You are on page 1of 17

Artikel ilmiah Pendidikan Geografi

Kajian Ekologis Penambangan Pasir Besi Beserta Dampaknya Terhadap


Keberlangsungan Pariwisata Pantai
(Studi Kasus Pantai Dlodo, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur)

Agus Dwi Febrianto1, Listyo Yudha Irawan2, Abdul Barid1, Ana Yulina1, Binti Robita1
1
Mahasiswa Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang
2
Dosen Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang
Email: augustd.febrianto@gmail.com

Diterima 18 September 2018, Direvisi 18 November 2018, Disetujui Publikasi 30 Desember 2018

Abstract
Development of the potential of coastal tourism objects, there are various problems, especially environmental
problems that can hinder the process of developing tourism objects. Dlodo Beach has waste and used iron sand
mining. The purpose of this study is to provide a description of the conditions of iron sand mining located at the
location of the Dlodore Coast tourist attraction. This study was conducted using a qualitative method by
describing some of the ecological impacts of iron sand mining activities in the coastal area of Dlodo Beach
combined with coastal tourism potential. The results of the study revealed that iron sand mining activities left
scars at several locations along the coastline. This condition has an effect on changes in tidal areas and
accelerates the rate of coastal abrasion. While on the other hand, the former and existing mining waste damage
the scenery in the tourist attraction of Dlodo Beach so that it needs revitalization efforts to restore the function
of the coastal area of Dlodo Beach as a tourism cultivation area.
Keywords: Mining, Iron Sand, Dlodo Beach, Tourism, Ecological Impact

Abstrak
Pengembangan potensi objek wisata pantai, terdapat berbagai masalah terutama masalah lingkungan yang dapat
menghambat proses pengembangan objek wisata. Pantai Dlodo memiliki limbah dan bekas penambangan pasir
besi. Tujuan dari penelitian ini untuk memberikan deskripsi tentang kondisi penambangan pasir besi yang
bertempat dengan lokasi objek wisata Pantai Dlodo.Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif
dengan mendeskripsikan beberapa dampak ekologi dari aktivitas penambangan pasir besi di kawasan pesisir
Pantai Dlodo dengan dipadukan dengan potensi pariwisata pantai. Hasil penelitian diketahui bahwa aktivitas
penambangan pasir besi meninggalkan bekas- bekas di beberapa titik lokasi sepanjang garis pantai. Kondisi ini
berpengaruh terhadap perubahan daerah pasang surut air laut serta mempercepat laju abrasi pantai. Sementara di
sisi lain, bekas dan limbah penambangan yang ada merusak pemandangan di objek wisata Pantai Dlodo
sehingga perlu usaha revitalisasi untuk memulihkan fungsi wilayah pesisir Pantai Dlodo sebagai kawasan
budidaya pariwisata.
Kata Kunci: Penambangan, Pasir Besi, Pantai Dlodo, Pariwisata, Dampak Ekologi

P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol : 3, No : 2, Desember 2018 | 45|


https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia
Agus Dwi Febrianto, Listyo Yudha Irawan , et.al
Kajian Ekologis Penambangan Pasir Besi...

A. Pendahuluan mendukung pada percepatan pembangunan


Potensi bahan galian pasir besi apabila dapat dikelola dengan baik.
memiliki sebaran yang cukup luas di Namun pengelolaan wilayah yang tidak
Indonesia. Berdasarkan data yang difokuskan pada satu sektor saja dapat
dihimpun dari Kementerian Energi dan menimbulkan pengelolaan sumberdaya
Sumberdaya Mineral, beberapa daerah alam yang saling tumpang tindih dan
yang memiliki potensi pasir besi antara membuat pemanfatannya menjadi kurang
lain pantai barat Sumatera, pantai selatan maksimal.
Jawa dan Bali, pantai-pantai Sulawesi, Salah satu bentangalam wilayah
Nusa Tenggara Timur, Maluku dan pantai kepesisiran yang memiliki potensi pasir
utara Papua. Potensi pesir besi Pulau Jawa besi adalah Pantai Dlodo di Kabupaten
umumnya berasosiasi dengan bentang Tulungagung. Pantai Dlodo selain
alam pantai yang memberikan potensi memiliki panorama pantai yang indah juga
sumberdaya alam tambahan berupa terdapat potensi pasir besi yang telah
pariwisata yang menyuguhkan dilakukan penambangan di beberapa titik.
pemandangan indah dengan karakteristik Kedua jenis potensi ini apabila dikelola
deburan ombak tinggi khas pantai selatan dengan baik akan memberikan manfaat
Pulau Jawa. Tambahan potensi perekonomian yang lebih besar, khususnya
sumberdaya alam tersebut membuat pesisir bagi masyarakat disekitar Pantai Dlodo
selatan Pulau Jawa lebih potensial untuk serta pembangunan daerah pesisir selatan
dikembangkan dibanding pesisir utara Kabupaten Tulungagung secara lebih luas.
Pulau Jawa. Namun pengembangan Secara administratif, Pantai Dlodo
wilayah lintas sektoral dalam pengelolan berada di daerah pesisir selatan Palau
daerah pesisir seperti pada kondisi tersebut Jawa, tepatnya di Desa Panggungkalak,
berpotensi menimbulkan permasalahan Pucanglaban, Kabupaten Tulungagung.
baru. Pantai Dlodo merupakan objek wisata
Menurut Ikatan Ahli Perencanaan pantai yang cukup potensial apabila
(Merdeka.com, 2016) menyebutkan bahwa dikembangkan untuk pariwisata andalan.
konflik tata ruang antar sektor yang Seiring pengembangan infrakstruktur di
berkepanjangan dapat menghambat daerah Tulungagung Selatan dengan
pertumbuhan ekonomi, investasi dan dibangunnya Jalur Lintas Selatan (JLS)
pembangunan infrastrukutur. Sumberdaya pada tahun 2019, hal ini memungkinkan
alam yang melimpah disuatu wilayah akan potensi Pariwisata di Pantai Dlodo akan

P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol: 3, No: 2, Desember 2018 | 46|


https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia
Agus Dwi Febrianto, Listyo Yudha Irawan , et.al
Kajian Ekologis Penambangan Pasir Besi...

semakin berkembang karena jarak antara penurunan pada sektor industri (Martono,
Jalur Lintas Seletan (JLS) dan objek 2008). Mengacu pada hal tersebut, tidak
wisata Pantai Dlodo hanya berjarah 100 terjadi demikian pada sektor pariwisata
meter (dprd-tulungagungkab.go.id, 2017). dan pertambangan. Pada kondisi nyata
Berdasarkan hal tersebut, apabila potensi sumberdaya lintas sektoral seperti
dibandingkan dengan potensi pariwisata pada keadaan di Pantai Dlodo dapat
pantai lain yang ada di Kecamatan menimbulkan permasalahan pengelolaan
Pucanglaban, Pantai Dlodo memiliki potensi yang ada sekaligus mengancam
unsur-unsur pariwisata yang cukup baik proses pengembangan wilayah yang
mencakup infrastruktur jalan yang sedang dilakukan.
memudahkan masyarakat dalam Potensi pariwisata pantai tidak dapat
mengakses objek wisata sekaligus berjalan beriringan dengan aktivitas
memberikan kenyamanan saat berada di pertambangan. Menurut Rencana Tata
kawasan wisata. Dengan pengembangan Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
objek pariwisata pantai yang maksimal, Tulungagung tahun 2012 – 2032 yang
diharapkan pendapatan dari sektor diterbitkan dalam UU No.11 Tahun 2012,
pariwisata dapat mendukung Pantai Dlodo bersama dengan Pantai
pembangunan di daerah Tulungagung Molang di Kecamatan Pucanglaban
Selatan. termasuk pada kawasan budidaya dengan
Usaha dalam pengelolaan dan jenis pariwisata pantai. Hal ini bertolak
pembangunan wilayah umumnya dapat belakang dengan kondisi nyata yang ada
dilakukan melalui pemanfaatan sector- di lapangan dimana beberapa titik di
sektor yang saling mendukung. Seperti Pantai Dlodo juga dilakukan aktivitas
yang terjadi pada sektor pertanian dan pertambangan. Tumpang tindih lintas
sektor industri, dimana keduanya saling sektor inilah yang menyebabkan
mempengaruhi. Peningkatan atau pengelolaan wilayah di sekitar Pantai
penurunan output pada sektor pertanian Dlodo menjadi tidak maksimal.
akan mempengaruhi peningkatan atau

P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol: 3, No: 2, Desember 2018 | 47|


https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia
Agus Dwi Febrianto, Listyo Yudha Irawan , et.al
Kajian Ekologis Penambangan Pasir Besi...

Gambar 1. Pantai Dlodo di Kecamatan Pucanglaban Gambar 2. Aktivitas Penambangan Pasir Besi di
(Sumber: Tulungagung Tourism) Pantai Dlodo (Sumber: Kompasiana.com)

Aktivitas penembangan pasir besi dengan ketersediaan beberapa perusahaan


yang dilakukan di pesisir pantai penambangan untuk mengekploitasi
memberikan pengaruh pada potensi pasir besi yang ada di Pantai
pengembangan pariwisata Pantai Dlodo, Dlodo. Dalam hal ini kesepakatan antara
dimana aktivitas penambangan pasir besi pemerintah daerah dengan perusahaan
yang mempengaruhi kondisi lingkungan penambang maupun kesepakatan antara
secara tidak langsung mengubah tipologi perusahaan penambang dengan penduduk
Pantai Dlodo dan berdampak pada setempat dapat mendukung terjalinnya
keindahan pantai. Pariwisata pantai yang kerjasama yang saling menguntungkan
mengandalkan unsur estetika atau bagi pihak terkait.
keindahan pemandangan alam sulit untuk Tujuan dari penelitian ini untuk
berjalan berdampingan dengan aktivitas memberikan gambaran tentang dampak
penambangan pasir besi yang cenderung aktivitas penambangan pasir besi di
akan menurunkan kualitas pemandangan wilayah pesisir yang potensial untuk
pantai. Hal ini diperparah dengan bekas– aktivitas pariwisata. Seperti yang terjadi di
bekas aktivitas pertambangan pasir besi wilayah kepesisiran Pantai Dlodo, proses
yang dapat meningkatkan risiko atau penambangan pasir besi memberikan
ancaman kerusakan lingkungan seperti pengaruh yang cukup signifikan terhadap
abrasi dan pergeseran daerah pasang surut perubahan tipologi pantai dimana hal
air laut. tersebut dapat berpengaruh terhadap
Di sisi lain, bahan tambang berupa pengelolaan objek wisata yang ada. Dalam
pasir besi yang terdapat di pesisir Pantai hal ini kajian ekologi diperlukan untuk
Dlodo juga dapat memberikan potensi menjelaskan beberapa dampak dari
yang cukup menjanjikan. Hal ini didorong penambangan pasir besi dimana hasilnya

P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol: 3, No: 2, Desember 2018 | 48|


https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia
Agus Dwi Febrianto, Listyo Yudha Irawan , et.al
Kajian Ekologis Penambangan Pasir Besi...

dapat dijadikan sebagai pertimbangan pada interview) juga dilakukan kepada beberapa
fokus pengembangan daerah pesisir Pantai masyarakat yang bermukim disekitar
Dlodo. Pantai Dlodo antara lain; pengelola objek
. wisata (juru parkir, ticketing dan
B. Metode Penelitian pedagang), kelompok sadar wisata
Penelitian ini dilakukan (Pokdarwis) serta masyarakat Kampung
menggunakan metode kualitatif. Strategi KB Desa Penggungkalak, Kecamatan
dalam metode kualitatif menurut (Stake Pucanglaban secara umum. Proses
dalam Cresswel, 2013) menyatakan bahwa pengumpulan data dengan menggunakan
salah satu teknik penelitian menggunakan teknik wawancara ini diperlukan untuk
metode ini dapat dilakukan menggunakan memperkuat temuan-temuan selama proses
strategi studi kasus atau dengan observasi dilakukan.
menyelidiki secara cermat program, 1.Lokasi Penelitian
peristiwa, aktivitas, proses, atau Wilayah kajian penelitian ini
sekelompok individu. Berdasarkan hal dilakukan di Desa Panggungkalak,
tersebut objek kajian dalam penelelitian ini Kecamatan Pucanglaban, Kabupaten
adalah penambangan pasir besir Tulungagung. Secara lebih spesifik fokus
dilakukan identifikasi secara spesifik penelitian dilakukan di wilayah pesisir
mengenai dampak dari aktivitas tersebut Pantai Dlodo dengan objek kajian
terhadap pengembangan pariwisata di penelitian yaitu areal penambangan pasir
Pantai Dlodo. Pengumpulan data besi yang terletak di titik sebelah barat
dilakukan melalui teknik observasi untuk Pantai Dlodo. Selain hal tersebut
mendapatkan data primer, meliputi: masyarakat yang bermukim di wilayah
kondisi pariwisata pantai serta peninjauan kepesisiran Pantai Dlodo merupakan
terhadap titik lokasi penambangan pasir subjek yang akan diwawancarai untuk
besi yang masih termasuk ke dalam areal mendukung temuan–temuan selama
wisata berdasarkan kajian literatur yang obeservasi dilakukan. Lokasi penelitian
telah dilakukan sebelumnya. Selain hal dapat dilihat dalam Gambar 3.
tersebut wawancara mendalam (indept

P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol: 3, No: 2, Desember 2018 | 49|


https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia
Agus Dwi Febrianto, Listyo Yudha Irawan , et.al
Kajian Ekologis Penambangan Pasir Besi...

Gambar 3. Lokasi Penelitian


(Sumber: Citra Satelit Google Earth, 2018)

2. Tahap Penelitian karakteristik lokasi yang dijadikan


Penelitian ini dilakukan dengan sebagai objek kajian penelitian.
melalui berbagai tahapan. Tahapan-tahapan 2. Pengumpulan Data
tersebut diantaranya: Proses pengumpulan data menurut
1. Identifikasi Masalah Cresswel (2013) mencakup beberapa
Identifikasi masalah dalam aspek diantaranya; identifikasi lokasi
penelitian ini dilakukan sebelum proses penelitian, proses pengumpulan data
obervasi lapangan dilakukan. Melalui lapangan(observasi, wawancara dan
kajian identifikasi masalah maka dapat dokumentasi), pengumpulan data
diketahui batasan – batasan yang akan diluar lapangan serta penggunaan
dibahas dalam penelitian. Identifikasi protokol. Penelitian ini dibatasi pada
masalah dalam penelitian ini dilakukan proses pengumpulan data yaitu
melalui kajian literatur mengenai identifikasi lokasi penelitian dan proses
karakteristik penambangan pasir besi pengumpulan data lapangan.
di Indonesia serta konflik – konflik Identifikasi lokasi penelitian dilakukan
pengelolaan tata ruang wilayah yang untuk mendapatkan jenis data sekunder
berpengaruh terhadap potensi sumer yaitu mengenai karakteristik lokasi
daya yang ada. Dengan penjabaran penelitian berdasarkan kondisi
identifikasi masalah yang ada maka fisiografi, subjek yang akan dilakukan
dapat diketahui secara sekaligus wawancara serta fenomena – fenomena

P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol: 3, No: 2, Desember 2018 | 50|


https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia
Agus Dwi Febrianto, Listyo Yudha Irawan , et.al
Kajian Ekologis Penambangan Pasir Besi...

yang dijadikan sebagai objek kajian Analisis potensi wisata Pantai Dlodo,
penelitian. Selanjutnya proses mengetahui keunggulan Pantai Dlodo
pengumpulan data lapangan mencakup dibandingkan potensi pariwisata pantai
diantaranya observasi dan wawancara, lain baik dari segi keindahan mauapun
dimana keduanya dilakukan untuk kelengkapan infrastrukturnya.
mendapatkan data primer sekaligus 4. Interpretasi Data
data pendukung dari temuan – temuan Interpretasi Data merupakan
dari hasil observasi. identifikasi lebih lanjut mengenai hasil
3. Analisis Data dari analisis data yang tela dilakukan
Proses analisis data dilakukan sebelumnya. Menurut teori lain proses
dengan melakukan kajian atau interpretasi data dapat merujuk pada
memaknai data yang telah diperoleh manfaat dari proses penelitian yang
selama proses pengumpulan data. Agar dilakukan. Menurt Cresswel (2013)
lebih spesifik proses analisis data yang menyatakan bahwa bentuk dari
dilakukan dibagi berdasarkan beberapa interpretasi dapat diorientasikan pada
tema yang dikelompokkan berdasarkan agenda aksi menuju reformasi dan
informasi yang diperoleh. Adapun perubahan. Dalam hal ini hasil dari
analisis data dalam penelitian ini proses penelitian yang dilakukan dapat
dibagi kedalam beberapa sub diproyeksikan untuk perbaikan atau
pembahasan diantaranya; (1) Analisis pemanfaatan hasil penelitian di masa
kajian topografi wilayah, yang yang akan datang. Melalui hasil
dilakukan untuk mengetahui faktor – penelitian ini diharapkan dapat menjadi
faktor yang mempengaruhi acuan untuk pengelolaan wilayah
pembentukan pantai dan sedimentasi pesisir Pantai Dlodo yang
pasir besi di Pantai Dlodo, (2) Analisis berkelanjutan di masa yang akan
potensi pasir besi di Pantai Dlodo, datang.
untuk mengetahui potensi bahan galian
pasir besi di Pantai Dlodo dan (3)

P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol: 3, No: 2, Desember 2018 | 51|


https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia
Agus Dwi Febrianto, Listyo Yudha Irawan , et.al
Kajian Ekologis Penambangan Pasir Besi...

1. Potensi Pasir Besi di Indonesia


IDENTIFIKASI 2. Permasalahan pengelolaan tata ruang di Kabupaten
MASALAH Tulungagung (pariwisata dan pertambangan)
3. Potensi Pariwisata Pantai Dlodo dan keberadaan
pertambangan pasir besi

1. Data Primer: Observasi (kondisi pariwisata pantai dan


PENGUMPULAN bekas penambangan pasir besi)
DATA 2. Data Sekunder: Wawancara mendalam kepada
masyarakat Desa Panggungkalak

1. Analisis topografi wilayah


ANALISIS
2. Analisis potensi pasir besi di Pantai Dlodo
DATA
3. Analisis potensi pariwisata di Pantai Dlodo

INTERPRET
1. Kondisi geologi dan geomorfologi Pantai Dlodo
ASI DATA
2. Dampak ekologi penambangan pasir besi terhadap
tipologi dan pariwisata di Pantai Dlodo

Gambar 4. Tahapan penelitian

C. Hasil Dan Pembahasan bentangalam atau relief di permukaan


1. Kondisi Geologi dan Geomorfologi bumi, sedangkan tenaga eksogen adalah
Pantai Dlodo tenaga yang berasal dari permukaan bumi
Proses pembentukan permukaan (Santosa, 2014). Kedua jenis tenaga
bumi yang terjadi di masa lampu tersebut erat kaitannya dengan proses-
menghasilkan berbagai formasi proses geologi dan geomorfologi yang
bentuklahan yang khas dan dapat diamati dapat menjadi acuan untuk kajian potensi
hingga saat ini. Sejarah pembentukan atau sumberdaya alam suatu wilayah.
fisiografi permukaan bumi dikontrol oleh Kajian geologi dan geomorfologi
tenaga yang bekerja di dalam maupun di diperlukan sebagai identifikasi sejarah atau
luar bumi, yaitu tenaga tenaga eksogen dan proses pembentukan bentangalam yang
tenaga endogen. Tenaga endogen sendiri menjadi titik atau situs daya tarik dalam
merupakan tenaga yang berasal dari dalam pengelolaan sumberdaya alam. Hal ini
bumi yang mampu mengubah bentuk sekaligus dapat dijadikan sebagai acuan

P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol: 3, No: 2, Desember 2018 | 52|


https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia
Agus Dwi Febrianto, Listyo Yudha Irawan , et.al
Kajian Ekologis Penambangan Pasir Besi...

penentuan strategi dan pengelolaan proses geologi dan geomorfik yang terjadi
sumberdaya alam yang tepat agar potensi di masa lampau. Evolusi bentuklahan
yang ada memiliki prospek yang meninggalkan bekas berupa endapan
berkelanjutan dan menghasilkan material pasir besi yang tersebar di
keuntungan yang lebih maksimal. sepanjang garis pantai Pantai Dlodo.
Proses geologi dan geomorfologi Material pasir besi yang terendapkan di
erat kaitannya dengan proses pembentukan daerah pesisir Pantai Dlodo menghasilkan
bentangalam di Indonesia. Khususnya di bentangalam kepesisiran yang khas dengan
Pulau Jawa, beberapa bentuklahan yang material pasir berwarna gelap yang
tersebar di sebagian besar Pulau Jawa berebeda dengan Pantai Utara Jawa.
seperti bentang alam vulkanik dan marine, Identifikasi bentuklahan dan karakteristik
dimana kedua proses geomorfik dari geologi wilayah daerah Tulungagung
bentuklahan tersebut masing – masing Selatan menggambarkan proses – proses
mempengaruhi sebaran potensi pembentukan daerah endapan aluvial di
sumberdaya alam dan dinamika Pantai Dlodo. Gambaran umum
kepesisiran pantai selatan Pulau Jawa. karakteristik geologi daerah Tulungagung
Pantai Dlodo merupakan salah satu situs Selatan dapat dilihat dalam gambar 5.
yang mendapatkan pengaruh dari masifnya

Gambar 5. Geologi Tulungagung Selatan


(Sumber: Peta Geologi Digital PPPGL, 2018)

Berdasarkan bentuk geologi daerah di daerah endapan aluvial dengan kode


Tulungagung Setalatan, dapat geologi Qa (Quarter – Alluvium). Proses
diidentifikasi bahwa Pantai Dlodo berada identifikasi bentuklahan mengikuti

P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol: 3, No: 2, Desember 2018 | 53|


https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia
Agus Dwi Febrianto, Listyo Yudha Irawan , et.al
Kajian Ekologis Penambangan Pasir Besi...

karakteristik geologi yang ada Berdasarkan hal tersebut, maka dapat


disekitarnya, dimana hal ini berkaitan diketahui bahwa proses sedimentasi pasir
dengan jenis material yang akan besi yang mengalami transportasi dan
diendapkan pada daerah pantai. Secara mengendap di pesisir Pantai Dlodo
lebih luas karakteristik geologi memiliki keterkaitan dengan proses
Tulungagung Selatan didominasi oleh pembentukan busur vulkanik di Pulau
Formasi Campurdat dan Formasi Jawa. Sejarah proses pembentukan busur
Wonosari. Formasi Campurdarat tersusun vulkanik di Indonesia terbentuk karena
atas batu gamping dan sisipan lempung adanya zona subduksi di selatan Pulau
karbon. Sedangkan Formasi Wonosari Jawa. Hal ini yang menyebabkan pada
tersusun atas batu gamping koral, masa pembentukannya, aktivitas gunung
batugamping napal-tuffan-pasiran, napal, api di Pulau Jawa dominan terletak di
dan kalsirudit (Irawan, dkk. 2016). Secara daerah pesisir selatan. Penunjaman yang
umum jenis atau susunan kedua formasi secara masif terjadi menghasilkan
tersebut hampir sama, yaitu berupa pergeseran secara bertahap ke arah luar
material gampingan yang dibentuk karena dari magma yang naik dan pusat aktivitas
proses pengangkatan. Kedua formasi ini vulkaniknya (Verstappen, 2013).
secara dominan membentuk topografi Proses-proses geomorfik yang
daerah Tulungagung Selatan. Tenaga – membentuk suatu bentanglahan telah
tenaga yang bekerja dari darat seperti terjadi pada kurun waktu yang cukup lama.
halnya aliran sungai, membawa material Dalam hal ini proses tersebut
hasil pelapukan batuan dari daratan yang meninggalkan bekas yang nyata pada
dan diendapkan didaerah pantai (Sedimen bentuklahan, dimana dengan
Lithogeneus). Hal ini dapat diketahui dari mengidentifikasi karakteristik bentuklahan
material pasiran di Pantai Dlodo yang yang ada maka dapat diketahui proses
berwarna cerah serta berasosiasi dengan geomorfik yang telah terjadi sebelumnya
material pasir besi yang berwarna gelap. (Santosa, 2014). Seperti pada material
Pasir besi yang juga diendapkan di pasir besi yang ada di Pantai Dlodo,
pesisir Pantai Dlodo memiliki karkteristik material ini secara langsung berasosiasi
berwarna abu–abu hingga gelap membuat dengan endapan aluvial (Qa) di Pantai
material ini lebih mudah diidentifikasi. Dlodo yang terbentuk pada zaman kuarter.
Pasir besi terutama berasal dari batuan Zaman kuarter merupakan periode dimana
basalt dan andesit vulkanik (ESDM, 2014). daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur

P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol: 3, No: 2, Desember 2018 | 54|


https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia
Agus Dwi Febrianto, Listyo Yudha Irawan , et.al
Kajian Ekologis Penambangan Pasir Besi...

banyak dipengaruhi oleh aktivitas geologi Dlodo menjadi tidak indah. Hal ini
vulkanik kuarter (Hermawan dalam diperparah dengan keadaan dimana Pantai
Utama, 2017). Hal ini diperjelas dengan Dlodo marupakan kawasan pariwisata
keberadaan mineral pasir besi di Pantai yang saat ini sedang dikembangkan,
Dlodo, dimana jenis pasir besi tersusun sehingga dengan kerusakan pantai yang
merupakan hasil dari pelapukan batuan terjadi wisatawan menjadi enggan untuk
basalt dan andesit vulkan. Dengan mengunjungi objek wisata Pantai Dlodo.
didukung oleh proses geomorfik dan Dampak kelingkungan dari penambangan
tenaga eksogen yang mengikis batuan pasir besi di Pantai Dlodo seperti
vulkan, maka proses transportasi dan diantaranya; perubahan daerah pasang
sedimentasi material yang terkisis terjadi surut air laut hingga abrasi. Pasang surut
secara berkelanjutan hingga terendapkan merupakan dinamika gelombang laut yang
di daerah pesisir pantai. Material halus umum terjadi sebagai akibat dari gaya
akan terbawa oleh sistem gelombang laut gravitasi antara bumi dengan bulan atau
sedangkan material pasiran akan bumi dengan matahari (Surinati, 2007).
mengendap di pesisir pantai. Proses Fenomena ini mengakibatkan perbedaan
sedimentasi batuan vulkan inilah yang intensitas gelombang air laut pada kala
menyebabkan daerah selatan pulau jawa waktu tertentu. Pada saat gelombang
khususnya di Pantai Dlodo memiliki pasang, maka tinggi gelombang lebih
potensi yang cukup menjanjikan untuk mendekat ke daratan. Sedangkan ketika
pertambangan pesir besi. gelombang surut, maka tinggi gelombang
2. Dampak Ekologi Penambangan Pasir lebih jauh dari daratan.
Besi Pantai Dlodo dan Perkembangan Di Pantai Dlodo perubahan daerah
Pariwisata Pantai pasang surut akibat penambangan pasir
Penambangan pasir besi di Pantai besi dapat diamati. Bekas – bekas galian
Dlodo memiliki potensi yang cukup besar meninggalkan lubang yang tersebar di
apabila di eksploitasi. Namun disisi lain beberapa titik di Pantai Dlodo. Apabila
terdapat dampak buruk terhadap terjadi pasang, maka lubang-lubang bekas
lingkungan apabila tidak dikelola dengan galian pasir besi akan tergenang oleh air
baik. Dampak kelingkungan dari laut, mamun lubang tersebut tidak akan
penambangan pasir besi berimbas pada kembali surut saat gelombang laut kembali
pemandangan di beberapa titik di Pantai surut atau normal.

P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol: 3, No: 2, Desember 2018 | 55|


https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia
Agus Dwi Febrianto, Listyo Yudha Irawan , et.al
Kajian Ekologis Penambangan Pasir Besi...

Gambar 6. Bekas Galian Pasir Besi di Pantai Dlodo


(Sumber: Citra Satelit Google Earth, 2016)

Berdasarkan gambar diatas, tampak Berdasarkan hal tersebut dampak dari


lubang bekas galian pasir besi tidak abrasi pantai yang ada memungkinkan
kembali surut ketika gelombang pasang untuk terjadinya intrusi air laut sehingga
surut dan menjauh dari daratan. Diprediksi menurunkan kualitas air yang biasa
apabila kegiatan penambangan pasir besi dikonsumsi oleh masyarakat.
terus dilakukan tanpa memperhatikan Perubahan tinggi muka air laut dapat
dampak tersebut, maka lubang – lubang dirasakan dampaknya pada masyarakat di
bekas galian akan semakin meluas hingga daerah pesisir. Namun proses-proses
daerah pasang surut air laut menjadi lebih tersebut berlangsung dengan intensitas
dekat ke daratan. Hal ini akan berdampak yang cukup lama karena pengaruh atau
pada tenaga gelombang yang menggerus kontrol perubahan iklim yang terjadi
daerah pantai. Daratan yang sebelumnya secara global. Dampak yang terjadi pada
masih dapat digunakan oleh penduduk masyarakat kepesisiran dapat berbeda-
untuk mendirikan bangunan menjadi tidak beda tergantung pada keadaan atau
aman kembali karena rawan terjadi abrasi. tipologi pantai yang dipengaruhi oleh
Di wilayah kepesisiran Pantai Dlodo aktivitas manusia. Seperti yang terjadi di
fenomena terjadinya abrasi dapat Pantai Dlodo, Berdasarkan observasi yang
mengakibatkan mundurnya garis pantai dilakukan di lapangan diperoleh beberapa
sebagai hasil adanya aktivitas gelombang fakta mengenai pengelolaan objek wisata
dan pasang surut air laut. Terjadinya Pantai Dlodo, dimana terdapat
intrusi air laut dapat terjadi melalui permasalahan yaitu pengelolaan yang
mekanisme hempasan gelombang dan terbagi menjadi dua wilayah operasional.
ketercapaian genangan pasang surut air Garis pantai sebelah barat termasuk pada
laut menuju daratan (Salim, 2016). administratif Kecamatan Kalidawir

P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol: 3, No: 2, Desember 2018 | 56|


https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia
Agus Dwi Febrianto, Listyo Yudha Irawan , et.al
Kajian Ekologis Penambangan Pasir Besi...

sedangkan garis pantai sebelah timur wawancara, telah dilakukan


termasuk pada adminstratif wilayah pembongkaran dan dibangun kembali pada
Kecamatan Pucanglaban dimana keduanya daerah yang lebih menjauh dari garis
dibatasi oleh sungai yang bermuara di laut pantai untuk menghindari gelombang yang
Samudera Hindia. semakin jauh mengikis daratan. Selain hal
Pengelolaan objek wisata Pantai tersebut dari hasil observasi yang
Dlodo pada faktanya tidak dilakukan dilakukan ditemukan beberapa timbungan
secara berkesinambungan dan terintegrasi material pasir besi yang sudah tidak lagi
sehingga hal tersebut mengakibatkan dimanfaatkan. Timbunan pasir besi
potensi yang dihasilkan menjadi tidak tersebut dibiarkan menggunung di tepi
maksimal. Penambangan pasir besi yang pantai hingga dipenuhi semak belukar dan
dilakukan di garis pantai sebelah barat cenderung merusak pemandang Pantai
memiliki dampak menyeluruh di garis Dlodo (Gambar 8).
Pantai Dlodo. Bekas penambangan pasir Bekas pasir dari pemurnian
besi mempengaruhi perubahan penambangan pasir besi memiliki
karakteristik tipologi Pantai Dlodo itu karakterteristik pasir berwarna cerah dan
yang juga mengancam daya dukung menyerupai karakteristik pasir di
lingkungan yang ada. Diketahui bahwa sepanjang garis pantai. Bekas pasir
bekas – bekas penambangan pasir besi pemurnian tersebut juga dikumpulkan dan
mengakibatkan gelombang pasang menjadi dibiarkan menggunung dan menyerupai
lebih jauh tertransport ke daratan dan gumuk pasir (Gambar 8). Timbunan pasir
menyebabkan abrasi di beberapa titik garis tersebut dapat dimanfaatkan oleh
pantai (Gambar 7). Akibatnya pada pengunjung Pantai Dlolo sebagai spot serta
wilayah garis pantai yang terancam akan tempat untuk memantau suasana
abrasi gelombang tidak mendukung untuk pariwisata pantai. Berbeda dengan bekas
kegiatan pembangunan infrakstuktur pasir besi yang juga ditimbun berdekatan
pariwisata. Seperti yang terlihat pada dimana warna pasir yang berwarna hitam
beberapa warung – warung yang terdapat tidak dapat diamanfaatkan pengunjung
di Pantai Dlodo dimana berdasarkan hasil untuk kegiatan pariwisata.

P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol: 3, No: 2, Desember 2018 | 57|


https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia
Agus Dwi Febrianto, Listyo Yudha Irawan , et.al
Kajian Ekologis Penambangan Pasir Besi...

Gambar 7. Daerah Pantai Dlodo yang Tergerus Gambar 8. Timbunan Material Pasir Besi Pantai
Gelombang (Sumber: Dokumentasi lapangan) Dlodo (Sumber: Dokumentasi lapangan)

Gambar 9. Timbunan Material Pasir di Pantai Dlodo


(Sumber: Dokumentasi lapangan)

Pada tahun 2015 aktivitas penambangan lapak pedagang, spot foto, dan perbaikan
pasir besi di Pantai Dlodo dihentikan secara aksesibilitas menuju lokasi wisata. Seiring
paksa oleh masyarakat setempat. Sebelum dengan bertambahnya fasilitas, jumlah
pemberhentian tersebut, banyak truk wisatawan juga bertambah dari tahun ke
bermuatan pasir berat yang berlalu-lalang tahun. Dampak ekonomi juga dapat
dijalanan sehingga membuat jalanan rusak dirasakan oleh masyarakat sekitar seperti
parah. Selain itu, gundukan pasir kuning bertambahnya lapak-lapak pedagang atau
juga menjadi gardu pandang bagi lapak jasa lainnya yang dapat mengurangi
wisatawan yang berkunjung ke Pantai angka pengangguran di daerah tersebut. Hal
Dlodo. POKDARWIS sangat berperan ini juga mengubah pola pikir masyarakat
dalam pemulihan objek wisata Pantai mengenai pengelolaan dan pemanfaatan
Dlodo. Dengan dana yang telah Pantai Dlodo yang berkesinambungan
dianggarkan, POKDARWIS menambah dengan kearifan lokal setempat.
jumlah fasilitas yang ada, seperti kamar
mandi, musholla, lahan parkir, gazebo,
P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol: 3, No: 2, Desember 2018 | 58|
https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia
Agus Dwi Febrianto, Listyo Yudha Irawan , et.al
Kajian Ekologis Penambangan Pasir Besi...

D. Kesimpulan beberapa warung yang terdapat di Pantai


Kawasan kepesisiran Pantai Dlodo Dlodo dimana berdasarkan hasil
memiliki beberapa potensi yaitu potensi wawancara, telah dilakukan pembongkaran
pariwisata dan potensi penambangan pasir dan dibangun kembali pada daerah yang
besi. Diketahui bahwa pengelolaan potensi lebih menjauh dari garis pantai untuk
tersebut mengalami tumpang tindih dimana menghindari gelombang yang semakin jauh
terdapat ketidaksesuai antara dokumen mengikis daratan.
tertulis Rencan Tata Ruang Wilayah Peran serta pemerintah dalam
(RTRW) Kabupaten Tulungagaung dengan pengelolaan wisata Pantai Dlodo dapat
kondisi nyata yang terdapat di lapangan. lebih ditingkatkan sesuai dengan RTRW
Pada dokumen RTRW Kabupaten Kabupaten Tulungagung yang
Tulungagung, Pantai Dlodo merupakan menyebutkan bahwa daerah tersebut
kawasan budaya dengan jenis pariwisata merupakan daerah kawasan budidaya
pantai. Sedangkan kondisi yang terdapat di pantai. Aktivitas penambangan pasir besi
lapangan menunjukkan bahwa terdapat perlu dikendalikan. Apalagi melihat bahwa
aktivitas penambangan Pasir Besi di daerah Pantai Dlodo merupakan daerah
beberapa titik di Pantai Dlodo. yang potensial untuk kegiatan pariwisata.
Aktivitas penambangan pasir besi Selain itu berdasarkan rencana tata ruang
tersebut memberikan dampak terhadap wilayah (RTRW) Kabupaten Tulungagung,
perubahan tipologi Pantai Dlodo. Dimana wilayah pesisir Pantai Dlodo merupaka
hal tersebut secara tidak langsung Kawasan budidaya dengan jenis pariwisata
berpengaruh terhadap perkembangan pantai. Hal ini menjadikan segala jenis
potensi pariwisata yang ada. Bekas aktivitas perekonomian lain seperti
penambangan pasir besi memberikan pertambangan pasir yang merusak
dampak terhadap perubahan tipologi pantai lingkungan dan keindahan alam Pantai
dimana bekas – bekas penambangan pasir Dlodo menjadi ilegal untuk dilakukan.
besi mengakibatkan gelombang pasang Perlu peran serta pemerintah daerah untuk
menjadi lebih jauh tertransport ke daratan pengelolaan kawasan Pantai Dlodo agar
dan menyebabkan abrasi Pantai. Akibatnya tidak terjadi tumpang tindih antara sektor
pada wilayah garis pantai yang terancam perekonomian strategis yang akan membuat
akan abrasi gelombang tidak mendukung pengembangan daerah Pantai Dlodo
untuk kegiatan pembangunan infrakstuktur menjadi tidak maksimal.
pariwisata. Seperti yang terlihat pada

P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol: 3, No: 2, Desember 2018 | 59|


https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia
Agus Dwi Febrianto, Listyo Yudha Irawan , et.al
Kajian Ekologis Penambangan Pasir Besi...

Daftar Pustaka Merdeka.com. 2016. Konflik Tata Ruang


Berkepanjangan Hambat Pertumbuhan
Creswell. 2013. Research Design
Ekonomi. (Online),
Qualitative, Quantitative and Mixed
(https://www.merdeka.com/uang/iap-
Methods Approaches. US America:
konflik-tata-ruang-berkepanjangan-
SAGE Publications, Inc hambat-pertumbuhan-ekonomi.html),
https://website.dprd- diakses pada 15 Januari 2019
tulungagungkab.go.id/2017/03/08/ke Santosa. 2014. Bentang Alam dan Bentang
bersamaan-membangun-wisata- Budaya (Panduan Kuliah Kerja
pantai-dlodo/. 2017. Kebersamaan Lapangan Pengenalan Bentanglahan.
Membangun Wisata Pantai Dlodo. Yogjakarta: UGM Press
(Online), diakses pada 15 Januari Surinati, 2007. Pasang Surut dan
2019 Energinya. (Online),
Irawan, dkk. 2016. Prospek Dan (http://oseanografi.lipi.go.id/dokumen
Tantangan Pengembangan Pantai /oseana_xxxii(1)15-22.pdf), diakses
Ditinjau Dari Pendekatan pada 23 Oktober 2018
Kelingkungan Di Kabupaten Blitar, Utama. 2017. Vulkanisme dan Struktur
Jawa Timur . (Online), Prosiding Geologi Daerah Panas Bumi
Seminar Nasional Pengelolaan Pesisir Kompleks Gunung Api Arjuno
dan Daerah Aliran Sungai Vol.2 © Welirang, Provinsi Jawa Timur.
2016 ISBN: 978-979-8786-71-7 (Online),
diakses pada 21 Oktober 2018 (http://etd.repository.ugm.ac.id/index.
Kementerian Energi dan Sumberdaya php?mod=download&sub=Download
Mineral. 2014. Pasir Besi di File&act=view&typ=html&id=11194
Indonesia, Geologi, Eksplorasi dan 2&ftyp=potongan&potongan=S2-
Pemanfatannya. (Online), 2017-389325-introduction.pdf),
(http://ftgeologi.unpad.ac.id/wp- diakses pada tanggal 22 Oktober
content/uploads/2018/05/Pasir-Besi- 2018
di-Indonesia-Geologi-Eksplorasi-dan-
Pemanfaatannya.pdf), diakses pada
23 Oktober 2018

P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol: 3, No: 2, Desember 2018 | 60|


https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia
Agus Dwi Febrianto, Listyo Yudha Irawan , et.al
Kajian Ekologis Penambangan Pasir Besi...

UU No.11 Tahun 2012. 2012. Rencana Verstappen. 2013. Garis Besar


Tata Ruang Wilayah Kabupaten Geomorfologi Indonesia.
Tulungagung Tahun 2012 – 2032. Yogjakarta: UGM Press
(Online),
(http://perpustakaan.bappenas.go.id/l
ontar/file?file=digital/163913-
[_Konten_]-Konten%20D1404.pdf),
diakes pada 22 April 2018.

P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol: 3, No: 2, Desember 2018 | 61|


https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia

You might also like