You are on page 1of 18

I.

PENDAHULUAN
Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan pasal
23 dinyatakan bahwa upaya kesehatan dan keselamatan kerja K3 harus
dilaksanakan di semua tempat kerja yang mempunyai Resiko bahaya kesehatan,
mudah terjangkit penyakit atau mempunyai karyawan paling sedikit 100 orang.
Jika memperhatikan isi pasal di atas maka jelas bahwa rumah sakit yang termasuk
dalam kriteria tempat kerja dengan berbagai ancaman bahaya yang dapat
menimbulkan dampak kesehatan, tidak hanya terhadap pekerja yang bekerja di
Rumah Sakit, tetapi terhadap pasien dan pengunjung Rumah Sakit. Sehingga
sudah seharusnya pihak pengelola Rumah Sakit menerapkan upaya-upaya K3 di
Rumah Sakit.
Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu bentuk upaya
untuk menciptakan tempat yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran
lingkungan, sehingga dapat mengurangi atau bebas dari kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efesiensi
produktifitas kerja. Kecelakaan kerja tidak hanya menimbulkan korban jiwa
maupun kerugian materi bagi pekerja dan managemen, tetapi juga dapat
menggangu proses produksi secara menyeluruh, merusak lingkungan yang pada
akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas.
Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
kesehatan, kemajuan teknologi dan kehidupan social ekonomi masyarakat yang
harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau
oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Selain
dituntut mampu memberikan pelayanan dan pengobatan yang bermutu, Rumah
Sakit juga dituntut harus melaksanakan dan mengembangkan program K3RS
(Kesehatan Dan Keselamatan Kerja) di Rumah Sakit seperti yang tercantum
dalam buku standar pelayanan Rumah Sakit dan terdapat dalam instrumen
akreditasi Rumah Sakit.
II. LATAR BELAKANG
Undang-Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja serta Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, khususnya
pasal 165 : ’Pengelola tempat bekerja wajib melakukan segala bentuk upaya
kesehatan melalui upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan, dan pemulihan
bagi tenaga kerja”. Berdasarkan pasal diatas maka pengelola tempat kerja di
rumah sakit mempunyai kewajiban untuk menyehatkan para tenaga kerjanya.
Salah satunya adalah melalui upaya Kesehatan Kerja dan Keselamatan. Rumah
sakit harus menjamin kesehatan dan keselamatan baik terhadap pasien, penyedia
layanan atau pekerja maupun masyarakat sekitar dari berbagai potensi bahaya di
Rumah Sakit. Oleh karena itu, Rumah Sakit dituntut untuk melaksanakan upaya
Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) yang dilaksanakan secara terintegrasi dan
menyeluruh, sehingga risiko terjadinya Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan
Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) di Rumah Sakit dapat dihindari.
K3RS merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan
Rumah Sakit. Khususnya dalam hal kesehatan dan keselamatan bagi SDM rumah
sakit, pasien, pengunjung/pengantar pasien, masyarakat sekitar Rumah Sakit. Hal
ini secara tegas dinyatakan dalam Undang-Undang Nomo 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit, Pasal 40 ayat (1) yakni “Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan
Rumah Sakit wajib dilakukan akreditasi secara berkala minimal 3 (tiga) tahun
sekali”. K3 termasuk salah satu standar pelayanan yang dinilai di dalam akreditasi
Rumah Sakit, disamping standar pelayanan lainnya.

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk
SDM Rumah Sakit, aman dan sehat bagi pasien, pengunjung/pengantar
pasien, masyarakat dan lingkungan sekitar rumah sakit sehingga proses
pelayanan rumah sakit berjalan baik dan lancar.
2. Tujuan Khusus
a. Terwujudnya organisasi kerja yang menunjang tercapainya K3RS.
b. Meningkatnya profesionalisme dalam hal K3 bagi manajemen,
pelaksana dan pendukung program.
c. Terpenuhinya syarat-syarat K3 di setiap unit kerja.
d. Terlindunginya pekerja dan mencegah terjadinya Penyakit Akibat
Kerja (PAK) dan Kecelakaan Akibat Kerja (KAK).
e. Terselenggaranya program K3RS secara optimal dan menyeluruh.
f. Peningkatan mutu, citra dan produktivitas Rumah Sakit.
g. Bagi Pasien dan pengunjung meningkatakan mutu layanan yang baik
h. Meningkatkan Kepuasan Pasien dan pengunjung.

III. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN:


Kegiatan K3RS yang harus diterapkan adalah :
1. Pengembangan kebijakan K3RS
2. Pembudayaan perilaku K3RS
3. Pengembangan SDM K3RS
4. Pengembangan pedoman, petunjuk teknis dan standar operasional
prosedur (SPO) K3RS
5. Pemantauan dan evaluasi kesehatan lingkungan tempat kerja.
6. Pelayanan kesehatan kerja
7. Pelayanan keselamatan kerja
8. Pengembangan program pemeliharaan pengelolaan limbah padat, cair
dan gas.
9. Pengelolaan jasa, bahan beracun berbahaya dan barang berbahaya
10. Pengembangan manajemen tanggap darurat
11. Pengumpulan, pengolahan, dokumentasi data dan pelaporan kegiatan
K3
12. Review program tahunan
IV. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Cara melaksanakan kegiatan adalah
1. Pengembangan kebijakan K3RS
Pembentukan atau revitalisasi organisasi K3RS
1.1. Merencanakan program K3RS selama 3 tahun ke depan. (setiap 3
tahun dapat direvisi kembali, sesuai dengan kebutuhan)
2. Pembudayaan perilaku K3RS
2.1. Advokasi sosialisasi K3 kepada seluruh jajaran rumah sakit, baik
bagi SDM Rumah Sakit, pasien maupun pengantar
pasien/pengunjung rumah sakit.
2.2. Penyebaran media komunikasi dan informasi baik melalui film,
leaflet, poster, pamflet dll
2.3. Promosi K3 pada setiap pekerja yang bekerja disetiap unit RS dan
para pasien serta para pengantar pasien/pengunjung rumah sakit.
3. Pengembangan SDM K3RS
3.1. Pelatihan umum K3RS
3.2. Pelatihan intern Rumah Sakit, khususnya SDM Rumah Sakit per unit
Rumah Sakit
3.3. Pengiriman SDM Rumah Sakit untuk pendidikan formal, pelatihan
lanjutan, seminar dan workshop yang berkaitan dengan K3.
4. Pengembangan pedoman, petunjuk teknis dan standar operasional
prosedur (SPO) K3RS
4.1 Penyusunan pedoman praktis ergonomi di rumah sakit
4.2 Penyusunan pedoman pelaksanaan pelayanan kesehatan kerja
4.3 Penyusunan pedoman pelaksanaan pelayanan keselamatan kerja
4.4 Penyusunan pedoman pelaksanaan tanggap darurat RS
4.5 Penyusunan pedoman pelaksanaan pencegahan dan
penanggulangan kebakaran
4.6 Penyusunan pedoman pengelolaan penyehatan lingkungan rumah
sakit
4.7 Penyusunan pedoman pengelolaan faktor risiko dan pengelolaan
limbah rumah sakit
4.8 Penyusunanan petunjuk teknis pencegahan kecelakaan dan
penanggulangan bencana
4.9 Penyusunan kontrol terhadap penyakit infeksi
4.10 Penyusunan SOP terhadap bahan baracun dan berbahaya (B3)
4.11 Penyusunan SOP kerja dan peralatan di masing-masing unit kerja
rumah sakit
5. Pemantauan dan evaluasi kesehatan lingkungan tempat kerja
5.1. Mapping lingkungan tempat kerja (area atau tempat yang dianggap
berisiko dan berbahaya, area/tempat kerja yang belum
melaksanakan program K3RS, area/tempat kerja yang sudah
melaksanakan program K3RS, area /tempat kerja yang sudah
melaksanakan dan mendokumentasikan pelaksanaan program
K3RS).
5.2. Evaluasi lingkungan tempat kerja (telusur dan obeservasi, checklist
dan evaluasi lingkungan tempat kerja secara rinci).
6. Pelayanan Kesehatan Kerja
6.1. Melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja, pemeriksaan
kesehatan berkala, pemeriksaan kesehatan khusus bagi SDM
Rumah Sakit
6.2. Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi SDM
rumah sakit yang menderita sakit
6.3. Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental (rohani) dan
kemampuan fisik SDM Rumah sakit
6.4. Perlindungan spesifik dengan pemberian imunisasi pada SDM rumah
sakit yang bekerja pada area / tempat kerja yang berisiko dan
berbahaya
6.5. Melakukan kegiatan surveilans kesehatan kerja
7. Pelayanan keselamatan kerja
7.1. Pembinaan dan pengawasan keselamatan/keamanan sarana,
prasarana dan peralatan kesehatan di rumah sakit
7.2. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan keselamatan kerja di
rumah sakit;
7.3. Pengelolaan, pemeliharaan dan sertifikasi sarana, prasarana dan
peralatan rumah sakit
7.4. Pengadaan peralatan K3RS.
7.5. Melakukan Risk Assesment disetiap unit kerja
7.6. Membuat program dari Risk Assesment
7.7. Membuat anggaran penyediaan pengendalian bahaya untuk
memastikan keselamatan pekerja
8. Pengembangan program pemeliharaan pengelolaan limbah rumah sakit
8.1. Penyediaan fasilitas untuk penanganan dan pengelolaan limbah
padat, limbah cair dan gas;
8.2. Pengelolaan limbah padat medis dan non medis.
9. Pengelolaan jasa, bahan beracun berbahaya dan barang berbahaya
9.1. Inventarisasi jasa, bahan beracun berbahaya dan barang
berbahaya;
9.2. Membuat kebijakan dan prosedur pengadaan, penyimpanan dan
penanggulangan bila terjadi kontaminasi.
10. Pengembangan manajemen tanggap darurat
10.1. Menyusun rencana tanggap darurat (survey bahaya, membentuk
tim tanggap darurat, menetapkan prosedur pengendalian, pelatihan
dll)
10.2. Pembentukan organisasi/tim kewaspadaan bencana
10.3. Pelatihan uji coba dan evakuasi terhadap tanggap darurat
10.4. Inventarisasi tempat-tempat yang berisiko dan berbahaya serta
membuat denahnya (laboratorium, rontgen, farmasi, kamar operasi,
genset, dll)
10.5. Menyiapkan sarana dan prasarana tanggap darurat/bencana
10.6. Membuat kebijakan dan prosedur kewaspadaan, upaya pencegahan
dan pengendalian bencana dan tempat-tempat yang berisiko
tersebut
10.7. Membuat rambu-rambu / tanda khusus jalan keluar untuk evakuasi
apabila terjadi bencana
10.8. Memberikan Alat Pelindung Diri (APD) pada petugas di tempat-
tempat yang berisiko (masker, apron, kacamata, sarung tangan, dll)
10.9. Sosialisasi dan penyuluhan ke seluruh SDM rumah sakit
10.10. Pembentukan sistem komunikasi internal dan eksternal tanggap
darurat rumah sakit
10.11. Evaluasi sistem tanggap darurat.
11. Pengumpulan, pengolahan, dokumentasi data dan pelaporan kegiatan K3
11.1. Menyusun prosedur pencatatan dan pelaporan serta penanggulangan
kecelakaan kerja, PAK, kebakaran dan bencana (termasuk form
pencatatan dan pelaporan yang sesuai dengan kebutuhan)
11.2. Pembuatan sistem pelaporan kejadian dan tindak lanjutnya (alur
pelaporan kejadian nyaris celaka dan celaka serta SPO pelaporan,
penanganan dan tindak lanjut kejadian nyaris celaka (near miss) dan
celaka
11.3. Pendokumentasian data
11.3.1. Kasus penyakit akibat kerja (SDM rumah sakit)
11.3.2. Kasus penyakit akibat kerja (pekerja luar rumah sakit)
11.3.3. Kasus kecelakaan akibat kerja (SDM rumah sakit)
11.3.4. Kasus kecelakaan akibat kerja (pekerja luar rumah sakit)
11.3.5. Kasus kebakaran/peledakan akibat bahan kimia
11.3.6. Data kejadian nyaris celaka dan celaka
11.3.7. Data sarana, prasarana dan peralatan keselamatan kerja
11.3.8. Data pelatihan dan sertifikasi
12. Review program tahunan
12.1. Melakukan internal audit K3 dengan menggunakan instrumen self
assessment akreditasi rumah sakit
12.2. Analisis biaya terhadap SDM rumah sakit atas kejadian penyakit dan
kecelakaan akibat kerja
12.3. Mengikuti akreditasi rumah sakit.

V. SASARAN
Sasaran pada program K3RS adalah
1. Semua program pelatihan pemadam kebakaran, evakuasi atau inhouse
training k3 bisa terlaksana sesuai dengan jadwal
2. Penggantian semua refill APAR sesuai dengan jadwal
3. Sarana keamanan pasien (pengaman tempat tidur, penutup aliran
listrik/saklar) tiap kamar, pegangan, safety handle)
4. Tidak terjadi kontaminasi B3
5. Semua APD tersedia sesuai dengan standar keperluan unit masing-masing
dan digunkan sesuai prosedur
6. Program sanitasi terlaksana sesuai jadwal
7. 100 % alat terkalibrasi /sertifikat sesuai dengan jadwal
8. Pengelolan limbah RS sesuai dengan jadwal
9. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi dilksanakan secara insdientil maupun
rutin 6 bulan sekali, evaluasi program kegiatan K3 dimaksudkan untuk
mengetahui pencapaian sasaran dan pelaporan kepada direktur
10. Kejadian tertusuk jarum 0 (Nol)
VI.JADWAL KEGIATAN

A. JADWAL PROGRAM KERJA K3 TAHUN 2017

2017
No KEGIATAN 1 Penanggung jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 11 12
1. Pengembangan kebijakan K3RS KETUA KOMITE K3RS
a. Sosialisasi program dan kegitan K3   V
b. Evaluasi dan revisi pelaksanan program
K3 V
2. Pembudayaan Perilaku K3RS KETUA KOMITE
a. Sosialisasi Keselamatan kerja kepada
semua unit, radiologi dan laboraturium V
b. Pemasangan K3 melalui poster V
3. Pengembangan SDM K3 RS KETUA KOORDINATOR
a. Pendidikan ahli K3 PENANGGULANGAN BENCANA
b. Pelatihan pemadaman api untuk SDM
rumah sakit, petugas outsourching V
4. Pengembangan pedoman petunjuk teknis KETUA KOORDINATOR
dan standar operasional prosedur dan SOP PENANGGULANGAN BENCANA
K3 RS
5. Pemantauan dan evaluasi kesehatan KOORDINATOR PPERALATAN
lingkungan di tempat kerja NON MEDIS, BANGUNAN FISIK
a. Pengukuran cuaca kerja, suhu, udara, LISTRIK DAN AIR
kelembaban dilingkungan rumah sakit
secara rutin V
b. Pengukuran cahaya ruangan V
c. Pemantauan kualitas udara ruangan V
d. Perbaikan tangga dilengkapi karet anti
terpleset, pintu dan tangga darurat V
e. Pemasangan alat komunikasi
6 Pelayanan kesehatan kerja KOORDINATOR PELAYANAN
a. Melakukan pemeriksaan KESEHATAN DAN PENYAKIT
sebelum ,berkala dan khusus AKIBAT KERJA
b. Penyediaan alat pelindung (APD) di unit
tertentu
c. Memberikan imunisasi hepatitis bagi
yang memenuhi syarat V
d. Memberikan pengobatan dan V
perawatan bagi SDM yang sakit
Pelayanan keselamatan kerja KETUA KOMITE K3RS
a. Pembinan dan pengawasan
keselamatan atau keamanan sarana,
prasarana dan peralatan rumah sakit
b. Pengawasan perlengkaan keselamatan
kerja rumah sakit V V
c. Pengelolaan dan pemeliharaan dan
sertifikasi sarana dan prasarana
peralatan rumah sakit V
7. d. Pengadaan peralatan K3 RS V
8 Pengembangan program pemeliharaan KETUA SUBKOMITE SANITASI
pengelolaan limbah DAN LINGKUNGAN
a. Pengambilan sampel air limbah V
b. Pengelolaan sampah medis dan non
medis, cair, padat dan gas V V V
9 Pengelolaan jasa bahan berbahaya dan KETUA SUBKOMITE SANITASI
beracun DAN LINGKUNGAN
a. Inventaris bahan beracun dan V
berbahaya sesuai dengan permenkes
472/1996
b. Menyediakan MSDS untuk masing-
masing bahan berbahaya V V V
c. Memasang rambu berbahaya ditempat
penyimpanan bahan berbahaya V V
d. Menyediakan tempat penyimpanan
khusus V V
e. Pelatihan penanggulangan kontaminasi
B3
f. Membuat SPO V V V
10 Pengembangan manajemen tanggap KETUA SUB KOMITE
darurat PELAYANAN KESEHATAN DAN
a. Pelatihan pemadam kebakaran inhouse V PENYAKIT AKIBAT KERJA
b. Mengadakan pelatihan evakuasi apabila
terjadi kebakaran V
c. Menyediakan sarana dan prasarana
tanggap darurat dan bencana V
d. Mmenyiapkan rambu-rambu tanda
khusus atau alur evakuasi V V
e. Melengkapi alat pelindung diri V
f. Sosialisasi dan penyuluhan tanggap
darurat V
11 Ppengumpulan, pengelolahan, KETUA SUB KOMITE
dokumentasi data dan pelaporan kegiatan PELAYANAN KESEHATAN DAN
K3 RS PENYAKIT AKIBAT KERJA
a. Menyiapkan data seluruh SDM rumah
sakit V
b. Menyiapkan data SDM rumah sakit
yang dilayani V
c. Menyiapkan data petugas
outsourching (OS) yang sakit yang
dilayani V
d. Menyiapkan data pemeriksaan
kesehatan SDM
e. Menyiapkan data khusus penyakit
umum pada SDM Rumah Sakit dan OS V
f. Menyiapkan data penyakit
yangdiderita oleh SDM V
g. Memnyiakan data penyakit akibat V
kerja SDM dan OS
h. Menyiapkan data kecelakaan kerja
pada SDM RS dan Petugas OS V
12 Review program tahunan KETUA KOMITE K3 RS
Membuat pelaporan dan evaluasi kegiatan
rutin setiap 6 bulan atau appabila ada
penyimpangan V
VI. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk
melaporkan segala bentuk kegitan yang dilakukan oleh tim K3RS terdiri dari
 Laporan tahunan dan laporan kredensial
 Laporan ini dibuat oleh ketua K3RS dan dilaporkan kepala rumah sakit
 Direktur Rumah Sakit menindak lanjuti dan membuat disposisi ke unit
teknis terkait untuk dilaksanakan.

VII. PENUTUP
Program kegiatan K3 diharapkan dapat dilaksanakan sebagai wujud dari keinginan
RS untuk mentaati perundangan yang berlaku, sehingga dapat terciptanya
suasana kerja yang sehat, aman, nyaman, dan selamat bagi seluruh petugas
rumah sakit pasien/pengunjung dan masyarakat sekitar.

Ditetapkan di : Kalianda
Pada Tanggal : 14 Agustus 2017
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
DR. H. BOB BAZAR, SKM

dr. Diah Anjarini, M. Epid


NIP. 19780406 200701 2 006
PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
RSUD Dr.H.BOB BAZAR, SKM
JL. LETTU ROHANI NO. 14 B, KALIANDA TELP.(0727)
322159, 322160 FAX. (0727) 322801
K A L I A N D A-35513

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD Dr.H.BOB BAZAR, SKM


KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
NOMOR 821/ /MFK/VI.04/2017

TENTANG
PEMBENTUKAN KOMITE KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
RSUD Dr. H. BOB BAZAR, SKM

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. H. BOB BAZAR SKM,

Menimbang : a. Bahwa untuk mengembangkan arah kebijakan kesehatan


pada Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), perlu
dilakukan pembentukan Komite Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) di Rumah Sakit Umum Daerah dr. H.
Bob Bazaar, SKM.
b. Bahwa sehubungan dengan butir a tersebut di atas, perlu
ditetapkan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
dr. H. Bob Bazaar, SKM.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang


Keselamatan Kerja;
2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan;
3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
kesehatan;
4. Undang-undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentnag Rumah
Sakit;
5. Peraturan Menteri Kesehatan 1691/2011 tentang
Keselamatan Pasien RS;
6. Keputusan menteri kesehatan Nomor
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
986/Menkes/PER/XI/1992 tentang Persyaratan Kesehatan
Rumah Sakit;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
261/Menkes/SK/II/1998 tentnag Persyaratan Lingkungan
Kerja;
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
876/Menkes/SK/VIII/2001 tentang Pedoman Teknis
Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit;
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
432/Menkes/SK/IV/2007 tentnag Pedoman Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan kerja di Rumah Sakit;
12. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 186/Men/1999
tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di tempat Kerja;
13. Instruksi Menteri Tenaga Kerja Nomor 11/M/BW/1997
tentang Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan
Kebakaran;
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
269/Menkes/Per/III/2008 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT DR. H. BOB
BAZAR SKM TENTANG PEMBENTUKAN KOMITE
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI RUMAH
SAKIT DR. H. BOB BAZAR SKM.
KESATU : Membentuk Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di
Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Bob Bazar, SKM dengan
susunan sebagaimana tercantum dalam lampiran I Keputusan
ini.
KEDUA : Komite K3 RSUD dr. H. Bob Bazar, SKM, bertugas :
1.  Menyusun rencana program peningkatan K3 di RSUD dr. H.
Bob Bazar, SKM
2.  Menyusun dan mengembangkan pedoman K3 di RSUD dr.
H. Bob Bazar, SKM
3.  Mengarahkan, mendorong dan menggerakkan kegiatan K3
di RSUD dr. H. Bob Bazar, SKM
4.  Melakukan pembinaan K3 di RSUD dr. H. Bob Bazar, SKM.
5.  Menyusun rencana kerja komite K3 dalam rangka
meningkatkan pelaksanaan K3 sesuai kebijakan yang telah
ditetapkan.
6.  Memfasilitasi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di
bidang K3 bagi petugas di RSUD dr. H. Bob Bazar, SKM.
KETIGA : Komite K3 dalam melakukan tugasnya dibantu oleh Tim
Pelaksana Komite K3. Pelaksana harian memberikan laporan
berkala kepada Direktur RSUD dr. H. Bob Bazar, SKM.
KEEMPAT : Segala biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan Tugas
Komite K3RS dibebankan pada Anggaran Belanja
Rutin/Anggaran RSUD dr. H. Bob Bazar, SKM dan sumber
pembiayaan lain yang tidak mengikat.
KELIMA : Komite K3 mempunyai masa kerja 2017-2021.
KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Kalianda
Pada Tanggal : 1 Agustus 2017
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
DR. H. BOB BAZAR, SKM

dr. Diah Anjarini, M. Epid


NIP. 19780406 200701 2 006

You might also like