You are on page 1of 3

PENANGANAN KTD, KTC, KPC DAN KNC

Dinkes Kota Nomor :


Defgh Terbit ke : 01
SOP No.Revisi : 00
Tgl.Diberlaku : 2-01-2018
kan
Halaman :1/3 Puskesmas
Abcde
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Abcde

A. Pengertian Penanganan KTD, KTC, KPC dan KNC adalah semua kegiatan yang terkait
dengan identifikasi, dokumentasi, pelaporan, penanganan dan tindak lanjut
kasus KTD, KTC, KPC dan KNC.
Kejadian Tidak Diinginkan (KTD): kejadian yang cenderung disebabkan oleh
manajemen medis dari pada kondisi yang melatar belakangi pasien
Kejadian Tidak Cedera (KTC): kejadian yang timbul karena terjadinya
kesalahan prosedur tetapi tidak mengakibatkan cedera pada pasien
Kondisi Potensial Cedera (KPC): suatu keadaan yang berpotensi (belum terjadi
tetapi memungkinkan terjadinya) cedera
Kejadian Nyaris Cedera (KNC): suatu kejadian atau situasi yang sebenarnya
dapat menimbulkan kecelakaan, trauma atau penyakit tetapi belum terjadi
karena secara kebetulan diketahui atau upaya pencegahan segera dilakukan.
Manajemen risiko klinis adalah upaya mengidentifikasi dan mengelompokkan
risiko (grading) dan mengendalikan/mengelola risiko tersebut baik secara
proaktif risiko yang mungkin terjadi maupun reaktif terhadap insiden yang
sudah terjadi agar memberi dampak negatif seminimal mungkin bagi
keselamatan pasien dan mutu puskesmas.
B. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan penanganan
KTD, KTC, KPC dan KNC di Puskesmas
C. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Abcde Nomor I/ADMEN/003/2018 tentang
Peningkatan Mutu dan Kinerja Puskesmas, Sasaran Kinerja UKM, Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien UPTD Puskesmas Abcde
D. Referensi Buku Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP),
Jakarta, 2008
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit
E. Prosedur 1. Pemberi pelayanan klinis yang mendapatkan insiden atau
resiko medis melakukan pertolongan dan penanganan awal
sesuai kondisi.
2. Pemberi pelayanan klinis yang mengetahui adanya insiden dan
resiko klinis melakukan pengaman berupa isolasi bukti, laporan
dan lingkungan, selanjutnya melaporkan kondisi tersebut
kepada Tim Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan
Keselamatan Pasien dan petugas klinis yang berkompeten
3. Pemberi pelayanan klinis memberi tindakan medis dan
observasi sesuai kondisi.
4. Ketua Tim Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan
Keselamatan Pasien melakukan identifikasi dengan
mengumpulkan informasi dan bukti yang menyangkut input,
proses dan output terjadinya insiden dan resiko klinis. Semua
hasil identifikasi di dokumentasikan dalam formulir pelaporan
insiden keselamatan.
5. Kepala puskesmas dan Tim Peningkatan Mutu Pelayanan
Klinis dan Keselamatan Pasien mengadakan analisis
penyebab dan tindak lanjut penanganannya,
6. Ketua Tim Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan
Keselamatan Pasien menyampaikan sosialisasi rencana tindak
PENANGANAN KTD, KTC, KPC DAN KNC
Dinkes Kota Nomor :
Defgh Terbit ke : 01
SOP No.Revisi : 00
Tgl.Diberlaku : 2-01-2018
kan
Halaman :2/3 Puskesmas
Abcde

lanjut dan pelaksanaannya pada rapat rutin puskesmas


F. Unit Terkait Kepala Puskesmas
Tim Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien
Seluruh unit layanan
PENANGANAN KTD, KTC, KPC DAN KNC
Dinkes Kota Nomor :
Defgh Terbit ke : 01
SOP No.Revisi : 00
Tgl.Diberlaku : 2-01-2018
kan
Halaman :3/3 Puskesmas
Abcde

G. Rekaman Historis:
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tanggal

You might also like