You are on page 1of 13

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN

Disusun Oleh:

Nama : Ray Restu Fauzi


NIM : 252u/BP
Kelas : malam
Jurusan : Budidaya Pertanian
Acara III : Pembuatan Bioreaktor
Gel/Kel : 1/1
Co. Ass : Sir v

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2022
I. ACARA III : Pembuatan Bioreaktor
II. TANGGAL :15 Agustus 2022
III. TUJUAN :
1. Mengetahui serta memahami komponen-komponen bioreaktor sampah
organik.

IV. TINJAUAN PUSTAKA

Pemupukan diperlukan untuk menambah keharaan tanah yang


keadaannya makin lama makin menipis karena dimanfaatkan secara terus-
menerus oleh tanaman selama pertumbuhannya untuk mencapai produksi
yang tinggi dan kualitas yang baik, sedang pengapuran sangat penting artinya
dalam usaha peningkatan produktivitas tanah-tanah masam yang sebarannya
cukup luas di Indonesia.
Penggunaan pupuk merupakan kebutuhan setiap pegiat pertanian. Akhir-akhir
ini semakin banyak percobaan yang dilakukan untuk membuat pupuk organik
dari berbagai macam sumber sebagai alternatif dari pupuk kimia. Pupuk
organik mampu mengatasi defensiasi hara, sekaligus menambah beberapa
jenis hara pada tanaman yang diberi pupuk ini.
Pengertian Pupuk Organik Pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu
atau lebih unsur hara atau nutrisi bagi tanaman untuk menopang tumbuh dan
berkembangnya tanaman. Unsur hara yang diperlukan oleh tanaman adalah:
C, H, O (ketersediaan di alam melimpah), N, P, K, Ca, Mg, S (hara makro),
dan Fe, Mn, Cu, Zn, Cl, Mo, B (hara mikro). Pupuk dapat diberikan lewat
tanah, daun, atau diinjeksi ke batang tanaman. Jenis pupuk adalah bentuk
padat maupun cair. Salah satu pupuk organik tersebut adalah Pupuk Organik
Cair ( POC ).
POC adalah pupuk yang tersedia dalam bentuk cair, POC dapat diartikan
sebagai pupuk yang dibuat secara alami melalui proses fementasi sehingga
menghasilkan solusi hasil pembusukan dari sisa tanaman, maupun kotoran
hewan atau manusia. Penggunaan pupuk cair biasanya digunakan di bagian
daun, bunga, dan juga batang dari tanaman. Dengan menyemprotkan pupuk
cair ke beberapa bagian tanaman tersebut, hal ini mampu memacu
pertumbuhan tanaman. Pengaplikasian POC juga tidak boleh berlebihan, ini
dikarenan jika penggunaan POC terlalu banyak maka hal ini justru akan
menyebabkan munculnya hama serta penyakit pada tanaman. Untuk itu perlu

penggunaan yang secukupnya dan merata. POC adalah pupuk yang dihasilkan


melalui proses biokimia yang disebut bioreaktor.
Bioreaktor atau dikenal juga dengan nama fermentor adalah sebuah sistem
yang mampu menyediakan sebuah lingkungan biologi yang dapat mendukung
terjadinya reaksi biokimia menjadi bahan baku. Bioreaktor secara sederhana
adalah wadah untuk dijadikan sarang bagi organisme pengurai yang nantinya
dapat mengurai bahan organik yang akan dijadikan sebagai POC . Bioreaktor
dapat dibuat menggunakan tong plastik, wadah, ataupun jolang atau ember
baskom sebagai wadah tempat organisme pengurai hidup. Proses pembuatan
pupuk cair yang dilakukan dengan menggunakan bioreaktor, dapat berjalan
dengan baik jika bahan berada pada suhu yang sesuai dengan pertumbuhan
mikroorganisme perombak. Bila suhu terlalu tinggi maka mikroorganisme
akan mati, dan bila suhu relatif lebih rendah maka mikroorganisme belum
dapat bekerja atau masih dalam keadaan dorman.
Reaksi biokimia yang terjadi di dalam bioreaktor melibatkan organisme atau
komponen biokimia yang berasal dari organisme tertentu, baik secara aerobik
maupun anaerobik. Sementara itu, agensia biologi yang digunakan dapat
berada dalam keadaan tersuspensi atau terimobilisasi.
V. ALAT DAN BAHAN
a. Alat :
1. Tong/Drumb
2. Penyaring
3. Pisau/Golok
b. Bahan :
1. Sampah sayuran dan buah-buahan
2. Air bersih sebanyak1 liter

VI. CARA KERJA


1. Mencacah sayuran busuk untuk bahan utama pembuatan bioreactor

2. Kemudian masukan potongan sayuran kedalam


drum bioreactor dan siram dengan air
3. Lalu tutup drum bioreactor dan amati seminggu sekali, dilihat
perubahan. kekerasan bahan, warna, aroma, jumlah belatung yang ada
didalam drum tersebut.
VII. HASIL PENGAMATAN

Tabel Pengamatan
Parameter Pekan ke-
1 2 3 4 5
Tekstur Kasar Kasar Lembek Lembek Halus
Hijau Hijau Hijau
Warna Coklat Hitam Pekat
kecoklatan kecoklatan kecoklatan
Kekerasan Cair Cair Cair Sedikit
Cair
bahan Mengental
Bau Sangat
Aroma Bau Bau Menyengat
menyengat menyengat
Ada hanya Ada hanya
Belatung Belum ada Belum ada Banyak
beberapa beberapa
Pada pekan ke 5, bioreaktor kompos sudah dipanen memiliki tekstur halus warna
hitam pekat kekerasan bahan sedikit mengental aroma sangat menyengat belatung
banyak.
Gambar pengamatan bioreaktor tiap minggu
: Ambil cairan bioreactor menggunakan wadah

: pencocokan ph dengan table

: Lihat hasil ph tersebut

VIII. PEMBAHASAN
Pada praktikum acara III ini membahas tentang Pembuatan Bioreaktor
kompos agar para praktikan dapat mengetahui serta memahami komponen-
komponen bioreaktor sampah organik.
Dari praktikum yang telah dilaksanakan didapatkan hasil seperti tekstur yang
halus, warna yang hitam pekat, tingkat kekentalan yang tinggi, aroma yang
menyengat dan jumlah organisme pengurai seperti belatung yang begitu
banyak. Hal ini menandakan bahwa POC yang dibuat melalui sistem
bioreaktor telah berhasil dengan baik.
Dimulai dari tekstur, pada 2 minggu pertama POC yang dibuat masih
memiliki tekstur yang kasar, ini dikarenakan pada minggu-minggu tersebut
bahan organik masih dalam tahap penguraian atau pembusukan sehingga
bahan organik masih mempertahankan bentuk awalnya yaitu sebagai cacahan
dedaunan dan sayuran. Tiga minggu berikutnya tekstur mengalami perubahan
tekstur menjadi lembek kemudian berubah menjadi halus.
Kemudian Warna, dari minggu pertama hingga ke 3 masih memiliki warna
yang sama seperti ketika sayuran dan dedaunan pertama kali dimasukkan ke
dalam wadah bioreaktor, 2 minggu berikutnya perubahan warna mulai terjadi
dari warna hijau kecoklatan menjadi coklat dan kemudian menjadi hitam.
Selanjutnya tingkat kepadatan pada POC pada minggu pertama hingga ke 4
masih dalam bentuk cair dan di minggu ke 5 kemudian berubah menjadi
cairan kental.
Selanjutnya untuk aroma pada minggu pertama hingga kedua aroma dari POC
masih sama seperti aroma ketika sayuran dan dedaunan busuk dimasukkan
kedalam wadah bioreaktor, kemudian tiga minggu berikutnya aroma mulai
berubah menjadi agak menyengat kemudian menyengat dan sangat
menyengat.
Semua perubahan yang ada diatas terjadi secara bertahap sesuai dengan
lamanya waktu proses bioreaksi. Hal ini menandakan bahwa bahan organik
sedikit demi sedikit mulai terurai yang pada akhirnya sesuai dengan
berjalannya waktu bahan organik tadi bisa teruraui dengan baik.
Dalam hal jumlah organisme seperti belatung yang hidup di wadah bioreaktor
pada minggu pertama hingga ke 2 masih belum ada tanda-tanda kehidupan
dari organisme tersebut, baru kemudian pada minggu ke 3 hingga ke 5
organisme belatung muncul dan berkembang menjadi jumlah yang begitu
banyak. Ini dikarenakan pada minggu-minggu awal bahan organik belum
sepenuhnya membusuk sehingga belum memancing lalat untuk bertelur di
dalam wadah bioreaktor, barulah pada minggu ke 3 hingga ke 5 lalat mulai
meletakkan telurnya pada wadah bioereaktor. Ini dikarenakan proses
pembusukan bahan organik sedang terjadi, pembusukan tersebut
menghasilkan gas yang menimbulkan aroma menyengat yang menarik
perhatian lalat, sehingga dengan munculnya gas tersebut lalat menjadi tertarik
dan akhirnya meletakkan telurnya
Pada wadah bioreaktor dimana tempat gas beraroma menyengat tersebut
berasal.
IX. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum kesuburan tanah dan pemupukan Pada acara tiga
yang berjudul Pembuatan bioreactor dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu:

1. Pemupukan bertujuan untuk meningkatkan kadar hara dalam


tanah, sehingga tanaman akan mendapat unsur hara yang
tercukupi.

2. Bioreaktor adalah sebuah sistem yang mampu menyediakan


sebuah lingkungan biologi yang dapat mendukung terjadinya
reaksi biokimia menjadi bahan baku.

3. Selama proses pembuatan POC, didalam wadah bioreaktor terjadi


reaksi biokimia melibatkan organisme atau komponen biokimia
yang berasal dari organisme tertentu, baik secara aerobik maupun
anaerobik.

4. POC yang mengandung mikroorqanisme hidup yang ketika


diterapkan pada benih, permukaan tanaman, atau tanah, akan
mendiami rizosfer atau bagian dalam dari tanaman dan
mendorong pertumbuhan dengan meningkatkan pasokan nutrisi
utama dari tanaman.

5. Kualitas dan tingkat keberhasilan pembuatan bioreaktor sangat


bergantung pada beberapa faktor seperti ketersediaan organisme
pengurai, suhu, kualitas bahan, cuaca dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2021. POC Solusi Kelangkaan Pupuk.


http://distani.tulangbawangkab.
go.id/news/read/3555/poc-solusi-kelangkaan-pupuk. Diakses 2
9 September 2022.

Anshori. Didik. 2019. Cara Membuat Pupuk Hayati.


http://repository.pertanian
.go.id/handle/123456789/12870. Diakses 29 September
2022.

Sibakul. 2022. POC: Keunggulan dan Kekurangan.


https://sibakuljogja.jogjapr
jogjaprov.go.id/blog/pupuk-organik-topdwe/pupuk-
organik-cair-keunggulan-kekurangan/. Diakses 3
0 September 2022.

Supriyadi. 2021. KEMANDIRIAN PUPUK SEBAGAI KUNCI KEBERHAS


ILAN MEMBANGUN PERTANIAN ORGANIK.
file:///C:/Users/array/Downloads/1115Article%20Text
%20(Fullpaper)-6679-1-10-20211124.pdf. Diakses 30
September 2022.

Zulkurnia. Ari. 2020. Miliki Banyak Manfaat Bagi Tanaman, Ini Cara
Membuat POC. https://progres.id/agrikultur/miliki-
banyak-manfaat-bagi-tanaman-ini-cara-membuat-
poc.html. Diakses 30 September 2022.
Yogyakarta, 30 September 2022
Mengetahui
Co.Ass Praktikan

(Sir V/Luthfi Halimawan) (Ray Restu Fauzi/Om Ame )

You might also like