You are on page 1of 6

KERANGKA ACUAN PROGRAM KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN (KTD)

DI RUMAH SAKIT MELATI


TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN
Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk untuk rumah sakit. Ada
lima isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety) di rumah saklit yaitu:
keselamatan pasien (patient safety), keselamatan pekerja atau petugas kesehatan,
keselamatan bangunan, dan peralatan di rumah sakit yang bias berdampak terhadap
keselamatan pasien dan petugas, keselamatan lingkungan (green productivity) yang
berdampak terhadap pencemaran lingkungan dan keselamatan “bisnis” rumah sakit yang
terkait dengan kelangsungan rumah sakit. Kelima aspek keselamatan tersebut sangatlah
penting untuk dilaksanakan di setiap rumah sakit. Namun harus diakui kegiatan institusi
rumah sakit dapat berjalan apabila ada pasien. Karena itu keselamatan pasien merupakan
prioritas utama untuk dilaksanakan dan hal tersebut terkait dengan isu mutu dan citra
perumahsakitan.
Kegiatan safety pasien di Rumah Sakit Melati mengacu pada standar keselamatan
rumah sakit yang tertera pada buku panduan nasional keselamatan pasien rumah
sakit .Standar keselamatan rumah sakit terdiri dari 7 standar meliputi:
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan
program peningkatan keselamatan pasien.
5. Peran kepemipinan dalam meningkatan keselamatan pasien
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf tentang keselaman pasien.
Ketujuh standar ini telah didukung oleh pihak managemen dengan menerapkan
tujuh langkah menuju keselamatan pasien Rumah Sakit Melati
II. Latar Belakang
Harus diakui pelayanan kesehatan pada dasarnya adalah untuk menyelamatkan
pasien sesuai dengan diucapkan Hiprocrates kira-kira 2400 tahun yang lalu yaitu
Primun,nonnocere (First,do no harm). Namun diakui dengan semakin berkembangnya ilmu
dan teknologi pelayanan kesehatan khususnya di rumah sakit menjadi semakin kompleks
dan berpotensi terjadinya Kejadian Tidak Diharapkan-KTD (Adverse event) apabila tidak
dilakukan dengan hati-hati.
Di. Rumah sakit melati terdapat ratusan macam obat, ratusan tes dan prosedur,
banyak alat dengan teknologi, bermacam jenis tenaga profesi dan non profesi yang siap
memberikan pelayanan pasien 24 jam terus menerus. Keberagaman dan ke rutinan
pelayanan tersebut apa bila tidak dikelola dengan baik dapat terjadi KTD.
Melihat dari beberapa Negara bahwa Pada tahun 2000 Institute Of Medicine di
Amerika Serikat menerbitkan laporan yang mengagetkan banyak pihak : “ TO ERR IS
HUMAN “, Building a Safer Health System. Laporan itu mengemukakan penelitian di
rumah sakit di Utah dan Colorado serta New York. Di Utah dan Colorado ditemukan KTD
(Adverse Event) sebesar 2,9 %, dimana 6,6 % diantaranya meniggal. Sedangkan di New
York KTD adalah sebesar 3,7 % dengan angka kematian 13,6%. Angka kematian akibat
KTD pada pasien rawat inap di seluruh Amerika yang berjumlah 33,6 juta pertahun
berkisar 44.000- 98.000 per tahun. Publikasi WHO padatahun 2004, mengumpulkan
angka-angka penelitian rumah sakit di berbagai Negara : Amerika, Inggris, Denmark, dan
Australia, ditemukan KTD dengan rentang 3,2- 16,6 %. Dengan data-data tersebut,
berbagai Negara segera melakukan penelitian dan mengembangkan Sistem Keselamatan
Pasien.(KutipanMajalah Institute Of Medicine tahun 2005)
Di Rumah Sakit Melati masih ada data tentang KTD apalagi Kejadian beberapa
penyakit tertentu yang biasa disebabkan kelalaian tenaga mendis maupun non medis, itu
sendiri, namun dilain pihak terjadi peningkatan tuduhan “ mal praktek “, yang belum
tentu sesuai dengan pembuktian akhir. Dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien di
rumah sakit maka Komite Keselamatan Pasien tersebut telah aktif melaksanakan langkah –
langkah persiapan pelaksanaan keselamatan pasien rumah sakit melati dilihat dari
pencapaian kunjungan rawat jalan dari beberapa penyakit tertentu dan disiplin ilmu profesi
rata rata mencapai 50 kunjungan perhari sedangkan untuk rawat inap rata-rata 80% BOR
yang terpenuhi.
Mengingat keselamatan pasien sudah menjadi tuntunan masyarakat maka
pelaksanaan program keselamatan pasien rumah sakit perlu dilakukan. Karena itu
diperlukan acuan yang jelas untuk melaksanakan keselamatan pasien tersebut.

III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Memberikan informasi dan acuan seluruh petugas pelayanan keselamatan Rumah
Sakit Melati dalam melaksanakan program keselamatan pasien RumahSakit.
B. TujuanKhusus :
1. Terlaksananya program keselamatan pasien rumah sakit melati secara sistematis
dan terarah.
2. Terlaksananya pencatatan insiden di rumahsakit dan pelaporannya
3. Terciptanyabudayakeselamatanpasien di RumahSakit melati
4. Menurunya kejadian tidak diharapkan (KTD) di Rumah Sakit Melati

IV.KEGIATAN POKOK
1. Pemberian Informasi Pada pasien dan Keluarganya.tentang KTD
2. Pelatihan bagi staf Rumah Sakit Melati
3. Pembuatan Standar Prosedur Operasional (SPO) tentang KTD.
4. Membuat analisa terkait dengan KTD.
5. Membuat pencatatan dan pelaporan KTD.

V. CARA PELAKSANAAN
1. Pemberian Informasi Pada pasien dan Keluarganya tentang KTD
 Membuat Brosur tentang KTD
2. Pelatihan bagi staf dan Pasien/Keluarga. di Rumah Sakit Melati
 Membuat pelatihan KTD Karyawan
 Membuat pelatihan KTD Karyawan
3. Pembuatan Standar Prosedur Operasional (SPO) tentang KTD.
 Membuat SPO
4. Membuat analisa terkait dengan KTD.
 Membuat ronde keselamatan pasien
 Pengumpulan data
 Membuatrapat
5. Membuat pencatatan dan pelaporan KTD.
 Menyusun Kasus-Kasus KTD
 MembuatLaporan

VI. SASARAN
1. Terlaksananya Program Program Safety Patient pada pasien dan keluarganya. di
Rumah Sakit Melati
2. Terlaksananya Program Program Safety Patient padaPegawai di Rumah Sakit Melati
3. Terlaksananya Program Program Safety Patient pada pengumpulan dan pelaporan
KTD di Rumah Sakit Melati
VII. JADWAL PELAKSANAAN

N WAKTU PELAKSANAAN TAHUN 2017


KET
O PROGRAM KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemberian Informasi Pada
pasien dan Keluarganya
1
tentang KTD
 Membuat Brosur tentang
KTD

2 Pelatihan bagi staf Rumah


Sakit Melati
 Membuat pelatihan KTD
Karyawan
 Membuat pelatihan KTD
Pasien dan keluarga

Pembuatan Standar
Prosedur Operasional (SPO)
3
tentang KTD.
 Membuat SPO

Membuat analis terkait


dengan KTD.
 Membuat ronde
4
keselamatan pasien
 Pengumpulan data
 Membuat rapat

Membuat pencatatan dan


pelaporan KTD.
5  Menyusun Kasus-Kasus
KTD
 Membuat Laporan
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM
Evaluasi pelaksnaaan kegiatan dilaporkan dan direkapitulasi secara berkala setiap ada
kejadian bulanan, triwulanan dan tahunan

IX. PENCATATAN PELAPORAN


Dilaksanakan setiap hari bila ada kejadian atau 6 bulan sekali kepada Direktur Rumah
Sakit Melati

Ketua Komite Medik


Rumah Sakit Melati

Dr..........................
NIP :

You might also like