You are on page 1of 8

JURNAL PENDIDIKAN KESEHATAN, VOLUME 10, NO.

2, OKTOBER 2021: 175 - 182

EFEKTIVITAS RELAKSASI NAFAS DALAM DAN


AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP KECEMASAN
MAHASISWA MENGHADAPI UJIAN SKILL
LABORATORY

Lina Triwahyuni1,Ririn Muthia Zukhra1 ,Jumaini1


1
Program Studi Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Riau
linatriwahyuni99@gmail.com

The Effectiveness Of Deep Relaxation And Lavender Aromatherapy On Students'


Abstract: Facing the laboratory skill test is one of the causes of anxiety. Deep breath relaxation and
Anxiety
aromatherapy lavender are In Theintervention
a combination Laboratory Skill
that Examination
effectively reduces anxiety. The purpose of
this study was to determine the effect of deep breath relaxation and aromatherapy lavender on student
anxiety facing the laboratory skill test at the Faculty of Nursing, University of Riau. The research method
was used quasy experiments with the pretest-posttest with control group design. The study sample
amounted to 34 people divided into 17 experimental groups and 17 control groups using Simple Random
Sampling Techniques. The instrument uses a standardized questionnare S-AI (State Anxiety Inventory)
from Y-1 which measures the level of anxiety with a score of 1-80. The analysis used is univariate and
bivariate analysis using the Dependent Sample T test and Independent Sample T test. The results showed
that average before intervention was 50,06 and after intervenstion was 31,18. Statistically there is an
effect of deep breath relaxation and aromatherapy lavender can be used to reduce level of anxiety in
student facing laboratory skill test with P value (0,000) <α (0.05).
Keywords: aromatheraphy lavender, anxiety, deep breath relaxation

Abstrak: Menghadapi ujian skill laboratoy merupakan salah satu faktor penyebab kecemasan pada
mahasiwa. Teknik relaksasi nafas dalam dan aromaterapi lavender merupakan intervensi kombinasi yang
efektif menurunkan kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas teknik relaksasi
nafas dalam dan aromaterapi lavender terhadap kecemasan mahasiswa sebelum menghadapi ujian skill
laboratory di Fakultas Keperawatan Universitas Riau. Metode penelitian yang digunakan quasy
experiment dengan desain pretest-posttest with control group. Sampel penelitian berjumlah 34 orang
yang terbagi menjadi 17 orang kelompok eksperimen dan 17 orang kelompok kontrol dengan
menggunakan teknik Simple Random Sampling. Alat ukur penelitian yang digunakan adalah kuesioner
baku S-AI (State Anxiety Inventory) dari kuesioner Y-1 untuk mengukur tingkat kecemasan dengan skor 1-
80. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan Uji Dependent
T Test dan Uji Independent Sample T Test. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kecemasan sebelum
diberikan intervensi sebesar 50,06 dan sesudah diberikan intervensi sebesar 31,18. Secara statistik
terdapat pengaruh relaksasi nafas dalam dan aromaterapi lavender terhadap penurunan kecemasan
pada mahasiswa menghadapi ujian skill laboratory dengan P value (0,000) < α (0,05).
Kata kunci : aromaterapi lavender, kecemasan, relaksasi nafas dalam

175
JURNAL PENDIDIKAN KESEHATAN, VOLUME 10, NO.2, OKTOBER 2021: 175 -

PENDAHULUAN 2013 dari dibawah 5% menjadi diatas 10%


Kecemasan merupakan suatu mekanisme
(Riskesdas, 2018).
peringatan yang mempersiapkan seseorang secara
Mahasiswa merupakan individu yang
fisik terhadap peristiwa bahaya dan mengancam
rentan mengalami kecemasan. Salah satu hal
(Ibrahim, 2012). Kecemasan adalah suatu hal
yang menyebabkan kecemasan adalah ujian skill
wajar dan normal yang terjadi pada individu
laboratory (Sunaryo & Isrovianingrum, 2018).
dalam kehidupan. Kecemasan dapat dikatakan
Beberapa faktor yang menyebabkan mahasiswa
tidak normal apabila terjadi secara terus-menerus
gugup dalam menghadapi ujian praktikum adalah
dan mengakibatkan terganggunya aktivitas
sikap penguji, lingkungan (keadaan) ujian, waktu
sehari- hari.
ujian yang cukup singkat, kemampuan
Gangguan jiwa umum dengan prevalensi
mahasiswa, ujian yang dialami dan perasaan
paling tinggi adalah gangguan kecemasan (NIMH
batin yang dialami mahasiswa (tidak yakin lulus)
dalam Donner & Lowry, 2013). Menurut WHO
(Yang et al, 2014).
(2017a) diperkirakan angka lebih dari 200 juta
Penelitian yang dilakukan oleh
orang di seluruh dunia (3,6% dari populasi)
Yuhelrida, Andriani dan Sofya (2016)
mengalami gangguan kecemasan. Rata-rata
menegaskan pernyataan tersebut, sebagaimana
dewasa muda yang mengalami masalah
hasil yang ditunjukkan bahwa 21,4% mahasiswa
kecemasan di Amerika Serikat adalah sekitar
mengalami kecemasan ringan, 28,1% mahasiswa
18,1% atau sekitar 42 juta orang. Masalah
mengalami kecemasan sedang, 35,7% mahasiswa
kecemasan yang dialami seperti panik, gangguan
mengalami kecemasan berat, 3,6% mahasiswa
kecemasan umum dan fobia (NAMI, 2013).
mengalami kecemasan sangat berat dan 12,1%
Rata-rata prevalensi gangguan mental
mahasiswa tidak mengalami kecemasan.
emosional di Indonesia yang menunjukkan gejala
Kecemasan yang tidak ditangani dapat
depresi dan kecemasan adalah 6%, dimana sekitar
berdampak buruk bagi mahasiswa. Salah satu
14 juta orang yang diantaranya berusia 15 tahun
dampak kecemasan secara kognitif adalah
keatas. Data ini menunjukkan adanya
hilangnya konsentrasi (Ibrahim, 2012).
peningkatan prevalensi gangguan kecemasan dari
Salah satu bentuk terapi farmakologi
1,7% menjadi 7% pada usia 15 tahun keatas.
untuk menurunkan kecemasan adalah terapi
Provinsi Riau menempati posisi ke 17 dari 34
kombinasi relaksasi nafas dalam dan aromaterapi
wilayah di Indonesia yang mengalami gangguan
lavender. Perawatan berbasis aromaterapi
mental emosional pada 15 tahun keatas.
lavender adalah perawatan yang menggunakan
Prevalensi ini mengalami kenaikan dibandingkan
minyak esensial untuk mengatasi gangguan rasa
dengan tahun
nyaman dan masalah mental seperti tekanan

1 pISSN 2301-4024 eISSN 2442-


Lina Triwahyuni dkk, Efektivitas Relaksasi Nafas Dalam Dan

psikologis, kesedihan, dan kecemasan. Prosedur METODE PENELITIAN


relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk Penelitian ini merupkan penelitian quasi
asuhan keperawatan dengan strategi pernafasan experiment dengan pendekatan pretest dan
dalam dan lambat kemudian menghembuskan posttest design. Penelitian ini dilakukan pada 11-
nafas dengan santai sehingga membatasi dan 15 Juni 2021 di Fakultas Keperawatan
meningkatkan ventilasi paru (Rosyidi, 2013). Universitas Riau secara online menggunakan
Berdasarkan studi pendahuluan yang aplikasi Google Meeting. Populasi dalam
dilakukan di Fakultas Keperawatan Universitas penelitian ini adalah mahasiswa tingkat pertama,
Riau terhadap 10 mahasiswa angkatan A 2020 teknik pengambilan sampel dengan Simple
yang akan menghadapi ujian skill laboratorium Random Sampling. Jumlah sampel sebanyak 34
pada 5 Mei 2021 menggunakan kuesioner State responden yang terdiri dari 17 orang kelompok
Anxiety Inventory (S-AI) from Y-1 didapatkan ekseperimen dan 17 orang kelompok kontrol.
hasil bahwa sebanyak 2 mahasiswa (20%)
mengalami kecemasan ringan, 6 mahasiswa Penelitian ini menggunakan instrumen S-
(60%) mengalami kecemasan sedang dan sisanya AI (State-Anxiety Inventory) from Y-1 yang terdiri
2 mahasiswa (20%) mengalami kecemasan berat. atas 20 pertanyaan dengan nilai validitasnya
Berdasarkan penjabaran tersebut untuk rentang 0,76-0,78 dan reliabilitasnya nilai alpha
mengatasi kecemasan yang dialami mahasiswa 0,93 (Ati et al, 2015). Kuesioner S-AI from Y-1
sebelum menghadapi ujian praktikum diperlukan dikelompokkan menjadi 10 butir pertanyaan
suatu intervensi yang berguna untuk membantu positif (favourable) dan 10 butir pertanyaan
mahasiswa mengurangi perasaan cemas yang negatif (unfavourable). Pengumpulan data
dialaminya. Maka dari itu peneliti tertarik untuk dilakukan sebelum dan sesudah intervensi
melakukan penelitian tentang “Efektivitas Teknik relaksasi nafas dalam dan aromaterapi lavender
Relaksasi Nafas Dalam dan Aromaterapi selama 10 menit, baik pada kelompok
Lavender terhadap Penurunan Tingkat eksperimen maupun kelompok kontrol. Analisis
Kecemasan Mahasiswa Sebelum Menghadapi data menggunakan Uji Dependen Sample T test
Ujian Skill Laboratory”. dan Independent Sample T test.

pISSN 2301-4024 eISSN 2442- 1


JURNAL PENDIDIKAN KESEHATAN, VOLUME 10, NO.2, OKTOBER 2021: 175 -

HASIL PENELITIAN
Tabel. 1
Karakteristik Responden
Karakteristik Kelompok Kelompok Kontrol Jumlah
Eksperimen (N=17) (N=34)
(N=17)
N % N % N %
Usia
18 tahun 9 52,9 8 47,1 17 50,0
19 tahun 7 41,2 7 41,2 14 41,2
20 tahun 1 5,9 2 11,8 3 8,8
Jenis Kelamin
Laki-laki 2 11,8 1 5,9 3 8,8
Perempuan 15 88,2 16 94,1 31 91,2
Total 17 100 17 100 34 100
Tabel 1. menunjukkan bahwa distribusi karateristik responden berdasarkan usia didominasi
oleh responden yang berusia 18 tahun yaitu sebanyak 17 responden (50%). Sedangkan,
distribusi karakteristik berdasarkan jenis kelamin didominasi oleh perempuan yaitu sebanyak
31 orang (91,2%).
Tabel. 2
Perbedaan Rata-Rata Tingkat Kecemasan Pretest dan Posttest pada Kelompok Eksperimen
dan Kelompok Kontrol
Variabel N Mean SD P value
Kelompok Eksperimen Pretest 17 50,06 12,270 0,000
Posttest 17 31,18 6,034
Kelompok Kontrol Pretest 17 50,00 11,017 0,361
Posttest 17 49,29 11,472
Berdasarkan hasil uji Dependent Sample T Test pada kelompok eksperimen didapatkan P
value 0,000 < α (0,05), hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan rata-rata
tingkat kecemasan sebelum dan sesudah intervensi. Sedangkan pada kelompok kontrol
diperoleh P value sebesar 0,361 > (0,05), yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan rata-rata tingkat kecemasan pretest dan posttest pada kelompok kontrol.
Tabel. 3
Pengaruh Relaksasi Nafas Dalam dan Aromaterapi Lavender Terhadap Kecemasan
Mahasiswa Menghadapi Ujian Skill Laboratory
Variabel N Mean SD P value
Kelompok eksperimen Posttest 17 31,18 6,034 0,000
Kelompok kontrol Posttest 17 49,29 11,472
Berdasarkan tabel 3. menunjukkan bahwa hasil Uji Independent T-test diperoleh P value
sebesar 0,000 < (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat oengaruh relaksasi nafas
dalam dan aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat kecemasan mahasiswa
menghadapi ujian skill laboratory di Fakultas Keperawatan Universitas Riau.

1 pISSN 2301-4024 eISSN 2442-


Lina Triwahyuni dkk, Efektivitas Relaksasi Nafas Dalam Dan

PEMBAHASAN dari 109 responden didominasi oleh perempuan


Berdasarkan hasil penelitian diatas
(96,3%) dan 4 lainnya adalah laki-laki (3,7%).
menunjukkan bahwa distribusi kecemasan
Farooqi, Ghani, dan Spielberger (2012)
berdasarkan usia paling banyak berusia 18 tahun,
mengemukakan dalam penelitian mereka bahwa
yaitu sebanyak 17 orang (50,0%). Hasil
wanita lebih cemas daripada pria. Hal ini
penelitian ini diperkuat oleh penelitian yang
disebabkan karena perempuan memiliki emosi
dilakukan oleh Sunaryo dan Isrovianingrum
yang lebih sensitif, yang dapat mempengaruhi
(2018) yang menunjukkan bahwa sebanyak 56
kecemasan yang dialaminya. Sensitivitas ini
orang (62,9%) dari 89 responden mengalami
dipengaruhi oleh genetik, estrogen, progesteron,
kecemasan pada usia 18 tahun.
faktor biologis bawaan, varian genetik, dan
Usia 18 tahun termasuk dalam usia
peningkatan serotonin, yang meningkatkan risiko
remaja. Pada masa ini, remaja akan dipengaruhi
depresi pada wanita (Kaplan & Sadock, 2012).
oleh faktor internal dan eksternal selama tahap
Hasil uji statistik pada kelompok
pertumbuhan dan perkembangan. Kondisi ini
eksperimen pretest dan posttest menggunakan
juga disertai dengan adanya krisis identitas
Dependent Sample T Test didapatkan P value
mereka yang merupakan dampak dari perubahan
0,000 < α (0,05), hal ini menunjukkan bahwa
diri remaja itu sendiri. Faktor eksternal yang
terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-
mempengaruhi kecemasan remaja adalah sikap
rata tingkat kecemasan sebelum dan sesudah
orang tua, proses belajar mengajar dan dosen
intervensi. Sedangkan, pada kelompok kontrol
yang mengajar mata kuliah itu sendiri (Rumini &
pretest dan posttest didapatkan P value 0,361 > α
Sundari, 2013).
(0,05), yang menunjukkan tidak terdapat
Pada penelitian ini didapatkan hasil
perbedaan tingkat kecemasan yang signifikan
bahwa mahasiswa yang berusia 18 tahun
pada kelompok kontrol sebelum dan sesudah
mengalami tingkat kecemasan yang jauh lebih
tanpa diberikan intervensi. Hasil uji statistik
tinggi dari pada mahasiswa yang berusia 19-20
menggunakan Uji Independent Sample T test
tahun. Hal ini sejalan dengan konsep dari Potter
pada kelompok eksperimen dan kelompok
dan Perry (2012) yang menyatakan bahwa usia
kontrol posttest didapatkan P value 0,000 < α
mempengaruhi maturasi, dan maturasi
(0,05), hal menunjukkan bahwa terdapat
mempengaruhi tingkat kecemasan.
pengaruh relaksasi nafas dalam dan aromaterapi
Hasil distribusi karakteristik berdasarkan
lavender terhadap penurunan tingkat kecemasan
jenis kelamin didominasi oleh perempuan yaitu
mahasiswa menghadapi ujian skill laboratoty di
sebanyak 31 orang (91,2%). Pernyataan ini
Fakultas Keperawatan Universitas Riau.
diperkuat oleh penelitian Rachmawati dan
Mahasiswa keperawatan seringkali
Mustikasari (2018) yang menyatakan bahwa 105
merasa cemas dan gelisah menjelang ujian

pISSN 2301-4024 eISSN 2442- 1


JURNAL PENDIDIKAN KESEHATAN, VOLUME 10, NO.2, OKTOBER 2021: 175 -

(Setyawan & Oktaviano, 2020). Kecemasan resistensi jalan nafas selama inhalasi dan
menjelang ujian dipicu oleh keadaan mental, ekspirasi. Hal ini memungkinkan aliran udara
sensasi, dan perilaku motorik yang tidak dapat dikontrol sehingga setiap fase siklus pernapasan
dikendalikan (Jaya, 2015). Hal ini terlihat pada dapat diperpanjang berdasarkan penghitungan
perubahan fisik, psikis, dan perilaku yang dialami yang akurat. Teknik relaksasi nafas dalam dapat
mahasiswa saat menghadapi ujian (Afolayan et memberikan ketenangan pikiran akibat adanya
al, 2013). Kondisi ini tentunya akan perubahan persarafan parasimpatis akibat
mempengaruhi performa mahasiswa dalam rangsangan saraf vagus (Cahyati, Saridewi, &
menghadapi ujian yang akan berdampak pada Nurhidayah, 2018).
hasil ujian yang mengecewakan. Selain menggunakan relaksasi nafas
Hasil yang didapatkan dalam penelitian dalam untuk mengatasi kecemasan, aromaterapi
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh lavender juga merupakan upaya teraupetik yang
Verawaty dan Widiastuti (2020), yang memberikan banyak manfaat. Beberapa manfaat
menunjukkan bahwa setelah diberikan relaksasi aromaterapi lavender antara lain meningkatkan
nafas dalam pada mahasiswa semester II di kesehatan fisik dan mental. Secara fisik
Sekolah Keperawatan RS PGI Cikini, tingkat membantu meredakan rasa sakit, sedangkan
kecemasannya berkurang. secara psikologis dapat menenangkan pikiran,
Relaksasi nafas dalam adalah bentuk mengurangi ketegangan dan kecemasan, serta
perawatan yang mengajarkan Anda untuk memberikan ketenangan (Frayusi, 2012).
bernapas dengan ritme yang lambat dan dalam Setyawan dan Oktaviano (2020)
serta teratur, dan kemudian menggunakan melakukan penelitian yang memperkuat
diafragma untuk menghembuskan napas penelitian ini, dimana hasilnya menunjukkan
perlahan. Ini akan menyebabkan perut naik adanya penurunan tingkat kecemasan yang
perlahan dan mengembang penuh. Terapi signifikan pada kelompok eksperimen setelah
relaksasi ini dapat dipergunakan untuk diberikan intervensi aromaterapi lavender pada
mengurangi stres dan nyeri, meningkatkan mahasiswa keperawatan yang menghadapi
ventilasi paru, oksigenasi darah, dan menurunkan Objective Structured Clinical Examination
tingkat kecemasan (Smeltzer & Bare, 2013). (OSCE) dengan P value 0,001 < α (0,05).
Relaksasi napas dalam akan Kecemasan dapat diturunkan secara
mengaktifkan kerja saraf parasimpatis. Fungsi efektif menggunakan aromaterapi. Mekanisme
saraf parasimpatis adalah untuk mengontrol detak kerja aromaterapi diawali dengan indra
jantung, melemahkan saraf saraf, dan membuat penciuman yang kemudian akan masuk ke jalur
tubuh lebih rileks dan nyaman (Kurniyati & saraf penciuman (olfactory) di hipotalamus.
Baskara, 2018). Teknik relaksasi nafas dalam Setelah itu akan dilepaskan Corticotrophin
dapat meningkatkan

1 pISSN 2301-4024 eISSN 2442-


Lina Triwahyuni dkk, Efektivitas Relaksasi Nafas Dalam Dan

Releasing Hormone (CRH) yang memiliki Keperawatan Univeristas Riau dengan P value
peranan penting pada proses terjadinya 0,000 < α (0,05). Hasil penelitian ini diharapkan
kecemasan. Ketika CRH meningkat, ia dapat menjadi standar operasional pada klien
mengirimkan sinyal ke hipofisis anterior untuk yang mengalami kecemasan serta evidence-based
mengeluarkan hormon kortisol (hormon stres) practice untuk mengembangkan penelitian
(Sherwood, 2014). selanjutnya. Penelitian ini juga dapat menjadi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi non-farmakologi untuk mengatasi
dalam 100 gram bunga lavender mengandung kecemasan baik pada mahasiswa yang
berbagai kandungan, seperti: minyak atsiri menghadapi ujian ataupun klien lainnya yang
(13%), pinere (0,22%), camphene (0,06%), mengalami kecemasan. Peneliti selanjutnya
betamicero diharapkan dapat mengembangkan terapi
(5,35%), cumene (0, 3%), limonen (1,06%). %), kombinasi antara relaksasi otot progresif dan
cineole (0,51%), linalol (26,12%), bomeol aromaterapi yang dapat menurunkan tingkat
(1,21%), tarpinen-4-01 (4,64%), linalyl acetate kecemasan.
(26,32%), geranyl acetate (2, 14%) dan Carrelin
(7,55%). Bahan utama lavender adalah linalool, DAFTAR PUSTAKA
yang memiliki efek anti-kecemasan atau Afolayan, J. A., Donald, B., Onasoga, O.,
Babafemi, A., & Agama, J. (2013).
relaksasi. Bunga, akar, daun, batang, buah, bunga Relationship Between Anxiety and
dan daun lavender disuling kemudian Academic Performance of Nursing
Students, Niger Delta University, Bayelsa
diperolehlah minyak esensialnya yang banyak State, Nigeria. Adv. Appl. Sci. 4(5): 25–33
dipergunakan sebagai aromaterapi (Dewi, 2013). Ati, E. S., Kurniawati, Y., Nurwanti, R. (2015).
Peran Impostor Syndrome dalam
Aromaterapi lavender dapat Menjelaskan Kecemasan Akademik pada
meningkatkan gelombang alfa di otak, sehingga Mahasiswa Baru. Jurnal Mediopsi, 1(1): 1-
9.
dapat menyebabkan efek rileks, lebih tenang, Cahyati, N., Saridewi, W., & Nurhidayah, A.
lebih seimbang, lebih nyaman, serta menciptakan (2018). Teknik Deep Breathing
Menggunakan Aromaterapi Lavender
perasaan terbuka dan percaya diri dalam Mengatasi Kecemasan Ibu Hamil
(Wahyuningsih, 2014). Trimester III. PINLITAMAS. 1(1) : 490-
496.
Dewi, (2013). Aromaterapi lavender Sebagai
Media Relaksasi. Bali: Bagian Farmasi
PENUTUP Fakultas Kedokteran Universitas
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Udayana.
Donner, N.C., Lowry, C.A. (2013). Sex
dilakukan dapat disimpulkan bahwa ada Differences in Anxiety and Emotional
pengaruh relaksasi nafas dalam dan aromaterapi Farooqi, Y. N., Ghani, R., & Spielberger, C. D.
(2012). Gender Differences in Test Anxiety
lavender terhadap penurunan tingkat kecemasan of Psychology and Behavior Sciences
mahasiswa menghadapi ujian skill laboratory di 2012, 2(2): 38-43.
Fakultas

pISSN 2301-4024 eISSN 2442- 1


JURNAL PENDIDIKAN KESEHATAN, VOLUME 10, NO.2, OKTOBER 2021: 175 -

Frayusi, A. (2012). Pengaruh Pemberian Terapi Rumini, S., & Sundari, S. (2013). Perkembangan
Wewangian Bunga Lavender Secara Oles Anak dan Remaja. Jakarta: Rineka Cipta.
Terhadap Skala Nyeri pada Klien Infark Setyawan, A., & Oktaviano, E. (2020).
Miokardium di CVCU RSUP DR. M Efektivitas Aromaterapi lavender terhadap
Djamil Padang. Jurnal Fakultas Tingkat Kecemasan Menghadapi Osce
Kedokteran Universitas Andalas. Diakses pada Mahasiswa Keperawatan. Jurnal
pada 26 Juni 2021 pada Berkala Kesehatan, 6(1): 9-13.
http://www.respiratory.unand.ac.id. Sherwood, L. (2014). Fisiologi Manusia dari Sel
Ibrahim, A. S. (2012). Panik Neurosis dan ke Sistem. Jakarta: EGC.
Gangguan Cemas. Tangerang : Jelajah Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2013). Buku Ajar
Nusa. Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Jaya, K. (2015). Keperawatan Jiwa. Tangerang Suddarth (8th ed.). Jakarta: EGC.
Selatan: Binarupa Aksara. Sunaryo & Isrovianingrum, R. (2018).
Kaplan, H,I., & Sadock. (2012). Sinopsis Psikiatri Kecemasan Mahasiswa Perawat Sebelum
: Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Ujian Keterampilan di Laboratorium.
Klinis, Jilid Dua. Jakarta : Bina Rupa Journal of Health Science, 11(2): 97-103.
Aksara Verawaty, K., & Widiastuti. S. H. (2020).
Kurniyati, & Baskara, D. M. (2018). The Effect Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam
of Deep Breathing Relaxation in Terhadap Tingkat Kecemasan Mahasiswa
Decreasing the Pragnancy Women Anxiety Semester II dalam Menghadapi Ujian
of Primigravidathird Trimester in Facing Akhir Semester Di Akademi Perawatan RS
the Childbirth Process Work Area Health PGI Cikini. Jurnal Keperawatan Cikini,
Center of Talang Rimbo Lama Rejang 1(1): 16-21
Lebong Bengkulu. Jurnal Kesehatan Wahyuningsih, M. (2014). Efektifitas
Almuslim, 3(6), 7–13. Aromaterapi lavender (Lavandula
NAMI. (2013). Mental Illnessfact and Nurbers. Angustiofolia) dan Massase Effleurage
Diperoleh tanggal 17 Januari 2021 dari Terhadap Tingkat Nyeri Persalinan Kala I
hhtps://namieasytie.com/wpcontent/upload Fase Aktif pada Primigravida di BPD
s/sites/2/2013/05/mentalillness_factsheet.p Utami dan Ruangan Ponek RSUD
df. Karanganyar. Skripsi, Surakarta: Sekolah
Potter, P., & Perry, A. (2012). Fundamental of Tinggi Ilmu Keperawatan Kusuma Husada.
Nursing Edisi 8. Jakarta: Salemba Medika. Yang, R., Lu, Y., Chung, M., & Chang, S.
Rachmawati, V., & Mustikasari, M. (2020). (2014). Developing A Short Version of the
Tingkat Kecemasan dan Stress pada Anxiety Scale for Baccalaureate Nursing
Mahasiswa yang Mengikuti Objective Skills Test-A Preliminary Study. Nurse
Structure Clinical Examination (OSCE). Education in Practice, 14(6) : 586-590.
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Yuhelrida., Andriani, P., & Sofya, P.A. (2016).
(JPPNI), 3(3), 157-164. Tingkat Kecemasan dalam Menghadapi
Riskesdas. (2018). Hasil Utama Riset Kesehatan Ujian Skill Laboratorium (Studi pada
Dasar. Kementrian Kesehatan Republik Peserta UKMP2DG Unsyiah Periode II
Indonesia, 1-100. Diperolah tanggal 21 Tahun 2016). Journal Caninus Dentistry,
Januari 2021 dari 1(4) : 26-31.
https://www.kemkes.go.id/resources/downl
oad/info-terkini/hasil-riskesdas-2018.pdf.
Rosyidi, K. (2013). Muskuloskeletal. Jakarta:
Trans Info Media

1 pISSN 2301-4024 eISSN 2442-

You might also like