You are on page 1of 8

Jurnal Online Keperawatan Indonesia, 81-88

PENGARUH CORE STABILITY DAN MICRO WAVE DIATHERMY


TERHADAP NYERI SPONDYLOARTHROSIS LUMBAL
Jhon Roby Purba1*, Surya Syahputra Berampu2, Rostime Hermayerni Simanullang3
*1,2
Prodi Fisioterapi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Murni Teguh Medan
Email coresponding author : obyphysio@gmail.com
Email : berampu555@gmail.com
3
Sekolah TinggiI lmu Kesehatan Murni Teguh Medan
Email : hermayerni@gmail.com

ABSTRACT

Introduction: Lumbar spondyloarthrosis is low back pain caused by degeneration of the discs, facet
joints in the lumbar, so that there is pressure on the intervertebral foramen which will cause
osteophytes where this causes irritation, it will cause tissue inflammation or can also occur pressure
on the cauda equine. In other conditions, pain can also be caused by spasm of the muscles causing
ischemia, ischemia causes pain.Perpuse: the aim of this study is analyzed effect of Core Stability
and Micro Wave Diathermy to reduce pain on patients with Lumbar Spondyloarthrosis.Method:
Design of this study is a eksperimental studyPre and Post Test Group Design without control group,
used a total sampling teqhniqe and 12 respondents. Before and after is done intervention,
measurement of pain scale of respondens. Result: Wilcoxon range test is analized data in this study
with p value = 0.002 ( p<0.05).It is mean, there is a significant effect of Core Stability and Micro
Wave Diathermy to reduce pain on patients with Lumbar Spondyloarthrosis. Conclusion:conclusion
of this study are the core stability exercise and micro wave diathermy can reduce pain in patients
with lumbar spondyloarthrosis. The suggestion in this study is to increase the number of respondents
for the further reseaerch so they can represent a wider representative.

Keywords: Pain; Lumbar Spondyloarthrosis; Core Stability ; Micro Wave Diathermy.

81
DOI: https://doi.org/10.51544/keperawatan.v4i2.2408 Desember 2021, Vol.4 No.2
Jurnal Online Keperawatan Indonesia, 81-88

1. PENDAHULUAN lumbosakral dari tulang belakang yang meliputi


Salah satu patologi penyebab timbulnya cakupan dari vertebra lumbalis pertama hingga
keluhan pinggang, antara lain adalah vertebra sakralis pertama.Ini merupakan area
spondiloartrosis lumbalis. Patologi ini banyak spinalis dimana kurva lordotik terbentuk.Bagian
sekali terjadi pada pria dan wanita berusia antara yang paling sering terserang adalah segmen
50-60 tahun. Insidensi terbesar adalah wanita, hal lumbalis keempat dan kelima(Septi 2010).
ini dikarenakan pengaruh postmenopausal Spondyloarthrosis lumbal adalah suatu
syndrome (Fujiwara, 2016) . Schmorl dan patologi yang diawali degenerasi pada discus
junghannspadatahun 2018, dalam penelitiannya dan kemudian menyusul facets. Segment
di US mengatakan bahwa pada kondisi yang sering terkena biasanya pada segment
spondiloartrosis lumbalis, didapati 60% lumbal bawah yaitu pada segment L5, S1
perempuan dan 80% laki-laki pada usia diatas 49 dan L4, L5. Patologi pada region ini mudah
tahun. Schmorl dan junghanns juga menemukan
terjadi karena beban yang paling berat pada
insidensi kondisi spondilosis lumbalis 95% laki-
laki dan perempuan pada usia 70 tahun. Salah lumbal bawah terutama pada posisi lumbal
satu aspek yang penting dari proses penuaan back ward, disamping itu juga disebabkan
adalah hilangnya kekuatan tulang. Perubahan ini oleh mobilitas yang sangat tinggi pada L4,
menyebabkan modifikasi kapasitas penerimaan L5 dan L5,S1. Akibat dari degenerasi diskus
beban (load-bearing) pada vertebra. Setelah usia tersebut, dimana diskus menjadi tipis, rapuh
40 tahun, kapasitas penerimaan be-ban pada dan mengeras mengakibatkan pula tekanan
tulang cancellous/trabecular berubah secara pada corpus meningkat sehingga timbul
dramatis. osteofit pada tepi corpus yang dapat
Sebelum usia 40 tahun, sekitar 55% mengiritasi jaringan lunak disekitarnya dan
kapasitas penerimaan beban terjadi pada tulang menimbulkan nyeri. Selain itu jaringan ikat
cancellous/ trabecular. Setelah usia 40 tahun
seperti ligament dan capsul ligament menjadi
penurunan terjadi sekitar 35%. Kekuatan tulang
menurun dengan lebih cepat dibandingkan kendor, apabila terjadi pergerakan dari
kuantitas tulang. Hal ini menurunkan kekuatan lumbal akan menimbulkan iritasi jaringan,
pada end-plates yang melebar jauh dari diskus, kemudian cidera, karena cidera terjadi
sehingga terjadi fraktur pada tepi corpus vertebra inflamasi, manifestasi dari inflamasi yang
dan fraktur end-plate umumnya terjadi pada timbul adalah adanya nyeri(Regan 2012)
vertebra yang osteoporosis(Hertling and Untuk mengatasi masalah pada
Randolph 2016). spondyloarthrosis lumbal diperlukan
Penelitian nyeri menunjukan jumlah penanganan khusus dengan fokus perhatian
penderita nyeri pinggang sebesar 18,37 % dari pada wilayah punggung bawah, fisioterapi
seluruh pasien nyeri pinggang sebesar 18,37% merupakan profesi yang sangat kompeten
dari seluruh pasien nyeri. Studi 3 populasi
dalam mengatasi permasalahan gerak dan
didaerah pantai utara Jawa Indonesia ditemukan
insidensi 8,2% pada pria dan 13,6% pada wanita. fungsi tubuh. Modalitas fisioterapi yang
Dirumah sakit Jakarta, Yogyakarta dan diberikan pada spondyloarthrosis lumbal
Semarang insidensinya sekitar 5,4%-5,8%, biasanya hanya bertujuan untuk mengurangi
frekuensi terbanyak pada usia 45-65 nyeri dan rileksasi pada pasien(Simanullang
tahun.(Penelitian persatuan Dokter Saraf Seluruh 2015; Simanullang and Siregar 2020),
Indonesia Di Pulau Jawa (Mei,2002) disunting sedangkan untuk meningkatkan aktivitas
dari www.kemenkes.com diakses senin 15 fungsional belum didapatkan modalitas yang
oktober 2012) tepat. Penanganan yang umum dilakukan
Nyerimerupakan rasa subjektif menyebabkan oleh seorang fisioterapi di klinik atau rumah
gangguan rasa nyaman pada individu pada sakit adalah dengan pemberian micro wave
umumnya(Simanullang 2015)Nyeri punggung
diathermy (MWD) biasanya ditambah latihan
bawah adalah perasaan nyeri diantara sudut kosta
sampai daerah bokong yang dapat menjalar Core stability (Irfan 2010)
sampai ke kedua kaki(Bashar and Siagian 2018). Berdasarkan uraian diatas maka
Nyeri punggung bawah digambarkan sebagai peneliti tertarik ntuk melakukan penelitian
bentuk rasa nyeri yang dirasakan pada area tentang pengaruh Core Stability dan Micro

82
DOI: https://doi.org/10.51544/keperawatan.v4i2.2408 Desember 2021, Vol.4 No.2
Jurnal Online Keperawatan Indonesia, 81-88

Wave Diathermy untuk mengurangi nyeri spondyloarthrosis lumbal, usia 40-60 tahun
Penderita Spondyloarthrosis Lumbal. dan bersedia menjadi responden. Sebelum
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dilakukan penelitian, pasien disarankan
bermanfaat bagi masyarakat terutama pasien terlebih dahulu untuk menandatangani surat
penderita Spondyloarthrosis sehingga persetujuan sebagai responden (inform
mereka tidak lagi merasakan nyeri akibat concent). Sebagai data tambahan data-data
Spondyloarthrosis dan dapat melakukan pada penelitian ini dilakukan pengumpulan
aktivitas sehari-hari dengan baik. data karakteristik responden seperti:Umur
(thn), jenis kelamin, Indeks Massa Tubuh
2. METODE PENELITIAN (Kg/m2) dan aktivitas yang sering
JenisPenelitian adalah penelitian dikerjakanuntuk mendukung data-data
eksperimen dengan eksperimental studyPre penelitian. Tekhnik pengumpulan data
and Post Test Group Design without control dilakukan dengan cara mengukur tingkat
group yang bertujuan untuk melihat nyeri responden sebelum dan sesudah
pengaruh core stability dan micro wave dilakukan intervensi. Setelah dilakukan
diathermy untuk mengurangi nyeri pada pengukuran skala nyeri maka dilanjutkan
penderita spondyloarthrosis lumbal. dengan intervensi dengan latihanCore
Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret Stability Dan Micro Wave Diathermy
sampai dengan April 2016. Sample sebanyak 3 x seminggu selama 6 minggu
dalampenelitianiniadalahpasienspondyloarth berturut-turut. Data-data yang sudah
rosis lumbal yang berobat ke RSUD H. dikumpulkan dianalisis dengan
Kumpulan Pane Tebing Tinggi pada tahun menggunakan uji statistik Wilcoxon Rank
2016. Jumlah responden pada penelitian ini test(Notoadmodjo 2018).
adalah 12 orang dengan tekhnik
pengambilan sampel yaitu total sampling.
Adapun kriteria inklusi penelitian ini adalah: 3. HASIL PENELITIAN
responden yang mengalami Deskripsi dan Distribusi Sample

Tabel 1. Distribusi Frekuensi berdasarkan karakteristik responden (n=12)


Intervensi
Karakteristik responden Usia (%)

41 – 50 6 (50%)
Umur (thn) 51 – 60 6 (50%)
Perempuan 9 (75%)
Jenis kelamin Laki – Laki 3 (25%)
18,5 – 22,9 (normal) 5 (41,6%)
Indeks Massa Tubuh
23,0 – 24,9 (Overweight I) 1 (8,4%)
(Kg/m2)
25,0 – 29,9 (Overweight II) 6 (50%)
Duduk 3 (25%)
Aktivitas yang sering Berdiri 6 (50%)
dikerjakan Membungkuk 2 (16,7%)
Mengangkat 1 (8,3%)
Berdasakan Tabel. 1 dapat dilihat weight II sebanyak 6 orang (50%).
bahwa berdasarkan usia dari 12 responden Sedangkan berdasarkan aktivitas yang sering
yang diteliti rata-rata berusia 40 – 60 tahun. dikerjakan dari 12 responden mayoritas
Sedangkan berdasarkan jenis kelamin dari 12 terbanyak aktivitas berdiri sebanyak 6 orang
responden mayoritas perempuan sebanyak 9 (50%).
orang (75%). Berdasarkan indeks massa
tubuh dari 12 responden mayoritas over

83
DOI: https://doi.org/10.51544/keperawatan.v4i2.2408 Desember 2021, Vol.4 No.2
Jurnal Online Keperawatan Indonesia, 81-88

Tabel 2. Hasil Uji Statistic Wilcoxon Pengaruh Core Stability Micro Wave Diathermy
terhadap penurunan tingkat nyeri pada Pasien Spondyloarthrosis Lumbal
Intervensi N Rerata±SB p

Pre Test 12 52,50±7,53


0,002
Pre Test 12 20,83±2,88
Dilihat pada tabel 2 diketahui bahwa tersebut ditemukan 116 orang penderita NPB
pada Kelompok Perlakuan menggunakan dengan persentase 15,6%. Dari jumlah ini 76
non parametrik dengan Willcoxon signed diantaranya mewakili kelompok jenis
rank test sebelum perlakuan didapat nilai kelamin wanita dengan proporsi 65,5% dan
skor rerata nyeri 52,50±7,53 setelah penderita pria terdiri dari 40 orang (34,5%).
perlakuan nilai skor rerata nyeri 20,83±2,88, Dan dari penderita nyeri punggung bawah
kelompok perlakuan yang dianalisis dengan ternyata kelompok umur antara 40-60 tahun
didapat p=0,002 (p<0,05). Hasil tersebut (umur produktif) menduduki persentase
menyatakan secara signifikan pelatihan paling tinggi dibanding kelompok umur
Latihan Core Stability dan terapi dasar lainnya. Jumlah penderita nyeri punggung
Micro Wave Diathermy dapat menurunkan bawah di sini mendapat urutan kedua
nyeri pada penderita Spondyloarthrosis (15,6%) sesudah sefalgia yang mencapai 258
lumbal. penderita dengan persentase 34,8%.

4. PEMBAHASAN b. Karakteristik responden


a. Karakteristik responden berdasarkan Jenis Kelamin
berdasarkan Usia Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari kelamin dari 12 responden mayoritas
12 responden yang di teliti mayoritas berusia perempuan sebanyak 9 orang (75%)
40 – 60 tahun(Tabel.1). Pada usia 40 – 60 (Tabel.1). Secara fisiologis kemampuan otot
tahun mulai terjadi proses degenerasi pada wanita lebih rendah daripada pria. Pada
lumbal pada tubuh manusia dan tingkat wanita keluhan ini sering terjadi misalnya
elastistias pada otot juga menurun seiring pada saat mengalami siklus menstruasi,
banyak memiliki aktivitas dan aktif bekerja. selain itu proses menopause juga dapat
Berdasarkan penelitian sebelumnya menyebabkan kepadatan tulang berkurang
bahwa umur seseorang berbanding langsung akibat penurunan hormon esterogen sehingga
dengan kapasitas fisik sampai batas tertentu memungkinkan terjadinya nyeri punggung
dan mencapai puncaknya pada umur 25 bawah.kekuatan otot wanita hanya sekitar
tahun. Pada umur 50-60 tahun kekuatan otot dua pertiga dari kekuatan otot pria sehingga
akan menurun sebesar 25%, kemampuan daya tahan otot pria pun lebih tinggi
sensoris-motoris menurun sebanyak 60% dan dibandingkan wanita. Rata – rata otot wanita
kemampuan kerja fisik seseorang yang kurang lebih hanya 60% dari kekuatan otot
berumur 60 tahun ke atas tinggal mencapai pria, khususnya otot lengan, otot perut, ototo
25% dari umur orang yang berumur 25% punggung bawah dan otot kaki.
(Tarwaka et al., 2014). Pada penelitian sebelumnya mengatakan
Berdasarkan penelitian terdahulu yang bahwa perempuan lebih rentan terkena
dilakukan pada 742 orang sampel yang Spondyloarhtrosis Lumbal dibandingkan
berobat di poliklinik Neurologi RSCM pria(Fahrurrazi 2012).
selama bulan Mei 2012, diketahui bahwa Nyeri punggung bawah (NPB) oleh karena
dari 742 orang pengunjung poliklinik nyeri spondyloarthrosis mempunyai pravelansi 6%

84
DOI: https://doi.org/10.51544/keperawatan.v4i2.2408 Desember 2021, Vol.4 No.2
Jurnal Online Keperawatan Indonesia, 81-88

dari populasi umum. Banyak sekali terjadi pada kg/m2. Obesitas merupakan salah satu faktor
pria dan wanita berusia 50-60 tahun. Insidensi terjadinya kelemahan otot punggung karena
terbesar adalah wanita, hal ini dikarenakan otot punggung lemah akibat berat badan
pengaruh postmenopausal syndrome(Fujiwara yang berlebihan(Soetojo 2011).
2016). Faktor resiko NPB lain juga diketahui
meningkat seiring dengan bertambahnya usia
c. Karakteristik responden dan obesitas IMT > 25 kg/m2, kebiasaan
berdasarkan Massa Tubuh merokok, kurang aktivitas, serta kerja berat
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (Porras 2011).
indeks massa tubuh dari 12 responden
mayoritas overweight II sebanyak 6 orang d. Karakteristik responden
(50%)(Tabel.1).
berdasarkan Aktivitas yang sering
Peningkatan insiden LBP seiring dengan dilakukan
IMT yang tinggi. Hal ini terjadi karena Hasil penelitian menunjukkan bahwa
adanya peningkatan beban pada orang aktivitas yang sering dikerjakan dari 12
dengan IMT tinggi di bagian lumbosakral responden mayoritas aktivitas berdiri
pada tulang belakang. Tulang belakang sebanyak 6 orang (50%) (Tabel.1).
memiliki fungsi mempertahankan posisi Aktivitas selama bekerja seperti
tegak pada tubuh manusia, tetapi tidak hanya pekerjaan fisik berat, posisi duduk selama
tulang yang berperan, otot juga memiliki bekerja, getaran, dan pengangkatan barang
peranan untuk membantu tulang belakang merupakan aktivitas yang sangat
dalam mempertahankan posisi dan sebagai mempengaruhi komposisi tulan belakang.
motor penggerak. Kaki hanya mampu serta mulai terjadi penurunan fungsi pada
menahan beban seberat 2 kg, apabila pada tubuh terutama dibagian tulang yang sudah
orang dengan IMT tinggi beban akan tidak seelastis saat masih berusia muda.
semakin bertambah dan tulang belakang Ketika melakukan aktivitas yang berat
akan mulai tidak stabil. Bila seseorang seperti berdiri terlalu lama maka akan
kelebihan berat badan dan lemak akan memperberat lumbal dan akan terjadi
disalurkan ke daerah perut yang berarti kerja penekanan terlalu lama di daerah lumbal.
lumbal akan bertambah. Saat berat badan Berdasarkan hasil penelitian
bertambah tulang belakang akan tertekan terdahlu(Wahyuni and Dilia 2021)
untuk menahan beban tersebut sehingga mengatakan bahwa aktivitas penderita nyeri
mudah terjadi kerusakan struktur tulang dan punggung banyak terjadi pada pekerja atau
bahaya bagi tulang belakang. Daerah yang karyawan yang bekerja dalam posisi duduk
paling berbahaya adalah daerah vertebra lama, berdiri lama dan pekerjaan berat
lumbal. lainnya seperti pekerjaan yang banyak
Hasil Penelitian sebelumnya(Fita 2013) aktivitas membungkuk secara berulang,
menyatakan bahwa over weight sangat mengangkat dan menurunkan beban berat
mempengaruhi beban tulang punggung dengan cara yang salah.
bawah. Aktivitas yang sehari- harinya adalah
Indeks Massa Tubuh menggambarkan berdiriakan memperberat tulang belakang
status gizi seseorang. Dengan demikian khususnya di bagian lumbal, di Karen akan
berdasarkan rerata Indeks Massa Tubuh pada ketika berkativitas berdiri maka central of
kedua kelompok sampel dikategorikan gravity seseorang akan terletak di bagian
bahwa status gizi sampel penelitian dalam Lumbal bahkan sampai di bagian Sacrum
kategori obesitas derajat I(Adiatmika 2012). (tulang duduk) sehingga mengakibatkan
Seseorang dikatakan obesitas bila Spondyloarhtrosis Lumbal(Hills 2016).
mempunyai Indeks Massa Tubuh ≥ 30

85
DOI: https://doi.org/10.51544/keperawatan.v4i2.2408 Desember 2021, Vol.4 No.2
Jurnal Online Keperawatan Indonesia, 81-88

e. Pengaruh Core Stability dan Micro sehingga nyeri akan berkurang(Alfitryati,


Wave Diathermy terhadap nyeri 2012).
pada penderita Spondyloarhtrosis Pemberian Micro Wave Diathermy
Lumbal. juga dapat mengurangi penekanan pada
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan ujung saraf poli modal sehingga nyeri akan
bahwa Kelompok perlakuan nilai rerata berkurang. Juga diperoleh peningkatan
pengurangan nyeri sebelum perlakuan kelenturan jaringan, karena terjadi
52,50±7,53 dan setelah perlakuan peningkatan kadar air dan GAG (Gliko
20,83±2,88 dan nilai pengurangan nyeri Aminoglikans) pada matriks jaringan. Pada
sebesar 31,67 (60,32%) dengan p value level spinal sensoris panas ringan dari
0.002 (p<0,05), sehingga Kelompok ini penggunaan MWD akan menimbulkan
terjadi nilai pengurangan nyeri. Dengan hasil stimulasi afferen II/IIIA (Adan Aγ) dimana
tersebut dapat disimpulkan (Tabel.2). pada posterior horn cell (PHC) diperoleh
Dari hasil analisa pada penelitian ini blok terhadap impuls noxious. Perangsangan
didapatkan bahwa pemberian Core Stability pada serabut saraf afferent tersebut berakibat
dan Micro Wave Diathermy memiliki terhadap pengurangan nyeri atau efek sedatif,
pengaruh yang bermakna dalam menurunkan sehingga nyeri yang dirasakan akan
nyeri pada penderita Spondyloarthrosis berkurang. Adanya efek panas pada Micro
lumbal. Jika dinilai dari hasil analisa waktu Wave Diathermy dapat mengakibatkan
sebelum pemberian Core Stability dan Micro sirkulasi darah meningkat sehingga terjadi
Wave Diathermy dan sesudah di berikannya absorbs zat sisa radang dan sisa metabolisme
Core Stability dan Micro Wave Diathermy( 3 yang akan menurunkan irritasi nosicensorik
kali dalam satu minggu selama 6 minggu ) sehingga penurunan nyeri(Alfitriyati 2012).
menunjukkan hasil yang signifikan dalam Latihan Core Stability adalah
penurunan nilai nyeri pada penderita kemampuan untuk mengontrol posisi gerak
Spondyloarhtrosis Lumbal. dari trunk sampai pelvis yang digunakan
Berdasarkan penelitian terdahulu untuk melakukan gerakan secara optimal
mengatakan bahwa pemberian MWD di dalam proses perpindahan, control tekanan
daerah lumbosakral 3x seminggu selama 6 dan gerakan saat aktivitas sehari-hari.
minggu dapat menimbulkan efek fisiologis Latihan Stabilisasi merupakan salah satu
terhadap jaringan ikat berupa peningkatan komponen penting mengurangi nyeri,
elastisitas jaringan ikat karena terjadi memberikan kekuatan local dan
perbaikan sirkulasi pada jaringan ikat seperti keseimbangan untuk memaksimalkan
peningkatan kadar air dan GAG (gliko aktivitas gerakan secara efisien(Irfan 2010).
Aminoglikans) pada matriks sehingga Menurut (Kravitz, Len, and Andrews
biscsitas jaringan matriks menurun dan 2017; Porras 2011) mengatakan bahwa
mobilitas collagen meningkat akan pelatihan Latihan stabilisasi efektif
meningkatkan daya regang jaringan ikat mengurangi nyeri serta meningkatkan
(Alfitryati, 2012). aktivitas fungsional dan secara teoritis
Pemberian Micro Wave Diathermy member pengaruh dalam penurunan spasmen
dapat mengurangi nyeri melalui modulasi otot, peningkatan ekstensibilitas, stabilitas
sensorik dan spinal, pada level sensorik dan penguatan otot. Sedangkan (Peterson
aplikasi Micro Wave Diathermy dapat 2015)melaporkan bahwa kelemahan otot
menimbulkan panas sehingga menimbulkan intidikaitkan dengan nyeri punggung bawah
dilatasi pembuluh darah, dilatasi pembuluh yang dipengaruhi oleh derajad asimetri dari
darahkan meningkatkan sirkulasi darah local kekuatan dan fleksibilitas otot-otot punggung
sehingga terjadi peningkatan penyerapan bawah dan panggul.
kembali irritan nyeri (allogen asam laktat),

86
DOI: https://doi.org/10.51544/keperawatan.v4i2.2408 Desember 2021, Vol.4 No.2
Jurnal Online Keperawatan Indonesia, 81-88

5. SIMPULAN Hertling, Darlene, and MK Randolph. 2016.


Berdasarkan penelitian ini dapat Management of Common
disimpulkan bahwa Latihan Core Stability Musculoskeletal Disorder. 4th ed.
dan terapi dasar micro wave diathermy dapat Philadelpia: Springer Netherlands.
mengurangi nyeri pada penderita Hills, EC. 2016. Mechanical Low Back Pain.
Spondyloarthrosis Lumbal. Disarankan United of State: American Academy.
untuk penelitian selanjutnya agar menambah http: //www.emedicine.com.
jumlah responden sehingga dapat mewakili Irfan, Muhammad. 2010. “Prolaps Uteri.”
representatif yang lebih luas. Director: 6–13.
Kravitz, Len, and Andrews. 2017. “Fitness
6. DAFTAR PUSTAKA and Low Back Pain.” : 2017.
Adiatmika, I P.G. 2012. Pengukuran Notoadmodjo, Sukidjo. 2018. Metodologi
Kesegaran Jasmani. Denpasar : Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineke
Udayana University Press. Udayana Cipta.
University Press. Peterson, T. 2015. “The Effect of Mc Kenzie
Alfitriyati. 2012. Pengaruh Penambahan Therapy as Compared Wiht That of
Pemberian Ultra Sound Terhadap Intensive Strengthening Training for the
Intervensi Microwave Diathermy Dan Treatment of Patients with Subacut or
Latihan William Flexion Pada Chronic Low Back Pain.” 3: 2015.
Pengurangan Rasa Nyeri Akibat http://weekly.cnbnews.com/news/article
Spondyloarthrosis Lumbal . Poltekkes .html?no=124000.
YRSU Dr. Rusdi. Medan. Medan: Porras, Paola. 2011. “Risk Factors for Low
Skripsi, Poltekkes YRSU Dr. Rusdi. Back Pain in a Cohort of 1389 Pain
Medan. among Thai and Myanmar Migrant
Bashar, and Nur Aima Siagian. 2018. Seafood Processing Factory Workers in
“HUBUNGAN BERAT TAS Samut Sakorn Province, Thailand.”
DENGAN KEJADIAN NYERI (July): 1–7.
PUNGGUNG BAWAH PADA ANAK Regan, Jacky. 2012. Paint for
USIA 12- 14 TAHUN DI SMP Spondyloarthrosis Lumbalis. United
PENCAWAN MEDAN TAHUN State of America.
2017.” 1(2): 23–28. Septi, Nur. 2010. 15 Skripsi, Fakultas
Fahrurrazi. 2012. “Tidak Ada Perbedaan Kedokteran, Universitas Sumatera Utara
Efek Intervensi William’s Flexion Gambaran Umum Obesitas Pada
Exercise Dan Core Stability Terhadap Penderita Nyeri Punggung Bawah
Pengurangan Nyeri Akibat (NPB) Di Poliklinik Saraf RSUP. H.
Spondyloartrosis Lumbalis.” Jurnal Adam Malik.
Fisioterapi 12(April). http://awsassets.wwfnz.panda.org/down
Fita, Sisani. 2013. “Penambahan Traksi loads/earth_summit_2012_v3.pdf%0Ah
Lumbal Indirect Lebih Dapat ttp://hdl.handle.net/10239/131%0Ahttps
Menurunkan Nyeri Daripada Micro ://www.uam.es/gruposinv/meva/publica
Wave Diatermy (Mwd) Saja Pada Kasu ciones
S Spondyloarthrosis Lumbal. Tthesis.” : jesus/capitulos_espanyol_jesus/2005_m
2013. otivacion para el aprendizaje
Fujiwara. 2016. “The Effect of Disc Perspectiva
Degeneration and Facet Joint alumnos.pdf%0Ahttps://ww.
Osteoarthritis on the Segmental Simanullang, Rostime Hermayerni. 2015.
Fleksibility of the Lumbar Spine.” “Tekhnik Relaksasi Pernafasan Dapat
Spine Journal 25: 3036–44. Mengurangi Rasa Nyeri.” Columbia

87
DOI: https://doi.org/10.51544/keperawatan.v4i2.2408 Desember 2021, Vol.4 No.2
Jurnal Online Keperawatan Indonesia, 81-88

Asia 4(7): 1–9.


Simanullang, Rostime Hermayerni, and
Julahir Hodmatua Siregar. 2020. Teknik
Relaksasi Dapat Menurunkan Stres
Pada Penyakit Kronis. Yogjakarta:
Deepublish Publisher.
https://id.scribd.com/doc/145072847/Te
knik-Relaksasi.
Soetojo. 2011. The Effect Obesity for Indeks
Massa Tubuh. Post Graduate Airlangga
University. Post Graduate Airlangga
University.
Wahyuni, W, and Ananda Pratiwi Dilia.
2021. “Hubungan Antara Duduk Lama
Dengan Kejadian Low Back Pain Pada
Mahasiswa Selama Kuliah Online.”
URECOLL: 2016.
http://repository.urecol.org/index.php/pr
oceeding/article/view/1453.

88
DOI: https://doi.org/10.51544/keperawatan.v4i2.2408 Desember 2021, Vol.4 No.2

You might also like