Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Introduction: Lumbar spondyloarthrosis is low back pain caused by degeneration of the discs, facet
joints in the lumbar, so that there is pressure on the intervertebral foramen which will cause
osteophytes where this causes irritation, it will cause tissue inflammation or can also occur pressure
on the cauda equine. In other conditions, pain can also be caused by spasm of the muscles causing
ischemia, ischemia causes pain.Perpuse: the aim of this study is analyzed effect of Core Stability
and Micro Wave Diathermy to reduce pain on patients with Lumbar Spondyloarthrosis.Method:
Design of this study is a eksperimental studyPre and Post Test Group Design without control group,
used a total sampling teqhniqe and 12 respondents. Before and after is done intervention,
measurement of pain scale of respondens. Result: Wilcoxon range test is analized data in this study
with p value = 0.002 ( p<0.05).It is mean, there is a significant effect of Core Stability and Micro
Wave Diathermy to reduce pain on patients with Lumbar Spondyloarthrosis. Conclusion:conclusion
of this study are the core stability exercise and micro wave diathermy can reduce pain in patients
with lumbar spondyloarthrosis. The suggestion in this study is to increase the number of respondents
for the further reseaerch so they can represent a wider representative.
81
DOI: https://doi.org/10.51544/keperawatan.v4i2.2408 Desember 2021, Vol.4 No.2
Jurnal Online Keperawatan Indonesia, 81-88
82
DOI: https://doi.org/10.51544/keperawatan.v4i2.2408 Desember 2021, Vol.4 No.2
Jurnal Online Keperawatan Indonesia, 81-88
Wave Diathermy untuk mengurangi nyeri spondyloarthrosis lumbal, usia 40-60 tahun
Penderita Spondyloarthrosis Lumbal. dan bersedia menjadi responden. Sebelum
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dilakukan penelitian, pasien disarankan
bermanfaat bagi masyarakat terutama pasien terlebih dahulu untuk menandatangani surat
penderita Spondyloarthrosis sehingga persetujuan sebagai responden (inform
mereka tidak lagi merasakan nyeri akibat concent). Sebagai data tambahan data-data
Spondyloarthrosis dan dapat melakukan pada penelitian ini dilakukan pengumpulan
aktivitas sehari-hari dengan baik. data karakteristik responden seperti:Umur
(thn), jenis kelamin, Indeks Massa Tubuh
2. METODE PENELITIAN (Kg/m2) dan aktivitas yang sering
JenisPenelitian adalah penelitian dikerjakanuntuk mendukung data-data
eksperimen dengan eksperimental studyPre penelitian. Tekhnik pengumpulan data
and Post Test Group Design without control dilakukan dengan cara mengukur tingkat
group yang bertujuan untuk melihat nyeri responden sebelum dan sesudah
pengaruh core stability dan micro wave dilakukan intervensi. Setelah dilakukan
diathermy untuk mengurangi nyeri pada pengukuran skala nyeri maka dilanjutkan
penderita spondyloarthrosis lumbal. dengan intervensi dengan latihanCore
Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret Stability Dan Micro Wave Diathermy
sampai dengan April 2016. Sample sebanyak 3 x seminggu selama 6 minggu
dalampenelitianiniadalahpasienspondyloarth berturut-turut. Data-data yang sudah
rosis lumbal yang berobat ke RSUD H. dikumpulkan dianalisis dengan
Kumpulan Pane Tebing Tinggi pada tahun menggunakan uji statistik Wilcoxon Rank
2016. Jumlah responden pada penelitian ini test(Notoadmodjo 2018).
adalah 12 orang dengan tekhnik
pengambilan sampel yaitu total sampling.
Adapun kriteria inklusi penelitian ini adalah: 3. HASIL PENELITIAN
responden yang mengalami Deskripsi dan Distribusi Sample
41 – 50 6 (50%)
Umur (thn) 51 – 60 6 (50%)
Perempuan 9 (75%)
Jenis kelamin Laki – Laki 3 (25%)
18,5 – 22,9 (normal) 5 (41,6%)
Indeks Massa Tubuh
23,0 – 24,9 (Overweight I) 1 (8,4%)
(Kg/m2)
25,0 – 29,9 (Overweight II) 6 (50%)
Duduk 3 (25%)
Aktivitas yang sering Berdiri 6 (50%)
dikerjakan Membungkuk 2 (16,7%)
Mengangkat 1 (8,3%)
Berdasakan Tabel. 1 dapat dilihat weight II sebanyak 6 orang (50%).
bahwa berdasarkan usia dari 12 responden Sedangkan berdasarkan aktivitas yang sering
yang diteliti rata-rata berusia 40 – 60 tahun. dikerjakan dari 12 responden mayoritas
Sedangkan berdasarkan jenis kelamin dari 12 terbanyak aktivitas berdiri sebanyak 6 orang
responden mayoritas perempuan sebanyak 9 (50%).
orang (75%). Berdasarkan indeks massa
tubuh dari 12 responden mayoritas over
83
DOI: https://doi.org/10.51544/keperawatan.v4i2.2408 Desember 2021, Vol.4 No.2
Jurnal Online Keperawatan Indonesia, 81-88
Tabel 2. Hasil Uji Statistic Wilcoxon Pengaruh Core Stability Micro Wave Diathermy
terhadap penurunan tingkat nyeri pada Pasien Spondyloarthrosis Lumbal
Intervensi N Rerata±SB p
84
DOI: https://doi.org/10.51544/keperawatan.v4i2.2408 Desember 2021, Vol.4 No.2
Jurnal Online Keperawatan Indonesia, 81-88
dari populasi umum. Banyak sekali terjadi pada kg/m2. Obesitas merupakan salah satu faktor
pria dan wanita berusia 50-60 tahun. Insidensi terjadinya kelemahan otot punggung karena
terbesar adalah wanita, hal ini dikarenakan otot punggung lemah akibat berat badan
pengaruh postmenopausal syndrome(Fujiwara yang berlebihan(Soetojo 2011).
2016). Faktor resiko NPB lain juga diketahui
meningkat seiring dengan bertambahnya usia
c. Karakteristik responden dan obesitas IMT > 25 kg/m2, kebiasaan
berdasarkan Massa Tubuh merokok, kurang aktivitas, serta kerja berat
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (Porras 2011).
indeks massa tubuh dari 12 responden
mayoritas overweight II sebanyak 6 orang d. Karakteristik responden
(50%)(Tabel.1).
berdasarkan Aktivitas yang sering
Peningkatan insiden LBP seiring dengan dilakukan
IMT yang tinggi. Hal ini terjadi karena Hasil penelitian menunjukkan bahwa
adanya peningkatan beban pada orang aktivitas yang sering dikerjakan dari 12
dengan IMT tinggi di bagian lumbosakral responden mayoritas aktivitas berdiri
pada tulang belakang. Tulang belakang sebanyak 6 orang (50%) (Tabel.1).
memiliki fungsi mempertahankan posisi Aktivitas selama bekerja seperti
tegak pada tubuh manusia, tetapi tidak hanya pekerjaan fisik berat, posisi duduk selama
tulang yang berperan, otot juga memiliki bekerja, getaran, dan pengangkatan barang
peranan untuk membantu tulang belakang merupakan aktivitas yang sangat
dalam mempertahankan posisi dan sebagai mempengaruhi komposisi tulan belakang.
motor penggerak. Kaki hanya mampu serta mulai terjadi penurunan fungsi pada
menahan beban seberat 2 kg, apabila pada tubuh terutama dibagian tulang yang sudah
orang dengan IMT tinggi beban akan tidak seelastis saat masih berusia muda.
semakin bertambah dan tulang belakang Ketika melakukan aktivitas yang berat
akan mulai tidak stabil. Bila seseorang seperti berdiri terlalu lama maka akan
kelebihan berat badan dan lemak akan memperberat lumbal dan akan terjadi
disalurkan ke daerah perut yang berarti kerja penekanan terlalu lama di daerah lumbal.
lumbal akan bertambah. Saat berat badan Berdasarkan hasil penelitian
bertambah tulang belakang akan tertekan terdahlu(Wahyuni and Dilia 2021)
untuk menahan beban tersebut sehingga mengatakan bahwa aktivitas penderita nyeri
mudah terjadi kerusakan struktur tulang dan punggung banyak terjadi pada pekerja atau
bahaya bagi tulang belakang. Daerah yang karyawan yang bekerja dalam posisi duduk
paling berbahaya adalah daerah vertebra lama, berdiri lama dan pekerjaan berat
lumbal. lainnya seperti pekerjaan yang banyak
Hasil Penelitian sebelumnya(Fita 2013) aktivitas membungkuk secara berulang,
menyatakan bahwa over weight sangat mengangkat dan menurunkan beban berat
mempengaruhi beban tulang punggung dengan cara yang salah.
bawah. Aktivitas yang sehari- harinya adalah
Indeks Massa Tubuh menggambarkan berdiriakan memperberat tulang belakang
status gizi seseorang. Dengan demikian khususnya di bagian lumbal, di Karen akan
berdasarkan rerata Indeks Massa Tubuh pada ketika berkativitas berdiri maka central of
kedua kelompok sampel dikategorikan gravity seseorang akan terletak di bagian
bahwa status gizi sampel penelitian dalam Lumbal bahkan sampai di bagian Sacrum
kategori obesitas derajat I(Adiatmika 2012). (tulang duduk) sehingga mengakibatkan
Seseorang dikatakan obesitas bila Spondyloarhtrosis Lumbal(Hills 2016).
mempunyai Indeks Massa Tubuh ≥ 30
85
DOI: https://doi.org/10.51544/keperawatan.v4i2.2408 Desember 2021, Vol.4 No.2
Jurnal Online Keperawatan Indonesia, 81-88
86
DOI: https://doi.org/10.51544/keperawatan.v4i2.2408 Desember 2021, Vol.4 No.2
Jurnal Online Keperawatan Indonesia, 81-88
87
DOI: https://doi.org/10.51544/keperawatan.v4i2.2408 Desember 2021, Vol.4 No.2
Jurnal Online Keperawatan Indonesia, 81-88
88
DOI: https://doi.org/10.51544/keperawatan.v4i2.2408 Desember 2021, Vol.4 No.2