You are on page 1of 8

Nama : Basori Mukhti

NIM : 200810033
Kelas : Seminar Sosial Klinis 13F1

FORMAT REVIEW JURNAL
a. Jurnal Laporan Penelitian
 
1. IDENTITAS JURNAL

Judul  : Analisi Faktor Stress Mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris


Nama Jurnal : Research and Evaluation in Education
Vol/Hal/Edisi : Vol 6, No. 1
Tahun : 2020
Penulis : Siswi Karmadi Kurniasih
RINGKASAN JURNAL
Latar Belakang  Bukti menunjukkan bahwa stres akademik adalah salah satu faktor paling
penting yang mempengaruhi keberhasilan mahasiswa. Tuntutan tugas
akademik, praktikum, maupun teori, sering dituding sebagai penyebab
meningkatnya stres mahasiswa. Banyaknya jumlah mata kuliah yang
ditempuh mahasiswa dalam satu semester juga seringkali menyebabkan
mahasiswa tidak dapat berkonsentrasi secara memadai di dalam kelas
sehingga tidak mampu mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Dasar teori jika  Tingkat akademik siswa diperparah dua kali lipat oleh kemajuan
ada teknologi saat ini (Gabre & Kumar, 2012).
Metodologi  Rancangan penelitian ini adalah metode kuantitatif berdasarkan data
penelitian  survei.
a. subjek  : mahasiswa EED UNY semester IV ke atas
b. Alat ukur : Survei data (CFA)
c. hasil . Table 1. Research Respondents
Frequency
Percentage
Gender
Educational Aspiration
GPA
Female 105 77.8 Male 30 22.2
Undergraduate Graduate
Post graduate
2.51-3.00 3.01-3.50 3.51-4.00
19 14.1 65 48.1 51 37.8
2 1.5 60 44.4 72 53.3
dll  
Diskusi Informasi demografis yang diberikan oleh peserta penelitian terdiri dari
Jenis Kelamin, Aspirasi Pendidikan, dan IPK.
Kesimpulan : : Sebanyak 135 mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris
berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil analisis CFA menemukan enam
faktor yang teridentifikasi sebagai sumber stres akademik siswa. Keenam
faktor tersebut adalah tuntutan akademik, hubungan orangtua-anak,
pengalaman traumatis masa kecil, tekanan teman sebaya, masalah
keuangan, dan harapan diri. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa
siswa perempuan, siswa dengan IPK tinggi, dan siswa dengan aspirasi
akademik tinggi melaporkan ukuran faktor tekanan akademik yang lebih
tinggi.
PEMBELAJARAN ISI JURNAL (tuliskan hal apa yang bisa dipelajari dari Konstitusi Pendidikan Negara harusnya
jurnal tsb) melihat keefektifan dan efisiensi dalam
menyusun kurikulum agar peserta didik
mampu fokus dan mengambil minatnya
dalam pembelajaran.
 
2. IDENTITAS JURNAL

Judul  Stres Akademik dan Keterlibatan Ayah di antara Ayah Mahasiswa


Nama Jurnal Academia.edu
Vol/Hal/Edisi : Edisi 1
Tahun : 2001
Penulis Brian P. Masciadrelli
RINGKASAN JURNAL
Latar Belakang Studi ini menyelidiki hubungan stres terkait sekolah dengan tingkat dan
jenis keterlibatan ayah dengan anak-anak mereka di bawah usia 12 tahun
saat terdaftar sebagai mahasiswa di tingkat universitas. Tiga puluh delapan
ayah menanggapi survei yang dilakukan sendiri untuk mengukur tingkat
stres akademik yang mereka alami dan frekuensi keterlibatan dengan
anak-anak mereka dalam hal interaksi langsung dengan anak, aksesibilitas
ke anak, dan tanggung jawab yang diasumsikan untuk anak. Tingkat
kehadiran psikologis anak terhadap ayah dan kepuasan perkawinan juga
diukur.
Dasar teori jika Selye (1983) yang mengidentifikasi stres sebagai respons nonspesifik
ada tubuh terhadap beberapa tuntutan yang diberikan padanya.
Metodologi Partisipan
penelitian 
a. subjek  sang ayah harus (a) terdaftar di kelas-kelas di universitas, (b) memiliki
setidaknya satu anak di bawah usia 12 tahun, dan (c) tinggal bersama anak
tersebut. Sampel kenyamanan nonprobabilitas digunakan, karena populasi
target sulit untuk diidentifikasi dan metode ini memungkinkan sejumlah
besar ayah yang memenuhi syarat untuk merespon.
b. Alat ukur : Skala
c. hasil Analisis bivariat dilakukan untuk pengujian hipotesis menggunakan
Pearson Product-MomentCorrelations. Tabel 4 merangkum temuan
korelasi antara semua ukuran. Hipotesis 1 menyatakan bahwa stres terkait
sekolah tinggi akan dipasangkan dengan keterlibatan ayah yang rendah,
dalam tiga domain keterlibatan ayah seperti yang didefinisikan oleh Lamb
dan rekan (1985). Hipotesis ini tidak didukung (lihat baris pertama, kolom
pertama, Tabel 4). Tidak ada korelasi yang signifikan antara stres dan
keterlibatan total ayah. Juga tidak ada korelasi yang signifikan antara stres
dan salah satu dari tiga subskala utama (yaitu, interaksi langsung,
aksesibilitas, dan tanggung jawab). Pemeriksaan scatterplot yang
menggambarkan analisis bivariat ini tidak menunjukkan adanya indikasi
hubungan apapun.
dll  
Diskusi Penelitian ini menyelidiki pengaruh stres akademik pada mahasiswa
keterlibatan ayah dengan anak-anak mereka. Hipotesis pertama
menyatakan bahwa stres yang lebih tinggi terkait dengan sekolah akan
dipasangkan dengan keterlibatan ayah yang rendah, seperti yang
didefinisikan oleh Lamb dan rekan (1985). Hipotesis ini tidak didukung
ketika diuji menggunakan korelasi bivariat. Analisis lebih lanjut
menggunakan regresi tidak menghasilkan dukungan apa pun. Tampaknya,
setidaknya dengan data saat ini, stres akademik tidak terkait dengan
keterlibatan ayah di kalangan ayah mahasiswa.
Kesimpulan Analisis regresi yang dilakukan pada kehadiran psikologis dengan stres
akademik, mengontrol usia ayah dan jumlah anak ayah, menghasilkan
hasil yang sedikit signifikan. Ketika usia ayah dan jumlah anak digunakan
sebagai kontrol, stres akademik memprediksi hubungan negatif dengan
kehadiran psikologis. Dengan kata lain, tingkat stres akademik yang lebih
tinggi memprediksi tingkat kehadiran psikologis anak yang lebih rendah
kepada ayah.
PEMBELAJARAN ISI JURNAL (tuliskan hal apa yang bisa dipelajari dari Kehadiran ayah bagi anak dalam masa
jurnal tsb) pendidikan akademik berpengaruh
terhadap psikologi anak, bagaimana sang
ayah mampu mengontrol dengan tepat
anaknya dan kebutuhan anaknya terkhusus
dari segi akademik dan psikologis anak.

3. IDENTITAS JURNAL

Judul  Stres Akademik dan Sumbernya di Kalangan Mahasiswa


Nama Jurnal Biomedical and Pharmacology Journal
Vol/Hal/Edisi : Vol. 11(1), 531-537
Tahun : 2018
Penulis K. JAYASANKARA REDDY*, MS.KARISHMARAJANMENON and
ANJANATHATTIL
RINGKASAN JURNAL
Latar Belakang Stres telah menjadi bagian dari kehidupan akademis siswa karena berbagai
ekspektasi internal dan eksternal yang diletakkan di pundak mereka.
Remaja sangat rentan terhadap masalah yang terkait dengan stres
akademik karena transisi terjadi pada tingkat individu dan sosial. Oleh
karena itu, menjadi penting untuk memahami sumber dan dampak stres
akademik untuk memperoleh strategi intervensi yang memadai dan efisien.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dimana peserta
disaring menggunakan Skala Stres Akademik (Rajendran & Kaliappan,
1991 dari empat aliran yaitu, perdagangan, manajemen, humaniora, dan
ilmu dasar. Lima dimensi sumber seperti ketidakmampuan pribadi, takut
gagal, interpersonal kesulitan dengan guru, hubungan guru murid dan
fasilitas belajar yang tidak memadai dianalisis lebih lanjut dan perbedaan
gender juga diperoleh.Memahami sumber stres akan memfasilitasi
pengembangan modul konseling yang efektif dan strategi intervensi oleh
psikolog sekolah dan konselor untuk membantu siswa mengurangi stres.
Dasar teori jika Stres sekarang dipahami sebagai krisis gaya hidup (Masih & Gulrez, 2006)
ada yang memengaruhi setiap individu terlepas dari tahap perkembangannya
(Banerjee & Chatterjee, 2016).
Metodologi Partisipan (Random sampling)
penelitian 
a. subjek  Formulir persetujuan dan lembar profil demografis diberikan kepada
semua peserta dan tujuan penelitian dijelaskan.
b. Alat ukur : Skala
c. hasil Jumlah total peserta yang menjadi sasaran prosedur analisis adalah 336.
Rata-rata sampel pada skor stres akademik total adalah 53,46(SD=25,70)
sebagaimana tercermin dalam tabel 1. Menggunakan rata-rata sebagai cut-
off untuk analisis pendahuluan dan interpretasi, ditemukan bahwa 48,80%
siswa termasuk dalam kategori memiliki tingkat stres rata-rata hingga
tinggi. Tujuan utama kedua adalah untuk menemukan apakah ada
perbedaan gender yang signifikan dalam nilai total akademik yang
diperoleh para peserta. Jumlah total laki-laki dan perempuan adalah 162
dan 174 dengan skor rata-rata masing-masing 53,01(SD=26,75) dan
53,87(SD=24,75).
dll  
Diskusi Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memahami tingkat stres
akademik yang dihadapi oleh siswa dan sumber yang berbeda yang
memberikan kontribusi yang sama. Perbedaan gender dan aliran perbedaan
dalam stres akademik total juga dianalisis. Data dikumpulkan dari empat
aliran akademik yaitu, perdagangan, humaniora, sains, dan manajemen.
Para siswa yang menjawab kuesioner saat ini berada di tahun terakhir
program sarjana mereka. Data yang diperoleh dikenai analisis statistik
yang sesuai dan hasilnya dibahas dalam sesi ini.
Kesimpulan Stres akademik telah menjadi masalah yang meluas di berbagai negara,
budaya, dan kelompok etnis (Wong, Wong & Scott, 2006). Studi ini
menjelaskan bahwa stres akademik masih terus menjadi masalah yang
menghancurkan yang memengaruhi kesehatan mental dan kesejahteraan
siswa. Perbedaan aliran dalam pengalaman stres juga disorot. Pengelolaan
kondisi demikian menjadi fundamental di setiap tingkatan yaitu, pribadi,
sosial dan kelembagaan.
PEMBELAJARAN ISI JURNAL (tuliskan hal apa yang bisa dipelajari dari Stres akademik datang dari lingkungan,
jurnal tsb) pribadi, sosial, bahkan kelembagaan
akademik. Betapa mirisnya melihat
bagaimana kita menuntun akademik
peserta didik dengan membeikannya stres-
stres dari pendidikan pula.

4. IDENTITAS JURNAL

Judul  Tingkat Stres di Kalangan Mahasiswa: Sebuah Kasus di Sekolah Tinggi Pendidikan, Institut
Teknologi Eritre
Nama Jurnal Open Science Journal
Vol/Hal/Edisi : Vol. 3, No. 4,
Tahun : 2018
Penulis Dawit Yikealo, Werede Tareke, Ikali Karvinen
RINGKASAN JURNAL
Latar Belakang Stres sebagai bagian dari kehidupan yang tidak dapat dihindari umumnya menyentuh
berbagai kelompok masyarakat tanpa memandang usia, jenis kelamin, status pendidikan
atau status sosial ekonomi. Terlepas dari kenyataan ini, stres, depresi, dan kecemasan
merupakan masalah kesehatan mental yang umum di kalangan mahasiswa (Kitzrow, 2003;
Marthoenis, Meutia, Fathiariani, & Sofyan, 2018). Mahasiswa mengalami berbagai
kesulitan penyesuaian pendidikan, sosial, lingkungan dan psikologis dalam suasana
kampus baru yang dapat mempengaruhi kesejahteraan psikososial dan hasil belajar
mereka
Dasar teori jika stres, depresi, dan kecemasan merupakan masalah kesehatan mental
ada
yang umum di kalangan mahasiswa (Kitzrow, 2003; Marthoenis, Meutia,
Fathiariani, & Sofyan, 2018. Lazarus dan Folkman (1984), stres
didefinisikan sebagai reaksi fisik dan psikologis individu terhadap suatu
peristiwa atau objek atau yang dinilai sebagai ancaman
Metodologi Survey
penelitian 
a. subjek  Sebanyak 123 mahasiswa program sarjana dan diploma tahun kedua, ketiga dan keempat
telah berpartisipasi

b. Alat ukur : Statistik Deskriptif


c. hasil

dll  
Diskusi Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kadar komponen stres akademik, sosial,
psikologis, fisiologis, dan lingkungan di kalangan mahasiswa. Selain itu, penelitian ini
berusaha untuk mengeksplorasi hubungan tingkat stres siswa secara keseluruhan dengan
jenis kelamin dan IPK kumulatif mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian
besar siswa mengalami stres akademik dan lingkungan tingkat sedang hingga tinggi, tetapi
tingkat stres faktor psikologis, sosial dan fisiologis rendah. Temuan dari penelitian ini juga
menemukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik antara jenis
kelamin siswa dan IPK kumulatif dengan skor stres mereka secara keseluruhan.

Kesimpulan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu
Pendidikan memiliki tingkat stres sedang. Ini juga menunjukkan bahwa komponen stres
lingkungan dan akademik ditemukan lebih tinggi di kalangan siswa. Secara eksplisit,
kurangnya sistem penilaian yang adil, beban akademik yang berlebihan, kesulitan dalam
menangani masalah akademik seseorang, dan materi pelajaran yang buruk dan
kompetensi pedagogis instruktur termasuk di antara stresor akademik yang menimbulkan
stres akademik yang tinggi. Berkenaan dengan stresor lingkungan, ditemukan kurangnya
pasokan listrik, kurangnya jamban dan kamar mandi yang berfungsi dengan baik, masalah
pasokan air, masalah akses komputer dan internet, kurangnya pusat rekreasi, kurangnya
layanan kesehatan yang berkualitas, dan kurangnya ruang belajar yang memadai. item
yang paling membuat stres menyebabkan tingkat stres lingkungan yang tinggi di kalangan
siswa.
PEMBELAJARAN ISI JURNAL (tuliskan hal apa yang bisa dipelajari dari jurnal tsb) Pengaruh besar stres
terdpat dari lingkungan,
yang di mana di mulai
dari kita sendiri untuk
ikut ambil andil dalam
kepedulian stres
seseorang di lingkungan
kita.

b. Jurnal artikel ulasan atau artikel Teoritis


IDENTITAS JURNAL
Judul  Dampak Stres pada Siswa di Sekolah  
Menengah dan Pendidikan Tinggi
Nama Jurnal : International Journal of Adolescence  
and Youth
Vol/Hal/Edisi : Vol 25  
Tahun : 2020  
Penulis  
Michaela C. Pascoe
Sarah E. Hetrick & 
Alexandra G. Parker
RINGKASAN JURNAL
Pengantar/pendahuluan : Siswa dalam pengaturan  
pendidikan menengah dan
tinggi menghadapi berbagai
stresor yang sedang
berlangsung terkait dengan
tuntutan akademik. Penelitian
sebelumnya menunjukkan
bahwa stres terkait akademik
dapat menurunkan prestasi
akademik, menurunkan
motivasi, dan meningkatkan
risiko putus sekolah. Dampak
jangka panjang, termasuk
berkurangnya kemungkinan
lapangan kerja yang
berkelanjutan, merugikan
Pemerintah miliaran dolar
setiap tahun. Tinjauan naratif
ini menyajikan penelitian
terbaru tentang dampak stres
terkait akademik, termasuk
diskusi tentang dampak
terhadap kapasitas belajar dan
kinerja akademik siswa,
masalah kesehatan mental,
seperti depresi dan kecemasan,
gangguan tidur, dan
penggunaan narkoba.
Pembahasan  : Siswa dalam pengaturan  
pendidikan menengah dan
tinggi menghadapi berbagai
tekanan normatif yang sedang
berlangsung, yang dapat
didefinisikan sebagai kerepotan
sehari-hari seperti tuntutan
akademik yang sedang
berlangsung. Oleh karena itu,
sekolah menengah/menengah
atas (didefinisikan di sini
sebagai pendidikan menengah
pertama/bawah dan pendidikan
menengah atas/atas)] (UNESCO,
Citation2012) dan tersier
(didefinisikan di sini sebagai
pendidikan pasca-sekolah
menengah) (UNESCO,
Citation2012) siswa umumnya
melaporkan diri mengalami
stres berkelanjutan yang
berkaitan dengan pendidikan
mereka, yang kami sebut
sebagai stres terkait akademik,
seperti tekanan untuk mencapai
nilai tinggi dan kekhawatiran
tentang menerima nilai buruk.
Misalnya, Organization for
Economic Co-operation and
Development (OECD) baru-baru
ini melakukan survei yang
melibatkan 72 negara dan
terdiri dari 540.000 responden
pelajar berusia 15–16 tahun.
Rata-rata di seluruh negara
OECD, 66% siswa dilaporkan
merasa stres karena nilai yang
buruk dan 59% melaporkan
bahwa mereka sering khawatir
akan sulit mengikuti ujian.
OECD selanjutnya menemukan
bahwa 55% siswa merasa
sangat cemas dengan ujian
sekolah, bahkan ketika mereka
sudah mempersiapkan diri
dengan baik. Sebanyak 37%
siswa melaporkan merasa
sangat tegang saat belajar,
dengan anak perempuan secara
konsisten melaporkan
kecemasan yang lebih besar
berkaitan dengan tugas sekolah
dibandingkan dengan anak laki-
laki (OECD, Citation2017). Data
ini menunjukkan bahwa
pendidikan dan prestasi
akademik merupakan sumber
stres yang signifikan bagi siswa.
Dampak dari stres terkait
akademik yang sedang
berlangsung ini terhadap hasil
dan kesejahteraan siswa belum
dieksplorasi secara
komprehensif. Oleh karena itu,
tinjauan naratif saat ini
mengeksplorasi dampak stres
terkait akademik terhadap
kinerja akademik, kesehatan
mental, dan kesejahteraan
siswa.
Kesimpulan : Tinjauan naratif saat ini  
menyoroti bahwa siswa
biasanya melaporkan tingkat
stres terkait akademik yang
tinggi, lintas budaya. Stres
terkait akademik yang dialami
oleh siswa sekunder dan tersier
memengaruhi kesehatan
mental dan fisik mereka dan
mengarah ke berbagai masalah
akademik. Keterampilan
manajemen stres yang baik
memiliki potensi untuk
menguntungkan kaum muda
secara berkelanjutan sepanjang
hidup mereka, mengingat
banyak perilaku dan pola terkait
kesehatan jangka panjang, baik
positif maupun negatif,
terbentuk selama masa remaja
dan awal masa dewasa (Sawyer
et al. , Kutipan2012). Oleh
karena itu, memberikan
kesempatan untuk
meningkatkan kemampuan
koping yang terkait dengan
stres akademik kaum muda
selama periode perkembangan
yang sangat menegangkan dan
krusial ini merupakan target
penting (OECD, Citation2015).
PEMBELAJARAN ISI JURNAL (tuliskan hal apa yang bisa dipelajari dari jurnal Dalam bermasyarakat dan manusia yang
tsb) berpendidikan, kita memulai dari diri kita
sendiri tentang kepedulian kita dan
kesadaran kita terhadap datangnya stress
pada seseorang terkhusus anak di masa
sekolah menengah dan sekolah tinggi.
 
 
 
 

You might also like