You are on page 1of 3

SISTEM PEMBUKUAN

1. SISTEM PEMBUKUAN TUNGGAL (SINGLE ENTRY)


Sebelum ada UU No. 17 Tahun 2003, pengelolaan keuangan negara dilakukan dengan
pencatatan tunggal ( Single Entry) dengan menggunakan basis kas (Cash Basis).
Akuntansi Pemerintah sangat sederhana (simple) buku yang digunakan antara lain Buku Kas
Umum (BKU), Buku Kas Tunai, Buku bank, Buku Pengawasan Dana Uang ( UYHD), Buku
pengawasan kredit anggaran per mata anggaran, buku persekot, buku pungutan dan
penyetoran pajak.
Pencatatan transaksi ekonomi dilakukan dengan mencatat secara tunggal, laporan yang dibuat
sangat sederhana antar lain laporan keadaan kas (LKK) dan Laporan Keadaan Kredit Anggaran
(LKKA)

2. SISTEM PEMBUKUAN BERPASANGAN ( DOUBLE ENTRY)


Tata buku berpasangan (double Entry) yaitu pencatatan debit dan kredit
Dalam sistem pembukuan berpasangan, pengaruh ganda ( dua sisi) dari setiap transaksi akan
dicatat pada akun-akun yang tepat.
Sistem ini juga menjadi satu cara untuk membuktikan keakuratan jumlah yang dicatat. Jika
setiap transaksi dicatat. Jika setiap transaksi dicatat dengan jumlah debit dan kredit yang sama.
Kesamaan antara debit dan kredit menjadi dasar dari sistem pembukuan berpasangan
(double entry system) dalam pencatatan transaksi.

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI PEMERINTAH

PDA adalah gamabran dari posisi keuangan suatu entitas, antara lain :

Aset + Beban = Kewajiban + Ekuitas + Pendapatan

Beban = Belanja = Pengeluaran Pembayaran

Pendapatan = Pendapatan LO + Pendapatan LRA + Penerimaan Pembayaran

KONVERSI PDA AKUNTANSI PEMERINTAH

REKENING / POSTING BUKU BESAR

Buku Besar atau ledger merupakan kumpulan akun-akun digunakan untuk mencatat secara terpisah
asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan LO, beban, pendapatan LRA, belanja dan pembiayaan.

Posting merupakan pemindahan informasi dan penggolongan akun-akun dari jurnal dibawa ke akun-
akun yang sesuai

KONSEP LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Siklus Akuntansi )

1. Laporan Realisasi Anggaran


Berdasarkan Permendagri No. 64 TAhun 2013 LRA adalah Laporan yang menyajikan Informasi
realisasi Pendapatan-LRA, Belanja, Transfer, Surplus/ defisit-LRA, Pembiayaan , dan sisa
lebih/kurang pembiayaan anggaran, yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya
dalam satu periode.
2. Laporan Operasional
Adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan
entitas pelaporan yang tercermin dalam pendapatan-LO, beban dan surplus/defisit operasional
dari suatru entitas pelaporan yang penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya.
3. Laporan Perubahan Ekuitas
Berdasarkan PP RI No.71 Tahun 2010, laporan perubahan ekuitas menyajikan informasi kenaikan
atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tujuan sebelumnya.
4. Neraca
Berdasarkan PP RI No.71 Tahun 2010, neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas
pelaporan mengenai asset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu.
5. Laporan Arus Kas
Berdasarkan PP RI No.71 Tahun 2010
6. Catatan Atas Laporan Keuangan

Tujuan Laporan Keuangan Pemerintah


Adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, saldo anggaran lebih, arus
kas, hasil operasi, dan perubahan ekuitas suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna
dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya.

Peranan Laporan Keuangan Pemerintah


1. Akuntabilitas
2. Manajerial
3. Tranparansi
4. Keseimbangan Antar Generasi
5. Evaluasi Kinerja

Pengelolaan Keuangan Desa


1. Desa adalah Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintah
2. Pemerintah desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat
setempat dalam sistem pemerintah NKRI (Kepala Desa/perangkat desa)
3. Pemerintah Pusat disebut pemerintah adalah presiden RI
4. RPJMD adalah rencana kegiatan pembangunan desa untuk jangka waktu 6 tahun
5. RKP Desa (Rencana Kerja Pemerintah Desa) adalah penjabaran dari RPJMD untuk jangka waktu 1
tahun
6. Badan Usaha Milik Desa badan usaha yang keseluruha modalnya dmiliki desa
7. Aset Desa adalah barang miliki desa yang berasal dari kekayaan asli desa, dibeli atau diperoleh
atas beban APB Desa atau perolehan hak lainnya yang sah

Struktur Organisasi Pengelolaan Keuangan Desa

Gambarkan

1. Kepala Desa :
- Menetapkan kebijakan tantang Pelaksanaan APB
- Menetapkan Pelaksanaan Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD)
- Menyetujui Pengeluaran atas kegiatan yang telah ditetapkan
2. Sekretaris Desa
- Menyusun dan melaksanakan Kebijakan pengelolaan APB Desa
- Menyusun Rancangan peraturan Desa mengenai APB desa
- Menyusun Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APB Desa
3. Kepala Seksi
- Menyusun RAB kegiatan yang menjadi tanggung jawab
- Mengendalikan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada kepala desa
4. Bendahara Desa
- Menerima, menyimpan, menyetorkan/membayar
- Memungut dan menyetorkan Pph pajak dan lainnya
- Melakukan pencatatan setiap penerimaan dan pengeluaran serta melakukan tutup buku

Striktur Keuangan Desa

A. Pendapatan
1. PAD : Hasil usaha, Hasil aset, Swadaya, lain-lain pendapatan asli desa
2. Pendapatan transfer : Dana Desa ( dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan
belanja negara yang diperuntukkan bagi desa), Alokasi Dana Desa /ADD ( dana
perimbangan yang diterima kabupaten/ kota dala APBD kota , Bagi Hasil Pajak dan
retribusi , Bantuan keuangan pemerintah provinsi/kabupaten/kota

B. Belanja Desa
Semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan kewajiban desa dalam 1(satu) tahun
anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa
Belanja desa dipergunakan dalam rangka mendanai penyelenggaraan kewenangan desa dan
diklasifikasikan menurut kelompok, kegiatan , dan jenis.

C. Pembiayaan Desa
Semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima
kembali . baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.

You might also like