You are on page 1of 15

MANFAAT KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM MENINGKATKAN

PRESTASI MAHASISWA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mandiri Soft Skills

Pemateri: Adhe R. Saptadjie

Disusun Oleh:

Muhammad Amin 201055201024

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS IBNU SINA

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 2


BAB I.......................................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 3
1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................... 3
BAB II ........................................................................................................................................ 5
3.1 Konsep Dasar Komunikasi Efektif .............................................................................. 5
2.2 Identifikasi Faktor-faktor Penentu Prestasi Akademik Mahasiswa ............................. 7
2.3 Hubungan antara Komunikasi Efektif dan Prestasi Akademik.................................. 10
BAB III ..................................................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 12
3.2 Saran .......................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 14
BIODATA PENULIS ............................................................................................................... 15

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunikasi adalah dasar dari semua interaksi hubungan dalam kehidupan. Tidak ada
hubungan yang terjalin tanpa komunikasi. Hubungan yang baik diciptakan dari komunikasi
yang baik dan efektif. Komunikasi efektif merupakan suatu benang merah yang
menghubungkan anggota-anggota suatu lembaga pendidikan. Semakin kuat dan efektif suatu
komunikasi, semakin erat pula hubungan antar anggota didalam lingkungan pendidikan.
Semakin efektif komunikasi itu terjadi semakin sukses pula hubungan organisasinya, baik
hubungan antar teman maupun prestasi akademik mahasiswa. (Dar. M. Altaf & Dar. Hanif M.,
2019, p. 13).
Komunikasi yang baik antara rekan-rekan sekelas menciptakan lingkungan yang
mendukung kolaborasi, belajar bersama, dan dukungan sosial. Ini dapat memperkaya
pengalaman belajar dan membantu siswa merasa lebih terhubung dengan lingkungan mereka.
Di sisi lain, komunikasi yang efektif antara mahasiswa dan dosen membantu pemahaman
materi, pertanyaan yang lebih baik, dan pendampingan akademik yang lebih baik.

1.2 Identifikasi Masalah


Kurangnya pemahaman tentang manfaat dari menerapkan komunikasi efektif di tingkat
perguruan tinggi telah menjadi permasalahan. Hal ini terlihat dalam rendahnya tingkat prestasi
akademik yang terjadi karena mahasiswa kesulitan dalam menyampaikan dan menerima
informasi dengan efisien.
Terbatasnya kemampuan untuk berkomunikasi dengan jelas dan efektif dapat menghambat
kolaborasi antar sesama mahasiswa, serta menghambat akses terhadap sumber daya dan
bimbingan yang mungkin mendukung peningkatan prestasi akademik. Oleh karena itu,
mengidentifikasi permasalahan ini menjadi penting guna merancang strategi yang tepat untuk
meningkatkan pemahaman akan manfaat komunikasi efektif bagi peningkatan prestasi
akademik mahasiswa.

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk menggali secara mendalam manfaat yang
dapat diperoleh dari penerapan komunikasi efektif dalam konteks pendidikan tinggi, khususnya
dalam meningkatkan prestasi akademik mahasiswa. Paper ini bertujuan untuk mengidentifikasi

3
peran komunikasi yang efektif dalam memfasilitasi proses belajar-mengajar dan membangun
kolaborasi antar sesama mahasiswa.
Selain itu, paper ini juga akan menganalisis dampak positif dari komunikasi yang efektif
terhadap pengembangan keterampilan sosial dan interpersonal mahasiswa, yang pada akhirnya
dapat mendukung pencapaian prestasi akademik. Dengan mengumpulkan dan menganalisis
studi kasus yang relevan, tujuan paper ini adalah memberikan pemahaman yang lebih baik
tentang mengapa komunikasi efektif merupakan faktor kritis dalam meningkatkan prestasi
mahasiswa di lingkungan pendidikan tinggi.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Konsep Dasar Komunikasi Efektif


Komunikasi dapat dikatakan efektif apabila pesan yang disampaikan jelas, sederhana,
mudah dimengerti baik isi maupun maknanya. Pesan yang terkandung dalam komunikasi tidak
boleh bersifat ambigu. Komunikasi yang efektif bersifat menarik, memuaskan dan memotivasi
mitra bicara agar memberikan umpan balik atau yang diseut feedback. Mohmad Altaf (2019),
mengatakan komunikasi yang efektif tidak menimbulkan kebingungan, namun komunikasi itu
akan menghilangkan keraguan.
Komunikasi efektif dapat terjadi jika individu dapat memahami prinsip dari komunikasi
efektif. Terdapat lima prinsip komunikasi efektif yang disebut juga The Five Inevitable Laws
of Effective Communication yang dapat dirangkum dalam satu kata yaitu REACH (Respect,
Empathy, Audible, Clarity, dan Humble). Prinsip ini dirancang untuk membantu memastikan
bahwa pesan yang disampaikan bisa dipahami dengan baik oleh penerima.
a. Respect (Menghormati)
Sikap menghormati mitra bicara menjadi dasar dari komunikasi yang efektif. Maksudnya
adalah dapat mendengarkan dengan seksama, hindari menginterupsi mitra bicara, dan tidak
menghakimi. Menghormati pendapat dan pandangan orang lain.
b. Empathy (Empati)
Memiliki empati artinya dapat mencoba memahami pandangan dan perasaan orang lain.
Dengan merasakan apa yang mitra bicara rasakan otomatis dapat merespon dengan sesuai.
c. Audible (Dapat Didengar)
Berbicara dengan jelas, terdengar, dan nada yang tepat, sehingga mitra bicara dapat
mendengar dan mengerti konteks pembicaraan. Agar tidak terjadi kesalahpahaman dan
pesan tersampaikan dengan baik dalam berkomunikasi, volume suara dan penggunaan
intonasi haruslah tepat.
d. Clarity (Ketegasan)
Pesan yang disampaikan harus terstruktur agar mudah dipahami oleh penerima pesan.
Menghindari penggunaan bahasa yang rumit ataupun ambigu, tidak bertele-tele.
e. Humble (Rendah Hati)
Bersikap rendah hati dalam komunikasi berarti mengerti bahwa tidak boleh memaksakan
pendapat orang lain dan bersedia mendengarkan pendapat orang lain. Dengan rendah hati,

5
lingkungan yang tercipta akan inklusif dan membantu mendorong pertukaran ide yang
positif.

Mangal S.K dan Mangal U. (2019) menyebutkan prinsip-prinsip berikut agar komunikasi
dapat berjalan dengan efektif:
a. Prinsip Kesiapan dan Motivasi: Baik pengirim maupun penerima harus siap dan termotivasi
untuk mengkomunikasikan ide, perasaan dan informasi.
b. Prinsip Kepemilikan keterampilan komunikasi yang kompeten: Baik pengirim maupun
penerima harus cukup kompeten dalam mendengarkan, berbicara dan memahami bahasa
untuk digunakan sebagai media mengkomunikasikan pikiran dan emosi.
c. Prinsip Berbagi dan Interaksi: Komunikasi bukanlah kegiatan satu arah tanpa henti dalam
pengiriman pesan kepada penerima, namun merupakan proses dua arah di mana pengirim
dan penerima sama-sama penting.
d. Prinsip Kesesuaian Isi Komunikasi : Isi yang ingin disampaikan harus relevan, tepat dan
sesuai dengan situasi, waktu, tempat dan kondisi.
e. Prinsip Media dan Saluran yang Tepat: Agar komunikasi menjadi efektif, penting juga
untuk memilih saluran komunikasi yang tepat untuk mengkomunikasikan informasi dan
pengetahuan.
f. Prinsip umpan balik yang tepat: Komunikasi tidak akan pernah efektif jika tidak ada umpan
balik yang tepat dan di waktu yang tepat. Penting untuk dipahami dan memahami.
g. Prinsip Fasilitator dan Hambatan komunikasi: Saat berkomunikasi, fasilitator dan hambatan
komunikasi harus dipertimbangkan. Ini akan sangat membantu untuk membuat komunikasi
menjadi efektif.

Komunikasi yang efektif merupakan komunikasi yang bersifat kontekstual, yaitu


komunikasi efektif tergantung pada waktu, tempat, dan situasi tertentu. Komunikasi yang
berhasil pada satu situasi mungkin tidak berhasil pada situasi yang lain. Jadi, situasi dan kondisi
menentukan apa yang harus dikatakan. Oleh karena itu, dinamika dan konteks dari suatu
komunikasi harus diperhatikan. Seperti:
h. Kenapa berbicara.
i. Apa yang dibicarakan
j. Kepada siapa berbicara
k. Kapan dan dimana pembicaraan berlangsung
Sebelum melakukan komunikasi, mengetahui kepribadian, kondisi, dan karakteristik seseorang
adalah hal yang baik.

6
Mohmad Altaf (2019) dalam jurnalnya mengatakan, secara pendidikan, komunikasi yang
efektif adalah komunikasi yang memotivasi, menggerakkan, dan menyelaraskan berbagai
pemangku kepentingan pendidikan (dosen, mahasiswa, staff, dan lainnya) untuk mencapai
tujuan pendidikan. Yang dimaksud dengan “komunikasi efektif” di sini adalah proses
komunikasi yang akan membekas di benak para pemangku kepentingan pendidikan dan
memotivasi mereka untuk menjalankan perannya masing-masing secara efisien serta
membangun kepercayaan dan menyelesaikan konflik di antara mereka.

2.2 Identifikasi Faktor-faktor Penentu Prestasi Akademik Mahasiswa


Meskipun prestasi akademis bukanlah satu-satunya jalan menuju kesuksesan, kebanyakan
upaya tersebut dilakukan untuk mendorong kemajuan mahasiswa di perguruan tinggi. Hal ini
juga diyakini bahwa hasil akademik yang bagus akan memberikan lebih banyak kesempatan
karir di dunia kerja. Penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan IPK perguruan tinggi yang
lebih tinggi cenderung memiliki kehidupan yang lebih bermanfaat, dengan IPK lebih rendah
lebih berisiko untuk pengangguran (Downey, dkk. 2014).
Smithikrai, dkk. (2018) menyebutkan beberapa penelitian tentang factor penentu prestasi
akademik mahasiswa dalam jurnalnya. Yang mempengaruhi diantaranya adalah kemampuan
kognitif, kepribadian mahasiswa, memiliki mental keingintahuan, dan status social ekonomi.
Menurut penelitian yang dilakukan Siti (2021) faktor yang menentukan prestasi akademik
mahasiswa akuntansi adalah kecerdasan emosional dan perilaku belajar mahasiswa, sedangkan
kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual, kompetensi dosen, dan sarana pendidikan tidak
memengaruhi prestasi akademik mahasiswa
Harb dan El-Shaarawi (2006) menemukan bahwa faktor terpenting yang berpengaruh
positif terhadap kinerja siswa adalah kompetensi siswa dalam bahasa Inggris. Jika siswa
memiliki keterampilan komunikasi yang kuat dan penguasaan bahasa Inggris yang kuat, hal ini
akan meningkatkan intensitas komunikasinya.
Hussain (2019) dalam penelitiannya mengatakan mahasiswa menghadapi banyak masalah
dalam mengembangkan sikap belajar dan kebiasaan belajar yang positif. Bimbingan merupakan
salah satu faktor yang penting agar seseorang dapat meningkatkan sikap belajar dan kebiasaan
belajarnya yang juga akan berdampak pada prestasi akademiknya. Mahasiswa yang dibimbing
dengan baik oleh orang tuanya telah mengerjakan ujian dengan baik. Bimbingan dari dosen
juga mempengaruhi kinerja mahasiswa.
Hutagaol (2023) dalam jurnalnya mengatakan factor penting pendukung prestasi akademik
adalah self-management. Pengendalian diri, pengaturan waktu, motivasi, dan kemampuan
mengatasi tantangan adalah bagian dari self-management. Mahasiswa yang dapat mengatur

7
waktu, mengendalikan diri, dan mampu berorganisasi cenderung memiliki hasil akademik
yang lebih baik. Mereka memiliki kemampuan untuk mengelola tugas akademik dengan
efektif, memprioritaskan tugas yang paling penting, dan tidak menunda tugas yang penting.
Menurut CASEL (2018), self-management didefinisikan sebagai kapasitas untuk
mengendalikan emosi, ide, kepuasan, dan tindakan individu untuk memotivasi diri sendiri dan
berusaha mencapai tujuan akademik dan pribadi.
Self-management adalah aspek kritis yang mendukung prestasi akademik mahasiswa.
Kemampuan untuk mengatur waktu, mengatur diri, memprioritaskan tugas, dan mengatasi
stres adalah keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam lingkungan perkuliahan yang
kompetitif dan penuh tekanan. Dengan self-managementyang baik, mahasiswadapat
mencapai potensi belajar mereka secara maksimal dan meraih prestasi akademik yang luar
biasa.
Secara keseluruhan kunci sukses untuk menjadi mahasiswa berprestasi di bidang akademik,
antara lain:
1. Motivasi yang Kuat
Motivasi yang terbit dari dalam diri sendiri adalah kunci utama untuk meraih prestasi
akademik yang tinggi. Memiliki tujuan yang jelas dan alasan yang kuat menjadi dasar
keberhasilan di bidang akademik dan dapat memberikan dorongan ekstra untuk belajar
dengan tekun dan terus berkembang.
2. Kebiasaan Belajar yang Efektif
Membangun kebiasaan belajar yang efektif, seperti mengatur jadwal belajar teratur,
menciptakan lingkungan belajar yang nyaman, dan fokus pada materi yang relevan.
Perhatikan cara belajar yang paling efektif untuk diri sendiri, seperti lebih suka membaca,
membuat catatan, menonton video pembelajaran, ataupun berdiskusi dengan teman.
3. Time Management
Membuat jadwal atau to do list terstruktur, prioritaskan pekerjaan berdasarkan tingkat ke
urgensiannya. Hindari menunda pekerjaan atau mengerjakan tugas dekat dengan waktu
deadline, agar terhindar juga dari stress dan burnout.
4. Partisipasi Aktif di Kelas
Berpartisipasi aktif dalam kelas adalah cara bagus untuk mendalami pemahaman materi.
Mengajukan pertanyaan, memberikan tanggapan, dan berdiskusi dengan dosen dan teman
sekelas. Hal ini tidak hanya membantu dalam memahami materi secara lebih baik, tetapi
juga menunjukkan keterlibatan dalam proses pembelajaran, itu akan memberikan poin
lebih.

8
5. Memanfaatkan Sumber Daya yang Tersedia
Manfaatkan sumber daya yang ada, termasuk perpustakaan universitas, fasilitas online,
bahkan dosen. Jangan ragu untuk mencari bantuan jika mengalami kesulitan dalam
memahami materi atau mengerjakan tugas.
6. Pembelajaran Aktif
Pembelajaran yang aktif akan melibatkan diri secara lebih intensif dalam proses
pembelajaran. Seperti mengajar materi kepada orang lain yang tidak mengerti materinya,
membuat ringkasan, atau membuat catatan yang mudah dipahami. Aktivitas seperti ini akan
sangat membantu dalam menguasai materi.
7. Menerapkan Pola Hidup Sehat
Pengelolaan kesehatan adalah hal yang sangat penting. Selalu menjaga keseimbangan
antara belajar dan waktu istirahat. Olahraga teratur, hiburan, tidur yang cukup, dan
melakukan hobi akan mendukung kesehatan mental. Faktor-faktor tersebut adalah hal
penting dalam menjaga keseimbangan hidup sehat.
8. Merencanakan Masa Depan
Menetapkan tujuan jangka pendek dan panjang, identifikasi langkah-langkah tepat yang
perlu diambil untuk mencapainya. Ini akan membantu agar diri tetap fokus dan mengukur
kemajuan.
9. Kreativitas dalam Pembelajaran
Gunakan berbagai sumber untuk memahami materi pembelajaran. Seperti menonton video
pembelajaran, mendengarkan podcast, atau mengikuti seminar yang sesuai dengan materi.
Menggabungkan berbagai metode pembelajaran dapat memperkaya pemahaman.
10. Evaluasi Diri
Terus menganalisis evaluasi kemajuan diri. Periksa kembali tujuan, lebih bagus lagi jika
dapat meminta umpan balik dari dosen atau teman. Dengan menyadari kekuatan dan
kelemahan diri, ini dapat mengidentifikasi hal yang memerlukan perbaikan dan
mengadaptasi strategi belajar sesuai kebutuhan.

9
2.3 Hubungan antara Komunikasi Efektif dan Prestasi Akademik
Dalam lingkungan pendidikan, peran komunikasi efektif dalam membentuk prestasi
akademik mahasiswa tidak dapat dipisahkan. Komunikasi merupakan kunci keberhasilan dalam
proses belajar mengajar. Apabila komunikasi interpersonal berjalan secara efektif maka
informasi dalam proses pembelajaran berjalan dengan lancar pula, sehingga akan
membangkitkan motivasi belajar mahasiswa yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai
mahasiswa sesuai dengan yang diharapkan. Menurut sifatnya komunikasi interpersonal disebut
juga komunikasi didik yaitu komunikasi yang berlangsung antara dua orang dalam situasi tatap
muka (Rahman, 2022)

Komunikasi yang tepat antara mahasiswa dan dosen memiliki dampak yang mendalam
terhadap bagaimana siswa mengasimilasi materi pelajaran dan mengatasi tantangan belajar.
Mahasiswa yang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara terbuka dan aktif akan
cenderung memiliki pengertian yang lebih baik terhadap materi pelajaran. Melalui dialog,
pertanyaan, dan diskusi di kelas, mereka dapat meraih pemahaman yang lebih mendalam karena
terdapat ruang untuk mengklarifikasi konsep yang kompleks dan menerapkan pemikiran kritis.

Komunikasi efektif memiliki dampak yang lebih luas dari sekadar pemahaman materi.
Mahasiswa juga dapat memanfaatkannya untuk mengatasi hambatan belajar. Komunikasi yang
terbuka dan jujur memungkinkan mereka untuk mencari dukungan dan solusi saat mereka
menghadapi kesulitan atau kebingungan dalam memahami materi tertentu. Ketika mahasiswa
merasa nyaman untuk berbicara tentang tantangan mereka, mereka dapat dengan cepat
mengatasi kesulitan dan mencegahnya berdampak negatif pada hasil akademik mereka.

Selain itu, interaksi yang baik antara mahasiswa dan dosen membantu mengklarifikasi tugas
dan ekspektasi. Mahasiswa dapat lebih memahami apa yang diharapkan oleh dosen dalam
tugas-tugas mereka. Ini membantu mereka fokus pada elemen-elemen penting dan
meningkatkan kualitas pekerjaan mereka (Sudaryono, 2022). Penggunaan komunikasi yang
efektif juga mendorong partisipasi aktif di kelas. Mahasiswa yang merasa diberi ruang untuk
berbicara dan berpendapat akan lebih cenderung untuk mengambil peran yang lebih proaktif
dalam proses pembelajaran.

Komunikasi yang baik juga memungkinkan mahasiswa untuk membangun hubungan yang
lebih dekat dengan dosen. Ini membuka pintu untuk mendapatkan bimbingan yang lebih
mendalam dan dukungan akademik yang lebih personal. Dosen dapat memberikan panduan,
saran, dan umpan balik yang berharga dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan

10
mahasiswa. Komunikasi yang baik dengan dosen juga dapat berdampak positif pada motivasi
mahasiswa, karena mereka merasa diakui dan didukung dalam upaya belajar mereka.

Kemampuan berkomunikasi yang berkembang dalam lingkungan pendidikan juga akan


berpengaruh pada keterampilan berbicara dan menulis mahasiswa. Kemampuan untuk
menyampaikan ide dengan jelas dan terstruktur sangat penting dalam menyusun tugas-tugas,
makalah, dan presentasi. Dengan memahami bagaimana menyampaikan informasi dengan baik,
mahasiswa dapat menghasilkan karya akademik yang lebih kuat dan meyakinkan.

Secara keseluruhan, komunikasi efektif memiliki efek positif yang meresap dalam
pengalaman belajar dan prestasi akademik mahasiswa. Dari pemahaman materi yang lebih baik
hingga partisipasi yang aktif, dan dari manfaat mendapatkan dukungan dosen hingga
pengembangan keterampilan berbicara dan menulis, komunikasi yang baik dan terbuka adalah
kunci dalam membantu mahasiswa mencapai potensi akademik mereka secara penuh.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Komunikasi dapat dikatakan efektif apabila pesan yang disampaikan jelas, sederhana,
mudah dimengerti baik isi maupun maknanya. Pesan yang terkandung dalam komunikasi tidak
boleh bersifat ambigu. Komunikasi yang efektif bersifat menarik, memuaskan dan memotivasi
mitra bicara agar memberikan umpan balik atau yang diseut feedback. Komunikasi yang efektif
tidak menimbulkan kebingungan, namun komunikasi itu akan menghilangkan keraguan.

Terdapat lima prinsip komunikasi efektif yang disebut juga The Five Inevitable Laws of
Effective Communication yang dapat dirangkum dalam satu kata yaitu REACH (Respect,
Empathy, Audible, Clarity, dan Humble). Komunikasi yang efektif merupakan komunikasi
yang bersifat kontekstual, yaitu komunikasi efektif tergantung pada waktu, tempat, dan situasi
tertentu. Komunikasi yang berhasil pada satu situasi mungkin tidak berhasil pada situasi yang
lain. Maka dari itu, sebelum melakukan komunikasi, mengetahui kepribadian, kondisi, dan
karakteristik seseorang adalah hal yang tepat untuk dilakukan.

Dalam lingkungan pendidikan, peran komunikasi efektif dalam membentuk prestasi


akademik mahasiswa tidak dapat dipisahkan, bukan hanya sekadar alat untuk bertukar
informasi, tetapi juga alat untuk membangun hubungan yang kuat antara mahasiswa dan
pendidik maupun antar mahasiswa. Dalam dunia pendidikan, komunikasi yang baik tidak hanya
mencakup transmisi informasi, tetapi juga pemberian inspirasi, dukungan, dan pemahaman.

Komunikasi yang efektif antara mahasiswa dan dosen menciptakan lingkungan di mana
mahasiswa merasa dihargai, didengar, dan didukung dalam perjalanan akademik mereka.
Ketika dosen dan mahasiswa berkomunikasi dengan baik, pertukaran gagasan dan pemahaman
terjadi dengan lebih lancar. Mahasiswa dapat mengajukan pertanyaan, berbicara tentang
ketidakpahaman, atau mencari bimbingan tambahan. Semua ini memberikan kontribusi besar
pada pemahaman yang lebih mendalam terhadap materi pelajaran.

Selain itu, komunikasi yang efektif juga membantu mahasiswa mengatasi hambatan belajar.
Mahasiswa merasa nyaman untuk mencari bantuan atau klarifikasi ketika mereka menghadapi
kesulitan dalam memahami materi. Dengan berbicara terbuka, mereka dapat mengatasi
kesulitan tersebut dengan lebih cepat dan efektif, tanpa harus terjebak dalam ketidakpahaman.

Tidak hanya itu, komunikasi yang baik dengan dosen juga membuka peluang untuk
mendapatkan panduan dan bimbingan tambahan. Dosen yang berkomunikasi secara efektif

12
dapat memberikan nasihat berharga tentang pendekatan belajar yang tepat, sumber daya yang
tersedia, dan peluang untuk mengembangkan diri lebih lanjut dalam studi mereka. Ini juga
menciptakan ikatan yang kuat antara mahasiswa dan pendidik, yang dapat memotivasi
mahasiswa untuk meraih prestasi yang lebih tinggi.

Dalam keseluruhan, komunikasi efektif adalah alat yang kuat bagi mahasiswa untuk
mencapai potensi akademik mereka yang penuh. Ini menciptakan lingkungan pembelajaran
yang inklusif dan berdaya, membantu mahasiswa mengatasi hambatan belajar, memotivasi
mereka untuk meraih prestasi yang lebih tinggi, dan membekali mereka dengan keterampilan
komunikasi yang berharga. Oleh karena itu, dalam dunia pendidikan, komunikasi efektif adalah
salah satu kunci utama untuk mencapai prestasi akademik yang gemilang.

3.2 Saran
Berdasarkan penulisan paper dari berbagai sumber yang menjadi pondasi penulisan paper ini,
terdapat beberapa saran.

1. Mahasiswa dapat mengambil kursus atau pelatihan tambahan dalam keterampilan


komunikasi agar mereka dapat memahami prinsip-prinsip komunikasi yang efektif dan
meningkatkan kemampuan berbicara, mendengarkan, dan menulis.
2. Berkolaborasi dengan rekan-rekan sekelas dalam kelompok studi atau proyek-proyek
bersama dapat memperluas pemahaman materi dan memperkaya pengalaman belajar.

13
DAFTAR PUSTAKA

Azis, Siti N. (2021). Perspektif Gender: Faktor-faktor Penentu Prestasi Akademik Mahasiswa
Akuntansi. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan, 9(1), 2021, 165-180.
Dar, M. Altaf & Dar, M. Hanif (2019). Contributon of Effective Communication in
Educational Settings: A Critical Review. International Journal of research in all Subjects
in Multi languages. August. Vol. 07. Issue-08.
Downey, L. A., Lomas, J., Billings, C., Hansen, K., & Stough, C. (2014). Scholastic success:
Fluid intelligence, personality, and emotional intelligence. Canadian Journal of School
Psychology, 29, 40-53. Doi: 10.1177/0829573513505411
Harb, Nasri and El-Shaarwi, Ahmed. (July 2006). ‘Factors Affecting Students' Performance’.
MPRA Paper No. 1362.
Hussain, Ch. Abid. (2006). Effect of Guidance Services on Study Attitudes, Study Habits and
Academic Achievement of Secondary School Students. Bulletin of Education and
Research, vol. 28, No. 1 (35-45).
Mangal, S.K & Mangal, U. (2009). Essentials of Educational Technology. New Delhi: PHI
Learning Private Ltd.
Rahman, Dicky Nur. Korelasi komunikasi interpersonal orang tua dengan motivasi berprestasi
pada Mahasiswa Fakultas Dakwah & Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya. Diss.
UIN Sunan Ampel Surabaya, 2022.
Smithikrai, Chuchai, dkk. (2018). Factors influencing Students’ Academic Success: the
Mediating Role of Study Engagement. International Journal of Behavioral Science. Vol.
13. Issue 1, 1-14
Sudaryono, S. P. Interpersonal Skill: Kecakapan Antarpersonal. Prenada Media, 2022.

14
BIODATA PENULIS

Muhammad Amin adalah nama penulis dari paper ini. Penulis


dilahirkan di Kota Batam, Kepulauan Riau pada tanggal 27
Desember 1999. Penulis sebagai anak kedua dari tiga bersaudara.
Penulis menempuh pendidikan dimulai dari SDN 003 Batam (lulus
ditahun 2012), kemudian melanjutkan ke SMPN 25 Batam (lulus
pada tahun 2015), dan selanjutnya menyelesaikan pendidikan di
SMAN 12 Batam (lulus pada tahun 2018). Saat ini ia sedang
mengejar gelar sarjana di Universitas
Ibnu Sina Batam, Fakultas Teknik, dalam program studi Teknik Informatika sejak tahun 2020.
Penulis juga aktif di dunia organisasi. Organisasi internal kampus bernama Himpunan
Mahasiswa Teknik Informatika (HMTI), FORSI UIS ( Forum Studi Islam Universitas Ibnu
Sina). dan sedang menempuh Studi Indpenden Bersertifikat dari Kampus Merdeka di bidang
AWS Cloud Solution Architect. Penulis memiliki minat di bidang Cloud Computing.
Memiliki ketertarikan tinggi pada multimedia dan digital.

15

You might also like