Professional Documents
Culture Documents
Makalah Sosiolog1
Makalah Sosiolog1
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………......................................................... i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah…………………………………………………….1
B. Rumusan masalah………..…………………………………………………..1
C. Tujuan penelitian………………………………………………………………1
D. Manfaat penelitian……………………………………………………………2
BAB II PEMBAHASAN
I.Pemulihan (recovery), Rehabilitasi, Riintegrasi, Dan Transformasi Sosial
A.Pemulihan (recovery)……………………………………………………..3
B. Rekonsiliasi…………………………………………………………………….4
C.Rehabilitasi……………………………………………………………………..4
D. Rekonstruksi………………………………………………………………….5
E. Transformasi sosial………………………………………………………..6
F. Reintegrasi sosial……………………………………………………………6
II. REINTEGRASI DAN KOEKSISTENSI SOSIAL DALAM KEHIDUPAN DAMAI DI
MASYARAKAT
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Terdapat 1.300 suku bangsa di Indonesia yang tentunya antara satu
dengan yang lain berbeda beda dengan keunikannya masing masing.
Keberagaman ini menjadikan Indonesia menjadi salah satu negara
dengan budaya paling kaya di dunia. Seperti dua mata sisi uang,
keberagaman ini juga dapat memicu terjadinya konflik. Setelah konflik
usai, biasanya muncul kerusakan kerusakan fasilitas bahkan trauma
bagi masyarakat. Untuk ‘menyembuhkan’-nya perlu adanya upaya
pemulihan atau recovery.Recovery atau pemulihan mempunyai arti
mengembalikan dan memperbaiki keadaan akibat konflik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pemulihan,rehabilitasi,reintegrasi, dan
transformasi sosial?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi reintegrasi sosial
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian pemulihan (recovery), rekonsiliasi,
rehabilitasi,rekonstruksi, dan transformasi sosial
D. Manfaat Penelitian
1. Mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan adanya pemulihan
(recovery)
2.Mengetahui bagaimana proses terjadinya pemulihan (recovery)
3. Mengetahui definisi atau pengertian dari pemulihan(recovery),
rekonsiliasi,rehabilitasi,rekonstruksi,dan transformasi sosial
BAB II
PEMBAHASAN
I.PEMULIHAN (RECOVERY), REHABILITASI, REINTEGRASI, DAN
TRANSFORMASI SOSIAL
A. Pemulihan
Upaya menangani konflik ini merupakan tanggung jawab
bersama baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Pemerintah
telah mengeluarkan peraturan pemerintah (PP) Nomor 2 Tahun
2015 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No 7 Tahun 2012
tentang penanganan Konfkikk Sosial. Peraturan Pemerintah
tersebut mengatur bahwa pemulihan pasca konflik menjadi
kewajiban pemerintah dan pemerintah daerah secara terencana,
terpadu, berkelanjutan, dan terukur sesuai dengan
kewenangannya Pemulihan pasca konflik tersebut meliputi
rekonsiliasi, rehabilitasi, dan rekontruksi. Pemulihan pasca konflik
bertujuan membangun masyarakat Indonesia yang cinta damai.
Karena itu, pembangunan ke arah perdamaian harus diupayakan
dengan serius untuk mengatasi sumber sumber konflikdan akar
akar kekerasan masyarakat.
Menurut Undang Undanfg Republik Indonesia No 7 Tahun 2012
tentang penanganan konfllik sosial, pada Bab V mengenai
pemulihan pasca konflik pada pasal 36 disebutkan pada ayat (1)
pemerintah dan pemerintah daerah berkewajiban melakukan
upaya pemulihan pasca konflik pasca terencana, terpadu,
berkelanjutan, dan terukur. Adapun pasal 36 ayat (2) disebutkan
upaya pemulihan pasca konflik sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi rekonsiliasi, rehabilitasi, dan rekontruksi.
B. Rekonsiliasi
Sesuai dengan Undang Undang Republik Indonesia No 7 Tahun
2012 tentang penanganan konflik sosial pasal 37, disebutkan pada
ayat 37, disebutkan pada ayat (1) pemerintah dan pemerintah
daerah melakukan rekonsiliasi antara para pihak yang bertikai
dengan cara perundingan secara damai, pemberian restitusi (ganti
kerugian), dan atau pemaafan. Adapun pasal 37 undang undang
yang sama, ayat (2) berbunyi bahwa rekonsiliasi dapat dilakukan
dengan mengunakan institusi/pranata adat dan atau pranata
sosial atau satuan tugas penyelesaian konflik sosial.
C. Rehabilitasi
Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia No 7 Tahun 2012
tentang penanganan konflik sosial, pasal 38 menyatakan
pemerintah dan pemerintah daerah melaksanakan rehabilitasi
sesuai tugas, tenggung jawab, dan wewenangnya. Rehabilitasi
ditujukan pada daerah pasca konflik dan di daerah terkena
dampak konflik. Adapun upaya rehabilitasi tersebut adalah
sebagai berikut.
1. Pemulihan psikologis korban konflik dan perlindungan
kelompok rentan.
2. Pemulihan kondisi sosial, ekonomi, budaya, keamanan dan
ketertiban.
3. Perbaikan dan pengembangan lingkungan dan/atau daerah
perdamaian.
4. Penguatan relasi sosial yang adil untuk kesejahteraan rakyat.
5. Penguatan kebijakan publik yang mendorong pembangunan
lingkungan dan/atau daerah perdamaian berbasiskan hak
masyarakat.
6. Pemulihan ekonomi dan hak keperdataan, serta peningkatan
pelayanan pemerintah.
7. Pemenuhan kebutuhan dasar spesifik perempuan, anak
anak, lanjut usia, dan kelompok orang yang berkebutuhan
khusus.
8. Pemenuhan kebutuhan dan pelayanan kesehatan reproduksi
bagi kelompok perempuan;
9. Peningkatan pelayanan kesehatan anak anak.
10. Pemfasilitasan serta medisiasi pengembalian dan
pemulihan aset korban konflil.
D. Rekonstruksi
Undang Undang Republik Indonesi Nomor 7 Tahun 2012 tentang
penanganan konflik sosial, pasal 39 menyatakan bahwa
pemerintah dan pemerintah daerah melaksanakan rekonstruksi
tersebut adalah sebagai berikut.
1. Pemulihan dan peningkatan fungsi pelayanan publik di
lingkungan dan/atau daerah pasca konflik.
2. Pemulihan dan penyediaan akses pendidikan, kesehatan dan
mata pencaharian.
3. Perbaikan sarana dan prasarana umum daerah konflik
4. Perbaikan berbagai struktur dan kerangka kerja yang
menyebabkan ketidaksetaraan dan ketidakadilan, termasuk
kesenjangan ekonomi.
5. Perbaikan dan penyediaam fasilitas pelayanan pemenuhan
kebutuhan dasar spesfik perempuan, anak anak, lanjut usia,
dan kelompok orang yang berkebutuhan khusus.
6. Perbaikan dan pemulihan tempat ibadah
E. Transformasi Sosial
Transformasi sosial terdiri dari dua kata yaitu transformasi
dan sosial. Transformasi menurut kamus besar Bahasa Indonesia
(KBBI) berarti perubahan rupa (bentuk, sifat, fungsi, dan
sebagainya). Adapun sosial menurut KBBI berarti berkenaan
dengan masyarakat. Dengan demikian transformasi sosial dapat
berarti perubahan yang berkenaan dengan masyarakat.
Transformasi sosial berkaitan dengan perubahan yang terjadi di
masyarakat. Perubahan dapat terjadi akibat beberapa hal seperti
peningkatan ekonomi, terjadinya perang, kekacauan politik, dan
konflik di masyarakat. Transformasi sosial mengacu pada proses
perubahan perubahan yang terjadi pada nilai, norma, hubungan,
dan stratifikasi sosial pada masyarakat. Transformasi sosial,
dengan demikian, berfokus pada persoalan perubahan sosial yang
terjadi di tengah-tengah masyarakat yang dinamis. Bila
transformasi sosial terjadi dan perubahan tersebut diterima oleh
masyarakat, akan terjadi integrasi dalam masyarakat.
F. Reintegrasi Sosial
Reintegrasi dalam pemulihan konflik merupakan suatu
proses penyesuaian kembali dari unsur-unsur yang berbeda dalam
masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Apabila
kita ibaratkan dalam sebuah taman yang dahulunya indah tertata
rapi kemudian diterpa angin putting-beliung yang mengakibatkan
rusaknya taman tersebut. Kemudian diperbaiki dan ditata kembali
sehingga taman itu menjadi indah dan rapi seperti semula. Angin
putting-beliung tersebut ibarat konflik yang terjadi di dalam
masyarakat yang jelas merupakan suatu masalah sosial yang
menjadi kendala dalam proses reintegrasi sosial. Penataan
kembali taman merupakan reintegrasi.
Dalam menghadapi masalah tersebut, masyarakat berusaha untuk
kembali pada tahap integrasi di mana lembaga politik, ekonomi,
pemerintahan, agama, dan sosial berada di dalam keadaan yang
selaras, serasi, seimbang. Proses ini disebut dengan reintegrasi.
Menurut Pius A Partanto dan M. Dahlan Al Barry, dalam Kamus
Ilmiah Populer, reintegrasi sosial adalah kembali ke kondisi
sebelum terjadinya konflik atau perpecahan. Dengan demikian
reintegrasi merupakan suatu proses sosial dalam menyatukan
kembali pihak-pihak yang berkonflik untuk berdamai atau bersatu
kembali seperti kondisi sebelum terjadinya konflik.ti kondisi
sebelum terjadinya konflik.