Professional Documents
Culture Documents
Analisis Pola Perjalanan Transportasi Penduduk Daerah Pinggiran
Analisis Pola Perjalanan Transportasi Penduduk Daerah Pinggiran
Bambang Sugiyarto
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang (UNNES)
Gedung E4, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Abstract : To get residence in the center of the city is very difficult at this time especially because of the
high-rising prices. For this reason, middle class and lower class residents solve the problem by looking
for residence in the outskirts of town, but as a consequence they are far from their workplace and from
schools. The flow of these middle class and lower class people to the outskirts of town has brought
about a special impact. The sampling method employed in this research was proportional random
sampling, a method in which samples are chosen randomly from the districts under investigation by
paying special attention to group I (the poor), group II (the middle class) and group III (the have) . Trip
distribution for the residents of Mijen and Gunungpati districts is mostly spread only around the
respective districts [i.e. Mijen and Gunungpati], while for the residents of Ngaliyan district, the targets of
most of their trips are the various districts of Semarang city. From the point of view of moda used, most
outskirts residents use the motorbike to do their daily trips. Residents of Ngaliyan and Mijen districts
mostly cover the distance between their residence and the places of their daily activities (around 1 - 5
km) within 20 - 30 minutes. While those of Gunungpati district mostly cover the distance (5 - 10 km)
within 10 - 20 minutes.
Abstrak : Untuk mendapatkan tempat tinggal di pusat kota saat ini sangatlah sulit terutama karena
faktor harga yang relatif mahal. Maka bagi penduduk golongan menengah kebawah solusinya adalah
mencari tempat tinggal di daerah pinggiran kota dengan konsekuensi jauh dari tempat kerja atau tempat
pendidikan. Mengalirnya golongan ini dari daerah dekat pusat kota ke daerah pinggiran ternyata
mempunyai dampak tersendiri. Metode pengambilan sampel adalah sampling random proporsional yaitu
pengambilan sampel yang dilakukan secara acak dari lokasi kecamatan yang diamati dengan
memperhatikan golongan I (ekonomi lemah), golongan II (menengah) dan golongan III (ekonomi kuat).
Sebaran tujuan perjalanan untuk penduduk kecamatan Mijen dan Gunungpati sebagian besar hanya di
sekitar wilyah kecamatannya masing – masing, sedangkan untuk penduduk kecamatan Ngaliyan,
sebagian besar tujuan perjalanan mereka adalah berbagai kecamatan di Kota Semarang. Dari sisi moda
yang digunakan, sebagian besar penduduk daerah pinggiran menggunakan sepeda motor untuk
melakukan perjalanan sehari - hari. Penduduk kecamatan Ngaliyan dan Mijen sebagian besar
menempuh jarak ke tempat aktifitas sehari – hari sejauh antara 1 – 5 km dengan lama perjalanan rata-
rata antara 20 – 30 menit. Sedangkan penduduk kecamatan Gunungpati sebagian besar menempuh
jarak ke tempat aktifitas sehari – hari sejauh 5 10 km dengan lama perjalanan antara 10 – 20 menit.
JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 1 Volume – Januari 200 , hal: –
Bagi yang baru bertempat tinggal di perumahan yang padat penduduknya
kota Semarang ataupun pasangan – pasangan sedangkan pada sisi lain prasarana jalan yang
muda yang belum lama bekerja (golongan dibangun pemerintah perkembangannya
bridgeheaders) diperkirakan mereka adalah sangat kecil yang mengakibatkan lalulintas di
golongan dengan segala keterbatasannya, jalan menjadi mudah macet dan kinerja jalan
sehingga belum mampu mengangkat dirinya cepat mengalami penurunan.
ke jenjang sosial ekonomi yang lebih tinggi.
PEMBATASAN MASALAH
Keterbatasan ekonomi belum memungkinkan
Mempertimbangkan luasnya kajian
untuk memiliki rumah sendiri. Oleh karena
yang dapat diambil dalam penelitian dan
lokasi pekerjaan pada umumnya terletak di
karena keterbatasan pada pelaksanaan
pusat kota maka pada awalnya mereka lebih
penelitian maka digunakan batasan ;
senang bertempat tinggal di dekat lokasi
Penelitian hanya dilakukan di Kecamatan
kerjanya dengan cara menyewa rumah untuk
Ngaliyan, Kecamatan Mijen dan Kecamatan
tempat tinggal walaupun terkadang di
Gunungpati Semarang. Variabel analisis yang
lingkungan pemukiman dan kondisi tempat
digunakan berdasarkan pada pendapatan,
tinggal yang dibawah standar. Hal ini dilakukan
kepemilikan kendaraan dan pemilihan moda.
dengan maksud supaya pengeluaran untuk
transportasi dapat dihemat. TINJAUAN PUSTAKA
Seiring dengan berjalannya waktu,
Sistem Tata Guna Lahan dan Transportasi
mereka makin lama makin mapan
Sistem transportasi perkotaan terdiri
kehidupannya dalam artian makin meningkat
dari berbagai aktifitas seperti bekerja, sekolah
penghasilannya. Kemampuan ekonominya pun
olahraga, belanja, dan bertamu. Untuk
meningkat sehingga mampu menyisihkan
memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan
penghasilannya untuk kebutuhan perumahan,
perjalanan diantara tata guna lahan dengan
sehingga mereka mulai memikirkan untuk
menggunakan sistem jaringan transportasi.
memiliki rumah sendiri. Golongan ini mulai
Hal ini menimbulkan pergerakan arus
mengalihkan pilihan tempat tinggal di daerah
manusia, kendaraan dan barang. Pergerakan
pinggiran kota yang lebih menjanjikan
arus manusia, kendaraan dan barang
beberapa kenyamanan antara lain kondisi
mengakibatkan berbagai macam interaksi.
lingkungan yang masih alami, harga relatif
Terdapat interaksi antara pekerja dengan
murah, kepadatan rumah rendah, dan
tempat mereka bekerja, antara ibu rumah
kepadatan lalulintas yang masih rendah.
tangga dengan pasar, antara pelajar dengan
Mengalirnya golongan ini dari daerah dekat
sekolah dan lain sebagainya. Hampir semua
dengan pusat kota ke daerah pinggiran
interaksi memerlukan perjalanan, dan oleh
ternyata mempunyai dampak tersendiri. Ketika
sebab itu menghasilkan pergerakan arus
pemikiran diarahkan ke masa yang akan
lalulintas.
datang dimana kawasan perumahan di
Sasaran umum perencanaan
pinggiran kota yang semula sepi akan
transportasi adalah membuat interaksi tersebut
berkembang pesat menjadi kawasan
JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 1 Volume – Januari 200 , hal: –
meninggalkan rumah menuju tempat kerja terselenggara dengan baik, aman, tertib dan
kemudian dari tempat kerja menuju pusat lancar sesuai dengan keinginan, maka perlu
perdagangan dan akhirnya kembali ke rumah. adanya rencana operasi atau prosedur
Orang ketiga berangkat dari rumah langsung pengaturan yang mengikat. Secara umum
menuju ke pusat perdagangan dan kembali komponen sistem transportasi dapat diuraikan
lagi ke rumah. sebagai berikut :
JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 1 Volume – Januari 200 , hal: –
1. Tingkat variabilitas dari parameter yang terdistribusi secara normal ketika ukuran
ditinjau dari seluruh populasi yang ada. sampel n bertambah. Kenormalan rerata dari
Tingkat ketelitian yang dibutuhkan untuk sampel berlaku dengan tidak
mengukur parameter yang dimaksud. memperhitungkan distribusi populasi dari
3. Besarnya populasi di mana parameter akan mana sampel itu diambil asalkan ukuran
disurvai. sampel itu masih rasional (n>30).
Menurut Sugiyono (2005) secara
Teori limit pusat menyatakan bahwa
matematis besarnya sampel dari suatu
perkiraan rerata dari suatu sampel cenderung
populasi dapat dirumuskan sebagai berikut :
.z
2
JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 1 Volume – Januari 200 , hal: –
Tabel Alasan Pemilihan Hunian dengan Sebaran Pergerakan Penduduk Ngaliyan Gol. I
Sebaran Pergerakan
Alasan memilih hunian TOTAL
Ngaliyan Mijen Tugu Smg Barat Lainnya (kota Smg) Pusat kota Luar kota
Warisan
Lainnya
TOTAL
Tabel Alasan Pemilihan Hunian dengan Sebaran Pergerakan Penduduk Mijen Gol. I
SEBARAN PERGERAKAN
ALASAN TINGGAL TOTAL
Ngaliyan Mijen Tugu Smg Barat Luar kota
Warisan
Lainnya
TOTAL
Tabel Alasan Pemilihan Hunian dengan Sebaran Pergerakan Penduduk Gunungpati Gol. I
Sebaran Pergerakan
Jenis Pekerjaan TOTAL
Ngaliyan Gnpati Tugu Smg Barat Lainnya (kota Smg) Luar kota
Warisan
Lainnya
TOTAL
JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 1 Volume – Januari 200 , hal: –
Analisis Pemilihan Hunian dengan Sebaran square = 11,505 ; df = 12 (chi-square tabel =
Perjalanan Bagi Golongan III 21,026). Dan bagi penduduk Gunungpati
Untuk mengetahui sebaran golongan III, sebanyak 62,5 % penduduk
pergerakan dari penduduk daerah pinggiran tujuan perjalanan sehari – harinya hanya di
golongan III, maka dilakukan analisis sekitar wilayah kecamatan Gunungpati dengan
klasifikasi silang antara alasan memilih hunian nilai korelasi r = 0,589 yang berarti jenis
di daerah pinggiran dengan lokasi tujuan pekerjaan pengaruhnya kecil terhadap tujuan
perjalanannya. erdasarkan hasil analisis perjalanan. Hal ini ditunjang dengan nilai chi-
klasifikasi silang dari penduduk daerah square = 8,507 ; df = 9 (chi-square tabel =
pinggiran, terdapat sebanyak 34,6 % 16,929) yang berarti tidak ada keterkaitan
penduduk Ngaliyan golongan III tujuan antara jenis pekerjaan dengan tujuan
perjalanan sehari – harinya hanya di sekitar perjalanan.
wilayah kecamatan Ngaliyan dengan nilai
Analisis Jumlah Pendapatan, Kepemilikan
korelasi r = 0,636 yang berarti jenis pekerjaan
Kendaraan dan Moda yang Digunakan Bagi
penduduk Ngaliyan mempengaruhi tujuan
Penduduk Golongan I
perjalanan, tetapi keterkaitannya kecil yang
Untuk mengetahui moda yang
ditunjukkan dengan nilai chi-squre = 17,677 ;
digunakan untuk melakukan perjalanan dari
df = 20 (chi-square tabel = ). Sedangkan
penduduk daerah pinggiran golongan I
bagi penduduk Mijen, sebanyak 51,9 %
berdasarkan jumlah pendapatan dan
penduduk Mijen golongan III tujuan perjalanan
kepemilikan kendaraan pribadi, maka
sehari – harinya hanya di sekitar wilayah
dilakukan analisis klasifikasi silang antara
kecamatan Mijen dengan nilai korelasi r =
Jumlah Pendapatan, kepemilikan kendaraan
0,547 yang berarti jenis pekerjaan penduduk
dengan moda yang digunakan yang hasilnya
Mijen pengaruhnya kecil terhadap tujuan
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
perjalanan. Hal ini ditunjang dengan nilai chi-
Tabel Jumlah Pendapatan, Kepemilikan Kendaraan & Moda Penduduk Ngaliyan Gol. I
JML PENDAPATAN PEMILIKAN MODA
TOTAL
(dalam ribuan) KENDARAAN Jalan kaki Naik sepeda Motor Angk. umum Lainnya
Tidak punya
Motor
Tidak punya
-
Motor
Tidak punya
- Motor
%
Mobil
Tidak punya
-
Motor & Mobil
TOTAL
Tabel 5. Jumlah Pendapatan, Kepemilikan Kendaraan & Moda Penduduk Mijen Gol. I
Tidak punya
Motor
Tidak punya
-
Motor
Motor
-
Motor & Mobil
Motor
-
Motor & Mobil
TOTAL
Tabel Jumlah Pendapatan, Kepemilikan Kendaraan & Moda Penduduk Gunungpati Gol. I
Tidak punya
Motor
Tidak punya
-
Motor
Motor
-
Motor & Mobil
JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 1 Volume – Januari 200 , hal: –
JML PENDAPATAN PEMILIKAN MODA
TOTAL
(dalam ribuan) KENDARAAN Jalan kaki Naik sepeda Motor Angk. umum
1.500 – Motor
TOTAL
%
Sumber : Hasil Analisis Data 2006
Tabel Jumlah Pendapatan, Kepemilikan Kendaraan & Moda Penduduk Ngaliyan Gol. II
JML PENDAPATAN PEMILIKAN MODA
TOTAL
(dalam ribuan) KENDARAAN Jalan kaki Motor Mobil Angk. Umum
Tidak punya
Motor
- Motor
Motor
-
Motor & Mobil
Motor
-
Motor & Mobil
Motor
-
Motor & Mobil
TOTAL
Tabel Jumlah Pendapatan, Kepemilikan Kendaraan & Moda Penduduk Mijen Gol. II
JML PENDAPATAN PEMILIKAN MODA
TOTAL
(dalam ribuan) KENDARAAN Jalan kaki Motor Mobil Angk. umum
Tidak punya
-
Motor
- Motor
Motor
- Mobil
TOTAL
Tabel Jumlah Pendapatan, Kepemilikan Kendaraan & Moda Penduduk Gunungpati Gol. II
JML PENDAPATAN PEMILIKAN MODA
TOTAL
(dalam ribuan) KENDARAAN Jalan kaki Motor Mobil Angk. umum
Tidak punya
Motor
Tidak punya
-
Motor
JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 1 Volume – Januari 200 , hal: –
JML PENDAPATAN PEMILIKAN MODA
TOTAL
(dalam ribuan) KENDARAAN Jalan kaki Motor Mobil Angk. umum
Motor
-
Motor & Mobil
Motor
TOTAL
Bagi penduduk Ngaliyan golongan II 1.000.000,- s/d Rp. 1.499.000,- dan memiliki
terdapat sebanyak 39,5 % penduduk yang sepeda motor dalam melakukan perjalanan
berpenghasilan Rp. 1.500.000,- s/d Rp. sehari-hari menggunakan sepeda motor
1.999.000 dan memiliki sepeda motor dalam dengan nilai korelasi r = 0,777 yang berarti
melakukan perjalan sehari-hari menggunakan jumlah pendapatan berpengaruh terhadap
sepeda motor dengan nilai korelasi r = 0,707 kepemilikan kendaraan pribadi dan moda yang
yang berarti jumlah pendapatan berpengaruh digunakan.
terhadap kepemilikan kendaraan pribadi dan
Analisis Jumlah Pendapatan, Kepemilikan
moda yang digunakan. Bagi penduduk Mijen
Kendaraan dan Moda yang Digunakan Bagi
golongan II terdapat sebanyak 28,2 %
Penduduk Golongan III
penduduk yang berpenghasilan Rp.
Untuk mengetahui moda yang
00,- s/d Rp. 1.499.000,- dan memiliki
digunakan untuk melakukan perjalanan dari
sepeda motor dalam melakukan perjalan
penduduk daerah pinggiran golongan III
sehari-hari menggunakan sepeda motor
berdasarkan jumlah pendapatan dan
dengan nilai korelasi r = 0,707 yang berarti
kepemilikan kendaraan pribadi, maka
jumlah pendapatan berpengaruh terhadap
dilakukan analisis klasifikasi silang antara
kepemilikan kendaraan pribadi dan moda yang
Jumlah Pendapatan, kepemilikan kendaraan
digunakan. Sedangkan bagi penduduk
dengan moda yang digunakan yang hasilnya
Gunungpati golongan II, terdapat sebanyak
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
23,3 % penduduk yang berpenghasilan Rp.
Tabel Jumlah Pendapatan, Kepemilikan Kendaraan & Moda Penduduk Ngaliyan Gol. III
JML PENDAPATAN PEMILIKAN MODA
TOTAL
(dalam ribuan) KENDARAAN Motor Mobil Angk. Umum
- Motor
TOTAL
Tabel Jumlah Pendapatan, Kepemilikan Kendaraan & Moda Penduduk Mijen Gol. III
JML PENDAPATAN PEMILIKAN MODA
TOTAL
(dalam ribuan) KENDARAAN Motor Mobil Angk. umum
- Tidak punya
Tidak punya
- Motor
TOTAL
Tabel Jumlah Pendapatan, Kepemilikan Kendaraan & Moda Penduduk Gunungpati Gol. III
JML PENDAPATAN PEMILIKAN MODA
TOTAL
(dalam ribuan) KENDARAAN Motor Mobil Angk. umum
Motor
- Mobil
JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 1 Volume – Januari 200 , hal: –
JML PENDAPATAN PEMILIKAN MODA
TOTAL
(dalam ribuan) KENDARAAN Motor Mobil Angk. umum
TOTAL
Bagi penduduk Ngaliyan golongan III karena di kecamatan Mijen apabila dilihat
terdapat sebanyak 26,9 % penduduk yang merupakan salah satu wilayah pengembangan
berpenghasilan > Rp. 3.000.000,- dan memiliki kota yang mempunyai fasilitas penunjang lokal
sepeda motor dan mobil dalam melakukan dan regional yang cukup lengkap. Kecamatan
perjalan sehari-hari menggunakan mobil Mijen merupakan wilayah yang terletak di
dengan nilai korelasi r = 0,707 yang berarti pinggiran kota yang akan dipercepat
jumlah pendapatan berpengaruh terhadap pertumbuhannya. Di kecamatan Mijen juga
kepemilikan kendaraan pribadi dan moda yang terdapat penggunaan lahan terencana (real
digunakan. Bagi penduduk Mijen golongan III estate), dengan perumahan yang dibangun
terdapat sebanyak 25,9 % penduduk yang merupakan perumahan berskala besar dengan
berpenghasilan Rp. 1.500.000,- s/d Rp. kelengkapan fasilitas dan utilitas penunjang
1.99.000,- dan memiliki sepeda motor dan mandiri. Sedangkan sebaran pergerakan
mobil dalam melakukan perjalan sehari-hari penduduk kecamatan Ngaliyan berbeda
menggunakan sepeda motor dengan nilai dengan kedua kecamatan tersebut diatas
korelasi r = 0,816 yang berarti jumlah dimana sebaran pergerakan penduduknya
pendapatan berpengaruh terhadap sebagian besar menuju ke berbagai
kepemilikan kendaraan pribadi dan moda yang kecamatan lain di kota Semarang.
digunakan. Sedangkan bagi penduduk Hal ini karena kecamatan Ngaliyan
Gunungpati golongan III, terdapat sebanyak 25 dilewati jalur arteri primer yang
% penduduk yang berpenghasilan > Rp. menghubungkan kota Semarang dengan Kota
3.000.000,- dan memiliki sepeda motor dan Jakarta dan mempunyai batas administratif
mobil dalam melakukan perjalanan sehari-hari disebelah timur adalah kecamatan Semarang
menggunakan mobil dengan nilai korelasi r = Barat juga kecamatan Ngaliyan merupakan
0,500 yang berarti jumlah pendapatan kurang daerah pinggiran yang paling dekat dengan
berpengaruh terhadap kepemilikan kendaraan pusat kota, sehingga dalam aktifitas penduduk
pribadi dan moda yang digunakan. untuk pemenuhan sehari-hari penduduk
cenderung memilih keluar dari wilayahnya.
PENUTUP Hasil analisis diketahui bahwa
Terdapat kesamaan sebaran penggunaan kendaraan pribadi menjadi pilihan
pergerakan penduduk kecamatan Mijen utama bagi penduduk di daerah pinggiran,
dengan penduduk Gunungpati, dimana khususnya untuk golongan menengah dan
sebaran pergerakan sehari-hari penduduknya, golongan ekonomi kuat. Hal ini karena selain
sebagian besar hanya di dalam wilayah sudah memiliki kendaraan pribadi, juga karena
kecamatannya masing - masing. Hal terjadi ada kendala transportasi, yaitu belum seluruh
DAFTAR PUSTAKA
JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 1 Volume – Januari 200 , hal: –