You are on page 1of 56

PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN

KONTRAK PADA PENGADAAN LANGSUNG

Oleh :
Dr. Fahrurrazi, M.Si.

Bimbingan Teknis Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah


20.09.2022
slide : canva.com
PENDAHULUAN
Kontrak Pengadaan
Pejabat yang berwenang untuk
Barang/Jasa yang
menandatangani Kontrak (PA/KPA/PPK) selanjutnya disebut
Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

disebut Pejabat Penandatangan Kontrak


Kontrak adalah
perjanjian tertulis antara
Penyedia Barang/Jasa Pemerintah adalah PA/KPA/PPK
Pelaku Usaha yang menyediakan barang/
jasa berdasarkan kontrak.
dengan Penyedia
Barang/Jasa atau
pelaksana Swakelola
Pelaksana swakelola adalah bagian dari
penyelenggara swakelola berkontrak dengan
Pejabat Penandatangan Kontrak pada
Swakelola Tipe 2, 3, dan 4
TINJAUAN UMUM KONTRAK DALAM
PENGADAAN
Tinjauan Umum
Berlaku keperdataan kontrak sebagaimana
Per-UU-an Kontrak Dalam
Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Pengadaan

Memenuhi ketentuan syarat sah dan azas


dalam berkontrak

Kontrak dalam hubungan antara PA/KPA/PPK


dengan Penyedia atau Pelaksana Swakelola
Ketentuan Bagi Para Pihak Dalam Berkontrak
Kaitan Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Para pihak harus


memahami syarat sah 5

4,5
dan azas kontrak 4

3,5

3
Para pihak harus 2,5

memahami jenis kontrak 2

1,5

Para pihak harus 0,5

memahami konsekuensi 0

dan kewajiban
AZAS BERKONTRAK
Kaitan Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Freedom of contract
Good faith

Concensualism

Personality

Pacta sunt servanda


Syarat Sah Kontrak

Sepakat mereka Kecakapan untuk


yang mengikatkan 1 2 membuat suatu
diri perikatan

Pasal 1320
KUHPerdata

Suatu hal tertentu Suatu sebab yang


(Objek Perjanjian Jelas) halal

3 4
BENTUK DAN JENIS KONTRAK
PENGADAAN
Terdapat kekhususan Bentuk dan Jenis Kontrak
Bentuk dan Jenis
Dalam Pengadaan Kontrak Pengadaan
Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Dapat menggunakan jenis kontrak lain,


sepanjang sesuai karakteristik,
memperhatikan prinsip efektif, efisien,
dan sesuai peraturan

Bukti pendukung kontrak terkait kelengkapan


dalam pembayaran pekerjaan sesuai peraturan
Menteri teknis terkait
BENTUK KONTRAK
(Pengadaan Langsung)

Bentuk Kontrak Barang Konstruksi Jasa lainnya Konsultansi

Bukti pembelian/pembayaran ≤ 10 juta n/a ≤ 10 juta n/a

Kuitansi ≤ 50 juta n/a ≤ 50 juta n/a

> 50 juta s.d > 50 juta s.d 200


Surat Perintah Kerja (SPK) ≤ 200 juta ≤ 100 juta
200 juta juta

Surat perjanjian > 200 juta > 200 juta > 200 juta > 100 juta

Pengadaan Barang/Jasa melalui


Surat pesanan
E-purchasing

Sumber Slide : LKPP


JENIS KONTRAK
(Pengadaan Langsung)

x
Barang/ Jasa Konsultansi Jasa Konsultansi Pekerjaan
Jasa Lain Nonkontruksi Kontruksi Konstruksi

1. Lumsum 1. Lumsum 1. Lumsum 1. Lumsum


2. Harga satuan 2. Waktu Penugasan 2. Waktu Penugasan 2. Harga satuan
3. Gabungan 3. Kontrak Payung 3. Gabungan Lumsum
Lumsum dan dan Harga Satuan
Harga Satuan 4. Putar Kunci
4. Kontrak Payung 5. Biaya Plus Imbalan
5. Biaya Plus Imbalan

Sumber Slide : LKPP


JENIS KONTRAK
No. Jenis Kontrak Ketentuan
1 Lumsum Merupakan kontrak dengan ruang lingkup pekerjaan dan jumlah harga yang
pasti dan tetap dalam batas waktu tertentu, dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia;
b. berorientasi kepada keluaran; dan
c. pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang dihasilkan
sesuai dengan Kontrak.
2 Harga Satuan Merupakan kontrak Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya
dengan harga satuan yang tetap untuk setiap satuan atau unsur pekerjaan
dengan spesifikasi teknis tertentu atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam
batas waktu yang telah ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada saat
Kontrak ditandatangani;
b. pembayaran berdasarkan hasil pengukuran bersama atas realisasi volume
pekerjaan; dan
c. nilai akhir Kontrak ditetapkan setelah seluruh pekerjaan diselesaikan.
3 Gabungan Lumsum Merupakan kontrak Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/jasa Lainnya
dan Harga Satuan gabungan Lumsum dan Harga Satuan dalam 1 (satu) pekerjaan yang
diperjanjikan.
JENIS KONTRAK
No. Jenis Kontrak Ketentuan
4 Putar Kunci Merupakan suatu perjanjian mengenai pembangunan suatu proyek dalam
hal Penyedia setuju untuk membangun proyek tersebut secara lengkap
sampai selesai termasuk pemasangan semua perlengkapannya sehingga
proyek tersebut siap dioperasikan atau dihuni
5 Biaya Plus Imbalan Merupakan jenis Kontrak yang digunakan untuk Pengadaan Barang/
Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dalam rangka penanganan keadaan
darurat dengan nilai Kontrak merupakan perhitungan biaya aktual ditambah
imbalan dengan persentase tetap atas biaya aktual atau imbalan dengan
jumlah tetap.
6 Waktu Penugasan Merupakan Kontrak Jasa Konsultansi untuk pekerjaan yang ruang lingkupnya
belum bisa didefinisikan dengan rinci dan/atau waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan belum bisa dipastikan.
7 Payung Berupa kontrak harga satuan dalam periode waktu tertentu untuk barang/
jasa yang belum dapat ditentukan volume dan/atau waktu pengirimannya
pada saat Kontrak ditandatangani.
KONTRAK PENGADAAN
LANGSUNG DENGAN SPK
Rancangan surat perintah kerja
mempertimbangkan karakteristik
Surat Perintah Kerja merupakan
pekerjaan paling sedikit:
perjanjian sederhana secara tertulis
a. Jenis kontrak;
antara kedua belah pihak tentang suatu
b. Lingkup pekerjaan;
perbuatan yang memiliki akibat hukum
c. Keluaran hasil pekerjaan;
untuk memperoleh hak dan
d. Kesulitan dan risiko pekerjaan;
melaksanakankewajiban.
e. Masa pelaksanaan;
f. Masa pemeliharaan untuk Pekerjaan
Konstruksi;
Kontrak untuk Pengadaan Langsung g. Cara pembayaran;
berisikan surat perintah kerja dan syarat- h. Sistem perhitungan hasil pekerjaan;
syarat umum Kontrak. i. Besaran uang muka;
j. Bentuk dan ketentuan Jaminan;
k. Besaran denda; dan
l. Pilihan penyelesaian sengketa Kontrak.
PENGENDALIAN KONTRAK

Pihak yang memiliki kewenangan mengendalikan kontrak


adalah Pejabat Pembuat Komitmen.

Para pihak melakukan pengawasan/pengendalian terhadap


pelaksanaan Kontrak baik secara langsung atau melalui pihak
lain yang ditunjuk. Pengawasan/pengendalian Kontrak dapat
dilaksanakansecara sendiri-sendiri atau bersama-sama oleh :
a. Pejabat Penandatangan Kontrak;
b. pihak ketiga yang independen;
c. Penyedia; dan/atau
d. pengguna akhir.
CATATAN PELAKSANAN DAN
PENGENDALIAN KONTRAK

Pemahaman akan tahapan dalam pelaksanaan kontrak dapat


menjadi pendekatan untuk mengatur strategi pelaksanaan dan
pengendalian kontrak, sejak penyusunan rancangan, termasuk
dalam penyediaan tertib dokumentasi kontrak.

Pelaksanaan Kontrak dilakukan berdasarkan dokumen Kontrak


pada rancangan Kontrak yang terdapat dalam standar Dokumen
Pemilihan.
Bukti Pembelian / Pembayaran

Kuitansi

BUKTI KONTRAK SPK

Perlu perlakuan
Surat Perjanjian secara khusus dalam
pelaksanaan dan
pengendalian kontrak

Surat Pesanan
PENGENDALIAN KONTRAK
BERDASARKAN BUKTI KONTRAK

No. Bukti Kontrak Catatan Pengendalian


1 1. Bukti Pembelian / Pembayaran • Bersifat langsung transaksi, sehingga hak dan
2. Kuitansi kewajiban masing-masing pihak dapat langsung
diselesaikan.
• Dibutuhkan kemampuan pihak yang bertransaksi
memahami barang/jasa yang diterima sesuai
spesifikasi kebutuhan
2 1. SPK • Memuat hak dan kewajiban yang direalisasikan
2. Surat Perjanjian setelah membuat perjanjian, sehingga perlu
3. Surat Pesanan pengendalian atas ketentuan di dalam kontrak
• Semua pihak melakukan pengendalian sesuai
kepentingan masing-masing di dalam kontrak
1. Reviu Laporan Hasil Pemilihan Penyedia
2. Penetapan SPPBJ LINGKUP PELAKSANAAN KONTRAK
3. Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak
4. Penandatanganan Kontrak
5. Penyerahan Lokasi Kerja dan Personel
6. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) / Surat Perintah Pengiriman
(SPP)
7. Pemberian Uang Muka
8. Penyusunan Program Mutu
9. Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak
10. Mobilisasi
11. Pemeriksaan Bersama
12. Pengendalian Kontrak
13. Inspeksi Pabrikasi
14. Pembayaran Prestasi Pekerjaan
15. Perubahan Kontrak
16. Penyesuaian Harga
17. Keadaan Kahar
18. Penghentian Kontrak atau Berakhirnya Kontrak
19. Pemutusan Kontrak
20. Peninggalan
21. Pemberian Kesempatan
22. Denda dan Ganti Rugi
Reviu Laporan Hasil Pemilihan Penyedia
Setelah menerima laporan hasil pemilihan Penyedia, PPK melakukan
reviu atas laporan hasil pemilihan, memastikan:
a. bahwa proses pemilihan Penyedia sudah dilaksanakan berdasarkan
prosedur yang ditetapkan; dan
b. bahwa pemenang pemilihan/calon Penyedia memiliki kemampuan
untuk melaksanakan Kontrak, termasuk keberlakuan data isian
kualifikasi.
Berdasarkan hasil reviu, PPK memutuskan untuk menerima atau menolak
hasil pemilihan Penyedia tersebut.
Apabila PPK menerima hasil pemilihan Penyedia, dilanjutkan dengan
Penetapan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ).
Dalam hal PPK tidak menyetujui hasil pemilihan Penyedia, maka PPK
menyampaikan penolakan tersebut kepada Pokja Pemilihan/Pejabat
Pengadaan disertai dengan alasan dan bukti. Selanjutnya, PPK dan Pokja
Pemilihan/Pejabat Pengadaan melakukan pembahasan bersama terkait
perbedaan pendapat atas hasil pemilihan Penyedia. Dalam hal tidak
tercapai kesepakatan, maka pengambilan keputusan diserahkan kepada
PA/KPA paling lambat 6 (enam) hari kerja setelah tidak tercapai
kesepakatan.
Berdasarkan hasil reviu, Pejabat Penandatangan
Kontrak memutuskan menerbitkan SPPBJ jika
menerima hasil pemilihan Penyedia tersebut.
Keyakinan yang cukup dan memadai : Penetapan SPPBJ
1. bahwa proses pemilihan Penyedia sudah
dilaksanakan berdasarkan prosedur yang
ditetapkan; dan
2. bahwa pemenang pemilihan/calon Penyedia
memiliki kemampuan untuk melaksanakan
Kontrak.

SPPBJ ditetapkan oleh Pejabat Penandatangan


Kontrak. Dalam hal Tender/Seleksi dilakukan
mendahului tahun anggaran, SPPBJ dapat
diterbitkan setelah persetujuan Rencana Kerja
dan Anggaran atau Rencana Kerja Anggaran
Perangkat Daerah sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.
Penandatanganan Kontrak

Persiapan Penandatanganan Pelaksanaan Penandatanganan


Kontrak Kontrak

Rapat Persiapan : Pelaksanaan :


1. Finalisasi rancangan Kontrak; 1. DIPA/DPA telah ditetapkan;
2. Kelengkapan dokumen pendukung Kontrak, seperti 2. penandatangan kontrak dilakukan paling
Jaminan Pelaksanaan telah diterima sebelum lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah
penandatanganan Kontrak, asuransi, dsb; diterbitkan SPBBJ, kecuali apabila DIPA/DPA
3. Rencana penandatanganan Kontrak; dan/atau belum disahkan; dan
4. Hal-hal yang telah diklarifikasi dan/atau 3. ditandatangani oleh Pihak yang berwenang
dikonfirmasi pada saat Evaluasi penawaran. menandatangani Kontrak.
Penyerahan Lokasi

Apabila diperlukan Pejabat Penandatangan


Kontrak menyerahkan lokasi kerja kepada
Penyedia. Penyerahan lokasi kerja
dilakukan setelah sebelumnya dilakukan
peninjauan lapangan oleh para pihak dan
@ pihak terkait yang dituangkan dalam Berita
Acara Peninjauan Lokasi Kerja.
Penyerahan lokasi kerja dituangkan dalam
Berita Acara Serah Terima Lokasi Kerja
yang ditandatangani oleh para pihak.
Penyerahan Personel

Penyedia menyerahkan Personel dengan memenuhi ketentuan sebagai berikut:


1. bukti sertifikat kompetensi:
a. personel manajerial pada Pekerjaan Konstruksi; atau
b. personel inti pada Jasa Konsultansi Konstruksi;
2. bukti sertifikat kompetensi dilaksanakan dengan menghadirkan personel yang
bersangkutan;
@ 3. melakukan sertifikasi bagi operator, teknisi, atau analis yang belum bersertifikat pada
saat pelaksanaan pekerjaan; dan
4. pelaksanaan alih pengalaman/keahlian bidang konstruksi melalui sistem kerja
praktik/magang, membahas paling sedikit terkait jumlah peserta, durasi pelaksanaan,
dan jenis keahlian.

Apabila Penyedia tidak dapat menunjukan bukti sertifikat maka Pejabat Penandatangan
Kontrak meminta Penyedia untuk mengganti personel yang memenuhi persyaratan yang
sudah ditentukan. Penggantian personel harus dilakukan dalam jangka waktu mobilisasi dan
sesuai dengan kesepakatan.
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) / Surat Perintah
Pengiriman (SPP)

SPMK → PK / JL / JK 5

4,5

3,5

SPP → B 2,5

1,5

0,5

Paling lama 14 hari kerja setelah 0

tandatangan Kontrak atau 14 hari


kerja sejak penyerahan lokasi
pekerjaan
Pemberian Uang Muka
Penyedia dapat mengajukan permohonan uang muka secara
tertulis kepada Pejabat Penandatangan Kontrak disertai
dengan rencana penggunaan uang muka untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai Kontrak dan rencana pengembaliannya.
Pemberian uang muka disertai jaminan Uang Muka (senilai
uang muka yang diberikan)
Program mutu disusun oleh Penyedia
sebelum rapat persiapan pelaksanaan Penyusunan Program Mutu
Kontrak, yang paling sedikit berisi:
1. Informasi mengenai pekerjaan yang akan
dilaksanakan;
2. Organisasi kerja Penyedia;
3. Jadwal pelaksanaan pekerjaan;
4. Prosedur pelaksanaan pekerjaan;
5. Prosedur instruksi kerja; dan/atau
6. Pelaksana kerja.

Series 1 Series 2 Series 3 Series 1 Series 2 Series 3 Series 1 Series 2 Series 3


Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak

1. reviu kontrak, dan pembagian tugas dan tanggung


jawab dari kedua belah pihak;
2. pemutakhiran/pembaharuan rencana pekerjaan
seperti tanggal efektif pelaksanaan, dan tahapan
pelaksanaan kontrak;
3. reviu rencana penilaian kinerja pekerjaan sebagai
dasar melakukan evaluasi kemajuan pekerjaan;
4. diskusi bagaimana dan kapan dilakukan pelaporan
pekerjaan;
5. Tata cara, waktu dan frekuensi pengukuran dan
pelaporan yang disesuaikan dengan kondisi
pekerjaan;
6. melakukan klarifikasi hal-hal yang masih kurang
jelas dan mendiskusikan prosedur untuk
manajemen perubahan; dan
7. melakukan klarifikasi rencana koordinasi antar para
pihak selama pelaksanaan pekerjaan.
Catatan Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak
Pada Pekerjaan Konstruksi :
1. Paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak diterbitkannya SPMK
dan sebelum pelaksanaan pekerjaan, PPK bersama dengan
Penyedia, unsur perancangan, dan unsur pengawasan, harus
sudah menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak.
2. Penyedia berkewajiban untuk mempresentasikan dan
menyerahkan RMPK sebagai penjaminan dan pengendalian mutu
pelaksanaan pekerjaan pada rapat persiapan pelaksanaan
Kontrak, kemudian dibahas dan disetujui oleh
3. Penyedia berkewajiban untuk mempresentasikan dan
menyerahkan RKK pada saat rapat persiapan pelaksanaan
Kontrak, kemudian pelaksanaan RKK dibahas dan disetujui oleh
PPK
4. Penyedia dapat diminta menghadirkan personil inti pekerjaan
dan tenaga ahli / tenaga terampil yang disampaikan di dalam
penawaran teknis.
5. Dalam rapat persiapan, Pejabat Pembuat Komitmen dapat
mengikutsertakan Tim Teknis dan/atau Tim Pendukung.
Mobilisasi

1 2 3

Mobilisasi paling lambat Mobilisasi dilakukan Mobilisasi bahan/


harus sudah mulai sesuai dengan lingkup material, peralatan dan
dilaksanakan sesuai pekerjaan personil dapat
waktu yang ditetapkan. dilakukan secara
bertahap sesuai dengan
kebutuhan.
Pemeriksaan Bersama
Apabila diperlukan,pada tahap awal pelaksanaan Kontrak, para pihak
bersama-sama melakukan pemeriksaan lokasi pekerjaan dengan melakukan
pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lokasi pekerjaan untuk setiap
tahapan pekerjaan dan rencana mata pembayaran.

Buat Berita Acara

Pelibatan Tim Teknis / Ahli

Bila perlu, Perubahan Kontrak


Pengendalian Kontrak

Para pihak melakukan


01 pengawasan/pengendalian

02 Deviasi target dilakukan


SCM

03 Perbaikan Target dan


Realisasi

04 Penerbitan SP atas deviasi target. SP


3 dapat memutuskan kontrak
Pengendalian Waktu Pada Pekerjaan Konstruksi :
1. Penyedia berkewajiban untuk memulai pelaksanaan pekerjaan pada
Tanggal Mulai Kerja, dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan RMPK,
serta menyelesaikan pekerjaan paling lambat selama Masa Pelaksanaan
yang dinyatakan dalam SSKK.
2. Apabila Penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan
sesuai Masa Pelaksanaan karena di luar pengendaliannya yang dapat
dibuktikan demikian, dan Penyedia telah melaporkan kejadian tersebut
kepada PPK, dengan disertai bukti-bukti yang dapat disetujui PPK, maka
PPK dapat memberlakukan Peristiwa Kompensasi dan melakukan
penjadwalan kembali pelaksanaan tugas Penyedia dengan membuat
adendum Kontrak.
3. Dapat diberlakukan serah terima sebagian pekerjaan (secara parsial),
Masa Pelaksanaan dibuat berdasarkan bagian pekerjaan tersebut sesuai
dengan SSKK.
4. Pengawas Pekerjaan atau Penyedia dapat menyelenggarakan rapat
pemantauan, dan meminta satu sama lain untuk menghadiri rapat
tersebut. Rapat pemantauan diselenggarakan untuk membahas
perkembangan pekerjaan dan perencanaan atas sisa pekerjaan serta
untuk menindaklanjuti peringatan dini.
5. Masing-masing pihak dapat menyelenggarakan peringatan dini
Inspeksi Pabrikan

Para pihak dapat melakukan inspeksi atas


proses pabrikasi barang/peralatan khusus.
Jadwal, tempat dan ruang lingkup inspeksi
harus sesuai dengan ketentuan dalam
Kontrak.
Perubahan Kontrak
Dapat dilakukan
• Semua Jenis Kontrak

Ketentuan
• Menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak
• Menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan
• Mengubah spesifikasi teknis pekerjaan sesuai dengan kondisi lapangan atau
• Mengubah jadwal pelaksanaan
• Penambahan nilai Kontrak akhir tidak melebihi 10% dari nilai kontrak awal dan
tersedia anggaran
• Untuk pemeriksaan dalam rangka perubahan kontrak, Pejabat Penandatangan
Kontrak dapat menetapkan tim atau tenaga ahli.
Dalam hal terdapat perbedaan
antara kondisi lapangan pada
saat pelaksanaan dengan
menambah atau mengurangi volume yang gambar dan/atau spesifikasi
tercantum dalam Kontrak
teknis/KAK yang ditentukan
Pasal 54 Perpres 16/2018 beserta perubahannya

dalam dokumen Kontrak, PPK


bersama Penyedia dapat
Perubahan Kontrak

menambah dan/atau mengurangi jenis melakukan perubahan kontrak


kegiatan
Dalam hal perubahan kontrak
mengakibatkan penambahan nilai
mengubah spesifikasi teknis sesuai dengan kontrak, perubahan kontrak
kondisi lapangan dilaksanakan dengan ketentuan
penambahan nilai kontrak akhir
tidak melebihi 10% (sepuluh
mengubah jadwal pelaksanaan persen) dari harga yang
tercantum dalam Kontrak awal.
Dalam hal terdapat perbedaan
antara kondisi lapangan pada
Perubahan Kontrak yang disebabkan masalah saat pelaksanaan dengan
administrasi, dapat dilakukan sepanjang disepakati gambar dan/atau spesifikasi
kedua belah pihak
teknis/KAK yang ditentukan
dalam dokumen Kontrak dan/atau
perintah perubahan dari Pejabat
Perubahan Kontrak
Lampiran 2 PerLKPP 12/2021

Penandatangan Kontrak, PPK


Untuk pemeriksaan dalam rangka perubahan bersama Penyedia dapat
kontrak, Pejabat Penandatangan Kontrak dapat
menetapkan tim ahli atau tenaga ahli. melakukan perubahan kontrak

Pekerjaan tambah dilaksanakan


dengan ketentuan: a. tidak melebihi
10% dari harga yang tercantum dalam
Perubahan Kontrak diberlakukan untuk Kontrak perjanjian/Kontrak awal; b. tersedia
Lumsum, Kontrak Harga Satuan, Kontrak Gabungan anggaran untuk pekerjaan tambah; dan
Lumsum dan Harga Satuan, dan Kontrak Putar Kunci.
c. dapat diberikan tambahan waktu
untuk pelaksanaan pekerjaan.
perubahan pekerjaan

perubahan Harga Kontrak

PERUBAHAN KONTRAK
perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan dan/atau
Kontrak hanya dapat diubah Masa Pelaksanaan
melalui adendum Kontrak

perubahan personel manajerial dan/atau peralatan


utama

perubahan Kontrak yang disebabkan masalah administrasi


PERUBAHAN PEKERJAAN
No. Kondisi Aspek Perubahan
1 Perbedaan antara kondisi a. menambah atau mengurangi volume yang tercantum
lapangan pada saat dalam Kontrak;
pelaksanaan dengan gambar b. menambah dan/atau mengurangi jenis
dan/atau spesifikasi teknis kegiatan/pekerjaan;
yang ditentukan dalam c. mengubah spesifikasi teknis dan/atau gambar pekerjaan;
dokumen Kontrak d. mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan
2 Tidak terjadi perubahan a. menambah dan/atau mengurangi jenis
kondisi lapangan namun ada kegiatan/pekerjaan;
perintah perubahan dari b. mengubah spesifikasi teknis dan/atau gambar pekerjaan;
Pejabat Penandatangan c. mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan
Kontrak
Catatan :
1) Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh Pejabat Penandatangan Kontrak secara tertulis kepada
Penyedia kemudian dilanjutkan dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada
ketentuan yang tercantum dalam Kontrak awal.
2) Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara sebagai dasar penyusunan adendum Kontrak.
3) Dalam hal perubahan pekerjaan mengakibatkan penambahan Harga Kontrak, perubahan Kontrak
dilaksanakan dengan ketentuan penambahan Harga Kontrak akhir tidak melebihi 10% dari harga yang
tercantum dalam Kontrak awal dan tersedianya anggaran
PERUBAHAN HARGA KONTRAK
No. Kondisi Aspek Penyebab
1 Kebutuhan perubahan harga a. perubahan pekerjaan
kontrak dari kondisi semula b. penyesuaian harga
c. Peristiwa Kompensasi

Catatan :
1) Apabila terdapat perubahan pekerjaan, maka penentuan harga baru dilakukan dengan negosiasi
2) Ketentuan terkait penyesuaian harga diatur dalam SSKK.
3) Ketentuan ganti rugi akibat Peristiwa Kompensasi mengacu pada pasal Peristiwa Kompensasi.
PERUBAHAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
DAN/ATAU MASA PELAKSANAAN
No. Kondisi Aspek Penyebab
1 Kebutuhan perubahan jadwal a. perubahan pekerjaan
dari kondisi semula b. perpanjangan Masa Pelaksanaan
c. Peristiwa Kompensasi

Catatan :
1) Perpanjangan Masa Pelaksanaan dapat diberikan atas pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal:
perubahan pekerjaan, Peristiwa Kompensasi, dan/atau Keadaan Kahar.
2) Masa Pelaksanaan dapat diperpanjang paling kurang sama dengan waktu terhentinya Kontrak akibat
Keadaan Kahar atau waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan
3) Perpanjangan Masa Pelaksanaan atas Kontrak setelah penelitian terhadap usulan tertulis yang diajukan
oleh Penyedia dalam jangka waktu sesuai pertimbangan yang wajar setelah Penyedia meminta
perpanjangan. Jika Penyedia lalai untuk memberikan peringatan dini atas keterlambatan atau tidak dapat
bekerja sama untuk mencegah keterlambatan sesegera mungkin, maka keterlambatan seperti ini tidak
dapat dijadikan alasan untuk memperpanjang Masa Pelaksanaan.
4) Memperhatikan pertimbangan Pengawas Pekerjaan dan Pejabat/Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak
5) Persetujuan perubahan jadwal pelaksanaan dan/atau perpanjangan Masa Pelaksanaan dituangkan
dalam Adendum Kontrak.
PERUBAHAN PERSONEL MANAJERIAL DAN/ATAU
PERALATAN UTAMA
No. Kondisi Tindaklanjut
1 Personel Manajerial dinilai : Penyedia berkewajiban untuk menyediakan
1. tidak mampu atau tidak dapat melakukan pengganti dan menjamin Personel Manajerial
pekerjaan dengan baik; tersebut meninggalkan lokasi kerja dalam
2. tidak menerapkan prosedur SMKK; waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak diminta
3. mengabaikan pekerjaan yang menjadi oleh Pejabat Penandatangan Kontrak
tugasnya.
2 Peralatan Utama dinilai : Penyedia berkewajiban untuk menyediakan
1. tidak dapat berfungsi sesuai dengan pengganti dan menjamin peralatan utama
spesifikasi peralatan; tersebut meninggalkan lokasi kerja dalam
2. tidak sesuai peraturan perundangan waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak diminta
terkait beban dan dimensi kendaraan. oleh Pejabat Penandatangan Kontrak

Catatan :
1) Dalam hal penggantian Personel Manajerial dan/atau Peralatan Utama perlu dilakukan, maka Penyedia
berkewajiban untuk menyediakan pengganti dengan kualifikasi yang setara atau lebih baik dari tenaga
kerja konstruksi dan/atau peralatan yang digantikan tanpa biaya tambahan apapun
2) Perubahan Personel Manajerial dan/atau Peralatan Utama harus mendapat persetujuan terlebih dahulu
dari Pejabat Penandatangan Kontrak dan dituangkan dalam adendum kontrak.
PERUBAHAN PERUBAHAN KONTRAK YANG DISEBABKAN
MASALAH ADMINISTRASI

No. Kondisi Aspek Penyebab


1 Perubahan Kontrak yang disebabkan Masalah administrasi, seperti antara lain pergantian
masalah administrasi, dapat Pejabat Penandatangan Kontrak atau perubahan
dilakukan sepanjang disepakati rekening penerima.
kedua belah pihak

Catatan :
1) Perubahan didasari sebab dan dokumentasi yang jelas
2) Dituangkan dalam perubahan kontrak
Kontrak Kritis
1. Dalam periode I (rencana fisik
pelaksanaan 0% - 70% dari Kontrak),
selisih keterlambatan antara realisasi
fisik pelaksanaan dengan rencana
lebih besar 10%
2. Dalam periode II (rencana fisik
pelaksanaan 70% - 100% dari
Kontrak), selisih keterlambatan antara
realisasi fisik pelaksanaan dengan
rencana lebih besar 5%;
3. Dalam periode II (rencana fisik
pelaksanaan 70% - 100% dari
Kontrak), selisih keterlambatan antara
realisasi fisik pelaksanaan dengan
rencana pelaksanaan kurang dari 5%
dan akan melampaui tahun anggaran
berjalan
1. Pada saat Kontrak dinyatakan kritis, Pejabat Penandatangan
Kontrak berdasarkan laporan dari Pengawas Pekerjaan
memberikan peringatan secara tertulis kepada Penyedia dan
selanjutnya Pejabat Penandatangan Kontrak menyelenggarakan
Rapat Pembuktian (SCM) Tahap I.
2. Dalam SCM Tahap I, Pejabat Penandatangan Kontrak, Pengawas
Pekerjaan dan Penyedia membahas dan menyepakati besaran
kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia dalam periode
waktu tertentu (uji coba pertama) yang dituangkan dalam Berita
Acara SCM Tahap I.
Penanganan 3. Apabila Penyedia gagal pada uji coba pertama, maka Pejabat
KontrakKritis Penandatangan Kontrak menerbitkan Surat Peringatan Kontrak
Kritis I dan harus diselenggarakan SCM Tahap II yang membahas
Penanganan kontrak kritis dilakukan dengan
rapat pembuktian (Show Cause Meeting) dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh
Penyedia dalam waktu tertentu (uji coba kedua) yang dituangkan
dalam Berita Acara SCM Tahap II.
4. Apabila Penyedia gagal pada uji coba kedua, maka Pejabat
Penandatangan Kontrak menerbitkan Surat Peringatan Kontrak Kritis
II dan harus diselenggarakan SCM Tahap III yang membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh
Penyedia dalam waktu tertentu (uji coba ketiga) yang dituangkan
dalam Berita Acara SCM Tahap III.
5. Apabila Penyedia gagal pada uji coba ketiga, maka Pejabat
Penandatangan Kontrak menerbitkan Surat Peringatan Kontrak Kritis
III dan Pejabat Penandatangan Kontrak dapat melakukan pemutusan
Penanganan Kontrak secara sepihak dengan mengesampingkan Pasal 1266 dan

KontrakKritis 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.


6. Apabila uji coba berhasil, namun pada pelaksanaan pekerjaan
Penanganan kontrak kritis dilakukan dengan selanjutnya Kontrak dinyatakan kritis lagi maka berlaku ketentuan
rapat pembuktian (Show Cause Meeting)
SCM dari awal.
Keadaan Kahar
Suatu keadaan yang terjadi di luar kehendak para pihak dalam kontrak
dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang
ditentukan dalam kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi

Keadaan Kahar
• Pelaksanaan kontrak dapat dihentikan.
• Dalam hal pelaksanaan kontrak dilanjutkan, para pihak dapat melakukan
perubahan kontrak.
• Perpanjangan waktu untuk penyelesaian kontrak dapat melewati Tahun
Anggaran.
• Tindak lanjut setelah terjadinya keadaan kahar diatur dalam Kontrak.
Penghentian Kontrak atau Berakhirnya Kontrak

Penghentian Kontrak Berakhirnya Kontrak

Penghentian Kontrak Kontrak berakhir apabila


karena keadaan kahar pekerjaan telah selesai
dilakukan secara tertulis dan hak dan kewajiban
oleh Pejabat para pihak yang terdapat
Penandatangan Kontrak dalam Kontrak sudah
dengan disertai alasan terpenuhi.
penghentian pekerjaan.
Pemutusan Kontrak
• Pemutusan Kontrak
adalah tindakan yang
dilakukan oleh Pejabat
Penandatangan
Kontrak atau Penyedia
untuk mengakhiri
berlakunya Kontrak
karena alasan
tertentu.
Pemberian Kesempatan

Dalam hal Penyedia gagal menyelesaikan pekerjaan sampai masa pelaksanaan kontrak
berakhir, namun Pejabat Penandatangan Kontrak menilai bahwa Penyedia mampu
menyelesaikan pekerjaan, Pejabat Penandatangan Kontrak memberikan kesempatan
Penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan dengan pengenaan sanksi denda
keterlambatan.
Denda dan Ganti Rugi
1. Sanksi finansial yang dikenakan
kepada Penyedia sesuai ketentuan
yang berlaku karena terjadinya cidera
janji/wanprestasi yang tercantum
dalam Kontrak.
2. Sanksi finansial dapat berupa sanksi
ganti rugi atau denda keterlambatan.
3. Cidera janji/wanprestasi dapat berupa
kegagalan bangunan, menyerahkan
jaminan yang tidak bisa dicairkan,
melakukan kesalahan dalam
perhitungan volume hasil pekerjaan
berdasarkan hasil audit, menyerahkan
barang/jasa yang kualitasnya tidak
sesuai dengan Kontrak berdasarkan
hasil audit, dan keterlambatan
penyelesaian pekerjaan.
PEMBAYARAN PRESTASI KERJA

1. Pembayaran dilakukan dengan mengacu ketentuan dalam Kontrak dan tidak boleh melebihi
kemajuan hasil pekerjaan yang telah dicapai dan diterima oleh Pejabat Penandatangan Kontrak.
2. Pembayaran dilakukan terhadap pekerjaan yang sudah terpasang, tidak termasuk bahan/material
dan peralatan yang ada di lokasi pekerjaan.
3. Pembayaran dilakukan dengan sistem bulanan atau sistem termin atau pembayaran secara
sekaligus setelah kemajuan hasil pekerjaan dinyatakan diterima sesuai ketentuan dalam Kontrak.
4. Pembayaran bulanan/termin dipotong angsuran uang muka, uang retensi (untuk pekerjaan yang
mensyaratkan masa pemeliharaan) dan pajak. Untuk pembayaran akhir, dapat ditambahkan
potongan denda apabila ada.
5. Untuk pekerjaan yang di subkontrakkan, permintaan pembayaran dilengkapi bukti pembayaran
kepada subpenyedia/subkontraktor sesuai dengan kemajuan hasil pekerjaan.
6. Pembayaran termin terakhir hanya dapat dilakukan setelah seluruh pekerjaan selesai 100%
(seratus persen) sesuai dengan ketentuan yang termuat dalam Kontrak dan para pihak
menandatangani Berita Acara Serah Terima pekerjaan.
7. Untuk pekerjaan yang mensyaratkan masa pemeliharaan, uang retensi dibayarkan setelah masa
pemeliharaan berakhir (serah terima kedua/FHO). Dalam hal masa pemeliharaan berakhir pada
tahun anggaran berikutnya yang menyebabkan retensi tidak dapat dibayarkan, maka uang retensi
dapat dibayarkan dengan syarat Penyedia menyampaikan Jaminan Pemeliharaan senilai uang
retensi tersebut.
1. Pastikan setiap proses mengacu kepada ketentuan di dalam
kontrak. Terhadap hal-hal yang belum diatur di kontrak maka
dapat disepakati sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
dan tidak merugikan negara
2. Selalu perkuat justifikasi aturan dan pertimbangan teknis setiap
keputusan akan melakukan perubahan kontrak.
3. Tidak melakukan perubahan jika bersifat menutupi kelalaian
penyedia. Jika akan dilakukan perubahan, pastikan disertai
Critical Point kompensasi atas pemberian kesempatan tersebut.
Perubahandan 4. Tertib administrasi atas setiap proses kerja yang dilakukan.
5. Khusus untuk PPK, walaupun sudah memberdayakan Konsultan
Pengawas, Tim Teknis, dan Pendamping Lainnya, pastikan alat
Penyelesaian bukti pengendalian kontrak tetap tersedia rapi, seperti dengan
dokumentasi rapat, peninjauan lapangan, pengambilan sampling
Kontrak hasil pekerjaan, penerbitan teguran/peringatan.
6. Pastikan sinkronisasi dan ketersediaan laporan harian, mingguan,
bulanan yang dibuat oleh Pelaksana Konstruksi dan sudah
diperiksa konsultan pengawas.
7. Selalu kontrol hal-hal yang sudah diamanatkan di dalam kontrak
yang belum terlaksana, seperti penerapan K3, sertifikasi operator
dan teknisi.
8. Keputusan untuk menerima hasil pekerjaan didasari keyakinan
dan bukti yang memadai hasil pekerjaan dapat diterima. PPK perlu
mengoptimalkan peran konsultan pengawas dan melibatkan tim
Critical Point teknis (seperti Tim PHO) untuk melakukan pemeriksaan
Perubahandan dokumentasi, pemantauan lapangan, dan sampling hasil
pekerjaan.

Penyelesaian 9. Berlakukan peringatan dini setiap potensi masalah


10. Kelola kontrak kritis dengan baik

Kontrak
Terima Kasih
WA : 085624222715 / Weblog : fahrurrazi.id

You might also like