You are on page 1of 5

KEPUTUSAN

PIMPINAN KLINIK AR-RAHMAN MEDIKA

NOMOR: ......./011/PMKP-ARM/IV/2019

TENTANG

PENANGANAN KEJADIAN POTENSIAL CEDERA, KEJADIAN NYARIS CEDERA,


KEJADIAN TIDAK CEDERA DAN KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PIMPINAN KLINIK AR-RAHMAN MEDIKA,
Menimbang : a. Bahwa dalam upaya peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien tenaga klinis wajib berperan aktif dalam
pelaksanaannya
b. Bahwa untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut, perlu
ditetapkan penanganan terhadap penanganan kejadian potensial
cedera, kejadian nyaris cedera, kejadian tidak cedera dan
kejadian tidak diharapkan;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada butir a dan b, tersebut
diatas maka perlu menetapkan surat keputusan kepala Klinik
Ar- Rahman Medika tentang penanganan kasus kejadian tidak
diharapkan, kejadian potensial cedera, kejadian nyaris cedera
dan kejadian tidak cedera.

Mengingat : 1. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1999


Tentang Perlindungan Konsumen, Lembaga Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 42;
2. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan, Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun
2009, Nomor 144;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2016 Tentang Fasilitas
Pelayanan Kesehatan;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 tahun 2012
Tentang Sistem Kesehatan Nasional, Lembaga Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 193;
5. Peraturan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71
Tahun 2013 Tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan
Kesehatan Nasional;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 Tentang Klinik;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
Tahun 2015 Tentang Akreditasi Puskesman, Klinik Pratama,
Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri
Dokter Gigi;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien;
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN PIMPINAN KLINIK TENTANG PENANGANAN


KEJADIAN POTENSIAL CEDERA, KEJADIAN NYARIS CEDERA,
KEJADIAN TIDAK CEDERA DAN KEJADIAN TIDAK
DIHARAPKAN

Kesatu : Keputusan kepala klinik Ar- rahman medika tentang penanganan


kejadian tidak diharapkan, kejadian potensial cedera, kejadian tidak
cedera dan kejadian nyaris cedera di klinik Ar – Rahman Medika

Kedua : Penanganan kejadian potensial cedera, kejadian nyaris cedera, kejadian


tidak cedera, dan kejadian tidak diharapkan sesuai dengan SOP
Ketiga : Kejadian potensial cedera, kejadian nyaris cedera, kejadian tidak
cedera dan kejadian tidak diharapkan merupakan tanggung jawab
seluruh anggota klinik

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan
pembetulan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Karawang
Pada tangga : 07 April 2019
PIMPINAN KLINIK AR-RAHMAN MEDIKA,

Dwi Susilo
PENANGANAN KASUS POTENSIAL CEDERA
(KPC), KEJADIAN NYARIS CEDERA ( KNC)
DAN KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN (KTD)

S No Dokumen:..../033/PMKP -ARM/..../2019

O No Revisi :

P Tanggal terbit :

Halaman :

YAYASAN KLINIK

AR-RAHMAN AR – RAHMAN
MEDIKA MEDIKA

dr. Dwi Susilo SH

Pengertian 1. Kondisi Potensial Cedera (KPC) adalah kondisi yang sangat berpotensi
untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden
2. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) adalah terjadinya insiden yang belum
sampai terpapar ke pasien
3. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) adalah insiden yang mengakibatkan
cedera atau hasil yang tidak sesuai dengan harapan, yang terjadi bukan
karena kondisi pasien tetapi oleh karena penangan klinis.
Tujuan 1. Terlaksananya sistem pencatatan dan pelaporan kasus KTD, KPC, dan
KNC
2. Diketahuinya penyebab kasus KTD, KPC dan KNC sampai pada akar
masalah
3. Untuk memperoleh data/angka kasus KTD, KPC dan KNC
4. Upaya pencegahan terjadinya kasus KTD, KPC dan KNC berikutnya
5. Didapatkannya pembelajaran untuk perbaikan asuhan kepada pasien
Kebijakan ......./011/PMKP-ARM/IV/2019

Referensi 1. Panduan Nasional Keselamatan Pasien RS Departemen Kesehatan RI


tahun 2016
2. PMK Nomor 11 tahun 2017 tentang keselamatan pasien
Prosedur 1. Petugas yang mengetahui atau melihat terjadinya kasus KTD, KPC dan
KNC harus segera melakukan penanganan pertama dan bila diperlukan
melaporkan kejadian pada dokter yang sedang bertugas/ dokter
penanggung jawab pelayanan untuk pencegahan cidera atau pertolongan
segera
2. Petugas yang mengetahui atau melihat terjadinya kasus KTD, KPC, dan
KNC harus segera melaporkan kejadian kepada Tim PMKP
3. Pelapor membuat laporan secara tertulis dengan menggunakan formulir
laporan insiden yang tersedia atau buku pelaporan kejadian paling
lambat 2x24 Jam, kepada Tim PMKP
4. Tim PMKP melakukan Verfikasi laporan kejadian
5. Tim PMKP membuat rekomendasi/rencana tindak lanjut terhadap akar
masalah kepada pimpinan klinik
6. Pimpinan klinik memberikan tindak lanjut hasil rekomendasi
7. Tim PMKP feedback ke unit terkait dan seluruh unit pelayanan dalam
rapat rutin klinik
8. Tim PMKP merekap seluruh laporan insiden keselamatan pasien
kepimpinan klinik dan rekomendasi setiap 3 bulan sekali
Diagram Alir
Siapapun yang mengetahui
atau melihat terjadinya
insisden keselamatan pasien

Petugas segera melakukan penanganan


awal dan/atau melaporkan kejadian pada
dokter penanggung jawab layanan

Formulir Petugas membuat laporan tertulis


laporan maksimal 2x24 setelah kejadian
insiden

Tim PMKP melakukan analisa laporan


kejadian dan rencana tindak lanjut
kepada pimpinan klinik

Pimpinan Klinik
memberikan tindak lanjut
hasil rekomendasi

Tim PMKP memberikan


feedback kepada seluruh unit
layanan terkai

Unit terkait Seluruh unit terkait

You might also like