Professional Documents
Culture Documents
Panduan SP2KP RSGM Gusti Hasan Aman
Panduan SP2KP RSGM Gusti Hasan Aman
1
DAFTAR ISI
PANDUAN SISTEM PELAPORAN DAN PEMBELAJARAN KESELAMATAN PASIEN (SP2KP)
BAB I.................................................................................................................................................1
Definisi...............................................................................................................................................1
A. Pencatatan dan Pelaporan Insiden............................................................................................1
B. Insiden Keselamatan Pasien......................................................................................................1
C. Tipe Insiden...............................................................................................................................1
D. Analisis Matrik Resiko................................................................................................................2
E. Investigasi.................................................................................................................................2
F. Laporan lnsiden Keselamatan Pasien.........................................................................................2
BAB II................................................................................................................................................3
RUANG LINGKUP................................................................................................................................3
A. Jenis Insiden yang di laporkan...................................................................................................3
B. Pelaporan Insiden Internal .......................................................................................................5
C. Pelaporan Insiden Eksternal......................................................................................................5
D Analisis Matriks Risiko/ Matriks Grading....................................................................................5
E. Investigasi.................................................................................................................................6
F. Rekomendasi..............................................................................................................................6
G. Tindak Lanjut.............................................................................................................................6
H. Sosiallsasi..................................................................................................................................6
I. Evaluasi......................................................................................................................................6
BAB III...............................................................................................................................................7
TATA LAKSANA...................................................................................................................................7
A. Penemuan Insiden dari Unit......................................................................................................7
B. Pengisian Formulir Insiden.........................................................................................................7
C. Matriks Grading/ Band Resiko...................................................................................................7
D . Investigasi Sederhana.............................................................................................................10
E. Root Cause Analysis (RCA).......................................................................................................10
F. Pelaporan Eksternal ke Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS)............................12
BAB IV.............................................................................................................................................13
DOKUMENTASI................................................................................................................................13
i
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR RSGM GUSTI HASAN AMAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
NOMOR : 188.4/SK/ – ADUM/RSGM/2023
TANGGAL : 2023
TENTANG : PENETAPAN PANDUAN SISTEM PELAPORAN
DAN PEMBELAJARAN KESELAMATAN
PASIEN (SP2KP) GIGI DAN MULUT GUSTI
HASAN AMAN PROVINSI KALIMANTAN
SELATAN
BAB I
DEFINISI
C. Tipe Insiden
1. Administrasi Klinis
2. Proses/Prosedur Klinis
3. Dokumentasi
1
4. Infeksi Nosokomial
5. Proses Medikasi/Cairan Infus
6. Darah/Produk Darah
7. Gizi/Nutrisi
8. Oksigen/Gas Medis
9. Alat Medis
10. Perilaku Pasien
11. Pasien Jatuh
12. Pasien Kecelakaan
13. Infrastruktur / Sarana/ Bangunan
14. Sumber Daya/Manajemen
15. Laboratorium
E. Investigasi
1. Investigasi Sederhana
Investigasi sederhana adalah proses yang terstruktur bertujuan untuk membantu
mengidentifikasi akar masalah suatu kejadian dengan matrix grading biru dan hijau.
2. Investigasi Komprensif/ RCA / Root Cause Analysis
Investigasi Komprensif/ RCA / Root Cause Analysis adalah suatu proses untuk
mengidentifikasi faktor penyebab atau faktor yang bepengaruh terhadap terjadinya
penyimpangan kinerja, termasuk KTD.
3
jam setelah terjadinya insiden, dengan melengkapi formulir laporan insiden (formulir
1).
Kejadian Tidak Cedera (KTC)/ No Harm Incident antara lain: pengobatan,
identifikasi, tindakan invasif, diet, transfusi, radiologi, laboratorium.
Kejadian Tidak Cedera (KTC)/ No Harm Incident dengan hasil grading
matriks/grading resiko dengan bands biru dan hijau dilakukan investigasi sederhana.
Kejadian Tidak Cedera (KTC)/ No Harm Incident yang hasil grading
matriks/grading resiko dengan bands kuning dan merah, dilakukan RCA (Root Cause
Analysis).
5. Sentinel Event
Kejadian sentinel harus dilaporkan dari unit pelayanan rumah sakit ke subkomite
keselamatan pasien dalam waktu maksimal 2x24 jam setelah terjadinya insiden,
dengan melengkapi formulir laporan insiden.
Kejadian sentinel yang harus di laporkan antara lain:
a. Bunuh diri oleh pasien yang sedang dirawat, ditatalaksana, menerima
pelayanan di unit yang selalu memiliki staf sepanjang hari atau dalam waktu
72 jam setelah pemulangan pasien, termasuk dari Unit Gawat Darurat (UGD)
rumah sakit.
b. Kematian bayi cukup bulan yang tidak diantisipasi.
c. Bayi dipulangkan kepada orang tua yang salah.
d. Penculikan pasien yang sedang menerima perawatan, tatalaksana, dan
pelayanan.
e. Kaburnya pasien (atau pulang tanpa izin) dari unit perawatan yang selalu
dijaga staf sepanjang hari (termasuk UGD), yang menyebabkan kematian,
cedera permanen, atau cedera sementara derajat berat bagi pasien tersebut.
f. Reaksi transfusi hemolitik yang melibatkan pemberian darah atau produk
darah dengan inkompatibilitas golongan darah mayor (ABO, Rh, kelompok
darah lainnya).
g. Pemerkosaan, kekerasan (yang menyebabkan kematian, cedera permanen,
atau cedera sementara derajat berat) atau pembunuhan pasien yang sedang
menerima perawatan, tata laksana, dan layanan ketika berada dalam
lingkungan rumah sakit.
4
h. Pemerkosaan, kekerasan (yang menyebabkan kematian, cedera permanen,
atau cedera sementara derajat berat) atau pembunuhan anggota staf, praktisi
mandiri berizin, pengunjung, atau vendor ketika berada dalam lingkungan
rumah sakit.
i. Tindakan invasif, termasuk operasi yang dilakukan pada pasien yang salah,
pada sisi yang salah atau menggunakan prosedur yang salah (secara tidak
sengaja).
j. Tertinggalnya benda asing dalam tubuh pasien secara tidak sengaja setelah
suatu tindakan invasif, termasuk operasi.
k. Hiperbilirubinemia neonatal berat (bilirubin > 30 mg/ di)
l. Fluoroskopi berkepanjangan dengan dosis kumulatif > 1.500 rad pada satu
medan tunggal atau pemberian radioterapi ke area tubuh yang salah atau
pemberian radioterapi >25% melebihi dosis radioterapi yang direncanakan.
m. Kebakaran, lidah api, atau asap, uap panas, atau pijaran yang tidak diantisipasi
selama satu episode perawatan pasien
n. Semua kematian ibu intrapartum (terkait dengan proses persalinan); atau
o. Morbiditas ibu derajat berat (terutama tidak berhubungan dengan perjalanan
alamiah penyakit pasien atau kondisi lain yang mendasari) terjadi pada pasien
dan menyebabkan cedera permanen atau cedera sementara derajat berat.
Hasil laporan dilakukan RCA (Root Cause Analisis) oleh subkomite keselamatan
pasien dan unit terkait sebagai tim investigasi KTD dan Kejadian Sentinel.
F. Rekomendasi
Kesimpulan, pendapat, dan sarana yang disusun berdasarkan hasil dari investigasi,
yang ditujukan kepada orang dan atau badan yang berwenang untuk melakukan tindakan
dan atau perbaikan untuk peningkatan mutu.
G. Tindak Lanjut
Dimana suatu aksi atau tindakan koreksi (corrective action) sebagai lanjutan langkah
dalam mencapai perbaikan dan atau mengembalikan segala kegiatan pada tujuan yang
seharusnya.
H. Sosialisasi
Interaksi sosial langsung maupun tidak langsung yang berlangsung melalui kelompok
dengan informasi tentang hasil kegiatan keseluruh unit rumah sakit melalui pertemuan,
informasi secara tertulis dengan bukti notulen, daftar hadir atau form/ buku yang telah
ditanda tangani.
I. Evaluasi
Evaluasi adalah kegiatan yang perlu dilakukan untuk menghindari kesalahan yang
sama, serta memilih strategi yang baik dari berbagai alternatif strategis yang ada,
meningkatkan efisiensi secara general, dan melihat apakah tujuan kegiatan sudah tercapai
atau sudah dilaksanakan.
6
BAB III
TATA LAKSANA
A. Penemuan Insiden dari Unit
Penemuan insiden dari unit dilaporkan secara tertulis setiap keadaan yang tidak
konsisten dengan kegiatan rutin terutama untuk pelayanan kepada pasien dengan formulir
insiden yang telah disediakan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Gusti Hasan Aman
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
B. Pengisian Formulir Insiden
1. Kejadian Potensial Cedera
a. Kondisi Potensial Cedera (KPC) adalah kejadian potensial cedera harus dilaporkan
dari unit pelayanan rumah sakit ke subkomite keselamatan pasien dalam waktu
maksimal 2x24 jam setelah terjadinya insiden, dengan melengkapi formulir laporan
Kondisi Potensial Cedera (KPC).
b. Jenis
i. SDM (Sumber Daya Manusia)
ii. Alat Medis
iii. Alat Non Medis
iv. Obat
v. Bangunan
c. Formulir
Formulir Kejadian Potensial Cedera (Formulir 2)
d. Rekomendasi
Rekomendasi terdiri atas surat, ataupun bukti perbaikan/ pembaruan yang
berhubungan dengan hasil Kondisi Potensial Cedera (KPC).
7
2. Dampak/ Consequences
Penilaian dampak/ akibat suatu insiden adalah seberapa berat akibat yang dialami
pasien mulai dari tidak ada cedera sampai meninggal.
a. Penilaian Dampak Klinis/Konsekuensi/ Severity
Tingkat
Deskripsi Dampak
Resiko
1 Tidak Signifikan Tidak ada cedera
2 Minor Cedera ringan misal luka lecet;
Dapat diatasi dengan pertolongan pertama
3 Moderat Cedera sedang misal luka robek
Berkurangnya fungsi
motorik/sensorik/psikologis atau
intelektual (reversibel), tidak berhubungan
dengan penyakit
Setiap kasus yang memperpanjang
perawatan
4 Mayor Cedera luas/ berat misal cacad, lumpuh
Kehilangan fungsi
motorik/sensorik/psikologis atau
intelektual (irreversible), tidak
berhubungan dengan penyakit
5 Katastropik Kematian yang tidak berhubungan dengan
perjalanan penyakit
b. Probabilitas/Frekuensi/ Likelihood
Penilaian tingkat probabilitas/ frekuensi risiko adalah seberapa seringnya insiden
tersebut terjadi.
1) Penilaian Probabilitas/ Frekuensi
Tingkat
Deskripsi
Risiko
2) Skor Resiko
1. Cara menghitung skor resiko :
Skor Risiko = Dampak x Probability
Untuk menentukan skor risiko digunakan matriks grading risiko:
Tetapkan frekuensi pada kolom kiri
Tetapkan dampak pada baris ke arah kanan,
Tetapkan warna bandsnya, berdasarkan pertemuan antara frekuensi
dan dampak.
8
2. Warna Band
Warna band adalah hasil pertemuan antara nilai dampak yang diurutkan ke
bawah dan nilai probabilitas yang diurut ke samping kanan.
3. Tabel Matrix Grading Resiko
Probabilitas Tdk Minor Moderat Mayor Katastropik
Signifikan 2 e 4 5
1 3
Sangat sering Moderate Moderate Tinggi Ekstrim Ekstrim
terjadi
(Tiap mgg/bln)
5
Sering terjadi Moderate Moderate Tinggi Ekstrim Ekstrim
(bebbrp x/ thn)
4
Mungkin terjadi Rendah Moderate Tinggi Ekstrim Ekstrim
(1-2 thn/x)
3
Jarang terjadi Rendah Rendah Moderate Tinggi Ekstrim
(2-5thn/x)
2
Sangat jarang Rendah Rendah Moderate Tinggi Ekstrim
sekali (>5thn/x)
1
9
D. Investigasi Sederhana
Investigasi sederhana adalah proses yang terstruktur bertujuan untuk membantu
mengidentifikasi akar masalah suatu kejadian dengan matrix grading biru dan hijau dengan
mengisi formulir dari unit dan diagram tulang ikan / fish bone.
Solusi, tindak lanjut, sosialisasi dari unit sampai dilaporkan ke subkomite
Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
1. Formulir Investigasi Sederhana
Formulir Investigasi Sederhana
2. Diagram Tulang Ikan/ Fish Bone
10
f. Reaksi transfusi hemolitik yang melibatkan pemberian darah atau produk
darah dengan inkompatibilitas golongan darah mayor (ABO, Rh, kelompok
darah lainnya).
g. Pemerkosaan, kekerasan (yang menyebabkan kematian, cedera permanen,
atau cedera sementara derajat berat) atau pembunuhan pasien yang sedang
menerima perawatan, tata laksana, dan layanan ketika berada dalam
lingkungan rumah sakit.
h. Pemerkosaan, kekerasan (yang menyebabkan kematian, cedera permanen,
atau cedera sementara derajat berat) atau pembunuhan anggota staf, praktisi
mandiri berizin, pengunjung, atau vendor ketika berada dalam lingkungan
rumah sakit.
i. Tindakan invasif, termasuk operasi yang dilakukan pada pasien yang salah,
pada sisi yang salah atau menggunakan prosedur yang salah (secara tidak
sengaja).
j. Tertinggalnya benda asing dalam tubuh pasien secara tidak sengaja setelah
suatu tindakan invasif, termasuk operasi.
k. Hiperbilirubinemia neonatal berat (bilirubin > 30 mg/di)
l. Fluoroskopi berkepanjangan dengan dosis kumulatif > 1.500 rad pada satu
medan tunggal atau pemberian radioterapi ke area tubuh yang salah atau
pemberian radioterapi >25% melebihi dosis radioterapi yang direncanakan.
m. Kebakaran, lidah api, atau asap, uap panas, atau pijaran yang tidak
diantisipasi selama satu episode perawatan pasien
n. Semua kematian ibu intrapartum (terkait dengan proses persalinan); atau
o. Morbiditas ibu derajat berat (terutama tidak berhubungan dengan perjalanan
alamiah penyakit pasien atau kondisi lain yang mendasari) terjadi pada
pasien dan menyebabkan cedera permanen atau cedera sementara derajat
berat.
b. Kejadian KTD (Adverse event).
1) Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)/ Adverse Event adalah insiden yang
mengakibatkan cedera pada pasien.
2) Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)/ Adverse Event harus di laporkan dari unit
pelayanan rumah sakit ke subkomite keselamatan pasien dalam waktu 2x24 jam,
setelah terjadinya insiden, dengan melengkapi fonnulir laporan insiden
keselamatan pasien (Formulir 2).
3) Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)/ Adverse event antara lain :
a. Semua reaksi tranfusi yang sudah dikonfirmasi
b. Semua kejadian serius akibat reaksi obat (adeverse drug reaction)
c. Semua kesalahan pengobatan (medication error) yang signifikan sesuai
yang ditetapkan oleh rumah sakit
d. Semua perbedaan besar antara diagnosis pra dan diagnosis pascaoperasi;
misalnya diagnosis praoperasi adalah obstruksi saluran pencemaan dan
diagnosis pascaoperasi adalah rupture aneurisme aorta abdominalis (AAA)
e. Kejadian tidak diharapkan atau pola kejadian tidak dharapkan selama sedasi
prosedural tanpa memandang cara pemberian
f. Kejadian tidak diharapkan atau pola kejadian tidak dharapkan selama
anastesi tanpa memandang cara pemberian
g. Kejadian tidak diharapkan yang berkaitan dengan identifikasi pasien
h. Kejadian-kejadian lain misalnya infeksi yang berkaitan dengan perawatan
kesehatan atau wabah penyakit menular
c. Kejadian Nyaris Cedera (KNC)/ Near Miss
11
1) Kejadian Nyaris Cidera (KNC)/ Near Miss adalah terjadinya insiden yang
belum sampai terpapar ke pasien.
2) Kejadian Nyaris Cidera (KNC)/ Near Miss harus dilaporkan dari unit pelayanan
rumah sakit ke komite keselamatan pasien dalam waktu 2x24 jam setelah
terjadinya insiden, dengan melengkapi formulir laporan insiden.
3) Kejadian Nyaris Cidera (KNC)/ Near Miss, antara lain:
a. Pengobatan
b. ldentifikasi
c. Tindakan invasif
d. Diet
e. Transfusi
f. Radiologi
g. Laboratorium
2. Analisis Matriks Grading Risiko
Dari insiden sentinel, KTD dan KNC dilakukan:
a. Skor risiko
Skor Risiko = Dampak x Probability
Tetapkan frekuensi pada kolom kiri
Tetapkan dampak pada garis kekanan
Tetapkan warna band antara frekuensi dan dampak
b. Band risiko
Band riko adalah derajat risiko yang digambarkan dalam empat warna yaitu: biru,
hijau, kuning dan merah
Band biru dan hijau : investigasi sederhana
Band kuning dan merah : investigasi komprehensif/RCA
c. Analisis matrik grading risiko sentinel event, KTD dan KNC dengan warna bands
kuning dan merah dilakukan investigasi komprehensif / RCA
d. Proses pelaksanaan RCA (Root Couse Analysis) dilakukan dalam waktu 45 hari.
e. Rekomendasi dan Tindak Lanjut
f. Lapor Direksi
g. Sosialisasi
h. Evaluasi
12
BAB IV
DOKUMENTASI
Dokumentasi dalam pelaksanaan pencatatan dan pelaporan insiden adalah sebagai bukti
adanya tindak lanjut sebagai pencegahan insiden supaya tidak terulang lagi dengan kasus yang
sama, terdiri dari :
1. Laporan insiden dari unit.
2. Adanya form pelaporan insiden yang telah diisi lengkap sesuai dengan data yang ada
dan diketahui oleh kepala unit yang disertai dengan tanda tangan dan nama terang.
3. Adanya hasil dokumentasi yang berkaitan dengan insiden.
4. Bila grading insiden biru atau hijau harus dilampirkan investigasi sederhana dan fish
bone.
5. Bila grading kuning dan merah harus di lakukan RCA, dan dilaporkan ke Direktur
Rumah Sakit.
DIREKTUR ,
TEGUH HADIANTO
13