You are on page 1of 5

Jurnal Analogi Hukum, 2 (2) (2020), 165–169

Jurnal Analogi Hukum


Journal Homepage: https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/analogihukum

Penyelesaian Sengketa Pembagian Harta Bersama yang


Dijadikan Jaminan Hutang Melalui Akta Perdamaian
I Gede Arya Agus Pratama*, Ni Luh Made Mahendrawati dan Luh Putu Suryani

Universitas Warmadewa, Denpasar-Bali, Indonesia

*aguspratama@gmail.com
How To Cite:
Pratama, I, G, A, A., Mahendrawati, N, L, M., Suryani, L, P. (2020). Penyelesaian Sengketa Pembagian Harta Bersama yang Dijadikan Jaminan Hutang Melalui
Akta Perdamaian. Jurnal Analogi Hukum, 2 (2). 165-169. Doi: https://doi.org/10.22225/ah.2.2.1915.165-169

Abstract—Joint assets are assets that a husband and wife can obtain during marriage. Dispute resolution
means that the resolution of a conflict between two or more parties originating from different perceptions
about an interest or property rights that can have legal consequences for both. The Peace Deed is after the
parties mediate, a case agreement is reached on the subject matter of the dispute formulated in the peace
agreement. At the appointed hearing, the case filed the peace agreement so that it could be used as a peace
deed to resolve their dispute. Based on the explanation above, the following issues will be discussed: 1. Can
the joint property of the marriage which is used as a debt security to a third party be the object of a peace
agreement by the Plaintiff and Defendant? and 2. How is the process of resolving disputes over joint assets
that are used as collateral for debts to third parties? This research uses normative legal research methods,
using the statutory approach and conceptual approach, assessing primary and secondary legal materials. The
results of this study indicate : That, joint property of a marriage that is in the second place as a debt
collateral, cannot be used as an object of ownership disputes, or objects in the peace deed between the
plaintiff and the defendant without involving the right holder's collateral, Husband or wife husband and wife
disputing shared assets that are used as collateral for debt, must place the collateral holder as one of the
cases.
Keywords: Disputes, joint assets, peace deed

Abstrak—Harta bersama adalah harta yang di dapat suami istri selama perkawinan. Penyelesaian sengketa
mempunyai makna bahwa penyelesaian pertentangan antara dua pihak atau lebih yang berawal dari persepsi
yang berbeda tentang suatu kepentingan atau hak milik yang dapat menimbulkan akibat hukum bagi keduanya.
Akta Perdamaian adalah setelah para pihak melakukan mediasi, tercapai kesepakatan pihak perkara tentang
pokok sengketa yang dirumuskan dalam perjanjian perdamaian. Pada sidang yang ditentukan, pihak perkara
mengajukan perjanjian perdamaian tersebut agar dijadikan akta perdamaian sebagai penyelesaian sengketa
mereka. Berdasarkan uraian di atas akan di bahas permasalahan : 1. Apakah harta bersama perkawinan yang
dijadikan jaminan utang pada pihak ketiga dapat menjadi obyek kesepakatan perdamaian oleh Penggugat dan
Tergugat ? dan 2.Bagaimana proses penyelesaian sengketa terhadap harta bersama yang dijadikan jaminan
utang pada pihak ketiga ?. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif, menggunakan
pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual, mengkaji dari bahan hukum primer dan bahan
hukum sekunder. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, harta bersama perkawinan yang sedang dalam
kedudukan sebagai jaminan utang, tidak dapat dijadikan obyek sengketa kepemilikan, ataupun obyek dalam
akta perdamaian antara penggugat dan tergugat tanpa melibatkan pihak pemegang hak jaminan, Suami istri
atau bekas suami istri bersengketa terhadap harta bersama yang dijadikan jaminan utang, harus mendudukkan
pihak pemegang jaminan sebagai salah satu dari pihak perkara.
Kata Kunci: Sengketa, harta bersama, akta perdamaian

1. Pendahuluan miliki oleh kedua suami istri (Hartanto, 2017).


Hukum perkawinan di Indonesia, menentukan
Salah satu akibat hukum suatu perkawinan harta yang diperoleh selama perkawinan
tidak hanya tertuju pada diri suami istri, akan tersebut sebagai harta bersama. Perihal harta
tetapi juga mengenai harta kekayaan yang di bersama tersebut diatur dalam Pasal 35 hingga
Jurnal Analogi Hukum, Volume 2, Nomor 2, 2020. CC-BY-SA 4.0 License
165
Penyelesaian Sengketa Pembagian Harta Bersama yang Dijadikan Jaminan Hutang Melalui Akta Perdamaian

37 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 sempurna kepemilikannya, seharusnya tidak


tentang Perkawinan. Materil hukum perkawinan dapat ditetapkan sebagai obyek sengketa
dalam Peradilan Agama merupakan subtansi pembagian harta bersama harta bersama, tanpa
dalam pelaksanaan hukum Islam itu sendiri, melibatkan pihak pemegang hak jaminan
karena tidaklah mungkin dalam sebuah putusan tersebut. Pemegang hak jaminan adalah kreditor
yang dihasilkan oleh Badan Peradilan Agama yang kedudukannya diutamakan terhadap harta
tanpa merujuk pada Undang-Undang yang yang dijadikan jaminan utang, sebagaimana
diberlakukan oleh sebuah Negara (Jamil, 2017). ketentuan pasal 1132 KUH Perdatadan Pasal 1
ayat 1 Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996
Bilamana terjadi perceraian, undang- tentang Hak Tanggungan.
undang menentukan, bahwa perihal harta
bersama diatur menurut hukumnya masing- Pengadilan Agama Denpasar telah
masing. Adapun yang dimaksud dengan memutuskan dalam perkara gugatan harta
hukumnya masing-masing tersebut adalah ialah bersama perkawinan, yang pihak penggugat dan
hukum agama, hukum adat dan hukum lainnya. tergugatnya berhasil mencapai kesepakatan
Bagi orang yang melakukan perkawinan perdamaian, selanjutnya kesepakatan tersebut
berdasar hukum Islam, bila kemudian dituangkan dalam Akta Perdamaian dengan
bersengketa tentang harta bersama perkawinan diberi kekuataneksekutorial dengan irah-irah
tersebut, peradilannya menjadi kewenangan Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang
lembaga peradilan agama, karena sengketa Maha Esa, dengan Putusan Nomor 147/ Pdt.G/
bidang tersebut menjadi bagian dari sengketa 2018/ PA Dps. akan tetapi, dalam akta
bidang perkawinan yang menjadi kewenangan perdamaian tersebut Majelis hakim tidak
pengadilan agama sebagaimana yang ditentukan mempertimbangkan bahwa harta yang jadi
oleh Pasal 49 Undang-undang Nomor 7 Tahun obyek sengketa tersebut adalah harta yang
1989 sebagaimana diubah dengan Undang- sedang dalam penjaminan utang di bank yang
undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan belum lunas. Berdasarkan uraian di atas, penulis
yangkedua dengan Undang-undang Nomor 50 bermaksud mengkaji putusan tersebut dalam
Tahun 2009. penelitian ini untuk menelaah tentang prinsip
penjaminan terhadap harta bersama
Secara umum penyelesaian sengketa dapat perkawinan, serta bagaimana seharusnya
di golongkan menjadi dua cara, yaitu pertama penyelesaian sengketa pembagian harta
penyelesaian sengketa melalui jalur lembaga bersama yang dijadikan jaminan utang.
peradilan (litigasi),dan kedua melalui jalur di
luar pengadilan (non-litigasi) (Artadi & Asma- Berdasarkan uraian latar belakang tersebut
ra, 2017). Hukum Acara Perdata menentukan, akan dibahas yaitu:
bahwa saat penggugat dan tergugat hadir dalam
sidang, majelis hakim harus mendamaikan Apakah harta bersama perkawinan yang
pihak tersebut dalam acara perdamaian, dan dijadikan jaminan utang pada pihak ketiga
kemudian berdasarkan ketentuan Perma Nomor dapat menjadi obyekkesepakatan perdamaian
1 Tahun 2016, acara perdamaian tersebut harus oleh Penggugat dan Tergugat ?
diteruskan melalui lembaga mediasi, yang Bagaimana proses penyelesaian sengketa
untuk itu ditunjuk seorang mediator untuk terhadap harta bersama yang dijadikan jaminan
melaksanakan proses perdamaian tersebut. utang pada pihak ketiga ?
Aturan mediasi di atas menentukan, bahwa
dalam hal mediasi berhasil mencapai Penelitian ini bertujuan untuk:
kesepakatan, para pihak dengan dibantu oleh
mediator tersebut, dapat menuangkan kesepatan Untuk mengetahui harta bersama
perdamaian tersebut dapat diajukan kepada perkawinan yang dijadikan jaminan utang pada
majelis hakim untuk ditetapkan sebagai Akta pihak ketiga dapat menjadi obyek kesepakatan
Perdamaian, yang mempunyai kekuatan perdamaian oleh Penggugat dan Tergugat
eksekutorial. Untuk mengetahui proses penyelesaian
Pembagian harta bersama perkawinan, sengketa terhadap harta bersama yang dijadikan
mensyaratkan tentang kejelasan hak jaminan utang pada pihak ketiga.
kepemilikan dari suami istri terhadap harta
dimaksud, sehingga sebuah putusan tentang
2. Metode
harta bersama haruslah menyebutkan secara Metode penelitian yang dipakai di dalam
jelas alas hak hukum serta kejelasan tentang penulisan ini ialah metode normatif yaitu
penguasaan suami istri atas harta dimaksud. berdasarkan studi pustaka, menggunakan cara
Harta yang kedudukannya sedang berada membaca, serta mengkaji dari materi yang
sebagaijaminan utang, atau harta yang belum
Jurnal Analogi Hukum, Volume 2, Nomor 2, 2020. CC-BY-SA 4.0 License
166
Penyelesaian Sengketa Pembagian Harta Bersama yang Dijadikan Jaminan Hutang Melalui Akta Perdamaian

dibahas dalam skripsi ini serta menggunakan seorang debitur


bahan sekunder yang didapatkan dari beberapa
media massa baik cetak maupun elektronik. Hukum jaminan dibagi dalam 3 bagian,
Sedangkan pendekatan masalah yang digunakan yakni Jaminan Kebendaan Jaminan perorangan
secara yuridis yaitu dengan meninjau peraturan dan Jaminan Lainnya. Khusus tentang Jaminan
yang berhubungan dengan permasalahan. Kebendaan, memberikanhak kepada kreditor
untuk didahulukan atau dimudahkan dalam
Adapun sumber bahan hukum yang mengambil pelunasan atas piutang atas hasil
digunakan yaitu: penjualan benda tertentu milik debitur.
Penekanan lagi dalamJaminan Kebendaan terse-
Sumber bahan hukum Primer, yakni : but, adalah jika ada benda atau harta tertentu
Undang-undang Nomor 4 tahun 1996 tentang yang dipegang oleh kreditor dan atas harta ter-
Hak Tanggungan, HIR/RBG, Undang-undang sebut diikat dengan perjanjian penjaminan khu-
Nomor 7 tahun 1989yang diubah dengan sus yang mengiringi perjanjian uang piutang,
Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 dan maka kreditor tersebut diberi hak yang lebih
perubahan kedua dengan Undang-undang khusus dan lebih diutamakan kreditor lain da-
Nomor 50 tahun 2009 tentang Peradilan lam pelunasan utang debitur dari penjualan har-
Agama, Peraturan Mahkamah Agung RI ta tersebut. Hak yang lebih diutamakan tersebut
( PERMA ) Nomor 1 Tahun 2016 tentang disebut dengan hak previlage, sebagai seorang
Prosedur Mediasi di Pengadilan kreditor preferen, sedangkan yang tidak terikat
Sumber bahan hukum Sekunder, yakni: dengan perjanjian istimewa tersebut disebut
bahan-bahan hukum yang diperoleh dari dengan hak kongkuren.
meliputi buku-buku teks, jurnal hukum, dan Adanya hak tersebut, maka seorang kredi-
komentar atas putusan pengadilan. tor mempunyai kedudukan istimewa sebagai
3. Hasil Penelitian dan Pembahasan berikut :
Mempunyai hubungan langsung dengan
Kedudukan Harta yang Sedang Dijadikan atau atas benda tertentu milik debitur.
Utang dalam Hukum Jaminan Dapat dipertahankan kepada siapa saja
Hukum Jaminan disebut juga dengan ze- Mempunyai sifat droit de suite artinya hak
kerheidsrechtten atau hak jaminan, yakni pera- tersebut mengikuti bendanya di tangan siapapun
turan hukum yang mengatur tentang jaminan berada.
piutang seorang kreditor terhadap seorang debi-
tur. Hukum Jaminan mengatur tentang jaminan Benda atau harta berupa tanah serta ben-
piutang seseorang. Menurut J. Satrio, hukum dalain yang berkaitan dengan tanah, dapat
jaminan itu diartikan peraturan hukum yang diikatkan sebagai jaminan dalam bentuk Ja-
mengatur tentang jaminan-jaminan piutang minan Hak Tanggungan, sebagaimana diatur
seorang kreditur terhadap seorang debitur. dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996,
Ringkasnya hukum jaminan adalah hukum yang pada pasal 1 ayat 1 telah memberi penegasanan
mengatur tentang jaminan piutang seseorang adanyahak previlage (diutamakan) sebagai
(Satrio, 2007). kreditor preferen bagi pemegang jaminan hak
tanggungan tersebut.
Menurut M. Bahsan, hukum jaminan
merupakan himpunan ketentuan yang mengatur Atas prinsip di atas, maka ketika sebuah
atau berkaitan dengan penjaminan dalam rang- obyekberupa tanah serta benda lain yang
ka utang piutang (pinjaman uang) yang terdapat berkaitan dengan tanah, baik berupa bangunan,
dalam berbagai peraturan perundang-undangan tanaman ataupun lainnya yang lekat dengan
yang berlaku saat ini (Bahsan, 2008). Pasal tanah, diikatkan sebagai jaminan utang, maka
1131 KUH Perdata menentukan bahwa segala ketika itu pula Hak Kebendaan atas obyek ter-
kebendaan orang yang berutang, baik yang ber- sebut beralih kepada kreditor preferan sebagai
gerak ataupun yang tidak bergerak, baik yang pemegang hak previlage. Hak istimewa tersebut
sudah ada maupun yang baru aka nada di mengikat kepada siapa saja termasuk kepada
kemudian hari menjadi tanggungan untuk sega- majelis hakim manakala obyek tersebut menjadi
la perikatannya dengan seseorang. Ketentuan sengketa dalam sebuah proses litigasi.
tersebut menunjukkan bahwa piutang kreditor
menindih pada semua harta debitur tanpa Majelis Hakim Pengadilan Agama
terkecuali. Hukum jaminan di artikan sebagai Denpasar yang memeriksa perkara Nomor 147/
peraturan hukum yang mengatur tentang ja- Pdt.G/ 2018/ PA Dps tidak mempertimbangkan
minan hukum seseorang kreditor terhadap kedudukan harta bersama yang dijadikan obyek

Jurnal Analogi Hukum, Volume 2, Nomor 2, 2020. CC-BY-SA 4.0 License


167
Penyelesaian Sengketa Pembagian Harta Bersama yang Dijadikan Jaminan Hutang Melalui Akta Perdamaian

sengketa sengketa, padahal sejak awal sudah secara sekilas, proses tersebut telah memenuhi
didalilkan penggugat dalam positanya bahwa asas penyelesaian perkara yakni asas sederhana,
sebidang tanah dengan bangunan rumah terse- cepat dan biaya ringan. Akan tetapi jika dic-
but adalah harta bersama perkawinan yang saat ermati lebih dalam terdapat prinsip hukum yang
ini masih dalam penjaminan utang di bank yang tidak terpenuhi baik secara formil maupun ma-
dilakukan olehkedua belah pihak tersebut. teriil.
Majelis hakim hanya terpaku pada ketentuan
dalam Perma Nomor 1 Tahun 2016, bahwa bila Secara materiil, Akta Perdamaian tersebut
kedua belah pihak berhasil mencapai perdama- menyalahi ketentuan hukum jaminan atas ba-
ian, dapat dituangkan dalam akta perdamaian rang tidak bergerak, sebagaimana telah diu-
sebagai penyelesaian sengketa. raikan dalam pokok bahasan di atas. Adapun
secara formil, penyusun dapat menguraikannya
Menurut penyusun, seharusnya majeli- sebagai tersebut di bawah ini ;
shakim mengedepankan prinsip hukumjaminan,
karena dengan dijadikannya obyek sengketa Sebagaimana yang telah diketahui bersa-
tersebut sebagai jaminan utang maka ma, bahwa Mahkamah Agung telah mengeluar-
kepemilikan Penggugat dan Tergugat terhadap kan Perma Nomor 1 Tahun 2016 tentang Medi-
harta sebagaimana dimaksud tidaklah sempurna asi di Pengadilan, yang prinsip pokok dalam
sebagai harta bersama hasil perkawinan mereka. aturan tersebut adalah penegasan bahwa proses
Hak kebendaan terhadap harta tersebut dimiliki mediasi menjadi satu kesatuan yang tidak
oleh pihak pemegang jaminan, dimana terpisahkan dengan acara perdamaian se-
pemegang hak kebendaan tersebut berdasarkan bagaimana diatur dalam pasal 130 HIR dan 154
ketentuan hukum, memegang hak previlage RBg, dengan wilayah keberlakuan pada
sebagai kreditor Preferen, yang harus sengketa perdata di peradilan umum dan peradi-
diutamakan haknya atas harta yang dijadikan lan agama. Dengan demikian, maka ketentuan
jaminan tersebut ; dalam Perma tersebut menjadi ketentuan hukum
acara yang wajib dijalankan dalam memeriksa
Bahwa, atas keadaan yang demikian pula, perkara perdata di peradilan umum dan peradi-
maka penyusun berpendapat harta bersama lan agama, termasuk dalam sengketa harta ber-
perkawinan yang sedang dalam kedudukannya sama perkawinan.
sebagai jaminan utang, tidak dapat dijadikan
obyek sengketa kepemilikan, ataupun obyek Dalam perkara Nomor 147/ Pdt.G/ 2018/
dalam akta perdamaian antara penggugat dan PA Dps tersebut, majelis hakim mengesahkan
tergugat tanpa melibatkan pihak pemegang hak kesepakatan perdamaian, pada hari sidang saat
jaminan. Seharusnya gugatan Penggugat diajukan perjanjian tersebut, tanpa mempertim-
tentang harta tersebut dianggap cacat formil dan bangkan prinsip hukum jaminan dalam perkara
harus dinyatakan tidak dapat diterima dimaksud. Proses yang demikian sangatlah ber-
bahaya dan rawan terjadinya penyelundupan
hukum oleh pihak perkara yang pura-
Penyelesaian Sengketa Terhadap Harta Ber- purabersengketa untuk mencapai tujuan tertentu
sama yang Sedang Dijadikan Jaminan Utang dengan cara melawan hukum. Hal tersebut ka-
Pada Pihak Ketiga. rena subtansi dari akta perdamaian adalah
kemauan hukum para pihak yang berperkara,
Berdasarkan hasil penelitian di atas, ter- yang kemudian dikukuhkan dengan kekuatan
lihat bahwa proses dicapainya Akta Perdamaian eksekutorial yang kekuatannya sama dengan
adalah setelah para pihak melakukan mediasi, putusan pengadilan. Hal yang disepakati atau-
tercapai kesepakatan pihak perkara tentang pun yang dikehendaki oleh pihak perkara belum
pokok sengketa yang dirumuskan dalam perjan- tentu memenuhi kebenaran prinsiphukum yang
jian perdamaian. Pada sidang yang ditentukan, seharusnya didudukkan dalam hal yang dis-
pihak perkara mengajukan perjanjian perdama- engketakan tersebut, atau dapat juga merugikan
ian tersebut agar dijadikan akta perdamaian se- pihak ketiga. Sehinggasudah seharusnya majelis
bagai penyelesaian sengketa mereka. Majelis hakim tidak begitu saja menerima kesepakatan
Hakim kemudian bermusyawarah dan kemudi- perdamaian menjadi Akta Perdamaian tanpa
an memutuskan perkara tersebut dalam Akta mempertimbangkan kebenaran isinya. Hal ter-
Perdamaian yang di dalamnya terdapat putusan sebut pula telah ditentukan dalam pasal 27 ayat
dengan irah-iraheksekutorial, dengan 2 Perma Nomor 1 Tahun 2016.
penghukuman kepada pihak penggugat dan ter-
gugat agar melaksanakan isi akta tersebut Perma tersebut sebenarnya telah mem-
(Wayan & Ketut, 2017). berikan jalan sebagai tata cara dalam memutus-
kan perkara dengan akta perdamaian. Secara
Begitu sederhana proses tersebut, sehingga ringkas dapat penyusun paparkan, bahwa
Jurnal Analogi Hukum, Volume 2, Nomor 2, 2020. CC-BY-SA 4.0 License
168
Penyelesaian Sengketa Pembagian Harta Bersama yang Dijadikan Jaminan Hutang Melalui Akta Perdamaian

setelah para pihak mencapai kesepakatan damai takan tidak dapat diterima.
dan menuangkannya dalam akta perdamaian
dan mengajukannya kepada majelis hakim. Suami istri atau bekas suami istri ber-
Setelah menerima Kesepakatan Perdamaian sengketa terhadap harta bersama yang dijadikan
tersebut Hakim Pemeriksa Perkara segera jaminan utang, harus mendudukkan pihak
mempelajari dan menelitinya dalam waktu pemegang jaminan sebagai salah satu dari
paling lama 2 (dua) hari. Jika belum memenuhi pihak perkara. Jika terjadi kesepakatan
ketentuan hukum, maka dikembalikan perdamaian yang kemudian dituangkan dalam
Kesepakatan Perdamaian kepada Mediator dan Akta Perdamaian, haruslah dengan tata cara
Para Pihak disertai petunjuk tentang hal yang yang mengacu pada ketentuaan pasal 27 dan 28
harus diperbaiki. Para Pihak dan/ atau mediator Perma Nomor 1 Tahun 2016.
wajib mengajukan kembali Kesepakatan Daftar Pustaka
Perdamaian yang telah diperbaiki paling
lama 7 (tujuh) hari, dan kemudian dalam waktu Artadi, I. K., & Asmara, D. N. R. (2017).
paling lama 3 ( tiga)hari setelah menerima Anatomi Kontrak Berdasarkan Hukum
Kesepakatan Perdamaian yang Perjanjian. Denpasar: Udayana
diperbaiki,Hakim Pemeriksa Perkara University Press.
menerbitkan penetapan hari sidang untuk
membacakan Akta Perdamaian. Bahsan, M. (2008). Hukum Jaminan dan
Jaminan Kredit Perbankan Indonesia.
Proses yang demikian itu tidak terlewati Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
dalam proses perkara, sehingga akta perdama-
ian yang telah ditetapkan dapat merugikan Hartanto, J. A. (2017). Hukum Harta Kekayaan
pihak ketiga, yakni pihak bank sebagai Perkawinan. Jawa Timur: Laksbang
pemegang hak jaminan, yang secara hukum ( ex pressindo.
lege ) ia mempunyai hak previlage sebagai
Jamil, J. (2017). Hukum Materil Perkawinan di
kreditor preferen yang harus diutamakan ter-
Indonesia. Jurnal A l-Qadau: Peradilan
hadap obyek sengketa tersebut.
Dan Hukum Keluarga Islam, 4(2).
Menurut pendapat penyusun, jika suami Retrieved from http://journal.uin-
istri atau bekas suami istri bersengketa terhadap alauddin.ac.id/index.php/al-qadau/
harta bersama yang dijadikan jaminan utang article/view/5752
sebagaimana obyek penelitian ini, seharusnya
Satrio, J. (2007). Hukum Jaminan Hak Jaminan
mendudukkan pihak pemegang jaminan (bank)
Kebendaan. Bandung: PT. Citra Aditya
sebagai salah satu dari pihak perkara, karena
Bakti.
sejak dijadikannya obyek tersebut sebagai ja-
minan, kepemilikan menjadi hak 3 pihak, yakni Wayan, W. I., & Ketut, A. I. (2017).
suami dan istri, sebagai pemilik awal tetapi Penyelesaian Sengketa Di Luar
pemilikan tersebut tidak penuh lagi karena Pengadilan. Denpasar: Udayana
adanya perjanjian penjaminan, serta bank se- University Press.
bagai pemilik hak kebendaan berupa hak pre-
vilage jaminan yang kedudukannya justru diuta-
makan. Dengan begitu, maka akan jelas duduk
perkara tentang kedudukan harta tersebut, serta
jelas pula berapa kewajiban penggugat dan ter-
gugat terhadap pemegang hak jaminan tersebut,
karena yang harus dibagi bukan hanya obyek
rumah tersebut, juga tentunya harus jelas pem-
bagian kewajiban bekas suami istri tersebut
kepada bank pemegang jaminan dimaksud.
4. Simpulan
Bahwa, harta bersama perkawinanyang
sedang dalam kedudukan sebagai jaminan
utang, tidak dapat dijadikan obyek sengketa
kepemilikan, ataupun obyek dalam akta
perdamaian antara penggugat dan tergugat
tanpa melibatkan pihak pemegang hak jaminan.
Seharusnya gugatan perkara nomor 147/ Pdt.G/
2018/ PA Dps dianggap cacat formil dan dinya-
Jurnal Analogi Hukum, Volume 2, Nomor 2, 2020. CC-BY-SA 4.0 License
169

You might also like