi agar semua lapisan


masyarakat dapat berpartisipasi dalam transformasi digital.
Untuk mengatasi kesenjangan digital ini, perlu adanya upaya yang
komprehensif dalam meningkatkan akses, literasi, dan keterampilan
digital di seluruh negeri. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan
sektor swasta perlu bekerja sama untuk memperluas akses internet
di daerah pedesaan, menyediakan pelatihan keterampilan digital,
dan membangun kesadaran akan pentingnya literasi digital di
masyarakat. Dengan mengurangi kesenjangan digital, Indonesia
dapat memastikan bahwa semua lapisan masyarakat dapat
berpartisipasi dalam transformasi digital dan mendapatkan manfaat
dari kemajuan teknologi. Peningkatan literasi digital dan
keterampilan teknologi juga akan membantu mempersiapkan
generasi pemimpin masa depan yang kompeten dalam menghadapi
tantangan dan peluang yang ditawarkan oleh era transformasi
digital.
c) Keamanan dan Privasi Data: Tantangan lain dalam mewujudkan
kepemimpinan strategis di era transformasi di Indonesia adalah
keamanan dan privasi data. Menurut data dari Kominfo, pada tahun
2020, terdapat sekitar 130 juta serangan siber yang terdeteksi di
Indonesia. Hal ini menunjukkan tingginya risiko terhadap keamanan
data dan privasi. Selain itu, data dari Asosiasi Penyedia Jasa
Internet Indonesia (APJII) menunjukkan bahwa hanya sekitar 28,3%
pengguna internet di Indonesia yang menggunakan layanan
keamanan data seperti VPN (Virtual Private Network). Keamanan
dan privasi data yang buruk dapat merusak kepercayaan
masyarakat terhadap transformasi digital dan menghambat
perkembangan bisnis dan organisasi.
eamanan dan privasi data yang buruk dapat memiliki dampak yang
merugikan. Ancaman seperti pencurian identitas, penipuan online,
dan pelanggaran privasi dapat merusak kepercayaan masyarakat
terhadap transformasi digital. Selain itu, organisasi dan bisnis juga
rentan terhadap serangan siber yang dapat mengakibatkan
29

kebocoran data, kerugian finansial, dan reputasi yang rusak.


Untuk mengatasi tantangan ini, perlu adanya upaya yang
komprehensif dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya
keamanan dan privasi data. Pemerintah, lembaga regulasi, dan
sektor swasta perlu bekerja sama untuk memperkuat kerangka
hukum dan kebijakan yang melindungi data pribadi, mendorong
penggunaan teknologi keamanan yang tepat, serta meningkatkan
literasi keamanan siber di kalangan masyarakat.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, Indonesia dapat
membangun fondasi yang kokoh untuk transformasi digital yang
aman dan terpercaya. Keamanan dan privasi data yang baik akan
memberikan kepercayaan kepada masyarakat, memungkinkan
perkembangan bisnis dan organisasi yang berkelanjutan, serta
memastikan bahwa transformasi digital dapat memberikan manfaat
yang optimal bagi masyarakat secara keseluruhan.
d) Keterbatasan Keterampilan Digital: Keterbatasan keterampilan
digital merupakan tantangan serius dalam mewujudkan
kepemimpinan strategis di era transformasi di Indonesia. Menurut
data dari BPS, pada tahun 2019, hanya sekitar 0,5% penduduk
Indonesia yang memiliki keterampilan digital yang baik. Kurangnya
keterampilan digital dapat menghambat kemampuan organisasi
untuk mengadopsi teknologi digital dan memanfaatkannya secara
optimal. Oleh karena itu, penting bagi pemimpin strategis untuk
mengembangkan program pelatihan dan pengembangan
keterampilan digital bagi anggota organisasi agar dapat beradaptasi
dengan perubahan teknologi.
Dalam konteks ini, pemimpin strategis memainkan peran penting
dalam mengatasi tantangan ini. Mereka harus mengembangkan
program pelatihan dan pengembangan keterampilan digital bagi
anggota organisasi. Ini termasuk memberikan akses ke pelatihan
yang relevan, memfasilitasi kesempatan praktik dan eksperimen
menggunakan teknologi, dan mendorong penggunaan alat digital
dalam lingkungan kerja.
30

Selain itu, pemimpin strategis juga harus menciptakan budaya


pembelajaran yang terus-menerus dan proaktif dalam organisasi.
Mendorong kolaborasi, berbagi pengetahuan, dan menghargai
inisiatif inovatif akan membantu dalam mengembangkan
keterampilan digital dan membangun kapasitas organisasi dalam
menghadapi perubahan teknologi.
Dengan mengatasi keterbatasan keterampilan digital, pemimpin
strategis di Indonesia dapat mempersiapkan organisasi dan
anggota mereka untuk menjadi lebih kompeten dalam
memanfaatkan teknologi digital. Ini akan memungkinkan mereka
untuk mengambil keuntungan penuh dari potensi transformasi
digital dan menjalankan kepemimpinan yang sukses di era yang
semakin digital ini.
e) Kebijakan dan Regulasi yang Tepat: Dalam mewujudkan
kepemimpinan strategis di era transformasi di Indonesia, tantangan
terkait kebijakan dan regulasi juga perlu diatasi. Kebijakan yang
tidak memadai atau reguasi yang kompleks dapat memperlambat
atau menghambat adopsi teknologi digital. Pemerintah perlu
menciptakan kebijakan yang kondusif dan lingkungan regulasi yang
memfasilitasi pertumbuhan dan inovasi di sektor digital. Selain itu,
kebijakan dan regulasi yang berfokus pada perlindungan data dan
privasi juga diperlukan untuk membangun kepercayaan masyarakat
terhadap transformasi digital.
Selain itu, kebijakan dan regulasi yang fokus pada perlindungan
data dan privasi juga sangat penting. Dalam era digital, penggunaan
data menjadi semakin penting, dan kepercayaan masyarakat dalam
penggunaan teknologi digital bergantung pada perlindungan data
dan privasi yang efektif. Pemerintah harus memastikan adanya
kerangka hukum yang kuat dan mekanisme pengawasan yang
efisien untuk melindungi data pribadi dan mengatasi risiko
kebocoran atau penyalahgunaan data.
31

Dalam mengatasi tantangan ini, kolaborasi antara pemerintah,


sektor swasta, dan masyarakat sipil menjadi kunci. Melalui dialog
terbuka dan berkesinambungan, pemangku kepentingan dapat
saling memahami dan bekerja sama dalam merumuskan kebijakan
dan regulasi yang memadai untuk mendukung transformasi digital
di Indonesia.
Dengan mengatasi tantangan kebijakan dan regulasi, Indonesia
dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan
sektor digital, melindungi data dan privasi pengguna, serta
membangun kepercayaan masyarakat dalam transformasi digital.
Hal ini akan memperkuat kepemimpinan strategis di era
transformasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan.
Sebagai contoh, dalam konteks Indonesia, pembangunan yang lebih
banyak terpusat di bagian barat Indonesia, khususnya di pulau Jawa,
dibandingkan dengan bagian timur Indonesia, belum meratanya dalam
akses pelayanan publik. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas hidup
masyarakat di wilayah timur Indonesia dan membatasi peluang mereka
untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional. Serta ditambah lagi
dengan proxy war yang bisa dimunculkan dari akses jaringan internet yang
terkadang lambat untuk di counter.
Dengan demikian, Mewujudkan kepemimpinan strategis di era
transformasi digital yang dipenuhi dengan Volatile, Uncertain, Complex,
Ambiguous (VUCA) adalah tantangan yang signifikan. Volatility, Dunia
berubah cepat, bergejolak, tidak stabil, dan tak terduga. Tidak ada yang
dapat memprediksi bahwa 2020 akan menjadi tahun paling buruk bagi
hampir semua sektor usaha di dunia. Uncertainty, Masa depan penuh
dengan ketidakpastian. Sejarah dan pengalaman masa lalu tidak lagi
relevan memprediksi probabilitas dan sesuatu yang akan
terjadi. Complexity, Dunia modern lebih kompleks dari sebelumnya.
Masalah dan akibat lebih berlapis, berjalin berkelindan, dan saling
memengaruhi. Situasi eksternal yang dihadapi para pemimpin bisnis
semakin rumit. Ambiguity, Lingkungan bisnis semakin membingungkan,
32

tidak jelas, dan sulit dipahami. Setiap situasi dapat menimbulkan banyak
penafsiran dan persepsi.
Kepemimpinan tradisional sudah ketinggalan zaman, terlalu lamban,
dan tidak efektif untuk lingkungan yang bergejolak dan terus berubah.
Karena itu, para pemimpin organisasi memerlukan model kepemimpinan
baru yang gesit untuk menghadapi empat ancaman VUCA tersebut.
Pemimpin harus memiliki kemampuan adaptasi yang kuat untuk
mengantisipasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang cepat
dalam lingkungan bisnis digital. ketergantungan pada teknologi menjadi
semakin penting. Namun, hal ini juga dapat menjadi tantangan karena
kerentanan terhadap gangguan teknologi atau serangan siber.
Sesuia dengan apa yang dijabarkan dengan teori Kepemimpinan
bahwa seorang pemimpin harus memastikan kehandalan dan keamanan
infrastruktur teknologi, serta mengembangkan rencana kontinuitas bisnis
untuk menghadapi kemungkinan. Mereka juga perlu mengelola
kompleksitas yang muncul akibat interaksi antara berbagai teknologi dan
sistem, serta menghadapi ambiguitas informasi dengan kejelasan dan
komunikasi yang efektif. Selain itu, pemimpin juga harus mengatasi
ketergantungan pada teknologi dengan memastikan kehandalan dan
keamanan infrastruktur, serta mengembangkan strategi pengelolaan risiko
yang tepat. Dalam menghadapi tantangan VUCA ini, kepemimpinan
strategis yang adaptif dan tangguh akan menjadi kunci keberhasilan dalam
mengemban peran sebagai pemimpin di era transformasi digital.

15. Strategi untuk mewujudkan kepemimpinan strategis dalam


pendidikan untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045 melalui
pengembangan pendidikan di era transformasi digital
Visi Indonesia Emas 2045 menggambarkan cita-cita Indonesia sebagai
negara maju dengan daya saing tinggi di tingkat global. Dalam mencapai visi
tersebut, pendidikan memainkan peran yang penting dalam mempersiapkan
generasi masa depan yang siap menghadapi tantangan di era transformasi
digital. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang kuat untuk mewujudkan
kepemimpinan strategis dalam pendidikan agar visi Indonesia Emas 2045
dapat tercapai.
33

a) Kepemimpinan
Kepemimpinan di era transformasi digital merupakan masyarakat
yang memiliki kecerdasan tingkat tinggi. Negeri matahari terbit (Jepang)
adalah negara yang akan memimpin untuk mewujudkan masyarakat ini
di depan negara-negara lain. Transformasi digital merupakan sebuah
masa di mana masyarakat berpusat sistem yang diintegrasikan secara
online dalam menyelesaikan permasalahan sosial serta
menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi. Ada tiga skill yang harus
dimiliki seseorang untuk menghadapi era tersebut, yaitu problem
solving, critical thinking, and creativity20. Seorang pemimpin harus
mempu memprediksi tantangan di masa depan, sehingga mereka dan
organisasi yang di pimpinnya dapat survive untuk masa depannya.
Dunia perkembangannya sangat pesat, maka pemimpin dan berbagai
organisasi juga harus siap dalam menghadapi berbagai perubahan
dunia. Manusia yang unggul di era Transformasi digital harus memiliki 4
kompetensi yaitu Leadership, Language skills, IT Literacy, dan Writing
skills. Keempat kompetensi itu dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Leadership yaitu kompetensi kepemimpinan untuk
mempersiapkan peserta didikdengan karakter kuat khususnya di
bidang leadership.
2) Language skills yaitu kompetensi kemampuan berbahasa asing
khususnya bahasa Inggris.
3) IT Literacy yaitu kompetensi penguasaan teknologi informasi dan
computer menjadi ciri utama era transformasi digital.
4) Writing skills yaitu kompetensi menulis untuk menuangkan ide
dan gagasan yang kita miliki dan pemikiran maupun inovasi baru
dapat ditularkan kepada para pemimpin.
Hal ini akan membawa perubahan yang signifikan terhadap perilaku,
cara pandang, serta kemampuan setiap manusia. Dengan tujuan yang
kompleks dan dengan adanya SDGs maka perlu adanya pemimpin yang
dapat mengelola berbagai sumber daya manusia, dan teknologi ini

20The Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Pascasarjana UNIVERSITAS PGRI


PALEMBANG, Palembang, 2020), 341–347. Diakses pada 6 Juli 2023
34

dengan baik dan tepat, serta fleksibel tidak terlalu mengikat pada aturan
agar kelebihan-kelebihan yang di dapatkan dalam masyarakat ini dapat
di manfaatkan dengan baik.
b) Akselarasi Digital
Pada masa sebelum digitalisasi terjadi, seorang pemimpin
umumnya memainkan peran sebagai pengambil keputusan secara
individualistis. Namun, gaya kepemimpinan seperti ini tidak
memungkinkan lagi untuk diterapkan seorang pemimpin di masa kini.
Gaya kepemimpinan yang sifatnya masih ‘konvensional’, sudah tidak
relevan lagi dengan kebutuhan serta tuntutan di era digital.
Kemampuan untuk memahami tentang hal apa saja yang dapat
ditawarkan oleh perkembangan teknologi, sangatlah penting untuk
dikuasai oleh seorang digital leader (pemimpin era digital). Dan bukan
hanya sekadar memahami saja, tapi ia juga harus mampu beradaptasi,
serta piawai menggunakan teknologi tersebut agar dapat menunjang
penerapan sistem yang diinginkan dalam sebuah digital leadership.
Salah satu contoh implementasinya adalah pengoptimalan dalam
menggunakan media sosial seperti website, youtube, instagram,
facebook, ataupun media digital lainnya.
Akselarasi digital seorang leader untuk menunjang keberhasilannya
dalam menerapkan digital leadershi, diantaranya:
1) Komunikasi: Di era digital ini, komunikasi lebih banyak dilakukan
secara virtual. Interaksi sosial antar personal menjadi semakin
berkurang. Karenanya, sangatlah penting bagi seorang digital leader
untuk meningkatkan kemampuan dialogisnya, baik secara lisan,
maupun tulisan. Hal ini bertujuan agar penyampaian instruksi,
ataupun pesan, dapat menjadi lebih efektif, dan meminimalisasi
terjadinya kesalahpahaman.
2) Kreatif dan Inovatif: kreativitas dan inovasi yang tinggi menjadi
sesuatu yang penting untuk terus dikembangkan. Kreativitas akan
melahirkan banyak konsep dan ide-ide baru. Namun, seorang digital
leader juga perlu kemampuan untuk berinovasi, serta memiliki
pemikiran yang transformatif. Ia harus berani melakukan
35

pembaharuan, dan mengintregasikan konsep atau ide tersebut


menjadi sebuah keputusan yang dapat menjawab kebutuhan pasar.
3) Visioner: Salah satu karakter yang wajib dimiliki oleh seorang
pemimpin di era digital adalah menjadi seseorang yang visioner. Ia
dituntut untuk memiliki visi yang jelas dan kuat, serta komitmen untuk
mewujudkannya. Kemampuan visioner dari seorang digital leader
akan dapat mengarahkan, meningkatkan, serta membawa tim-nya
untuk fokus, dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4) Agility: Berbeda dari gaya kepemimpinan konvensional yang
cenderung memberi perintah langsung, pada era digital, seorang
pemimpin diharapkan untuk lebih mengutamakan sikap kolaborasi,
menjadi lebih fleksibel, serta bersedia menerima feedback atau
masukan dari seluruh anggota tim. Seorang pemimpin yang
mengembangkan sikap agile, akan mampu membimbing,
mengarahkan, dan membawa anggota tim-nya untuk bertahan
menghadapi berbagai situasi tak menentu yang sering terjadi di era
digital seperti sekarang ini.

c) Indonesia Emas
Menyongsong bangkitnya generasi emas Indonesia tahun 2045,
diperlukan pembangunan pendidikan dalam perspektif masa depan,
yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia yang berkualitas, maju,
mandiri, dan modern, serta meningkatkan harkat dan martabat bangsa.
Keberhasilan dalam membangun pendidikan akan memberikan
kontribusi besar pada pencapaian tujuan pembangunan nasional secara
keseluruhan. Kepemimpinan adalah salah satu hal yang penting dalam
mencapai sebuah tujuan atau visi. Seorang pemimpin harus mampu
mengarahkan, memotivasi, dan menjalankan strategi untuk mencapai
tujuan tersebut. Di era transformasi digital pendidikan, kepemimpinan
strategis menjadi kunci dalam menyongsong Indonesia emas yang terus
berubah dan berkembang sesuai dengan perubahan zaman.
Kepemimpinan strategis merujuk pada sebuah proses dalam memimpin
organisasi dengan mengintegrasikan visi, misi, dan tujuan organisasi
dengan strategi yang diterapkan oleh pemimpin. Kepemimpinan
36

strategis melibatkan pengembangan dan implementasi strategi jangka


pendek dan jangka panjang yang berfokus pada tujuan organisasi.
Dalam era transformasi digital pendidikan, kepemimpinan strategis
sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan dan peluang yang
muncul. Pendekatan lama dalam pendidikan tidak lagi efektif dan perlu
adanya perubahan dalam strategi pendidikan. Oleh karena itu,
kepemimpinan strategis menjadi penting dalam mencapai tujuan
pendidikan yang lebih baik. Di Indonesia, visi Indonesia emas sudah
dicanangkan sejak lama. Indonesia emas adalah visi untuk menjadikan
Indonesia sebagai negara maju dan lebih baik di segala aspek. Era
transformasi digital pendidikan membawa perubahan besar terhadap
pendidikan di Indonesia dan memerlukan kepemimpinan strategis untuk
mencapai visi Indonesia emas.
Salah satu strategi yang diinisiasi untuk mewujudkan kepemimpinan
melalui pengembangan pendidikan di era transformasi digital, yaitu:
1) Mengembangkan Keterampilan Digital bagi Guru dan Siswa
Untuk mewujudkan kepemimpinan strategis dalam pendidikan,
penting untuk mengembangkan keterampilan digital bagi guru dan
siswa. Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa pada
tahun 2019, hanya sekitar 0,5% penduduk Indonesia yang memiliki
keterampilan digital yang baik. Oleh karena itu, strategi yang kedua
adalah melaksanakan program pelatihan dan pengembangan
keterampilan digital bagi guru dan siswa. Program ini harus
mencakup pelatihan dalam penggunaan teknologi digital,
pengembangan keterampilan pemecahan masalah, kreativitas, dan
kemampuan berpikir kritis. Selain itu, pembelajaran harus berfokus
pada literasi digital, etika digital, dan keamanan siber untuk
memastikan penggunaan yang bertanggung jawab dan aman dalam
era digital.
2) Mendorong Pengembangan Kurikulum yang Relevan dengan
Teknologi Digital. Pengembangan kurikulum yang relevan dengan
teknologi digital merupakan strategi penting dalam mencapai visi
Indonesia Emas 2045. Kurikulum harus mencerminkan perubahan
37

dan tantangan di era transformasi digital. Data dari Kementerian


Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menunjukkan bahwa
saat ini ada upaya untuk mengintegrasikan literasi digital dan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) ke dalam kurikulum
nasional. Namun, perlu ditingkatkan lagi dengan memasukkan
pembelajaran tentang kecerdasan buatan (AI), pemrograman,
analisis data, dan teknologi baru lainnya. Melalui pendekatan
kurikulum yang relevan, pendidikan di Indonesia dapat
mempersiapkan generasi pemimpin masa depan yang siap
menghadapi tantangan di era transformasi digital.
3) Mendorong Kolaborasi antara Sekolah, Industri, dan
Pemerintah. Kolaborasi antara sekolah, industri, dan pemerintah
merupakan strategi yang penting dalam pengembangan pendidikan
di era transformasi digital. Melalui kolaborasi ini, siswa dapat
terhubung dengan dunia nyata dan memperoleh perspektif yang
lebih luas tentang tuntutan dan peluang dalam dunia kerja yang terus
berkembang. Salah satu bentuk kolaborasi yang efektif adalah
melalui program magang. Program magang menghubungkan siswa
dengan industri terkait, memberikan mereka kesempatan untuk
mempraktikkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari
di sekolah dalam lingkungan kerja nyata. Selain itu, kunjungan
industri juga dapat memberikan wawasan langsung kepada siswa
tentang proses produksi, teknologi terkini, dan tren industri.
Data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi menunjukkan adanya upaya untuk mendorong kolaborasi
semacam ini dengan melibatkan industri dalam kegiatan
pembelajaran di sekolah. Langkah ini merupakan langkah positif
dalam mempersiapkan siswa untuk menghadapi era transformasi
digital. Melibatkan industri dalam pendidikan memberikan manfaat
ganda. Siswa tidak hanya mendapatkan pemahaman yang lebih baik
tentang dunia kerja dan persiapan yang diperlukan, tetapi juga
memberikan kesempatan bagi industri untuk membentuk calon
tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan
38

kolaborasi yang kuat antara sekolah, industri, dan pemerintah,


pendidikan di era transformasi digital dapat menjadi lebih relevan,
adaptif, dan mempersiapkan siswa dengan keterampilan yang
diperlukan untuk berhasil dalam dunia kerja yang semakin digital dan
berubah dengan cepat.digital.

4) Mendorong Inovasi dalam Pembelajaran dan Evaluasi Strategi


terakhir adalah mendorong inovasi dalam pembelajaran dan
evaluasi. Pendidikan di era transformasi digital perlu mengadopsi
metode pembelajaran yang inovatif dan memanfaatkan teknologi
digital. Contohnya, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran
berbasis masalah, dan penggunaan platform digital dapat
meningkatkan keterlibatan siswa dan memperkaya pengalaman
pembelajaran. Selain itu, evaluasi juga perlu disesuaikan dengan era
digital, seperti penggunaan penilaian berbasis kinerja dan
penggunaan teknologi untuk mengumpulkan dan menganalisis data
hasil belajar.

Melalui upaya-upaya ini, diharapkan dapat menyongsong Indonesia


emas di era transformasi digital pendidikan, kepemimpinan strategis harus
mampu mengintegrasikan transformasional dalam menghadapi perubahan
besar dalam pendidikan. Perencanaan transformasi digital yang terstruktur
menjadi kunci kesuksesan dalam menghadapi perubahan era digital.
Langkah-langkah yang terdiri dari evaluasi tujuan dan visi, analisis
kebutuhan dan gap, penetapan strategi, identifikasi proyek, pengelolaan
perubahan, pemantauan dan evaluasi, serta kolaborasi dan partisipasi
membantu organisasi mengarahkan transformasi digital dengan tepat.
Dengan perencanaan yang terstruktur, pemimpin dapat memastikan bahwa
perubahan teknologi dan proses bisnis dilakukan secara terorganisir, efektif,
dan efisien, sehingga mencapai hasil yang diinginkan dalam era
transformasi digital yang terus berubah.
39

BAB IV
PENUTUP

16. SIMPULAN.
a) Mewujudkan kepemimpinan strategis dalam pendidikan untuk mencapai
visi Indonesia Emas 2045 melalui pengembangan pendidikan di era
transformasi digital memerlukan strategi yang holistik dan berkelanjutan.
Menguatkan literasi digital dan keterampilan digital, meningkatkan akses
infrastruktur dan teknologi, mendorong inovasi pendidikan,
mengintegrasikan kurikulum yang relevan dengan teknologi digital,
mendorong kolaborasi dan jaringan, meningkatkan literasi media dan
kritis, mengembangkan model pembelajaran hibrida dan fleksibel,
semuanya merupakan strategi yang penting untuk mencapai tujuan
tersebut. Dengan menghadapi tantangan ini dan mengimplementasikan
strategi ini, pendidikan di Indonesia dapat menjadi agen perubahan yang
efektif dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 dan
mempersiapkan generasi masa depan yang siap menghadapi era
transformasi digital.
b) Dalam era transformasi digital yang terus berubah, mewujudkan
kepemimpinan strategis merupakan tantangan yang kompleks.
Pemimpin strategis harus menghadapi perubahan budaya, mengatasi
kecepatan perubahan yang cepat, mengisi kekurangan keterampilan
digital, menjaga keamanan dan privasi data, serta mengelola
transformasi bisnis dan model operasional. Dengan mengatasi tantangan
ini, pemimpin dapat membimbing organisasi menuju kesuksesan dalam
era digital yang penuh dengan peluang. Penting bagi pemimpin strategis
untuk terus belajar, beradaptasi, dan mengembangkan kemampuan
kepemimpinan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan masa
depan yang tak terelakkan.
c) Kepemimpinan strategis memainkan peran krusial dalam menyongsong
Indonesia Emas di era transformasi digital pendidikan. Dalam
menghadapi perubahan yang disebabkan oleh teknologi digital,
pemimpin harus mampu mengambil langkah-langkah strategis untuk
40

memajukan sistem pendidikan. Pertama-tama, pemimpin harus


mengidentifikasi dan mengadopsi teknologi pendidikan yang relevan dan
efektif. Ini mencakup penggunaan platform pembelajaran online, aplikasi
mobile, dan alat bantu digital lainnya untuk meningkatkan aksesibilitas
dan kualitas pembelajaran. Selain itu, kepemimpinan strategis perlu
mendorong perubahan dalam paradigma pendidikan. Pemimpin harus
mempromosikan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa,
dengan fokus pada pengembangan keterampilan abad ke-21 seperti
pemikiran kritis, kreativitas, kolaborasi, dan pemecahan masalah.
Mereka juga harus memastikan adanya pembelajaran berkelanjutan bagi
guru, sehingga mereka dapat mengintegrasikan teknologi dengan baik
dalam proses pengajaran. Dengan kepemimpinan strategis yang efektif,
Indonesia dapat memanfaatkan potensi transformasi digital pendidikan
untuk mencapai visi Indonesia Emas. Melalui pengadopsian teknologi
yang tepat, pendekatan pembelajaran inovatif, pengembangan
keterampilan digital, kolaborasi dengan dunia industri, dan upaya inklusi
yang kuat, pendidikan di Indonesia dapat menjadi landasan yang kuat
untuk menghadapi masa depan yang semakin digital.

17. REKOMENDASI
a. Pemerintah Republik Indonesia Pemerintah harus mengutamakan
pembangunan infrastruktur digital yang kuat dan merata di seluruh Indonesia.
Diperlukan investasi yang signifikan dalam pengembangan jaringan internet
berkecepatan tinggi, pemenuhan kebutuhan akan perangkat digital, dan
penyediaan akses internet yang terjangkau bagi seluruh masyarakat.
Kolaborasi dengan sektor swasta dan penyedia layanan telekomunikasi juga
perlu ditingkatkan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur digital
yang merata.
b. Kemenkominfo perlu meluncurkan program pelatihan dan pengembangan
keterampilan digital yang intensif bagi para pemimpin dan tenaga pendidik di
sektor pendidikan. Ini meliputi pelatihan tentang penggunaan teknologi digital
dalam pembelajaran, pengelolaan data, pemahaman keamanan siber, literasi
digital, dan keterampilan berpikir kritis. Dengan meningkatkan keterampilan
41

digital pemimpin dan tenaga pendidik, mereka akan menjadi motor


penggerak dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045 di era transformasi
digital.
c. Kemenkominfo berkolaborasi dengan kemenristekdikti harus
mengintegrasikan teknologi digital dalam kurikulum secara menyeluruh.
Kurikulum harus direvisi untuk mencakup mata pelajaran yang berkaitan
dengan literasi digital, pemrograman, kecerdasan buatan, big data, analisis
data, dan teknologi terkini lainnya. Selain itu, penggunaan alat dan aplikasi
teknologi digital dalam pembelajaran harus didorong secara aktif untuk
menciptakan pengalaman belajar yang inovatif dan interaktif.
d. Kemenristekdikti harus memberikan dukungan yang kuat untuk inovasi dan
penelitian dalam pendidikan di era transformasi digital. Ini melibatkan
pemberian dana penelitian bagi lembaga pendidikan, guru, dan mahasiswa
untuk mengembangkan solusi inovatif, metode pembelajaran yang baru, dan
teknologi pendidikan yang efektif. Selain itu, hasil penelitian dan inovasi harus
diimplementasikan dalam praktik pendidikan secara luas untuk meningkatkan
kualitas dan relevansi pendidikan di era digital.
e. Lemhannas RI dapat memberikan dukungan dalam pengembangan
instruktur dan tenaga pendidik di bidang transformasi digital pendidikan. Ini
dapat meliputi pelatihan, pembinaan, dan program pengembangan
profesional yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang
teknologi dan metode pengajaran yang inovatif.
f. Stakeholder stakeholder terkait perlu meningkatkan kesadaran dan
partisipasi masyarakat dalam transformasi digital di sektor pendidikan. Ini
dapat dilakukan melalui kampanye penyuluhan, seminar, dan program
pelatihan yang ditujukan kepada masyarakat umum. Pemerintah juga dapat
melibatkan komunitas pendidikan, lembaga swadaya masyarakat, dan media
dalam mempromosikan pentingnya pendidikan berbasis teknologi dan
membangun kepercayaan terhadap perubahan yang terjadi.
42

DAFTAR PUSTAKA.

Abbas, Warmasyah. 2022. Peran dan Inovasi Genearasi Milenial


Dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045. Banjarmasin: Unilam
Prodi IPS
Bahan Tajar Bidang Studi Empat Konsensus Dasar Sub Bidang Studi
Pancasila Lemhannas RI Tahun 2023
Bahan Tajar Bidang Studi Empat Konsensus Dasar Sub Bidang UUD
NRI Tahun1945 Lemhannas RI Tahun 2023
Bahan Tajar Bidang Studi Empat Konsensus Dasar Sub Bidang
Studi Negara Kesatuan Republik Indonesia Lemhannas RI
Tahun 2023
Bahan Tajar Bidang Studi Empat Konsensus Dasar Sub Bidang Studi
Lemhannas RI Tahun 2023
Erwin Karouw et al., “SOCIETY 5.0 FOR BETTER LIFE: Enhancement
or Disruption,” YONULIS, September 24, 2020, accessed July 29,
2021, https://yonulis.com/2020/09/24/society-5-0-for-better-life-
enhancement-or-disruption/. Diakses pada 03 Juli 2023
F. N. Ulya, “Ini Daftar Negara Paling Kompetitif di Dunia, Indonesia
Peringkat Berapa? Halaman-all-Kompas.comk.”Kompas.com,2020.
https://money.kompas.com/read/2020/06/16/210000726/ini-daftar-
negara-paling-kompetitif-di-dunia-indonesia-peringkat-berapa-
?page=all Diakses pada 29 Juni 2023.
Janah, W. A., Abbas, E. W., & Mutiani, M. (2020). The Contribution of
Leadership Value of Nadjmi Adhani as a Learning Resources on
Social Studies. The Innovation of Social Studies Journal, 1(2), 188-
196.
Kartono, Kartini. 2004. Pemimimpin dan Kepemimpinan. Jakarta:
Rajawali.
Mardhiah, M., Abbas, E. W., & Putra, M. A. H. (2021). The Influence of
Islamic Education on Social Behavior in The Nahdlatul Ulama
Student Association of Banjarbaru. The Kalimantan Social Studies
Journal, 3(1), 45.
Philip Kotler dkk. 2019. Marketing 4.0. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
43

Utama
Setiawan, Pemanfaatan Teknologi untuk Menunjang Persiapan Calon
Guru dalam Mengajar, Seminar Nasional “Teknologi dalam
Pembelajaran dan Pekerjaan” Program Skills to Succeed (S2S) dari
Save The Children”, Bandung, 14 Maret 2016
S. R. D. Setiawan, “Naik Signifikan, Daya Saing Indonesia di Posisi
32 Dunia,” kompas.com, 2019.
https://money.kompas.com/read/2019/05/29/140135526/naik-
signifikan-daya-saing-indonesia-di-posisi-32-dunia Diakses pada 29
Juni 2023.
The Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Pascasarjana
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG, Palembang, 2020), 341–347.
Diakses pada 6 Juli 2023
Tangi, L., Janssen, M., Benedetti, M., & Noci, G. (2021). Digital
government transformation: A structural equation modelling analysis
of driving and impeding factors. International Journal of Information
Management, 60(April).
https://doi.org/10.1016/j.ijinfomgt.2021.102356
Uğural, M. N., Giritli, H., & Urbański, M. (2020). Determinants of the
turnover intention of construction professionals: A mediation
analysis. Sustainability (Switzerland), 12(3).
https://doi.org/10.3390/su12030954
UNESCO. 2021. Global Monitoring Report. https://gem-report-
2021.unesco.org/ diakses pada tgl. 24 Juni 2023
Yandianto, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Bandung: Percetakan
Bandung, 2007), 208 diakses pada tgl. 05 Juli 2023.
https://m.kominfo.go.id/content/detail/44088/dukung-pengembangan-
talenta-digital-pemerintah-inisiasi-berbagai-kebijakan/0/berita
http://www.wantiknas.go.id/id/berita/perumusan-rencana-aksi-
akselerasi-pertumbuhan-sdm-talenta-digital-mendukung-
percepatan-transformasi-digital-di-indonesia
https://www.kemenkopmk.go.id/indonesia-emas-2045-diwujudkan-oleh-
generasi-muda diakses pada 01 Juli
44

https://dikti.kemdikbud.go.id/kabar-dikti/kabar/pendidikan-indonesia-
menuju-indonesia-emas-2045/. diakses pada 01 Juli 2023
https://pusdatin.kemdikbud.go.id/ diakses pada 6 Juli 2023
45

Lampiran:
ALUR PIKIR

KEPEMIMPINAN STRATEGIS DALAM MENYONGSONG INDONESIA EMAS DI ERA TRANSFORMASI DIGITAL


PENDIDIKAN

KEPEMIMPINAN
POKOK-POKOK DIGITAL UNTUK
PERSOALAN GENERASI
Digital Transformation Theory
Digital Leadership Theory INDONESIA EMAS
a. Bagaimana peran Resource Development Theory 2045
pendidikan dalam
mempersiapkan
generasi pemimpin
masa depan?
b. Bagaimana
KEPEMIMPINAN tantangan yang
INDONESIA EMAS dihadapi dalam KEPEMIMPINAN
MELALUI mewujudkan YANG MAMPU
TRANSFORMASI kepemimpinan MENERAPKAN
DIGITAL PENDIDIKAN ANTISIPASI VUCA
strategis di era
transformasi digital?
c. Bagaimana strategi
untuk mewujudkan
kepemimpinan
strategis dalam IMPLEMENTASI DIGITAL
pendidikan untuk LEADERSHIP
mencapai visi
Indonesia Emas 2045
melalui - PENGEMBANGAN KOMPETENSI
pengembangan - INFRASTRUKTUR
pendidikan di era - KELEMBAGAAN DAN REGULASI
transformasi digital?

You might also like